Вы находитесь на странице: 1из 4

I.

Pengertian Audit Energi


Audit energi merupakan serangkaian proses evaluasi penggunaan energi dengan
mengidentifikasi peluang penghematan energi dan memberikan rekomendasi peningkatan
efisiensi suatu perusahaan. Audit energi di Indonesia dilakukan oleh Kementrian Perindustrian.

II. Tujuan Audit Energi


Hasil akhir audit energi berupa laporan terperinci mengenai rekomendasi untuk
peningkatan efisiensi energi disertai manfaat perusahaan dan biaya investasi terkait
pelaksanaannya, mengingat tingkat kebutuhan energi setiap saat akan mengalami kenaikan yang
cukup signifikan. Kebutuhan energi di Indonesia dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.
Gambar 1 Kebutuhan Energi Indonesia pada Tahun 2000-2015

III. Jenis Audit Energi


Dalam serangkaian audit energi, dilakukan dua audit energi, yaitu
1. Audit Energi Awal (AEA). Pada bagian ini surveyor secara singkat mengulas kondisi
operasi berbagai peralatan yang mengonsumsi banyak energi (misalnya boiler dan
system uap) dan instrumentasi lainnya yang berhubungan dengan efisiensi energi.
Audit ini berguna untuk mengidentifikasi sumber-sumber pemborosan energi dan
langkah untuk menanggulanginya seperti hilang atau cacatnya insulasi, kebocoran uap
dan udara tekan, serta kurang atau rusaknya controller yang digunakan. Audit ini
diharapkan mampu mengidentifikasi penghematan sebesar 10 persen yang dapat
dicapai dengan tindakan house keeping pada instalasi pabrik atau tindakan lain
dengan biaya investasi yang kecil.
2. Audit Energi Terinci (AET) dilakukan setelah AEA. Pada audit ini dilakukan uji pada
peralatan pabrik menggunakan instrumentasi portable untuk mengukur parameter
operasi di lapangan. Uji yang terlaksana mencakup uji efisiensi pembakaran,
pengukuran suhu dan aliran udara pada peralatan yang menggunakan energi, dan
pengecekan spesifikasi. Pada audit ini seringkali dapat mencapai penghematan
sebesar 20 persen atau lebih untuk jangka menengah dan panjang.

IV. Metodologi Pelaksanaan


Metodologi pelaksanaan digunakan untuk mngetahui pola penggunaan energy dan
potensi penghematan energy. Sehingga akan tercapai beberapa hal yakni :
Menurunnya intensitas penggunaan energi di industri.
Meningkatnya peran serta industri dalam program konservasi energi.
Pengurangan ketergantungan terhadap BBM.
Pengurangan pencemaran yang dapat merusak kualitas lingkungan.
Peningkatan daya saing produk.
Peningkatan effisiensi penggunaan energi dalam berproduksi.
Agar tercapai hal tersebut dilakukan beberapa metode pendekatan yakni :
a. Goal Seek Method.
Intensitas Konsumsi Energi (IKE), merupakan parameter utama yang harus dicari dan
ditentukan, baik pada sistem proses produksi maupun pada peralatan utility (boiler,
chiller, compressor, pompa, dll). Dengan besaran/nilai IKE tersebut dapat dikembangkan
menjadi formulasi dan simulasi analisis peluang penghematan energi.
b. Pareto Chart
Merupakan grafik yang dapat dijadikan alat/tools untuk menentukan permasalahan
utama atau identifikasi masalah inti.
c. Metode 5W + 1H
Digunakan untuk mencari akar masalah (sumber pemborosan yang dapat dikonversi
menjadi potensi / peluang hemat energi) pada peralatan pengguna energi yang telah
ditentukan dari hasil pareto chart.
d. Metode pengamatan dan pengukuran;
Untuk melihat efektifitas, dan performansi operasi peralatan yang ada. Data-data
primer (pengamatan langsung dan hasil pengukuran) dan data sekunder (log-sheet
dan hasil wawancara) sangat diperlukan untuk membantu di dalam analisa Neraca
Massa dan Energi (Mass & Heat Balance). Hasil pengukuran yang diambil
berdasarkan pertimbangan peningkatan efektifitas dan effisiensi peralatan
(menghindari terjadinya penurunan performa akibat efek kegiatan effisiensi energi).
V. Prosedur Audit Energi
Secara umum prosedur audit energi dapat dilihat pada Gambar 2 berikut
Gambar 2 Diagram Alir Pelaksanaan Audit
Langkah 1 : Perencanaan kegiatan audit yang akan dilakukan.
Langkah 2 : Inisiasi pertemuan dan diskusi teknis dengan tim pendamping
Langkah 3 : Pengamatan singkat lapangan
Langkah 4 : Pengumpulan data pemakaian energi
Langkah 5 : Pengolahan data dan evaluasi awal
Langkah 6 : Melakukan evaluasi dan analisis rinci
Langkah 7 : Menyusun laporan mencakup berbagai rekomendasi

Вам также может понравиться