Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1
Penyusunan buku Profil Kesehatan Puskesmas Rappokalling
Kecamatan Tallo Kota Makassar tahun 2016disajikan dalam bentuk yang
sederhana, dilengkapi dengan tabel dan lampiran dengan harapan dapat lebih
mudah dibaca oleh berbagai kalangan.
Secara sistematis penyusunan profil kesehatan Puskesmas
Rappokalling tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pendahuluan
Secara ringkas menjelaskan maksud dan tujuan disusunnya laporan
tahunan di Puskesmas Rappokalling Kecamatan Tallo Kota Makassar tahun
2016
2. Gambaran Umum Wilayah Kerja Puskesmas Rappokalling
Gambaran secara umum wilayah kerja Puskesmas Rappokalling, yang
meliputi keadaan geografi Kecamatan Tallo, menyangkut letak dan luas
wilayah kerja Puskesmas Rappokalling, keadaan penduduk seperti jumlah
penduduk, fertilitas, kepadatan penduduk dan tingkat pendidikan.
3. Visi dan Misi Puskesmas Rappokalling
Menguraikan secara ringkas visi dan misi beserta 14 kegiatan pokok
dan 7 unit tugas yang dilaksanakan di Puskesmas Rappokalling.
4. Pencapaian Pembangunan Kesehatan di Puskesmas Rappokalling
Bab ini berisi tentang penyajian hasil-hasil yang dicapai dalam
pembangunan kesehatan oleh Puskesmas Rappokalling Kecamata Tallo
dalam rangka mencapai derajat kesehatan yang lebih baik. Hasil yang
dicapai disajikan dalam bentuk narasi terhadap indikator-indikator di bidang
derajat kesehatan.
5. Lampiran
Lampiran yang ada disajikan dalam bentuk foto yang menggambarkan
keadaan Puskesmas Rappokalling, baik berupa sarana dan fasilitas yang
tersedia maupun kegiatan-kegiatan keseharian di Puskesmas Rappokalling.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Keadaan Geografi
Puskesmas Rappokalling terletak di Kecamatan Tallo Kota Makassar
dengan luas wilayah kerja kurang lebih 3,03 km 2. Dari empat kelurahan
yang masuk dalam wilayah kerja Puskesmas Rappokalling terdapat 22 ORW
dan 119 ORT. Kecamatan Tallo merupakan daerah perkotaan yang sebagian
wilayahnya berada pada daerah aliran Sungai Tallo. Sarana transportasi
cukup memadai hanya saja jarak tempuh yang agak jauh dan kondisi jalan
yang kurang baik sehingga membutuhkan waktu dan biaya yang lebih untuk
mencapai lokasi Puskesmas Rappokalling maupun Puskesmas Pembantu.
Pemanfaatan potensi lahan dan alih fungsi lahan yang terjadi
sedemikian rupa, akan membawa pengaruh terhadap kondisi dan
perkembangan sosial ekonomi serta keamanan masyarakat. Lahan yang
terletak di tepi laut di beberapa bagian berubah fungsi menjadi pemukiman
penduduk. Hal demikian akan membawa pengaruh pada urbanisasi, status
gizi, pola dan jenis penyakit serta kondisi lingkungan pemukiman yang
sebagian daerahnya dilanda banjir pada waktu musim hujan.
Luas wilayah kerja Puskesmas Rappokalling dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 1. Luas Wilayah, Jumlah ORW/ORT Menurut Kelurahan di
Wilayah KerjaPuskesmas Rappokalling Tahun 2016
3
Puskesmas Rappokalling mempunyai wilayah kerja yang unik dimana
wilayah kerjanya terbagi dua karena dipisahkan oleh wilayah kerja Puskesmas
Kaluku Bodoa dan Puskesmas Jumpandang Baru.
Wilayah kerja yang pertama yaitu Kelurahan Rappokalling dan
KelurahanTammua yang memiliki batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Rappojawa dan Sungai
Sinassara
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Karuwisi Utara
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Karuwisi Utara
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Rappojawa
Wilayah kerja yang kedua yaitu Kelurahan Buloa dan Kelurahan
Tallo dimana pada Kelurahan Buloa terdapat Puskesmas Pembantu
(PUSTU) dengan dua orang tenaga kesehatan.
