Вы находитесь на странице: 1из 6

PROBLEM

SET
KIMIA
SUPERINTENSIF SBMPTN 2016
1. Jawaban C
3H2S + 2HNO3 2NO + 3S + 4H2O redoks (biasa)
Penjumlahan biloks unsur dalam senyawa adalah nol. -2 +5 +2 0
NH3 NH2OH reduksi
biloks N + 3.biloks H = 0 biloks N + 3.biloks H + biloks
oksidasi
biloks N + 3(1) =0 O=0
biloks N = -3 biloks N + 3(1) + (-2) = 0
biloks N = -1 3Cl2 + 6KOH 5KCl + KClO3 + 3H2O autoredoks
0 -1 +5
N2O3 HNO2
reduksi
2.biloks N + 3.biloks O = 0 biloks H + biloks N + 2.biloks
2.biloks N + 3(-2) = 0 O=0 oksidasi
biloks N = +3 1 + biloks N + 2(-2) = 0
biloks N = +3
4. Jawaban B
2. Jawaban E Penyetaraan redoks dengan cara PBO (suasana basa):
KMnO4 + H2SO4 + 2FeSO4 K2SO4 + MnSO4 + Fe2(SO4)3 Tentukan unsur yang biloksnya berubah dan setarakan
+7 +2 +2 +3
+4 oksidasi (+2) +6
MnO4- + ClO2- MnO2 + ClO4-
+7 +3 +4 +7
+7 reduksi (-5) +2

Jumlah e- terlibat = total penurunan biloks x total


kenaikan biloks Hitung total PBO lalu setarakan
= 5 x 2 = 10 MnO4- + ClO2- MnO2 + ClO4-
Zat yang mengalami reduksi (oksidator) adalah +7 +3 +4 +7
KMnO4 +7 (-3) x 4 +4
Zat yang mengalami oksidasi (reduktor) adalah
+3 (+4) x 3 +7
FeSO4
Zat hasil reduksi adalah MnSO4 Setarakan muatan dengan menambahkan OH-
Zat hasil oksidasi adalah Fe2(SO4)3 4MnO4- + 3ClO2- 4MnO2 + 3ClO4- + 4OH-
H2SO4 sebagai pembuat suasana asam
Setarakan unsur H dengan menambahkan H2O pada sisi yang kurang
3. Jawaban D 2H2O + 4MnO4- + 3ClO2- 4MnO2 + 3ClO4- + 4OH-
Reaksi autoredoks atau disproporsionasi adalah reaksi
reduksi dan oksidasi yang terjadi pada reaktan dan unsur
5. Jawaban E
yang sama.
8Al + 3NO3-+ 5OH- 8Al(OH)4- + 3NH3 redoks (biasa)
Reaksi yang terjadi:
0 +5 +3 -3
0,56 mol 0,28 mol
oksidasi
reduksi VO2+ + Sn+2 spesi V + Sn+4
+3 +2 n +4
oksidasi
(NH4)2Cr2O7 Cr2O3 + 4H2O + N2 redoks (biasa)
-3 +6 +3 0 reduksi
reduksi
oksidasi

24 PEMBAHASAN PROBLEM SET 5, KIMIA, PROGRAM SUPERINTENSIF SBMPTN 2016, BKB NURUL FIKRI
9. Jawaban C
mol reduktor x PBO = mol oksidator x PBO
A | A2+ || B2+ | B Esel = +1,10 volt
mol VO2+ x PBO = mol Sn+2 x PBO C2+ | C || A | A2+ Esel = - 0,63 volt
0,56 x (n - 3) = 0,28 x (4 - 2) C2+ | C || B2+ | B Eosel = + 0,47 volt
n-3=1
n = +4 10. Jawaban B
Spesi vanadium yang biloknya +4 adalah VO+2.
Diketahui data potensial reduksi:
6. Jawaban C Zn2++ 2e- Zn Eo = -0,76 V
Fe2++ 2e- Fe Eo = -0,44 V
Total PBO e- dilepas atau e- ditangkap Sn2+ + 2e Sn Eo = -0,14 V
Reduksi : MnO4- + 8H+ + 5e- Mn+2 + 4H2O Pb2++ 2e- Pb Eo = -0,13 V
Oksidasi : FeC2O4 Fe+3 + 2CO2 + 3e- Cu2++ 2e- Cu Eo = +0,34 V

