Вы находитесь на странице: 1из 19

MAKALAH

PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

CLAMPMETER/ TANG AMPERE

DISUSUN OLEH:

IRSANSYAH 1520201037
MUTAMALIKIN 1520201052
IREFALA CHANDRA A 1520201043
TRIANDO SAPUTRA 1520201006
SHANDY HERDIAN 1520201046

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PEKANBARU
MEI 2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyelesaian makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna, maka kritik dan saran yang positif sangat kami harapkan
untuk dapat di jadikan cambuk pengalaman dalam memperbaiki diri.

Tidak ada artinya makalah ini, apabila tanpa bantuan dari berbagai pihak, untuk itu
pantas kiranya bila kami mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak David Kurniawan, selaku dosen mata kuliah Pengukuran Besaran Listrik,
yang telah memberi banyak bimbingan serta masukan kepada kami.
2. Orang tua kami, yang telah memberikan dorongan dan semangat kepada kami
untuk menyelesaikan makalah ini.
3. semua rekan yang ikhlas memberikan bantuan kepada kami dalam penyusunan
makalah ini.
Demikian ucapan terima kasih yang dapat kami sampaikan. Semoga bantuan dan
kebaikannya diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa dan mendapat balasan yanag sesuai dengan
amal kebaikannya. Sebagai akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
dan dapat dijadikan tambahan pengetahuan bagi semua pembaca.

Pekanbaru, 27 Mei 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................ 2
LANDASAN TEORI ................................................................................................................. 2
2.1 Definisi Clampmeter ........................................................................................................ 2
2.2 Macam-macam Clampmeter ............................................................................................ 3
2.3 BAGIAN BAGIAN CLAMPMETER .......................................................................... 5
BAB III ...................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 7
3.1 PRINSIP KERJA CLAMPMETER (TANG AMPERE) ................................................. 7
3.2 PRINSIP PENGUKURAN AC/DC CLAMPMETER ..................................................... 9
3.3 CARA PENGGUNAAN CLAMPMETER/TANG AMPERE ........................................ 9
3.3.1 CARA MENGUKUR ARUS DC (DC CURRENT) ............................................... 10
3.3.2 CARA MENGUKUR ARUS AC (AC CURRENT) ............................................... 11
3.3.3 CARA MENGUKUR TEGANGAN AC/DC.......................................................... 11
3.3.4 CARA MENGUKUR TEGANGAN RESISTANSI DAN TEST CONT ............... 11
3.3.5 CARA MENGUKUR DIODA ................................................................................ 12
3.3.6 CARA MENGUKUR FREKUENSI ....................................................................... 12
3.4 KEUNTUNGAN CLAMPMETER/TANG AMPERE .................................................. 12
BAB IV .................................................................................................................................... 14
PENUTUP................................................................................................................................ 14
4.1 KESIMPULAN .............................................................................................................. 14
4.2 SARAN .......................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 15

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai berbagai alat ukur listrik
yang digunakan untuk membantu dalam mengidentifikasi/mencari tahu informasi
kemampuan kerja suatu alat atau komponen listrik dan juga untuk mencari tahu
apakah komponen tersebut masih dapat berfungsi atau tidak. Akan tetapi, tidak
semua alat ukur listrik dapat digunakan dalam semua kondisi. Misalkan kita akan
mengamati berapa besar hambatan pada resistor, maka alat ukur listrik yang
paling tepat digunakan adalah ohmmeter atau multitester.
Namun ketika kita akan mengukur arus, tegangan, daya, dan tahanan dalam
jumlah yang besar pada alat penghemat listrik, kita tidak dapat menggunakan
multitester, ampermeter, ohmmeter, atau voltmeter karena sistem kerja alat ukur
listrik tersebut harus memutus sikrit agar dapat terhubung ke alat ukur listrik
tersebut, sedangkan penghemat listrik harus terus dihidupkan agar penggunaan
listrik dapat dihemat. Dari permasalahan tersebut maka dibuatlah alat ukur listrik
yang dapat bekerja dengan tanpa memutus sikrit dan juga dapat digunakan pada
pengukur arus, tegangan, daya dan tahanan dalam jumlah yang besar yaitu Clamp
Meter (Tang Ampere).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah:
1. Apakah Clamp Meter (Tang Ampere)?
2. Apa saja macam-macam Clamp Meter (Tang Ampere)?
3. Bagaimanakah prinsip kerja Clamp Meter (Tang Ampere)?
4. Apakah keuntunngan Clamp Meter (Tang Ampere)?
5. Bagaimana cara menggunakan Clamp Meter (Tang Ampere)?

