Вы находитесь на странице: 1из 21

Ringkasan Materi Kuliah

Fungsi Komunikasi

Komunikasi menjalankan empat fungsi dalam kelompok atau organisasi, yaitu:

Pengendalian
Komunikasi berfungsi mengendalikan perilaku anggoa dengan beberapa
cara setiap organisasi emunyai hierarki wewenang dan garis panduan formal
yang harus dipatuhi oleh karyawan. Bila kelompok kerja menggoda atau
melecehkan anggota yang memproduksi terlalu banyak (dan menyebabkan
yang lain terlihat buruk), mereka secara informal berkomunikasi, dan
mengendalikan perilaku anggota itu.
Motivasi
Komunikasi memperkuat motivasi dengan menjelaskan ke para karyawan
apa yang harus dilakukan, seberapa baik mereka bekerja, dan apa yang
dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja yang di bawah standar.
Penyusuanan sasaran yang spesifik, umpan balik terhadap kemajuan ke
arah sasaran, dan dorongan ke perilakuyang diinginkan merangsang
motivasi dan menuntut komunikasi.
Pengungkapan informasi
Bagi banyak karyawan, kelompok kerja mereka merupakan sumber pertama
untuk interaki sosial. Oleh karena itu, komunikasi memfasilitasi pelepasan
ungkapan emosi perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial.
Komunikasi
Berhubungan dengan perannya dalam mempermudah pengambilan
keputusan. Komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan
kelompok untuk mengambil keputusan melalui penyampaian data guna
mengenali dan mengevaluasi pilihan-pilihan alternatif.

1
Proses Komunikasi
Langkah-langkah antara sumber dan penerima yang menghasilkan penyampaian
dan pemahaman makna.
Model Kontemporer:

Pesan Pesan Pesan Pesan

Sumber Pengkodea Saluran Decoding Penerima

Umpan Balik

Sebelum komunikasi berlangsung, kita memerlukan tujuan, yang


ditanyakan sebagai pesan yang harus disampaikan. Pesan itu disamapaikan dari
sumber (pengirim) ke penerima. Pesan itu dikodekan (diubah ke dalam bentuk
simbolik) dan diteruskan melalui sejumlah medium (saluran) ke penerima, yang
menerjemahkan ulang (decoding) pesan yang dimulai oleh pengirim. Hasilnya
dalam pentransferan makna dari satu orang ke orang lain.
Tujuh bagian proses komunikasi:
1. Sumber Komunikasi
2. Pengkodean
3. Pesan
Produk fisik aktual dari sumber yang melakukan pengkodean.
4. Saluran
Medium tempat pesan diantarkan.
5. Decoding
Simbol-simbol di dalam pesan harus diterjemahkan ke dalam bentuk yang
dapat dimengerti oleh penerima.
6. Penerima
Objek yang menjadi tujuan penyampaian pesan.
7. Umpan Balik
Pengecekan mengenai seberapa sukses kita menyampaikan pesan seperti
yang dimaksud semula.

2
Arah Komunikasi
Ke Bawah
Komunikai yang mengalir dari satu tingkat dalam kelompok atau organisasi
ke tingkat yang lebih bawah. Pola itu digunakan oleh pemimpin kelompok
dan manajer untuk menetapkan sasaran, memberikan intruksi pekerjaan,
menginformasikan kebijakan dan prosedur ke bawahan, menunjukkan
masalah yang memerlukan perhatian, dan mengemukakan umpan balik
tentang kinerja.
Ke Atas
Mengalir ke tingkat yang lebih tinggi dalam kelompok. Komunikasi ini
digunakan untuk memberikan umpan balik ke atasan, menginformasikan
mereka mengenai kemajuan ke sasaran, dan menyampaikan masalah-
masalah yang dihadapi.
Komunikasi ke atas menyebabkan para manajer menyadari perasaan para
karyawan terhadap pekerjaannya, rekan sekerjanya, dan organisasi secara
umum. Manajer juga mengandalkan komunikasi ini untuk memperoleh
gagasan mengenai cara memperbaiki kondisi.
Contoh: laporan kinerja, survey sifat karyawan, prosedur keluhan, diskusi
atasan-bawahan, dan pertemuan keluhan informal.
Horizontal
Terjadi di antara anggota kelompok kerja yang sama, contoh manajer,
personel.
Kelebihan arah komunikasi ini adalah sering diperlukan untuk menghemat
waktu dan mempermudah koordinasi. Dalam beberapa hubungan horizontal
ini memberlakukan sanksi formal. Seringkali hubungan itu diciptakan secra
informal untuk memintas hierarki vertikal dan mempercepat tindakan.
Tetapi, komunikasi ini dapat menciptakan konflik yang disfungsional bila
saluran vertikal yang formal diterobos, bila anggota mengabaikan atasan
mereka untuk menyelesaikan urusan, atau bila para atasan mendapati
bahwa sejumlah tindakan atau keputusan telah diambil tanpa
sepengetahuan mereka.

