Вы находитесь на странице: 1из 24

BAB I

PENDAHULUAN

Kedokteran komunitas adalah cabang kedokteran yang memusatkan


perhatian kepada kesehatan anggota-anggota komunitas, dengan menekankan
diagnosis dini penyakit, memperhatikan faktor-faktor yang membahayakan
kesehatan yang berasal dari lingkungan dan pekerjaan, serta pencegahan penyakit
pada komunitas.

Sistem Manajemen K3 (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen


perusahaan secara keseluruhan yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan,
pencapaian, pengkajian dan pemeliharan kewajiban K3, dalam rangka
pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat
kerja yang aman, efisien dan produkatif.
K3 RS dapat berjalan dengan baik jika seluruh komponen rumah sakit, mulai
dari pimpinan sanpai dengan staf pelaksana mempunyai komitmen, pemahaman,
perhatian dan kesadaran, yang menjadi budaya dalam melaksanakan kesehatan
dan keselamatan kerja di rumah sakit
Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah penyakit yang mempunyai penyebab
spesifik atau asosiasi kuat dengan pekerjaan yang pada umumnya terdiri dari satu
agen penyebab yang sudah diakui. Memang bukan hal yang mudah bagi dokter
untuk mendiagnosa penyakit akibat kerja, kerena tidak hanya memerlukan suatu
pendekatan klinis (individu) saja tetapi juga memerlukan pendekatan
epidemiologis (Komunitas) untuk identifikasi hubungan kausal antara pajanan dan
penyakit

1
2
KEDOKTERAN KOMUNITAS

1. Masalah kesehatan dalam komunitas

Kedokteran komunitas adalah cabang kedokteran yang memusatkan perhatian


kepada kesehatan anggota-anggota komunitas, dengan menekankan diagnosis
dini penyakit, memperhatikan faktor-faktor yang membahayakan kesehatan
yang berasal dari lingkungan dan pekerjaan, serta pencegahan penyakit pada
komunitas. Kedokteran komunitas memberikan perhatian tidak hanya kepada
anggota komunitas yang sakit tetapi juga anggota komunitas yang sehat.
Sebab tujuan utama kedokteran komunitas adalah mencegah penyakit dan
meningkatkan kesehatan anggota-anggota komunitas.

Kedokteran komunitas memberikan pelayanan komprehensif dari


preventif, promotif, kuratif hingga rehabilitatif. Fokus perhatian kedokteran
komunitas adalah masalah kesehatan dan penyakit yang terjadi pada
komunitas di mana individu tersebut tinggal, bekerja, atau
bersekolah. Kedokteran komunitas memberikan prioritas perhatian kepada
penyakit-penyakit yang menunjukkan angka kejadian yang tinggi pada
populasi.

Untuk itu seorang dokter yang berorientasi kedokteran komunitas


diharapkan memiliki kemampuan untuk menghitung frekuensi penyakit dan
angka kejadian penyakit pada populasi, mendiagnosis masalah penyakit pada
populasi (community diagnosis), membandingkan distribusi penyakit pada
populasi-populasi, lalu menarik kesimpulan tentang penyebab perbedaan
distribusi penyakit pada populasi, dan mengambil langkah-langkah yang tepat
untuk mencegah penyakit, melindungi, memulihkan, dan meningkatkan
kesehatan populasi. Selanjutnya, dalam memandang kausa masalah kesehatan
pada pasien maupun komunitas, kedokteran komunitas mengakui kausa
penyakit yang terletak pada level populasi dan lingkungan. Artinya, dokter
komunitas tidak hanya memperhatikan faktor-faktor penyebab yang terletak

3
pada level individu, tetapi juga determinan lainnya pada level keluarga,
komunitas dan lingkungan di mana pasien tersebut tinggal, bekerja.

2. Apa yang anda ketahui tentang upaya Pencegahan Penyakit yang ada di
masyarakat.Sebutkan dan Jelaskan (Five Level Prevention).
Promosi kesehatan ( Health Promotion)

Dalam tingkat ini dilakukan pendidikan kesehatan, misalnya dalam


peningkatan gizi, kebiasaan hidup, perbaikan sanitasi lingkungan seperti
penyediaan air rumah tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah,
kotoran, air limbah, hygiene perorangan, rekreasi, sex education, persiapan
memasuki kehidupan pra nikah dan persiapan menopause. Usaha ini
merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya,
contohnya adalah sebagai berikut :

a. Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitasnya.

b. Perbaikan hygien dan sanitasi lingkungan,seperti : penyediaan air


rumah tangga yang baik,perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran
dan air limbah dan sebagainya.

c. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat

d. Usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik.

Perlindungan Umum dan Khusus (General and Spesific Protection)

Perlindungan umum dan khusus merupakan usaha kesehatan untuk


memberikan perlindungan secara khusus atau umum kepada seseorang atau
masyarakat untuk mencegah terjadinya penularan penyakit tertentu. Tindakan
ini dilakukan pada seseorang yang sehat tetapi memiliki risiko terkena
penyakit tertentu.Contoh dar perlindungan umum dan khusus, misalnya
melakukan imunisasi, peningkatan keterampilan remaja untuk mencegah

4
ajakan menggunakan narkotik dan untuk menaggulangi stress, perlindungan
diri terhadap kecelakaan, kesehatan kerja, pengendalian sumber-sumber
pencemaran, Isolasi terhadap penderita penyakit menular, Perlindungan
terhadap bahan-bahan yang bersifat karsinogenik, bahan-bahan racun maupun
alergi. Penggunaan kondom untuk mencegah penularan HIV/AIDS dan lain-
lain.

Diagnosis awal dan Pengobatan yang cepat dan tepat (Early Diagnosis
and Prompt Treatment)

Penegakan diagnosis secara dini dan pengobatan secara tepat dan


cepat dilakukan untuk mengurangi kesakitan dan penderitaan seseorang.
Biaya dalam melakukan penegakan diagnosis secara dini dan pengobatan
secara tepat dan cepat tentunya lebih murah dibandingkan apabila dilakukan
ketika penyakit/ kondisi seseorang semakin parah. Diagnosis dini dan
pengobatan secara cepat dan tepat juga dilakukan untuk menemukan penyakit
sedini mungkin dan melakukan terapi dengan tepat dan cepat.

Berikut adalah cntoh dari diagnosis dini adalah :

a.Pada screening test kanker rahim untuk mengetahui/mendeteksi adanya


penyakit kanker.

b.Pemeriksaan gigi dengan sinar-X secara berkala

c.Penambalan gigi yang terkena karies

Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan


kemampuan bekerja yang diakibatkan sesuatu penyakit (Disability
limitation)

Pada tahap ini cacat yang terjadi diatasi, terutama untuk mencegah
penyakit menjadi berkelanjutan hingga mengakibatkan terjadinya cacat yang lebih
buruk lagi.Usaha ini dilakukan dengan pengobatan dan perawatan yang sempurna
agar penderita sembuh kembali dan tidak cacat. Bila sudah terjadi kecacatan maka

5
dicegah agar kecacatan tersebut tidak bertambah berat (dibatasi),dan fungsi dari
alat tubuh yang menjadi cacat ini dipertahankan semaksimal mungkin.

