Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
8,5 60
50
8,0 40
30
7,5 20
Umur 10
7,0 0
-6 -3 0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48 51 54 57 60 63 66 69 72 75 78 81 84 87 90 93 96
SIKLUS KE-2
10,0 120
pH pagi pH siang Kultur ATBAK Total (ppm) 110
9,5 100
8,5 60
50
8,0 40
30
7,5 20
10
7,0 0
-6 -3 0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48 51 54 57 60 63 66 69 72 75 78 81 84 87 90 93 96 99 102 105
Umur
2016 AT-BAK Organic Aquculture & Wastewater Treatment Supplies
BAKTI ANUGRAH KREASI - INDONESIA
DATA ABW VS PAKAN/100 RIBU BENUR
SIKLUS KE-1
26 80
24 24,11
22 70
20 60
18 16,74 19,23
16 50
14,3
14
12 11,14 40
10
ABW (gr)
8,57 30
8 5,74
20
Pakan/100rb (Kg)
6 3,88
4 10
2
0 0
-6 -4 -2 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 60 62 64 66 68 70 72 74 76 78 80 82 84 86 88 90 92 94 96
ABW Pakan/100 rb
Umur
SIKLUS KE-2
26
25,38
80
24
22 70
20 60
18 20,76
16 17,95 50
14
12 15,81 40
10 13,2
ABW (gr)
30
8
10,09 20
6
Pakan/100 rb (Kg)
4 7,46
3,8 5,57 10
2
0 -
-6 -4 -2 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 60 62 64 66 68 70 72 74 76 78 80 82 84 86 88 90 92 94 96 98 100102
4
BAKTI ANUGRAH KREASI - INDONESIA
DATA DO PAGI DAN MALAM
SIKLUS KE-1
10
9
8
7
6 PERBAIKAN DO
DO
5 METER
4
3
2
1
-6 -4 -2 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 60 62 64 66 68 70 72 74 76 78 80 82 84 86 88 90 92 94 96
Umur DO pagi DO Malam
SIKLUS KE-2
DO
10
9
8
7
6
DO
5
4
3
2
1
-6 -4 -2 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 60 62 64 66 68 70 72 74 76 78 80 82 84 86 88 90 92 94 96 98100102
Umur DO pagi DO Malam
2016 AT-BAK Organic Aquculture & Wastewater Treatment Supplies
BAKTI ANUGRAH KREASI - INDONESIA
PERKEMBANGAN PENELITIAN PENYAKIT KOTORAN PUTIH
(WHITE FECES DISEASE)
Kaporit atau Kalsium Hipoklorit adalah senyawa anorganik dengan rumus senyawa Ca(ClO)2. Biasanya
merupakan produk ini merupakan campuran antara kapur dan Kalsium Klorida dimana kandungan klorin nya
lebih besar daripada Natrium hipoklorit. Produk ini banyak digunakan untuk klorinasi sebagai zat desinfektan air.
Klorinasi banyak digunakan secara luas dalam budidaya udang karena biaya rendah, bahan mudah didapat,
cara aplikasi yang mudah dan kemampuan untuk me non aktifkan banyak jenis mikroorganisma.
Tetapi, akhir-akhir ini banyak diobservasi mikroorganisma yang mempunyai ketahanan terhadap proses klorinasi
baik skala laboratorium maupun dalam praktek disinfektan pada pengolahan air (Hoefel et al.2005). Sejauh ini
beberapa faktor yang berbeda diketahui sebagai penyebab tidak efisien nya klorinasi. Tingkat residu klorin yang
kurang memadai karena gangguan persenyawaan amino organik-Nitrogen (Scully et al, 1999), komposisi fisik-
kimia dari air dan berbagai macam pengkondisian (Ridgway&Olson, 1982), perubahan genetik (adaptasi)
beberapa strain bakteri karena kondisi stress (Lisle et al, 1998), pembentukan biofilm pada bakteri yang akan
diulas dalam makalah ini dan lain-lain.
KAPORIT VS BIOFILM VIBRIO
Makalah ini membahas secara singkat keberadaan bakteri pembentuk biofilm pada budidaya udang diulas dalam
jurnal Aquaculture dengan judul Biofilm Formation by Vibrio Harveyi on Surfaces (I. Karunasagar, SK. Otta,
Indrani Karunasagar et al 1995).
Biofilm sendiri adalah grup mikroorganisma dimana selnya tertanam dalam sebuah matriks yang diproduksi
sendiri dari Extracellular Polymeric Substance (EPS) yang menempel satu sama lain dan atau ke sebuah
permukaan (Definisi IUPAC). Secara kontras berbeda dengan bakteri planktonik, bakteri biofilm dilaporkan
mempunyai perlindungan terhadap zat anti-bakteri (Costerton et al, 1987).
Australian Journal of Basic and Application 9(28) Special 2015,72-79, Buenaflor D et al, 2015
Vibrio Harveyi merupakan salah satu penyebab kerugian ekonomi massal pada budidaya udang di seluruh dunia.
Vibrio harveyi ini merupakan bakteri patogen yang mampu memproduksi lapisan biofilm yang dapat melindungi
dari kekeringan maupun proses desinfektan dalam proses persiapan lahan untuk budidaya udang. Dalam
pengujian nya, Vibrio harveyi dikembangkan dan struktur biofilm nya diuji pada permukaan beton, baja dan
plastik HDPE yang sebelumnya sudah dilakukan proses disinfektan. Hasil pengujian struktur biofilm oleh vibrio
harveyi pada tiga permukaan berbeda dan sensitifitas terhadap klorin tersebut bisa dilihat pada tabel dibawah:
Jumlah vibrio Harveyi pada tingkat dan lama waktu aplikasi
-2
klorin (CFUcm )
Kontrol
Tipe bahan -2
(CFUcm ) 20 ppm 100 ppm 200 ppm
10 menit 10 menit 10 menit
6 5 4 3
Beton 8,49 X 10 6,62 X 10 5,67 X 10 4,36 X 10
7 5 3
Plastic (HDPE) 5,34 X 10 2,44 X 10 3,40 X 10 0
6 3
Baja 2,44 X 10 3,88 X 10 0 0
I.Karunasagar et al/Aquaculture 140 (1996) 244
Dari Tabel di atas sel biofilm dari vibrio harveyi sangat resistan (bertahan) terhadap efek klorin. Sel Vibrio
6 -1
Harveyi planktonik dengan jumlah 2,1 X 10 ml yang terlarut di air laut bisa dibunuh dengan klorin pada 20 ppm
selama 5 menit tapi pada permukaan ketiga bahan diatas masih ada terutama pada permukaan beton. Struktur
biofilm vibrio harveyi bisa menempel pada konstruksi petakan, pipa dan alat budidaya lain nya.
Hal lain yang berkaitan dengan pemakaian kaporit pada pemeliharaan air dibahas dalam buletin AT-BAK edisi
berikutnya.