Вы находитесь на странице: 1из 29

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB II
PREPARASI

2.1. Kominusi

2.1.1. Tujuan
Tujuan yang didapat pada kegiatan kominusi adalah sebagai
berikut :
a. Mengetahui mekanisme peremukan dan cara kerja alat
b. Menentukan ukuran butir hasil keluaran
c. Menentukan produktivitas dan recovery alat
2.1.2. Dasar Teori
Preparasi merupakan operasi atau tahap persiapan sebelum
dilakukan konsentrasi, yaitu usaha untuk meliberasi/membebaskan
bijih atau material batuan dan mineral antara mineral berharga dengan
mineral pengotornya dengan jalan mereduksi atau memperkecil
ukuran butir. Tujuannya agar sifat mineralnya tampak murni atau asli
dan tidak terikat lagi dengan mineral pengotornya. Pada preparasi
sering dilakukan pereduksian ukuran butir atau disebut kominusi dan
pengendalian atau pengelompokan ukuran butir material atau disebut
sizing dengan menggunakan pengayak atau screen maupun
classifying.
Kominusi adalah proses mereduksi ukuran butir atau proses
meliberasi bijih. Yang dimaksud dengan proses meliberasi bijih adalah
proses melepaskan bijih tersebut dari ikatannya yang merupakan
gangue mineral dengan menggunakan alat crusher atau grinding mill.
Kominusi terbagi dalam 3 tahap, yaitu primary crushing, secondary
crushing dan fine crushing. Grinding digunakan untuk proses basah
dan kering, sedangkan crushing digunakan untuk proses kering saja.
Selain untuk mereduksi ukuran butir, kominusi dimaksudkan juga untuk
meliberasikan bijih, yaitu proses melepas mineral tersebut dari ikatan
yang merupakan gangue mineral.
Kominusi (crushing dan grinding) umumnya dilakukan dalam 3
tahap, sebab kemampuan alat peremuk atau penggerus terbatas,
yaitu:

Muhammad Jawad
2-1
H1C113069
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

a. Primary crushing, umumnya ukuran umpan 5 cm sampai 225 cm (2


inchi sampai 90 inchi) yang merupakan bijih hasil bongkaran dari
tambang (Sudaryanto, 2006).
Alat yang biasa dipergunakan pada tahapan ini antara lain :
1) Jaw Crusher
Jaw crusher adalah jenis alat crusher yang paling
banyak digunakan untuk proses primary crusher. Jenis ini
paling efektif digunakan untuk batuan sedimen sampai batuan
yang paling keras seperti granit atau basalt. Jaw crusher
merupakan mesin penekan (compression) dengan rasio
pemecahan 6 : 1. Umumnya untuk material hasil peledakan,
material yang berukuran sampai dengan 90 % dari bukaan
feednya dapat diterima. Untuk kerikil, karena pada umumnya
berbentuk bulat, disarankan pemakaian material dengan ukuran
80 % dari bukaan.
Jaw crusher pada batubara biasanya tidak digunakan
pada crushing primer tetapi sering digunakan untuk operasi
penambangan open pit dimana batubaranya keras atau lapisan
batuan yang sangat keras yang dijumpai dalam jumlah
bervariasi. Ciri khas pada mesin tipe ini adalah 2 buah plat
pengahancur yang membuka dan menutup seperti rahang
binatang.
Ada dua tipe jaw crusher yang dapat ditemui pada
penghancuran batubara:
a) Single-toggle machine
b) Double-toggle machine
Gaya-gaya yang ada pada jaw crusher :
a) Gaya Tekan (aksi)
b) Gaya Gesek
c) Gaya Gravitasi
d) Gaya yang menahan (reaksi)

Muhammad Jawad
2-2
H1C113069
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

*Sumber : http://www.zk-crusher.com, 2015

Gambar 2.1.1
Jaw Crusher

Istilah-istilah yang ada pada jaw crusher adalah sebagai


berikut:
a) Setting Block
Bagian dari jaw crusher untuk mengatur agar lubang
ukuran sesuai dengan yang dikehendaki. Bila setting block
dimajukan maka antara fixed jaw dengan swing jaw menjadi
lebih pendek atau lebih dekat, dan sebaliknya.
b) Toggle
Bagian jaw crusher yang berfungsi untuk mengubah
gerakan naik turun menjadi maju mundur.
c) Pitman
Berfungsi untuk mengubah gerakan berputar dari
maju mundur menjadi gerakan naik turun.
d) Swing jaw
Bagian dari jaw crusher yang dapat bergerak akibat
gerakan atau dorongan toggle.
e) Fixed jaw
Bagian dari jaw crusher yang tidak dapat bergerak
atau diam.
f) Mouth

Muhammad Jawad
2-3
H1C113069
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Bagian mulut jaw yang berfungsi sebagai lubang


penerimaan umpan.
g) Throat
Bagian paling bawah yang berfungsi sebagai lubang
pengeluaran.
h) Gape
Jarak mendatar pada mouth. Besarnya gape selalu
berubah-ubah menurut besarnya umpan.
i) Set
Set adalah jarak mendatar pada throat.
j) Closed
Setting jarak antara fixed jaw dengan swing jaw pada
saat swing jaw ekstrim ke depan.
k) Open Setting
Jarak antara fixed jaw dengan swing jaw pada saat
swing jaw ekstrim ke belakang.
l) Throw
Selisih jarak pelemparan antara open setting dengan
closed setting.
m) Nip Angle
Sudut yang dibentuk dengan garis singgung yang
dibuat melalui titik singgung antara jaw dengan batuan.

*Sumber: http://www.stonecrusher.org/photos/jawcrusher0, 2015

Gambar 2.1.2
Bagian-bagian Jaw Crusher

Muhammad Jawad
2-4
H1C113069
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Berikut adalah beberapa mekanisme pada jaw crusher


secara umum :
a) Motor menggerakkan roda yang dihubungkan dengan tuas
moving jaw.
b) Roda menggerakkan moving jaw sehingga menumbuk fixed
jaw dan meremukkan material yang dijatuhkan oleh vibrating
feeder.
c) Drawback rod adalah sekrup pengatur lubang bukaan bagian
bawah (ukuran output material).

*Sumber : www.bgs.ac.uk/planning4minerals.html, 2015

Gambar 2.1.3
Mekanisme Jaw Crusher

Faktor-faktor yang mempengaruhi pada proses


kominusi, yaitu:
a) Ukuran bijih
b) Keadaan bijih
c) Ketersediaan air
d) Proses berikutnya : wet or dry
e) Korosi dan lining
f) Reaksi antara material dengan air
Arah gaya tergantung dari kemiringan atau sudutnya.
Resultan gaya akhir arahnya harus ke bawah, yang berarti

Muhammad Jawad
2-5
H1C113069
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

material itu dapat dihancurkan. Tapi jika gaya itu arahnya ke


atas maka material itu hanya meloncat-loncat ke atas saja.

