Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Behavioural
Sciences Clinical psychiatry, seven edition. Maryland, USA: William &
Wilkins.
2. American Psychiatric Association. 2008. Diagnostic and Statistical
Manual of Mental Disorder, fourth edition. Washington DC: American
Psychiatric Association.
3.
4. Kaplan HI, Saddock BJ. Clinical Examination of the Psychiatric Patient,
Synopsis of Psychiatry, Tenth ed. 2005.p. 240-55.
5. Redayani P. Wawancara dan pemeriksaan psikiatrik. Dalam: Elvira SD,
Gitayanti H, Eds. Buku Ajar Psikiatri. Jakarta: FKUI; 2014.p.47-61
6. Grebb, Jack A. Kaplan, Harold I, Sadock, Benjamin J. 2000. Behavioural
Sciences Clinical psychiatry, seven edition. Maryland, USA: William &
Wilkins.
7. W.F Maramis. 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Penerbit
Airlangga University Press.
8.
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
Pemeriksaan status mental merupakan bagian dari pengkajian klinis yang
mendeskripsikan keseluruhan observasi yang dilakukan oleh pemeriksa dan kesan
yang didapatkan dari pasien psikiatri saat dilakukan wawancara. Walaupun
riwayat pasien tetap stabil, status mental pasien dapat berubah setiap hari atau
setiap jam. Pemeriksaan status mental adalah gambaran penampil-an pasien, cara
bicara, tindakan, dan pikiran selama wawancara. Bahkan bila pasien membisu,
inkoheren, atau menolak menjawab pertanyaan, dokter dapat memperoleh
segudang informasi ber-dasarkan pengamatan yang cermat.
DESKRIPSI UMUM
Penampilan.
Dalam kategori ini, psikiater mendeskripsikan penampilan pasien dan kesan fisik
keseluruhan yang tercermin dari postur, pembawaan, pakaian, dan kerapihannya.
Bila pasien secara khas tampak aneh, dokter dapat bertanya, "Adakah orang yang
mengomentari penampilan Anda?" "Bagaimana Anda meng-gambarkan
penampilan Anda?" "Dapatkah Anda membantu saya memahami pilihan Anda
dalam berpenampilan?"
Istilah umum yang digunakan untuk mendeskripsikan pe-nampilan adalah tampak
sehat, tampak sakit, mudah terlihat sakit.
Garis Besar Pemeriksaan Status Mental
1. penampilan
2. gaya bicara
3.mood
a.subjektif
b. objektif
4. pikiran
a. bentuk
b. isi
5. persepsi
6. sensorium
a. kewaspadaan
b. orientasi (orang, tempat, waktu)
c. konsentrasi
d. ingatan (segera, jangka pendek, jangka panjang)
e. kemampuan berhitung
f. dasar pengetahuan
g. penalaran abstrak
7. tilikan
8. Penilaian pembawaan tenang, tampak tua, tampak muda, kusut, kekanak-
kanakan dan aneh. Tanda ansietas harus diperhatikan: tangan lembab. dahi
berkeringat, postur tegang, mata melebar.
Kesesuaian Afek.
Seorang psikiater dapat mempertimbang-kan konteks kesesuaian respons emosi
pasien mengenai subjek yang sedang pasien bicarakan. Pasien waham yang
sedang men-jelaskan waham kejar mestinya marah atau takut akan penga-laman
yang dipercaya terjadi pada dirinya. Kemarahan atau rasa takut adalah ekspresi
yang sesuai dalam konfeks ini. Sejumlah psikiater mengistilahkan ketidak
sesuaian afek untuk kualitas respons yang terdapat pada beberapa pasien
skizofrenik, yaitu ketika afek pasien tidak kongruen dengan apa yang sedang dia
katakan (contohnya afek datar saat membicarakan impuls untuk membunuh).