Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. A
Agama : Islam
Suku : Makassar
Datang Poli Jiwa RSKD Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 01 Agustus
Nama : Ny. H
Umur : 38 tahun
Agama : Islam
1
A. Keluhan Utama
Sulit tidur
Pasien datang ke poli jiwa RSKD dengan keluhan utama tidak bisa tidur
kurang lebih 3 tahun lalu dan memberat 1 bulan terakhir sejak pasien di
diagnosis strok ringan oleh dokter. Pasien mulai merasa takut dan seperti
tidak semangat untuk bekerja, sering juga timbul rasa sedih dan rasa putus
asa karena timbul rasa takut bagaimana nantinya kalau pasien tiba-tiba
terkena serangan strok yang kedua. Pasien sering ditegur oleh rakan
tempat kerja Pasien masih ke tempat kerja seperti biasa, tetapi kadang-
juga menurun dan ada kalanya tidak mau makan karena khuwatir
praktek dokter kurang lebih 6 bulan yang lalu dan diberi Alprazolam.
Pasien sering merasa ngantuk, namun tidak bisa tidur dan sering terbagun
di tengah malam. Pada pagi hari, setalah bagun tidur, pasien tetap merasa
lesu dan tidak segar. Pasien juga risau masa depan istri dan anak-anaknya
2
b. Hendaya/disfungsi
pekerjaannya.
psikis sebelumnya:
2014.
3
2. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif
tidak diketahui. Sewaktu hamil, ibu pasien dalam keadaan sehat, ibu
pasien tidak pernah mengalami panas tinggi dan kejang serta minum
perkembangan baik.
4
Pasien tinggal bersama orangtua dan saudara-saudaranya. Pasien
A. Riwayat Pendidikan
B. Riwayat Pekerjaan
Pasien mulai bekerja pada tahun 1994 sebagai buruh binaan sejak
C. Riwayat Pernikahan
5
Selama berumah tangga dengan suaminya pasien sangat
bertanggungjawab.
D. Riwayat Agama
patuh.
E. Riwayat Militer
F. Riwayat Psikoseksual
H. Aktivitas Sosial
7. Riwayat Keluarga
6
Pasien adalah anak ke-3 dari 4 bersaudara (,,,). Hubungan
tidak ada.
Genogram:
Pasien
Keterangan:
Laki-laki
Perempuan
Meninggal
7
Secara umum, pasien menyadari bahwa apa yang dialaminya sudah
A. Status Internus
sklera tidak ikterus. Jantung, paru-paru, dan abdomen kesan dalam batas
B. Status Neurologis
Gejala rangsang selaput otak: kaku kuduk (-), Kernigs sign (-)/(-), pupil
bulat dan isokor 2,5 mm/2,5 mm, refleks cahaya (+)/(+), fungsi
2014.
1. Penampilan
8
warna hitam, perawatan diri kesan cukup. Wajah pasien tampak
murung.
2. Kesadaran
Baik
Menurun
4. Pembicaraan
Cukup kooperatif
B. Keadaan Afektif
1. Mood : Depresif
1. Taraf Pendidikan
2. Orientasi
a. Waktu : Baik
b. Tempat : Baik
9
c. Orang : Baik
3. Daya Ingat
Sedikit menurun
5. Pikiran Abstrak
Baik
6. Bakat Kreatif
Tidak ada
Baik
1. Halusinasi
Tidak ada
2. Ilusi
Tidak ada
3. Depersonalisasi
Tidak ada
4. Derealisasi
Tidak ada
10
E. Proses Berpikir
1. Arus Pikir :
a. Produktivitas : Cukup
2. Isi pikiran :
F. Pengendalian Impuls
Tidak terganggu
pengobatan (tilikan 6)
Dapat dipercayai.