Kapasitas jaw crusher dipengaruhi oleh beberapa faktor,


antara lain :
1) Gravitasi
2) Kekerasan material
3) Keliatan material
4) Kandungan air atau kelembaban
Rumus-rumus yang dipergunakan untuk menghitung
efisiensi serta produktivitas dari jaw crusher antara lain :

Wakhir
P
t
....... (2.1.1)

Wakhir
R x100%
Wawal
..... (2.1.2)
Keterangan :
P = Produktivitas
W = Berat (Kg)
t = Waktu (Jam)
R = Recovery (%)
2) Gyratory Crusher
Crusher jenis ini mempunyai kapasitas lebih besar jika
dibandingkan dengan jaw crusher. Gerakan dari gyratory
crusher ini berputar dan bergoyang sehingga proses
penghancuran berjalan terus-menerus tanpa selang waktu.
Berbeda dengan jaw crusher yang penghancurannya tidak
kontinu yaitu pada waktu swing jaw bergerak ke belakang,
material-material yang ada tidak mengalami penggerusan.

Muhammad Jawad
2-6
H1C113069
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

*Sumber:http://www.flsmidth.com, 2015

Gambar 2.1.4
Gyratory Crusher

Istilah-istilah yang terdapat pada Gyratory Crusher,


antara lain:
a) Main shaft, yaitu tempat terpasangnya peremuk.
b) Mantle atau head, yaitu peremuk yang berbentuk kerucut
yang membesar ke atas.
c) Bevel Gear, yaitu gear di bagian bawah yang berfungsi
memutar mantle.
d) Crushing Chamber, yaitu bagian penampung material
dimana tempat proses peremukan oleh mantle.
e) Rotary Feeder, yaitu bagian mulut crusher tempat
memasukkan umpan.
Mekanisme atau prinsip kerja dari Gyratory Crusher,
antara lain:
a) Gyratory crushing tidak memelurkan feeder sebagai
pengumpan material yang akan masuk.
b) Material atau umpan dapat ditaruh dengan cara ditumpuk di
crushing chamber.
c) Motor menggerakkan mantle yang dihubungkan dengan
bevel gear.
d) Bevel gear menggerakkan mantle sehingga meremukkan
material yang dijatuhkan oleh rotary feeder.

Muhammad Jawad
2-7
H1C113069
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

e) Hasil pemecahan crusher ini rata-rata berbentuk kubus dan


agak seragam. Hal ini karena bentuk lengkung dari cone
atau bowl yang mempunyai permukaan cekung.
Macam-macam gyratory crusher :
a) Suspended-spindel gyratory crusher
b) Parallel-pinch crusher
Perbedaan utama jenis ini dengan suspended-spindel
terletak pada gerakan crushing headnya pada parallel-pinch
menghasilkan bentuk cone yang tajam dengan puncak dalam
keadaan menggantung sehingga menghasilkan gerakan
berputar yang dapat menghancurkan umpan sepanjang daerah
permukaan crushing head.

*Sumber: http://www.flsmidth.com, 2015

Gambar 2.1.5
Parallel Pinch Crusher

Ada beberapa perbedaan utama antara gyratory dan


jaw crusher :
a) Pemasukan umpan, jaw crusher pemasukannya tidak
kontinyu sedangkan gyratory kontinyu.
b) Gyratory alatnya lebih besar dan bagian-bagiannya tidak
mudah.
c) Kapasitas gyratory lebih besar daripada jaw crusher,
karena pemasukan umpan dapat kontinyu dan
penghancurannya juga di berbagai tempat.

Muhammad Jawad
2-8
H1C113069
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

d) Pemecahan pada jaw lebih banyak tekanan tapi gyratory


gaya geseknya lebih besar walaupun ada gaya tekannya.
Keuntungan menggunakan Gyratory crusher adalah
sebagai berikut :
a) Kapasitas tinggi per penanaman dollar.
b) Lebih tipis dibandingkan jaw crusher.
c) Feeding lebih simpel.
d) Biaya penggunaan lebih murah dari jaw crusher
e) Perakitan lebih mudah daripada jaw crusher
(Anonim, 2015)
b. Secondary crushing, umumnya ukuran umpan 2,5 cm sampai 7,5
cm (1 inchi sampai 3 inchi) yang merupakan produk dari primary
crusher (Sudaryanto, 2006).
Alat-alat yang dipergunakan pada tahapan secondary
crushing adalah:
1) Cone Crusher
Crusher jenis cone merupakan mesin serbaguna bagi
kebanyakan pasir dan kerikil serta material yang memiliki
ukuran butir asal (sebelum dipecah) 20-25 cm yang tidak
memerlukan lagi crusher primery. alat ini merupakan secondary
crusher yang penggunaannya lebih ekonomis.

*Sumber : http://www.google.com/imgres, 2015

Gambar 2.1.6
Cone Crusher

Muhammad Jawad
2-9
H1C113069
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Cone Crusher digunakan dalam industri metalurgi,


konstruksi, pembangunan jalan, kimia dan industri fosfat. Cone
crusher tepat untuk batu dan bijih keras dan setengah keras,
seperti bijih besi, bijih tembaga, batu kapur, kuarsa, granite,
gritstone, dan sebagainya. Tipe dari lubang crushing
disesuaikan dengan bijih. Standard type digunakan untuk PYZ
(penghancuran sekunder); middle type untuk PYD
(penghancuran tersier), short-head type untuk penghancuran
pertama dan kedua.
Keunggulan dari mesin cone crusher ada beberapa, yaitu:
a) Tingkat produksi tinggi; kualitas tinggi.
b) Mesin kurang menghentikan waktu.
c) Mudah dalam perawatan dan rendah biaya.
d) Sistem penghancuran yang unik meliputi primer, sekunder,
dan tersier.
Istilah-istilah yang terdapat pada Cone Crusher adalah
sebagai berikut:
a) Main shaft, yaitu bagian yang paling atas sebagai penutup
atau pengunci eccentric rotation dan sebagai sekrup pasif.
b) Concaves, yaitu bodi crusher sekaligus pelindung atau
penutup crushing chamber.
c) Cone, yaitu bagian permukaan peremuk yang berputar
dengan permukaan kasar bergaris.
d) Sizing Gap, yaitu bagian pangkal dari cone yang berfungsi
pengatur ukuran pada crusher.
e) Eccentric Rotation, yaitu poros yang berfungsi memutar
cone untuk meremuk material.
Mekanisme kerja dari Cone Crusher adalah sebagai
berikut:
a) Jenis crusher ini memerlukan feeder untuk meletakkan
umpan atau material
b) Feeder memasukkan umpan atau material melalui lubang
antara concanve dan main shaft.
c) Cone diputar oleh eccentric rotation dengan jalur searah.