Adapun wilayah ini memiliki batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Makassar
- Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Tallo
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Jumpandang Baru
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Kaluku Bodoa
Peta wilayah kerja Puskesmas Rappokalling yang meliputi wilayah
Kecamatan Tallo dengan empat kelurahan dapat dilihat pada lampiran 1.
B. Keadaan Penduduk
Kependudukan merupakanpermasalahan yang dihadapi dewasa ini
menyangkut jumlah penduduk, laju pertumbuhan penduduk, kepadatan
penduduk dan arus urbanisasi dengan segala dampak sosial ekonomi dan
keamanan, dan menjadi keharusan untuk mengendalikan angka kelahiran
dan kematian.
Pembahasan mengenai kependudukan mencakup masalah
pertumbuhan penduduk, kepadatan penduduk dan struktur penduduk
menurut kelompok umur.
4
Tabel 2
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
di Wilayah Kerja Puskesmas Rappokalling Tahun 2016
No Jumlah (per jenis kelamin)
Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah
.
1. Rappokallin 7.379 7.433 14.812
g
2. Tammua 4.998 4.796 9.794
3. Buloa 4.089 3.908 7.997
4. Tallo 4.083 4.108 8.191
Jumlah 20.549 20.245 40.794
1. Kepadatan Penduduk
Keadaan penduduk sangat berpengaruh terhadap tingkat
kesejahteraan rakyat khususnya kesejahteraan anak dan masalah sosial
ekonomi. Hal ini terjadi karena faktor gizi yang berhubungan dengan
lingkungan, perumahan, sanitasi serta munculnya berbagai wabah
penyakit. Di samping itu bertambahnya kepadatan penduduk sebagai
tanda perkembangan suatu daerah.
Berdasarkan Profil Kesehatan Tahun2016, kepadatan penduduk
Kota Makassar tidak merata di tiap kecamatan yaitu 69.137jiwa/KM 2.
Berikut ini terdapat tabel perbandingan Jumlah Rumah dan Jumlah
Kepala Keluarga sebagai gambaran kepadatan penduduk di wilayah
kerja Puskesmas Rappokalling .
5
Tabel 3. Tabel Perbandingan Jumlah Kepala Keluarga dan
Jumlah Rumah di Wilayah Kerja Puskesmas Rappokalling tahun
2016
N Jumlah Kepala Jumlah
NamaKelurahan
o Keluarga Rumah
1. Rappokalling 3.394 2.835
2. Tammua 2.187 1.202
3. Buloa 1.787 1.449
4. Tallo 1.772 1.518
Jumlah 9.137 7.004
Sumber : Badan Statistik, 2016
6
a. Usia Perkawinan Pertama
Rata-rata kawin pertama dari tahun ke tahun datanya
belum ditemukan pada wilayah kerja puskesmas, namun
berdasarkan data Profil Kesehatan Tahun 1997 Propinsi
Sulawesi Selatan, usia kawin pertama adalah usia 19 tahun.
7
BAB III
VISI DAN MISI PUSKESMAS RAPPOKALLING
Visi
Masyarakat Sehat Yang Mandiri Dan Berkeadilan.
Misi
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan
masyarakat termasuk swasta dan masyarakat madani.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya
kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan.
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan.
4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik diperlukan suatu
indikator yang terkait kesehatan yang meliputi:
a. Indikator derajat kesehatan yang terdiri atas indikator-indikator
untuk mortalitas,morbilitas, dan status gizi.
b. Indikator upaya kesehatan yang terdiri atas pelayanan kesehatan,
perilaku hidup sehat dan keadaan lingkungan.
c. Indikator sumber daya kesehatan terdiri atas sarana kesehatan dan
pembiayaan kesehatan.
d. Indikator lain yang terkait kesehatan
Visi dan misi tersebut dilakukan dengan cara melaksanakan 14 kegiatan
pokok puskesmas dan dilaksanakan oleh 7 unit tugas yang ada di Puskesmas
Rappokalling.
Adapun 7 unit tugas yang ada di Puskesmas Rappokalling, yaitu :
Unit 1 : Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Sub Unit : P2M (DHF,TB, Kusta) dan Imunisasi
Unit 2 :Peningkatan Kesehatan Keluarga
Sub Unit : KIA, JB, Gizi, UKS, Usila
Unit 3 :Pemeliharaan Kesehatan Rujukan
Sub Unit : Gimul, Pelayanan Darurat
Unit 4 : Lingkungan Penyuluhan dan Peran Serta Masyarakat
8
Sub Unit : Kesehatan Lingkungan, PSM, Posyandu dan
Perkesmas
Unit 5 : Perawatan
Sub Unit : Kartu, Rawat Jalan
Unit 6 : Penunjang
Sub Unit : Farmasi, Laboratorium
Unit 7 : Pelayanan Khusus
Sub unit : Kesehatan Mata, Kesehatan Jiwa
9
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN DI PUSKESMAS RAPPOKALING
10
pemeriksaan fisik, diagnosis penyakit, pemberian obat/terapi dan
penulisan resep. Dalam program mengikuti kegiatan poliklinik ini kami
dapat mempelajari cara berkomunikasi yang benar dengan pasien yang
datang dari berbagai golongan dan latar belakang, yang menjadi tujuan
yang ingin dicapai dalam mengikuti kegiatan poliklinik.
Adapun jenis penyakit yang di temui selama di poliklinik
cukup beragam. Namun terdapat 10 penyakit yang paling sering di temui.
Berikut tabel serta diagram yang menunjukan jenis penyakit serta jumlah
pasien.
18.24%
11
Sebanyak 3005 pasien datang dengan keluhan common cold
yang merupakan keluhan tersering dengan 37% terhadap 9 penyakit
tersering lainnya. Kemudian di susul oleh keluhan dispepsia 18% serta
hipertensi sebanyak 12%.. Keluhan lain seperti batuk dan tuberculosis
menjadi penyakit yang sering di keluhkan pasien dengan masing masing
10%. Sedangkan sisanya yaitu ada faringitis sebanyak 7% myalgia
dermatitis dan ispa dengan persentasi masing-masing 2%.
Sedangkan untuk penyakit menular dan tidak menular
diperoleh hasil sebagai berikut.
Jenis Penyakit Jumlah Persentasi
Diare 124 3,37
TB 761 20,69
Thypoid 46 1,25
DBD 2 0,05
ISPA 2744 74,62
3677 99,98
Tabel 5 jenis penyakit menular yang sering didapatkan di puskesmas Rappokalling
3.37 20.69
Diare
TB
1.25
Thypoid
0.05
DBD
ISPA
74.62
12
rappokalling yaitu sebanyak 2744 pasien atau 74,62%. Kemudian disusul oleh TB
dengan angka 20,69%. Sedangkan penyakit lainnya yakni diare, Typhoid serta dbd
berturut-turut dengan angka 3,37% , 1.25%, dan 0,05%.
Anemia 68 4,35
13
Indikator Target
K1 100%
K4 95%
PERSALINAN OLEH NIKES 90%
KUNJUNGAN NIFAS 3 KALI 95%
KN LENGKAP 100%
KELURAHA
Rappokaling Tummua Tallo Buloa PUSKESMAS
N
Sasaran 296 196 164 160 816
Tren
14
Cakupan K1 Puskesmas Rappokaling Agustus 2017
9,996.0 %
9,163.0 %
8,330.0 %
7,497.0 %
6,664.0 %
5,831.0 %
4,998.0 %
4,165.0 %
3,332.0 %
2,499.0 %
1,666.0 %
833.0 %
0.0 %
Rappokaling Tommua Tallo Buloa PUSKESMS
15
melampaui cakupan target tetapi mengalami penurunan terhadap cakupan bulan
lalu. Dengan demikian status cakupan kelurahan Tallo dan Buloa adalah kurang
sehingga perlu mendapatkan perhatian agar cakupannya tidak terus menurun dan
dapat mencapai target tahunan yang ditentukan.
Sedangkan cakupan kelurahanRappokalling, Tummua dan Puskesmas
berada di bawah target yang ditentukan dan mengalami penurunan terhadap
cakupan bulan lalu. Dengan demikian, status cakupan kelurahanRappokaling,
Tummua dan Puskesmas adalah jelek. Jadi kelurahan Rappokalling, Tummua dan
Puskesmas perlu diprioritaskan untuk pembinaan agar cakupan bulanan
selanjutnya dapat ditingkatkan diatas target, sehingga dapat pula mencapai target
tahunan yang ditentukan.
