Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
kesehatan gigi dan mulut semakin lama makin meningkat pula. Hal ini disebabkan
timbulnya penyakit gigi dan mulut dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling
penghasilan, pola makan, pekerjaan, bahkan budaya manusia itu sendiri (Farjekov,
1997). Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang
perlu mendapat perhatian serius dari tenaga kesehatan, baik dokter maupun
perawat gigi, hal ini terlihat bahwa penyakit gigi dan mulut masih diderita oleh
90% penduduk Indonesia (Anitasari, 2005). Berbagai tindak dan upaya kesehatan
baik secara primer maupun sekunder telah banyak dilakukan untuk mencegah dan
program pelayanan kesehatan gigi. Pemanfaatan bahan alam dianggap sebagai hal
yang sangat bermanfaat karena sejak dahulu masyarakat kita telah percaya bahwa
bahan alam mampu mengobati berbagai macam penyakit. Selain itu, bahan alam
yang digunakan sebagai obat jarang menimbulkan efek samping yang merugikan
dibandingkan obat yang terbuat dari bahan sintetis. Masyarakat telah mengenal
secara luas dan turun temurun penggunaan obat obatan tradisional. Salah
satunya adalah pegagan (Centella asiatica (L.) Urban). Pegagan ini sudah
dimanfaatkan dalam bentuk bahan segar, kering maupun dalam bentuk ramuan
Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) adalah tumbuhan obat potensial, dan
telah banyak digunakan sebagai bahan untuk membuat sediaan herbal (Sudarsono,
Gunawan, dan Wahyono, 2002). Tumbuhan ini telah dimanfaatkan untuk obat
kulit, menurunkan tekanan darah tinggi dan karena sifat herbanya yang sejuk
tanaman ini berkhasiat sebagai anti infeksi, mempercepat penyembuhan luka dan
sebagai anti fibrosis pada hati (Setiawan, 2006). Pegagan mengandung beberapa
komponen aktivitas biologis yang sangat bermanfaat dan menjadi salah satu
Diantara sekian banyak kandungan bahan aktif pada tanaman Centella asiatica
seperti asam bebas, mineral, vitamin B dan C, bahan utama yang dikandungnya
melindungi sel hati dari berbagai kerusakan akibat racun dan zat berbahaya.
satu obat tradisional yang aman digunakan pada manusia, maka perlu dilakukan
serangkaian uji. Salah satu uji yang dilakukan adalah mengetahui sitotoksisitas
ekstrak daun pegagan terhadap sel fibroblast. Fibroblas merupakan tipe sel untuk
digunakan uji sitotoksisitas yang merupakan sel mesenkim dasar pada jaringan
yaitu kolagen. Fibroblast merupakan salah satu sel jaringan ikat dalam rongga
mulut yang paling khas dan berperan penting dalam perkembangan dan
pembentukan struktur jaringan. Saat proses penyembuhan luka, sel utama yang
asiatica (L.) Urban) merupakan salah satu jenis antibakteri alami dari golongan
fibroblast mampu berproliferasi lebih cepat dalam pembentukan jaringan ikat baru
(Setiawan, 2006).
menunjukkan hasil bahwa senyawa golongan saponin dari ekstrak daun pegagan
Berdasarkan hal diatas, maka penulis perlu melakukan penelitian tentang uji
sitotoksisitas ekstrak daun pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) terhadap sel
daun pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) toksik terhadap sel fibroblast ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui sitotoksisitas ekstrak daun pegagan (Centella asiatica
Manfaat yang bisa didapat dari penelitian ini adalah untuk menambah
asiatica (L.) Urban) terhadap sel fibroblast, sehingga dapat menjadi salah satu