Вы находитесь на странице: 1из 18

BUKU PANDUAN KEGIATAN MAHASISWA

MODUL ILMU BIOMEDIS DASAR


Tahun Ajaran 2016

Semester I

Program Studi Pendidikan Dokter


Fakultas Kedokteran
Universitas Tanjungpura
2016
PENDAHULUAN

Puji syukur pada Allah SWT atas selesainya penyusunan modul Ilmu Biomedik Dasar.

Modul ini terdiri dari buku Panduan Staf Pengajar (BPSP) dan Buku Pedoman Kegiatan

Mahasiswa (BPKM) yang dipergunakan sebagai pedoman pelaksanaan modul Ilmu

Biomedik Dasar.

Modul ini baru memasuki tahun kedua dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Dokter

untuk mahasiswa semester I FK UNTAN. Modul ini akan menjadi dasar dari banyaknya

ilmu biomedis yang akan didapatkan oleh mahasiswa pada semester II dan seterusnya

dengan harapan akan lebih memberikan pemahaman akan dasar dan aplikasi Ilmu

Biomedis pada bidang kesehatan dan kedokteran.

Tim penyusun menyadari bahwa masih banyak terapat kekurangan dalam modul ini,

sehinga kritik dan saran selalu kami harapkan dari berbagai pihak untuk kesempurnaan

modul ini.

Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan modul

ini. Semoga modul ini dapat membantu mahasiswa dalam pembelajaran mereka sampai

menjadi dokter.

Pontianak, November 2016

Tim Penyusun
LATAR BELAKANG

Sistem pendidikan kedokteran terbagi menjadi pendidikan pre klinik dan pendidikan
klinik. Pendidikan pre klinik sendiri di lakukan di awal kuliah sampai sebelum saat
mahasiswa kepaniteraan di Rumah Sakit/ Puskesmas. Tahap pendidikan klinik terdapat
materi kuliah wajib universitas, materi kesehatan umum, materi biomedis dan
terdapatpula pengenalan masalah klinik.

Pada awal pembelajaran di PSPD FK UNTAN, setelah satu semester mata kuliah wajib
universitas, modul PBL, modul EBP3KH dan riset, mahasiswa mendapatkan modul ilmu-
ilmu kedokteran. Pada masa ini akan terlihat kemampuan mahasiswa untuk beradaptasi
dari modul umum ke modul ilmu-ilmu kedokteran. Mahasiswa yang tidak mampu
beradaptasi akan memperoleh nilai yang tidak terlalu baik, dan akhirnya menurunkan
indeks prestasi. Modul Ilmu Biomedik Dasar diharapkan dapat memberikan dasar-dasar
yang penting dan diperlukan untuk mahasiswa menjalani modul ilmu-ilmu kedokteran
dan mendapatkan nilai yang baik pada modul tersebut.

Biomedik merupakn obat, tindakan pengobatan dan ilmu pengobatan yang ditujukan
untuk mendukung dan mempertahankan hidup makhluk, baik manusia maupun hewan.
Biomedis berasal dari kata bios yang berarti hidup dan medicus yang berarti obat.
Kegiatan biomedis pada mulanya dilakukan dengan mengamati subjek sakit secara
langsung, meliputi apa saja yang terjadi pada yang bersangkutan dan tidak ditemukan
pada subjek sehat. Hasil pengamatan dapat dideskripsikan dengan jelas, tepat dan rinci
sehingga secara alamiah akan timbul usaha untuk mengobati dan mencegah suatu
kelainan/ penyakit.

Pada masa ini, perkembangan teknologi sangat maju. Ilmu-ilmu alam seperti fisika, kimia
dan biologi, juga matematika berkembang sangat pesat. Para dokter mulai berbicara
tentang patogenesis dan patofisiologi penyakit. Hal ini memperlihatkan bahwa
pengetahuan tentang fungsi dan kerja makhluk hidup sampai ke tingkat yang sangat
dasar, sudah sepatutnya diketahui.

