Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Ditulis Oleh:
Fitri Ramdhana
J1E112004
BANJARBARU
2016
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
Cover. 1
Kata Pengantar...2
Daftar Isi ... 3
Ringkasan ..... 4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 5
1.2 Rumusan Masalah .. 7
1.3 Tujuan ..... 7
1.4 Manfaat ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Narkoba... 8
2.2 Dampak Penyalahgunaan Narkoba. 8
2.3 Penyebab Penyalahgunaan Narkoba... 9
2.4 Pengendalian Penyalahgunaan Narkoba .10
2.5 Metode Coloring Books Education 12
BAB III ANALISIS DAN SINTESIS 14
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN........................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA.. 18
RINGKASAN
1.3 Tujuan
Tujuan kajian ini yaitu untuk mengetahui potensi teknik edukasi ANCO-ED
(Anti Narkoba via Coloring Books Education) sebagai solusi pencegahan
penyalahgunaan narkoba di usia dini.
1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari kajian ini adalah sebagai berikut.
1. Menjadi referensi dasar dalam penerapan metode ANCO-ED (Anti Narkoba
via Coloring Books Education) di masyarakat.
2. Menjadi salah satu solusi metode preventif penyalahgunaan narkoba yang
mudah diterapkan dan disebarluaskan.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Narkoba
Secara etimologis narkoba atau narkotika berasal dari bahasa Inggris
narcose atau narcosis yang berarti menidurkan dan pembiusan. Narkotika berasal
dari bahasa Yunani yaitu narke atau narkam yang berarti terbius sehingga tidak
merasakan apa-apa. Narkotika berasal dari perkataan narcotic yang artinya
sesuatu yang dapat menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan efek stupor
(bengong), bahan-bahan pembius dan obat bius.
Yang dimaksud Narkotika dalam UU No. 22 /1997 adalah Tanaman
Papever, Opium mentah, Opium masak, seperti Candu, Jicing, Jicingko, Opium
obat, Morfina, Tanaman koka, Daun koka, Kokaina mentah, Ekgonina, Tanaman
Ganja, Damar Ganja, Garam-garam atau turunannya dari morfina dan kokaina.
Sehingga dapat disimpulkan, narkoba adalah obat atau zat yang dapat
menenangkan syaraf, mengakibatkan ketidaksadaran, atau pembiusan,
menghilangkan rasa nyeri dan sakit, menimbulkan rasa mengantuk atau
merangsang, dapat menimbulkan efek stupor, serta dapat menimbulkan adiksi atau
kecanduan, dan yang ditetapkan oleh Menteri kesehatan sebagai Narkotika
(Eleanora, 2011).
3.1 Riset yang telah dilakukan tentang metode Coloring Books Education
Beberapa riset yang telah dilakukan mengenai metode edukasi melalui
mewarnai gambar dan tulisan edukasi secara umum memberikan peningkatan
yang signifikan pada penyerapan informasi yang diberikan. Penelitian Iversen &
Koski (2006) menunjukkan bahwa metode mewarnai gambar dan tulisan edukasi
tentang apa yang dilakukan ketika terjadi kebakaran dan gempa bumi mampu
meningkatkan pemahaman anak setelah diberikan post-kuesioner tentang
informasi yang diberikan. Penelitian Gross (1989) juga menunjukkan bahwa
metode edukasi dengan mewarnai gambar membuat pasien pediatrik/anak lebih
tertarik untuk belajar ketika ia menjalani perawatan di rumah sakit, hal ini
disebabkan karena mewarnai gambar edukasi menjadi tempat penyaluran ekspresi
perasaannya dan informasi faktual pada gambar serta tulisan membuat pikirannya
tidak terfokus pada penyakitnya.
3.2 Penerapan Metode Coloring Books Education di negara lain
Metode coloring books education pernah diterapkan di Christchurch, New
Zealand oleh Clarck & Dunser (2012), metode mewarnai gambar yang mereka
ciptakan dikreasikan dengan teknologi augmented reality yang akan menghasilkan
gambar 3D ketika gambar yang diwarnai oleh anak-anak disorot menggunakan
kamera tertentu. Inovasi ini mendapat tanggapan positif yang besar dari orangtua
anak dikarenakan kemudahan penggunaannya dan memudahkan anak untuk
memahami informasi-informasi dasar yang diberikan oleh buku edukasi itu.
Selain itu, studi edukasi melalui mewarnai gambar juga dilakukan oleh Iversen
dan Koski (2006), mereka menciptakan buku edukasi tentang apa yang dilakukan
ketika terjadi kebakaran dan gempa bumi. Hasil studi mereka menunjukkan bahwa
anak-anak menjadi lebih aktif dan siap untuk waspada terhadap bencana.
3.3 Potensi AN-COED (Anti Narkoba via Coloring Books Education) sebagai
solusi preventif penyalahgunaan narkoba
Penerapan ANCO-ED (Anti Narkoba via Coloring Books Education)
memiliki potensi besar sebagai salah satu solusi upaya preventif penyalahgunaan
narkoba di usia dini, dikarenakan beberapa alasan sebagai berikut.
1. Edukasi melalui mewarnai gambar edukasi mampu meningkatkan penyerapan
informasi pada anak (Clark & Dunser, 2012), ini menunjukkan bahwa metode
mewarnai bisa dijadikan sebagai metode penyampaian informasi.
2. Gambar-gambar edukasi yang dikemas menjadi sebuah buku dengan urutan
kejadian yang rapi dan terstruktur lebih menarik bagi orangtua dan anak untuk
tetap rutin belajar dan menghasilkan kegiatan positif di waktu luang (Clark &
Dunser, 2012), ini menunjukkan bahwa metode mewarnai mampu menarik
perhatian orangtua dan anak dalam belajar.
3. Kegiatan preventif terhadap penyalahgunaan narkoba menjadi fokus utama
Badan Narkotika Nasional (BNN) sejak tahun 2014 (BNN, 2014), ini
menunjukkan bahwa pemerintah mulai meningkatkan upaya pencegahan
dibandingkan sebelumnya yang berfokus pada pengobatan dan rehabilitasi.
4. Sosialiasi pengetahuan tentang narkoba oleh BNN kepada siswa sekolah dasar
dan sekolah menengah sudah dilakukan secara rutin 1 kali dalam sebulan oleh
duta antinarkoba bersama BNN di sekitar 15.000 sekolah di Indonesia (BNN,
2014), ini menunjukkan bahwa pemerintah menganggap bahwa pengetahuan
tentang narkoba sedini mungkin menjadi penting dalam upaya preventif kasus
penyalahgunaan narkoba bahkan disebarkan hingga daerah terpencil (remote
area).
5. Edukasi melalui mewarnai buku edukasi tentang pertolongan pertama terhadap
gempa bumi dan kebakaran membuat anak menjadi lebih aktif ketika diberikan
simulasi bencana kebakaran dan gempa bumi (Iversen & Koski, 2006), ini
menunjukkan bahwa anak bisa menerima dan memahami informasi yang
diberikan dengan mewarnai gambar edukasi.
6. Edukasi melalui mewarnai buku edukasi My Asthma Coloring Book mampu
membuat anak dan orangtua menjadi lebih tahu dan paham apa saja yang
dilakukan ketika terjadi asma dan pencegahannya (Naumann et al, 2004), ini
menunjukkan bahwa edukasi anak juga dapat menerima informasi kesehatan
melalui mewarnai gambar edukasi dan bisa dijadikannya sebagai penuntun
ketika menjalani aktifitas sehari-hari.
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI