Вы находитесь на странице: 1из 10

Infeksi pada Tali Pusat atau Omphalitis

Maria Agustina Dee

102013075

e-mail: deemaria195@gmail.com

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat

Pendahuluan

Untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Kematian Bayi, Departemen
Kesehatan telah melaksanakan berbagai program yang berhubungan dengan kesehatan ibu
dan anak dan salah satunya pencegahan tetanus neonatorum. Upaya ini dilaksanakan dengan
pencegahan infeksi pada persalinan dan perawatan tali pusat. Perawatan tali pusat adalah
melakukan pengobatan dan pengikatan tali pusat yang menyebabkan pemisahan fisik ibu
dengan bayi, dan kemudian tali pusat dirawat dalam keadaan bersih dan terhindar dari infeksi
tali pusat. Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan menimbulkan dampak positif yaitu
tali pusat akan puput pada hari ke-5 sampai hari ke-7 tanpa ada komplikasi, sedangkan
dampak negatif dari perawatan tali pusat yang tidak benar adalah bayi akan mengalami
penyakit Tetanus Neonaturum dan dapat mengakibatkan kematian.

Tujuan perawatan tali pusat adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus pada
bayi baru lahir penyakit ini disebabkan karena masuknya spora kuman tetanus kedalam tubuh
melalui tali pusat, baik dari alat yang tidak steril, pemakaian obat-obatan, bubuk atau daun-
daunan yang ditaburkan ke tali pusat sehingga dapat mengakibatkan infeksi. Kasus kesakitan
dan kematian neonatal yang berhubungan dengan infeksi tali pusat masih banyak ditemukan.
Pada tahun 2000, WHO (Word Hearth Organisation) menemukan angka kematian bayi
sebesar 560.000, yang disebabkan oleh infeksi tali pusat, Negara Asia Tenggara diperkirkan
ada 220.000 kematian bayi yang disebabkan karena perawatan tali pusat yang kurang bersih.

Anamnesis

Identitas Bayi dan Ibu


Nama, usia, jenis kelamin, anak ke berapa, alamat tempat tinggal.

1
Keluhan utama
Bayi demam disertai dengan keluhan tali pusat bayi yang masih tampak basah dan
bau.

Riwayat Kehamilan dan Persalinan


a. Riwayat Prenatal
Riwayat pemeriksaan antenatal care selama hamil.
b. Riwayat Natal
Mengetahui riwayat atau proses kelahiran bayi.

Pola kebiasaan sehari-hari


a. Pola nutrisi
Frekuensi pemberian ASI dan atau susu formula. (normal 60 cc / kg BB setiap 2
jam)
b. Pola eliminasi
Banyaknya atau frekuensi dan konsistensi BAK dan BAB bayi baru lahir.
c. Pola istirahat
Pada bayi dengan infeksi tali pusat mengalami gangguan istirahat akibat nyeri
atau peningkatan suhu tubuh. (N : 16-18 jam / hari)
d. Pola aktivitas
Bayi mengalami penurunan pola aktivitas karena adanya gangguan pada tubuh
bayi
e. Riwayat psikologi
Ibu merasa khawatir dengan keadaan bayinya.

Pemeriksaan

1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Tampak aktif
Kesadaran : -
Kemampuan menghisap : -
BB : - (N : 2500 4000 gram)
Suhu : 39oC (N : 36oC 37oC)
Nadi : 140 kali/menit (N : 120 150 kali / menit)
RR : 40

2
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala : Simetris, tidak ada kaput, tidak ada chepal Hematoma dan tidak ada
kelainan pada kepala.
Muka : Bentuk simetris, warna muka tidak pucat
Mata : Simetris, tidak ada perdarahan, konjungtiva tidak pucat, dan tidak ada
kelainan pada mata.
Telinga : Simetris, sedikit ada secret, tidak ada pengeluaran cairan, tidak ada
kelainan lain pada telinga.
Bibir & mulut : Bentuk simetris, warna bibir tidak pucat, tidak ada stomatitis,
tidak ada kelainan pada bibir.
Leher : Simetris, tidak terdapat pembesran tyroid, vena jugularis, serta tidak
ada benjolan.
Perut : Tali pusat tampak basah, bau dan ada keluar cairan berwarna hijau
kuning. Bentuk abdomen simetris, tidak ada kelainan pada abdomen,
terdapat bising usus.
Genetalia : Bersih, labia mayora sudah menutupi labia minora
Ekstremitas : Tidak ada kelainan pada ekstremitas

b. Palpasi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, vena jugularis, dan kelenjar
limfe.
Dada : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
Abdomen : Tidak ada pembesaran perut
Ekstremitas : Tidak ada odema

c. Auskultasi
Dada : ronkhi ( - ), Whezing ( - )

3. Pemeriksaan Penunjang
a. CBC, Kultur darah, pungsi lumbal: untuk mengevaluasi kemungkinan terjadinya
sepsis.

b. Kultur sekret umbilikus: untuk mengidentifikasi bakteri patogen.

3
Diagnosis Kerja

Infeksi pada Tali Pusat atau Omphalitis

Tali pusat atau Umbilical cord adalah saluran kehidupan bagi janin selama dalam
kandungan, dikatakan saluran kehidupan karena saluran inilah yang selama 9 bulan 10 hari
menyuplai zat zat gizi dan oksigen janin yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Terdiri dari 2 arteri umbilicalis dan 1 versa umbilicalis.

- Letak : Funiculus umbilicalis terbentang dari permukaan fetal plasenta sampai daerah
umbilicalis fetus dan berlanjut sebagai kulit fetus pada perbatasan tersebut. Funiculus
umbilicalis secara normal berinersi dibagian tengah plasenta.
- Bentuk : Funiculus umbilicalis berbentuk seperti tali yang memanjang dari tengah
plasenta sampai ke umbilicalis fetus dan mempunyai sekitar 40 puntiran spiral.
- Ukuran : Pada saat aterm funiculus umbilicalis panjangnya 40 50 cm dan
diameternya 1 2 cm, hal ini cukup untuk kelahiran bayi tanpa menarik plasenta
keluar dari rahim ibu. Tali pusat menjadi lebih panjang jika jumlah air ketuban pada
kehamilan trimester pertama dan kedua relative banyak. Jika oligohidromnion dan
janin kurang gerak ( pada kelainan motorik janin ), maka umumnya tali pusat lebih
pendek. Kerugian tali pusat terlalu panjang adalah dapat terjadi lilitan disekitar leher
atau tubuh janin atau menjadi ikatan yang dapat menyebabkan oklusi pembuluh darah
khususnya pada saat persalinan.

Tali pusat merupakan bagian yang penting untuk diperhatikan pada bayi yang baru
lahir. Bayi yang baru lahir kurang lebih dua menit akan segera di potong tali pusatnya kira-
kira dua sampai tiga sentimeter yang hanya tinggal pada pangkal pusat (umbilicus), dan sisa
potongan inilah yang sering terinfeksi Staphylococcus aereus, pada ujung tali pusat akan
mengeluarkan nanah dan pada sekitar pangkal tali pusat akan memerah dan disertai edema.

Pada keadaan infeksi berat, infeksi dapat menjalar hingga ke hati (hepar) melalui
ligamentum (falsiforme) dan menyebabkan abses yang berlipat ganda. Pada keadaan
menahun dapat terjadi granuloma pada ocalti (Prawirohardjo, 2007). Infeksi tali pusat adalah
suatu penyakit toksemik akut yang disebabkan oleh clostridium tetani dengan tanda utama
kekakuan otot (spasme) tanpa disertai gangguan kesadaran.

4
Klasifikasi

a. Infeksi tali pusat lokal atau terbatas


Jika tali pusat bengkak, mengeluarkan nanah, atau berbau busuk, dan di
sekitar tali pusat kemerahan dan pembengkakan terbatas pada daerah kurang dari 1
cm di sekitar pangkal tali pusat lokal atau terbatas.

b. Infeksi tali pusat berat atau meluas


Jika kemerahan atau bengkak pada tali pusat meluas melebihi area 1 cm atau
kulit di sekitar tali pusat bayi mengeras dan memerah serta bayi mengalami
pembengkakan perut, disebut sebagai infeksi tali pusat berat atau meluas.

