Вы находитесь на странице: 1из 13

AL-QURAN

Pengertian Al-Quran
a. Secara Etimologi (Bahasa)
Dari segi bahasa, Al Quran berasal dari bahasa Arab, yakni bentuk jamak dari kata benda
atau masdar dari kata kerja qaraa yaqrau quranan yang artinya adalah bacaan atau
sesuatu yang dibaca berulang-ulang.
b. Secara Terminologi (Istilah)
Firman Allah Swt. diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw sebagai mukjizat, melalui
malaikat Jibril untuk seluruh umat manusia yang diturunkan secara berangsur-angsur dan
apabila membacanya akan bernilai ibadah.
Menurut Muhammad Ali ash-Shabuni Al Qur'an adalah Firman Allah swt yang tiada
tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad saw penutup para nabi dan rasul dengan
perantaraan malaikat Jibril as, ditulis pada mushaf-mushaf kemudian disampaikan kepada
kita secara mutawatir, membaca dan mempelajari al Qur'an adalah ibadah, dan al Qur'an
dimulai dengan surat Al-Fatihah serta ditutup dengan surat An-Nas.
Menurut sebagian ahli tafsir, terdapat banyak istilah dalam berbagai ayat Al-Qur'an yang
dianggap merujuk sebagai nama lain Al-Qur'an. Berikut merupakan nama-nama tersebut serta
ayat yang mencantumkannya:
a. Al-Kitab (Buku) n. Al-Busyra (Kabar gembira)
b. Al-Furqan (Pembeda benar salah) o. An-Nur (Cahaya)
c. Adz-Dzikr (Pemberi peringatan) p. Al-Basha'ir (Pedoman)
d. Al-Mau'idhah (Pelajaran/nasihat) q. Al-Balagh (Penyampaian/kabar)
e. Al-Hukm (Peraturan/hokum) r. Al-Qaul (Perkataan/ucapan)
f. Al-Hikmah (Kebijaksanaan)
g. Asy-Syifa (Obat/penyembuh)
h. Al-Huda (Petunjuk)
i. At-Tanzil (Yang diturunkan)
j. Ar-Rahmat (Karunia)
k. Ar-Ruh (Ruh)
l. Al-Bayan (Penerang)
m. Al-Kalam (Ucapan/firman)
Isi Pokok Dalam Al-Quran
Pada garis besarya Al-Qur'an memuat :
Aqidah
Syari'ah : "Ibadah dan Muamalah"
Akhlaq
Kisah-kisah lampau
Berita-berita yang akan datang
Pengetahuan-pengetahuan Illahi penting lainnya
AI-Qur'an :
- Terdiri dari 114 surah; surah terdiri atas ayat-ayat; terdiri atas 6236
- Terdiri atas 30 juz.
- Terbagi atas :
a. Surah-surah Makiyah, yakni surah-surah yang dinuzulkan kepada Nabi Muhammad SAW
pada periode ia di Mekah al-Mukaromah, yaitu sejak tahun 13 sebelum hijrah sampai tahun-
tahun terakhir menjelang hijrah
b. Surah-surah Madaniyah, yakni surah-surah yang diwahyukan kepada Rasulullah SAW pada
masa ia di Madinah Al-Mumawarah sejak 3 tatam pertama hijrah sampai dengan akhir hayat
beliau tahun 11 Hijrah.

Sejarah Turunnya Al-Quran

Kapan Al-Quran diturunkan?



Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Quran. (Al-Baqarah
185)


Sesungguhnya kami menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. (Al-Qodr 1)



Sesungguhnya kami menurunkannya (Al-Quran) pada malam yang diberkahi. (Ad-
dukhon 3)
Dalam 3 ayat di atas, semua menjelaskan tentang turunnya Al-Quran pertama kali, yaitu
pada bulan Ramadhan tepatnya malam lailatul qadar; malam kemuliaan. Dan pada surat Ad-
Dukhon yang dimaksud malam mubarok ialah malam lailatul qadar pada bulan Ramadhan
sebagaimana yang dikatakan oleh kebanyakan ulama tafsir. (lihattafsir Al-Alusi)

Dalam kitab Al-Burhan Fi Ulumil-Quran karangan Syeikh Badruddin Az-Zarkasyi (W.