Contoh beberapa usaha yang dapat dilakukan, diantaranya :

a. Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan.

b. Pengadaan dan peningkatan fasilitas kesehatan dengan melakukan


pemeriksaan lanjut yang lebih akurat seperti pemeriksaan
laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya agar penderita
dapat sembuh dengan baik dan sempurna tanpa ad komplikasi
lanjut.

Penyempurnaan pengobatan agar tidak terjadi komplikas,


masyrakat diharapkan mendapatkan pengobatan yang tepat dan benar oleh
tenaga kesehatan agar penyakit yang dideritanya tidak mengalami
komplikasi. Selain itu untuk mencegah terjadinya komplikasi maka
penedrita yang dalam tahap pemulihan, dianjurkan untuk berkunjung ke
fasilitas kesehatan secara rutin agar penderita sembuh secara sempurna
(Suryati, dkk. 2009).

Pemulihan Kesehatan (Rehabilitation)

Rehabilitasi merupakan tahapan terakhir dalam lima level


pencegahan yang dikemukakan oleh Leavel dan Clark dalam lima tingkatan
pencegahan penyakit. Rehabilitasi atau pemulihan adalah usaha untuk
mengembalikan bekas penderita kedalam masyarakat, sehingga dapat
berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan
masyarakat disekitarnya, semaksimal-maksimalnya sesuai dengan
kemampuannya. Serta individu yang menderita dapat erfungsi secara fisik,
mental maupun kehidupan sosialnya.

Contoh kegiatan - kegiatan rehabilitasi meliputi :

a. Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi dengan


mengikutsertakan masyarakat. Misalnya, lembaga untuk
rehabilitasi PSK, mantan pemakai NAPZA dan lain - lain.

6
b. Menyadarkan masyarakat untuk menerima mereka kembali dengan
memberikan dukungan moral setidaknya bagi yang bersangkutan
untuk bertahan. Misalnya, dengan tidak mengucilkan mantan PSK
di lingkungan masyarakat tempat ia tinggal.

c. Mengusahakan perkampungan rehabilitasi sosial sehingga setiap


penderita yang telah cacat mampu mempertahankan diri.

d. Penyuluhan dan usaha - usaha kelanjutan yang harus tetap


dilakukan seseorang setelah ia sembuh dari suatu penyakit.

e. Menyediakan tempat perlindungan khusus.

3. Berikan penjelasan apa yang anda ketahui tentang pelayanan kedokteran


keluarga.
Dokter keluarga adalah dokter yang terutama bertanggung jawab
untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang komprehensif kepada setiap
individu yang membutuhkan pelayanan kesehatan dan bekerja sama dengan
tenaga kesehatan lainnya untuk memberikan pelayanan kesehatan jika
diperlukan.
Dokter keluarga merawat individu dalam konteks di keluarga, dan
keluarga dalam konteks di masyarakat, tanpa memandang ras, kultur, atau
kelas sosial. Dokter keluarga secara klinis berkompeten untuk menyediakan
pelayanan yang lebih, dengan mempertimbangkan latar belakang budaya,
sosial ekonomi dan psikologis. Sebagai tambahan, dokter keluarga secara
personal bertanggung jawab untuk pelayanan yang komprehensif dan
kontinyu kepada pasiennya. Dokter keluarga menjalankan profesionalitasnya
dengan menyediakan perawatan kepada pasien atau melalui pelayanan yang
lain sesuai kebutuhan kesehatan dan sumber yang tersedia.
4. Apa yang anda ketahui tentang Pelayanan Kesehatan Dasar (Primary
Health Care) dan bagaimana Implementasinya pada Pelayanan Kesehatan
di Indonesia.

7
Primary Health Care ( PHC ) adalah pelayanan kesehatan pokok
yang berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan
sosial yang dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun
keluarga dalam masyarakat melalui partisipasi mereka sepenuhnya,
serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan
negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan mereka
dalam semangat untuk hidup mandiri (self reliance) dan
menentukan nasib sendiri (self determination).

Primary Health Care (PHC) diperkenalkan oleh World Health


Organization (WHO) sekitar tahun 70-an, dengan tujuan untuk meningkatkan
akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Di
Indonesia, PHC memiliki 3 (tiga) strategi utama, yaitu kerjasama
multisektoral, partisipasi masyarakat, dan penerapan teknologi yang sesuai
dengan kebutuhan dengan pelaksanaan di masyarakat.
Menurut Deklarasi Alma Ata (1978) PHC adalah kontak pertama
individu, keluarga, atau masyarakat dengan sistem pelayanan. Pengertian ini
sesuai dengan definisi Sistem Kesehatan Nasional (SKN) tahun 2009, yang
menyatakan bahwa Upaya Kesehatan Primer adalah upaya kesehatan dasar
dimana terjadi kontak pertama perorangan atau masyarakat dengan pelayanan
kesehatan.Dalam mendukung strategi PHC yang pertama, Kementerian
Kesehatan RI mengadopsi nilai inklusif, yang merupakan salah satu dari 5
nilai yang harus diterapkan dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan, yaitu
pro-rakyat, inklusif, responsif, efektif, dan bersih.
Strategi PHC yang kedua, sejalan dengan misi Kementerian Kesehatan,
yaitu :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan
masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani;
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya
kesehatan yang , merata bermutu dan berkeadilan;
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan; dan
4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.

8
Di Indonesia, pelaksanaan Primary Health Care secara umum
dilaksanakan melaui pusat kesehatan dan di bawahnya (termasuk sub-pusat
kesehatan, pusat kesehatan berjalan) dan banyak kegiatan berbasis kesehatan
masyarakat seperti Rumah Bersalin Desa dan Pelayanan Kesehatan Desa
seperti Layanan Pos Terpadu (ISP atau Posyandu). Secara administratif,
Indonesia terdiri dari 33 provinsi, 349 Kabupaten dan 91 Kotamadya, 5.263
Kecamatan dan 62.806 desa
Untuk strategi ketiga, Kementerian Kesehatan saat ini memiliki salah
satu program yaitu saintifikasi jamu yang dimulai sejak tahun 2010 dan
bertujuan untuk meningkatkan akses dan keterjangkauan masyarakat terhadap
obat-obatan. Program ini memungkinkan jamu yang merupakan obat-obat
herbal tradisional yang sudah lazim digunakan oleh masyarakat Indonesia,
dapat teregister dan memiliki izin edar sehingga dapat diintegrasikan di dalam
pelayanan kesehatan formal. Untuk mencapai keberhasilan penyelenggaraan
PHC bagi masyarakat, diperlukan kerjasama baik lintas sektoral maupun
regional, khususnya di kawasan Asia Tenggara.Dalam penerapannya ada
beberapa masalah yang terjadi di Indonesia. Permasalahan yang utama ialah
bagaimana primary health care belum dapat dijalankan sebagaimana
semestinya. Oleh karena itu, ada beberapa target yang seharusnya
dilaksanakan dan dicapai yaitu:
a.Memantapkan Kemenkes berguna untuk menguatkan dan meningkatkan
kualitas pelayanan dan mencegah kesalahpahaman antara pusat keehatan
dan masyarakat
b.Pusat Kesehatan yang bersahabat merupakan metode alernatif untuk
menerapkan paradigma sehat pada pelaksana pelayanan kesehatan.
c. Pelayanan kesehatan primer masih penting pemberdayaan masyarakat
dalam bidang kesehatan.
d..Pada era desentralisasi, variasi pelayanan kesehatan primer semakin
melebar dan semakin dekat pada budaya local.