16
2. Cakupan K4 (kunjungan Ibu Hamil ke-4)
Tren
17
bawah
Rappokalin + + jelek
g
Tummua + + Jelek
Tallo + + kurang
Buloa + + kurang
Puskesmas + + Jelek
Table . Analisa Grafik Cakupan Kunjungan K4 Puskesmas Rappokaling bulan
Agustus 2017
18
Sasaran 282 187 156 152 778
Tren =
19
Tummua + + Cukup
Tallo + + kurang
Buloa + + kurang
Puskesmas + + kurang
Table . Analisa Grafik Cakupan Pn Puskesmas Rappokaling bulan Agustus 2017
20
4. CAKUPAN kunjungan Nifas 3 Kali
Tren
21
bawah
Rappokalin + + Jelek
g
Tummua + + cukup
Tallo + + kurang
Buloa + + Jelek
Puskesmas + + kurang
Table . Analisa Grafik Cakupan Nifas 3 Kali Puskesmas Rappokaling bulan
Agustus 2017
22
Sasaran 296 178 149 145 740
Tren
23
Tummua + + cukup
Tallo + + kurang
Buloa + + jelek
Puskesmas + + jelek
24
terdapat 4 masalah untuk kunjungan K1- K4 dan persalinan oleh Nikes. Antara
masalah tersebut adalah seperti :
1.Adanya tanggal merah khususnya pada saat tanggal untuk kunjungan ANC.
Pada tanggal merah, institusi puskesmas tidak dibuka, jadi jadwal kunjungan
terpaksa dialihkan ke tanggal lain,dan hal ini agak sulit untuk mencari tanggal
yang sesuai. Kadang-kadang ibu hamil tidak terlalu ambil peduli terhadap
peralihan jadwal atau biasanya mungkin lupa akan jadwal yang ditetapkan.
Masalah ini sulit untuk diintervensi karena melibatkan masalah teknikal.
4.Masalah keempat kesadaran dari pasien itu sendiri, kadang pasien tidak terlalu
mengambil berat terhadap ANC. Oleh itu, pihak Puskesmas harus meningkatkan
penyuluhan agar pasien mempunyai tingkat kesadaran ANC yang lebih baik.
Selain itu juga, kelas bumil juga dapat memainkan peran penting dalam
meningkatkan kesadaran pasien.
Untuk kunjungan nifas, masalah yang kami dapatkan agak berbeda daripada
masalah kunjungan Ibu Hamil K1-K4. Terdapat 4 masalah yang kami dapatkan
seperti :
25
1.Masalah pertama yang kami dapatkan adalah biasanya setelah bersalin atau
melahirkan anak, pasien biasanya langsung pulang ke kampung atau ke rumah
orang tua mereka, jadi hal ini menyebabkan Puskesmas tidak dapat mengambil
data pasien dan melakukan tindak lanjut. Hal ini dapat diintervensi dengan
meningkatkan penyuluhan kepada pasien tentang pentingnya kunjungan Nifas
terhadap kesehatan ibu dan anak.
2.Masalah kedua adalah apabila sudah bersalin atau melahirkan, pasien tidak
melapor ke petugas kesehatan atau Puskesmas. Hal ini menyebabkan pihak
Puskesmas tidak tahu akan kelahiran bayi tersebut.
3. Masalah seterusnya yang biasa didapatkan adalah ada juga pasien yang
biasanya pergi ke serata rumah sakit atau sarana kesehatan seperti rumah sakit
swasta, praktek dokter atau praktek bidan. Penyelesaiannya adalah dengan
menasehati pasien untuk mengunjungi Posyandu yang biasa atau sering diadakan
oleh pihak Puskesmas.
4. Masalah lain yang didapatkan adalah berkaitan dengan adat dan kepercayaan
masyarakat yang menganggap bahwa setelah melahirkan anak,ibu dan anak tidak
dibolehkan untuk keluar dari rumah dan ini menyebabkan mereka tidak dapat
untuk mengunjungi Puskesmas. Intervensinya adalah untuk membuang stigma
masyarakat tentang adat dan kepercayaan mereka.
