Вы находитесь на странице: 1из 27

AKSESORIS PADA MOBIL

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Praktikum Kelistrikan Bodi
yang dibina oleh Bapak Windra Irdianto

oleh
Arwinoto 150513601885

Firman Ardiansyah 150513604174

Hendra Budi Rukmana Putra 150513603942

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
Februari 2015
I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pada saat ini kendaraan merupakan sebuah keprluan penting bagi setiap
golongan masyarakat baik digunakan untuk melakukan pekerajaan maupun hanya
untuk mobilitas sehari hari. Kendaraan, baik itu motor maupun mobil merupakan
alat yang digerakan oleh sebuah engine pembakaran dalam dengan ditunjang
komponen kelistrikan pada engine dan body kendaraan . Sistem kelistrikan mobil
adalah instalasi dari berbagai rangkaian pada kendaraan. Kelistrikan mobil
merupakan bagian yang penting karena pada sistem inilah sumber tenaga
penggerak berasal. Penerangan pada mobilpun berasal dari sistem kelistrikan.
Masih banyak komponen lain yang digerakkan oleh listrik, seperti pompa bensin,
motor starter, motor penghapus kaca, sistem pendinginan atau air conditioner
(AC), sistem penerangan lampu kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampu
hazard, lampu plat nomor, lampu rem, dan lampu mundur dan sebagainya. Mobil-
mobil modern semakin banyak menggunakan tenaga listrik.

Pada kelistikan bodi terdapat sub kelistrikan aksesoris yang merupakan


system kelistrikan yang mengatur tentang perangkat kelistrikan tambahan
(accecoris) seperti klakson, wiper, whaser, central door lock, dan power window.

2. Rumusan Masalah
1) Apakah yang dimaksud dengan klakson dan apa fungsi, komponen dan
bagaimana cara kerjanya ?
2) Apakah yang dimaksud dengan central doorlock dan apa fungsi,
komponen dan bagaimana cara kerjanya ?
3) Apakah yang dimaksud dengan power window dan apa fungsi, komponen
dan bagaimana cara kerjanya ?
4) Apakah yang dimaksud dengan wiper dan washer dan apa fungsi,
komponen dan bagaimana cara kerjanya ?

3. Tujuan
1) Memaparkan klakson dan apa fungsi, komponen dan bagaimana
cara kerjanya.
2) Memaparkan central doorlock dan apa fungsi, komponen dan
bagaimana cara kerjanya.
3) Memaparkan power window dan apa fungsi, komponen dan
bagaimana cara kerjanya
4) Memaparkan wiper dan washer dan apa fungsi, komponen dan
bagaimana cara kerjanya
II PEMBAHASAN
A. KLAKSON
Klakson merupakan alat untuk berkomunikasi antara pengemudi kendaraan
yang satu dengan yang lainnya. Klakson digunakan saat pengemudi ingin
berbicara atau memberi isarat kepada pengemudi yang lain untuk keselamatan
dan keamanan kedua belah pihak, misalnya, ketika hendak mendahului, meminta
ruang jalan, dan sebagainya. Sedangkan bunyi itu timbul karena adanya getaran.
Agar klakson dapat di dengar dengan baik dan sesuai dengan peraturan
pemerintah, maka klakson harus mempunyai frekuensi getaran antara 1800-
3550Hz
1. Fungsi Klakson dan nama-nama komponennya:
Klakson berfungsi untuk memberikan tanda kepada pengendara lain atau
pengguna jalan lain yang berada didepan agar memberikan jalan atau berhati-hati.
Nama-nama komponen rangkaian klakson:
a) Klakson (Horn), Fungsinya untuk memberikan tanda degan bunyi (pip) kepada
pengendara lain atau pengguna jalan lain yang berada didepan agar
memberikan jalan atau berhati-hati.
b) Saklar klakson, Fungsinya untuk menghubungkan dan meutuskan arus.
c) Sikring (Fuse), Fungsinya untuk pengaman terhadap kerusakan jaringan sistem
penerangan dan hubungan singkat.
d) Baterai
2. Jenis-jenis klakson
Jenis klakson listrik yang sering kita jumpai di kendaraan, ada beberapa
model dan bentuk. Misalnya klakson dengan plat getar dan model rumah keong.
Selain listrik ada pula klakson yang menggunakan tekanan udara, jenis klakson ini
disebut klakson udara yang biasa dipergunakan pada kendaraan besar.
3. Gambar Rangkaian

Gambar 1. Rangkaian Klakson


Komponen utama rangkaian yang di pakai:
Relay klakson
Saklar klakson
Klakson

Cara kerja rangkaian:


1) Arus listrik stand by + 12 volt terdapat di sekring dan kaki relay no 1 dan 3
2) Saat switch horn/saklar klakson terhubung dengan menekan saklar klakson
atau horn pad di kemudi, arus listrik mengalir melewati kumparan relay dan
terdapat beda potensial atau tegangan di kaki relay no 1 dan 2,
3) Terbentuk medan magnet di relay untuk menarik kontak relay dan
menghubungkan terminal 3 dengan 4, arus listrik mengalir dari terminal 3 ke
terminal 4 relay menuju klakson ke ground, sehingga klakson bunyi.

4. Analisa klakson tidak bunyi :


Jika horn di kemudi atau steer ditekan akan terdengar suara relay terhubung,
tetapi klakson tidak bunyi kemungkinan klakson rusak atau relay rusak. Relay
rusak bisa karena kontak relay kotor atau berkerak sehingga tidak terhubung
dengan baik atau kontak relay patah.
Jika horn pad di kemudi di tekan tidak terdengar suara relay, kemungkinan
fuse horn atau sekring klakson putus, kalau sekring klakson tidak putus
kemungkinan kumparan relay putus atau jalur sepanjang relay kaki no 2
menuju ground putus termasuk horn pad rusak, silakan lihat klakson tidak
bunyi saat belok

B. WIPER DAN WASHER


1. Fungsi
1) Wiper
Sistem wiper merupakan sistem yang penting dimana komponen ini
menjamin jarak pandang pengemudi untuk arah depan atau belakang kendaraan
agar tidak terhalang oleh: air hujan, debu dan kotoran. Penghalang di bersihkan
lainnya dengan cara disapu dengan perantara berupa komponen penyapu.
Penggunaanya biasanya digabungkan dengan washer atau pembersih, saat
wiper menyapu kaca, washer atau pembersih menyemprotkan cairan
pembersih, sehingga daya bersihnya lebih bagus. Pada mobil umumnya
menggunakan penghapus tenaga ganda dimana penghapus kaca yang satunya
digerakan oleh wiper link. (Buntarto, 2014:76)

Gambar 1 Wiper

2) Washer
Washer berfungsi untuk menyempurnakan fungsi dari wiper blade dan
mengurangi beban pada motor dengan membersihkan debu dan binatang-
binatang kecil di kaca depan dan belakang dengan cairan pembersih. Washer
tipe listrik umumnya paling banyak digunakan, tipe washer listrik terdiri dari
tangki washer, motor, selang dan nozzle.

Gambar 2 Washer (Toyota, 1995:6-61)


2. Cara Kerja
a. Saat wiper switch pada posisi MIST
Bila wiper switch pada posisi mist arus mengalir ke motor wiper (Lo)
seperti yang diperlihatkan dalam diagram dan wiper bekerja pada kecepatan
rendah.

Gambar 3 Diagram wiring Wiper Switch Posisi Mist

b. Saat wiper switch diputar ke off

Wiper switch diputar ke off ketika motor wiper sedang bekerja, arus mengalir ke
motor wiper (lo) seperti pada diagram dan wiper bekerja pada kecepatan rendah.
Gambar 4 Diagram wiring wiper switch off

Ketika wiper mencapai posisi stop, maka cam switch point beralih dari sisi
B ke sisi A dan motor berhenti. Karena tidak ada arus yang mengalir ke motor
wiper. Arus akan terhenti pada terminal B motor wiper.