794 H), beliau mengatakan bahwa dalam hal ini para Ulama berbeda pendapat ke dalam 3
pendapat yang masyhur.

Dan dari tiga pendapat tersebut, yang paling mendekati kepada pendapat yang kuat dan
benar ialah pendapat yang banyak dipegang oleh Jumhur Ulama, yaitu:

Bahwa Al Quran diturunkan sekaligus ke langit dunia (daarul Izzah) pada malam
Lailatul Qodr kemudian diturunkan dengan cara berangsur-angsur sepanjang kehidupan Nabi
saw setelah beliau diangkat menjadi Nabi di Mekah dan Madinah sampai wafat beliau.

Banyak para ulama yang mengatakan bahwa pendapat inilah yang paling mendekati
kebenaran, berdasarkan suatu riwayat yang dikeluarkan oleh Imam Hakim
dalam mustadroknya dengan sanad yang shahih, dari Ibnu Abbas radhiyallhu anhuma,
beliau mengatakan bahwasanya Al-Quran itu turun sekaligus ke langit dunia pada malam
lailatul qadr. Kemudian diturunkan berangsur-angsur selama 20 tahun, kemudian ia mambaca
ayat,




Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil,
melainkan kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik. (QS. Al
Furqan: 33)



Dan Al Quran itu telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu
membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan kami menurunkannya bagian demi
bagian. (QS. Al Isra: 106)
Imam An-Nasai juga meriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Ibnu
Abbas radhiyallahu anhuma, beliau berkata: dan Al-Quran diletakkan di baitil izzah
dari langit dunia kemudian Jibril turun dengan membawanya kepada Muhammad SAW.
Pendapat Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarokfury di Kitab Sirohnya (tentang) Kapan Awal
Permulaan Wahyu.
Dalam kitab siroh beliau, beliau menjelaskan bahwa memang ada perbedaan pendapat
diantara pakar sejarah tentang kapan awal mula turunnya wahyu, yaitu turunnya surat Al-
Alaq: 1-5. Beliau menguatkan pendapat yang menyatakan pada tanggal 21. Beliau
mengatakan:
Kami menguatkan pendapat yang menyatakan tanggal 21, sekalipun kami tidak melihat
orang yang menguatkan pendapat ini. Sebab semua pakar biografi atau setidak-tidaknya
mayoritas di antara mereka sepakat bahwa beliau diangkat menjadi rasul pada hari senin, hal
ini diperkuat oleh riwayat para imam hadits, dari Abu Qatadah Radhiyallahu anhu, bahwa
Rasulullah Saw. Pernah ditanya tentang puasa senin. Maka beliay Menjawab,
Pada hari inilah aku dilahirkan, dan pada hari ni pula turun wahyu (yang pertama)
kepadaku
Dalam lafadz lain disebutkan Itulah hari aku dilahirkan dan pada hari itu pula aku diutus
sebagai Rasul atau turun wahyu kepadaku
(Lihat Shahih Muslim 1/368: Ahmad 5/299, Al-Baihaqi 4/286-300, Al-Hakim 2/602)
Hari Senin dari bulan Ramadhan pada tahun itu adalah jatuh pada tanggal 7, 14, 21,
dan 28. Beberapa Riwayat yang shahih telah menunjukan bahwa Lailatul Qadr tidak jatuh
kecuali pada malam-malam ganjil di sepuluh terakhir Ramadhan. Jadi, jika kami
membandingkan antara firman Allah Swt. Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-
Quran) pada malam kemuliaan, dengan riwayat Abu Qatadah bahwa diutusnya beliau jatuh
pada hari senin, serta berdasarkan penelitian ilmiah tentang jatuhnya hari Senin dari bulan
Ramadhan pada tahun itu, maka jelaslah bagi kami bahwa diutusnya beliau sebagai rasul
jauth pada malam tanggal 21 (10 Agustus 610 M) dari bulan Ramadhan. (Lihat Kitab
Sirah Nabawiyyah oleh SYaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarokfury Bab Di Bawah Naungan
Nubuwwah, Hal. 58 Pustaka Al-Kautsar).

Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui berbagai cara, antara lain:
1. Malaikat Jibril memasukkan wahyu itu ke dalam hati Nabi Muhammad SAW tanpa
memperlihatkan wujud aslinya. Nabi SAW tiba-tiba saja merasakan wahyu itu telah
berada di dalam hatinya
2. Malaikat Jibril menampakkan dirinya sebagai manusia laki-laki dan mengucapkan kata-
kata di hadapan Nabi SAW.
3. Wahyu turun kepada Nabi SAW seperti bunyi gemerincing lonceng.
Menurut Nabi SAW, cara inilah yang paling berat dirasakan, sampai-sampai Nabi SAW
mencucurkan keringat meskipun wahyu itu turun di musim dingin yang sangat dingin.
4. Malaikat Jibril turun membawa wahyu dengan menampakkan wujudnya yang asli.
Setiap kali mendapat wahyu, Nabi SAW lalu menghafalkannya. Beliau dapat mengulangi
wahyu yang diterima tepat seperti apa yang telah disampaikan Jibril kepadanya.
Hafalan Nabi SAW ini selalu dikontrol oleh Malaikat Jibril.
Al-Quran diturunkan dalam 2 periode, yang pertama Periode Mekah, yaitu saat Nabi SAW
bermukim di Mekah (610-622 M) sampai Nabi SAW melakukan hijrah. Ayat-ayat yang
diturunkan pada masa itu disebut ayat-ayat Makkiyah, yang berjumlah 4.726 ayat, meliputi
89 surat.
Kedua adalah Periode Madinah, yaitu masa setelah Nabi SAW hijrah ke Madinah (622-
632 M). Ayat-ayat yang turun dalam periode ini dinamakan ayat-ayat Madaniyyah, meliputi
1.510 ayat dan mencakup 25 surat
Ciri-ciri Ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyyah
Makkiyah
Ayat-ayatnya pendek-pendek, Diawali dengan yaa ayyuhan-ns (wahai manusia), Ayat-
ayatnya panjang-panjang, Kebanyakan mengandung masalah tauhid, iman kepada Allah
SWT, hal ihwal surga dan neraka, dan masalah-masalah yang menyangkut kehidupan akhirat
(ukhrawi),
Madaniyyah
Diawali dengan yaa ayyuhal-ladzna man (wahai orang-orang yang beriman).
Kebanyakan tentang hukum-hukum agama (syariat), orang-orang yang berhijrah (Muhajirin)
dan kaum penolong (Anshar), kaum munafik, serta ahli kitab.
Ayat Al-Quran yang pertama diterima Nabi Muhammad SAW adalah 5 ayat pertama
surat Al-Alaq, ketika ia sedang berkhalwat di Gua Hira, sebuah gua yang terletak di
pegunungan sekitar kota Mekah, pada tanggal 17 Ramadhan (6 Agustus 610). Kala itu usia
Nabi SAW 40 tahun.
Kodifikasi Al-Quran
Kodifikasi atau pengumpulan Al-Quran sudah dimulai sejak zaman Rasulullah SAW,
bahkan sejak Al-Quran diturunkan. Setiap kali menerima wahyu, Nabi SAW
membacakannya di hadapan para sahabat karena ia memang diperintahkan untuk
mengajarkan Al-Quran kepada mereka. Disamping menyuruh mereka untuk menghafalkan
ayat-ayat yang diajarkannya, Nabi SAW juga memerintahkan para sahabat untuk
menuliskannya di atas pelepah-pelepah kurma, lempengan-lempengan batu, dan kepingan-
kepingan tulang. Setelah ayat-ayat yang diturunkan cukup satu surat, Nabi SAW memberi
nama surat tsb untuk membedakannya dari yang lain. Nabi SAW juga memberi petunjuk
tentang penempatan surat di dalam Al-Quran. Penyusunan ayat-ayat dan penempatannya di
dalam susunan Al-Quran juga dilakukan berdasarkan petunjuk Nabi SAW. Cara
pengumpulan Al-Quran yang dilakukan di masa Nabi SAW tsb berlangsung sampai Al-
Quran sempurna diturunkan dalam masa kurang lebih 22 tahun 2 bulan 22 hari.