TUJUAN

Tujuan Umum

1. Mahasiswa mengenal ilmu-ilmu biomedis


2. Mahasiswa memahami ilmu-ilmu biomedis
3. Mahasiswa dapat melakukan penelitian dengan dasar ilmu-ilmu biomedis

Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu menerapkan pengetahuan yang didapatkan pada modul Ilmu


biomedis Dasar sebagai dasar untuk menjalani modul ilmu-ilmu kedokteran
selanjutnya
2. Mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan yang didapatkan pada modul Ilmu
biomedis Dasar pada masalah-masalah kesehatan yang dijumpai sehari-hari
3. Mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan yang didapatkan pada modul Ilmu
biomedis Dasar sampai saat tahap pendidikan klinik dan sampai menjadi dokter
KARAKTERISTIK MAHASISWA

Mahasiswa yang mengikuti modul Ilmu biomedis Dasar adalah:

1. Mahasiswa semester I
2. Telah melewati modul PBL dan Modul EBP3KH
KARAKTERISTIK PENGAJAR

Tenaga pengajar pada modul ini terdiri dari

1. Narasumber Kuliah
Narasumber kuliah memiliki kualifikasi Magister(S2) sesuai dengan bidang
keahlian, atau dokter /sarjana(S1) / dokter spesialis dengan keahlian tertentu yang
sudah mengajar selama lebih dari 2 (dua) tahun
2. Fasilitator/Tutor
Fasilitator/tutor akan berperan sesuai dengan modul, dengan kualifikasi Magister/
dokter/ sarjana (S1)/ dokter spesialis yang telah mengikuti pelatihan PBL dan
pelatihan fasilatator
3. Pembimbing Praktikum
Pembimbing praktikum adalah Magister(S2) sesuai dengan bidang keahlian, atau
dokter /sarjana(S1) / dokter spesialis dengan keahlian tertentu yang sudah
mengajar selama lebih dari 2 (dua) tahun, laboran yang ahli di bidangnya masing-
masing dan mahasiswa sebagai asisten praktikum
LINGKUP BAHASAN

POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN ISI AJARAN


KULIAH
Anatomi 1. Terminologi 1.a Definisi
2. Pengenalan Sediaan 1.b Terminologi
1.c Bidang dan Aksis
1.d Topografi

2.a Jenis-jenis Sediaan


2.b Preparasi
2.c Etika pada sediaan
Histologi 1. Morfologi sel 1.a Pengenalan Mikroskop
2. Hubungan antar sel & Sediaan Histologi
Umum
1.b. Jenis Mikroskop,
Prosedur Mikroskop
Cahaya Biokuler
1.c. Jenis potongan dan
pewarnaan Umum
Histologi

2.a Morfologi Sel Fisiologi


Fisiologi 1. Potensial Membran 1.a Bagaimana potensial
2. Fluida, Tekanan, membran terbentuk
Volume 1.b Potensial membran
3. Lensa, Gelombang istirahat

2.a Biofisika tekanan,


aliran dan tahanan

3.a sifat lensa cembung,


cekung
3.b gelombang
Biokimia 1. Biokimia dalam 1.a Pengertian biokimia
Kedokteran 1. b Perbedaan benda mati
2. Bioenergetika dan benda hidup
1. c Tingkat organisasi
fungsi sel
2.a pengertian energi
2.b pembentukan energi
dalam sel
2.c transformasi energi
2.d hukum termodinamika
Mikrobiologi 1. Pengenalan 1.a Sejarah Mikrobiologi
Mikrobiologi 1.b Flora Normal
2. Pengenalan Sistem 1.c.Keamanan dan
Imunitas Keselamatan kerja di
laboratorium
Mikrobiologi

2.a Sejarah Imunologi


2.b Klasifikasi Sistem
Imunitas tubuh manusia
2.c Interaksi antara
komponen sistem imunitas
tubuh
Parasitologi 1. Parasitologi Umum 1.a Pendahuluan
2. Nemathelminthes 1.b Parasitologi
3. Protozoa 1.c Hubungan Parasit
dengan hospes