1.3 Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui alat ukur listrik Clamp Meter (Tang Ampere)
2. Mengetahui macam-macam Clamp Meter (Tang Ampere)
3. Mengetahui prinsip kerja Clamp Meter (Tang Ampere)
4. Mengetahui cara menggunakan Clamp Meter (Tang Ampere)
5. Mengetahui keuntunngan Clamp Meter (Tang Ampere)

1
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Clampmeter


Tidak selamanya kondisi peralatan listrik yang ada, baik di kantor, di rumah
ataupun di pabrik, seperti AC, pompa air, induction motor dll, selamanya dalam
keadaan normal, adakalanya alat tersebut mengalami kerusakan, atau masih dalam
tahap gejala kerusakan, akibat dari usia pemakaian yang cukup lama. Untuk
mengetahui alat tersebut dalam keadaan normal atau tidak normal, dapat
diketahui, salah satunya dengan cara melihat atau mengukur besarnya arus listrik
yang mengalir pada beban atau peralatan listrik, lalu nilai arus listrik yang didapat
kita bandingkan dengan rated atau kapasitas kerja yang tertera pada peralatan
listrik tersebut, hasilnya jika data pengukuran lebih besar dari pada rated maka
pada alat listrik tersebut terdapat kelainan maka harus segera dilakukan
pemeriksaan. Cara mengetahui atau mengukur arus listrik yang mengalir pada
beban yaitu dengan cara menggunakan alat ukur yang dinamakan tang ampere,
yaitu alat yang berfungsi untuk mengukur besarnya arus listrik.
Tang ampere adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur arus, tegangan,
daya dan tahanan dalam jumlah yang besar, tanpa memutus sirkit. Tang ampere
digunakan untuk mengukur arus listrik pada saat melakukan perawatan atau
perbaikan AC. Untuk mengukur arus listrik caranya cukup masukkan salah satu
kabel (positif atau negative) ke dalam mulut tang ampere. Lihat hasil yang terukur
pada skala tang ampere.
Bila arus yang mengalir pada suatu jaringan akan diukur sedangkan tidak
memungkinkan memotong jaringan tersebut untuk menghubungkan alat pengukur
ampere atau melalui suatu transformator arus, apabila jaringan diputus maka
pemberian daya akan terhenti, penggunaan alat ukur ampere jaringan merupakan
pemecahan masalah yang sangat baik.

Alat ukur Ampere jaringan dibuat dengan kumparan besi dalam bentuk seperti
garpu atau tang yang mempunyai banyak lilitan, dan membentuk kumparan
sekunder, dan satu penghantar sebagai kumparan primer dari satu lilitan, yang
terdiri dari penghantar di mana arus yang diukur mengalir. Bila penghantar

2
ditempatkan diantara inti besi seperti diperlihatkan dalam gambar, arus sekunder
yang berbanding lurus dengan arus yang akan diukur didapat di layar display pada
alat. Akan tetapi dengan cara pengukuran ini di mana jalan magnet tidak
menutup, maka kesalahan-kesalahan yang tergantung dari posisi pemasukan dari
penghatar ke dalam inti, ditambah pula kesalahan betuk gelombang dan frekuensi
yang besar. Untuk mengurangi kesalahan-kesalahan tersebut maka alat tang
ampere yang digantungkan lebih baik dipergunakan. Dalam alat ukur ini jalan garis
magnet hanya terbuka pada saat memasukkan penghantar ke dalam inti besi,
sedangkan garis-garis magnet tersebut menutup pada saat pengukuran dijalankan.

Tang ampere juga bisa digunakan untuk mengetahui hambatan refrigerant di


dalam system pendingin. Nilai arus listrik yang terukur pada tang ampere bisa
digunakan sebagai patokan hambatan refrigerant di dalam system. Mengukur
hambatan harus terbebas dari sumber tegangan. Sebelum mengukur hambatan
jangan lupa hubungan listrik harus dilepas terlebih dahulu. Tusukkan kabel yang
ada batu baterainya kepada tang ampere. Jika ujung yang lain dari kabel tersebut
dengan ujung merah dilekatkan, jarum penunjuk skala harus menunjuk 0 Ohm
(tidak ada hambatan). Apabila jarum tidak menunjuk 0 Ohm, penunjuk jarum
harus diputar sampai jarum menunjuk 0. Setelah itu baru tang ampere dapat mulai
dipakai. Tang ampere banyak dipakai untuk mengukur hubungan kabel dalam
suatu rangkaian listrik, mengukur hambatan listrik, untuk mencari terminal C, S,
dan R dari motor listrik.