Gambar 5
c. Saat wiper switch diputar ke INT. (Intermittent)
a. Wiper switch digerakkan ke posisi INT, Tr1 menjadi on dengan segera,
menyebabkan relay point bergeser dari sisi A ke sisi B Ketika relay point
bergeser ke sisi B, arus mengalir ke motor (lo) dan motor mulai berputar
pada kecepatan rendah.

Gambar 6

Ketika wiper mencapai posisi stop, maka cam switch point beralih dari sisi
B ke sisi A dan motor berhenti. Karena tidak ada arus yang mengalir ke motor
wiper. Arus akan terhenti pada terminal B motor wiper.
Gambar 7 Diagram wiring cam switch point beralih ke sisi P3

b. Saat wiper switch diputar ke INT. (Intermittent)


Wiper switch digerakkan ke posisi INT, Tr1 menjadi on dengan segera,
menyebabkan relay point bergeser dari sisi A ke sisi B

Ketika relay point bergeser ke sisi B, arus mengalir ke motor (lo) dan motor
mulai berputar pada kecepatan rendah.
Gambar 8

c. Tr1 segera mati lagi, menyebabkan relay point beralih kembali dari sisi B ke
sisi A. Tetapi sekali motor mulai berputar, cam switch point beralih dari sisi
A ke sisi B, sehingga arus secara terus menerus ke motor (lo) dan
menggerakan wiper pada kecepatan rendah. Ketika wiper mencapai posisi
stop, cam switch point beralih dari sisi B ke sisi A lagi, dan menghentikan
motor. Periode waktu setelah wiper berhenti telah ditentukan, Tr1 on lagi
dengan segera, menyebabkan wiper kembali bekerja secara intermittent.

d. Saat wiper switch diputar ke low

Gambar 9 Diagram wiring kecepatan rendah


Bila wiper bergerak ke posisi kecepatan rendah (low speed) arus mengalir
ke motor wiper (Lo) seperti yang diperlihatkan dalam diagram dibawah dan
wiper bekerja pada kecepatan rendah.

a. Saat wiper switch diputar ke high

Gambar 10 Diagram wiring kecepatan tinggi

Bila wiper digerakan ke posisi kecepatan tinggi, arus akan mengalir ke


motor wiper seperti dalam diagram di atas dan wiper bekerja pada kecepatan
tinggi.

b. Washer switch diputar ke On


Saat washer switch diputar ke on, arus mengalir ke motor washer.
Gambar 11 Diagram wiring washer switch ON

Pada washer yang dihubungkan ke wiper, Tr1 menjadi On sesuai


periode waktunya ketika motor washer bekerja menyebabkan wiper bekerja
pada kecepatan rendah satu atau dua kali. Lamanya Tr1 On adalah selama
kapasitor didalam sirkuit transistor mengisi kembali. Lamanya kapasitor
mengisi kembali tergantung pada lamanya washer switch On.