5. Masalah terakhir yang dapat kami analisa adalah berkaitan tentang tenaga kerja
Puskesmas yang terbatas. Hal ini dapat diatasi dengan membuat jadwal kunjungan
nifas optimal ke lapangan agar cakupan Puskesmas terhadap pasien lebih
terjangkau. Biasanya juga pasien agak keberatan untuk ke Puskesmas karena
terlalu lama antrian. Jadinya mereka lebih senang kalau dilakukan kunjungan ke
rumah.
26
BAB V
KINERJA PEMBANGUNAN KESEHATAN
27
Target pemeriksaan industri rumah tangga makanan dan
minuman sebesar 18 tempat dengan pencapaian target sebanyak 18
tempat, sedangkan jumlah Depot Air Minum adalah 22 tempat dan jumlah
tempat makanan jajanan 19 tempat.
28
Tabel 16
Persentase Cakupan Pengguna Sarana Air Bersih Dan Jamban Sehat
Tahun 2016
1. Rappokalling 5
2. Tammua 6
3. Tallo 5
4. Buloa 6
Jumlah 22
Sumber : Data Kesling Puskesmas Rappokalling, 2016
d. Rata-rata Tempat Pembuangan Sampah Sementara per Bulan
Rata-rata tempat pembuangan sampah sementara sebanyak 12
sarana yang tersedia (termasuk dalam pengawasan), akan tetapi untuk
inspeksi sarana pembuangan sementara dengan target sebanyak 5878
sarana dengan pencapaian target sebanyak 3756 sarana.
e. Peserta Kader Sosial Sebagai Tenaga Penyuluh Kesehatan
Adalah kader kesehatan aktif sebanyak 140 orang yang terdiri
dari kader posyandu dan PKK di kantor kelurahan.
29
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Pembangunan di Wilayah Kerja Puskesmas Rappokalling masih mengacu
pada 15 Kegiatan Pokok Puskesmas pada tahun 2016 Kegiatan Pokok ini terbagi
ke dalam 7 unit tugas yang saling mendukung. Sebagai puskesmas di wilayah
perkotaan dengan jumlah penduduk 40794 jiwa maka Puskesmas Rappokalling
mempunyai beragam masalah kesehatan.
Masalah kesehatan yang ada sangat terkait oleh beberapa faktor seperti
perilaku masyarakat, kesehatan lingkungan, faktor genetik, keturunan, dll.
Perilaku masyarakat merupakan faktor yang paling dominan dalam timbulnya
masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Rappokalling. Perilaku ini terkait
dengan tingkat pendidikan dimana jumlah penduduk terbanyak mengenyam
pendidikan di bangku SD, dan SMP Masalah kesehatan yang ada diupayakan
untuk diatasi sesuai dengan sumber daya manusia maupun sumber infrastruktur
yang tersedia.
Walaupun terdapat peningkatan dalam pencapaian program kesehatan di
Puskesmas Rappokalling, namun terdapat beberapa issu yang masih harus
ditingkatkan , seperti :
Masalah tenaga kesehatan, yaitu rasio dokter dan pasien yang masih belum
memadai 40.794 jiwa penduduk
Sistem informasi kesehatan sudah dilakukan secara online, dengan sistem
komputerisasi data base kesehatan sehingga hasil-hasil pelayanan
kesehatan dapat tercermin pada laporan tahunan puskesmas dimana
pengelolaan data dapat disajikan dalam bentuk profil kesehatan puskesmas
yang lebih lengkap.
Stok vaksin untuk imunisasi hepatitis dan polio sudah tersedia tiap
bulannya sehingga cakupan imunisasi Polio dan Hepatitis sudah mencapai
target.
Kondisi jalan menuju puskesmas sudah lebih baik sehingga lebih mudah
mencapai puskesmas.
30
Tambahan tenaga kesehatan dan perbaikan sarana di Puskesmas Pembantu
dimana terdapat dua kelurahan yakni Kelurahan Tallo dan Buloa sehingga
pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan.
Pelayanan posyandu yang masih mengandalkan tenaga kesehatan dan kader
posyandu, perlu peran lebih aktif dari lembaga seperti Kelurahan, PKK, LPM,
BKKBN dan instansi lain yang terkait.