Muhammad Jawad
2-10
H1C113069
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

d) Umpan masuk ke crushing chamber dan diremukkan oleh


cone dan terus remuk
e) Ukuran produk sesuai pada sizing gap.
2) Roll Crusher
Roll Crusher adalah mesin pereduksi ukuran yang
menggunting dan menekan material antara dua permukaan
yang keras. Permukan yang digunakan biasanya berbentuk roll
yang berputar dan besi landasan yang diam, atau dua roll
dengan diameter sama yang berputar pada kecepatan sama
dan arahnya berlawanan. Permukaan roll bisa rata, berkerut
atau bergigi. Untuk batubara dimana diperlukan rasio
pereduksiannya tinggi dan hasil yang bagus, beberapa bentuk
permukaan biasanya dipilih sekaligus.
Prinsip kerja alat ini yaitu dimana alat ini terdiri dari dua
silinder baja dan masing-masing dihubungkan pada as (poros)
sendiri-sendiri. Poros tersebut dihubungkan dengan motor
penggerak, sehingga dapat berputar. Silinder ini hanya satu
saja yang berputar dan lainnya diam, sedangkan yang satu
dapat bergerak maju mundur karena adanya per yang terbuat
dari baja. Putaran masing-masing silinder tersebut berlawanan
arah sehingga material yang ada diatas roll akan terjepit dan
hancur.

*Sumber : http://www.directindustry.com/prod/fam/product-7253-
508574.html, 2015

Gambar 2.1.7
Roll Crusher

Muhammad Jawad
2-11
H1C113069
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Mekanisme kerja dari Roll Crusher adalah sebagai


berikut:
a) Roll Crusher atau pemecah batu jenis roll memecah umpan
atau material dengan diantara roll-roll.
b) Roll-roll akan berputar berlawanan yang digerakkan oleh
motor.
c) Material akan remuk atau pecah karena kompresi dari roll.
d) Permukaan dari roll bermacam-macam ada yang rata,
bergelombang, beralur dengan bermacam-macam, gigi-gigi
dan sebagainya, sesuai dengan jenis batu dan hasil
pemecahan yang diharapkan.
Istilah-istilah yang terdapat pada Roll Crusher adalah
sebagai berikut:
a) Fixed Bearing, yaitu bagian pengunci roll yang berfungsi
sebagai poros dari roll.
b) Sliding Bearings, yaitu bagian yang berfungsi meneruskan
gerakan dari pergerakan motor.
c) Roll, yaitu bagian yang berfungsi sebagai peremuk material
atau umpan.
d) Spring Loading, yaitu bagian yang berupa pir yang berfungsi
untuk meredam getaran yang disebabkan oleh proses
peremukan umpan.
3) Impact Crusher
Impact crusher merupakan alat pemecah batuan yang
menggunakan cara tumbukan dengan kecepatan yang tinggi
untuk menghancurkan material.
Istilah-istilah yang terdapat pada Impact Crusher adalah
sebagai berikut:
a) Crushing Chamber, yaitu bagian yang dimana sebagai
tempat berputarnya material untuk diremukkan.
b) Blow Bar, yaitu bagian peremuk material dengan putan
kecepatan tinggi.
c) Rotor, yaitu pemutar utama dari crusher.

Muhammad Jawad
2-12
H1C113069
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

d) Impact Curtain, yaitu pengarah material untuk diremukkan


blow bar.

*Sumber: http://www.google.com/imgres, 2015

Gambar 2.1.8
Impact Crusher

Mekanisme kerja dari Impact Crusher adalah sebagai


berikut:
a) Material memasuki area blow bar, material dihancurkan
dengan kekuatan dan kecepatan tinggi blow bar
b) Kemudian dilempar ke impact plates dalam rotor untuk
penghancuran kedua.
c) Material akan terlempar kembali kedalam blow bar untuk
penghancuran ketiga.
d) Proses ini berlangsung terus menerus sampai material
hancur sesuai dengan ukuran yang diinginkan dan keluar
dari bagian paling bawah mesin.
e) Ukuran dan bentuk dari bubuk akhir dapat diubah dengan
mengatur jarak antara impact rack dan rotor support.
f) Ketika barang lain masuk dalam lubang impact, barang
tersebut akan terlempar keluar dari mesin melalui impact
rack yang terletak dibagian depan dan belakang mesin.

Muhammad Jawad
2-13
H1C113069
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

*Sumber: http://www.google.com/imgres, 2015

Gambar 2.1.9
Mekanisme Impact Crusher

4) Hammer Mill
Hammer mill dipakai dalam secondary crusher untuk
memperkecil produk dari primary crushing dengan ukuran
umpan yang diperbolehkan adalah kurang dari satu inch. Alat
ini merupakan satu-satunya alat yang berbeda cara
penghancurannya dibandingkan alat pada secondary crushing
lainnya, karena proses penghancurannya menggunakan
shearing stress. Sedangkan pada secondary crusher umumnya
compressive stress.
Mesin crusher yang bekerja dengan prinsip pukul rotary
dengan kecepatan rmp yang tinggi. Hampir sama dengan
Impact crusher, tetapi utk hammer mill biasanya menghasilkan
produk dengan kehalusan mencapai 80 100 mesh. Mesin
hammer mill ini biasa digunakan untuk memproduksi pasir
halus, konsentrat mineral, mineral ore, tepung batu-batuan
seperti kapur, dolomite, zeolit dan sebagainya. Karena mesin ini
memang digunakan untuk menghancurkan material menjadi
partikel-partikel yang halus. Alat ini merupakan satu-satunya
alat yang berbeda cara penghancurannya dibandingkan alat
secondary crushing lainnya.
(Anonim, 2015)

Muhammad Jawad
2-14
H1C113069
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Istilah-istilah yang ada pada hammer mill adalah


sebagai berikut:
a) Delivey Device, bagian corong umpan atau penampungan
umpan yang masuk.
b) Hammers, yaitu pemukul dari stainless stell yang diposisikan
horizontal.
c) Motor, yaitu sebagai penggerak utama mesin crusher ini.
d) Rod and Screen, yaitu bagian sebagai penyaring atau
penentu ukuran butir remukan material.
e) Take away, yaitu corong pengeluaran sebagai lintasan
tempat keluarnya produk.
Mekanisme dari hammer mill adalah sebagai berikut:
a) Rotor dengan kecepatan tinggi akan memutar palu-palu
pemukul di sepanjang lintasannya.
b) Bahan masuk akan terpukul oleh palu yang berputar dan
bertumbukan dengan dinding, palu atau sesama bahan.
c) Akibatnya akan terjadi pemecahan bahan.
d) Proses ini berlangsung terus hingga didapatkan bahan yang
dapat lolos dari saringan di bagian bawah alat.
e) Selain gaya pukul dapat juga terjadi sedikit gaya sobek.

