Вы находитесь на странице: 1из 4

MITRA 1

Setelah mengikuti pelatihan pemanfaatan media sosial bagi UKM donat kentang, UKM donat
kentang Ibu Uci mengalami peningkatan transaksi penjualan yang tentu saja mempengaruhi sisi
produksi yang dari tahun sebelumnya hanya memproduksi donat kentang rata-rata 25 kue donat
per hari dimana angka ini didapatkan baik melalui sistem titip di warung maupun sistem
penjualan melalui pesanan kini UKM donat kentang ini mampu memproduksi rata-rata 100 kue
donat kentang per hari. Secara signifikan peningkatan jumlah produksi berasal dari jumlah
pesanan melalui media sosial bahkan terus meningkat menjelang hari raya.

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya setiap pembelian bahan baku seperti tepung terigu
sebagai bahan utama campuran kentang yang dibeli dalam jumlah besar seringkali tersisa
karena rusak, hal ini disebabkan karena mitra tidak banyak memproduksi donat kentang. Alasan
mitra membeli bahan baku dalam jumlah besar/grosir karena mitra beranggapan bahwa
pembelian bahan baku dalam jumlah besar lebih murah jika dibandingkan dengan pembelian
bahan baku secara eceran. Tahun ini setelah mengikuti pelatihan, stok bahan baku tidak pernah
tersisa sehingga kerusakan bahan baku dapat dihindari.

Mitra selain mendapatkan pelatihan pemanfaatan media sosial juga mendapatkan bantuan alat-
alat produksi yang cocok untuk produksi massal guna meningkatkan efesiensi, menghemat
tenaga kerja, dan mengurangi biaya produksi untuk menyiasati harga bahan baku dan
menghindari kenaikan harga jual. Berikut adalah perhitungannya.

Sebelum mendapatkan bantuan peralatan


Biaya produksi donat : Rp 2.000 /donat
Setelah mendapatkan bantuan peralatan
Biaya produksi donat : Rp 1.500 /donat

Bantuan alat produksi massal ini juga menghemat waktu mitra seiring dengan peningkatan
jumlah produksi per harinya sehingga pesanan konsumen dapat dikerjakan dan selesai tepat
waktu. Berikut adalah perhitungan biaya produksi UKM donat kentang ibu Uci sebelum dan
sesudah mengikuti pelatihan pemanfaatan media sosial dan mendapatkan bantuan alat-alat
produksi massal.

Sebelum Pelatihan dan mendapatkan bantuan alat produksi massal


Jumlah produksi /hari : 25 donat
Biaya produksi donat : Rp 2.000 /donat
Total biaya produksi 1 bulan : (25 donat x 30 hari x Rp 2.000) Rp 1.500.000

Setelah Pelatihan dan mendapatkan bantuan alat produksi massal


Jumlah produksi /hari : 100 donat
Biaya produksi donat : Rp 1.500 /donat
Total biaya produksi 1 bulan : (100 donat x 30 hari x Rp 1.500) Rp 4.500.000

Meningkatnya total biaya produksi seiring dengan peningkatan jumlah produksi donat kentang,
hal ini akan mengakibatkan bertambahnya permintaan bahan baku dan pada akhirnya
penggunaan bahan baku yang sudah dibeli mitra dalam jumlah besar/grosir tidak mengalami
kerusakan akibat tersisa sehingga dapat menghindari kerugian.

Dibandingkan tahun sebelumnya setelah mengikuti pelatihan, UKM donat kentang Ibu Uci
pada akhirnya meningkatkan keuntungan melalui peningkatan jumlah produksi donat
kentangnya. Berikut adalah perhitungan keuntungan yang diperoleh UKM donat kentang Ibu
Uci sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan pemanfaatan media sosial.

Sebelum Pelatihan dan mendapatkan bantuan alat produksi massal


Jumlah penjualan /hari : 25 donat
Harga jual donat : Rp 3.000 /donat
Hasil penjualan 1 bulan : (25 donat x 30 hari x Rp 3.000) Rp 2.250.000
Keuntungan 1 bulan : (hasil penjualan total biaya produksi)
Rp 2.250.000 Rp 1.500.000
Rp 750.000

Setelah Pelatihan dan mendapatkan bantuan alat produksi massal


Jumlah penjualan /hari : 100 donat
Harga jual donat : Rp 3.000 /donat
Hasil penjualan 1 bulan : (100 donat x 30 hari x Rp 3.000) Rp 9.000.000
Keuntungan 1 bulan : (hasil penjualan total biaya produksi)
Rp 9.000.000 Rp 4.500.000
Rp 4.500.000

Berdasarkan uraian di atas keuntungan yang diperoleh mitra meningkat sebesar 17% setelah
mengikuti pelatihan pemanfaatan media sosial. Peningkatan keuntungan yang signifikan ini
disebabkan oleh banyaknya pesanan yang datang dari media sosial, walaupun saat ini lebih
banyak pesanan melalui media sosial mitra tetap melakukan penjualan dengan sistem titip di
warung dan sistem penjualan melalui pesanan di luar penggunaan media sosial seperti salah
satunya dengan langsung datang ke tempat produksi donat kentang Ibu Uci.

Meningkatnya keuntungan mitra juga disebabkan oleh semakin luasnya pasar donat kentang
Ibu Uci yang saat ini tidak hanya berada di sekitar wilayah Guwang, Gianyar namun hingga
menyentuh pasar di luar kota Gianyar seperti Badung dan Denpasar, hal ini menyebabkan
munculnya biaya tambahan berupa ongkos kirim sesuai dengan jarak tempuh yang dibebankan
kepada konsumen. Namun ongkos kirim ini tidak dikenakan kepada konsumen dengan
pemesanan minimal 3 kotak (36 donat kentang). Meningkatnya keuntungan mitra juga tidak
lepas dari kemasan yang memberi nilai tambah produk sehingga menarik konsumen.
Dibandingkan dari tahun sebelumnya kemasan dari donat kentang Ibu Uci yang tadinya
menggunakan mika dengan susunan donat yang ditumpuk sehingga topping donat kentang
menempel pada bagian bawah donat kentang yang lain. Kini donat kentang Ibu Uci beralih
menggunakan kemasan kotak dengan desain yang menarik, ukuran kotak disesuaikan dengan
jumlah donat kentang mulai dari isian 6 dan 12, donat kentang disusun sedemikian rupa
sehingga tidak menumpuk dan membuat penampilan produk menjadi menarik dimata
konsumen.

MITRA 2
Mitra kedua dengan usaha donat kentang kukus dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang
hanya memproduksi rata-rata 70 donat kentang kukus per harinya yang penjualannya berasal
dari pesanan pelanggan dan dengan berjualan di kios kini mampu meningkatkan jumlah
produksi per harinya hingga dua kali lipat dengan memanfaatkan media sosial sehingga donat
kentang kukus mitra dikenal lebih banyak orang dan mampu meraih segmentasi konsumen
yang memilih makanan sehat sebab produk donat kentang mitra ini dibuat dengan cara dikukus
bukan digoreng.

Mitra selain mendapatkan pelatihan pemanfaatan media sosial juga mendapatkan bantuan alat-
alat produksi yang cocok untuk produksi massal guna meningkatkan efesiensi, menghemat
tenaga kerja, dan mengurangi biaya produksi untuk menyiasati harga bahan baku dan
menghindari kenaikan harga jual. Berikut adalah perhitungannya.