mol oksidator x e- lepas = mol reduktor x e- tangkap Eo lebih besar => Reduksi di Katoda
Eo lebih kecil => Oksidasi di Anoda
mmol KMnO4 x 5 = mmol FeC2O4 x 3
MxVx5=MxVx3
0,01 x V x 5 = 0,01 x 15 x 3 Fe/Fe2+// Pb2+/Pb (reaksi spontan)
V = 9 cm3 Pb/Pb2+// Sn2+/Sn (reaksi tidak spontan)
Zn/Zn2+// Cu2+/Cu (reaksi spontan)
Sn/Sn2+// Fe2+/Fe (reaksi tidak spontan)
7. Jawaban A
Reaksi spontan (deret volta): 11. Jawaban C
Logam kiri membebaskan logam kanan dari
Diketahui data potensial reduksi:
larutannya. Cu+2 + 2e Cu Eo = +0,34 volt
Dari kiri ke kanan kereaktifan terhadap air semakin Sn+2 + 2e Sn Eo = -0,14 volt
berkurang. Fe+2 + 2e Fe Eo = -0,44 volt
R dapat membebaskan logam Q dari larutannya. Q Mg+2 + 2e Mg Eo = -2,34 volt
berada di sebelah kanan R. Na+ + e Na Eo = -2,71 volt
R tidak dapat membebaskan logam S dari
larutannya. S berada di sebelah kiri R. Pencegahan korosi besi dapat terjadi bila logam
P dapat bereaksi dengan air dingin, P sangat reaktif besi (Fe) kontak dengan logam lain yang potensial
terhadap air. P berada paling kiri di antara logam reduksinya lebih kecil dari besi.
yang lainnya. Logam yang Eo Logam < Eo Fe dari data di atas adalah
Urutan dalam logam dalam deret volta: P-S-R-Q . Mg dan Na.

8. Jawaban B 12. Jawaban C


Dik: Fe+2 + 2e Fe Eo = -0,44 V Logam aluminium dan seng tahan terhadap korosi.
Cu+2 + 2e Cu Eo = +0,34 V Aluminium bereaksi dengan oksigen membentuk
lapisan oksida tipis Al2O3 sedangkan seng bereaksi
Eo lebih besar => Reduksi di Katoda dengan CO2 dan uap air membentuk lapisan
Eo lebih kecil => Oksidasi di Anoda karbonat tipis ZnCO3. Kedua lapisan tipis tersebut
bersifat stabil dan mencegah logam Al dan Zn
Reaksi (spontan) yang terjadi: bereaksi lebih lanjut.
Katoda (Cu) : Cu+2 + 2e Cu Eo = +0,34 V Logam Al dan Zn lebih reaktif dibanding Fe. Dalam
Anoda (Fe) : Fe Fe + 2e Eo = +0,44 V
+2
deret volta dari kiri ke kanan kereaktifan semakin
Cu+2 + Fe Cu + Fe+2 Eosel = + 0,78 V bertambah. Fe ada di sebelah kanan Al dan Zn.

Cu merupakan katoda dan Fe merupakan anoda.


Anoda Fe teroksidasi dan ion Cu+2 tereduksi.

PEMBAHASAN PROBLEM SET 5, KIMIA, PROGRAM SUPERINTENSIF SBMPTN 2016, BKB NURUL FIKRI 25
13. Jawaban E 17. Jawaban A
Potensial sel standar (Eosel) jika konsentrasi zat 1 M dan Elektrolisis larutan AgNO3 dengan elektroda Pt:
suhu 298K. Katoda : Ag+ + e Ag
Potensial sel (Esel) jika konsentrasi zat selain 1 M dan Anoda : 2H2O O2 + 4e + 4H+
suhu 298K.
Menghitung mol H+ yang dihasilkan setelah dialiri
Sn+2 (aq) + 2e Sn(s) Eo = -0,14 V muatan listrik 0,02 F (ekivalen dengan 0,02 mol e):
Pb+2 (aq )+ 2e- Pb(s) Eo = -0,13 V 2H2O O2 + 4e + 4H+
0,02 mol 0,02 mol
Menghitung Eo sel untuk reaksi : Menghitung pH larutan
Pb+2(aq) + Sn(s) Sn+2(aq)+ Pb(s)
[H+] = = = 0,04 = 4.10-2
Eosel = Eo besar Eo kecil = -0,13 (-0,14) = 0,01 V
pH = 2 log 4 = 2 2log 2 = 2 2(0,3) = 1,4
Menghitung E sel untuk reaksi :
Pb+2(aq) + Sn(s) Sn+2(aq)+ Pb(s) 18. Jawaban C
jika [Sn ] = 10-3 M dan [Pb+2] = 10-1 M.
+2
Pada elektrolisis larutan H2SO4, reaksi di katoda
menghasilkan gas hidrogen 22,4 L (1 mol) pada
E sel = Eo sel log Qc STP:
= 0,01 log = 0,01 log
2H+(aq) 2e + H2 (g)
2 mol 1 mol
= 0,01 (-2) = 0,01 + 0,0592 = 0,0692 V Pada elektrolisis larutan CuSO4 dengan jumlah mol
e yang sama, reaksi di katoda menghasilkan
14. Jawaban E endapan Cu.
Cu+2(aq) 2e + Cu (s)
Elektrolisis larutan kalium iodida (KI) dengan 2 mol 1 mol
elektroda inner Massa Cu = mol x Ar Cu = 1 x 63,5 = 63,5 g
Katoda : 2H2O + 2e 2OH- + H2
Anoda : 2I- I2 + 2e 19. Jawaban A
2H2O + 2I- 2OH- + I2 + H2
Pada elektrolisis dengan tujuan melapisi cincin
Hasil elektrolisis KI menghasilkan OH-, larutan dengan emas (Au), cincin harus dijadikan sebagai
bersifat basa. Larutan tersebut dapat membirukan elektroda kutub negatif (katoda) dan larutan
lakmus merah. elektrolit menggunakan larutan ion emas.
Pada katoda H2O tereduksi dan I- teroksidasi. Katoda merupakan tempat terjadinya reduksi. Pada
katoda ion emas akan direduksi menjadi logam
15. Jawaban B emas.
Pada elektrolisis ZnCl2, massa logam Zn yang mengendap
di katoda: 20. Jawaban D
WZn = = = 1,95 g. Elektrolisis 1 L larutan MSO4 selama 50 menit,
dengan arus 1,93 A menghasilkan 1,77 g logam M.
16. Jawaban C Menghitung Ar M: WM =
Biloks Ag selalu +1, biloks M dalam MSO4 adalah +2 1,77 = => Ar M = 59
Elektrolisis dua larutan dengan muatan listrik yang
sama (HK.Faraday II): Dengan menganggap Ar sama dengan A pada
= yang memiliki 31 neutron.
Z = A neutron = 59 31 = 28.
Menentukan golongan dan periode unsur 28M
= => Ar M = 112 28M = [18Ar] 4s 3d , unsur M golongan VIIIB dan
2 8

periode 4.