c. Pengoperasian wiper dan washer belakang


Gambar 12 Diagram wiring wiper dan washer belakang posisi ON

i. Saat wiper dan washer switch belakang diputar ke posisi ON, arus
mengalir sebagai berikut: arus dari baterai mengalir melalui fusible link
ke ignition switch ke wiper fuse. Kemudian dari wiper fuse arus mengalir
menuju terminal positif motor wiper, ke motor wiper dari motor wiper
arus mengalir melewati terminal negative motor wiper kemudian ke
wiper dan washer switch terminal +1R belakang, terminal EW (switch
yang sama), ground. Hasilnya wiper belakang aktif.
ii. Saat wiper dan washer switch belakang diputar ke posisi dibawah on (on
+ wash)
a) Arus mengalir seperti dalam langkah (a)
b) Arus juga mengalir ke washer motor belakang & pompa sebagai
berikut : arus listrik dari baterai mengalir ke fusible link ke ignition
switch ke wiper fuse, dari wiper fuse arus mengalir ke terminal positif
motor wiper ke motor wiper. Arus dari motor wiper mengalir ke
terminal negatif motor wiper ke wiper dan washer switch terminal WR
ke terminal +1R kemudian ke terminal EW lalu massa. Hasilnya wiper
dan washer belakang bekerja pada saat yang bersamaan.
Gambar 13 Diagram wiring wiper dan washer posisi On+ Wash.

iii. Saat wiper dan washer switch belakang diputar ke posisi wash, arus
mengalir ke washer motor belakang sebagai berikut: arus dari baterai
mengalir melalui fusible link ke ignition switch ke wiper fuse. Arus dari
wiper fuse diteruskan ke washer motor belakang kemudian ke terminal
WR wiper switch ke terminal EW wiper switch kemudian massa.
Hasilnya, motor washer akan berputar dan memompa air keluar dari
tangki.

Gambar 14 Diagram wiring wiper dan washer belakang posisi wash


C. POWER WINDOW
Sistem power window adalah sistem untuk membuka dan menutup jendela
secara elektrik dengan menggunakan saklar. Perputaran motor power window
akan berubah naik dan turun melalui regulator jendela untuk membuka atau
menutup jendela.

Gambar 1 Sistem Power Window

1. Jenis Power Window


Power window secara prinsip kerjanya adalah membuat jendela naik dan
turun, dari model operasinya dapat dibedakan menjadi 2 tipe. Tipe mekanisme
dengan regulator dan tipe mekanisme dengan kabel.
a. Power Window dengan Mekanisme Regulator
Suatu motor listrik memutar mekanisme regulator yang dihubungkan
dengan mekanisme pengangkat kaca, bila motor berputar pinion akan
menggerakkan gigi regulator dan membuat jendela terangkat naik atau
turun.

Gambar 2 Power window Dengan Regulator


b. Power Window dengan Mekanisme Kabel
Motor listrik mentransfer energinya dengan menggunakan kabel yang
pada ujungnya di sambung dengan mekanisme pemegang kaca jendela.
Sehingga bila motor berputar kabel akan tertarik atau mengendor yang
membuat jendela naik atau turun.

Gambar 3 Power window dengan mekanisme kabel

2. Prinsip Kerja Power Window

Gambar 4 bagian-bagian komponen power window


1. Battery
2. Fusible link
3. Kunci kontak
4. Circuit breaker
5. Saklar pengunci
6. Saklar utama (master switch)
7. Saklar pintu belakang
8. Motor penggerak belakang
9. Motor penggerak depan

Gambar 5 Posisi naik (Up)


o Posisi naik (Up)
Saklar utama ditekan pada bagian up
Saklar pengunci pada bagian On
o Aliran arus:
Baterai - kunci kontak - terminal up - saklar - motor - saklar E massa (Motor
berputar dan jendela kaca naik).

Posisi turun (Down) > Pengoperasian melalui pintu belakang

Gambar 6 Posisi down (turun)


o Saklar pintu belakang ditekan pada posisi down (turun)
o Saklar pengunci posisi ON
o Aliran arus :
Baterai - kunci kontak - terminal down (saklar pintu belakang) - motor -
terminal E (saklar utama) massa (Motor berputar dan jendela kaca bergerak
turun).

3. Fungsi kunci power window


Saklar pengunci power window jika diaktifkan maka jendela tidak akan
dapat dibuka maupun ditutup kecuali jendela pengemudi (sopir).
Fungsi pengamanan dari jepitan.