2.a Nematoda Usus


2.b Nematoda darah dan
jaringan

3.a Morfologi Protozoa


3.b Fisiologi Protozoa
3.c Protozoa Saluran
Pencernaan
3.d Protozoa Saluran
Kelamin
3.e Protozoa Darah
Patobiologi 1. Pendekatan 1.a konsep biologi
pembelajaran molekuler dan genetika
2. Pemeriksaan untuk memahami penyakit
penunjang 1.b prinsip patologi
molekuler

2.a Teknik pemeriksaan


penunjang patologi anatomi
Farmakologi 1. Farmakodinamik 1.a Mekanisme kerja obat
2. Farmakokinetik 1.b agonis, antagonis

2.a adsorbsi, distribusi


2.b metabolisme, ekskresi

Departemen Materi Praktikum Pembimbing


Anatomi Pengenalan alat peraga dr. Arif Wicaksono, M.
parktikum anatomi Biomed
dr. Rendika B.
Histologi Pengenalan mikroskop dr. Nawangsari, M. Biomed
Jenis-jenis pewarnaan dr. Mistika Zakiah
preparat
Fisiologi Pengenalan praktikum dr. Willy Handoko, M.
fisiologi Biomed
Biokimia Teknik dasar laboratorium dr. Andriani, M. Biomed
dr. Virhan Novianry, M.
Biomed
Mikrobiologi LAF, autoklaf, inkubator, Mahyarudin M.Si
perlindungan diri dr. Sari Rahmayanti
Parasitologi Pengenalan praktikum dr. Diana Natalia, M.
Parasitologi Biomed
dr. M. Ibnu Kahtan, M.
Biomed
Patobiologi Pemeriksaan patologi dr. M. Inam Ilmiawan, M.
anatomi untuk diagnosis Biom
penyakit ed
Farmakologi Mekanisme kerja obat dr. Syf. Nurul Yanti R.S.A

METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran dilakukan dengan :

1. Kuliah Pakar
2. Praktikum
3. Diskusi kelompok
4. Pleno
5. Penugasan
6. Belajar mandiri

1. Kuliah Pakar

Kuliah Pakar dilakukan sesuai dengan lingkup bahasan di atas dengan narasumber
dari dosen tetap PSPD FK UNTAN, dengan jadwal pengajar terlampir

2. Praktikum

Praktium dilakukan di laboratorium PSPD FK UNTAN. PSPD FK UNTAN


memiliki 2 laboratorium utama yaitu laboratorium miroskopik dan laboratorium
non mikroskopik.

3. Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok dilakukan dengan 2 pemicu masing-masing 2 pertemuan
dengan materi ilmu biomedis dasar

4. Pleno
Pleno dilakukan 2 kali sesuai dengan pemicu, untuk melihat capaian masing-
masing kelompok dan capaian mahasiswa secara umum, dengan narasumber
bidang ilmu biomedis

5. Penugasan
Penugasan pada modul ini diarahkan pada etika yang telah didapatkan mahasiswa
di modul sebelumnya

6. Belajar mandiri
Sistem pembelajaran Problem Based Learning(PBL) memberikan kesempatan
lebih besar bagi mahasiswa untuk lebih mendalami materi-materi dalam modul.
Mahasiswa akan lebih banyak melakukan belajar mandiri pada pembelajaran
selama di Fakultas Kedokteran.

EVALUASI
Evaluasi dilakukan dalam bentuk :
1. Presensi
Kehadiran kegiatan kuliah mahasiswa harus mencakup 80 %, Kehadiran
kegiatan Diskusi Kelompok, Pleno dan Praktikum 100%. Kehadiran disertai
dengan bukti kehadiran pada DHK (Daftar Hadir Kegiatan) dan Daftar Hadir
Administrasi. Jika tidak maka mahasiswa tersebut tidak berhak untuk
mengikuti ujian sumatif.
2. Penugasan
Penugasan akan diberikan sesuai dengan isi dari modul
3. Diskusi kelompok
Kemampuan mahasiswa baik di bidang akademik, komunikasi, argumentasi
sharing, keaktifan dan etika akan dinilai selama proses diskusi
4. Ujian Sumatif
Merupakan ujian tertulis terkait kegiatan kuliah, diskusi kelompok dan pleno
yang dilaksanakan satu kali di akhir modul.
5. Ujian Praktikum
Merupakan ujian tertulis/lisan terkait kegiatan praktikum yang dijalani selama
modul berjalan dan dilaksanakan satu kali di akhir modul.