*Sumber: http://www.munsonmachinery.com/products/size/
HammerMill/images/hammermill-2_home.jpg, 2015

Gambar 2.1.10
Hammer Mill

Muhammad Jawad
2-15
H1C113069
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

c. Tertiary crushing atau fine crushing/grinding, umumnya ukuran


umpan 0,5 cm sampai 1 cm (1/4 inchi sampai 3/8 inchi) yang
merupakan produk dari secondary crusher (Sudaryanto, 2006).
Alat yang sering digunakan pada fine crushing adalah
sebagai berikut:
1) Ball Mill (Bola-Bola Baja)
Ball mill adalah peralatan untuk menggerinda material
yang telah hancur, dan ball mill secara luas digunakan untuk
produksi pembuatan powder (bubuk) termasuk semen, silikat,
tipe baru material bangunan, refactory material pupuk, ore
dressing, gelas keramik.
Istilah-istilah yang terdapat pada ball mill adalah sebagai
berikut:
a) Checker In, yaitu tempat memasukkan umpan atau material.
b) Scaleboard/steel ball, yaitu tempat penampungan dari
material.
c) Chamber, yaitu ruang tempat penggerusan berlangsung.
d) Grinding Ball, yaitu bagian penggerusan material pada
chamber.
e) Cement Out, yaitu lintasan keluarnya produk penggerusan.
Mekanisme dari ball mill adalah sebagai berikut:
a) Material masuk secara spriral dan merata dalam tempat
penyimpanan pertama.
b) Dalam tempat penampungan ini ada ladder scaleboard atau
ripple scaleboard, dan steelball dengan berbagai macam
spesifikasi yang dipasang pada scaleboard.
c) Seiring dengan perputaran tubuh barel yang kemudian
menghasilkan gaya sentrifugal, steel ball akan terbawa
pada ketinggian tertentu dan jatuh untuk membuat material
tergiling.
d) Setelah proses penggilingan dalam tempat penyimpanan
pertama, material akan masuk dalam tempat penampungan
kedua untuk kembali digiling dengan steel ball dan
scaleboard.

Muhammad Jawad
2-16
H1C113069
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

e) Akhirnya, bubuk akan dibawa ke papan penampungan


produk akhir dan proses kerja sepenuhnya lengkap.

*Sumber : www.bgs.ac.uk/planning4minerals/Resourc , 2015

Gambar 2.1.11
Ball Mill
2) Rod Mill (Batang-batang Baja)
Rod mill merupakan penggerus berputar yang
menggunakan batang sebagai media gerus. Digunakan
untuk menggerus bijih, batubara/kokas, dan material lain
untuk penggunaan kering dan basah. Rod mill menerima
umpan sebesar 1 1/2 yang paling besar walaupun
kemempuan terbaik dengan menerima ukuran . Umpan
berukuran kecil, karena bila materialnya terlalu besar maka
akan menimbulkan cataracting akibatnya batangan baja
akan patah.
Istilah-istilah yang terdapat pada Rod Mill adalah
sebagai berikut.
a) Checker In, yaitu tempat memasukkan umpan atau
material.
b) Scale board/steel rod, yaitu tempat penampungan dari
material.
c) Chamber, yaitu ruang tempat penggerusan berlangsung.
d) Grinding Rod, yaitu bagian penggerusan material pada
chamber.
e) Cement Out, yaitu lintasan keluarnya produk
penggerusan.
Muhammad Jawad
2-17
H1C113069
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Mekanisme dari rod mill sama dengan ball mill, yang


membedakan adalah penggerusnya. Rod mill
menggunakan batang baja sedangkan ball mill
menggunakan bola baja. Mekanisme rod mill adalah
sebagai berikut:
a) Material masuk secara merata dalam checker in.
b) Dalam tempat penampungan ini ada ladder scaleboard
atau ripple scale board, dan steel rod dengan berbagai
macam spesifikasi yang dipasang pada scale board.
c) Seiring dengan perputaran tubuh barel yang kemudian
menghasilkan gaya sentrifugal, steel rod akan terbawa
pada ketinggian tertentu dan jatuh untuk membuat
material tergiling.
d) Setelah proses penggilingan dalam tempat
penyimpanan pertama, material akan masuk dalam
tempat penampungan kedua untuk kembali digiling
dengan steel rod dan scaleboard.
e) Akhirnya, bubuk akan dibawa ke papan penampungan
produk akhir dan proses kerja sepenuhnya lengkap.

*Sumber: http://www.google.com/imgres, 2015

Gambar 2.1.12
Rod Mill (Batang-Batang Baja)

3) Semi-Autogenous Mill (SAG)

Muhammad Jawad
2-18
H1C113069
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

SAG Mill adalah penggiling yang memperkecil


ukuran material dalam sebuah mesin berguling dengan
memanfaatkan umpan ditambah media gilingan tambahan.
Media tambahan yang paling umum adalah ball mill bola
baja.
SAG mill biasanya digunakan untuk menggiling bijih
ampas tambang atau produk crusher primer. Ukuran
umpan ke mill terbatas pada ukuran yang praktis dapat di
salurkan dan di masukkan ke mill. Produk mill dapat
menjadi ukuran akhir yang siap untuk diproses, atau
ukuran menengah siap di giling akhir di dalam ball mill,
pebble mill, atau VERTIMILL. Gilingan basah dicapai
dalam slurry 50 sampai 80 persen padatan.

*Sumber: http://b2bimg.bridgat.com/files/Mining_Equipment.jpg, 2015

Gambar 2.1.13
Semi-Autogenous Mill (SAG) Mill

Proses kominusi suatu material dapat dikendalikan oleh


beberapa faktor, yaitu sebagai berikut :
a. Karakteristik dari sifat mineral, terdiri dari :
1) Struktur
2) Kekerasan
3) Tingkat homoginitas dari bijih, misalnya bijih yang brittle,
fibrous lebih mudah pecah daripada yang kompak.
4) Kandungan air, dimana bijih yang mempunyai kandungan air
yang tinggi akan mudah lengket pada alat

Muhammad Jawad
2-19
H1C113069
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

b. Rasio Pengecilan
Adalah suatu proses pengecilan ukuran atau suatu
perbandingan antara umpan yang masuk dalam crusher dengan
ukuran hasil produksi (ukuran yang keluar).
c. Penghancuran
Penghancuran dan penggerusan mineral bijih, dan segala
pemanfaatannya dengan cara pencucian untuk menghilangkan
mineral-mineral pengotornya telah diterapkan sejak zaman purba.
Kegiatan penghancuran mineral bijih pada masa primitif telah
dilakukan dengan hentakan tangan menggunakan batu keras yang
kemudian diganti dengan menggunakan palu logam.
Perlunya untuk melakukan pengecilan ukuran suatu mineral
tergantung pada berbagai kebutuhan, tujuan utamanya adalah:
a. Meliberalisasikan suatu kandungan tertentu dari pengotornya,
misalnya bijih dari batuannya.
b. Memperoleh permukaan yang lebih luas agar penggunaannya
lebih baik, seperti pada penggunaan serbuk batubara.
c. Menghasilkan material yang bentuknya sesuai tujuan
penggunaanya, misalnya untuk semen, pupuk, dan pewarna cat.
Tujuan ini dapat dicapai dengan cara kominusi, yaitu dengan
secara bertahap ukuran mineral tersebut diperkecil sehingga partikel
mineral yang bersih dapat dipisahkan dengan metode yang ada. Tahap
awal dari kominusi adalah agar material yang baru digali akan lebih
mudah ditangani oleh alat gali, alat muat dan alat angkut, dalam hal
sebagai produk tujuannya adalah menghasilkan material dengan
ukuran terkontrol.

