Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Monitoring
Monitoring program pengendalian DBD dilakukan terhadap upaya pengendalian penyakit DBD
melalui kegiatan asistensi teknis terhadap manajemen program P2 DBD pada dinas
kota/kabupaten dan jajarannya serta di Puskesmas dan jajarannya dengan wilayah kasus yang
tinggi di Jawa Tengah. Dan sebagian diantaranya diadakan pertemuan untuk memberikan
feedback hasil asistensi pada pelayanan kesehatan dan dinas kesehatan serta membahas
permasalahan penanganan DBD disarana pelayanan kesehatan. Monitoring bertujuan untuk
menjaga program agar berjalan sesuai dengan desain.
Pemantauan Kegiatan dilaksanakan untuk setiap tahap kegiatan sesuai dengan rencana.
1. Pemantauan dilakukan melalui:
Sistem pencatatan dan pelaporan program.
Unit pengaduan masyarakat.
Kunjungan rumah
2. Tindak Lanjut Pemantauan dilakukan melalui:
Umpan Balik
Supervisi
Bimbingan teknis
Evaluasi
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pencegahan dan pengendalian DBD dilakukan minimal
satu kali dalam satu tahun. Evaluasi merupakan rangkaian kegiatan membandingkan realisasi
terhadap rencana dan standar serta untuk dapat mengetahui pencapaian hasil, kemajuan dan
kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
DBD. Sedangkan indikator kinerja dalam evaluasi pelaksanaan Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit mencakup masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome).
a. Indikator kinerja input (masukan) adalah indikator segala sesuatu yang dibutuhkan agar
pelaksanaan kegiatan dapat menghasilkan keluaran yang ditentukan; misal dana, SDM,
informasi, kebijakan dan lain-lain.
b. Indikator kinerja output (keluaran) adalah sesuatu yang diharapkan langsungdicapai dari
suatu kegiatan yang dapat berupa fisik maupun non fisik.
c. Indikator kinerja outcome (hasil) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya
keluaran (output) kegiatan pada jangka menengah (efek langsung)
Langkah-langkah yang harus ditempuh antara lain :
1. Persiapan Awal Evaluasi
Langkah ini dimulai dengan menyusun hal-hal penting yang harus dilakukan sebelum
evaluasi dilaksanakan, yang meliputi serangkaian langkah-langkah logis mulai dari
masalah pokok dan maksud yang mendorong dilakukannya evaluasi sampai dengan
pertanyaan-pertanyaan yang dapat digali dengan cara yang secara analitik dapat diterima.
Persiapan awal evaluasi ditempuh melalui langkah-langkah:
a. Identifikasi tujuan evaluasi, antara lain:
- memperbaiki sistem pengelolaan kegiatan;
- menjamin adanya kebertanggunggugatan; dan
- membantu dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengalokasian sumber-
sumber penganggaran
b. Menentukan lingkup evaluasi: identifikasi masalah dan upaya yang telah dilakukan
c. Menyusun agenda analisis: menyusun kerangka logis (logical structure) yang dapat
digunakan untuk menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan dalam evaluasi.
Kerangka ini juga merupakan suatu cara untuk menjabarkan pertanyaan-pertanyaan
umum ke dalam pertanyaan-pertanyaan yang lebih rinci, cermat dan tepat.
d. Menentukan tingkat pencapaian baku/normal (benchmarking): membuat penilaian
tentang derajat kinerja kegiatan (baik/buruk) dan seharusnya secara ideal
memungkinkan kita melakukan perbandingan dengan perangkat kebijakan lain yang
terkait atau yang bidangnya sama.
e. Mengumpulkan informasi yang tersedia: untuk hampir semua kegiatan, sistem
pemantauan seharusnya menjadi sumber pertama bagi informasi yang ada dan
dibutuhkan.
f. Menyusun rencana kerja dan memilih evaluator: pemilihan evaluator antara
didasarkan pada beberapa kriteria tertentu.
Teknik evaluasi banyak macamnya dilihat dari progrm yang akan dinilai. Berkaitan
dengan permasalahannya yaitu evaluasi pada program DBD . teknik yang sering digunakan
dalam praktek sehari-hari yaitu teknik RAGPIE Program Matrix (RPM). Teknik ini dilakukan
dengan menilai sumber (resources), kegiatan (activities) dan tujuan (goals) program dalam setiap
tahap perencanaan (planning), pelaksanaan (implementation), dan penilaian (evaluation)
Prinsip RAGPIE Program Matrix
Sumber (resources) Kegiatan (activities) Tujuan(goals)
Perencanaan Sumber yang Kegiatan yang Tujuan yang
(planning) direncanakan direncanakan direncanakan
Pelaksanaan Sumber yang Kegiatan yang Tujuan yang
(implementation) disediakan disediakan berhasil
dicapai
Penilaian Sumber yang telah Kegiatan yang telah Tujuan yang
(evaluation) dimanfaatkan dilaksanakan telah dicapai
Badan penelitian dan pengembangan kesehatan. 2014. Balai besar penelitian dan pengembangan
vektor dan reservoir penyakit. Kementerian kesehatan RI
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. 2011. Modul
Pengendalian Demam Berdarah Dengue. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI