Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
PENDAHULUAN
Gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi
dengan barang kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk dengan
permukaan yang sangat halus dan kedap air. Oleh karena sifatnya yang sangat
ideal gelas banyak digunakan di banyak bidang kehidupan. Tetapi gelas bisa pecah
menjadi pecahan yang tajam. Sifat kaca ini bisa dimodifikasi dan bahkan bisa
diubah seluruhnya dengan proses kimia atau dengan pemanasan.
Kaca merupakan bahan lutsinar, kuat, tahan hakis, lengai, dan secara biologi
merupakan bahan yang tidak aktif, yang boleh dibentuk menjadi permukaan yang
tahan dan licin. Ciri-ciri ini menjadikan kaca sebagai bahan yang sangat berguna.
Komponen utama kaca ialah silika. Silika ialah galian yang mengandungi silikon
dioksida. Nama IUPAC silikon dioksida ialah silikon(IV) oksida. Silika wujud
secara semulajadi dalam pasir.Kaca merupakan bahan pejal sekata, biasanya
terbentuk apabila bahan cair tidak berkristal disejukkan dengan cepat, dengan itu
tidak memberikan cukup masa untuk jaringan kekisi kristal biasa terbentuk.
Kaca biasa biasanya terdiri daripada silikon dioksida (SiO2), yang merupakan
sebatian kimia yang serupa dengan kuarza, atau dalam bentuk polihabluran, pasir.
Silika tulen mempunyai tahap lebur sekitar 2000 Selsius, jadi dua bahan lain
sering dicampurkan kepada pasir dalam pembuatan kaca. Satu daripadanya adalah
soda (sodium karbonat Na2CO3), atau potasy, setara dengan sebatian kalium
karbonat, yang menurunkan tahap lebur kepada sekitar 1000 Selsius.
Bagaimanapun, bahan soda menjadikan kaca larut, jadi kapur (kalsium oksida,
CaO) merupakan bahan ketiga, ditambah untuk menjadikan kaca tidak
larut.Silikon(IV) oksida ialah molekul kovalen raksasa. Oleh itu, silikon(IV)
oksida memerlukan banyak tenaga haba untuk mengatasi setiap ikatan kovalen
antara atom dalam struktur raksasa. Maka, silikon(IV) oksida mempunyai takat
lebur yang sangat tinggi, iaitu 1710 C. Dalam silikon(IV) oksida, setiap atom
silikon diikat secara kovalen kepada 4 atom oksigen dalam bentuk tetrahedron
dengan sudut antara ikatan 109.5 . Unit itu diulangi secara tidak terhingga dengan
setiap atom oksigen terikat kepada 2 atom silikon untuk membentuk molekul
kovalen raksasa seperti struktur berlian. Kaca merupakan bahan pejal sekata,
biasanya terbentuk apabila bahan cair tidak berkristal disejukkan dengan cepat,
dengan itu tidak memberikan cukup masa untuk jaringan kekisi kristal biasa
terbentuk.Salah satu ciri kaca adalah ia lutsinar. Sifat lutsinar disebabkan kaca
terdiri daripada bahan yang tidak mempunyai keadaan perubahan garisan atomik
dalam tenaga cahaya. Juga disebabkan kaca adalah sekata pada tahap gelombang
yang lebih besar daripada cahaya, ketidaksekataan menyebabkan cahaya terbias,
menghalang pemancaran imej.
1.2 Tujuan
Dapat mengetahui bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan gelas dan kaca.
Dapat mengetahui proses pembuatan suatu barang dari bahan gelas dan kaca.
Dapat mengetahui perbedaan antara gelas dan kaca
BAB II
PEMBAHASAN
Namun kekurangan dari gelas adalah sifat nya yang getas dan mudah pecah.
Gelas merupakan bahan yang dapat ditembus oleh cahaya tampak dan sinar infra
merah, tetapi tidak oleh sinar ultraviolet. Gelas yang mengandung Pb tidak dapat
dilewati oleh sinar Rontgen. Pemanasan akan menyebabkan pemuaian gelas yang
besarnya sangat berbeda satu sama lain (tergantung koefisien pemuaian). Bila
pemanasan atau pendinginan berlangsung terlalu cepat atau terkonsentrasi pada
satu titik, akan terjadi tegangan. Karena gelas bersifat rapuh, tegangan tersebut
dapat menimbulkan retakan. Bahan aditif khusus seperti boron oksida dapat
membuat gelas kimia lebih tahan terhadap bahan kimia dan perubahan temperatur.
Kuarsa memiliki sifat tennis yang lebih baik karena koefisien pemuaiannya sangat
kecil.Gelas merupakan isolator listrik yang baik dan penghantar panas yang buruk
(terutama glass wool). Gelas kimia akan berubah sifatnya setelah digunakan
bertahun-tahun atau dalam waktu yang lebih singkat lagi bila dipakai untuk
temperatur yang lebih dari 150oC. Perubahan ini dimulai dengan teradinya
kristalisasi pada beberapa tempat dan akhimya pada seluruh tempat. Dengan
demikian, gelas menjadi lebih rapuh dan tidak dapat digunakan.
Dipandang dari segi fisika kaca merupakan zat cair yang sangat dingin. Disebut
demikian karena struktur partikel-partikel penyusunnya yang saling berjauhan
seperti dalam zat cair namun dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi akibat proses
pendinginan (cooling) yang sangat cepat, sehingga partikel-partikel silika tidak
sempat menyusun diri secara teratur. Dari segi kimia, kaca adalah gabungan dari
berbagai oksida anorganik yang tidak mudah menguap , yang dihasilkan dari
dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagai
penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat yang khas dibanding dengan golongan
keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama dipengaruhi oleh keunikan
silika (SiO2) dan proses pembentukannya.
Beberapa sifat-sifat kaca secara umum adalah:
Pada tahun 1914, di Belgia dikembangkan proses Fourcault untuk menarik kaca
plat secara kontiniu. Selama 50 tahun berikutnya para ilmuwan dan insinyur telah
berhasil menciptakan berbagai modifiklasi terhadap proses penarikan kaca dengan
tujuan untuk memperkecil distorsi optik kaca lembaran (kaca jendela) dan
menurunkan biaya pembuatan.
Reaksi yang terjadi dalam pembuatan kaca secara ringkas adalah sebagai berikut:
Na2CO3 + aSiO2 Na2O.aSiO2 + CO2
CaCO3 + bSiO2 CaO.bSiO2 + CO2
Na2SO4 + cSiO2 + C Na2O.cSiO2 + SO2 + SO2 + CO
Walaupun saat ini terdapat ribuan macam formulasi kaca yang dikembangkan
dalam 30 tahun terakhir ini namun gamping, silika dan soda masih merupakan
bahan baku dari 90 persen kaca yang diproduksi di dunia.
Kuarsa (SiO2), salah satu bentuk polimorfi silika
2.3 Jenis - Jenis dari Gelas dan Kaca
Secara umum, kaca komersial dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan:
1. Silika lebur. Silika lebur atau silika vitreo dibuat melalui pirolisis silikon
tetraklorida pada suhu tinggi, atau dari peleburan kuarsa atau pasir murni.
Secara salah kaprah, kaca ini sering disebut kaca kuarsa (quartz glass).
Kaca ini mempunyai ciri-ciri nilai ekspansi rendah dan titik pelunakan
tinggi. Karena itu, kaca ini mempunyai ketahanan termal lebih tinggi
daripada kaca lain. Kaca ini juga sangat transparan terhadap radiasi
ultraviolet. Kaca jenis inilah yang sering digunakan sebagai kuvet untuk
spektrometer UV-Visible yang harganya sekitar dua jutaan per kuvet.
2. Alkali silikat. Alkali silikat adalah satu-satunya kaca dua komponen yang
secara komersial, penting. Untuk membuatnya, pasir dan soda dilebur
bersama-sama, dan hasilnya disebut Natrium silikat. Larutan silikat soda
juga dikenal sebagai kaca larut air (water soluble glass) banyak dipakai
sebagai adhesif dalam pembuatan kotak-kotak karton gelombang serta
memberi sifat tahan api.
3. Kaca soda gamping. Kaca soda gamping (soda-lime glass) merupakan 95
persen dari semua kaca yang dihasilkan. Kaca ini digunakan untuk
membuat segala macam bejana, kaca lembaran, jendela mobil dan barang
pecah belah.
4. Kaca timbal. Dengan menggunakan oksida timbal sebagai pengganti
kalsium dalam campuran kaca cair, didapatlah kaca timbal (lead glass).
Kaca ini sangat penting dalam bidang optik, karena mempunyai indeks
refraksi dan dispersi yang tinggi. Kandungan timbalnya bisa mencapai 82%
(densitas 8,0, indeks bias 2,2). Kandungan timbal inilah yang memberikan
kecemerlangan pada kaca potong (cut glass). Kaca ini juga digunakan
dalam jumlah besar untuk membuat bola lampu, lampu reklame neon,
radiotron, terutama karena kaca ini mempunyai tahanan (resistance) listrik
tinggi. Kaca ini juga cocok dipakai sebagai perisai radiasi nuklir.