2.1.3. Alat dan Bahan

Muhammad Jawad
2-20
H1C113069
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

a. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum kominusi adalah
sebagai berikut :
1) Crusher Tipe Jaw Crusher
Fungsinya adalah untuk menghancurkan atau
mereduksi ukuran material

*Sumber : Dokumentasi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 2.1.14
Jaw crusher

2) Safety Tools
Safety Tools digunakan sebagai peralatan
perlindungan diri ketika praktikum berlangsung.

*Sumber : Dokumentasi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 2.1.15
Peralatan Safety

3) Sekop

Muhammad Jawad
2-21
H1C113069
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Sekop digunakan untuk memindahkan material batuan


dari satu tempat ke tempat lain serta membersihkan tempat
penampungan produk crusher.

*Sumber : Dokumentasi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 2.1.16
Sekop

4) Timbangan
Timbangan digunakan untuk mengukur berat masing-
masing material yang akan direduksi.

*Sumber : Dokumentasi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 2.1.17
Timbangan

5) Alat Tulis

Muhammad Jawad
2-22
H1C113069
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Alat tulis digunakan untuk mencatat data-data hasil


pengamatan dan hal yang terkait.

*Sumber : Dokumentasi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 2.1.18
Alat Tulis

b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah
material Bijih besi.

*Sumber : Dokumentasi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 2.1.19
Bijih Besi

2.1.4. Prosedur Kerja

Muhammad Jawad
2-23
H1C113069
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Adapun prosedur kerja dari kegiatan kominusi, adalah


sebagai berikut :
a. Menyiapkan beberapa buah contoh batuan berukuran sedang.
b. Menimbang berat masing-masing contoh dengan menggunakan
timbangan.
c. Mengukur dimensi masing-masing contoh dengan menggunakan
penggaris.
d. Mengukur setting lubang bukaan jaw crusher.
e. Sebelum menghidupkan jaw crusher, pastikan tempat
penampungan produk hasil crusher sudah bersih.
f. Menghidupkan crusher sesuai SOP
g. Memasukkan contoh batuan secara perlahan-lahan sampai
semuanya habis.
h. Mencatat waktu yang diperlukan jaw crusher untuk menggerus
contoh batuan dimulai dari pertama kali memasukkan contoh
sampai crusher benar-benar kosong.
i. Mematikan jaw crusher.
j. Menimbang produk hasil crushing kembali untuk mendapatkan
nilai recovery.
k. Menghitung produktivitas.

2.1.5. Data Hasil Pengamatan

Muhammad Jawad
2-24
H1C113069
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh data sebagai


berikut :
a. Berat sampel sebelum di crushing = 150 kg
b. Berat sampel setelah di crushing = 155 kg

c. Waktu yang diperlukan = 180 detik


180 detik
t = x 1 jam
3600 detik
= 0,05 jam
d. Berat sampel yang berkurang = Wawal Wakhir
= 150 kg 155 kg
= 0 kg
2.1.6. Perhitungan
Dari data hasil pengamatan dilakukan perhitungan sebagai
berikut :
Diketahui : Wawal = 150 kg
Wakhir = 155 kg
` t = 0,05 jam
Ditanya : a. Produktivitas ?
` b. Recovery (R) ?
Jawab :
Wakhir
a. P =
t
155 kg
= 0,05 jam

= 3100 kg/jam
= 3,1 ton/jam
Jadi, produktivitas dari alat adalah 3,1 ton/jam
Wakhir
b. R = x 100%
Wawal
155 kg
= x 100%
150 kg

= 103,33%
Jadi, nilai recoverynya adalah 103,33 %

Muhammad Jawad
2-25
H1C113069
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2.1.7. Pembahasan
Pada Praktikum Penolahan Bahan Galian pada acara kali ini
adalah preparasi, khususnya tentang kominusi. Kominusi yaitu proses
mereduksi ukuran butir agar menjadi lebih kecil dan dapat digunakan
dalam proses selanjutnya. Dalam pengertian lain kominusi juga
diartikan sebagai proses reduksi ukuran bijih mineral menjadi ukuran
yang lebih kecil.
Pada acara kali ini praktikan diharapkan mampu Mengetahui
mekanisme peremukan dan cara kerja alat, menentukan ukuran butir
hasil keluaran, dan juga menentukan produktivitas dan recovery alat.
Alat yang digunakan pada acara praktikum kali ini adalah jaw
crusher yang digunakan untuk meremukan material. Untuk material
yang diujikan adalah bijih besi yang berukuran bongkah.
Pada kegiatan kominusi terdiri dari 3 tahap antara lain
peremukan tahap pertama yang dapat menggunakan alat jaw crusher
dan gyratory crusher, peremukan tahap kedua yang dapat
menggunakan roll crusher dan cone crusher dan penggerusan atau
grinding biasanya menggunakan ball mill. Pada praktikum kali ini
diharapkan menggunakan perlengkapan safety lengkap, seperti
earplug, safety shoes, helmet, gloves, masker dan safety googles.
Praktikum ini dilaksanakan dengan sangat memperhatikan
keselamatan dikarenakan banyak faktor yang menjadi bahaya seperti
kebisingan, material yang besar dan alat yang juga berukuran besar.
Kominusi juga bisa diartikan suatu tahapan di dalam
pengolahan bahan galian yang dilakukan dengan mengurangi ukuran
butir hingga sebagian besar mineral-mineral pengotor dan mineral
berharga terpisah. Kominusi adalah istilah umum yang sering
digunakan untuk operasi penghancuran, contohnya adalah mesin dari
pemecah (crusher) atau mesin penggiling (grinding).
Pada praktikum kali ini alat yang digunakan untuk meremukan
material adalah jaw crusher. Jaw crusher adalah tipe crusher yang
paling umum, dimana prinsip kerjanya memampatkan atau menghimpit
material hingga hancur, biasa digunakan untuk menghancurkan jenis
batu yang keras, seperti batu serpentinit, batu bijih besi dan