3
Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi Lisan
Sebagai sarana utama dalam menyampaikan pesan, seperti pidato, diskusi
kelompok, percakapan, mengobrol, dll.
Keuntungan: Kecepatan dan umpan balik yang dihasilkan. Jika ada
kesalahan informasi, penerima dapat melakukan umpan balik dan mendapat
koreksi dini.
Kerugiannya adalah ketika pesan tersebut harus melewati sejumlah orang.
Semakin banyak orang yang dilalu imaka akan semakin besar distorsi yang
ditimbulkan.

Komunikasi Tertulis
Contoh: memo, surat, email, sms, chat, bbm, faks, laporan erkala
perusahaan, pengumuman di papan buletin, koran, majalah, atau alat lain
yang dikirimkan via kata-kata atau simbol tertulis yangtelah disetujui.
Kelebihan:
Berwujud dan dapat dibuktikan.
Data disimpan dalam periode waktu tertentu.
Bermanfaat bagi komunikasi yang kompleks dan panjang.
Kekurangan:
Membutuhkan waktu lebih lama.
Umpan balik yang tidak efisien.
Tidak ada jaminan penerima mengerti pesan sesuai yang dimaksudkan oleh
pengirim.
Besarnya kemungkinan untuk salah paham

Komunikasi Nonverbal
Suatu kode yang disampaikan ke pihak lain. Contoh: kilasan pandang,
tatapan mata, senyuman maut, lirikan tajam, siulan atau gerak tubuh yang
provokatif bertujuan mengirimkan pesan tertentu. Mencakup seluruh gerakan
tubuh, intonasi/tekanan bicara, ekspresi wajah, dan jarak fisik antara
pengirim dan penerima

4
Komunikasi Organisasi

Jaringan Kelompok-kecil Formal


Jaringan organisasi formal disederhanakan menjadi tiga jaringan kecil , tiga
jaringan ini adalah rantai, roda, dan semua saluran. Ketiga jaringan memiliki
keunikan masing-masing,
a. Rantai
Rantai secara tegas mengikuti rantai komando yang formal. Jaringan ini
hampir sama dengan saluran komunikasi yang mungkin ditemukan dalam
organisasi dengan tingkatan yang kaku.
b. Roda
Mengandalkan tokoh sentral yang bertindak sebagai saluran pusat untuk
semua komunikasi kelompok.
c. Semua Saluran
Jaringan semua saluran memungkinkan semua anggota kelompok untuk
secara aktif saling berkomunikasi.

Selentingan
Selentingan mempunyai tiga karakteristik utama:
a. Selentingan tidak dikendalikan oleh manajemen
b. Selentingan dipresepsikan oleh kebanyakan karyawan sebagai yang paling
dapat dipercaya dan andal daripada komunikasi formal yang diumumkan
oleh manajemen puncak
c. Sebagian besar selentingan digunakan untuk melayani kepentingan-
kepentingan sendiri dari orang-orang didalamnya.

Selentingan itu bagian yang penting dari jaringan komunikasi kelompok atau
organisasi dan patut dipahami. Selentingan menunjukan ke para manajer isu-isu
yang membingungkan yang oleh para karyawan dianggap penting dan memicu
kecemasan. Oleh karena itu selentingan bertindak sebagai filter dan sebgai
mekanisme umpan balik yang mengumpulkan isu-isu yang dianggap relevan
oleh para karyawan.

5
Komunikasi dengan Bantuan Komputer
Komunikasi dalam organisasi dewasa ini ditingkatkan dan dipekaya oleh
teknologi yang dibantu komputer. Komunikasi ini mencakup surat elektronik
(email), hubungan Intranet dan Ekstranet, serta konferensi video.
a. Email
Sebagai alat komunikasi, email memiliki daftar manfaat yang panjang. Pesan
Email dapat cepat ditulis,diedit, dan disimpan. Pesan-pesan itu dapat
didistribusikan kesatu atau ribuan orang dengan satu klik mouse. Semua
dapat dibaca kapan aja saat sipenerima mau. Kelemahan terbesar email
adalah berlebihnya informasi yang didapatkan membuat karyawan semakin
sulit membedakan email yang penting dengan email sampah serta pesan
yang tidak relevan.
b. Hubungan Intranet dan Ekstranet
Intranet adalah jaringan informasi privat diseluruh organisasi yang berfungsi
seperti situs web tetapi hanya bisa bisa diakses oleh orang dalam. Intranet
cepat menjadi sarana yang dipilih bagi karyawan dalam perusahaan-
perusahaan untuk saling berkomunikasi. Selain itu organisasi organisasi
menciptakan hubungan ekstranet yang menghubungkan karyawan internal
dengan pemasok-pemasok,pelanggan, dan mitra strategis tertentu.
c. Konferensi Video
Perluasaan sistem intranet dan ekstranet. Konferensi Video
memmungkinkan karyawan dalam organisasi untuk melakukan pertemuan
dengan orang-orang dari lokasi yang berbeda. Akibatnya teknologi
konferensi video memungkinkan karyawan untuk melakukan pertemuan
interaktif tanpa perlalu semua secara fisik berada pada tempat yang sama.

