Вы находитесь на странице: 1из 5

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

observasional dengan analisa kuantitatif.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Jurusan Analis Kesehatan

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya tahun 2013-2014.

3.2.2 Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah 30 Mahasiswa yang diambil secara

random sampling dari populasi.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hematologi Jurusan Analis

Kesehatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya jalan

Karangmenjangan no. 18A Surabaya.

3.3.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari sampai dengan bulan Juli

2014.

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah antikoagulan Natrium Sitrat

20
21

konsentrasi 3,8 % dan Natrium Sitrat konsentrasi 3,2 %

3.4.2 Variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah nilai LED

3.5 Definisi Operasional Variabel

1. LED adalah pengukuran kecepatan mengendapnya eritrosit pada

sebuah tabung yang diposisikan tegak dalam waktu tertentu yang

dinyatakan dalam satuan milimeter per jam atau mm/jam (WHO,

2011).

2. Pemeriksaan LED secara manual menggunakan metode Westergren

asli.

3. Natrium Sitrat 3,8 % adalah antikoagulan yang digunakan sebagai

standart untuk pemeriksaan LED dengan perbandingan antikoagulan

dan darah yaitu 1: 4.

4. Natrium Sitrat 3,2 % adalah antikoagulan yang digunakan untuk

pemeriksaan koagulasi dengan perbandingan antikoagulan dan darah

yaitu 1: 9.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data primer yaitu data yang didapat setelah melakukan pemeriksaan laboratorium

terhadap bahan uji.

3.7 Tahapan Penelitian

3.7.1 Alat

Alat dalam penelitian ini adalah spuit disposible 5 mL, tourniquet, kapas

kering, kapas alkohol, plester, botol penampung atau vial, tabung vacutainer
22

dengan antikoagulan Natrium Sitrat, pipet LED Westergren, rak pipet Westergren,

bulb atau karet penghisap, alarm.

3.7.2 Bahan

Bahan dalam pemeriksaan ini adalah darah vena dengan antikoagulan

Natrium Sitrat 3,8 % dan darah vena dengan antikoagulan Natrium Sitrat 3,2 %

atau vacutainer.

3.7.3 Reagensia

Alkohol 70 %,

3.7.4 Pengambilan Darah Vena

1. Memakai APD yaitu Alat Pelindung Diri.

2. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan sehingga mudah

dijangkau dari tempat pengambilan darah.

3. Menyiapkan pasien pada posisi yang nyaman dan menuliskan label

data pasien pada vacutainer dan botol pencampur.

4. Memasang tourniquet di atas lipatan lengan pasien kurang lebih 5-7

cm. dan menyuruh pasien untuk menggenggam erat telapak

tangannya.

5. Menentukan area vena yang akan ditusuk yaitu vena mediana cubiti

dan membersihkan area tusukan dengan kapas alkohol 70%.

6. Menusukkan jarum spuit tersebut tepat pada pembuluh vena, dengan

lubang jarum menghadap ke atas.

7. Melonggarkan tourniquet saat darah sudah tampak pada ujung spuit

dan melanjutkan pengambilan darah sampai volume yang diinginkan.

8. Melepaskan tourniquet dan melepaskan spuit serta menutup bekas


23

tusukan dengan kapas kering atau plester steril.

9. Menutup jarum spuit.

10. Memasukkan darah vena dalam spuit ke dalam Natrium Sitrat

vacutainer dan botol penampung yang berisi Natrium Sitrat 3,8 %

yang masing-masing sudah diberi label pasien.

11. Menghomogenkan darah dalam vacutainer dan dalam botol

penampung.

3.7.5 Pemeriksaan LED

Metode Pemeriksaan :

Pemeriksaan LED dengan menggunakan metode Westergren asli

Prinsip Pemeriksaan :

Darah dengan antikoagulan dibiarkan di dalam pipet dengan ukuran

tertentu dalam posisi tegak lurus, kecepatan eritrosit mengendap diukur dalam

jangka waktu tertentu (Soetopo, 2000).

Langkah Pemeriksaan :

1. Mengisikan larutan Natrium Sitrat 3,8 % sebanyak 0,5 mL ke dalam botol

penampung.

2. Mengisikan sampel darah sebanyak 2 ml ke dalam botol penampung yang

berisikan Natrium Sitrat 3,8 %, kemudian dihomogenkan.

3. Ke dalam vacutainer yang berisi antikoagulan Natrium Sitrat 3,2 %

diisikan sampel darah sebanyak 2,7 mL, kemudian dihomogenkan.

4. Memasang bulb atau karet penghisap pada ujung pipet Westergren sebelah

atas.

5. Menghisap darah dari vacutainer dengan pipet Westergren secara


24

perlahan-lahan beberapa kali agar darah lebih tercampur rata.

6. Menghisap darah sampai miniscus tepat pada tanda 0.

7. Membersihkan bagian luar ujung pipet dengan tisu tanpa menyentuh

lubang.

8. Meletakkan pipet Westergren pada rak Westergren.

9. Menempatkan ujung pipet pada landasan karet dengan sedikit menekan

pipet.

10. Melepaskan bulb dari ujung pipet kemudian memasang pada penjepit

dengan tangan atas. Pastikan bahwa miniscus tidak turun.

11. Mengulangi langkah pemeriksaan no 5 sampai no 10 dengan sampel darah

dari botol penampung.

12. Menunggu selama 1 jam dan pastikan bahwa posisi pipet benar-benar

tegak.

13. Melaporkan panjang plasma dari titik 0 selama 1 jam sebagai hasil

pemeriksaan LED dan dinyatakan dalam satuan mm per jam.

3.8 Analisa Data

Metode yang digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian yaitu

menggunakan analisis statistik dengan program SPSS Pairet t-test atau uji t

sampel berpasangan.

Вам также может понравиться