9
5. Sebutkan upaya pelayanan kesehatan wajib yang ada di Puskesmas dan
jelaskan.

Program pengobatan (kuratif dan rehabilitatif) yaitu bentuk


pelayanan kesehatan untuk mendiagnosa, melakukan tindakan
pengobatan pada seseorang pasien dilakukan oleh seorang dokter
secara ilmiah berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama
anamnesis dan pemeriksaan
Promosi Kesehatan yaitu program pelayanan kesehatan puskesmas
yang diarahkan untuk membantu masyarakat agar hidup sehat
secara optimal melalui kegiatan penyuluhan (induvidu, kelompok
maupun masyarakat).
Pelayanan KIA dan KB yaitu program pelayanan kesehatan KIA
dan KB di Puskesmas yang ditujuhkan untuk memberikan
pelayanan kepada PUS (Pasangan Usia Subur) untuk ber KB,
pelayanan ibu hamil, bersalin dan nifas serta pelayanan bayi dan
balita.
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular dan tidak menular
yaitu program pelayanan kesehatan Puskesmas untuk mencegah
dan mengendalikan penular penyakit menular/infeksi (misalnya
TB, DBD, Kusta dll).
Kesehatan Lingkungan yaitu program pelayanan kesehatan
lingkungan di puskesmas untuk meningkatkan kesehatan
lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan
mutu lingkungan dan tempat umum termasuk pengendalian
pencemaran lingkungan dengan peningkatan peran serta
masyarakat,
Perbaikan Gizi Masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan
kesehatan, perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas yang meliputi
peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan Kurang Energi
Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yaodium

10
(GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih, Peningkatan
Survailans Gizi, dan Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga/Masyarakat.

6. Sebutkan beberapa masalah kesehatan yang terjadi di Indonesia dan


program penanggulangannya.
Kesehatan di Indonesia yang Disebabkan Perilaku Kesehatan Ini adalah
masalah kesehatan di Indonesia yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan
sehingga membuat prilaku masyarakat kurang menghargai kesehatan. Oleh
karenanya, proses terbentuknya pola hidup sehat harus ditunjang dengan
pengetahuan yang didapat dari pendidikan kesehatan.

Masalah Kesehatan Lingkungan Ini merupakan masalah kesehatan di


Indonesia yang sering ditemui. Masalah ini terdiri dari kesehatan lingkungan
tempat tinggal dan penyediaan air bersih. Selain itu, masalah kesehatan ini
juga meliputi pengelolaan sampah serta pengolahan makanan. Petugas
Kesehatan Ini meliputi tenaga medis seperti keperawatan dan paramedis baik
non keperawatan ataupun administrasi medis. Masalah kesehatan di Indonesia
tentang petugas kesehatan biasanya terletak pada masyarakat yang sulit untuk
menerima pelayanan kesehatan secara maksimal. Hal ini terjadi karena
petugas yang profesional masih terbilang kurang serta keberadaannya tidak
merata. Pelayanan Kesehatan Kesehatan yang maksimal untuk masyarakat
bisa dihasilkan jika pelayanan kesehatannya cukup bagus. Tetapi sayangnya
pelayanan kesehatan profesional seperti ketersediaan sumber daya baik
petugas kesehatan, bangunan dan sarana pendukung lainnya masih dirasa
kurang untuk saat ini sehingga ada beberapa golongan masyarakat yang belum
mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal.

Kesehatan masyarakat memiliki tujuan meningkatkan derajat


kesehatan masyarakat dengan menggerakkan seluruh potensi masyarakat.
Dapat diartikan bahwa perilaku sehat masyarakat harus ditingkatkan dan
dipelihara oleh petugas kesehatan. Kondisi masalah kesehatan di Indonesia

11
sebagian besar terkait perilaku masyarakat dan petugas kesehatan yang belum
sepenuhnya mendukung menuju perilaku hidup sehat. Upaya merubah
perilaku masyarakat menjadi perilaku sehat dapat dilakukan dengan
pendidikan kesehatan atau secara khusus promosi kesehatan. Atas dasar
keadaan tersebut maka wajib bagi petugas kesehatan memiliki kompetensi
melakukan promosi kesehatan.

12
2. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

atau Sistem Manajemen K3 (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen


perusahaan secara keseluruhan yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan,
pencapaian, pengkajian dan pemeliharan kewajiban K3, dalam rangka
pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat
kerja yang aman, efisien dan produkatif.

Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (SMK3


RS)
K3 RS dapat berjalan dengan baik jika seluruh komponen rumah sakit, mulai
dari pimpinan sanpai dengan staf pelaksana mempunyai komitmen, pemahaman,
perhatian dan kesadaran, yang menjadi budaya dalam melaksanakan kesehatan
dan keselamatan kerja di rumah sakit.
1. Manajemen K3 RS
Suatu proses kegiatan yang dimulai dengan tahap persiapan, perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, serta tahap tinjauan ulang dan peningkatan
oleh pihak manajemen.
2. Penerapan Sistem Manajemen K3RS
SMK3RS bertujuan menciptakan suatu sistem kesehatan dan keselamatan kerja di
Rumah sakit dengan melibatkan unsure manajemen, karyawan, kondisi dan
lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Tahapan Penerapan Sistem Manajemen K3 di RS


Tahap Persiapan
Tahap Perencanaan
Tahap Pelaksanaan/Penerapan
Tahap Monitoring dan Evaluasi
Tahap Tinjauan Ulang dan Peningkatan oleh Pihak Manajemen

