Вы находитесь на странице: 1из 10

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
MATA KULIAH GEOLOGI LINGKUNGAN

REKAYASA GEOLOGI

OLEH:
ANDI MUHAMMAD YUSRIL
D61116009

GOWA
2017
1. Pengertian Geologi

Geologi yang berasal dari bahasa yunani geo (bumi) dan logos (ilmu). Secara

harfiah geologi berarti ilmu yang mempelajari tentang bumi. Geologi mempelajari

bumi, meliputi cara terjadinya, proses dan sejarah yang berlangsung hingga saat ini,

materi pembentuk bumi, struktur atau bangunan bumi, bentuk-bentuk permukaan

dan proses-prosesnya yang terjadi pada masa lampau, kini dan yang akan

datang..Bumi merupakan suatu materi yang selalu bergerak dan mengalami

perubahan. Geologi juga mempelajari makhluk hidup yang pernah menghuni bumi

sejak kelahirannya pada masa lampau hingga sekarang.

Kata Geology pertama kali dipergunakan pada tahun 1473 oleh Richard de

Burry, untuk hukum atau ilmu kebumian. Pada tahun 1785 Jamess Hutton

mengemukakan prinsip atau pengertian dasar mengenai pengetahuan bumi dengan

menyatakan the present is the key to the past, yang artinya waktu sekarang

merupakan kunci dari waktu yang lampau. Semenjak itulah orang-orang menyadari

bahwa bumi selalu berubah-ubah. Dengan demikian jelaslah bahwa geologi sangat

erat hubungannya dengan waktu.

2. Geologi Rekayasa (Engineering Geology)

Geologi rekayasa adalah salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari

tentang sifat-sifat keteknikan dari geologi (batuan), baik sifat fisik maupun

mekanik, dan aplikasinya dalam dunia keteknikan (pekerjaan rekayasa/

engineering) dengan memperhitungkan aspek-aspek gejala. Istilah Geologi

Rekayasa sesungguhnya merupakan perpaduan antara Geologi Teknik dan Geologi


Lingkungan. Geologi Teknik banyak membahas aspek teknis geologis dari pada

material kerak bumi, meliputi sifat-sifat fisika-kimiawi, karakteristik material,

kaedah-kaedah yang berlaku pada saat material menerima beban dinamis ataupun

statis. Geologi Lingkungan, banyak membahas tentang kondisi tata lingkungan dari

aspek geologis pada suatu wilayah / lahan. Komponen batuan di suatu wilayah/

lahan secara geologis akan berpengaruh terhadap kondisi lingkungan, baik fisika

ataupun kimiawi. Biasanya kondisi geologi wilayah dengan satuan batuan yang

berbeda dengan wilayah lain akan memberikan kendisi berbeda dari aspek

lingkungan alamiyahnya.

Geologi dapat digolongkan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang komplek,

mempunyai pembahasan materi yang beraneka ragam namun juga merupakan suatu

bidang ilmu pengetahuan yang menarik untuk dipelajari. Ilmu ini mempelajari dari

benda-benda sekecil atom hingga ukuran benua, samudra, cekungan dan rangkaian

pegunungan. (Djauhari Noor, 2012) Geologi rekayasa adalah penerapan ilmu

geologi dalam praktik rekayasa untuk tujuan menjamin faktor-faktor geologi yang

memengaruhi lokasi, disain, konstruksi, operasi dan perawatan pekerjaan rekayasa

telah dikenali dan diperhitungkan dengan matang. Penelitian geologi rekayasa

dapat dilakukan pada waktu perencanaan, analisis dampak lingkungan, disain

rekayasa sipil, rekayasa optimasi dan tahapan konstruksi proyek umum dan swasta,

serta pada tahap setelah konstruksi dan penyelidikan proyek. Penelitian geologi

rekayasa dilakukan oleh seorang ahli geologi atau ahli geologi rekayasa terdidik,

tenaga profesional yang terlatih dan memiliki kemampuan untuk mengenali dan

menganalisis bahaya geologi serta kondisi geologi yang merugikan. Keseluruhan


tujuan tersebut adalah untuk melindungi jiwa dan harta benda dari kerusakan serta

solusi untuk masalah-masalah geologi. Ahli geologi rekayasa menyelidiki dan

memberikan pertimbangan, analisis, dan disain dari sudut pandang geologi dan

geoteknik. Pekerjaan yang dilakukan oleh ahli geologi rekayasa mencakup;

penyelidikan bahaya geologi, geoteknik, sifat-sifat materi, stabilitas longsoran dan

lereng, erosi, banjir, kekeringan, dan seismik, dll.

