Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Askep CKD aplikasi Nanda NIC NOC merupakan konsep asuhan keperawatan secara
teoritis yang diberikan kepada pasien dengan masalah gagal ginjal kronis atau CKD.
Pada konsep askep CKD pada artikel ini menggunakan konsep Nanda NIC NOC mulai
dari pengkajian, diagnose keparawatan, intervensi keperawatan menggunakan ilmu
keperawatan Nanda NIC NOC.
Gagal ginjal kronis atau biasa kita sebit dengan CKD (cronic kodney disease)
merupakan suatu keadaan dimana ginjal mengalami kegagalan fungsi ginjal untuk
mempertahankan metabolisme serta keseimbangan cairan dan elektrolit yang di
disebabkan oleh rusaknya struktur ginjal yang progresif dengan dengan gejala
penumpukan sisa metabolic didalam darah.
Gagal ginjal kronis juga disingkat dengan GGK adalah suatu sindrom klinis yang
disebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif, dan
cukup lanjut. Hal ini terjadi apabila laju filtrasi glomerulus kurang dari 50 ml/menit.
Gagal ginjal kronis dapat disebabkan oleh beberapa kondisi baik yang berasal dari
ginjal itu sendiri atau dapat dari luar tubuh. Akan tetapi apapun penyebab gagal ginjal
kronis, respon yang terjadi terhadap tubuh adalah penurunan fungsi ginjal secara
progresif.
Beberapa kondisi dari ginjal sendiri yang dapat menyebabkan gagal ginjal kronis adalah
sebagai berikut:
Penyakit pada saringan yang ada di dalam ginjal yaitu glomerulus seperti
glomerulonephritis atau peradangan pada glomerulus ginjal.
Infeksi kuman seperti pyelonefritis, ureteritis yang berasal dari infeksi saluran
kemih dan lain-lain.
Batu ginjal seperti nefrolitiasis atau urolitiasis
Kista di ginjal seperti polcystis kidney
Trauma langsung yang terjadi pada ginjal pada kondisi kecelakaan
Keganasan pada ginjal seperti kanker ginjal
Sumbatan pada saluran di dalam ginjal seperti tumor, batu, penyempitan/striktur
Beberapa penyakit dari luar ginjal yang dapat menyebabkan terjadinya gagal ginjal
adalah sebagai berikut:
Pada kondisi gagal ginjal kronis, setiap sistem tubuh biasanya akan dipengaruhi oleh
kondisi seperti uremia, maka pasien akan menunjukkan sejumlah tanda dan gejala.
Tingkat keparahan gejala yang muncul tergantung juga dari tingkat kerusakan ginjal,
kondisi lain yang mendasari gagal ginjal , dan juga usia dari pasien itu sendiri.
Gejala yang muncul pada sistem kardiovaskuler pada gagal ginjsl kronis biasanya
mencakup hipertensi atau darah tinggi yang di akibatkan oleh retensi cairan dan
natrium dari aktivasi system rennin-angiotenin-aldosteron, gagal jantung kongestif, dan
edema pulmoner atau edema paru-paru yang di akibatkan oleh penumpukan cairan
yang berlebihan di paru-paru dan perikarditis atau radang pada lapisan luar jantung
yang di akibatkan oleh iritasi pada lapisan pericardial oleh toksin uremia.
Sedangkan gejala yang sering muncul pada kulit pasien adalah mencakup rasa gatal
yang parah (pruritis). Butiran uremik, suatu penumpukan kristal urea di kulit, saat ini
jarang terjadi akibat penanganan dini dan agresif terhadap penyakit ginjal tahap akhir.
Gejala yang muncul pada sistem gastrointestinal biasanya anoreksia, mual, muantah
dan cegukan. Perubahan neuromuskuler mencakup perubahan tingkat kesadaran,
ketidak mampuan berkonsentrasi, kedutan otot dan kejang.
Menurut Long, 1996, gejala dini dari gagal ginjal kronik adalah seperti lethargi, sakit
kepala, kelelahan fisik dan mental, berat badan berkurang, mudah tersinggung, depresi.
Sedangkan gejala lebih lanjut dari gagal ginjal kronis adalah anoreksia, mual disertai
muntah, nafas dangkal atau sesak nafas baik waktui ada kegiatan atau tidak, udem
yang disertai lekukan, pruritis mungkin tidak ada tapi mungkin juga sangat parah.