13
1. Tahap persiapan
Mengacu pada SK Menkes 432/Menkes/SK/IV/2007 tentang pedoman
manajemen K3 di RS. Pelaksanaan harus dimulai dari direktur utama/direktur RS
(manajemen puncak) dengan tindakan nyata, agar dapat diketahui, dipelajari,
dihayati dan dilaksanakan oleh seluruh staf dan petugas RS. Menetapkan cara
penerapan K3 di RS. Bisa menggunakan jasa konsultan atau tanpa meggunakan
jasa konsultan jika RS memiliki personil yang cukup mampu untuk
mengorganisasikan dan mengarahkan orang.
Membentuk kelompok kerja penerapan K3. Anggota kelompok kerja
sebaiknya terdiri
atas seorang wakil dari setiap unit kerja, biasanya manajer unit kerja. Peran,
tanggung jawab dan tugas anggota kelompok kerja perlu ditetapkan. Sedangkan
mengenai kualifikasi dan jumlah anggota kelompok kerja disesuaikan dengan
kebutuhan RS. Menetapkan sumber daya yang diperlukan, sumber daya disini
mencakup orang (mempunyai tenaga K3), sarana, waktu dan dana.
2. Tahap Perencanaan
RS harus membuat perencanaan yang efektif agar tercapai keberhasilan
penerapan system manajemen K3 dengan sasaran yang jelas dan dapat diukur.
Perencanaan K3 di RS dapat mengacu pada standar Sistem Manajemen K3RS
diantaranya self assesment akreditasi K3RS dan SMK3.
Perencanaan meliputi identifikasi sumber bahaya, penilaian dan
pengendalian factor risiko. RS harus melakukan kajian dan identifikasi sumber
bahaya, penilaian serta pengendalian faktor risiko. Identifikasi sumber bahaya
Dapat dilakukan dengan mempertimbangkan Kondisi dan kejadian yang dapat
menimbulkan potensi bahaya, Jenis kecelakaan dan PAK yang mungkin dapat
terjadi.
Penilaian faktor risiko adalah proses untuk menentukan ada tidaknya risiko
dengan jalan melakukan penilaian bahaya potensial yang menimbulkan risiko
kesehatan dan keselamatan. Pengendalian faktor risiko dilaksanakan melalui 4

14
tingkatan pengendalian risiko yakni menghilangkan bahaya, menggantikan
sumber risiko dengan sarana/peralatan lain yang tingkat risikonya lebih
rendah/tidak ada (engineering/rekayasa), administrasi dan alat pelindung pribadi
(APP).
Dalam membuat peraturan RS harus membuat, menetapkan dan
melaksanakan standar operasional prosedur (SOP) sesuai dengan peraturan,
perundangan dan ketentuan mengenai K3 lainnya yang berlaku. SOP ini harus
dievaluasi, diperbaharui dan harus dikomunikasikan serta disosialisasikan pada
karyawan dan pihak yang terkait.
RS harus mempertimbangkan peraturan perundang-undangan, bahaya
potensial dan risiko K3 yang bisa diukur, satuan/indicator pengukuran, sasaran
pencapaian dan jangka waktu pencapaian (SMART). Indikator kinerja harus dapat
diukur sebagai dasar penilaian kinerja K3 yang sekaligus merupakan informasi
mengenai keberhasilan
pencapaian SMK3 RS. Program K3 RS harus menetapkan dan melaksanakan
program K3RS, untuk mencapai sasaran harus ada monitoring, evaluasi dan
dicatat serta dilaporkan.
Pengorganisasian
Pelaksanaan K3 di RS sangat tergantung dari rasa tanggung jawab
manajemen dan petugas, terhadap tugas dan kewajiban masingmasing serta kerja
sama dalam pelaksanaan K3. Tanggung jawab ini harus ditanamkan melalui
adanya aturan yang jelas. Pola pembagian tanggung jawab, penyuluhan kepada
semua petugas, bimbingan dan latihan serta penegakkan disiplin. Ketua
organisasi/satuan pelaksana K3 RS secara spesifik harus mempersiapkan data dan
informasi pelaksanaan K3 di semua tempat kerja, merumuskan permasalahan serta
menganalisis penyebab timbulnya masalah bersama unit-unit kerja, kemudian
mencari jalan pemecahannya serta mengkomunikasikannya kepada unit-unit kerja,
sehingga dapat dilaksanakan dengan baik. Selanjutnya memonitor dan
mengevaluasi pelaksanaan program, untuk menilai sejauh mana program yang
dilaksanakan telah berhasil. Kalau masih terdapat kekurangan, maka perlu
diidentifikasi penyimpangannya serta dicari pemecahannya.

15
a. Tugas dan fungsi organisasi/unit pelaksana K3 RS
Tugas pokok :
Memberi rekomendasi dan pertimbangan kepada direktur RS mengenai
masalah-masalah yang berkaitan dengan K3
Merumuskan kebijakan, peraturan, pedoman, petunjuk pelaksanaan dan
prosedur
Membuat program K3RS
Fungsi :
Mengumpulkan dan mengolah seluruh data dan informasi serta permasalahan
yang berhubungan dengan K3
Membantu direktur RS mengadakan dan meningkatkan upaya promosi K3
Pelatihan dan penelitian K3 di RS
Pengawasan terhadap pelaksanaan program K-3
Memberikan saran dan pertimbangan berkaitan dengan tindakan korektif
Koordinasi dengan unit-unit lain yang menjadi anggota K3RS; Memberi
nasehat tentang manajemen k3 di tempat kerja, kontrol bahaya, mengeluarkan
peraturan dan inisiatif pencegahan
Investigasi dan melaporkan kecelakaan, dan merekomendasikan sesuai
kegiatannya
Berpartisipasi dalam perencanaan pembelian peralatan baru, pembangunan
gedung dan proses.
b. Struktur organisasi K3 di RS
Organisasi K3 berada 1 tingkat di bawah direktur, bukan kerja rangkap dan
merupakan unit organisasi yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur RS,
karena berkaitan langsung dengan regulasi, kebijakan, biaya, logistik dan SDM.
Nama organisasinya adalah unit pelaksana K3 RS, yang dibantu oleh unit K3 yang
beranggotakan seluruh unit kerja di RS.
Keanggotaan:
Organisasi/unit pelaksana K3 RS beranggotakan unsur-unsur dari petugas dan
jajaran direksi RS.

