Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Metode merupakan salah satu strategi atau cara yang digunakan oleh guru
dalam proses belajar mengajar yang bertujuan yang hendak dicapai, semakin tepat
metode yang digunakan oleh seorang guru maka pembelajaran akan semakin baik.
Metode berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu
(Ulih Bukit Karo-Karo, 1985: 7). Menurut Rothwell dan Kazanas, Metode adalah
cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi.
B. Model Pembelajaran
4. Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan
atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu
yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan yang sering disertai
dengan penjelasan lisan.
Metode Demonstrasi memiliki kelebihan dan kelemahan, sebagai berikut :
Kelebihan Metode Demonstrasi
a. Dapat membuat pelajaran menjadi lebih jelas dan konkrit.
b. Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari.
c. Proses pengajaran lebih menarik.
d. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori
dengan kenyataan dan mencoba melakukannya sendiri.
Kekurangan Metode Demonstrasi
a. Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena
dengan hal itu pelaksanaan demonstrasi akan lebih efektif.
b. Fasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadai tidak
selalu tersedia dengan baik.
c. Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang.
5. Metode Campuran
Metode Campuran atau Electic Methods dapat diartikan campuran,
kombinasi atau gado-gado dalam bahasa Indonesia (metode-metode pilihan).
Metode electic yaitu cara menyajikan bahan pelajaran di depan kelas dengan
melalui macam-macam kombinasi beberapa metode, misalnya; metode ceramah
dengan metode diskusi bahkan dengan metode demonstrasi sekaligus
dipakai/diterapkan dalam suatu kondisi pengajaran. Oleh karena itu, metode ini
campuran dari unsur-unsur yang terdapat dalam metode-metode. Dalam
praktiknya, metode campuran ini dapat diterapkan seorang guru dalam suatu
situasi pengajaran di depan kelas, dengan persiapan yang baik dan sungguh-
sungguh dalam mempraktikkan metode ini. Hal ini dikarenakan, kemampuan guru
dalam menguasai bahan itu sendiri perlu latihan-latihan praktik terus agar mampu
menguasai berbagai metode. Suatu keharusan seorang guru menguasai berbagai
macam metode-metode dan menerapkan secara bervariasi di kelas secara
bersungguh sungguh
Djamarah dan Zain. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Freire, Paulo. 1999. Menggugat Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Guntur Talajan. 2012. Menumbuhkan Kreativitatas dan Prestastasi Guru.
Yogyakarta: Laksbang Pressindo
Nana Sudjana. 1988. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : CV. Sinar
Baru
Sukandi, Ujang. 2003. Belajar Aktif dan Terpadu: Apa, Mengapa dan Bagaimana.
Surabaya: Duta Graha Pustaka.
Soetomo. 1993. Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar. Cetakan ke- 1.
Surabaya: Usaha Nasional.
Thoifuri. 2008. Menjadi Guru Inisiator. Kudus: STAIN kudus press.
Ulih Bukit Karo-Karo. 1985. Metodologi Pengajaran. Salatiga: CV Saudara.
Usman, Basyiruddin. 2002. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta:
Ciputat Pers.
http://cupitakyt.blogspot.co.id/2013/10/metode-belajar-mengajar-
konvensional.html