Sebelum mendapatkan bantuan peralatan


Biaya produksi donat : Rp 2.500 /donat
Setelah mendapatkan bantuan peralatan
Biaya produksi donat : Rp 1.500 /donat

Bantuan alat produksi massal ini juga menghemat waktu mitra seiring dengan peningkatan
jumlah produksi per harinya sehingga pesanan konsumen dapat dikerjakan dan selesai tepat
waktu. Berikut adalah perhitungan biaya produksi UKM donat kentang ibu Dewi sebelum dan
sesudah mengikuti pelatihan pemanfaatan media sosial dan mendapatkan bantuan peralatan
produksi massal.
Sebelum Pelatihan dan mendapatkan bantuan alat produksi massal
Jumlah produksi /hari : 70 donat
Biaya produksi donat : Rp 2.500 /donat
Total biaya produksi 1 bulan : (70 donat x 30 hari x Rp 2.500) Rp 5.250.000
Setelah Pelatihan dan mendapatkan bantuan alat produksi massal
Jumlah produksi /hari : 150 donat
Biaya produksi donat : Rp 1.500 /donat
Total biaya produksi 1 bulan : (150 donat x 30 hari x Rp 1.500) Rp 6.750.000

Melalui peningkatan jumlah produksi donat kentang kukus, mitra pada akhirnya meningkatkan
keuntungan, berikut adalah perhitungan keuntungan yang diperoleh UKM donat kentang Ibu
Uci sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan pemanfaatan media sosial.
Sebelum Pelatihan dan mendapatkan bantuan alat produksi massal
Jumlah penjualan /hari : 70 donat
Harga jual donat : Rp 4.000 /donat
Hasil penjualan 1 bulan : (70 donat x 30 hari x Rp 4.000) Rp 8.400.000
Keuntungan 1 bulan : (hasil penjualan total biaya produksi)
Rp 8.400.000 Rp 5.250.000
Rp 3.150.000

Setelah Pelatihan dan mendapatkan bantuan alat produksi massal


Jumlah penjualan /hari : 150 donat
Harga jual donat : Rp 4.000 /donat
Hasil penjualan 1 bulan : (150 donat x 30 hari x Rp 4.000) Rp 18.000.000
Keuntungan 1 bulan : (hasil penjualan total biaya produksi)
Rp 18.000.000 Rp 6.750.000
Rp 11.250.000

Berdasarkan uraian di atas keuntungan yang diperoleh mitra meningkat sebesar 28%. Pelatihan
pemanfaatan media sosisal yang diikuti oleh mitra berdampak signifikan terhadap usaha donat
kentang kukusnya, produk donat kentang kukus Ibu Dewi dikenali konsumen mulai dari anak-
anak, dewasa, hingga orang tua selain karena donat kentangnya sehat juga memiliki varian rasa
yang beragam. Melalui pemanfaatan media sosial secara optimal yang dilakukan mitra pangsa
pasarnya menjadi semakin luas dan seiring dengan hal tersebut membuat pesanan menjadi
meningkat terutama pemesanan yang dilakukan secara online. Pemesanan secara online ini
memberikan efek kepada jasa transportasi online yang kini tengah menjamur yang memberikan
jasa antar jemput makanan. Mitra membebankan biaya antar kepada setiap konsumen yang
memesan secara online dimana besarnya biaya tergantung dari jarak tempuh masing-masing
konsumen, hal ini sama sekali tidak memberatkan konsumen dilihat dari semakin banyaknya
pesanan donat kentang kukus Ibu Dewi yang diterima melalui media sosial. Bahkan sejak
melakukan optimalisasi pemasaran produk melalui media sosial produk donat kentang kukus
Ibu Dewi banyak dipesan untuk acara-acara sekolah dan kantor selain karena kualitas produk
juga didukung oleh tampilan kemasan yang elegan dibandingkan dengan tampilan kemasan
produk sebelum pelatihan, saat ini kemasan produk donat kentang kukus Ibu Dewi lebih
menarik dimata konsumen dan lebih mencerminkan kualitas produk donat kentang kukus Ibu
Dewi.

Вам также может понравиться