Penyakit gagal ginjal kronis selain dapat mengganggu fungsi ginjal juga dapat
menyebabkan komplikasi pada tubuh, diantaranya adalah:
Laboratorium
Laju Endap Darah biasanya tinggi yang diperberat oleh adanya anemia, dan
hipoalbuminemia. Anemia normositer normokrom, dan jumlah retikulosit yang
rendah.
Ureum dan kreatinin biasanya meningkat, biasanya perbandingan antara ureum
dan kreatinin kurang lebih 20 : 1. Perbandingan meninggi akibat pendarahan
saluran cerna, demam, luka bakar luas, pengobatan steroid, dan obstruksi
saluran kemih. Perbandingan ini berkurang ketika ureum lebih kecil dari
kreatinin, pada diet rendah protein, dan tes Klirens Kreatinin yang menurun.
Hiponatremi yang pada umumnya disebabkan karena kelebihan cairan.
Hiperkalemia yang biasanya terjadi pada gagal ginjal lanjut bersama dengan
menurunya dieresis
Hipokalemia dan hiperfosfatemia: terjadi karena berkurangnya sintesis vitamin
D3 pada GGK.
Phosphate alkaline meningkat akibat dari gangguan metabolisme tulang,
terutama isoenzim fosfatase lindi tulang.
Hipoalbuminemia dan hipokolesterolemia yang umunya disebabkan gangguan
metabolisme dan diet rendah protein.
Peningkatan kadar gula darah yang di akibatkan oleh gangguan metabolisme
karbohidrat pada gagal ginjal ( resistensi terhadap pengaruh insulin pada
jaringan perifer ).
Hipertrigliserida yang diakibatkan oleh gangguan metabolisme lemak,
disebabkan peningkatan hormone insulin dan menurunnya lipoprotein lipase.
Asidosis metabolic dengan kompensasi respirasi menunjukan Ph yang menurun,
BE yang menurun, HCO3 yang menurun, PCO2 yang menurun, semuanya
disebabkan retensi asam-asam organic pada gagal ginjal.
Radiology
Foto polos abdomen untuk dapat dilakukan untuk membantu menilai bentuk dan besar
ginjal (juga untuk melihat adanya batu atau obstruksi). Dehidrasi karena proses
diagnostic akan memperburuk keadaan ginjal, oleh sebab itu penderita diharapkan tidak
puasa dan harus minum.
USG (ultrasonografi)
Pemeriksaan ultrasonografi dilakukan untuk menilai besar dan bentuk ginjal, tebal
parenkim ginjal, kepadatan parenkim ginjal, anatomi system pelviokalises, ureter
proksimal, kandung kemih dan juga prostat.
EKG (elektrokardiogram)
Pemeriksaan EKG ini ntuk melihat kemungkinan hipertropi ventrikel kiri, tanda-tanda
perikarditis, aritmia, gangguan elektrolit (hiperkalemia).
PENATALAKSANAAN MEDIS GAGAL GINJAL KRONIS
Tujuan dari penatalaksanaan medis pada gagal ginjal kronik adalah untuk
mempertahankan fungsi ginjal dan homeostasis tubuh selama mungkin. Semua faktor
yang berperan dalam terjadinya gagal ginjal kronik dicari dan kemudian diatasi.
Selain itu tujuan penatalaksanaan adalah untuk menjaga keseimbangan cairan dan
elektrolit dan mencegah komplikasi-komplikasi untuk tubuh sebagai berikut :
Dialisis
Dialysis atau biasa kita sebut dialisa (cuci darah) dapat dlakukan untuk mencegah
komplikasi gagal ginjal yang serius, seperti hiperkalemia, perikarditis, dan kejang.
Dialysis memperbaiki abnormalitas biokimia, menyebabkan cairan, protein, dan natrium
dapat dikonsumsi sevara bebas, menghilangkan kecenderungan pendarahan, dan
membantu menyembuhkan luka.
Koreksi hiperkalemi
Koreksi anemia
Pengendalian gagal ginjal pada keseluruhan akan dapat meninggikan Hb. Transfusi
darah hanya dapat diberikan bila ada indikasi yang kuat, missal pada adanya
insufisiensi koroner.
Koreksi asidosis
Pemberian asam melalui makanan dan obat-obatan harus dihindari. Natrium bikarbonat
dapat diberikan peroral atau parenteral. Hemodialisis dan dialysis peritoneal dapat juga
mengatasi asidosis
Pengendalian hipertensi
Pemberian obat beta bloker, alpa metildopa, dan vasodilator dilakukan. Mengurangi
intake garam dalam mengendalikan hipertensi harus hati-hati karena tidak semua gagal
ginjal disertai retensi natrium.