Fungsi dan Sirkulasi Tali Pusat

1. Fungsi
Sebagai saluran yang menghubungkan antara plasenta dan bagian tubuh janin
sehingga janin mendapat asupan oksigen, makanan dan antibodi dari ibu yang
sebelumnya diterima terlebih dahulu oleh plasenta melalui vena umbilicalis.

Saluran pertukaran bahan-bahan kumuh seperti urea dan gas karbon dioksida yang
akan meresap keluar melalui arteri umbilicalis.

2. Sirkulasi tali pusat


Fetus yang sedang membesar di dalam uterus ibu mempunyai dua keperluan
yang sangat penting dan harus dipenuhi, yaitu bekalan oksigen dan nutrien serta
penyingkiran bahan kumuh yang dihasilkan oleh sel-selnya. Jika keperluan ini tidak
dapat dipenuhi, fetus akan menghadapi masalah dan mungkin maut. Struktur yang
bertanggung jawab untuk memenuhi keperluan fetus ialah plasenta. Plasenta yang
terdiri daripada tisu fetus dan tisu ibu terbentuk dengan lengkapnya pada ujung
minggu yang ke-16 kehamilan.
Tali pusat secara normal berinersi di bagian sentral kedalam permukaan fetal
plasenta. Namun, ada beberapa yang memiliki kelainan letak seperti:
Insersi tali pusat Battledore : pada kasus ini tali pusat terhubung kepaling
pinggir plasenta seperti bet tenis meja. Kondisi ini tidak bermasalah kecuali
sambungannya rapuh.

5
Insersi tali pusat Velamentous : tali pusat berinsersi kedalam membran agak
jauh dari pinggir plasenta. Pembuluh darah umbilikus melewati membran
mulai dari tali pusat ke plasenta. Bila letak plasenta normal, tidak berbahaya
untuk janin, tetapi tali pusat dapat terputus bila dilakukan tarikan pada
penanganan aktif di kala tiga persalinan.

Faktor-Faktor Penyebab Infeksi Tali Pusat

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya infeksi tali pusat pada bayi baru lahir
adalah sebagai berikut :

Faktor kuman
Staphylococcus aereus ada dimana-mana dan didapat pada masa awal
kehidupan hampir semua bayi, saat lahir atau selama masa perawatan.
Biasanya Staphylococcus aereus sering dijumpai pada kulit, saluran
pernafasan, dan saluran cerna terkolonisasi. Untuk pencegahan terjadinya
infeksi tali pusat sebaiknya tali pusat tetap dijaga kebersihannya, upayakan tali
pusat agar tetap kering dan bersih, pada saat memandikan di minggu pertama
sebaiknya jangan merendam bayi langsung ke dalam air mandinya karena
akan menyebabkan basahnya tali pusat dan memperlambat proses pengeringan
tali pusat. Dan masih banyak penyebab lain yang dapat memperbesar peluang
terjadinya infeksi pada tali pusat seperti penolong persalinan yang kurang
menjaga kebersihan terutama pada alat-alat yang digunakan pada saat
menolong persalinan dan khususnya pada saat pemotongan tali pusat.
Biasakan mencuci tangan untuk pencegahan terjadinya infeksi.

Proses persalinan
Persalinan yang tidak sehat atau yang dibantu oleh tenaga non
medis, terjadi pada saat memotong tali pusat menggunakan alat yang tidak
steril dan tidak diberikan obat antiseptik. Untuk perawatan tali pusat juga
tidak lepas dari masih adanya tradisi yang berlaku di masyarakat.

Faktor tradisi
Untuk perawatan tali pusat juga tidak lepas dari masih adanya tradisi
yang berlaku di sebagian masyarakat misalnya dengan memberikan berbagai

6
ramuan-ramuan atau serbuk-serbuk yang dipercaya membantu mempercepat
kering dan lepasnya potongan tali pusat. Ada yang mengatakan tali pusat bayi
itu harus diberi abu-abu pandangan seperti inilah yang seharusnya tidak boleh
dilakukan karena justru dengan diberikannya berbagai ramuan tersebut
kemungkinan terjangkitnya tetanus lebih besar biasanya penyakit tetanus
neonatorum ini cepat menyerang bayi, pada keadaan infeksi berat hanya
beberapa hari setelah persalinan jika tidak ditangani biasa mengakibatkan
meninggal dunia.

Gejala Klinis

Tanda-tanda yang perlu dicurigai oleh orang tua baru adalah apabila timbul bau
menyengat dan terdapat cairan berwarna merah darah atau juga berbentuk nanah di sisa tali
pusat bayi. Hal tersebut menandakan sisa tali pusat mengalami infeksi, segera bawa bayi ke
klinik atau rumah sakit, karena apabila infeksi telah merambat ke perut bayi, akan
menimbulkan gangguan serius pada bayi.

Manifestasi kebanyakan infeksi staphylococcus adalah tidak spesifik, bakteremia


tanpa kerusakan jaringan setempat dikaitkan dengan berbagai tanda, berkisar dari yang ringan
sampai dengan keadaan yang berat. Distress pernafasan, apnea, bradikardia, abnormalitas
saluran cerna, masalah termoregulasi, adanya perfusi yang buruk, dan disfungsi serebral
merupakan hal umum. Infeksi spesifik yang disebabkan oleh staphylococcus aereus meliputi
pneumonia, efusi pleural, meningitis, endokarditis, omfalitis, abses, dan osteomielitis.

Bayi yang terinfeksi tali pusatnya, pada tempat tersebut biasanya akan mengeluarkan
nanah dan pada bagian sekitar pangkal tali pusat akan terlihat merah dan dapat disertai
dengan edema. Pada keadaan yang berat infeksi dapat menjalar ke hati (hepar) melalui
ligamentum falsiforme dan menyebabkan abses yang berlipat ganda. Pada keadaan menahun
dapat terjadi granuloma pada umbilikus. Jika tali pusat bayi bernanah atau bertambah bau,
berwarna merah, panas, bengkak, dan ada area lembut di sekitar dasar tali pusat seukuran
uang logam seratus rupiah, ini merupakan tanda infeksi tali pusat.

Penalataksanaan

Infeksi pada bayi dapat merupakan penyakit yang berat dan sangat sulit diobati. Jika
tali pusat bayi terinfeksi oleh Staphylococcus aereus, sebagai pengobatan local dapat
diberikan salep yang mengandung neomisin dan basitrasin. Selain itu juga dapat diberikan

7
salep gentamisin. Jika terdapat granuloma, dapat pula dioleskan dengan larutan nitras argenti
3%.

1. Infeksi tali pusat local atau terbatas


Jika tali pusat bengkak, mengeluarkan nanah, atau berbau busuk, dan di sekitar
tali pusat kemerahan dan pembengkakan terbatas pada daerah 1 cm di sekitar
pangkal tali pusat local atau terbatas. Cara penanganannya :
Biasakan untuk selalu mencuci tangan sebelum memegang atau membersihkan
tali pusat, untuk mencegah berpindahnya kuman dari tangan.
Bersihkan tali pusat menggunakan larutan antiseptik (misalnya klorheksidin
atau iodium povidon 2,5%) dengan kain kassa yang bersih.
Olesi tali pusat pada daerah sekitarnya dengan larutan antiseptik (misalnya
gentian violet 0,5% atau iodium povidon 2,5%) delapan kali sehari sampai
tidak ada nanah lagi pada tali pusat. Anjurkan bayi melakukan ini kapan saja
bila memungkinkan.
Jika kemerahan atau bengkak pada tali pusat meluas melebihi area 1 cm, obati
seperti infeksi tali pusat berat atau meluas.

2. Infeksi tali pusat berat atau meluas


Jika kulit di sekitar tali pusat merah dan mengeras atau bayi mengalami
distensi abdomen, obati sebagai tali pusat berat atau meluas. Cara penanganannya :
Ambil sampel darah dan kirim ke laboratorium untuk pemeriksaan kultur dan
sensivitasi.
Beri kloksasilin per oral selama 5 hari.
Jika terdapat pustule / lepuh kulit dan selaput ocal.
Cari tanda-tanda sepsis.
Lakukan perawatan umum seperti dijelaskan untuk infeksi tali pusat.