Pilihan Saluran Komunikasi


Penentuan pilihan saluran bergantung pada apakah pesan itu rutin atau
tidak. Tipe pesan yang rutin cenderung langsung dan kadar ambiguitasnya kecil.
Pesan yang tidak rutin lebih rumit akan besar kemungkinan dan berpotensial
disalahpaham. Para manager dapat mengkomunikasikan pesan rutin secara
efisien lewat saluran yang rendah tingkat kekayaannya. Tetapi mereka dapat
mengkomunikasi pesan tidak rutin secara efektif hanya dengan memlilih saluran
yang kaya.

6
Hambatan Komunikasi Efektif
Sejumlah hambatan dapat mengganggu/memperlambat komunikasi yang efektif.
Dalam bagian ini ada beberapa hambatan.
a. Penyaringan
Penyaringan mengacu ke pengirim yang memanipulasi informasi sedemikian
rupa sehingga akan tampak lebih menguntungkan dimata sang penerima.
Penentu utama dari penyaring adalah jumlah level dalam struktur organisasi.
Semakin vertikal dalam hierarki organisasi, semakin banyak terjadi peluang
penyaringannya.
b. Presepsi Selektif
Komunikasi secara selektif melihat dan mendengar berdasarkan
kebutuhan,motivasi,pengalaman,latar belakang,dan karakteristik personal
lainnya. Para penerima juga menjelaskan minat dan harapan mereka
kedalam komunikasi ketika mereka mendekodekannya.
c. Informasi Berlebih
Informasi yang harus kita gunakan dalam bekerja melebihi kemampuan
pengolahan data kita, terjadilah informasi berlebih. Dan dengan email,
panggilan telepon, faksimili, pertemuan dan kebutuhan untuk tetap up to
date dalam bidangnya, semakin banyak manajer dan profesional mengeluh
bahwa mereka menderita kelebihan beban.
d. Emosi
Bagaimana perasaan penerima pada saat menerima komunikasi akan
mempengaruhi cara dia menginterpretasikannya. Saat itu , berada dalam
paling rentan untuk tidak menghiraukan proses pemikiran yang rasional dan
objektif serta menggatifkannya dengan penilaian emosioanal
e. Bahasa
Kata-kata bisa memliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda pula.
Masalahnya adalah anggota organisasi biasanya tidak tahu bagaimana
orang yang dia ajak berinteraksi telah memodifikasikan bahan itu. Para
pengirim cenderung berasumsi bahwa kata-kata dan istilah-stilah yang
mereka gunakan berarti sama bagai penerima dan bagi mereka sendiri.
Tentu saja ini seringkali tidak benar, jadi menciptakan kesulitan komunikasi.
f. Kegelisahan Komunikasi
Meskipun banyak orang takut berbicara didepan kelompok, kegelisahan
komunikasi merupakan masalah yang lebih serius karena mempengaruhi

7
seluruh kategori teknik komunikasi. Orang yang menderita kegelisahan
komunikasi mengalami ketegangan dan kecemasan yang tidak pada
tempatnya dalam komunikasi lisan,tulisan, atau keduaduanya. Dan yang
harus lebih dikhawatirkan adalah adanya bukti bahwa orang yang cemas
dengan komunikasi lisan ditaraf yang sudah tinggi mendistorsi tuntutan
komunikasi dari pekerjaan mereka agar mereka bisa meminimalkan
kebutuhan akan komunikasi.
g. Keahlian Berkomunikasi yang Kurang Baik.
Pengirim pesan mungkin tidakmampu mengutarakan dengan jelas secara
lisan ataupun tulisan, maka informasi tidak tersampai secara akurat.
h. Ketidakramahan
Tanpa keramahan diantara peberi dan penerima, informasi bisa terditorsi
denganmudah.
i. Pengalaman Masa Lampau
Berdasar pengalaman masa lalu akan kebenaran yang disampaikan pengiri
pesan, penerima pesan bisa mengurangi perhatian yang diberikan terhadap
pesan yang disampaikan.
j. Status Pengirim Pesan
Pengirim yang mempunyai jabatan dan pangkat cenderung pendapat dan
informasinya lebih mudah diterima, dibanding dengan yang memegang
kedudukan senior karena mereka tidak mau membicarakan kedudukan atau
perasaan mereka secara terbuka.
k. Sikap Mempertahankan Diri
Orang mungkin merasa terancam oleh pertanyaan tertentu, terutama pada
pertemuan khusus atau rapat. Hal ini karena mereka menghindar untuk
tujuan mempertahankan diri dari hal-hal tertentu.
l. Stereotyping
Seseorang dapat saja pendapatnya dikaitkan dengan asal usulnya. Hal ni
dapat memepengaruhi presepsi tentang pertanyaan atau perilaku orang
tersebut.
m. Dampak Lingkaran Cahaya
Dampak ini timbul ketika kita mengkaitkan sifat tertentu seseorang dengan
sifat lain yg biasanya berhubungan. Hal ini bisa saja benar, tetapi ini berarti
hanya menarik asumsi berdasar bukti terbatas pada satu sifat tertentu.

8
n. Agenda Tersembunyi
Hampir pada setiap pertemuan, mereka yang hadir mempunyai tujuan selain
yang telah dibicarakan. Tentu saja, orang yg paling berhasil dalam hal ini
adalah merekayang berpengaruh dan mempunyai banyak pendukung.
o. Penuh perhatian dan ahli dalam Mendengarkan
Efektivitas setiap komunikasi akan sangat dipengaruhi oleh keahlian
mendengarkan seseorang, yaitu kemampuan memusatkan perhatian pada
apa yang sedang dikatakan orang lain.
p. Lingkungan Fisik
Suasana sekitar dapat mempengaruhi tersampainya informasi. Contohnya
pengap dan berisik yang ada di ruangan dapat mengurangi keefektivitasan
penyampaian informasi.

Bagaimana Berkomunikasi Secara Efektif

Untuk mencapai komunikasi yang efektif dapat kita uraikan menjadi tiga bagian
utama, yaitu:

a. Mengetahui prinsip umum tentang komunikasi yang efektif


1. Perjelas pesan dan alasan yang disampaikan.
2. Pilih metode komunikasi yang sesuai.
3. Persiapkan pesan dalam bentuk dan bahasa yang sesuai.
4. Gunakan lebih dari satu cara komunikasi untuk memperkuat pesan.
5. Pertimbangkan aa kandungan pesan yg akan disampaikan.
6. Berilah contoh yang mendukung berdasar fakta yang ada.
7. Susunlah setiap gagasan berdasar logika.
8. Gunakan hal yang Anda ketahui akan disetujui orang lain untuk
memperkuat alasan Anda.
9. Susun semenarik mungkin.
10. Ujilah pesan yang akan disampaikan dan perhitungkan setai pumpan
balik yang membangun.
b. Berbicara secara efektif
c. Mendengarkan secara efektif

9
Isu-isu Terbaru dalam Komunikasi :

1. Penghalang komunikasi antara laki-laki dan perempuan


Komunikasi merupakan tindakan penyeimbangan bersinambung, yang
menyulap kebutuhan berkonflik demi kekariban dan ketidaktergantungan. Bagi
banyak pria, pembicaraan terutama merupakan suatu cara untuk melestarikan
ketidaktergantungan dan mempertahankan status dalam suatu tertib sosial. Bagi
banyak wanita, pembicaraan merupakan perundingan untuk kedekatan dimana
orang mencoba mencari dan memberikan informasi serta dukungan.
Apa yang terjadi adalah bahwa jika pria mendengar suatu masalah, hasrat
mereka akan ketidaktergantungan dan kendali sering dipertegas dengan jalan
mengemukakan pemecahan. Tetapi banyak wanita merasa bahwa pembeberan
suatu masalah merupakan cara untuk menggalakan kedekatan. Wanita
menyajikan masalah untuk memperoleh dukungan dan hubungan, bukan untuk
memperoleh nasihat pria. Pemahaman timbal balik itu bersifat simetris. Tetapi
pemberian nasihat itu, bersifat tidak simetris-pemberi nasihat ditempatkan lebih
tinggi sebab lebih mengetahui, lebih masuk akal, dan lebih terkendali. Ini
menyebabkan terjadinya jarak antara pria dan wanita dalam upaya mereka untuk
berkomunikasi.
Berdasarkan hasil penelitian Dr. Jhon Gray dalam buku Men are from Mars
and Women are from Venus, perbedaan bahasa yang digunakan oleh pria dan
wanita juga sering menyebabkan kesalahpahaman masing-masing pihak. Salah
satu penyebabnya adalah sosialisasi mereka yang berbeda, khususnya minat
mereka yang berlainan terhadap berbagai aspek kehidupan.
Wanita menggunakan lebih banyak pertanyaan daripada pria dan mereka
menggunakaannya sebagai strategi pemeliharaan percakapan. Wanita
cenderung menata pembicaraan secara kooperatif, sedangkan pria cenderung
menatanya secara kompetitif. Komunikasi wanita juga ditandai dengan daya
respon yang tinggi karena wanita peduli terhadap orang lain, misalnya dengan
mengatakan itu menarik. Dan yang paling menonjol dari wanita adalah paling
sering melakukan komunikasi verbal pembicaraan ekspresif yang bertujuan untuk
menyatakan emosi, memelihara dan menciptakan hubungan baik, menunjukkan
dukungan, dan membangun komunitas. Di samping itu, wanita juga
menggunakan suara-suara yang menunjukkan bahwa mereka mendengarkan
seperti oh, betul, heegh. Pria lebih sering menginterupsi wanita daripada
menginterupsi sesama pria . Ketika pria mencoba menginterupsi sesama pria,

10
mereka tidak sesukses ketika menginterupsi wanita. Ketika beberapa kali wanita
menginterupsi pria, mereke berekspresi atau memberi dukungan dengan kata
Yeah, Mm-hmm, Benar. Hal ini sulit untuk mempertimbangkan interupsinya,
karena ekspresi tersebut justru memberikan dorongan kepada pria untuk terus
berbicara mendengarkan percakapan di kafe, toko obat, dan tempat umum lain
di dekat sebuah universitas, mereka menemukan 96 % pria melakukan interupsi.
Wanita tidak protes akan interupsi tersebut dan mereka justru diam setelah
diinterupsi.
Pada kesimpulannya, terdapat perbedaan antara pria dan wanita pada
komposisi pembicaraannya. Jika dibandingkan dengan wanita, pria berbicara
lebih banyak, menggunakan jeda, dan menginterupsi lebih banyak . Interupsi
mereka bukan untuk mengendalikan seperti yang dilakukan pria, bukan
menantang atau mengancam lawan bicara, melainkan untuk mendukung atau
menegaskan pembicara. Sementara itu, pria lebih banyak menggunakan
pembicaraan komunikasi verbal untuk mempengaruhi dan mengendalikan orang
lain, melaporkan informasi, memecahkan masalah, dan menyelesaikan tugas
melalui pertukaran informasi. Pokok persoalan di sini bukanlah bahwa bahasa
pria lebih baik daripada bahasa wanita. Hal ini hanya menunjukkan bahwa faktor
sosial mendorong kita menggunakan bahasa yang sesuai dengan peran
kita.Kerugian akan muncul ketika wanita dan pria tidak terampil mengubah suatu
gaya ke gaya yang lain yang sesuai dengan tuntutan situasi. Oleh karena itu,
yang kita perlukan saat ini adalah keluwesan menggunakan bahasa, bagaimana
agar pria dan wanita dapat menggunakan bahasa yang dimaksudkan untuk
dapat saling mengeti maksud satu sama lain. Kita harus bisa menentukan sikap
ketika berbicara dengan pria atau wanita untuk menyesuaikan diri agar informasi
yang diberikan dapat diterima dengan persepsi yang sama. Selain itu, kita juga
akan lebih bisa memahami karakter pria dan wanita agar ketika berbicara dengan
2 makhluk yang berbeda ini tidak salah konteks komunikasi verbal pembicaraan
dan pembicaraannya pun dapat berjalan dengan adanya timbal balik yang baik.

2. Komunikasi yang benar secara politis


Kata-kata merupakan merupakan alat primer untuk berkomunikasi. Bila kita
menyingkirkan kata-kata dari penggunaan karena kata-kata itu tidak tepat secara
politis, kita mengurangi pilihan kita dalam menghantar pesan dalam ragam yang
paling jelas dan tepat.

11
Pada umumnya, makin besar pembendaharaan kata yang digunakan oleh
pengirim dan penerima, makin besar kesempatan untuk menyampaikan pesan
secara akurat. Kita harus peka terhadap pemilihan kata kita yang mungkin
melukai hati orang lain.
Kata-kata tertentu dapat menstereotipkan, mengintimidasi, dan menghina orang
lain. Dalam suatu angkatan kerja yang semakin beragam, kita mesti peka
terhadap bagaimana kata-kata bisa menyinggung perasaan orang lian. Namun,
ada satu sisi buruk dari kebenaran politis. Kebenaran politis memperumit
perbendaharaan kata kita, makin mempersulit orang untuk berkomunikasi. Untuk
mengilustrasikanya, anda mungkin mengetahui arti dari ketiga istilah berikut ini :
sampah, kuota, dan perempuan. Tetapi, setiap kata ini juga dapat didapati bisa
menyinggung perasaan satu kelompok tertentu atau lebih. Kata-kata ini telah
diganti dengan istilah seperti material sisa pascakonsumsi, ekuitas edukasional,
dan kaum gender. Malahnya adalah bahwa kelompok istilah yang disebut
terakhir ini memiliki kemungkinan kurang bisa menyampaikan pesan bila
dibandingkan kata-kata yang mereka gantikan.
Disamping untuk selalu menstereotipkan perkataan, kita juga harus berhati-hati
untuk tidak meninggikan bahasa kita yang justru merintangi kejelasan
komunikasi.

3. Diam Sebagai Komunikasi


Diam -yang didefinisikan sebagai tidak adanya pembicaraanatau suara-
umumnya diabaikan sebagai bentuk komunikasi dalam OB karena
menggambarkan tiadanya tindakan atau tiadanya perilaku. Diam dalam ilmu
komunikasi sesungguhnya orang tersebut juga berkomunikasi, sehingga dalam
ilmu komunikasi disebutkan bahwa manusia itu tidak bisa tidak berkomunikasi.
Diam saja pun juga berkomunikasi. Dalam proses komunikasi sehari-hari diam
mempunyai beberapa fungsi, yaitu:

- Memberi kesempatan berpikir. Seringkali diam berfungsi untuk


memberikan waktu berpikir bagi seorang pembicara. Pembicara diam
sesaat untuk berpikir apa yang sebaiknya dibicarakan berikutnya. Dalam
rapat misalnya, semua peserta rapat diam. Diam disini dapat berfungsi
sebagai memberi kesempatan berpikir kepada peserta rapat. Demikian
pula ketika seseorang bertanya kepada seseorang akan diam sesaat

12
sambil menunggu apa jawaban dari orang itu. Tentu saja disini yang
bertanya diam untuk memberi kesempatan berpikir.