16
Organisasi/unit pelaksana K3 RS terdiri dari sekurang-kurangnya Ketua,
Sekretaris dan anggota. Organisasi/unit pelaksana K3 RS dipimpin oleh ketua.
Pelaksanaan tugas ketua dibantu oleh wakil ketua dan sekretaris serta anggota.
Ketua organisasi/unit pelaksana K3 RS sebaiknya adalah salah satu manajemen
tertinggi di RS atau sekurang-kurangnya manajemen dibawah langsung
direktur RS.
Sekretaris organisasi/unit pelaksana K3 RS adalah seorang tenaga profesional
K3 RS, yaitu manajer K3 RS atau ahli K3.
3. Tahap Pelaksanaan/Penerapan
Pelatihan K3 yang disesuaikan dengan kebutuhan individu dan kelompok di
dalam organisasi RS. Fungsinya memproses individu dengan perilaku tertentu
agar berperilaku sesuai dengan yang telah ditentukan sebelumnya sebagai produk
akhir dari pelatihan. Melaksanakan program K3 sesuai peraturan yang berlaku
diantaranya:
Pemeriksaan kesehatan petugas (prakarya, berkala dan khusus)
Penyediaan alat pelindung diri dan keselamatan kerja
Penyiapan pedoman pencegahan dan penanggulangan keadaan darurat
Penempatan pekerja pada pekerjaan yang sesuai kondisi kesehatan
Pengobatan pekerja yang menderita sakit.
Menciptakan lingkungan kerja yang higienis secara teratur, melalui monitoring
lingkungan kerja dari hazard yang ada
Melaksanakan biological monitoring
Melaksanakan surveilas kesehatan pekerja
4. Tahap Monitoring dan Evaluasi
Pada dasarnya pemantauan dan evaluasi K3 di RS adalah salah satu fungsi
manajemen K3 RS yang berupa suatu langkah yang diambil untuk mengetahui
dan menilai sampai sejauh mana proses kegiatan K3 RS itu berjalan, dan
mempertanyakan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan dari suatu kegiatan K3 RS
dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Pemantauan dan evaluasi meliputi:
1. Pencatatan dan pelaporan K3 terintegrasi ke dalam system pelaporan RS
(SPRS):

17
Pencatatan dan pelaporan K3
Pencatatan semua kegiatan K3
Pencatatan dan pelaporan KAK
Pencatatan dan pelaporan PAK
2. Inspeksi dan pengujian
Inspeksi K3 merupakan suatu kegiatan untuk menilai keadaan K3 secara umum
dan tidak terlalu mendalam. Inspeksi K3 di RS dilakukan secara berkala, terutama
oleh petugas K3 RS sehingga kejadian PAK dan KAK dapat dicegah sedini
mungkin. Kegiatan lain adalah pengujian baik terhadap lingkungan maupun
pemeriksaan terhadap pekerja berisiko seperti biological monitoring (Pemantauan
secara Biologis).
3. Melaksanakan audit K3
Audit K3 yang meliputi falsafah dan tujuan, administrasi dan pengelolaan,
karyawan dan pimpinan, fasilitas dan peralatan, kebijakan dan prosedur,
pengembangan karyawan dan program pendidikan, evaluasi dan pengendalian.
Tujuan Audit K3 antara lain:
Untuk menilai potensi bahaya, gangguan kesehatan dan keselamatan
Memastikan dan menilai pengelolaan K3 telah dilaksanakan sesuai
ketentuan
Menentukan langkah untuk mengendalikan bahaya potensial serta
pengembangan mutu.
Perbaikan dan pencegahan didasarkan atas hasil temuan dari audit,
identifikasi, penilaian risiko direkomendasikan kepada manajemen puncak.
5. Tahap tinjauan ulang dan peningkatan oleh pihak manajemen
Dari hasil monitoring dan evaluasi tersebut dilakukan peninjauan ulang dan
peningkatan terhadap kebijakan, perarturan, pedoman, prosedur, program dan
kegiatan yang dilakukan secara periodik.

Langkah manajemen K3RS:


Kepemimpinan and komitmen (pimpinan memotivasi + komitmen
ditandatangani)

18
Kebijakan dan strategi: jelas. tertulis, dimengerti
Struktur organisasi dan sumber daya: dilist dan ditetapkan
Risk (HSE) Assessment: dibuat list bahaya, lokasi bahaya, personel yang
beresiko
Perencanaan dan prosedur tetap: rencana kendali bahaya dan penyusunan
protap berdasarkan manual kerja dan MSDS
Implementasi
Evaluasi dan tinjauan ulang untuk peningkatan berkelanjutan.

Lingkup kegiatan K3RS:


1. Emergency Response Plan (Rencana Tanggap Darurat): pelatihan evakuasi dan
tanggap darurat secara periodic.
2. Fire safety (Keamanan dari ancaman bahaya kebakaran): pasif diinstal pada
bangunan sebagai insulator dan aktif seperti sprinkel, APAR, Hydran, alat
komunikasi, perangkat security.
3. Patient Safety (Jaminan keamanan pasien: no INOS, no worry, easy access,
system fiendly).
4. Workers Health (Kesehatan Pekerja dengan menjamin lingkungan-peralatan-
metodeperilaku kerja sehat dan aman).
5. Pengelolaan bahan berbahaya
6. Sanitasi lingkungan
7. Pengendalian dan penangananan limbah
8. Pendidikan, pelatihan dan promosi
9. Pencatatan dan pelaporan

19
3.DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA

1. Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah penyakit yang mempunyai penyebab


spesifik atau asosiasi kuat dengan pekerjaan yang pada umumnya terdiri dari
satu agen penyebab yang sudah diakui. Memang bukan hal yang mudah bagi
dokter untuk mendiagnosa penyakit akibat kerja, kerena tidak hanya
memerlukan suatu pendekatan klinis (individu) saja tetapi juga memerlukan
pendekatan epidemiologis (Komunitas) untuk identifikasi hubungan kausal
antara pajanan dan penyakit. Keberhasilan identifikasi PAK dibebagai kelompok
pekerjaan tergantung dari riwayat pasien secara keseluruhan yang dipertegas
dengan pemeriksaan laboratorium (Biomonitoring dan tes klinik), penilaian
pajanan lingkungan secara tepat dengan memperhatikan legalitas, etika dan
faktor sosioekonomi.Berikut ini 7 langkah dalam diagnosis PAK :

1. Menentukan diagnosis klinis


Untuk menyatakan bahwa suatu penyakit adalah akibat hubungan pekerjaan
harus dibuat diagnosis klinis dahulu
2. Menentukan pajanan yang dialami individu tersebut dalam pekerjaan
Identifikasi semua pajanan yang dialami oleh pekerja tersebut.Untuk itu perlu
dilakukan anamnesis pekerjaan yang lengkap dan kalau perlu dilakukan
pengamatan ditempat kerja dan mengkaji data sekunder yang ada
3. Menentukan apakah ada hubungan antara pajanan dengan penyakit
Untuk menentukan adakah hubungan antara pajanan dan penyakit harus
berdasarkan evidence yang ada dan dapat dilihat dari bukti yang ada
4. Menentukan apakah pajanan yang dialami cukup besar
Penentuan besarnya pajanan dapat dilakukan secara kuantitatif dengan melihat
data pengukuran lingkungan dan masa kerja atau secara kualitatif dengan
mengamati cara kerja pekerja
5. Menentukan apakah ada peranan faktor-faktor individu itu sendiri

20
Hal-hal yang dapat mempercepat terjadinya penyakit akibat kerja atau
sebaliknya menurunkan kemungkinan penyakit akibat hubungan kerja seperti
faktor genetik atau kebiasaan memakai alat pelindung yang baik
6.Menentukan apakah ada faktor lain diluar pekerjaan
Misalnya Kanker paru dapat disebabkan oleh asbes dan bisa juga disebabkan
oleh kebiasaan merokok
7.Menentukan diagnosis Penyakit Akibat Kerja
Apabila dapat dibuktikan bahwa paling sedikit ada satu faktor pekerjaan yang
berperan sebagai penyebab penyakit dapat dikategorikan penyakit akibat kerja.