Skema Hubungan Antar Komponen Pendukung Geologi Rekayasa

2.1 Tujuan Mempelajari Geologi Rekayasa

a. Tujuan Umum

Mahasiswa mengetahui tentang pengertian Geologi Rekayasa dan mampu

bekerja sama dengan tenaga Ahli Geologi Rekayasa dalam memanfaatkan

suatu lahan terhadap pekerjaan-pekerjaan konstruksi.


b. Tujuan Khusus

Para pembaca dapat mengetahui tingkat kelayakan pemanfaatan suatu

lahan / wilayah untuk pembangunan/konstruksi, berdasarkan prinsip-

prinsip geologi.

Para pembaca dapat mengetahui prinsip-prinsip dasar secara geologi

penetapan kelayakan pemanfaatan suatu lahan / wilayah untuk

pembangunan/konstruksi.

Para pembaca mampu menerapkan pengetahuan Geologi Rekayasa dalam

pemanfaatan lahan untuk pekerjaan konstruksi

3. Geomorfologi

Geomorfologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang bentuk

alam dan proses yang membentuknya. Para ahli geomorfologi mencoba untuk

memahami kenapa sebuah bentang alam terlihat seperti itu, untuk memahami

sejarah dan dinamika bentang alam, dan memprediksikan perubahan pada masa

depan dengan menggunakan kombinasi pengamatan lapangan, percobaan dan

modeling. Geomorfologi dipejari di geografi, geologi, geodesi, archaeology, dan

teknik kebumian.

3.1 Pemanfaatan geomorfologi bagi manusia

a. Survey dan pemetaan

Dalam survey dan pemetaan, ahli geomorfologi dapat membantu membuat peta

dalam hal penggambaran permukaan bumu pada peta. Dengan adanya pengetahuan
tentang karakteristik bentuk lahan dan akibat-akibat variasi musiman serta

perubahan dalam jangka berabad-abad dan lain sebagainya akan memungkinkan

pembuat peta menghasilkan peta yang berkualitas baik.

b. Survey geologis tanah

Diantara ilmu-ilmu kebumian, geomorfologi posisinya berada diantara geologi

dan pedologi sehingga menjembatani keduanya. Ahli geologi dan pedologi

memperoleh banyak keuntungan dari infirmmasi geomorfologis terutama dalam hal

pemetaan tematik yang berkaitan dengan aspek geomorfologis. Miler (dalam

verstappen, 1983) mengemukakan 4 kategori peranan geomorfologi dalam

penyelidikan geologis yaitu:

1. Yang berhubungan dengan bentuk-bentuk lahan erosional dan deposisional, di

sebut geomorfologi elementer.

2. Yang berhubungan dengan bukti-bukti geomorfologis yang dapat membantu

memmecahkam problem geologis, di sebut geomorfologis suplementer

3. Yang berupa penerapan geomorfologi mengenai informasi perhatian geologis

yang kuncul melalui studi geomorfologis, di sebut geomorfologis komplementer.

4. Berupa penerapan geomorfologi oleh ahli geologi di daerah-daerah yang tidak

terdapat singkapan yang dapat dipetakan dan tidak mudah dapat dibedakan dan/atau

dilihat kedudukan strukturnya, di sebut geomorfologi independen.

Faktor-faktor geomorfologi sangat mempengaruhi pola distribusi tanah pada suatu

wilayah dan memainkan peranan penting terhadap tingkat perkembangan tanag

sebai terlihat adanya profil tanah. Tanah kadang-kadang tidak diperoleh langsung
dari batuan yang mendasarinya, tetapi berkembang dalam bnetuk endapan-endapan

lereng atau material penutup lainnya. Sebagai endapan mungkin berkaitan dengan

keadaan geomorfologi sebelumnya yaitu ketika relief, iklim dan keadaan lainya

berbeda dengan sekarang. Faktor lithologis pada formasi tanah dapat dipelajari

dengan bantuan metode geomorfologis karena adanya matarantai antara jenis

batuan induk yang ada, bentuk lahan, dan proses perkembangannya.

c. Survey hidrologis

Studi geomorfologi fluvial, morfometri dan analisis lingkungan secara

geomorfologis pada bacin-bacin aliran telah menjadi semakin penting.

Geomorfologi mempunyai hubungan yang erat dengan kondisi air permukaan dan

bawah tanah. Geomorfologi dapat membantu mencitrakan dan menilai lingkungan

tang memiliki sirkulasi-sirkulasi air sehingga dapat membantu kerja ahli hidrologi

dalam memahami keadaan dan membuat keputusan ynag tepat.

d. Survey vegetasi

Hubungan antara geomorfologi dan ilmu tetumbuhan bersifat saling mendukung

satu sama lain dalam pembuatan peta tematik. Vegetasi merupakan

parameterbentang lahan utama yang dapat diamati pada bagian biotic. Sedangkan

bentuk lahan sebagai bbentang alam utama yang dapat diamati pada bagian abiotik.

Studi dan pemetaan zona-zona vegetasi dalam arti lintang maupun ketinggaian

tempat merupakan slah satu perhatian utama ilmu tetumbuhan dan geografi

tumbuhan. Bentuk lahan khususnya komponenvertikalnya, yaitu relief, merupakan


faktor penting seperti halnya faktor klimatik. P[ola-pola vegetasi yang luas sering

menunjukkan hubungan yang erat dengan pola topografi. Bentuk lahan. Khususnya

ketinggian tempat mempengaruhi keadaan iklim atau mikroklimat dan keadaan

lingkungan bagi pertumbuhan tanaman. Dengan memeperhatikan bentuk lahan

maka dapat dibentuk deliniasi zona-zona vegetasi pada peta topografi dan foto

udara.

e. Proyek-proyek pembangunan

Untuk tujuan penilitian bagi pembangunan maka penting diperhatikan bahwa

setiap proses geomorfologis meninggalkan jejak yang karakteristik pada bentuk

lahan, sehingga memungkinkan untuk menelusuri proses apa saja yang telah

menyebabkannya. Dalam banyak kejadian, manusia melalui banyak kegiatannya

secara tidak langsung atau tidak sengaja telah mengubah dan sering merusak lahan

secara berulang-ulang. Relief mempunyai peranan penting dalam mmementukan

posisi salauran irigasi dan pola penggunaan lahan di daerah irigasi. Relief juga

memainkan peran penting dalam menetuka rute jalan raya yanga akan dibangun.

Dalam pembangunan jembatan, maka tiang penopang harus diletakkan pada posisi

yang tepat sesuai dengan kondisi geomorfologi yang ada. Pemanfaatan studi

geomorfologi yang lain adalah dalam pembangunan pemukiman penduduk dan

tempat-tempat industry, serta pembangunan kawasan pantai.

f. Eksporasi minyak dan material pemukiman

Banyak lading minyak ditemukan karena ekspresi topografi yang menarik

perhatian. Struktur antiklinal dengan igir-igir dan lembah-lembah yang memusat

biasanya merupakn tempat kedudukan ladang minyak. Demikian halnya dengan


struktur dome. Suatu metode baru untuk mengetahui struktur geologi pada suatu

wilayah dan akumulasi minyak adalah dengan analisa drainase sebagaimana

kenampakannya pada foto udara. Lokasi mineral sering berhubungan dengan

goemorfologis suatu wilayah. Dalam penyelidikan hubungan antara mineral dengan

relief diperlukan adanya pemahaman tentang sejarah geomorfologi suatu wilayah.

Beberapa asosiasi mungkin lebih banyak berhubungan dengan kondisi relief

sebelumnya. Kaitan antara sumber daya mineral dengan topografi yang dapat

dikenali jejaknya pada foto udara adalah sebagai berikut:

1. Endapan pasir yang mengandung emas, biasanya terdapat dalam endapan teras

alluvial

2. Hasil-hasil pelapukan seperti bauksit dan kaolin biasanya terdapat pada level-level

planasit tua.

3. Endapan gambut dan garam biasanya terdapat pada bacin-bacin

4. Endapan yang berkaitan dengan patahan dan pengayaan, misalnya berupa aspal

dan besi.

5. Endapan berkaitan dengan gejala vulkanik, misalnya blerang.

6. Dike dan diatrema yang berkaitan dengan pengayaan, mineral yang biasa dijumpai

misalnya berupa intan.

Endapan yang tidak terpadatkan berupa fragmen-fragmen batuan seperti lempung,

pasir, lumpur, kerikil, dan fragmen lainnya yang lebih besar dapat di jumpai sebagai

endapan-endapan : alluvial, lingkungan marine, glacial, pengaruh gaya berat, sisa,

dan buatan manusia.


DAFTAR PUSTAKA

KATILI, J.A., & MARKS, P., : "Geologi". Departemen Urusan Research


Nasional. Jakarta.

Noor, Djauharo. 2012. Pengantar Geologi. Universitas Pakuan. Bogor

Pramono, Heri. 2003.Geomorfologi Dasar. Yogyakarta: FIS UNY

Вам также может понравиться