11
V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Seorang laki-laki, umur 46 tahun datang pertama kali ke Poli Jiwa RSKD
diantar oleh isterinya dengan keluhan utama susah tidur. Pasien sulit tidur
pada malam hari dan sering terban.;[k,g7b6ygun pada tengah malam. Hal ini
telah dialami sejak 3 tahun yang lalu, sejak di diagnosis oleh dokter dengan
strok ringan dan memberat 1 tahun terakhir. Pasien merasa takut, tidak
semangat untuk bekerja, sering berasa sedih dan rasa putus asa. Pasien masih
menurun. Bicara spontan dan baik, intonasi biasa, kesan lambat. Sikap
selalu piker akan penyakit stroknya. Pasien sadar dirinya sakit dan butuh
pengobatan, dan secara umum yang diutarakan oleh pasien dapat dipercaya.
Aksis I
didapatkan gejala klinis yang bermakna berupa pasien berasa sering cemas,
timbul perasaan tidak enak, seperti tidak semangat, sering timbul rasa sedih,
rasa putus asa dan tidak bisa tidur kurang lebih 3 tahun yang lalu. Keadaan ini
12
hendaya (dissability) pada fungsi pekerjaan dan penggunaan waktu senggang
Pada pasien tidak didapatkan hendaya berat dalam menilai realita, tidak
ada hendaya mental dan tidak ada hendaya sosilal. Sehingga pasien
gejala-gejala yang mengarah pada depresi, yaitu gejala utama dan gejala
Selain itu terdapat gejala lain berupa hilang konsentrasi, rasa bersalah, tidur
gejala utama dan 4 dari 7 gejala lainnya. Hal ini dapat didiagnosis sebagai
13
Disorders Five Edition (DSM V) diagnosis diarahkan pada Major Depressive
Aksis II
Aksis III
Aksis IV
Aksis V
1. Organobiologik
psikofarmakoterapi.
2. Psikologik
psikoterapi.
3. Sosiologik
14
VIII. PROGNOSIS
Ad vitam : bonam
Ad functionam : bonam
Ad sanationam : bonam
Faktor pendukung :
- Stressor jelas
Faktor penghambat :
A. Psikofarmakoterapi
B. Psikoterapi
- Suportif
15
Ventilasi : Memberi kesempatan kepada pasien untuk
lega.
- Sosioterapi
X. FOLLOW UP
Pasien diminta untuk rutin datang kontrol dan pastikan pasien meminum
penyakit serta efektivitas terapi dan efek samping dari obat yang diberikan.
juga timbul rasa sedih dan rasa putus asa karena timbul rasa takut
kedua. Nafsu makan pasien menurun dan pasien juga mengelih sulit
16
untuk tidur. Pasien masih bekerja sebagai buruh binaan namun
O : Tanda vital
Psikomotor : Menurun
Mood : Sedih
P:
Psikofarmakoterapi :
Psikoterapi supportif :
lega.
17
- Konseling : Memberikan penjelasan dan pengertian kepada
18
XI. DISKUSI
diagnosa gangguan jiwa (PPDGJ III) yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
- Afek depresif
lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan
menurunnya aktivitas
Gejala lainnya:
- Tidur terganggu
periode lebih pendek dapat dibenarkan jika gejala luar biasa beratnya dan
berlangsung cepat.
19
Kategori diagnosis episode depresif ringan (F32.0), sedang (F32.1) dan berat
Pedoman Diagnostik
lainnya;
didapatkan gejala klinis yang bermakna berupa pasien berasa sering lemas, cemas,
timbul perasaan tidak enak, seperti tidak semangat, sering timbul rasa sedih, rasa
putus asa dan tidak bisa tidur kurang lebih 3 tahun yang lalu, mempunyai afek
yang depresif, konsentrasi pasien juga berkurang dan pikirannya kosong. Pasien
20
juga hilang kepercayaan diri karena merasakan harus ada yang perhatikannya
sepanjang sakit. Nafsu makan pasien juga berkurang sehingga dapat disimpulkan
gejala utama dan 4 dari 7 gejala lainnya. Selain itu, produktivitas pasien untuk
kriteria ini dipenuhi sehingga dapat didiagnosis sebagai Episode Depresif Sedang
obat dari golongan Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI). Obat ini
tidak menimbulkan efek sedasi, otonomik serta hipotensi yang sangat minimal
dan memberikan efek samping yang minimal. Sesuai untuk pasien pada usia
dewasa dan usia lanjut, atau yang dengan gangguan jantung, berat badan lebih.