2.2 Macam-macam Clampmeter


Adapun macam-macam clamp meter (tang ampere) yaitu:
Tang Ampere Analog
Tang Ampere Analog yaitu Tang Ampere yang menggunakan sistem
analog.
Berikut ini gambar Tang Ampere Analog:

3
Setelah arus mengalir dalam kumparan dengan tegangan tertentu maka
akan langsung diolah oleh komponen-komponen penyusun Clamp Meter
(Tang Ampere) Analog dan di kirim ke Display.

Prinsip kerja Display ini adalah menggunakan prinsip kerja alat ukur
kumparan putar. Alat ukur kumparan putar ialah alat ukur yang berkerja
atas dasar prinsip dari adanya suatu kumparan listrik, yang ditempatkan
pada medan magnet, yang berasal dari suatu magnet permanen. Arus yang
di alirkan melalui kumparan akan menyebabkan kumparan tersebut
berputar. Ketika kumparan berputar maka jarum penunjuk berputar sesuai
dengan besarnya arus listrik yang masuk kedalam kumparan pada alat
ukur kumparan putar.

Tang Ampere Digital


Tang Ampere Digital yaitu Tang Ampere yang menggunakan sistem
Digital.
Berikut ini gambar tang ampere digital:

Setelah arus mengalir dalam kumparan dengan tegangan tertentu maka


akan langsung diolah oleh komponen-komponen penyusun Clamp Meter
(Tang Ampere) Digital. Induktor merupakan clamp yang menerima input
berdasarkan hukum Faraday. Tegangan yang diukur perlu dimasukkan ke
dalam sebuah rangkain buffer karena masalah impedansi yang tepat. Hal
ini bertujuan untuk menghindari drop tegangan pada sistem. Karena
tegangan yang dihasilkan kecil, maka perlu dikuatkan oleh sebuah
amplifier.

4
Tegangan yang dihasilkan sampai tahap ini masih berupa AC, padahal
ICL 7107 (ICL 7107 adalah sebuah ADC/Analog Digital Converter yang
keluarannya dapat langsung ditampilkan ke 3 7- segment. IC ini
menerima input tegangan maksimal 2V) hanya menerima sinyal DC.
Dengan adanya kondisi ini, diperlukan sebuah penyearah. Penyearah yang
dipakai harus menggunakan precision rectifier karena apabila
menggunakan diode saja akan terdapat tegangan yang hilang. Selain itu
sinyal yang terukur juga termasuk kecil.

2.3 BAGIAN BAGIAN CLAMPMETER

KETERANGAN
1. Clamp : Berfungsi untuk melingkupi Konduktor

5
2. Centering marks : Berfungsi untuk mempermudah penempatan konduktor
tepat berada di tengah clamp
3. Barrier (Hand Guard) : Berfungsi untuk melindungi tangan agar tidak tersentuh
dengan konduktor
4. Peak Hold : Berfungsi menahan tampilan digital display agar tidak
berubah. Peak Hold hanya dapat digunakan pada pengukuran tegangan dana Arus
AC dan DC
5. Pengungkit : Berfungsi untuk membuka dan menutup rahang clamp
6. Function Switch
A : Ampere DC/AC (Autoranges 400 A atau 1000 A
V : Volt DC/AC (Autoranges 400 V atau 600 V
400 : Resistansi batas pengukuran sampai 400
kHz : Frekuensi (Autoranges 4 KHz, 40 KHz, 400 kHz, atau 4 MHz
: Dioda Test

: Continuity Test

7. OFF : Berfungsi untuk memutuskan power dari batere ke alat ukur


8. DC A Zero Adjustment Switch : Berfungsi untuk mensetting nilai nol pada saat
mengukur arus DC
9. Display : Liquid Crystal Display (LCD)
10. DC/AC : Switch yang berfungsi untuk memindahkan pengukuran DC
atau AC
11. COM (Common terminal) : Pada semua pengukuran kabel pengukuran yang
berwarna hitam dimasukkan ke common terminal, kecuali pengukuran arus.
12. 600 V MAX : Maksimal tegangan DC dan AC yang diukur adalah 600V

13. VHz (Volt, Ohm, Diode test dan frekuency input terminal) : Kabel
Pengukuran yang berwarna merah dimasukkan ke terminal ini Untuk mengukur
tegangan DC/AC, Resistansi, continuity test, diode test dan pengukuran frekuensi.

