Вы находитесь на странице: 1из 5

BAB III

LAPORAN KASUS

A. Laporan Kasus 1

A case report of erosive lichen planus of the oral mucosa


Mohsin Ghanci1, Dhaval Jani2, Kartikay Saxena3, Vikas Bhakar4

Laporan kasus erosi lichen planus pada mukosa mulut

ABSTRACT

Oral lichen planus kebanyakan mengenai wanita paruh baya. Ini merupakan penyakit

muco-cutaneous autoimmune kronis dan factor-faktor seperti stress psikologi, kondisi

sistemik atau obat-obatan adalah kondisi etiologi yang mungkin menyebabkan penyakit ini.

Variasi dari lichen planus adlah retikuler, atrofik, erosif, dan ulcerative. Atrofik dan erosive

lichen planus adalah yang paling sering dikaitkan dengan peningkatan resiko perkembangan

sel squamous carcinoma. Oleh karena itu tipe ini memerlukan diagnosis dan penanganan

cepat. Artikel ini menunjukkan laporan kasus tentang erosi lichen planus pada pasien pria

berusia 44 tahun yang memiliki tingkat stress dan depresi yang cukup tinggi.

INTRODUCTION

Lichen planus adalah penyakit muco-cutaneous autoimmune kronis yang disebabkan

oleh berbagai factor. Mukosa oral dan kulit adalah area yang sering terinfeksi. Area lain

seperti membrane mukosa esophagus, genital atau conjunctiva dan kulit lain seperti kulit

kepala, rambut atau kuku juga dapat terinfeksi. Satu atau beberapa area dapat dilibatkan, baik

secara bersamaan atau berurutan.


Lazimnya, lichen planus yang dilaporkan pada beberapa penelitian dari 1-2% dan

umumnya terjadi pada wanita daripada pria. Oral lichen planus biasanya hadir secara bilateral

pada posterior buccal mucosa, gingiva dan lateral border pada lidah.

Oral lichen planus hadir dalam 2 bentuk :

1. Keratotic (retikuler, popular, plaque-like)

2. Non-keratotic (erosive, atrophic dan bullous)

Bentuk erosive atau atrophic lichen oral planus umumnya hadir dengan

ketidaknyamanan atau rasa sakit yang parah dan juga intoleransi terhadap makanan panas dan

pedas. Dan juga, resiko transformasi malignan di atrophic atau lesi erosive ditemukan lebih

tinggi daripada tipe lain dari oral lichen planus, karena lapisan epitel yang lebih dalam berada

dalam lingkungan mulut. Sehingga, tipe lesi seharusnya dimonitor dan diobati jangka panjang.

Artikel ini menunjukkan laporan kasus erosive lichen planus pada pria umur 44 tahun yang

memili tingkat stress dan depresi yang cukup tinggi.

CASE REPORT

Pria berusia 44 tahun datang kedepartemen patologi dan mikrobiologi Oral dengan

keluhan utama sensasi terbakar pada makanan pedas dan panas di daerah posterior rongga

mulut. Sensasi terbakar dimulai hamper 3 sampai 4 bulan dan diperparah dengan

mengkonsumsi makanan panas dan pedas. Riwayat gigi dan riwayat kesehatan pasien tidak

ada.

Pada pemeriksaan intraoral daerah eritematosa dengan bintik keratotik putih yang

tidak beraturan dan tersebar pada mukosa bucal kanan dan kiri (Gambar 1). Mukosa yang

berdekatan tampak normal. Pada palpasi, semua temuan inspeksi dikonfirmasi dan lesinya
kasar. Pasien melakukan pemeriksaan darah rutin dan disarankan untuk melakukan biopsy.

(Gambar 2).

Pemeriksaan histopatologis menunjukkan epitel skuamosa bertingkat hyperkeratotik

yang menunjukkan lapisan sel berbentuk granular yang menonjol. Rete ridges

memperlihatkan bentuk gigi dan ada adanya degenerasi lapisan sel basal. Daerah sub epitel

menunjukkan band padat infiltrasi sel inflamasi kronis (Gambar 3). Oleh karena itu pada

pasien tersebut didiagnosis lichen planus. Pasien diberi saran steroid topical dan terus di

follow-up.