Gambar 12 Posisi Benda Terjepit

Bila saat jendela di tutup (berlaku untuk tutup secara otomatis), bila ada
benda yang terjepit di jendela, jendela akan berhenti menutup secara otomatis dan
turun kurang lebih 50 mm. Keberadaan benda terjepit didetek-si oleh 2
komponen: limit switch dan sensor kecepatan. Sensor kecepatan mengubah
kecepatan motor lewat sinyal ketukan. Jepitan dideteksi dari adanya perubahan
pada panjang gelombang ketukan. Dengan berhentinya gigi roda, limit switch
membedakan perubahan panjang gelombang sinyal pada saat adanya jepitan dan
pada saat jendela betul-betul tertutup.
Pada saat switch utama power window menangkap sinyal yang menyatakan
adanya jepitan di motor, maka akan mematikan relai UP lalu menyalakan relai
DOWN kurang lebih satu detik dan membuka jendela kurang lebih 50 mm untuk
mencegah agar jendela menutup sempurna.
Gambar 13 Pendeteksian Terjadi jepitan

Gambar 14 Sinyal Sesor Jepitan

Dalam gambar 21.16 dapat kita simpulkan:


Area normal, jendela posisi menutup tanpa rintangan
Sensor kec = on-off pendek
Sensor limit switch = on
Area Terjadi Jepitan, jendela posisi naik ada halangan pada jendela
Sensor kec. = on-off panjang
Sensor limit switch = on
Area tertuup penuh, jendela sudah pada posisi tertutup penuh
Sensor kec. = off
Sensor limit switch = off

4. Komponen Power Window


Sistem power window terdiri dari beberapa komponen yaitu :
o Saklar Utama Power Window
o Saklar Power Window Lain
o Motor Power Window
o Regulator Power Window
a. Saklar Utama Power Window
Saklar utama power window terletak di pintu pengemudi, semua pintu
dapat diaktifkan oleh saklar utama. Saklar utama power window terdiri dari
saklar power untuk pintu pengemudi, pintu penumpang depan dan belakang
kiri, pintu penumpang belakang kanan dan saklar pengunci power window.

Gambar 15 Saklar Utama Power window

b. Saklar Power Window Lain


Saklar power window lain terdapat pada masing-masing pintu yaitu : pintu
depan kiri, pintu belakang kiri, dan pintu belakang kanan (Untuk posisi setir
sebelah kanan). Fungsinya untuk menaikkan dan menurunkan jendela dimana
saklar itu berada.

Gambar 16 Saklar Power window lain


c. Motor Power Window
Motor power window merupakan motor listrik dengan arus DC, fungsi-nya
memutar roda gigi pinion.

Gambar 17 Motor Power Window

d. Regulator Power Window


Motor power window mempunyai gerakan berputar, untuk menaikkan dan
menurunkan jendela diperlukan mekanisme regulator yang merubah gerakan
dari motor power window. Regulator didukung oleh lengan X tempat dimana
terhubungnya penstabil regulator. Gerakan menutup dan membuka jendela
adalah gerakan dari lengan X.

Gambar 18 Regulator Power Window


D. CENTRAL DOOR LOCK
Central Door Lock merupakan salah satu sistem kelistrikan mobil yang berfungsi untuk
penguncian pintu mobil yang terpusat pada satu langkah.
1. Komponen Utama
a) Aktuator
Aktuator adalah mekanik penarik/ pendorong. Komponen ini yang akan menarik/
mendorong tuas pengunci pintu. Actuator ini dikontrol oleh central lock module. Ada
dua macam aktuator yaitu aktuator utama dan akuator tambahan.
1) Aktuator utama
Cirinya memiliki 5 kabel terdiri dari 2 kabel sumber tegangan ke motor, 3 kabel
merupakan switch yang berfungsi untuk mengirim informasi ke module central
lock tentang kondisi pintu lagi ngelock atau unlock.
2) Aktuator tambahan
Umumnya hanya memiliki 2 kabel. Digunakan untuk pintu-pintu atau tutup tangki
bensin.
b) Dudukan aktuator
Sebagai tempat dudukan aktuator.