- Menyakiti. Diam juga bisa bertujuan untuk menyakiti seseorang. Banyak


orang yang suka mendiamkan seseorang yang menjengkelkan. Misalnya
dua orang yang bertengkar akan saling mendiamkan. Fungsi lain diam
adalah menolak keberadaan dan peran seseorang di dalam suatu
kelompok.

- Mengisolasi diri. Kadangkala diam juga berfungsi sebagai tanggapan


seseorang terhadap rasa takut, malu, atau cemas. Misalnya, seseorang
merasa cemas dan malu di dalam suatu kelompok orang-orang.

- Mencegah komunikasi. Dengan diam dapat dimaksudkan sebagai upaya


untuk menolak membicarakan hal-hal tertentu. Contohnya, seseorang
menolak membicarakan pribadi orang lain. Disamping itu diam juga
berarti mencegah seseorang akan melakukan kesalahan atau berbicara
salah.

- Mengkomunikasikan perasaanDiam juga dapat dimaksudkan memberikan


tanggapan-tanggapan emosional. Misalnya seseorang diam untuk
menolak dominasi satu terhadap yang lain di dalam hubungan antar
pribadi.

- Tidak menyampaikan sesuatupun. Seringkali diam terjadi karena di sana


tidak ada yang saling berbicara, atau seseorang memang sedang tidak
ingin melakukan atau mengatakan apapun.

4. Komunikasi lintas budaya


Komunikasi yang efektif sulit dilakukan pada kondisi terbaik. Faktor-faktor
lintas budaya jelas menciptakan potensi masalah komunikasi yang meningkat.
Empat masalah spesifik yang menjadi hambatan budaya antara lain yang
pertama, adanya hambatan yang disebabkan oleh semantic. Seperti telah kita
catat sebelumnya, makna kata bisa berlainan untuk orang yang berbeda. Kedua,
ada hambatan yang disebabkan oleh konotasi kata. Kata menyiratkan hal hal
yang berlainan dalam bahasa yang berlainan. Ketiga, ada hambatan yang
disebabkan oleh perbedaan nada. Dalam beberapa budaya, bahasa adalah

13
formal, dalam bahasa lain informal. Keempat, ada hambatan yang disebabkan
oleh beda persepsi. Orang yang berbicara dalam bahasa yang berlainan
sebenarnya memandang dunia secara lain.
Konteks Budaya adalah keseluruhan budaya atau situasi nonlinguistis tempat
sebuah komunikasi terjadi. Konteks budaya ada dua yaitu budaya konteks tinggi
dan budaya konteks rendah. Budaya konteks tinggi adalah budaya yang sangat
mengandalkan isyarat situasional yang halus dan nonverbal dalam komunikasi.
Budaya konteks rendah adalah budaya yang sanagat mengandalkan kata-kata
untuk menyampaikan makna dalam komunikasi. Ada empat kaidah dalam
menilai konteks budaya,yaitu:

- Asumsikan ada perbedaan sampai terbukti ada kesamaan. Kebanyakan


kita mengasumsikan bahwa orang lain lebih sama dengan kita daripada
yang sebenarnya.

- Tekankan penjelasan bukannya penafsiran atau evaluasi. Menafsirkan


atau mengevaluasi apa yang dikatakan atau dilakukan seseoang,
lawannya menjelaskan, didasarkan lebih pada budaya dan latar belakang
pada situasi yang diamati.

- Praktikkan empati. Sebelum mengirim pesan,tempatkanlah diri anda ke


dalam situasi penerima.

- Perilakukan penafsiran. Setelah anda menyusun penjelasan atau situasi


baru atau setelah anda berpikir bahwa anda berempati dengan seseorang
yang berbudaya asing, perlakuan penafsiran anda sebagai hipotesis yang
memerlukan pengujian lebih jauh bukannya sebagai kepastian.

5. Komunikasi elektronik
Komunikasi bermedia komputer dasa warsa ini memegang peranan
sentral dalam transformasi organisasi, dan kini lagi-lagi sendi kehidupan manusia
sangat dipermudah dengan adanya kemajuan teknologi tersebut. Pengaruh yang
ditimbulkan amatlah besar terutama dalam tatanan suatu system organisasi.
Teknologi komunikasi komputer, seperti surat elektronik (e-mail), video
conferencing, voice messaging, faksimil dan papan bulletin komputer, dapat
mengubah cara kita bekerja dan sekarang marilah kita lihat apa pengaruh
fasillitas tersebut bagi organisasi. Penggunaan surat elektronik (e-mail) dan

14
sejenisnya dalam tatanan organisasi dapat menghilangkan pesan berganda
kepada orang yang kita tuju (orang yang sama) atau meniadakan waktu
menunggu sampai pesan-pesan tersebut ada didalam kantornya atau tersedia
sebelum anda bertanya maupun melayani mereka dengan informasi yang
mereka perlukan. Dengan kata lain media baru ini dapat menerobos hierarki
tradisional dan batas-batas departemen dengan mudah, mengganti proses-
proses sebelumnya dengan pola-pola baru dan pengaruh yang menyertainya
serta merta media baru ini mengubah organisasi secara mendasar. Masuk akal
bila kemudian dikatakan bahwa dengan transformasi proses komunikasi manusia
dan komunikasi organisasi, ada kemungkinan bagi organisasi untuk mengalami
transformasi.