Untuk menjaga kemurnian Al-Quran, setiap tahun Jibril datang kepada Nabi SAW untuk
memeriksa bacaannya. Malaikat Jibril mengontrol bacaan Nabi SAW dengan cara
menyuruhnya mengulangi bacaan ayat-ayat yang telah diwahyukan. Kemudian Nabi SAW
sendiri juga melakukan hal yang sama dengan mengontrol bacaan sahabat-sahabatnya.
Dengan demikian terpeliharalah Al-Quran dari kesalahan dan kekeliruan. Pada masa
Rasulullah SAW sudah banyak sahabat yang menjadi hafidz (penghafal Al-Quran), baik
hafal sebagian saja atau seluruhnya. Di antara yang menghafal seluruh isinya adalah Abu
Bakar as-Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Talhah, Saad,
Huzaifah, Abu Hurairah, Abdullah bin Masud, Abdullah bin Umar bin Khatab, Abdullah bin
Abbas, Amr bin As, Muawiyah bin Abu Sofyan, Abdullah bin Zubair, Aisyah binti Abu
Bakar, Hafsah binti Umar, Ummu Salamah, Ubay bin Kab, Muaz bin Jabal, Zaid bin Tsabit,
Abu Darba, dan Anas bin Malik. Adapun sahabat-sahabat yang menjadi juru tulis wahyu
antara lain adalah Abu Bakar as-Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi
Thalib, Amir bin Fuhairah, Zaid bin Tsabit, Ubay bin Kab, Muawiyah bin Abu Sofyan,
Zubair bin Awwam, Khalid bin Walid, dan Amr bin As. Tulisan ayat-ayat Al-Quran yang
ditulis oleh mereka disimpan di rumah Rasulullah, mereka juga menulis untuk disimpan
sendiri. Saat itu tulisan-tulisan tersebut belum terkumpul dalam satu mushaf seperti yang
dijumpai sekarang.
Pada masa Abu Bakar, Dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu anhu berkata:Abu Bakar
radhiyallahu anhu memanggilku untuk menyampaikan berita mengenai korban perang
Yamamah. Ternyata Umar bin Khaththab radhiyallahu anhu sudah ada di sana. Maka Abu
Bakar berkata: Umar mendatangiku dan berkata: Sesungguhnya perang Yamamah telah
menelan banyak korban meninggal dari kalangan penghafal al-Quran, dan aku khawatir
akan terjadi lebih banyak korban meninggal pada peperangan-peperangan yang lain
sehingga hilanglah al-Quran. Dan aku ingin agar engkau memerintahkan agar al-Quran
dikumpulkan (dibukukan). Maka aku (Abu Bakar) berkata kepada Umar: Bagaimana kita
melakukan sesuatu yang tidak dilakukan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam?
Umar berkata: Hal itu demi Allah adalah baik. Maka Umar terus menerus memberikan
pendapat kepadaku sehingga Allah melapangkan dadaku untuk itu (menerima usulannya),
dan aku berpendapat dalam hal itu sebagaimana pendapat Umar. Zaid radhiyallahu
anhu berkata:Abu Bakar berkata: Sesungguhnya engkau adalah pemuda yang cerdas, dan
aku tidak meragukanmu, engkau telah menulis wahyu untuk Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam, maka carilah dengan teliti al-Quran lalu kumpulkanlah. Demi Allah seandainya
mereka memerintahkan aku untuk memindahkan gunung hal itu tidaklah lebih berat
dibandingkan dengan apa yang dia perintahkan kepadaku berupa pengumpulan al-Quran.
Aku (Zaid) berkata:Bagaimana mungkin kalian berdua melakukan sesuatu yang tidak
pernah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam? Dia berkata.Itu demi
Allah adalah baik. Maka Abu Bakar terus menerus membujukku hingga Allah melapangkan
dadaku kepada sesuatu yang kepadanya Allah melapangkan dadaku Abu Bakar dan Umar
radhiyallahu anhuma.