5. Kaca borosilikat. Kaca borosilikat biasanya mengandung 10 sampai 20%
B2O3, 80% sampai 87% silika, dan kurang dari 10% Na2O. Kaca jenis ini
mempunyai koefisien ekspansi termal rendah, lebih tahan terhadap kejutan
dan mempunyai stabilitas kimia tinggi, serta tahanan listrik tinggi. Perabot
laboratorium yang dibuat dari kaca ini dikenal dengan nama dagang pyrex.
Kaca borosilikat juga digunakan sebagai isolator tegangan tinggi, pipa
lensa teleskop seperti misalnya lensa 500 cm di Mt. Palomer (AS).
6. Kaca khusus. Kaca berwarna , bersalut, opal, translusen, kaca
keselamatan,fitokrom, kaca optik dan kaca keramik semuanya termasuk
kaca khusus. Komposisinya berbeda-beda tergantung pada produk akhir
yang diinginkan.
7. Serat kaca (fiber glass). Serat kaca dibuat dari komposisi kaca khusus,
yang tahan terhadap kondisi cuaca. Kaca ini biasanya mempunyai
kandungan silika sekitar 55%, dan alkali lebih rendah.
Jenis kaca yang paling umum dikenal dan yang telah digunakan sejak
berabad-abad silam sebagai jendela dan gelas minum adalah kaca soda kapur, yang
terbuat dari 75% silica (SiO2) ditambah Na2O, CaO, dan sedikit aditif lain.
Di dalam ilmu pengetahuan, istilah kaca didefinisikan dalam arti yang luas,
kaca dapat dibuat dari paduan bahan yang berbeda: paduan logam, ion-ion yang di
cairkan, molekul cair, dan polimer. Untuk banyak aplikasi seperti; botol, kaca
mata, gelas dll.
Kaca memainkan peran penting dalam ilmu pengetahuan dan industri.
Karena struktur kimianya, fisik, dan khususnya sifat optik kaca cocok untuk
aplikasi optik dan bahan Optoelektronik, peralatan laboratorium, isolator termal,
bahan penguat, dan seni kaca (seni, kaca studio).
Kaca tulen boleh dijadikan begitu lutsinar sehinggakan beratus kilometer kaca
boleh ditembusi gelombang cahaya infra dalam kabel gentian optik.Kaca biasa
mempunyai campuran bahan lain untuk mengubah cirinya. Kaca bertimah hitam
adalah lebih berkilauan, kerana peningkatan index pantulannya, sementara boron
ditambah bagi mengubah ciri terma dan elektriknya, seperti Pyrex. Menambah
barium juga meningkatkan indeks pantulannya, dan serium digunakan dalam kaca
yang menyerap tenaga infra. Logam oksida juga ditambah bagi menukarkan warna
kaca. Peningkatan soda atau potash menurunkan lagi tahap lebur, sementara
mangan ditambah bagi menyingkirkan warna yang tidak dikehendaki. Kaca
berwarna dihasilkan dengan bercampur dengan sedikit oksida logam peralihan.
Misalnya, oksida mangan akan menghasilkan warna ungu, oksida kuprum dan
kromium memberikan warna hijau, dan oksida kolbalt memberikan warna
biru.Soda atau sodium karbonat, Na2CO3 yang menurunkan tahap lebur kepada
sekitar 1000 C. Bagaimanapun, bahan soda menjadikan kaca larut, jadi kapur
(kalsium oksida, CaO) biasanya ditambah untuk menjadikan kaca tidak larut.
Gelas adalah benda padat yang tidak mempunyai struktur seperti halnya
keramik atau logam.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa metode yang dapat
dilakukan untuk membuat gelas, yaitu:
Gelas termasuk kelompok vitroida atau termogel, yang merupakan senyawa kimia
dengan susunan yang kompleks. Senyawa tersebut diperoleh dengan membekukan
lelehan yang lewat dingin. Gelas ialah produk yang amorf dan bening dengan
kekerasan dan elastisitas yang cukup, tetapi sangat rapuh.
Komponen komponen utama pembuatan kaca :
1.Pasir : yang dikenal adalah jenis quartz
2.Soda : yaitu Na2O yang di suplai dalam berbagai soda abu (Na2CO3).