Transplantasi ginjal
Dengan pencangkokan ginjal yang sehat ke pasien GGK, maka seluruh faal ginjal
diganti oleh ginjal yang baru.
Identitas Klien
Silahkan masukkan identitas klien mulai dari nama, usia, jenis kelamin, pekerjaan,
tempat tiinggal, dan lain-lain. Identitas klien disini dapat menjadi penunjang informasi
dalam memberikan asuhan keperawatan.
Keluhan Utama
Keluhan utama yang biasanya muncul pada kondisi gagal ginjal kronis atau CKD pada
umumnya bervariasi, mulai dari urine output sedikit bahkan hingga tidak ada urin
output, gelisah hingga terjadi penurunan kesadaran, anoreksia atau hilang nafsu
makan, mual, muntah, mulut terasa kering, rasa lelah berkepanjangan, napas berbau
khas (bau ureum), dan dapat terjadi gatal-gatal pada kulit.
Gejala paling khas pasien CKD biasanya terjadi penurunan urin output dan
penumpukan cairan atau edema pada ekstremitas atas maupun bawah.
PROMOSI KESEHATAN
Data Subjektif:
Riwayat penyakit yang seperti DM, Hipertensi, batu ginjal, dan lain-lain
Pengetahuan tentang penyakit biasanya kurang
DO:
KU biasanya tergantung dari berat ringannya gagal ginjal kronis mulai dari KU sedang
hingga sakit parah
TTV : TD biasanya tinggi, takikardi, takipnea, suhu meningkat
Terkadang ada riwayat pengoabatan/obat yg digunakan klien pada masa lalu
NUTRISI
DS:
Mual dan muntah, anoreksia
BB dapat menurun
Riwayat DM
DO:
Diare sekunder dari bau mulut ammonia, peradangan mukosa mulut, dan ulkus saluran
cerna sehingga sering di dapatkan penurunan intake nutrisi dari kebutuhan.
ELIMINASI
Sistem Urinarius
DS:
Riwayat penyakit kandung kemih seperti batu ginjal, BPH dan lain-lain
BAK biasanya sedikit dan bahkan tidak BAK
DO:
BAK sedikit dan bahkan tidak ada
Sistem Integuman
DS:
Kulit kering dan kasar
DO:
Itegritas kulit buruk dan elastisitas kulit jelek
Aktivitas
DS:
Kelelahan saat beraktivitas
DO:
Penampilan umum selama beraktivitas biasanya klien kelelahan
Risiko cidera saat berativitas
Kardiovaskular
DS:
Edema ekstremitas
DO:
Edema ekstremitas atas dan bawah
Turgor kulit jelek
Suhu biasanya normal
Auskultasi jantung, bunyi jantung normal
Respirasi
DS:
Napas cepat hingga sesak bau khas amoniak
DO:
RR biasanya lebih dari 20
Kualitas pernapasan cepat dangkal
Laboratorium
Radiology
Foto polos abdomen untuk dapat dilakukan untuk membantu menilai bentuk dan besar
ginjal (juga untuk melihat adanya batu atau obstruksi). Dehidrasi karena proses
diagnostic akan memperburuk keadaan ginjal, oleh sebab itu penderita diharapkan tidak
puasa dan harus minum.
USG (ultrasonografi)
Pemeriksaan ultrasonografi dilakukan untuk menilai besar dan bentuk ginjal, tebal
parenkim ginjal, kepadatan parenkim ginjal, anatomi system pelviokalises, ureter
proksimal, kandung kemih dan juga prostat.
EKG (elektrokardiogram)
Pemeriksaan EKG ini ntuk melihat kemungkinan hipertropi ventrikel kiri, tanda-tanda
perikarditis, aritmia, gangguan elektrolit (hiperkalemia).