Muhammad Jawad
2-26
H1C113069
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

sebagainya. Untuk kerja dari jaw crusher sangat ditentukan oleh


ukuran fly wheel (roda gilanya) dan kekuatan shaft, karena kedua
komponen tersebut berperan vital. Untuk operasional produksi
penambangan, jaw crusher ini tidak bisa berdiri sendiri, harus
didukung dengan peralatan yang lain.
Bahan yang digunakan adalah bijih besi ukuran bongkah
dengan berat total 150 kg atau 0,15 ton. Adapun langkah kerjanya,
pertama timbang material bijih besi dan pastikan 150 kg. Kemudian
periksa bak penampungan material yang ada pada crusher apakah
sudah bersih atau masih ada sisa dari material-material yang lainnya.
Apabila bak penampungan material sudah bersih, nyalakan mesin
crusher sesuai dengan SOP yang sudah ditentukan. Material
dimasukkan perlahan-lahan ke dalam lubang penerimaan umpan
pada jaw crusher sampai material yang ada sudah habis semua
dimasukkan. Kemudian catat waktu yang diperlukan crusher untuk
meremukkan semua material dari awal material mulai dimasukkan
sampai dengan material terakhir yang dimasukkan. Diperlukan
setidaknya 5 orang pada proses kali ini, dimana masing-masing orang
memiliki peran yang penting. Diperlukan 1 orang untuk memasukkan
sampel ke dalam tempat umpan, kemudian 1 orang mengambil
sampel dari karung ke orang yang memasukkan sampel ke umpan,
kemudian 1 orang untuk memindahkan sampel dari hasil crusher ke
penampungan material, kemudian 1 orang untuk memindahkan
material hasil crushing dari dalam bak penampungan ke dalam karung
dan yang terakhir 1 orang yang memperhatikan dan mencatat waktu
crushing.
Setelah semua material habis dimasukkan ke dalam crusher,
matikan mesin crusher dan periksa bak penampungan material yang
didapat, agar tidak ada material yang tertinggal karena dapat
mempengaruhi hasil dari recovery. Kemudian timbang berat produk
dari crushing tadi. Penimbangan material di dalam praktikum kali ini
bertujuan untuk mengetahui berat awal pada material bijih besi hingga
dapat ditentukan nilai produktivitas dari alat tersebut.

Muhammad Jawad
2-27
H1C113069
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Waktu yang diperlukan crusher untuk meremukan batuan


hingga crusher benar-benar habis adalah 0,05 jam dan telah
didapatkan berat akhir batuan yang telah hancur seberat 155 kg.
berarti material yang hilang sebesar 0 kg, karena material malah
bertambah. Hal ini dikarenakan terdapat material sisa dari kelompok
sebelumnya yang masih tertinggal di bak penampungan crusher, sisa
material tersebut terambil bersamaan dengan material kami yang
sehingga menyebabkan berat akhir dari material kami bertambah.
Apabila telah mendapatkan data hasil pengamatan, yaitu
waktu, berat awal dan berat akhir, maka dapat diketahui masing-
masing nilai produktivitas dan recovery alat, yaitu untuk nilai dari
produktivitas dari alat jaw crusher adalah sebesar 3,1 ton/jam dan
recoverynya yang didapat adalah 103,33 %. Recovery melampaui
100% hal ini dikarenakan terdapat penambahan berat material setelah
dilakukan crushing seperti yang dijelaskan di atas. Nilai recovery
melampaui 100% juga dapa karena kurang ketelitian praktikan saat
membaca timbangan, karena pada saat itu kondisi timbangan tidak
100% atau sedikit ada kerusakan.
Dalam kegiatan praktikum kali ini, ketelitian dan kecermatan
dalam menimbang dan memasukkan material juga harus diperhatikan
terutama safety dalam melaksanakan praktikum agar tidak terjadi
kecelakaan dalam pekerjaan. Selain itu, juga pada saat sebelum
melakukan kegiatan kominusi diperiksa dengan benar apakah bak
penampungan material dalam keadaan bersih atau masih ada
material yang tertinggal dari kelompok sebelumnya. Sangat diperlukan
kecekatan dan ketelitian praktikan dalam pengambilan sampel hasil
crushing, agar semua sampel dari material tersebut dapat terambil
dengan baik.

Muhammad Jawad
2-28
H1C113069
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2.1.8. Penutup
a. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum kali ini,
antara lain :
1) Kominusi adalah tahapan awal dalam pengolahan bahan
galian, bertujuan untuk mereduksi ukuran bongkah material.
2) Kegiatan kominusi yang dilaksanakan pada praktikum
menggunakan crusher jenis jaw crusher untuk mereduksi
ukuran material.
3) Berat awal material adalah sebesar 150 kg, berat akhir material
adalah sebesar 155 kg. Penambahan material adalah sebesar
5 kg.
4) pWaktu yang dibutuhkan crusher untuk meremukkan 150 kg
material adalah 3 menit atau sama dengan 0,05 jam.
5) Produktivitas yang didapat setelah dilakukan analisa dan
perhitungan adalah sebesar 3,1 ton/jam dan hasil recovery
sebesar 103 %.
b. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan untuk praktikum kali ini
adalah :
1) Sebaiknya peralatan yang digunakan pada praktikum ini
dipersiapkan dengan baik agar tidak terjadi kerusakan yang
menghambat jalannya praktikum.
2) Sebaiknya jumlah alat ditambah supaya durasi pelaksanaan
percobaan praktikum lebih efisien.
3) Sebaiknya asisten memberikan tutorial atau simulasi sebelum
praktikan melakukan percobaan.