Bentuk Bobot (%)

Ujian Praktikum 30

Ujian tulis Sumatif dan Ujian Remedial 40

Diskusi dan Tugas 20

Kehadiran 10

Nilai akhir = Total Bobot Penilaian


Nilai Batas Lulus = 65
Mahasiswa menjalani remedial bila nilai akhir <65 dan maksimal nilai yang
dapat diperoleh adalah 70.

NILAI PENGETAHUAN

Nilai pengetahuan dapat terdiri atas satu/lebih ujian berikut ini:

Ujian tulis mcq (multiple choice question)


Ujian tulis essay atau modified essay
Ujian praktikum (keterampilan; penguatan pengetahuan)

Kisaran
NO Nilai
Nilai

1 A 80-100
2 B+ 75-79,99
3 B 70-74,99
4 C+ 65-69,99
5 C 60-64,99
6 D+ 55-59,99
7 D 40-44,99
8 E <40
DISKUSI KELOMPOK

Pemicu 1

Dono, Kasino dan Indro adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) semester 1.
Dono memilih masuk PSPD karena sejak dulu menyukai serial TV CSI (Crime Scene Investigation)
dan bercita-cita menjadi menjadi ahli forensik. Tidak jauh berbeda dengan Dono, ternyata Kasino dan
Indro-pun yang juga memiliki cita-cita yang sama dengan Dono walaupun serial TV yang
menginspirasi mereka berbeda yaitu BONE. Serial TV CSI dan BONE merupakan serial TV yang
mencerikan kumpulan ahli forensik dalam berusaha mengungkap suatu kasus kematian. Kedua serial
TV tersebut menggunakan pendekatan Ilmu Biomedis Dasar, hanya saja khusus serial TV BONE
lebih berfokus dalam IBD Kekhususan Anatomi dalam hal ini adalah sediaan makroskopik tulang.
Serial TV CSI lebih berfokus dalam IBD dengan sampel mikroskopik.

Ketika memulai modul Ilmu Biomedis Dasar (IBD), ketiga mahasiswa tersebut mulai memiliki
ketertarikan masing-masing yang berbeda terhadap jenis keilmuannya. Dono lebih tertarik terhadap
IBD kekhususan Histologi dari pada Anatomi, sedangkan Kasino lebih tertarik terhadap IBD
kekhususan Anatomi dan Indro tertarik terhadap IBD kekhususan Patologi Anatomi. Perbedaan
ketertarikan tersebut membuat Dono dan Kasino saling beradu mulut mengenai kehebatan masing-
masing kedua IBD tersebut dalam mentutaskan kasus dan mengetahui penyebab kematian seorang
anak yang terjadi pada serial TV CSI sore itu, apakah pembunuhan atau memang suatu penyakit.
Indro kebingungan menghadapi kedua temannya yang beradu mulut. Indro berusaha menenangkan
kedua temannya dengan berkata bahwa tiap kekhususan IBD tersebut memiliki karakter yang berbeda
dan dapat saling mendukung serta melengkapi dalam mengungkap penyebab kematian seseorang.