6
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 PRINSIP KERJA CLAMPMETER (TANG AMPERE)


Pengukuran arus merupakan salah satu prosedur yang dilakukan pada
perawatan berkala suatu alat. Pengukuran secara konvensional mengharuskan
seseorang memotong kabel yang akan diukur arusnya. Tetapi hal ini tidak
dapat dilakukan pada semua sistem, misalnya pada sebuah sistem yang harus
berjalan 24 jam dalam sehari. Pemotongan kabel harus dilakukan pada saat
system dimatikan. Sekarang pengukuran dengan metode lama itu sudah mulai
digantikan dengan sistem clamp. Sistem clamp menggunakan prinsip hukum
Faraday yang mengatakan bahwa perubahan fluks magnet dalam sebuah
kumparan akan menimbulkan arus yang akan mengalir pada kumparan itu.
Secara umum, Faraday mengatakan bahwa perubahan fluks magnet dalam
sebuah kumparan akan menimbulkan arus yang mengalir pada kumparan.
Apabila jumlah lilitan semakin besar, maka semakin besar pula tegangan yang
dapat diukur di kedua ujung kumparan itu. Tegangan yang terukur di
kumparan itu biasanya dalam orde mili volt. Arus AC yang mengalir pada
sebuah kabel akan memberikan perubahan fluks, sehingga besarnya arus
tersebut dapat diukur dengan menggunakan sistem clamp. Gambar dibawah ini
adalah gambar timbulnya perubahan fluks magnet.

Setelah arus mengalir dalam kumparan dengan tegangan tertentu maka akan
langsung diolah oleh komponen-komponen penyusun Clamp Meter (Tang
Ampere) sesuai dengan tang ampere apa yang digunakan, apakah tang ampere
digital atau tang ampere analog.

Prinsip kerja tang ampere tentu tak lepas dari dua teknis yang bisa dilakukan
pengukuran menggunakan clamp meter atau tang ampere ini, yang pertama
adalah Arus dan yang kedua adalah tegangan. Dan clamp meter yang
digunakan juga ada dua yakni digital dan analog.
Dan perkembangan teknologi saat ini menuntut perawatan lewat teknik
pengukuran yang tidak harus melakukan penghentian sebuah arus. Jika Anda
menggunakan tang ampere digital maka sistem kalibrasi sudah tertanam

7
otomatis sehingga untuk mengatur posisi kalobrasi menjadi nol cukup
putar switch ke arah off.
Sementara untuk Anda yang menggunakan analog, maka prinsip kerja tang
ampere analog, harus melakukan pemutaran manual dan menyesuaikan jarum
di posisi 0. Nah, berikut adalah dua teknik pengukuran yang bisa Anda
lakukan, Arus dan Tegangan

Pengenolan Tang Ampere


a.Tang Ampere Digital
Alat ini sudah terkalibrasi secara otomatis, cukup dengan memutar swicth
tidak ke arah off .
b. Tang Ampere Analog
Alat Clamp meter Analog yaitu dengan memutar kalibrator hingga jarum
jam menunjukkan angka nol.

Teknik Pengukuran Arus


Menekan tombol hold (induksi)

Memutar swicth ke arah A (ampere)

Menekan tombol di sebelah kanan untuk membuka magnit yang


berbentuk seperti tang

Mengklemkan atau mengalungkan tang ampere pada kabel

Kabel hitam jika pada kwh dan kabel kuning jika pada panel biasa

Membaca nilai arus yang tertera pada layar display

Teknik Pengukuran Tegangan

Menekan tombol hold (induksi)

Memutar swicth ke arah Vrms (volt)

Menekan tombol di sebelah kanan untuk membuka magnit yang


berbentuk seperti tang

Mengklemkan atau mengalungkan tang ampere ke kabel warna kuning


pada panel biasa

8
Kabel pada alat; Kabel hitam ke nol (standar) pada panel

Kabel merah ke api (RST tiga fasa) pada panel

Membaca nilai tegangan yang tertera pada layar display

3.2 PRINSIP PENGUKURAN AC/DC CLAMPMETER


Secara umum hall elemen yang digunakan sebagai sensor adalah untuk
mendeteksi arus DC karena tidak mungkin untuk menggunakan metode
induksi elektromagnetik seperti yang digunakan untuk dedicated AC clamp
meter. Seperti yang ditunjukkan dalam gambar di sebelah kiri, hall elemen
ditempatkan di celah yang dibuat dengan memotong bagian dari rahang
transformator. Ketika ada aliran magnetik proporsional fluks untuk kedua arus
utama AC dan DC dalam rahang transformator hall elemen ini mendeteksi
fluks magnetik dan mengeluarkan output tegangan.
Elemen Hall adalah: semikonduktor untuk menghasilkan tegangan sebanding
dengan produk arus bias dan medan magnet pada terminal output ketika arus
bias diberikan pada terminal masukan.