Sehingga sangat penting bagi dokter untuk menanyakan pekerjaan pasien saat
membuat suatu diagnosis klinis dan mengkaji apakah penyakit yang terjadi
akibat pajanan dari lingkungan kerja dan kemudian mampu untuk menentukan
diagnosis penyakit akibat kerja.

21
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :
1. Kedokteran komunitas memberikan pelayanan komprehensif dari preventif,
promotif, kuratif hingga rehabilitatif. Fokus perhatian kedokteran komunitas
adalah masalah kesehatan dan penyakit yang terjadi pada komunitas di mana
individu tersebut tinggal, bekerja, atau bersekolah. Kedokteran komunitas
memberikan prioritas perhatian kepada penyakit-penyakit yang menunjukkan
angka kejadian yang tinggi pada populasi.

2. Manajemen K3 RS merupakan suatu proses kegiatan yang dimulai dengan


tahap persiapan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, serta
tahap tinjauan ulang dan peningkatan oleh pihak manajemen.
3. Tahapan Penerapan Sistem Manajemen K3 di RS yaitu Tahap Persiapan, Tahap
Perencanaan, Tahap Pelaksanaan/Penerapan, Tahap Monitoring dan Evaluasi,
serta Tahap Tinjauan Ulang dan Peningkatan oleh Pihak Manajemen.

4. Keberhasilan identifikasi PAK dibebagai kelompok pekerjaan tergantung dari


riwayat pasien secara keseluruhan yang dipertegas dengan pemeriksaan
laboratorium (Biomonitoring dan tes klinik), penilaian pajanan lingkungan
secara tepat dengan memperhatikan legalitas, etika dan faktor sosioekonom

22
DAFTAR PUSTAKA

Supari. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


No.432/MENKES/SK/IV/2007 Tentang Pedoman Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Rumah Sakit. Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
2007. h.1-15.
Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal PPM & PLP. Peraturan Menteri
Kesehatan RI dan Keputusan Direktur Jenderal PPM & PLP Tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Jakarta: DEPKES RI, 1998,
h : 3 5.
Buraena S. Laporan Pelaksanaan K3 RSWS 2006 dan Program Kerja K3
RSWS 2007. Makassar : RSUP. DR Wahidin Sudirohusodo; 2007.
Buraena S. Laporan Pelaksanaan K3 RSWS 2006 dan Program Kerja K3
RSWS 2007. Makassar : RSUP. DR Wahidin Sudirohusodo; 2007.
Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal PPM & PLP. Peraturan menteri
kesehatan RI dan keputusan direktur jenderal PPM & PLP Tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Jakarta: DEPKES RI; 1998.
Zubeidi F & Putri D R. Studi Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Makassar: Bagian IKM-IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin; 2005.
Buraena S. Pedoman Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) RSUP. DR.
Wahidin Sudirohusodo. Makassar: RSUP. DR Wahidin Sudirohusodo; 2004.
.Barry S. Levy, David H. Wegman. Occupational Health : Recognizing and
Preventing Work Related Disease. Edisi ke-3,2006
De Vuyst P, Gevenois PA : Occupational Disesase.Eds WB Saunders,
London,2002
Direktorat Bina Kesehatan Kerja. Pedoman Tata Laksana Penyakit Akibat
Kerja bagi Petugas Kesehatan, Departemen Kesehatan,2008

23
Week,Jl. Gregory R. Wagner, Kathleen M. Rest, Barry S. Levy. A public Health
Approach to Preventing Occupational Disesase and Injuries in Preventing
Occupational Disease and Injuries. Edisi ke-2, APHA, Washington,2005