1 gangguan eksterm
2 berat
3 sedang
4 ringan
5 tidak ada gangguan
Indikator 1 2 3 4 5
Keseimbangan asupan dan
haluaran dalam 24 jam
Berat badan stabil
Berat jenis urin dalam batas norma
Suara napas tambahan
Stress, distensi vena leher, dan
edema perifer
Pengkajian
Tentukan lokasi dan derajat edema perifer, sacral, dan periorbital pada skala 1+
sampai 4+
Kaji komplikasi pulmonal atau kardiovaskuler yang diindikasikan dengan
peningkatan tanda gawat napas, nadi, TD, buni jantung yang abnormal, dan
suara napas tidak normal
Kaji ekstremitas atau bagian tubuh yang edema terhadap gangguan sirkulasi dan
integritas kulit
Kaji efek pengobatan
Pantau secara teratur lingkar abdomen atau ekstremitas
Ajarkan pasien tentang penyebab dan cara mengatasi edema, pembatasan diet,
dan penggunaan dosis, dan efek samping obat yang diprogramkan
Manajemen cairan (NIC): anjurkan pasien untuk puasa, sesuai dengan
kebutuhan
Aktivitas kolaboratif
Aktivitas lain
Perawatan dirumah
Bantu klien dan keluarga untuk menerapkan pembatasan diet dan latihan fisik
kedalam gaya hidup mereka
Kaji tingkat kepatuhan terhadap program terapi medis dan pengobatan
Kaji keluarga apakah mengenali tanda dan gejala memburuknya tingkat
kelebihan volue cairan dan bilamana harus menghubungi layanan kesehatan
primer atau ambulan darurat
Instruksikan klien untuk menimbang berat badannya setiap hari dengan alat
timbangn yang sama, beritahu dokter jika terdapat perubahan lebih dari 1,5 kg
dalam 24 jam
Tentukan apakah ada factor yang dapat untuk mengganggu kemampuan klien
atau motivasi klien untuk mematuhi pembatasan cairan dan diet
1 sangat berat
2 berat
3 sedang
4 ringan
5 tidak mengalami
Indikator 1 2 3 4 5
Penurunan asupan cairan
Penurunan asupan makanan
Penurunan haluaran urin
Gangguan keseimbangan cairan
Gangguan elektrolit serum
Gangguan status nutrisi
Penurunan berat badan
Pengkajian
Aktivitas kolaboratif
Aktivitas lain
Tinggikan bagian kepala tempat tidur atau ubah posisi pasien lateral untuk
mencegah aspirasi
Pertahankan kebersihan klien dan tempat tidur saat terjadi muntah
Pindahkan segera benda-benda yang menimbulkan bau
Jangan menjadwakan tindakan yang menyebabkan nyeri atau mual sebelum
atau sesudah makan
Berikan perawatan mulut setelah terjadi muntah
Berikan kain basah yang dingin dipergelangan tangan, leher dan dahi pasien
Tawarkan makanan dingin dan makanan lainnya dengan aroma minimal
Pemantauan nutrisi (NIC): perhatikan perubahan ststus nutrisi yang signifikan
dan sesegera lakukan penanganan, jika perlu
Perawatan dirumah
Instruksikan kepada klien untuk menghindari bau dari makanan yang disiapkan
dirumah
Semua intervensi diatas dapat dilakukan untuk perawatan dirumah
1. Tidak adekuat
2. Sedikit adekuat
3. Cukup adekuat
4. Adekuat
5. Sangat adekuat
Indicator 1 2 3 4 5
Makanan oral,
pemberian makanan
lewat selang, atau
nutrisi parenteral total
Asupan cairan oral
atau IV
Pengkajian
Manajemen nutrisi:
Aktivitas kolaboratif
Diskusikan dengan ahli gizi dalam menentukan kebutuhan protein pasien yang
mengalami ketidakadekuatak asupan protein
Diskusikan dengan dokter kebutuhan stimulasi nafsu makan, makanan lengkap,
pemberian makanan melaui selang, atau nutrisi parenteral total agar asupan
kalori yang adekuat dapat dipertahankan
Rujuk kedokter untuk menentukan penyebab gangguan nutrisi
Rujuk ke program gizi dikomunitas yang tepat jika pasien tidak dapat memenuhi
asupan nutrisiyang adekuat
Manajemen nutrisi; tentukan dengan melakukan kolaborasi dengan ahli gizi jika
diperlukan jumlah kalori, dan jenis zat gizi yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi.
Aktivitas lain
Itulak tadi konsep Askep CKD Aplikasi Nanda NIC NOC. Mudah mudahan dapat
bermanfaat bagi anda.
Sumber:
Sumber: Judith M. Wilkinson dan Nancy R. Ahern. Buku Saku DIAGNOSIS
KEPERAWATAN Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria hasil NOC Edisi 9. Alih
Bahasa Ns. Esti Wahuningsih, S.Kep dan Ns. Dwi Widiarti, S,Kep. EGC. Jakarta.
Doenges, EM, 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.
https://banyumasperawat.wordpress.com/2009/07/22/form-pengkajian-13-domain-
nanda/ di edit oleh admin portalperawat.com.