3.3 CARA PENGGUNAAN CLAMPMETER/TANG AMPERE


Dalam AC clamp meter secara umum beroperasi dengan prinsip
transformator arus (CT), digunakan untuk mengambil fluks magnetik yang
dihasilkan dari arus yang mengalir melalui konduktor. Dengan asumsi arus
yang mengalir melalui konduktor menjadi arus utama, Anda dapat
memperoleh arus proporsional untuk arus utama dengan induksi

9
elektromagnetik dari sisi sekunder (lilitan) dari trafo yang terhubung ke
rangkaian pengukuran instrumen. Hal ini memungkinkan Anda untuk
mengambil pembacaan arus AC pada layar digital (dalam kasus meter
penjepit digital) seperti yang digambarkan oleh diagram blok.

3.3.1 CARA MENGUKUR ARUS DC (DC CURRENT)

Sebelum melakukan pengukuran pastikan kabel pengukuran tidak


terpasang pada terminal. Pasangkan penjepit/ clamp pada konduktor dengan
cara yang sama seperti dengan pengukuran arus AC menggunakan AC klem
meter arus. Dalam kasus DC, pembacaan penjepit/ clamp meter adalah positif
(+) ketika arus mengalir dari sumber ke bawah dari meteran klem.

10
3.3.2 CARA MENGUKUR ARUS AC (AC CURRENT)

Sebelum melakukan pengukuran pastikan kabel pengukuran tidak


terpasang pada terminal. Langkah Pengukuran Arus AC yaitu :
1. Set function switch ke A
2. Set switch AC/DC ke AC
3. Tekan Pengungkit untuk membuka rahang clamp, dan lingkari
konduktor dengan rahang clamp, pastikan bahwa posisi konduktor
tepat berada di tengah-tengah clamp
4. Baca hasil pengukuran pada display

3.3.3 CARA MENGUKUR TEGANGAN AC/DC

1. Masukkan kabel pengukuran berwarna merah ke terminal VHz dan


kabel pengukuran berwarna hitam ke terminal COM
2. Set function switch ke V
3. Jika mengukur tegangan DC maka switch AC/DC ke posisi DC dan
jika mengukur tegangan AC maka switch AC/DC ke posisi AC
4. Hubungkan kabel pengukuran ke titik yang akan diukur, kemudian
baca hasil pengukuran pada display

3.3.4 CARA MENGUKUR TEGANGAN RESISTANSI DAN TEST CONT

1. Masukkan kabel pengukuran berwarna merah ke terminal VHz


dan kabel pengukuran berwarna hitam ke terminal COM
2. Set function switch ke 400
3. Hubung singkat kabel pengukuran, maka display akan
menampilkan 0.2 dan beeper akan berbunyi.
4. Sentuhkan kabel pengukuran ke komponen yang akan diukur, baca
hasil pengukuran pada display.
5. Untuk pengukuran resistansi dan test continuity pastikan bahwa
power supply dalam kondisi OFF

11
3.3.5 CARA MENGUKUR DIODA

1. Masukkan kabel pengukuran berwarna merah ke terminal VHz


dan kabel pengukuran berwarna hitam ke terminal COM

2. Set function switch ke


3. Sentuhkan kabel pengukuran berwarna merah ke bagian anoda dan
kabel pengukuran berwarna hitam ke bagian katoda
4. Jika display menunjukkan hasil pengukuran 0.3 V sampai 0.8 V
berarti dioda tersebut dalam kondisi baik
5. Balikkan posisi kabel pengukuran jika display menunjukkan O.L
maka dioda dalam kondisi baik.

