Вы находитесь на странице: 1из 6

51

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Jalannya Penelitian

Penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap

penelitian. Tahap persiapan diawali dengan penetapan judul, menyiapkan proposal

penelitian (merumuskan latar belakang, masalah dan tujuan, menetapkan jumlah

sample dan memilih metode penelitian yang akan digunakan), mengikuti ujian

proposal dan mengurus izin penelitian. Setelah mendapatkan surat izin penelitian

dari institusi pendidikan (Prodi Keperawatan Politeknik Kesehatan Bengkulu),

langsung diserahkan ke bagian Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat

(Kesbanglinmas) pada tanggal 22 Maret 2010. Pada tanggal 29 Maret 2010 peneliti

mendapatkan izin penelitian dari RSUD M. Yunus. Selanjutnya diteruskan ke

Kepala Instalasi Rawat Inap yang kemudian langsung diserahkan kepada Kepala

Ruangan Rawat Inap Teratai dan Flamboyan.

Setelah mendapatkan izin penelitian dari Kepala Ruangan, peneliti

langsung melakukan penelitian yang dilakukan dari tanggal 6 April 2010 sampai

30 April 2010 dengan cara membagikan kuisioner kepada responden yang menjadi

sampel pada penelitian ini yaitu berjumlah 41 orang. Peneliti juga melakukan

observasi kepada perawat pelaksana dalam menerapkan komunikasi terapeutik

ketika berkomunikasi kepada pasien.

51
52

Setelah data terkumpul, hasilnya diperiksa kembali apakah sudah sesuai

dengan yang diinginkan. Kemudian dilakukan pengkodean dengan memberi kode

nilai pada hasil penelitian. Kemudian ditabulasi dan dianalisa secara univariat dan

bivariat (secara komputerisasi).

2. Hasil Penelitian

a. Analisis Univariat

Analisis Univariat digunakan untuk melihat gambaran distribusi frekuensi

dari variabel independen (Supervisi Kepala Ruangan, Penghargaan dan

Kecerdasan Emosional) dan dependen (Penerapan Komunikasi Terapeutik).

Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Penilaian Terhadap Supervisi Kepala Ruangan di
Ruang Flamboyan dan Teratai RSUD M. Yunus Bengkulu

Supervisi Kepala
Frekuensi (f) Persentase (%)
Ruangan
Kurang Baik 8 19,5 %
Baik 33 80,5 %
Total 41 100 %

Dari table di atas dapat diketahui bahwa sebagian kecil (19,5%) responden

menilai bahwa supervisi kepala ruangan kurang baik.


53

Table 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Penghargaan di Ruang Flamboyan dan
Teratai RSUD M. Yunus Bengkulu

Penghargaan Frekuensi (f) Persentase (%)


Kurang Baik 38 92,7 %
Baik 3 7,3 %
Total 41 100 %

Dari table di atas dapat diketahui bahwa hampir seluruh (92,7 %)

responden menilai bahwa penghargaan yang diberikan kepada perawat pelaksana

dalam kategori kurang baik.

Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kecerdasan Emosional Perawat Pelaksana
di Ruang Flamboyan dan Teratai RSUD M. Yunus Bengkulu

Kecerdasan Emosional Frekuensi (f) Persentase (%)


Kurang Baik 33 80,5 %
Baik 8 19,5 %
Total 41 100 %

Dari table di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar (80,5 %)

responden memiliki kecerdasan emosional yang kurang baik.


54

Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Penerapan Komunikasi Terapeutik di Ruang
Flamboyan dan Teratai RSUD M. Yunus Bengkulu

Penerapan Komunikasi
Frekuensi (f) Persentase (%)
Terapeutik
Kurang Baik 23 56,1 %
Baik 18 43,9 %
Total 41 100 %

Dari table di atas diketahui bahwa sebagian besar (56,1 %) responden

dinilai kurang baik dalam menerapkan komunikasi terapeutik.

b. Analisis Bivariat

Dalam Analisis Bivariat ini akan dilihat hubungan variable bebas dengan

variable terikat. Uji statistik yang dilakukan adalah uji fishers exact > 20 %

memperoleh frekuensi harapan < 5.

Tabel 4.5
Hubungan Supervisi Kepala Ruangan dengan Penerapan Komunikasi Terapeutik Oleh
Perawat Pelaksana Di Ruang Flamboyan dan Teratai
RSUD M. Yunus Bengkulu Tahun 2010.

Penerapan Komunikasi
Supervisi Kepala
Terapeutik Jumlah X2 P
Ruangan
Kurang Baik Baik
3 5 8
Kurang baik
(37,5 %) (62,5 %) (100%)
- 0,267
20 13 33
Baik
(60,6 %) (39,4 %) (100%)

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 8 perawat yang menilai supervisi

kepala ruangan kurang baik ada 3 orang (37,5 %) diantaranya kurang baik dalam

menerapkan kemampuan komunikasi terapeutik. Sedangkan dari 33 perawat yang

menilai supervisi kepala ruangan dengan kategori baik, terdapat 20 orang (60,6 %)
55

kurang baik dalam menerapkan komunikasi terapeutik. Hasil analisis menunjukkan

Nilai p 0,267 > 0,05 yang artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara

supervisi kepala ruangan dengan penerapan komunikasi terapeutik.

Tabel 4.6
Hubungan Penghargaan dengan Penerapan Komunikasi Terapeutik Oleh Perawat
Pelaksana Di Ruang Flamboyan dan Teratai RSUD M. Yunus
Bengkulu Tahun 2010.

Penerapan Komunikasi
Penghargaan Terapeutik Jumlah X2 P
Kurang Baik Baik
21 17 38
Kurang baik
(55,3 %) (44,7 %) (100%)
- 1,0
2 1 3
Baik
( 66,7 %) (33,3 %) (100%)

Table di atas menerangkan bahwa dari 38 perawat yang menilai

penghargaan yang diberikan oleh Rumah Sakit kurang baik, ada 21 orang (55,3 %)

diantaranya menerapkan komunikasi terapeutik kepada pasien dengan kurang baik.

Sedangkan 3 perawat yang menilai penghargaan yang diberikan rumah sakit baik, 2

orang (66,7%) diantaranya menerapkan komunikasi terapeutik kurang baik. Hasil

analisis menunjukkan nilai p 1,0 > 0,05 yang artinya tidak ada hubungan yang

signifikan antara penghargaan yang diterima perawat dengan penerapan

komunikasi terapeutik.
56

Tabel 4.7
Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Penerapan Komunikasi Terapeutik Oleh
Perawat Pelaksana Di Ruang Flamboyan dan Teratai RSUD M. Yunus
Bengkulu Tahun 2010.

Penerapan Komunikasi
Kecerdasan
Terapeutik Jumlah X2 P
Emosional
Kurang Baik Baik
17 16 33
Kurang baik
(51,5 %) (48,5 %) (100%) 0,42
-
6 2 8 9
Baik
(75,0 %) (25,0 %) (100%)

Table di atas menunjukkan bahwa dari 33 perawat dengan kecerdasan

emosional kurang baik, ada 17 orang (12,1 %) diantaranya menerapkan

komunikasi terapeutik kurang baik. Sedangkan 8 perawat dengan kecerdasan

emosional baik, 6 orang diantaranya menerapkan komunikasi terapeutik kurang

baik. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signikan antara

kecerdasan emosional dengan penerapan komunikasi terapeutik oleh perawat

pelaksana. (Nilai p 0,429 > 0,05.

Вам также может понравиться