Fulk dan Steinfield (1990) menyatakan,"kenyataannya komunikasi efektif


adalah komunikasi yang tujuan intinya memacu penerapan teknologi informasi
dalam organisasi". Asumsi ini harus diteliti secara cermat oleh teoritisi dan
praktisi komunikasi organisasi. Karena dilain tempat ada beberapa pertanyaan
yang mengusik, diantaranya adalah ; apakah teknologi komunikasi membantu
organisasi berkomunikasi lebih efektif ?, dapatkah orang memperkirakan dan
mungkin menjamin suatu peningkatan efisiensi dengan pemasangan video
conferencing atau surat elektronik ?, atau dengan kata lain, apakah teknologi
komunikasi baru "mempengaruhi" lebih efisien, lebih produktif, dan lebih
responsive ?.

Untuk menjawab persoalan diatas dapat dipaparkan sedikit gambaran


suatu hal yang menjadi sifat utama dari surat elektronik atau computer adalah
kemampuannya untuk mengatasi kendala-kendala ruang dan waktu. Selain itu,
memberi kesempatan untuk mengubah jarak dan wilayah komunikasi seseorang,
misalnya, laporan akhir bulan, rincian keuangan, dan pembauran pemasaran
dapat dikirimkan dalam beberapa detik ke kantor yang berjarak geografis. Tentu
hal ini menghapus penantian untuk yang disebut beberapa pegawai sebagai "pos
siput" (snail mail) yang tampaknya menjadi lambat setiap saat. Selanjutnya,
kelompok-kelompok orang dapat mengkoordinasikan pekerjaan dan kegiatan
mereka berapapun jarak yang memisahkannya.

Namun, Rice (1992) mengingatkan bahwa, disamping surat elektronik


memberi kemampuan untuk melintasi batas-batas organisasi dan geografis,

15
kesalingbergantungan tugas dan sumber daya dapat menjadi faktor penggangu.
Kedua hal ini dengan mudah dapat membatasi, mengubah dan/atau mengurangi
motivasi untuk berubah. Misalnya bila tugas dua pegawai saling bergantung,
mereka mungkin memilih tidak menggunakan surat elektronik untuk membuat
"kontak" baru karena mereka telah terkait erat dalam "hubungan kerja yang
berlangsung.

Dalam penelitian lainnya C.B Johnson (1992) menemukan bahwa surat


elektronik tidak secara nyata mengubah jarak dan arah komunikasi dalam suatu
perusahaan utilitas local. Mengapa ini terjadi ? hal ini dapat berkaitan dengan
kesaling bergantungan tugas dan sumber daya yang diperlukan, atau sanksi
administrative yang tegas terhadap penggunaan surat elektronik untuk keperluan
pribadi. Dengan perkataan lain, kita tidak dapat mengasumsikan bahwa
pelaksanaan pos elektronik akan mengubah struktur organisasi. Ada beberapa
faktor lain yang harus dipertimbangkan seperti budaya, norma dan siapa perlu
bekerja dengan siapa. Hal ini menekankan pentingnya konstruksi sosial media
yang digunakan dan bergerak menjauh dari determinisme teknologis.Banyak
kisah kegagalan maupun keberhasilan dalam organisasi ketika media komunikasi
baru seperti surat elektronik diperkenalkan. Keberhasilan bergantung pada
banyak faktor. Kita harus mempertimbangkan bagaimana interaksi para pegawai,
persepsi dan sikap mereka terhadap medium baru, selain dari apa yang dapat
dilakukan oleh medium itu sendiri. Suatu pemahaman mengenai setiap teknologi
komunikasi baru dan khususnya medium baru seperti surat elektronik, harus
mencakup, penggunaan dan persepsi pegawai terhadap hal tersebut. Tidak ada
jalan lain untuk memahami penyebarannya dalam organisasi. Tidak dapat
disangkal, ada penggunaan rasional untuk surat elektronik atau setiap teknologi
komunikasi baru lainya sebagai peralatan tambahan untuk organisasi, tetapi
pegawai menciptakan dan mulai memahami organisasi dan perangkat tersebut
ketika mereka berinteraksi dan bekerja bersama-sama. Akhirnya setiap orang
yang tertarik pada wilayah dan isu-isu lain disekitar media komunikasi baru dan
organisasi, harus melihat pada teknologi keputusan kelompok yang didukung
komputer, pemrosesan informasi dan hubungannya dengan rancangan
organisasi, kesempatan baru bagi komunikasi organisasi, dan analisis jaringan
komunikasi.