3.3.6 CARA MENGUKUR FREKUENSI

1. Masukkan kabel pengukuran berwarna merah ke terminal VHz


dan kabel pengukuran berwarna hitam ke terminal COM
2. Set function switch ke KHz
3. Sentuhkan kabel pengukuran ke titik pengukuran, baca hasil
pengukuran pada display. Jika frekuensi yang diukur melebihi 4
MHz maka display akan menunjukkan O.L

3.4 KEUNTUNGAN CLAMPMETER/TANG AMPERE


Pengukuran arus merupakan salah satu prosedur yang dilakukan pada
perawatan berkala suatu alat. Pengukuran secara konvensional mengharuskan
seseorang memotong kabel yang akan diukur arusnya. Tetapi hal ini tidak
dapat dilakukan pada semua sistem, misalnya pada sebuah sistem yang harus
berjalan 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Pemotongan kabel harus dilakukan
pada saat sistem dimatikan. Sekarang pengukuran dengan metode lama itu
sudah mulai digantikan dengan sistem clamp.
Clamp meter adalah sebuah alat ukur yang sangat nyaman digunakan yang
memberikan kemudahan pengukuran arus listrik tanpa mengganggu rangkaian
listriknya. Saat melakukan pengukuran arus listrik menggunakan multimeter,
kita harus memotong kabel/memutusnya dan menghubungkan alat ukur
tersebut ke rangkaian yang hendak diukur. Namun jika menggunakan clamp

12
meter/tang ampere, kita dapat mengukur arus dengan hanya meng-clamp kan
pada salah satu kabel/konduktor. Salah satu keuntungan dari tang ampere ini
adalah kita bahkan dapat mengukur arus tinggi tanpa harus mematikan terlebih
dulu rangkaian yang akan diukur.
Untuk mengukur besarnya arus listrik ada berbagai macam alat yang
digunakan, tapi alat yang paling mudah untuk digunakan yaitu menggunakan
tang ampere karena kita tidak perlu melakukan pengkabelan dan fleksibel bisa
di gunakan dimana saja.
Adapun cara penggunaan Tang Ampere, sebagai berikut:
1. Posisikan switch pada posisi ampre (A), karena selain untuk mengukur
arus, tang ampere juga bisa di pakai untuk pengukuran tahanan dan tegangan.
2. Adjust tang ampere sehingga menunjukkan angka nol
3. Pilih skala yang paling besar dulu, bila hasil pengukuran lebih kecil maka
pindahkan ke skala yang lebih kecil untuk hasil pengukuran yang lebih
akurat.
4. Pilihlah jenis pengukuran yang akan kita lakukan, arus AC atau Arus DC.
tapi ada juga tang ampere yang hanya untuk mengukur AC saja, biasanya
tang ampere jenis analog.
5. Kalungkan tang ampere ke salah satu kabel.hasil pengukuran akan segera
terlihat.
6. Geser tombol hold untuk menahan hasil pengukuran tersebut.
7. Matikan posisi hold, untuk melakukan pengukuran kembali.

13
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Tang ampere adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur arus,
tengangan, daya dan tahanan dalam jumlah yang besar, tanpa memutus sirkit.
2. Tang ampere terdiri dari dua macam yaitu Tang Ampere Digital dan
Tang Ampere Analog.
3. Prinsip kerja dalam tang listrik ini adalah hukum faraday ( fluks magnet
yang mengalir pada kumparan akan menghasilakan arus listrik yang mengalir
pada kumparan tersebut).
4. Sistem pembacaan pada tang ampere tergantung pada tang ampere apa
yang digunakan, jika tang ampere digital maka pembacaannya langsung pada
Display. Sedangkan pada tang ampere analog yaitu pada jarum penunjuk.
5. Alat ini sudah terkalibrasi secara otomatis, cukup dengan memutar swicth
tidak ke arah off ini untuk clamp meter digital sedangkan untuk clamp meter
analog yaitu dengan memutar kalibrator hingga jarum jam menunjukkan
angka nol.

4.2 SARAN
Clampmeter merupakan alat ukur listrik yang sangat sering digunakan maka
dari itu saya menyarankan agar alat itu dirawat sebaik-baiknya, jangan
menggunakan alat itu dengan sembarangan, gunakanlah dengan benar dan
sesuai dengan fungsinya.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://rikadiantoro.wordpress.com/2014/03/25/makalah-tangmeter/
https://id.scribd.com/doc/46774983/Clamp-Meter
http://rajawali-intan.blogspot.com/2014/10/cara-kerja-clamp-meter-
tang-ampere.html
http://news.ralali.com/ketahui-prinsip-kerja-tang-ampere-disini-
yuk/

15

Вам также может понравиться