Pemicu 2 (Lanjutan kasus pemicu 1)

Tidak lama saat kejadian adu mulut antara Dono dan Kasino terjadi, datanglah Susana dan Benyamin
ke rumah kontrakan mereka. Susana dan Benyamin awalnya terkejut melihat mereka beradu mulut
hanya karena suatu serial TV dan mulai membantu Indro untuk mendamaikan mereka, tetapi
sayangnya lama kelamaan Susana dan Benyamin mulai terbawa suasana dan ikut-ikutan beradu mulut
dengan menyatakan bahwa kematian anak tersebut hanya dapat diketahui pasti oleh kekhususan IBD
yang mereka sukai yaitu Imunologi. Menurut Susana dan Benyamin, bila tanpa dilakukan
pemeriksaan Imunologi maka tidak akan diketahui apakah sesungguhnya kematian yang terjadi pada
anak tersebut disebabkan karena penyakit atau pembunuhan. Tak mau kalah dengan Susana dan
Benyamin, kini Indropun terbawa suasana dan menyatakan bahwa pemeriksaan IBD kekhususan
Imunologi hanya mampu mengetahui apakah kematian anak tersebut karena penyakit autoimun atau
tidak, tetapi tidak mampu sampai menyingkirkan penyebab pembunuhan dari kasus kematian anak
pada serial TV CSI saat itu. Untung sajalah datang Jojon, Tarzan, Jengkelin dan Dorce yang mampu
meredakan adu mulut mereka berlima, karena bila sampai ikut terbawa suasana maka tidak hanya IBD
kekhususan Anatomi, Histologi, Patologi Anatomi dan Imunologi saja yang ikut di adu mulutkan,
namun Fisiologi, Mikrobiologi, Parasitologi dan Farmakologi pun akan terbawa-bawa.

13
Saat DK 2, Setiap mahasiswa saat berdiskusi & presentasi wajib telah membuat dalam bentuk ppt
dan terdapat literatur yang jelas dalam ppt tersebut.

PROBLEM BASED LEARNING :

PANDUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH


(BDM)

A. FALSAFAH DASAR

Sebagai calon ilmuwan, mahasiswa senantiasa wajib menggunakan ilmu pengetahuan dalam
menjelaskan terjadinya suatu masalah serta penanggulangannya. Oleh karena itu dalam
pembelajaran mahasiswa, perolehan ilmu pengetahuan perlu dilatihkan bersama dengan
ketrampilan berpikir analitik yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan menanggulangi
masalah sesuai dengan metode ilmiah disiplin ilmu tertentu.

Seorang dokter akan senantiasa menanggulangi masalah kedokteran pasien/masyarakat,


karena itu penerapan langkah penanggulangan masalah secara ilmiah perlu menjadi satu
kemahiran, di samping pembinaan sikap kepedulian terhadap lingkungan sejak awal. Secara
khusus metode belajar berdasarkan masalah (BDM/PBL) bertujuan memantapkan
pembelajaran dengan cara menghubungkan apa yang telah diketahui mahasiswa dengan
pengetahuan baru, yang dapat menunjukkan kesinambungan pengetahuan yang dipelajarinya.
Cara pembelajaran ini sebenarnya akan selalu dapat digunakan bahkan setelah seseorang
lulus dari pendidikan dokter, karena seorang dokter senantiasa akan menghadapi masalah,
dan melakukan langkah penanggulangan masalah dengan menerapkan ilmu pengetahuan
dasar kedokteran. Pemantapan pembelajaran terjadi kalau mahasiswa dapat mengadakan
elaborasi pengetahuan yang telah dikuasainya.

B. LANGKAH BDM

1. Identifikasi masalah yang terdapat pada pemicu. Istilah yang tidak jelas diklarifikasi.
2. Analisis masalah, yaitu dengan menguraikan kemungkinan faktor penyebabnya.