Muhammad Jawad
2-29
H1C113069

Вам также может понравиться

  • Proposal Usaha Penjualan Komputer
    Proposal Usaha Penjualan Komputer
    Документ34 страницы
    Proposal Usaha Penjualan Komputer
    AndreKwnKurniawan
    56% (9)
  • Laporan Pengmin Modul 1
    Laporan Pengmin Modul 1
    Документ8 страниц
    Laporan Pengmin Modul 1
    Waluyo Setiawan
    Оценок пока нет
  • Bab 2 OKE
    Bab 2 OKE
    Документ88 страниц
    Bab 2 OKE
    Dedy
    Оценок пока нет
  • Reduksi Ukuran (Kominusi)
    Reduksi Ukuran (Kominusi)
    Документ52 страницы
    Reduksi Ukuran (Kominusi)
    Risal Gunawan
    Оценок пока нет
  • Tugas 1 Alat-Alat Kominusi
    Tugas 1 Alat-Alat Kominusi
    Документ17 страниц
    Tugas 1 Alat-Alat Kominusi
    ArbiPramuji
    Оценок пока нет
  • Jaw Crusher
    Jaw Crusher
    Документ30 страниц
    Jaw Crusher
    Mubin Al Dede
    Оценок пока нет
  • Kominusi
    Kominusi
    Документ21 страница
    Kominusi
    Teguh Hermanto
    Оценок пока нет
  • Materi Tentang Crusher
    Materi Tentang Crusher
    Документ7 страниц
    Materi Tentang Crusher
    Adhim Abd Jabbar
    Оценок пока нет
  • Laporan Crushing (Dewy)
    Laporan Crushing (Dewy)
    Документ21 страница
    Laporan Crushing (Dewy)
    Fiqri Irwansyah
    Оценок пока нет
  • Jaw Crusher
    Jaw Crusher
    Документ6 страниц
    Jaw Crusher
    WB
    Оценок пока нет
  • Crushing Dan Grinding
    Crushing Dan Grinding
    Документ23 страницы
    Crushing Dan Grinding
    Ariskal Putra
    100% (1)
  • Crushing Wanda 1-3
    Crushing Wanda 1-3
    Документ29 страниц
    Crushing Wanda 1-3
    Akmal Rata
    Оценок пока нет
  • Jaw Crusher
    Jaw Crusher
    Документ13 страниц
    Jaw Crusher
    fitria handamar
    Оценок пока нет
  • Laporan Ma 1 Dian Arisandy PBG
    Laporan Ma 1 Dian Arisandy PBG
    Документ31 страница
    Laporan Ma 1 Dian Arisandy PBG
    muhammad irfan laba
    Оценок пока нет
  • Modul 1 Pengmin
    Modul 1 Pengmin
    Документ8 страниц
    Modul 1 Pengmin
    Firhan Fauzi
    Оценок пока нет
  • Materi Praktkikum
    Materi Praktkikum
    Документ20 страниц
    Materi Praktkikum
    Adiee Buaohita
    Оценок пока нет
  • Makalah Kominusi
    Makalah Kominusi
    Документ12 страниц
    Makalah Kominusi
    PristoniLToruan
    Оценок пока нет
  • Jurnal 1 Fixx
    Jurnal 1 Fixx
    Документ14 страниц
    Jurnal 1 Fixx
    Uswatul Khaerah
    Оценок пока нет
  • Jaw Crusher
    Jaw Crusher
    Документ7 страниц
    Jaw Crusher
    Meysee Lindaa
    Оценок пока нет
  • Laporan Praktikum Modul 1 - Kominusi
    Laporan Praktikum Modul 1 - Kominusi
    Документ12 страниц
    Laporan Praktikum Modul 1 - Kominusi
    Rengga Pratama
    Оценок пока нет
  • Crushing
    Crushing
    Документ14 страниц
    Crushing
    Fahrul Tandra
    Оценок пока нет
  • Crushing
    Crushing
    Документ23 страницы
    Crushing
    Yaqin Yusuf
    Оценок пока нет
  • Bab II Tinjauan Pustaka Blake Jaw Crusher
    Bab II Tinjauan Pustaka Blake Jaw Crusher
    Документ10 страниц
    Bab II Tinjauan Pustaka Blake Jaw Crusher
    Annisa Mayadewi
    Оценок пока нет
  • PENDAHULUAN
    PENDAHULUAN
    Документ37 страниц
    PENDAHULUAN
    Fery Septianto
    Оценок пока нет
  • 3 EGM - Muhamad Prawira Effendi - Praktikum Analisa Batubara 1
    3 EGM - Muhamad Prawira Effendi - Praktikum Analisa Batubara 1
    Документ10 страниц
    3 EGM - Muhamad Prawira Effendi - Praktikum Analisa Batubara 1
    Prawira Effendi
    Оценок пока нет
  • Modul 1 - 12520059 - Joshua A. Talabessy - Kelompok B
    Modul 1 - 12520059 - Joshua A. Talabessy - Kelompok B
    Документ8 страниц
    Modul 1 - 12520059 - Joshua A. Talabessy - Kelompok B
    Alberto Graciano
    Оценок пока нет
  • Tertiary Crushing
    Tertiary Crushing
    Документ12 страниц
    Tertiary Crushing
    Nugraha rahman f
    Оценок пока нет
  • PBG Kominusi
    PBG Kominusi
    Документ49 страниц
    PBG Kominusi
    halimatul husni
    Оценок пока нет
  • Coarse Size Reduction
    Coarse Size Reduction
    Документ34 страницы
    Coarse Size Reduction
    Elsandra Meisya Ayuningtyas
    Оценок пока нет
  • Makalah Kominusi
    Makalah Kominusi
    Документ24 страницы
    Makalah Kominusi
    Bhimasakti
    Оценок пока нет
  • Crushing
    Crushing
    Документ8 страниц
    Crushing
    Hyang Ajenk
    Оценок пока нет
  • LAPORAN Pengolahan Bahan Galian ASFIKAR (LATIMOJONG)
    LAPORAN Pengolahan Bahan Galian ASFIKAR (LATIMOJONG)
    Документ30 страниц
    LAPORAN Pengolahan Bahan Galian ASFIKAR (LATIMOJONG)
    Asfikar 0072
    Оценок пока нет
  • Nurlisna Yanti Revisi
    Nurlisna Yanti Revisi
    Документ47 страниц
    Nurlisna Yanti Revisi
    Salna
    Оценок пока нет
  • Praktikum 1 PBG
    Praktikum 1 PBG
    Документ19 страниц
    Praktikum 1 PBG
    Anonymous cAz2KP
    Оценок пока нет
  • Penuntun PBG FST Usn - 090902
    Penuntun PBG FST Usn - 090902
    Документ16 страниц
    Penuntun PBG FST Usn - 090902
    Haeril 023
    Оценок пока нет
  • Proses Pengolahan Emas
    Proses Pengolahan Emas
    Документ52 страницы
    Proses Pengolahan Emas
    ramaida
    100% (1)
  • KKL (Teknik Peledakan)
    KKL (Teknik Peledakan)
    Документ18 страниц
    KKL (Teknik Peledakan)
    redho
    Оценок пока нет
  • PBG
    PBG
    Документ3 страницы
    PBG
    andiawanpradana
    Оценок пока нет
  • KOMINUSI
    KOMINUSI
    Документ13 страниц
    KOMINUSI
    Muhammad Farhan
    Оценок пока нет
  • Tugas I Pengolahan Mineral
    Tugas I Pengolahan Mineral
    Документ44 страницы
    Tugas I Pengolahan Mineral
    Dody Pratama
    Оценок пока нет
  • Tugas Kominusi
    Tugas Kominusi
    Документ11 страниц
    Tugas Kominusi
    Muhammad Farhan
    Оценок пока нет
  • Tahap - Tahap - PBG 2022
    Tahap - Tahap - PBG 2022
    Документ67 страниц
    Tahap - Tahap - PBG 2022