Fungsi Al-Quran
Fungsi Al-Qur'an telah dijelaskan di dalam beberapa surat dari Al-Quran berbagai fungsi
Al-Quran, di antaranya di dalam surah al-Baqarah ayat 185 dan surah Ibrahim ayat 1,
sebagai berikut:




Artinya: Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang batil) (QS. Al-Baqarah: 185)

Menurut Ayat tersebut, fungsi Al-Quran ada tiga macam, yaitu:


1. Sebagai hudan atau petunjuk bagi umat manusia
2. Sebagai bayyinah atau penjelas dari petunjuk tersebut
3. Sebagai furqan atau pembeda antara yang benar dan yang batil.



Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah
kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
(QS. Al-Baqarah: 208)
Cara kaum Yahudi dalam beragama. Yaitu mereka mau menerima syariat Allah
Subhanahu wa Taala yang Allah turunkan dalam kitab Taurat atau disampaikan Rasul-Nya
pada waktu itu jika syariat tersebut tidak bertentangan dengan hawa nafsu mereka. Namun
jika syariat tersebut menurut pandangan mereka jika diterapkan dapat menghalangi
kepentingan duniawi, kepentingan hawa nafsu dan syahwat mereka, atau tidak bisa diterima
oleh akal logika mereka yang sempit, maka mereka tidak mau beriman dan mengamalkan
syariat Allah Subhanahu wa Taala tersebut

Keutamaan Membaca Al-Quran

1. Sebaik-baik manusia yang mempelajari dan mengajarkan alquran


Sabda Nabi Muhammad saw: Sebaik-baik kalian adalah siapa yang memperlajari al-Quran
dan mengamalkannya. (HR. Bukhari)

2. Pahala membaca Al Quran

Sabda Nabi Muhammad saw: Siapa saja membaca satu huruf dari Kitab Allah (Al-Quran),
maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya.
(HR. At-Tirmidzi).

3. Keutaman membaca Al Quran, Menghafalnya dan pandai membacanya

Sabda Nabi Muhammad saw: Perumpamaan orang yang membaca al-Quran sedang ia hafal
dengannya bersama para malaikat yang suci dan mulia, sedang perumpamaan orang yang
membaca al-Quran sedang ia senantiasa melakukannya meskipun hal itu sulit baginya maka
baginya dua pahala. (Muttafaq alaih).

4. Pahala bagi orang yang anaknya mempelajari Al Quran

Siapa saja membaca al-Quran, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan


kepada kedua orang tuanya pada hari kiamat mahkota dari cahaya dan sinarnya bagaikan
sinar matahari, dan dikenakan pada kedua orang tuanya dua perhiasan yang nilainya tidak
tertandingi oleh dunia. Keduanya pun bertanya, bagaimana dipakaikan kepda kami
semuanya itu? Dijawab, karena anakmu telah membawa al-Quran. (HR. Al-Hakim).

5. Al Quran memberi syafaat kepada ahlinya di akhirat

Sabda Nabi Muhammad saw: Bacalah al-Quran karena ia akan datang pada hari kiamat
sebagai pemberi syafaat kepada para ahlinya. (HR. Muslim) Dan sabda beliau Nabi
Muhammad saw: Puasa dan Al-Quran keduanya akan memberikan syafaat kepada seorang
hamba pada hari kiamat (HR. Ahmad dan Al-Hakim).

6. Pahala bagi orang yang berkumpul untuk membaca dn mengkajinya

Nabi Muhammad saw bersabda: Tidak berkumpul sauatu kaum di salah satu rumah Allah
SWT, sedang mereka membaca kitab-Nya dan mengkajinya, melainkan mereka akan
dilimpahi ketenangan, dicurahi rahmat, diliputi para malaikat, dan disanjungi oleh Allah di
hadapan para makhluk dan di sisi-Nya. (HR. Abu Dawud).
7. Dapat menentramkan hati

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS.13:28).

8. Dapat menyembuhkan penyakit

Hendaknya kamu menggunakan kedua obat-obat: madu dan Al-Quran (HR. Ibnu Majah
dan Ibnu Masud).

9. Pembaca Al Quran dikurniakan hatinya dengan cahaya oleh Allah SWT dan dipeliharanya
dari kegelapan

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra yang maksudnya: Bahwa Rasulullah saw bersabda:
Siapa yang medengar satu ayat daripada Kitab Allah Taala (al-Quran) ditulis baginya satu
kebaikan yang berlipat ganda. Siapa yang membacanya pula, baginya cahanya di hari
kiamat.