14
3. Penyusunan pertanyaan yang berkaitan dengan tiap faktor penyebab yang
memerlukan penjelasan, yang dilanjutkan dengan membuat hipotesis yang sesuai.
4. Menetapkan ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk menjawab tiap pertanyaan.
5. Menjawab pertanyaan yang sudah dapat dijawab langsung berdasarkan pengetahuan
yang sudah dimiliki.
6. Untuk pertanyaan yang belum diketahui jawabannya, dilakukan identifikasi sumber
pembelajaran yang sesuai.
7. Belajar mandiri. Hasil belajar mandiri/tugas baca dicatat dalam buku catatan.
8. Menyusun pengetahuan baru berdasarkan berbagai hal yang telah dipelajari
(pengetahuan lama dan baru).
9. Langkah BDM dapat diulang seluruhnya atau sebagian sebagaimana dibutuhkan.
10. Mengidentifikasi hal-hal yang belum dipelajari.
11. Merangkum hal-hal yang telah dipelajari.
12. Bila mungkin, menguji pemahaman pengetahuan yang didapat dengan
menerapkannya pada masalah lain.

C. PANDUAN UNTUK MAHASISWA

Berdasarkan Langkah BDM dalam butir B, Diskusi dapat dibagi menjadi Diskusi Kelompok-
1 (DK-1) untuk penerapan langkah 1 s/d 7, serta Diskusi kelompok-2 untuk penerapan
langkah 9 s/d 12.

Panduan Diskusi Kelompok-1 (DK-1)

1. Untuk setiap diskusi kelompok, pilihlah Ketua dan Sekretaris secara bergilir.
2. Bacalah dengan seksama setiap uraian pemicu. Masing-masing mahasiswa membaca
sendiri.
3. Identifikasi berbagai masalah dalam pemicu tersebut.
4. Buatlah analisis masalah, yaitu kemungkinan hubungan antara berbagai isu bila ada,
atau kemungkinan mekanisme yang mendasari berbagai hal yang teridentifikasi di
butir (3). Selanjutnya disusun suatu hipotesis berdasarkan analisis masalah.
5. Susunlah sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan berbagai kemungkinan
hubungan tersebut, atau yang berkaitan dengan kemungkinan mekanisme yang
mendasari hal tersebut yang Saudara belum ketahui.
6. Urutkan pertanyaan tersebut secara sistematik berdasarkan pertanyaan kunci: apa,
mengapa, bagaimana dan seterusnya.
7. Tetapkan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjawab tiap pertanyaan.
8. Pilih pertanyaan yang sudah dapat dijawab langsung berdasarkan ilmu pengetahuan
yang Saudara miliki.
9. Untuk pertanyaan yang belum terjawab, rencanakan pencarian jawaban secara
mandiri. Jika tugas belajar mandiri dibagi dalam kelompok, setiap pertanyaan
sedikitnya dijawab oleh 2-3 mahasiswa.
10. Saudara harus mencatat proses diskusi mulai dari analisis masalah (langkah 3) sampai
dengan tugas belajar mandiri (langkah 9).

15
Belajar mandiri (BM)

Belajar mandiri merupakan kegiatan belajar mahasiswa secara mandiri, yang dilaksanakan
setiap selesai diskusi kelompok. Hasil pencarian dalam belajar mandiri dicatat dalam
buku catatan Saudara. Rujukan yang digunakan dalam belajar mandiri wajib dicantumkan,
yang dapat disusun dengan sistem nomor rujukan.

Panduan Diskusi Kelompok-2 (DK-2)

1. Pilihlah Ketua dan Sekretaris Diskusi Kelompok.


2. Tiap mahasiswa melaporkan hasil tugas belajar mandirinya dengan menyebut sumber
bacaannya. Mahasiswa lainnya menyimak dan mencatat seperlunya bila ada yang
perlu dibahas.
3. Setelah semua melaporkan hasil tugas baca, dilakukan pembahasan bersama. Dalam
pembahasan, kaitkan selalu pembahasan dengan pertanyaannya.
4. Gunakan jawaban yang Saudara peroleh untuk menjelaskan masalah yang
teridentifikasi dalam pemicu.
5. Setelah seluruh kegiatan diskusi selesai, seluruh peserta kelompok
menyusun/merapikan catatan hasil tugas baca yang dikumpulkan dari masing-masing
peserta (rangkuman), dalam buku catatan masing-masing.

16
17
PENYUSUN

dr. Nawangsari, M. Biomed

dr. Arif Wicaksono M.Biomed

18

Вам также может понравиться