    Yotam Herda Gamalingga
    Оценок пока нет
  • Laporan Crushing 0085
    Laporan Crushing 0085
    Документ27 страниц
    Laporan Crushing 0085
    Indah Sadiran
    Оценок пока нет
  • Alat Pengolahan Mineral
    Alat Pengolahan Mineral
    Документ13 страниц
    Alat Pengolahan Mineral
    MUHAMMAD REZA FAHLEVI 19TKM376
    Оценок пока нет
  • Tugas 1 (Crushing) PDF
    Tugas 1 (Crushing) PDF
    Документ59 страниц
    Tugas 1 (Crushing) PDF
    InNo L'Rumaropen
    Оценок пока нет
  • Jurnal PBG
    Jurnal PBG
    Документ12 страниц
    Jurnal PBG
    Ferdi Domala Pani
    Оценок пока нет
  • Kominusi Alat PBG
    Kominusi Alat PBG
    Документ11 страниц
    Kominusi Alat PBG
    hanifsudarmono
    Оценок пока нет
  • Laporan Modul 1
    Laporan Modul 1
    Документ6 страниц
    Laporan Modul 1
    Sitti hartina
    Оценок пока нет
  • Laporan Modul 1 Crushing Rahmat Hidayat FIX
    Laporan Modul 1 Crushing Rahmat Hidayat FIX
    Документ5 страниц
    Laporan Modul 1 Crushing Rahmat Hidayat FIX
    Nayaka Angger
    Оценок пока нет
  • Tugas Pendahuluan Acara 1
    Tugas Pendahuluan Acara 1
    Документ8 страниц
    Tugas Pendahuluan Acara 1
    Irmaa
    Оценок пока нет
  • Makalah Kelompok 1 Teknologi Mineral
    Makalah Kelompok 1 Teknologi Mineral
    Документ6 страниц
    Makalah Kelompok 1 Teknologi Mineral
    Muhammad Fakhrizal
    Оценок пока нет
  • 4 - Bab 3
    4 - Bab 3
    Документ20 страниц
    4 - Bab 3
    FAZRIL AHSANU AMALA
    Оценок пока нет
  • Laporan Modul 1 Kominusi Crushing Dan GR
    Laporan Modul 1 Kominusi Crushing Dan GR
    Документ14 страниц
    Laporan Modul 1 Kominusi Crushing Dan GR
    Aprilia Pratiwi
    Оценок пока нет
  • Kulap Kel 3 PBG
    Kulap Kel 3 PBG
    Документ11 страниц
    Kulap Kel 3 PBG
    Iswandi Putra
    Оценок пока нет
  • Modul 1 Yandi Rizky Taufik (073001400103)
    Modul 1 Yandi Rizky Taufik (073001400103)
    Документ9 страниц
    Modul 1 Yandi Rizky Taufik (073001400103)
    Yandi Rizky Taufik
    Оценок пока нет
  • Hibnu
    Hibnu
    Документ1 страница
    Hibnu
    Andre Kurniawan
    Оценок пока нет
  • BAB9
    BAB9
    Документ1 страница
    BAB9
    AndreKwnKurniawan
    Оценок пока нет
  • Rekayasa Tambang Bawah Tanah 10-03-2015
    Rekayasa Tambang Bawah Tanah 10-03-2015
    Документ32 страницы
    Rekayasa Tambang Bawah Tanah 10-03-2015
    Olivin
    Оценок пока нет
  • BAB9
    BAB9
    Документ1 страница
    BAB9
    AndreKwnKurniawan
    Оценок пока нет
  • BAB9
    BAB9
    Документ1 страница
    BAB9
    AndreKwnKurniawan
    Оценок пока нет
  • Hibnu
    Hibnu
    Документ1 страница
    Hibnu
    Andre Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Dokumen
    Dokumen
    Документ6 страниц
    Dokumen
    AndreKwnKurniawan
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka Bab III
    Daftar Pustaka Bab III
    Документ1 страница
    Daftar Pustaka Bab III
    AndreKwnKurniawan
    Оценок пока нет
  • Daftar Rumus
    Daftar Rumus
    Документ1 страница
    Daftar Rumus
    AndreKwnKurniawan
    Оценок пока нет
  • Proposal Usaha Penjualan Dragon
    Proposal Usaha Penjualan Dragon
    Документ34 страницы
    Proposal Usaha Penjualan Dragon
    AndreKwnKurniawan
    Оценок пока нет
  • Bab Iii PDF
    Bab Iii PDF
    Документ38 страниц
    Bab Iii PDF
    Dynasty Hadyan Saputro
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka Bab III
    Daftar Pustaka Bab III
    Документ1 страница
    Daftar Pustaka Bab III
    AndreKwnKurniawan
    Оценок пока нет
  • Bab Iii PDF
    Bab Iii PDF
    Документ38 страниц
    Bab Iii PDF
    Dynasty Hadyan Saputro
    Оценок пока нет
  • Proposal Usaha Penjualan Ikan
    Proposal Usaha Penjualan Ikan
    Документ34 страницы
    Proposal Usaha Penjualan Ikan
    AndreKwnKurniawan
    100% (3)
  • Jadwal Kegiatan PKL
    Jadwal Kegiatan PKL
    Документ2 страницы
    Jadwal Kegiatan PKL
    AndreKwnKurniawan
    Оценок пока нет
  • Proposal Usaha Penjualan Ikan
    Proposal Usaha Penjualan Ikan
    Документ34 страницы
    Proposal Usaha Penjualan Ikan
    AndreKwnKurniawan
    Оценок пока нет
  • Proposal Usaha Penjualan Komputer
    Proposal Usaha Penjualan Komputer
    Документ34 страницы
    Proposal Usaha Penjualan Komputer
    AndreKwnKurniawan
    Оценок пока нет
  • Rancangan Terowongan 4.1. Konsep Dan PDF
    Rancangan Terowongan 4.1. Konsep Dan PDF
    Документ9 страниц
    Rancangan Terowongan 4.1. Konsep Dan PDF
    AndreKwnKurniawan
    Оценок пока нет
  • Formula Dan Fungsi
    Formula Dan Fungsi
    Документ25 страниц
    Formula Dan Fungsi
    Harry S
    Оценок пока нет
  • Dokumen
    Dokumen
    Документ2 страницы
    Dokumen
    AndreKwnKurniawan
    Оценок пока нет
  • Lapiran Laporan
    Lapiran Laporan
    Документ5 страниц
    Lapiran Laporan
    AndreKwnKurniawan
    Оценок пока нет
  • Proposal Kwu
    Proposal Kwu
    Документ5 страниц
    Proposal Kwu
    AndreKwnKurniawan
    Оценок пока нет
  • Lapiran Laporan
    Lapiran Laporan
    Документ5 страниц
    Lapiran Laporan
    AndreKwnKurniawan
    Оценок пока нет
  • Kalender Akademik Tahun 2015
    Kalender Akademik Tahun 2015
    Документ3 страницы
    Kalender Akademik Tahun 2015
    Hadiah Hadi Hadir
    Оценок пока нет
  • Tie in Underground Blasting
     Tie in Underground Blasting
    Документ11 страниц
    Tie in Underground Blasting
    Hasrul Asrori
    50% (2)
  • Kelompok ABG
    Kelompok ABG
    Документ1 страница
    Kelompok ABG
    AndreKwnKurniawan
    Оценок пока нет
  • Handout Instrumen Uv Vis Susi 1
    Handout Instrumen Uv Vis Susi 1
    Документ32 страницы
    Handout Instrumen Uv Vis Susi 1
    MarianusAmaKii
    Оценок пока нет
  • Tugas Meknum Kelompok 2
    Tugas Meknum Kelompok 2
    Документ13 страниц
    Tugas Meknum Kelompok 2
    AndreKwnKurniawan
    Оценок пока нет