sebagai antianxietas sesuai dengan keluhan pasien yang cemas dan susah untuk
tidur.
21
DAFTAR PUSTAKA
RI, 1993.
3. Arozal W., Gan S. (2016), Farmakologi dan Terapi FKUI Edisi 6, Seksi III
(page 151-154)
6. Jiwo T., Depresi: Panduan bagi pasien, keluarga dan teman dekat, Pusat
22
LAMPIRAN
Seorang laki-laki, berumur 46 tahun datang ke poli RSKD, kulit sawo matang,
wajah tampak sesuai dengan umurnya, perawakan tubuh sedang, memakai baju
warna coklat gelap, celana panjang warna hitam, perawatan diri kesan cukup.
D : Perkenalkan saya dokter muda Nurul. Jadi sebentar saya akan bertanya-
P : Iya Dok
P : Nama saya H.
P : Di Nipa-nipa Dok
P : Err..tidak tau dok. Saya rasa sedih dan takut, tidak enak perasaanku
P : Sudah 3 tahun yang lalu kira-kiranya dok, sudah 1 minggu tidak lena tidur
ku ini dok.
23
D : Jadi sudah 3 tahun ibu seperti ini? Kira-kira menurut ibu kenapa jadi
P : Hrmm..3 tahun lalu tangan sama kaki kiri lemah-lemah dok..jadi saya ke
dokter saraf, katanya dokter saya menghidap strok ringan..takut saya dok,
bagaimanakah saya nanti, kalau datang lagi strok saya, makin memberat
bagaimana, tidak bisa bekerja saya nanti. Siapa mau kasih makan keluargaku dok,
D : Jadi ibu sering memikir-mikirkan tentang stroknya ibu sejak 3 tahun lalu?
P : Iya dok. Hilang semangatku dok. Ndk bisa juga saya berkonsentrasi akan
kerjaku dok.
P : Iya dok..tapi ku rasa malas mau kerja. Lemas-lemas ku rasa dok. Seperti
P : Susah tidur saya dok. Kalau sudah tidur, sering saya terbangun malam nya
dok.
D : Artinya tidak bisa mulai tidur atau ada mimpi-mimpi buruk yang
P : Tidur dok tapi kalau saya minum obat Alprazolam warna pink 1 tablet atau
P : Pernah dok..
24
D : Kapan? Dimana?
P : Bulan lalu saya follow up di puskesmas dok, tinggi tensi ku. Takutku
P : Tidak juga dok..setelah berobat 2 tahun lalu, mulanya membaik saya rasa,
D : Kenapa?
P : Takut naik tensiku lagi..nanti kambuh lagi strok ku dok. Ini sudah tinggi
tensiku dok.
D : Atau ada dari keluarga ibu yang pernah mengatakan ibu bicara-bicara
sendiri?
25
D : Bapak pernah merasakan perasaan-perasaan sedih, lemas kayak begini
D : Bapaj ada riwayat penyakit sebelumnya seperti darah tinggi, sakit gula?
P : Tidak pernah
D : Kejang-kejang?
P : Tidak pernah
P : Normal dok
D : Cukup bulan?
D : ASI cukup?
26
D : Dulu waktu kira-kira usia bapak 1 sampai 3 tahun, sampai masuk SD,
bagaimana pertumbuhannya?
P : Baik dok
P : 3 orang dok.
D : Yang pertama?
P : Iya dok
27