DISCUSSION

OLP adalah kelainan inflamasi kronis dan penyakit immunologic mukokutan dengan

penampilan yang brvariasi dari keratosis (retikuler atau plak) hingga bentuk klinis

eritematosa dan ulseratif. Pada tahun 1869, Erasmus Wilson pertama kali menamai lesi kulit.

Pada tahun 1895 Thieberg mengidentifikasi lesi oral.

Lichen planus oral (OLP) berasal dari bahasa Yunani Leichen yang berarti lumut

pohon dan bahasa Latin Planus yang berarti datar/genap. Ini adalah gangguan yang

dimediasi oleh kekebalan tubuh umum yang mempengaruhi epitel skuamosa berlapis dan

merupakan etiologinya belum diketahui. Hal ini terlihat diseluruh dunia, kebanyakan pada

decade kelima sampai keenam kehidupan, sering di usia paruh baya dan kadang-kadang pada

anak-anak. Lesi ini dua kli lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria dengan

presentasi bilateral. Hal ini sering merupakan penyakit yang menyakitkan dan melemahkan

dan pengobatan ditujukan untuk pengobatan paliatif daripada penyembuhan. Pada lesi

tersebut, kortikosteroid dianggap sebagai pengobatan utama yang dapat digunakan secara

topical, intralesionally atau sistematis. Lesi atropik dan erosi adalah bentuk yang paling

mungkin menyebabkan rasa sakit.


Lichen planus biasanya didiagnosis secara klinis. Jika pasien memiliki lichen planus

di tempat manapunm dokter harus memeriksa semua kemungkinan lokas yang terlihat, seperti

pelengkap mukosa, kulit, dan lapisan kulit seluruh tubuh. Pemeriksaan endoskopi dan

otorhinolaryngologis khusus harus dilakukan bila ada gejala terkait seperti odynophagia atau

disfagia.

Etiologi OLP tidak diketahui. Namun OLP tampaknya merupakan penyakit autoimun

yang dimediasi sel T. bukti saat ini menunjukkan bahwa OLP dipengaruhi oleh imunitas yang

dimediasi sel, dipicu oleh factor eksogen atau endogen, dan dapat menyebabkan respons

menyimpang terhadap antigen sendiri. Factor yang dapat mempengaruhi antara lain stress,

trauma atau agen infeksius. Mayoritas sel T dalam infiltrasi inflamasi OLP diaktifkan cD8 +

limfosit. Sel T yang diinduksi pada infiltrasi inflamasi berkorelasi dengan peningkatan

produksi sitokin Th1 (IL-1, IL-8, IL-10, IL-12, TNF-a) meningkatkan ekspresi molekul

adhesi interselular-1 pada makrofag dan sel langerhans. Dan juga antigen kompleks

histokompatibilitas utama oleh keratinosit.

Pasien yang memiliki lichen planus erosive-atrofik dapat menunjukkan lesi yang luas

dan menyakitkan yang seringkali tidak responsive terhadap pengobatan konvensional.

Kortikosteroid topical atau sistemik adalah perawatan utama pengobatan lesi lichen

planus oral dan bertindak dengan memodifikasi respon kekebalan pasien. Hal ini dilakukan

pada dasarnya dengan menekan aktifitas sel-T. kortikosteroid topical dapat diberikan untuk

pengobatan lesi simtomatik ringan sampai sedang.

Terlepas dari berbagai upaya untuk pengembangan modalitas manajemen untuk

lichen planus oral, tidak ada manajemen definitive yang masih tersedia. Protocol pengobatan

saat ini berfokus pada tanda dan gejala penyakit. Tapi itu bisa menghasilkan efek buruk pada

mukosa mulut.
CONCLUSION

Pasien lichen planus oral seperti varian erosive atau atrofik harus diberi tahu tentang

kondisi dan risiko menjadi ganas. Tindak lanjut reguler dan obat-obatan harus dilakukan

dalam kasus tersebut.

Вам также может понравиться

  • Daftar Dosis Obat
    Daftar Dosis Obat
    Документ3 страницы
    Daftar Dosis Obat
    Ida Bagus Adhi Prayoga
    100% (36)
  • Bronkitis Akut
    Bronkitis Akut
    Документ22 страницы
    Bronkitis Akut
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Home Visit CVA
    Home Visit CVA
    Документ48 страниц
    Home Visit CVA
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Документ1 страница
    Lembar Pengesahan
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Kerangka Konsep
    Kerangka Konsep
    Документ10 страниц
    Kerangka Konsep
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • CVA Bleeding
    CVA Bleeding
    Документ24 страницы
    CVA Bleeding
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • 2 Soal Try Out OSCE November 2013
    2 Soal Try Out OSCE November 2013
    Документ13 страниц
    2 Soal Try Out OSCE November 2013
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Referat Obsgyn
    Referat Obsgyn
    Документ10 страниц
    Referat Obsgyn
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • OPTIMALKAN GIZI
    OPTIMALKAN GIZI
    Документ17 страниц
    OPTIMALKAN GIZI
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • JADWAL Ikm
    JADWAL Ikm
    Документ4 страницы
    JADWAL Ikm
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • BAB I - Done
    BAB I - Done
    Документ19 страниц
    BAB I - Done
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Obsgyn
    Obsgyn
    Документ12 страниц
    Obsgyn
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Bab I, II, III, IV, Pustaka
    Bab I, II, III, IV, Pustaka
    Документ33 страницы
    Bab I, II, III, IV, Pustaka
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Tinjauan Pustaka Obsgyn
    Tinjauan Pustaka Obsgyn
    Документ16 страниц
    Tinjauan Pustaka Obsgyn
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Soal Soal
    Soal Soal
    Документ3 страницы
    Soal Soal
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Referat Struma
    Referat Struma
    Документ35 страниц
    Referat Struma
    Wanda Puspita Sari
    Оценок пока нет
  • Data Referat Struma
    Data Referat Struma
    Документ5 страниц
    Data Referat Struma
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Syok
    Syok
    Документ29 страниц
    Syok
    Rico Afriyanto
    Оценок пока нет
  • Case Report: Intracerebral Hemorrhage (Ich)
    Case Report: Intracerebral Hemorrhage (Ich)
    Документ42 страницы
    Case Report: Intracerebral Hemorrhage (Ich)
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Referat Gigi BAB 2
    Referat Gigi BAB 2
    Документ8 страниц
    Referat Gigi BAB 2
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Refrat Anak Karina Rahmawati
    Refrat Anak Karina Rahmawati
    Документ43 страницы
    Refrat Anak Karina Rahmawati
    Anonymous pXAQxaTS
    Оценок пока нет
  • Bronkitis Akut: Oleh Desi Safira 16710145
    Bronkitis Akut: Oleh Desi Safira 16710145
    Документ11 страниц
    Bronkitis Akut: Oleh Desi Safira 16710145
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Laporan Igd-Lbp
    Laporan Igd-Lbp
    Документ12 страниц
    Laporan Igd-Lbp
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Bahaya Penggunaan Susu Formula Pada Bayi
    Bahaya Penggunaan Susu Formula Pada Bayi
    Документ5 страниц
    Bahaya Penggunaan Susu Formula Pada Bayi
    Dika Herza Pratama
    Оценок пока нет
  • Agenda Stase Mata
    Agenda Stase Mata
    Документ6 страниц
    Agenda Stase Mata
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Isi Icterus Neonatorum
    Isi Icterus Neonatorum
    Документ40 страниц
    Isi Icterus Neonatorum
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Cara Mengatasi Ikterus Pada Bayi Baru Lahir Secara Alami dan Medis
    Cara Mengatasi Ikterus Pada Bayi Baru Lahir Secara Alami dan Medis
    Документ36 страниц
    Cara Mengatasi Ikterus Pada Bayi Baru Lahir Secara Alami dan Medis
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Komplikasi Fototerapi
    Komplikasi Fototerapi
    Документ4 страницы
    Komplikasi Fototerapi
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • BAB I - Done
    BAB I - Done
    Документ18 страниц
    BAB I - Done
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет