Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan senggama atau hubungan
seksual pada masa subur/ovulasi.
KB kalender adalah usaha untuk mengatur kehamilan dengan menghindari hubungan badan
selama masa subur seorang wanita. Sebab pembuahan memang hanya terjadi pada saat masa
subur, atau lebih tepatnya 12-24 jam setelah puncak masa subur (sel telur dilepas). 12-24 jam
ini dari masa hidup sel telur rata-rata.
Metode ini efektif bila dilakukan secara baik dan benar. Dengan penggunaan sistem kalender
setiap pasangan dimungkinkan dapat merencanakan setiap kehamilannya. Berbeda dengan
sistem kontrasepsi lainnya, sistem kalender menjanjikan aneka kelebihan dan karena itu
banyak yang lebih menyukainya. Sebelum menggunakan metode ini, tentunya pasangan
suami istri harus mengetahui masa subur. Siklus masa subur pada tiap wanita tidak sama.
Untuk itu perlu pengamatan minimal 6 kali siklus menstruasi.
Prinsip kerja metode kalender ini berpedoman kepada kenyataan bahwa wanita dalam siklus
haidnya mengalami ovulasi (subur) hanya satu kali sebulan, dan biasanya terjadi beberapa
hari sebelum atau sesudah hari ke-14 dari haid yang akan datang. Sel telur dapat hidup
selama 6-24 jam, sedangkan sel mani selama 48-72 jam, jadi suatu konsepsi mungkin akan
terjadi kalau koitus dilakukan 2 hari sebelum ovulasi. Hendaknya sebelum memakai cara para
pemakai harus diberikan penerangan medik yang jelas tentang cara ini.
Hal yang perlu diperhatikan pada siklus menstruasi wanita sehat ada tiga tahapan:
Perhitungan masa subur ini akan efektif bila siklus menstruasinya normal yaitu 21-35 hari.
Pemantauan jumlah hari pada setiap siklus menstruasi dilakukan minimal enam kali siklus
berturut-turut. Kemudian hitung periode masa subur dengan melihat data yang telah dicatat.
Menghitung masa subur dengan siklus haid dan melakukan pantang berkala atau lebih
dikenal dengan sistem kalender merupakan salah satu cara atau metode kontrasepsi alami (Kb
alami) dan sederhana yang dapat dikerjakan sendiri oleh pasangan suami istri dengan cara
tidak melakukan sanggama pada masa subur.
Sebelum menggunakan metode ini, tentunya pasangan suami istri harus mengetahui masa
subur. Siklus masa subur pada tiap wanita tidak sama. Untuk itu perlu pengamatan minimal 6
kali siklus menstruasi. Berikut ini cara mengetahui dan menghitung masa subur :
Perhitungannya : 26-18 = 8 dan 3211 = 21. jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-8
sampai ke 21 dari hari pertama haid. Pada masa ini suami isteri tidak boleh bersanggama. Jila
ingin bersanggama harus memakai kondom atau sanggama terputus.
Kontrasepsi dengan menggunakan sistem kalender dapat menghindari risiko kesehatan yang
berhubungan dengan kontrasepsi. Bagi keluarga yang kesulitan untuk mendapatkan alat
kontrasepsi sangat cocok untuk menggunakan metode kontrasepsi ini selain tidak
memerlukan biaya juga tidak perlu mencari tempat pelayanan kontrasepsi. Menggunakan
sistem kalender perlu kerjasama yang baik antara suami istri karena metode ini perlu
kemauan dan disiplin pasangan dalam menjalankannya. Masa berpantang yang cukup lama
akan mengakibatkan pasangan tidak bisa menanti sehingga melakukan hubungan pada waktu
masih berpantang. Tapi bukan masalah bila saja pasangan membiasakan menggunakan
kondom pada saat subur.
Hal yang dapat menyebabkan metode kalender menjadi tidak efektif adalah:
1. Penentuan masa tidak subur didasarkan pada kemampuan hidup sel sperma dalam
saluran reproduksi (sperma mampu bertahan selama 3 hari).
2. Anggapan bahwa perdarahan yang datang bersamaan dengan ovulasi,
diinterpretasikan sebagai menstruasi. Hal ini menyebabkan perhitungan masa tidak
subur sebelum dan setelah ovulasi menjadi tidak tepat.
3. Penentuan masa tidak subur tidak didasarkan pada siklus menstruasi sendiri.
4. Kurangnya pemahaman tentang hubungan masa subur/ovulasi dengan perubahan jenis
mukus/lendir serviks yang menyertainya.
5. Anggapan bahwa hari pertama menstruasi dihitung dari berakhirnya perdarahan
menstruasi. Hal ini menyebabkan penentuan masa tidak subur menjadi tidak tepat.
Berbagai cara dilakukan untuk mencegah kehamilan akibat hubungan rutin suami istri. Mulai
dari memasang alat kontrasepsi, minum pil KB, sterilisasi pria (vasektomi), sterilisasi wanita
(tubektomi), hingga cara tradisional sistem kalender. Cara kalender bisa meleset karena
tingkat ketepatannya hanya 60% sampai 70%.
Contoh : Jika hari terakhir mens adalah tangal 10 maka tanggal masa subur adalah tanggal 23,
masa prasubur awal tanggal 20 dan masa prasubur akhir tanggal 26.
Agar lebih tepat sebaiknya melakukan pencatatan 6 siklus haid terakhir untuk menentukan
masa prasubur. Kurangi dan tambahkan 3 hari pada siklus terpendek dan terpanjang dari
catatan yang telah dibuat.
Jadi berhati-hatilah dalam berhubungan suami isteri ketika masa subur istri tanpa alat
kontrasepsi atau teknik KB lainnnya yang dapat mencegah kehamilan. Pelajari dengan baik
sebelum menentukan metode pencegah kehamilan yang tepat dengan ahli kadungan seperti
dokter dan bidan.
Sistem kalender dalam menentukan masa subur hanya dapat digunakan pada wanita yang
teratur mens 28 sampai 35 hari. Rokok dan gizi buruk juga mempengaruhi rutinitas keluarnya
sel telur.
Keuntungan KB kalender
a) Ditinjau dari segi ekonomi : KB kalender dilakukan secara alami dan tanpa biaya sehingga
tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli alat kontrasepsi.
b) Dari segi kesehatan : sistem kalender ini jelas jauh lebih sehat karena bisa dihindari adanya
efek sampingan yang merugikan seperti halnya memakai alat kontrasepsi lainnya (terutama
yang berupa obat).
c) Dari segi psikologis : yaitu sistem kalender ini tidak mengurangi kenikmatan hubungan itu
sendiri seperti bila memakai kondom .