24

Вам также может понравиться

  • VCAM-1 dan Penelitian Kesehatan
    VCAM-1 dan Penelitian Kesehatan
    Документ11 страниц
    VCAM-1 dan Penelitian Kesehatan
    Amanda Jelita Ekariani Johannes
    100% (1)
  • Tugas 2 Niche Stem Cell
    Tugas 2 Niche Stem Cell
    Документ6 страниц
    Tugas 2 Niche Stem Cell
    asih luklu susiati
    Оценок пока нет
  • Tugas Responsi Mikro 2
    Tugas Responsi Mikro 2
    Документ8 страниц
    Tugas Responsi Mikro 2
    Karoni
    Оценок пока нет
  • Proto-Onkogen dan Onkogen Efek Mutation
    Proto-Onkogen dan Onkogen Efek Mutation
    Документ5 страниц
    Proto-Onkogen dan Onkogen Efek Mutation
    Sekar Nugraheni
    Оценок пока нет
  • Pemeriksaan Laboratorium
    Pemeriksaan Laboratorium
    Документ60 страниц
    Pemeriksaan Laboratorium
    Nurul Emma Nurdina
    Оценок пока нет
  • Mikrobiologi Diagnostik
    Mikrobiologi Diagnostik
    Документ18 страниц
    Mikrobiologi Diagnostik
    widia febrina
    Оценок пока нет
  • Pemeriksaan Lab Hepatobilier
    Pemeriksaan Lab Hepatobilier
    Документ26 страниц
    Pemeriksaan Lab Hepatobilier
    Yuliana Atmayudha
    Оценок пока нет
  • Makalah Hematologi Ii
    Makalah Hematologi Ii
    Документ18 страниц
    Makalah Hematologi Ii
    Nuria Gayosi
    Оценок пока нет
  • Metode Pemeriksaan Lab Klinik
    Metode Pemeriksaan Lab Klinik
    Документ97 страниц
    Metode Pemeriksaan Lab Klinik
    alamsyah hatta
    Оценок пока нет
  • Jenis Leukosit
    Jenis Leukosit
    Документ20 страниц
    Jenis Leukosit
    Hanna Kalita Mahandhani
    Оценок пока нет
  • Plasmodium
    Plasmodium
    Документ9 страниц
    Plasmodium
    Jenniferblue
    Оценок пока нет
  • Metode Pemeriksaan Enzim Hati dan Interpretasinya
    Metode Pemeriksaan Enzim Hati dan Interpretasinya
    Документ49 страниц
    Metode Pemeriksaan Enzim Hati dan Interpretasinya
    yeni
    Оценок пока нет
  • Antibiotic Stewardship Modul 2
    Antibiotic Stewardship Modul 2
    Документ35 страниц
    Antibiotic Stewardship Modul 2
    Farmasi SHDP
    Оценок пока нет
  • Hitung Jumlah Leukosit Pada Penderita Ca Mammae Pasca Kemoterapi
    Hitung Jumlah Leukosit Pada Penderita Ca Mammae Pasca Kemoterapi
    Документ40 страниц
    Hitung Jumlah Leukosit Pada Penderita Ca Mammae Pasca Kemoterapi
    Fatma Tondau
    Оценок пока нет
  • 3.mikosis Oportunistik Lainnya
    3.mikosis Oportunistik Lainnya
    Документ37 страниц
    3.mikosis Oportunistik Lainnya
    Najdah Hidayah
    Оценок пока нет
  • HEMATOKRIT
    HEMATOKRIT
    Документ2 страницы
    HEMATOKRIT
    Muhamad Ibnu Sina
    Оценок пока нет
  • Widal Atau Uji Widal
    Widal Atau Uji Widal
    Документ7 страниц
    Widal Atau Uji Widal
    Ãffān's Pütrã Lóßõ Sïpûtrãtúnggäl
    Оценок пока нет
  • Anemia Megaloblastik
    Anemia Megaloblastik
    Документ17 страниц
    Anemia Megaloblastik
    desthaz
    100% (1)
  • Pemeriksaan Darah
    Pemeriksaan Darah
    Документ9 страниц
    Pemeriksaan Darah
    Ceffandi Ceffandi
    Оценок пока нет
  • FLORA NORMAL
    FLORA NORMAL
    Документ19 страниц
    FLORA NORMAL
    christin lumeling
    Оценок пока нет
  • Jurnal Tugas Bu Agnes Talasemia
    Jurnal Tugas Bu Agnes Talasemia
    Документ8 страниц
    Jurnal Tugas Bu Agnes Talasemia
    Shally Rizky Taolin
    Оценок пока нет
  • ERITROPOESIS
    ERITROPOESIS
    Документ22 страницы
    ERITROPOESIS
    Intan Novitasari
    Оценок пока нет
  • Mar31-08 Pemeriksaan Lab Pre Transfusi
    Mar31-08 Pemeriksaan Lab Pre Transfusi
    Документ17 страниц
    Mar31-08 Pemeriksaan Lab Pre Transfusi
    Rima Rovanne Wenas
    Оценок пока нет
  • Kel.9 KKL (Pemeriksaan Imunoserologi)
    Kel.9 KKL (Pemeriksaan Imunoserologi)
    Документ43 страницы
    Kel.9 KKL (Pemeriksaan Imunoserologi)
    rizky arfanita
    Оценок пока нет
  • ANEMIA MAKROSITIK
    ANEMIA MAKROSITIK
    Документ8 страниц
    ANEMIA MAKROSITIK
    pramaisella wulandari
    Оценок пока нет
  • Mekanisme Hipersensitivitas Dan Jenis Kortikosteroid
    Mekanisme Hipersensitivitas Dan Jenis Kortikosteroid
    Документ23 страницы
    Mekanisme Hipersensitivitas Dan Jenis Kortikosteroid
    ulfa
    Оценок пока нет
  • Implementasi IHR, Difteri
    Implementasi IHR, Difteri
    Документ17 страниц
    Implementasi IHR, Difteri
    Muhammad Purnama
    Оценок пока нет
  • BAB II Pembahasan
    BAB II Pembahasan
    Документ13 страниц
    BAB II Pembahasan
    Herlin Damayanti
    Оценок пока нет
  • Oncogenesis Virus and Microba
    Oncogenesis Virus and Microba
    Документ4 страницы
    Oncogenesis Virus and Microba
    Vya Mignonette
    Оценок пока нет
  • Modul 2 Batu Ginjal (Perbaikan)
    Modul 2 Batu Ginjal (Perbaikan)
    Документ24 страницы
    Modul 2 Batu Ginjal (Perbaikan)
    rudysuharmono
    Оценок пока нет
  • PCR] Dasar Teknik Amplifikasi DNA
    PCR] Dasar Teknik Amplifikasi DNA
    Документ12 страниц
    PCR] Dasar Teknik Amplifikasi DNA
    Berliana Naomi
    Оценок пока нет
  • Daftar Obat
    Daftar Obat
    Документ2 страницы
    Daftar Obat
    Devi Intan
    Оценок пока нет
  • HCV Rna and Nat HCV
    HCV Rna and Nat HCV
    Документ13 страниц
    HCV Rna and Nat HCV
    Scorpyo Ainun Schulerin'detektive Al-Bikel
    Оценок пока нет
  • PKL Histologi
    PKL Histologi
    Документ23 страницы
    PKL Histologi
    mohamad huda
    Оценок пока нет
  • NLR
    NLR
    Документ5 страниц
    NLR
    arviantyintan
    100% (1)
  • Makalah Immunoserologi: Imunologi Tranplantasi
    Makalah Immunoserologi: Imunologi Tranplantasi
    Документ19 страниц
    Makalah Immunoserologi: Imunologi Tranplantasi
    Reza Maulana
    Оценок пока нет
  • Pemeriksaan Laboratorium
    Pemeriksaan Laboratorium
    Документ34 страницы
    Pemeriksaan Laboratorium
    sunardi irwani
    Оценок пока нет
  • Deteksi Mioglobin Urin Dengan Blondheim Tes
    Deteksi Mioglobin Urin Dengan Blondheim Tes
    Документ7 страниц
    Deteksi Mioglobin Urin Dengan Blondheim Tes
    Ali Ahmad Khameini
    Оценок пока нет
  • Praktikum Enterobacteriaceae
    Praktikum Enterobacteriaceae
    Документ28 страниц
    Praktikum Enterobacteriaceae
    Annisa Hasrimy
    Оценок пока нет
  • 3 Fungsi Dan Tugas Utd & Bdrs
    3 Fungsi Dan Tugas Utd & Bdrs
    Документ19 страниц
    3 Fungsi Dan Tugas Utd & Bdrs
    Gid Lucion Deviluke
    Оценок пока нет
  • Kepekaaan Antibiotik Interpretasi&antibiogram