c) Central lock module


Central lock module adalah unit utama yang mengatur/mengontrol seluruh lock
actuator. Berisi rangkaian elektronik, yang mengatur agar lock actuator hanya bekerja
hanya sekitar 1-2detik saja untuk membuka atau menutup. Hal ini berguna untuk
mencegah rusaknya / terbakarnya motor yang ada di dalam lock actuator.

d) Kabel
Untuk menyambung / menghubungkan antara kompoen satu dengan komponen
yang lainnya.

e) Baterai
Berfungsi sebagai sumber arus.
2. Cara kerja
Arus listrik berasal dari baterai, saat door switch yang terhubung dengan aktuator
utama ditekan/ditarik (posisi lock/unlock), maka aktuator utama akan mengirimkan
informasi/sinyal ke central lock module.Kemudian central lock module akan
mengirimkan mengirimkan informasi/sinyal ke aktuator tambahan untuk me- lock
/unlock masing-masing aktuator tambahan.

Gambar 1 Sistem pembuka dan penutup kunci pintu secara otomatis

Penggerak central lock terdiri dua macam, yaitu :


1) Model solenoid (magnit)
2) Model Motor

Gambar 2 komponen central door lock


Gambar 3 Diagram kelistrikan central door lock
Keterangan :
1. Door lock switch
2. Door conrol relay
3. Solenoid
Door lock kontrol switch

Gambar 4 Diagram kelistrikan posisi lock


o Posisi lock
(1 dan 3 berhubungan )
(a dan 6 berhubungan )
o Arus dari baterai - F/L - fuse 30 A - 6 - 5 - solenoid - 4 - b - 1 massa.
o Solenoid menjadi magnit dan pintu pada posisi lock (mengunci)
o Setelah beberapa detik a membali ke 1 (massa), agar selenoid tidak dialiri arus terus
menerus
Gambar 5 Diagram kelistrikan posisi unlock
o Posisi unlock (membuka) : 1 dan 2 berhubungan
b dan 6 berhubungan
o Arus dari baterai - F/L - fuse 30 A - 6 - 4 - solenoid - 5 - a - 1 massa
o Solenoid menjadi magnit dan pintu pada posisi unlock (membuka)
o Setelah beberapa detik kembali ke 1 (massa)
3. Analisa Gangguan
No Jenis gangguan Penyebab Perbaikan
1 Salah satu door lock Salah satu aktuator Ganti aktuator
tidak bekerja tambahan rusak tambahan
Kabel salah satu Menyambung /
aktuator tambahan putus mengganti kabel
Soket pada salah satu Memasang dan
aktuator tambahan rusak mengencangkan soket
2 Semua door lock tidak Fuse putus Ganti fuse
bekerja Aktuator utama rusak Ganti aktuator utama
Central modul rusak Ganti central modul
Baterai ngedrop Charge baterai
Kabel massa putus Sambung/pasang kabel
massa
3 Door lock kadang- Kabel massa lemah Kencangkan kebel
kadang bekerja tetapi massa
kadang-kadang tidak Socket kabel kendor Kencangkan socketnya
Bersihkan socketnya /
Socket kabel berkarat diamplas
Penutup

1.1. Simpulan
Seiring berkembangnya teknologi transportasi selalu diiringi dengan
pertambahan jumlah penggunaan alat transportasi, untuk mobilitas kehidupan.oleh
karna itu diperlukan suatu ilmu pengetahuan yang dapat mengiku jika terjadi
kerusakan terutama pada bodi kemajuan tersebut
Kelistrikan Body kendaraan merupakan sebagian keci dari keseluruhan
unit kendaraan telebih lagi kelistrikan body dibagi lagi menjadi beberapa bagian
diantaranya adalah kelistrikan bodi aksesoris yang mengontrol diantranya adalah
wiper, washer, power window dan central door lock.

Вам также может понравиться