16
17
Daftar Pertanyaan

1. Untuk mencapai fungsi-fungsi yang komunikasi efektif maka terdapat 4


fungsi utama yaitu?
A. Pengendalian Organisasi, Motivasi, Pengungkapan emosi, dan
Informasi
B. Pengkodean, Umpan balik, saluran, dan Sumber komunikasi
C. Inovasi, Selentingan, Kepercayaan, dan konferensi
D. Efisiensi, Sensitif, Isyarat, dan Sentuhan pribadi
E. Penyaringan, Informasi berlebih, Presepsi Selektif, dan Bahasa

(Jawaban: A)

2. Komunikasi yang terjadi di antara anggota kelompok kerja yang


sama, diantara anggota kelompok kerja pada tingkat yang sama
atau diantara manajer pada tingkat yang sama disebut sebagai
komunikasi? (C)
A. Ke Bawah
B. Ke Atas
C. Horizontal
D. Vertikal
E. Ke Samping

(Jawaban: C)

3. Mengandalkan tokoh sentral yang bertindak sebagai saluran pusat untuk


semua komunikasi kelompok merupakan salah satu cirri dari 3 jaringan
kelompok-kecil formal yaitu?
A. Rantai
B. Roda
C. Jaringan semua saluran
D. Selentingan
E. Intranet

(Jawaban: B)

18
4. Komunikasi saat ini yang ditingkatkan dan dipekaya oleh teknologi yang
dibantu oleh computer. Komunikasi ini mencakup?
A. Memo, Surat, Panggilan telepon
B. Pidato, Buletin Laporan, Pidato
C. Kelompok diskusi, percakapan telpon, percakapan tatap muka
D. Email, Intranet dan Ekstranet, Konferensi Video
E. Berita, Koran, Novel

(Jawaban: D)

5. Hambatan komunikasi efektif yang mengacu ke pengirim yang


memanipulasi informasi sedemikian rupa sehingga akan tampak lebih
menguntunggkan di mata si penerima di sebut?
A. Informasi berlebih
B. Presepsi Selektif
C. Emosi
D. Bahasa
E. Penyaringan

(Jawaban: E)

19
Daftar Pustaka

Onong Effendy, 1994, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Wiryanto, 2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Grameia Wiiasarana


Indonesia.

Tubbs, Stewart L. Moss, Sylvia, Human Communication: Konteks-Konteks


Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005, h. 170

Fred Luthans, 2006, PERILAKU ORGANISASI, Edisi Sepuluh,

Stephen P. Robbins, 1998, PERILAKU ORGANISASI, Edisi Kedelapan.

Jack Canfield, The Succes Principles, PT. GRAMEDIA, 2008

Fulk, Janet, and Steinfield, Charles W. 1990. Organizations and Communication


Technology. Sage, - ed., pp. 328

Dr. Jhon Gray.2003. Men are from Mars and Women are from Venus. Gramedia
Pustaka Utama

Em Griffin, 2003, A First Look at Communication Theory, McGraw-Hill


Companies

Maciariello, Joseph A dan Kirby, Calvin J, Management Control Systems, Using


Adaptive Systems to Attain Control, 2nd edition, 1994.

Merchant, K. A. (1998), Modern Management Control System (Prentice Hall,


Upper Saddle River).

Rosenblatt, S. Bernard; Bonnington, Robert L. 1973, Modern Business A


Systems Approach Boston: Houghton Mifflin Company, 1973

Sendjaja, S Djuarsa.1994, Teori Komunikasi. Pusat Penerbitan Universitas


Terbuka.

Wiryanto, 2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Grameia Wiiasarana


Indonesia.

Miftah, Thoha. 2008. Perilaku Organisasi; konsep dasar dan aplikasinya. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.

Hasibuan, Malayu. S.P. 2002. Manajemen Pasar. Pengertian dan Masalah,


Jakarta : Gunung Agung.

Robbin, Stephen D. 2006. Perilaku Organisasi. Jilid Kesatu. Prenhalindo


Persada. Jakarta.

20
Jiwanto, Gunawan., Komunikasi dalam Organisasi, Pusat Pengembangan
Manajemen & Andi Offset, Yogyakrta 1985

Applbaum, Ronald L. 1974. Strategies for Persuasive Communication,


Charles E. Merril
Publishing Company, Columbus, Ohio.
Effendy, 1989, Kamus Komunikasi, Mandar Maju, Bandung.

Cushway, Barry and Lodge, Derek. 2007. Perilaku dan Desain Organisasi.
PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta.

Mancevich, Donnely. 2006. ORGANISASI, Edisi Kedelapan. Jilid 2

Dewi, Sutrisna. 2006. Komunikasi Bisnis. Penerbit Andi Yogyakarta.

Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis: Edisi Ketiga. Penerbit Erlangga.


Jakarta

http://panetir.wordpress.com/2013/01/12/komunikasi/
http://uripsantoso.wordpress.com/2009/10/25/makna-diam-dalam-komunikasi/

21

Вам также может понравиться