3.Feldspar : mempunyai formula umum : R2O, Al2O3 . 6 SiO2 di mana R2O
dapat berupa Na2O abu K2O abu campuran dari kedua oksidasi tersebut.
4.Borax : menurunkan koefisien ekspansi dan menaikkan ketahanan terhadap
bahan kimia.
5.Cullet : merupakan pecahan-pecahan kaca atau kaca yang berasal dari produk tak
lolos quality control. Cullet berfungsi untuk menurunkan temperatur leleh dari
bahan baku. Cullet yang diumpankan sebanyak 25% dari total bahan baku.
PEMBUATAN GELAS
Proses pembuatan gelas di dalam industri meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
1. Persiapan bahan baku (batching)
Pada tahap ini dilakukan penggilingan, pengayakan bahan baku serta
pemisahan dari pengotor-pengotornya. Serbuk bahan baku ditimbang sesuai
komposisi, termasuk bahan-bahan aditif lain yang diperlukan seperti zat pewarna
atau zat-zat sesuai dengan produk kaca yang dikendaki. Pengadukan campuran
bahan baku dalam suatu mixer dilakukan agar campuran menjadi homogen
sebelum dicairkan.
2. Pencairan (melting/fusing)
Bahan baku yang sudah homogen, diayak dahulu sebelum dimasukkan ke
dalam tungku (furnace) bersuhu sekitar 1500oC sehingga campuran akan mencair.
Selama proses pencairan, masing-masing bahan baku akan saling berinteraksi
membentuk reaksi-reaksi kimia berikut :
Reaksi-reaksi penguraian
3. Leburan kaca
Tungku sebagai tempat mencairkan campuran bahan baku kaca, terbagi menjadi
3 jenis, yaitu :
Pot furnace, biasanya dipakai untuk menghasilkan kaca-kaca khusus (special glass)
seperti kaca seni, kaca optik dengan skala produksi yang kecil sekitar 2 ton atau
lebih rendah. Pot terbuat dari bata silica-alumina (lempung) khusus atau platina.
Tank furnace, digunakan pada industri gelas skala besar dan terbuat dari bata
refraktori (bata tahan panas). Furnace ini mampu menampung sekitar
1350 ton cairan gelas yang membentuk kolam di jantung furnace.
Regenerative furnace.
Pembentukan (forming/shaping)
Bahan kaca yang berbentuk cair lalu dialirkan ke dalam alat-alat yang
berfungsi untuk membentuk kaca padat sesuai yang diinginkan. Ada beberapa
jenis proses pembentukkan kaca, di antaranya adalah :
a. Proses Fourcault., Bahan cair dialirkan secara vertikal ke atas melalui sebuah
bagian yang dinamakan "debiteuse". Bagian ini terapung di permukaan kaca cair
dengan celah sesuai dengan ketebalan kaca yang diinginkan. Di atas debiteuse
terdapat bagian sirkulasi air pendingin yang akan mendinginkan kaca hingga 650
670oC. Pada suhu tersebut kaca berubah menjadi pelat padat dan akan bergerak
dengan didukung oleh roda pemutar (roller) yang menarik kaca tersebut ke atas.
Gambar di bawah ini melukiskan skema prosesFour cault.
d. Proses tiup (blow), Proses ini digunakan untuk membuat botol kaca, gelas
kemasan, atau aneka bentuk kaca seni lainnya.
4. Annealing
Fungsi tahapan ini adalah untuk mencegah timbulnya tegangan-tegangan
antar molekul pada kaca yang tidak merata sehingga dapat menimbulkan
kepecahan. Proses annealing kaca terdiri dari 2 aktivitas, yaitu :
(1) menahan kaca dengan waktu yang cukup di atas temperatur kritik tertentu
untuk menurunkan regangan internal, dan
(2) mendinginkan kaca sampai temperatur ruang secara perlahan-lahan untuk
menahan regangan sampai titik maksimumnya. Proses ini berlangsung di dalam
"annealing lehr". Untuk jenis kaca lembaran, annealing lehr ini dilewati oleh kaca-
kaca yang bergerak di atas roda berjalan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi
dengan barang kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk
dengan permukaan yang sangat halus dan kedap air. Sedangkan kaca
merupakan bahan lutsinar, kuat, tahan hakis, lengai, dan secara biologi
merupakan bahan yang tidak aktif, yang boleh dibentuk menjadi
permukaan yang tahan dan licin.
Keunggulan sifat yang dimiliki oleh gelas dibanding bahan lainnya adalah :