Pencegahan

Untuk pencegahan awal tetanus dapat diberikan pada calon pengantin dengan harapan
bila setelah menikah dan hamil tubuhnya sudah punya antitoksin tetanus yang akan ditransfer

8
ke janin melalui plasenta. Seorang wanita yang sudah diimunisasi tetanus 2 kali dengan
interval 4-6 minggu diharapkan mempunyai kekebalan terhadap tetanus selama tiga tahun
imunisasi TT diberikan juga pada ibu hamil, diberikan 2 kali pada trimester kedua dengan
interval waktu 4-6 minggu diharapkan dapat memberikan kekebalan selama tiga tahun
sehingga jika si ibu hamil kurun waktu tiga tahun itu tidak diberikan imunisasi TT atau satu
kali saja imunisasi sudah cukup.

Agar tali pusat tidak terinfeksi, perlu dilakukan inspeksi tali pusat, klem dilepas, dan
tali pusat diikat dan dipotong dekat ocalti kurang dari 24 jam setelah bayi lahir. Ujung dari
potongan diberikan krim klorheksidin untuk mencegah infeksi pada tali pusat, dan tidak perlu
dibalut dengan kasa dan dapat hanya diberi pengikat tali pusat atau penjepit tali pusat yang
terbuat dari ocal.

Dalam keadaan normal, tali pusat akan lepas dengan sendirinya dalam waktu lima
sampai tujuh hari. Tapi dalam beberapa kasus oca sampai dua minggu bahkan lebih lama.
Selama belum pupus, tali pusat harus dirawat dengan baik. Agar tali pusat tidak infeksi,
basah, bernanah, dan berbau. Bersihkan tali pusat bayi dengan sabun saat memandikan bayi.
Keringkan dengan handuk lembut. Olesi dengan ocal 70%. Jangan pakai betadine, karena
yodium yang dikandung betadine dapat masuk ke peredaran darah bayi dan menyebabkan
gangguan pertumbuhan kelenjar gondok. Biarkan terbuka hingga kering, dapat dibungkus
dengan kasa steril. Jangan mengolesi tali pusat dengan ramuan atau menaburi bedak, karena
dapat menjadi media yang baik bagi tumbuhnya kuman, termasuk kuman tetanus.

Untuk penggantian popok, sebaiknya popok yang telah basah segera diganti untuk
menghindari iritasi tali pusat, area tali pusat jangan ditutup dengan popok atau celana ocal
dan bila bayi menggunakan popok langsung pakai saja. Hal yang paling terpenting dalam
membersihkan tali pusat adalah :

Pastikan tali pusat dan area sekelilingnya selalu bersih dan kering.
Selalu cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun sebelum membersihkan
tali pusat.
Selama belum tali pusatnya puput, sebaiknya bayi tidak dimandikan dengan cara
dicelupkan ke dalam air. Cukup dilap saja dengan air hangat. Alasannya, untuk
menjaga tali pusat tetap kering. Bagian yang harus selalu dibersihkan adalah pangkal
tali pusat, bukan atasnya. Untuk membersihkan pangkal ini, Anda harus sedikit

9
mengangkat (bukan menarik) tali pusat. Tali pusat harus dibersihkan sedikitnya dua
kali dalam sehari.
Tali pusat juga tidak boleh ditutup rapat dengan apapun, karena akan membuatnya
menjadi lembab. Selain memperlambat puputnya tali pusat, juga menimbulkan resiko
infeksi. Kalaupun terpaksa ditutup tutup atau ikat dengan longgar pada bagian atas tali
pusat dengan kain kasa steril. Pastikan bagian pangkal tali pusat dapat terkena udara
dengan leluasa.

Kesimpulan

Tali pusat adalah bagian yang sangat penting bagi kehidupan janin, oleh karena
melalui alat ini janin dengan mudah mendapatkan oksigen dan makanan yang diperlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangannya serta mengeluarkan karbondioksida dan bahan
yang diperlukan.

10

Вам также может понравиться