31
BAB VII
LAMPIRAN DATA PELAYANAN IMUNISASI
Indikator Target
HB-0 95 %
BCG 95 %
Polio 1 95 %
Polio 2 95 %
Polio 3 93 %
Polio 4 93 %
DPT - HB 1 95 %
DPT HB 2 95 %
DPT HB 3 95 %
Campak 95 %
32
1. HB-0
33
Cakupan terhadap
Cakupan terhadap bulan lalu Status
Kelurahan target
Kelurahan
Di atas Di bawah Naik Turun Tetap
Rappokalling + + Cukup
Tammua + + Cukup
Tallo + + Cukup
Buloa + + Cukup
Puskesmas + + Cukup
34
2. BCG
Tren
94.8
86.9
79
Des
71.1
Nov
63.2
Okt
55.3
Sep
47.4
Agt
39.5
Jul
31.6
Ju
23.7
15.8
7.9
0
Rappokalling Tammua Tallo Buloa PUSKESMAS
Tabel 18. Cakupan Imunisasi BCG Puskesmas Rappokalling bulan Januari-April 2017
Mei
Apr
Ma
Feb
Ja 35
Cakupan terhadap
Cakupan terhadap bulan lalu Status
Kelurahan target
Kelurahan
Di atas Di bawah Naik Turun Tetap
Rappokalling + + Cukup
Tammua + + Baik
Tallo + + Cukup
Buloa + + Cukup
Puskesmas + + Cukup
36
3. Polio-1
Kelurahan Rappokallin Tammua Tallo Buloa PUSKESMA
g S
Sasaran 329 217 178 182 906
S.Kumulatif 23.10 30.87 29.21 24.72 27.26
S. Bulan ini 4.25 10.59 9.55 7.14 8.16
S. Bulan 5.77 6.45 7.86 6.59 6.51
lalu
Tren
Tabel 19. Cakupan Imunisasi POLIO-1 Puskesmas Rappokalling bulan Januari-April 2017
94.8
86.9
Des
79
Nov
71.1
Okt
63.2
Sep
55.3
Agt
47.4
Jul
39.5
Ju
Mei
31.6
23.7Apr
15.8Ma
7.9Feb
Ja
0
Rappokalling Tammua Tallo Buloa PUSKESMAS
37
Cakupan terhadap Status
Cakupan terhadap bulan lalu
Kelurahan target Keluraha
Di atas Di bawah Naik Turun Tetap n
Rappokallin +
+ Jelek
g
Tammua + + Cukup
Tallo + + Cukup
Buloa + + Cukup
Puskesmas + + Cukup
38
1. POLIO-2
39
Cakupan terhadap
Cakupan terhadap bulan lalu Status
Kelurahan target
Kelurahan
Di atas Di bawah Naik Turun Tetap
Rappokalling + + Kurang
Tammua + + Cukup
Tallo + + Jelek
Buloa + + Kurang
Puskesmas + + Cukup
40
1. POLIO 3
Mei
Apr
Ma
Feb
Ja
41
Cakupan terhadap Status
Cakupan terhadap bulan lalu
Kelurahan target Keluraha
Di atas Di bawah Naik Turun Tetap n
Rappokallin
+ + Cukup
g
Tammua + + Cukup
Tallo + + Cukup
Buloa + + Cukup
Puskesmas + + Cukup
42
2. POLIO 4
Mei
Apr
Ma
Feb
Ja
43
Cakupan terhadap Status
Cakupan terhadap bulan lalu
Kelurahan target Kelurahan
Di atas Di bawah Naik Turun Tetap
Rappokalling + + Cukup
Tammua + + Cukup
Tallo + + Cukup
Buloa + + Cukup
Puskesmas + + Cukup
44
3. DPT-HB-HiB 1
Mei
Apr
Ma
Feb
Ja 45
Cakupan terhadap Status
Cakupan terhadap bulan lalu
Kelurahan target Keluraha
Di atas Di bawah Naik Turun Tetap n
Rappokallin +
+ Kurang
g
Tammua + + Cukup
Tallo + + Jelek
Buloa + + Cukup
Puskesmas + + Cukup
46
4. DPT HB HiB 2
48
5. DPT HB HiB 3
Mei
Apr
Ma
Feb
Ja 49
Cakupan terhadap Status
Cakupan terhadap bulan lalu
Kelurahan target Keluraha
Di atas Di bawah Naik Turun Tetap n
Rappokallin
+ + Cukup
g
Tammua + + Baik
Tallo + + Cukup
Buloa + + Baik
Puskesmas + + Cukup
50
10. Campak
52