10. Pembaca Al Quran memperoleh kemulian dan diberi rahmat kepada ibu bapaknya

Nabi Muhammad saw bersabda maksudnya: Siapa yang membaca Al-Quran dan beramal
dengan isi kandungannya, dianugerahkan kedua ibu bapaknya mahkota di hari kiamat.
Cahayanya (mahkota) lebih baik dari cahaya matahari di rumah-rumah dunia. Kalaulah
demikian itu matahari berada di rumahmu (dipenuhi dengan sinarnya), maka apa sangkaan
kamu terhadap yang beramal dengan ini (al-Quran). (HR. Abu Daud).

11. Pembaca Al Quran memperoleh kedudukan yang tinggi dalam syurga

Bersabda Rasulullah saw yang maksudnya: Dikatakan kepada pembaca al-Qur,an: Bacalah
(al-Quran), naiklah (pada darjat-darjat syurga) dan bacalah dengan tartil sebagaimana
engkau membacanya dengan tartil didunia. Sesungguhnya kedudukan drajatmu sehingga
kadar akhir ayat yang engkau baca. (HR. Ahmad).

12. Membaca satu huruf Al Quran akan memperoleh sepuluh kebaikan

Rasulullah saw bersabda: Barang siapa yang membaca satu huruf kitab Allah, maka ia akan
mendapatkan satu kebaikan dengan huruf itu, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan
menjadi sepuluh. Aku tidaklah mengatakan Alif Laam Miim itu satu huruf, tetapi alif satu
huruf, lam satu huruf dan Mim satu huruf. (HR. Tirmidzi).

13. Orang yang membaca Al Quran secara terang-terangan seperti bersedekah secara terang-
terangan

Rasulullah saw bersabda: Orang yang membaca Al-Quran terang-terangan seperti orang
yang bersedekah terang-terangan, orang yang membaca Al-Quran secara tersembunyi seperti
orang yang bersedekah secara sembunyi. (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasai, lihat
shahihul jaami:3105).

14. Al Quran akan menjadi syafaat bagi orang yang membacanya


Rasulullah SAW bersabda dalam salah satu hadistnya Bacalah Al Quran karena ia akan
datang pada hari kiamat untuk memberi syafaat kepada orang yang telah membaca dan
mengamalkan isinya

15. Al Quran adalah cahaya ditengah kegelapan

Sabda Rasulullah saw,Aku wasiatkan kepada kalian agar bertakwa kepada Allah dan Al
Quran sesungguhnya ia adalah cahaya kegelapan, petunjuk di siang hari maka bacalah
dengan sungguh-sungguh. (HR. Baihaqi)

16. Ahlul Quran adalah keluarga Allah SWT

Sabda Rasulullah saw,Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga dari kalangan manusia.


Beliau saw ditanya,Siapa mereka wahai Rasulullah. Beliau saw menjawab,mereka adalah
Ahlul Quran, mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang khusus-Nya. (HR. Ahmad
dan Ibnu Majah)

17. Yang mahir membaca dia akan bersama malaikat, dan yang terbata-bata mendapat dua
pahala

Sabda Rasulullah SAW Orang yang mahir membaca Al-Quran kelak (mendapat tempat
disurga) bersama para utusan yang mulia lagi baik. Sedangkan orang yang membaca Al-
Quran dan masih terbata-bata, dan merasa berat dan susah, maka dia mendapatkan dua
pahala.

Dua pahala ini, salah satunya merupakan balasan dari membaca Al-Quran itu sendiri,
sedangkan yang kedua adalah atas kesusahan dan keberatan yang dirasakan oleh
pembacanya.


2. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa
(QS. Al-Baqarah:2)

.

185. tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati. (QS. Ali Imran: 184)





63. Inilah Jahannam yang dahulu kamu diancam (dengannya).
64. masuklah ke dalamnya pada hari ini disebabkan kamu dahulu mengingkarinya.
(QS. Yaasiin: 63-64)













190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat
tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring
dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami,
Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa
neraka.
192. Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, Maka
sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.



2. orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di
dunia) menjadi orang-orang Muslim (QS. Al-Hijr: 2)



9. Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya (QS. Al-Hijr: 9)



5. karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS: Al-Insyirah; 5-6)





102. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan
janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam.

21. Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu,
agar kamu bertakwa,

Вам также может понравиться