26 PEMBAHASAN PROBLEM SET 5, KIMIA, PROGRAM SUPERINTENSIF SBMPTN 2016, BKB NURUL FIKRI
21. Jawaban C 24. Jawaban B
2,0 g MBr2 tepat bereaksi dengan Cl2 menjadi MCl2 Larutan AB2 jika dianggap tidak terdisosiasi,
1,11 g dan Br2 sesuai persamaan reaksi: kenaikan titik didihnya 1oC (Tb1 = Kb.m).
MBr2 + Cl2 MCl2 + Br2
Perbandingan mol zat = perbandingan koefisien, Larutan AB2 ternyata terdisosiasi, kenaikan titik
maka: didihnya 1,8 oC (Tb2 = Kb.m.i).
mol MBr2 = mol MCl2
Menghitung nilai i
= Substitusi nilai Tb1 ke persamaan Tb2 , maka :
Tb2 = Tb1.i
= 1,8 = 1.i => i = 1,8
Menghitung nilai derajat disosiasi () larutan AB2
2 (Ar M + 71) = 1,11 (Ar M + 160) (n=3).
0,89 Ar M = 35,6 i = 1 + (n-1)
Ar M = 40 1,8 = 1 + (3-1)
= 0,4
22. Jawaban A
Perhitungan K
25. Jawaban C
Reaksi dibalik, K = 1/K Menghitung nilai hasil kali kelarutan (Ksp) AgCl
Koefisien reaksi dikali n, K= Kn dengan menggunakan nilai kelarutannya dalam air
Reaksi dijumlahkan, K= K1 x K2 x.... (s).
AgCl Ag+ Cl-
H2PO4- HPO4-2 + H+ K2 = 6.10-8
H+ + PO4-3 HPO4-2 K3 = 1/K3 = s s s
1013 Ksp = [Ag+][Cl-] = s2 = (1,2.10-5)2 = 1,44.10-10
H2PO4- + PO4-3 2HPO4-2 K4 = K2 x K3
= 1,5.105 Menghitung kelarutan AgCl dalam larutan AlCl3 0,02
M. Dalam larutan AlCl3 0,02 M terdapat ion sejenis
23. Jawaban C Cl-, dengan [Cl-]= 0,06.
AgCl Ag+ Cl-
Garam NaNO2 1 mmol dilarutkan dalam 100 mL
larutan buffer pH=8 ([OH-]=10-6). Garam tsb akan s s 6.10-2
mengalami hidrolisis parsial. Ksp = [Ag+][Cl-]
NO2- (aq) + H2O(l) HNO2(aq) + OH-(aq) 1,44.10-10 = s. 6.10-2
m: 10 -2 M -- 10 -6 M s = 2,4.10-9
b : aM aM aM Kelarutan AgCl sama dengan [Ag+] sebesar 2,4.10-9
s : (10 -2 - a) M aM (10 -6 + a) M .
Menghitung [HNO2]. Nilai a dianggap sangat kecil,
maka dalam keadaan setimbang: [NO2-] = 10 -2 M ; 26. Jawaban E
[HNO2] = a M; dan [OH-] = 10 -6 M. Pada pelarutan 0,05 mol NaOH dalam 100 mL air
menyebabkan kenaikan suhu (T) sebesar 6oC.
Nilai kalor jenis larutan (c) = 4,2 J.g-1.oC-1 dan
massa jenisnya dianggap 1 g/mL.
Menghitung nilai kalor reaksi (Q).
a = 2.10-6 Q = 100 x c x T = 100 g x 4,2 J.g-1.oC-1 x 6oC
= 2520 J = 2,52 kJ
Konsentrasi HNO2 dalam larutan buffer tsb adalah
2.10-6 M. Entalpi molar pelarutan (Ho) = -Q/n = -2,52 kJ/
0,05 mol
= -50,4 kJ/ mol

PEMBAHASAN PROBLEM SET 5, KIMIA, PROGRAM SUPERINTENSIF SBMPTN 2016, BKB NURUL FIKRI 27
Terdapatnya atom C kiral, molekul tersebut dapat
27. Jawaban A bersifat optis aktif.
Molekul ClF3 mempunyai tipe VSEPR, AX3E2, atom Gugus OH terikat di atom C sekunder (C yang
pusatnya memiliki dua pasang elektron bebas (E) mengikat 2 atom C lainnya), senyawa tersebut
dan mempunyai bentuk seperti huruf T. merupakan alkohol sekunder.

ClF3 merupakan senyawa Alkanadiol (CnH2n+2O2) bukan isomer ester


kovalen. (CnH2nO2).