    Kepekaaan Antibiotik Interpretasi&antibiogram
    Документ43 страницы
    Kepekaaan Antibiotik Interpretasi&antibiogram
    Evelin Mannoradja
    Оценок пока нет
  • F Gizi Dan Makanan Menurut Islam PDF
    F Gizi Dan Makanan Menurut Islam PDF
    Документ35 страниц
    F Gizi Dan Makanan Menurut Islam PDF
    Retno
    100% (1)
  • Jurnal Reading
    Jurnal Reading
    Документ12 страниц
    Jurnal Reading
    diah
    Оценок пока нет
  • Elek Tes PDF
    Elek Tes PDF
    Документ5 страниц
    Elek Tes PDF
    Andy Joey
    Оценок пока нет
  • Korelasi Antara Kadar Gula Darah Dengan Kadar Asam Urat
    Korelasi Antara Kadar Gula Darah Dengan Kadar Asam Urat
    Документ7 страниц
    Korelasi Antara Kadar Gula Darah Dengan Kadar Asam Urat
    dede ayubi
    Оценок пока нет
  • Tugas Sitohistoteknologi Kel 2 Fix
    Tugas Sitohistoteknologi Kel 2 Fix
    Документ12 страниц
    Tugas Sitohistoteknologi Kel 2 Fix
    Neni frastia Putri
    Оценок пока нет
  • CD4 (Cluster of Differentiation) Part1
    CD4 (Cluster of Differentiation) Part1
    Документ11 страниц
    CD4 (Cluster of Differentiation) Part1
    Sampulawa Fazri
    Оценок пока нет
  • Penanggulangan Esbl
    Penanggulangan Esbl
    Документ2 страницы
    Penanggulangan Esbl
    adindapu
    Оценок пока нет
  • Fisiologi Dan Kelainan Sel Darah Putih
    Fisiologi Dan Kelainan Sel Darah Putih
    Документ41 страница
    Fisiologi Dan Kelainan Sel Darah Putih
    Amal Bahrum Penas
    Оценок пока нет
  • Klebsiella Lengkap
    Klebsiella Lengkap
    Документ20 страниц
    Klebsiella Lengkap
    Viztha Dwi Setyarini
    Оценок пока нет
  • Teknik Pemeriksaan Sitologi Diah
    Teknik Pemeriksaan Sitologi Diah
    Документ45 страниц
    Teknik Pemeriksaan Sitologi Diah
    diah widowati
    Оценок пока нет
  • Sitologi: Fiksasi dan Pewarnaan
    Sitologi: Fiksasi dan Pewarnaan
    Документ14 страниц
    Sitologi: Fiksasi dan Pewarnaan
    Nursani Suhaela
    Оценок пока нет
  • BV Discharge
    BV Discharge
    Документ20 страниц
    BV Discharge
    Pritta Taradipa
    Оценок пока нет
  • Kel 11 Trematoda Darah
    Kel 11 Trematoda Darah
    Документ47 страниц
    Kel 11 Trematoda Darah
    Adzimah
    Оценок пока нет
  • SEDIAAN DARAH
    SEDIAAN DARAH
    Документ96 страниц
    SEDIAAN DARAH
    Sherly Monica
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus RH Incompatibility
    Laporan Kasus RH Incompatibility
    Документ37 страниц
    Laporan Kasus RH Incompatibility
    Dhika Wijayanti
    Оценок пока нет
  • Kedokteran Komunitas
    Kedokteran Komunitas
    Документ8 страниц
    Kedokteran Komunitas
    Anonymous hTivgzixVN
    Оценок пока нет
  • Kedokteran Komunitas
    Kedokteran Komunitas
    Документ7 страниц
    Kedokteran Komunitas
    DeRahmatdedy
    Оценок пока нет
  • 5 Level Prevention
    5 Level Prevention
    Документ6 страниц
    5 Level Prevention
    MeniscoOctaviandi
    Оценок пока нет
  • Andi Asma Ningsih - 70200121111 - Tugas 2
    Andi Asma Ningsih - 70200121111 - Tugas 2
    Документ9 страниц
    Andi Asma Ningsih - 70200121111 - Tugas 2
    Renjun Huang
    Оценок пока нет
  • LABIRINITIS
    LABIRINITIS
    Документ27 страниц
    LABIRINITIS
    Al Adin
    0% (1)
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ2 страницы
    Kata Pengantar
    agung
    Оценок пока нет
  • Database Barang (Gudang)
    Database Barang (Gudang)
    Документ1 страница
    Database Barang (Gudang)
    agung
    Оценок пока нет
  • LABIRINITIS
    LABIRINITIS
    Документ27 страниц
    LABIRINITIS
    Al Adin
    0% (1)
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ2 страницы
    Kata Pengantar
    agung
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi Dan Sampul
    Daftar Isi Dan Sampul
    Документ2 страницы
    Daftar Isi Dan Sampul
    agung
    Оценок пока нет
  • Soal SS 1-25
    Soal SS 1-25
    Документ8 страниц
    Soal SS 1-25
    agung
    Оценок пока нет
  • Fikra
    Fikra
    Документ3 страницы
    Fikra
    agung
    Оценок пока нет
  • FARMASI
    FARMASI
    Документ2 страницы
    FARMASI
    agung
    Оценок пока нет
  • Pada Suatu Hari
    Pada Suatu Hari
    Документ4 страницы
    Pada Suatu Hari
    agung
    Оценок пока нет
  • Logo SMF Anestesi
    Logo SMF Anestesi
    Документ1 страница
    Logo SMF Anestesi
    agung
    Оценок пока нет
  • Hymenolepis Nana
    Hymenolepis Nana
    Документ7 страниц
    Hymenolepis Nana
    agung
    Оценок пока нет
  • Pet Tarani
    Pet Tarani
    Документ4 страницы
    Pet Tarani
    agung
    Оценок пока нет
  • LABIRINITIS
    LABIRINITIS
    Документ25 страниц
    LABIRINITIS
    agung
    Оценок пока нет
  • Sampul
    Sampul
    Документ1 страница
    Sampul
    agung
    Оценок пока нет
  • Kelompok II Media Promkes
    Kelompok II Media Promkes
    Документ10 страниц
    Kelompok II Media Promkes
    agung
    Оценок пока нет
  • Virus, Bakteri dan Protista
    Virus, Bakteri dan Protista
    Документ1 страница
    Virus, Bakteri dan Protista
    Wahyu Triandi
    100% (2)
  • Aneka Budaya Indonesia
    Aneka Budaya Indonesia
    Документ3 страницы
    Aneka Budaya Indonesia
    agung
    Оценок пока нет
  • Kuteknik
    Kuteknik
    Документ27 страниц
    Kuteknik
    D'ikhsan
    Оценок пока нет
  • Jadwal Perkuliahan
    Jadwal Perkuliahan
    Документ2 страницы
    Jadwal Perkuliahan
    agung
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ2 страницы
    Kata Pengantar
    agung
    Оценок пока нет
  • Rangkaian Perintah
    Rangkaian Perintah
    Документ20 страниц
    Rangkaian Perintah
    agung
    Оценок пока нет
  • Berikut Ini Adalah Tanda
    Berikut Ini Adalah Tanda
    Документ2 страницы
    Berikut Ini Adalah Tanda
    agung
    Оценок пока нет
  • 1
    1
    Документ16 страниц
    1
    agung
    Оценок пока нет
  • Contoh Soal Ukdi 2015
    Contoh Soal Ukdi 2015
    Документ7 страниц
    Contoh Soal Ukdi 2015
    tomeytto
    Оценок пока нет
  • KETERANGAN
    KETERANGAN
    Документ8 страниц
    KETERANGAN
    agung
    Оценок пока нет
  • Cara - Install.client Billing
    Cara - Install.client Billing
    Документ2 страницы
    Cara - Install.client Billing
    Anda Lanku
    Оценок пока нет
  • Kemenpora Gelar Ta
    Kemenpora Gelar Ta
    Документ2 страницы
    Kemenpora Gelar Ta
    agung
    Оценок пока нет
  • Sampul
    Sampul
    Документ1 страница
    Sampul
    agung
    Оценок пока нет