Molekul bentuk T merupakan 30. Jawaban D


bentuk yang tidak simetris dan Semua unsur transisi dapat membentuk senyawa
bersifat polar. kompleks, termasuk Zn. Akan tetapi Zn merupakan unsur
transisi yang kurang bersifat sebagai unsur transisi. Hal ini
dikarenakan Zn tidak memiliki sifat-sifat keumuman unsur
Interaksi antarmolekul polar adalah gaya dipol-dipol. transisi.
Senyawa Zn hanya memiliki tingkat oksidasi (biloks)
28. Jawaban E +2.
Menentukan orde reaksi dengan membandingkan Orbital 3d penuh elektron baik dalam ion maupun
data percobaan unsur, sehingga bersifat diamagnetik.
Senyawa-senyawanya tidak berwarna.
H2(g) + I2(g) 2HI(g) , v = k (PH2)m (PI2)n
1 2 3 4
31. Jawaban A
Tekanan parsial H2 2,0
2,0 1,0 0,50
(atm) Jika kation dalam senyawa sulfida adalah NH4+,
Tekanan parsial I2 maka senyawa tersebut dalam empang tersebut
2,0 1,0 0,5 x
(atm) berupa garam (NH4)2S.
Laju reaksi relatif 1,0 0,5 0,125 0,25
Garam ini terbentuk dari basa lemah NH4OH (Kb=
Percobaan (2) dan Percobaan (3) dan 10-5) dan asam lemah H2S (Ka = 10-7). Larutannya
(1) (2) bersifat basa (Kb > Ka).
2n = 2 2m . 2n = 4 Menghitung pH larutan dalam empang
n =1 2m . 21 = 4
m=1 [H+] = = = 10-8
Percobaan (3) dan (4)
pH = 8
2m . =
21 . = 32. Jawaban B
Menurut naskah, anoda pada baterai raksasa berupa
= => x = 2 batuan yang mengandung logam Zn. Anoda Zn merupakan
elektroda yang ikut bereaksi. Reaksi oksidasi yang terjadi:
Zn Zn2+ + 2e .
29. Jawaban B
Rumus struktur senyawa 2,3-butanadiol. 33. Jawaban A
CH3
Pernyataan yang benar mengenai baterai raksasa
H C OH Baterai raksasa merupakan sel volta, reaksi
berlangsung secara spontan.
HO C H
Logam Zn sebagai anoda (elektroda kutub negatif)
CH3 dan besi sebagai katoda (elektroda kutub positif).
Memiliki dua atom C kiral (C yang mengikat 4 Logam Zn akan berkurang (melarut) karena
gugus berbeda). teroksidasi menjadi ion Zn2+.

28 PEMBAHASAN PROBLEM SET 5, KIMIA, PROGRAM SUPERINTENSIF SBMPTN 2016, BKB NURUL FIKRI
Elektron mengalir dari anoda (Zn) ke katoda (Fe)
melewati kawat tembaga.

34. Jawaban B
Senyawa 2,3,7,8-tetraklorodibenzolparadioksin
berdasarkan nama kimianya mengandung dua cincin
benzena.

35. Jawaban C
Massa gas klor yang dihasilkan dari pembakaran
TCDD sama dengan massa unsur Cl yang terdapat
dalam TCDD.
Menghitung massa Cl dalam TCDD (C12H4O2Cl4)
Massa Cl = massa TCDD

= 16,1 = 7,10 g

36. Jawaban C
Jika dioksin (t = 20 tahun) meluruh sebanyak
63/64 bagian dari semula, maka pada saat tersebut
jumlah dioksin yang tersisa (Nt) = 1/64 bagian
semula, Nt = (1/64) No.
Menghitung waktu peluruhan (t)

= 6 => t = 120 tahun.

PEMBAHASAN PROBLEM SET 5, KIMIA, PROGRAM SUPERINTENSIF SBMPTN 2016, BKB NURUL FIKRI 29

Вам также может понравиться