Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, maka pemerintah
menyelenggarakan upaya kesehatan dengan pemberian pelayanan kesehatan yang profesional
bersifat promotif, preventif, kuratif serta rehabilitatif sehingga Indonesia sehat dapat terwujud.
Perkembangan ilmu dan teknologi dibidang kesehatan serta meningkatnya kondisi sosial
dan ekonomi masyarakat menyebabkan meningkatnya kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan
pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas. Untuk itu, diperlukan peningkatan sumber daya
manusia agar dapat dihasilkan tenaga kesehatan yang profesional dan siap pakai ditengah
masyarakat.
Untuk mendukung upaya kesehatan dan pencapaian sasaran pembangunan, diperlukan
tenaga kesehatan dalam jumlah, jenis dan kualitas yang tepat serta dapat diandalkan khususnya
dalam bidang kefarmasian tingkat menengah. Saat ini tenaga lulusan sekolah menengah kejuruan
farmasi adalah salah satu kategori tenaga kesehatan yang sangat berperan dalam bidang
kesehatan dan oleh karena itu perlu dipersiapkan sebaik-baiknya.
2. Memberikan sebuah bentuk pengalaman nyata serta permasalahan yang dihadapi dunia kerja dan
menumbuhkan rasa tanggung jawab profesi.
3. Memberikan kesempatan kepada siswa PKL untuk dapat menyatukan pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki dengan wawasan kegiatan suatu bidang usaha agar mereka dapat
lebih percaya diri dan selalu mandiri dalam perkembangan karir di masa yang akan datang.
4. Menambahkan kepada para siswa PKL sebuah pengertian akan lingkungan organisasi bidang
usaha komplek dengan berbagai kegiatan di dalamnya.
5. Membantu industri dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja lepas yang berwawasan akademi.
BAGI SEKOLAH:
Kegiatan PKL berlangsung selama dua bulan tepatnya mulai tanggal 13 November 2012
s/d 07 Januari 2013
Kegiatan harian berlangsung pada jam 07.30 s/d 14.00 di sesuaikan dengan jam kerja
karyawan. Selama kegiatan PKL tersebut waktu kegiatan harian selalu konsisten, karena Apotek
dan instalasi yang berada di Puskesmas Cijulang selalu mengutamakan kedisiplinan waktu.
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1 Pelayanan Kesehatan
Puskesmas sebagai lembaga pelaksana pelayanan kesehatan yang di selenggarakan oleh
pemerintah yang sudah seharusnya diadakan. Saat ini negara Indonesia sudah menyediakan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia terutama yang ada di daerah terpencil untuk
memudahkan masyarakat yang membutuhkan sebuah pelayanan kesehatan yang cukup layak
meskipun mereka tinggal di daerah terpencil.
Memberikan nilai kemanusiaan pada setiap pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas
adalah wujud nyata komitmen Puskesmas Cijulang bagi masyarakat sekitar maupun masyarakat
lainnya.
Puskesmas Cijulang adalah merupakan salah satu Pusat Kesehatan Masyarakat yang
memiliki kegiatan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang diawali dengan pemeriksaan
kepada pasien sampai pemberian obat sebaik mungkin agar masyarakat Indonesia lebih sehat.
2.2 Definisi Apotek
Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian dan
penyaluran obat kepada masyarakat. Dimana pasien yang berobat ke Puskesmas akan
mendapatkan obat dari apotek yang tersedia di Puskesmas.
2.3 Tugas dan Fungsi Apotek
1. Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan.
2. Sarana farmasi yang melaksanakan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan
penyerahan obat atau bahan obat.
3. Sarana penyaluran perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang diperlukan
masyarakat secara meluas dan merata.
Arti Logo :
Palang Hijau terletak di dalam bunga wijayakusuma dengan lima daun mahkota makna
Pancakarsa Husada yang melambangkan tujuan pembangunan kesehatan sesuai dengan Sistem
Kesehatan Nasional
Bunga Wijayakusuma ditopang oleh lima kelompok daun berwarna hijau melambangkan
Pancakarya Husada pada hakikatnya adalah penjabaran makna pembangunan kesehatan
Bunga Wijayakusuma dengan lima daun mahkota berwarna putih dan kelopak daun berwarna
hijau mempunyai makna melambangkan pengabdian luhur
Palang Hijau melambangkan pelayanan kesehatan
Logo yang bertulliskan BAKTI HUSADA adalah pengabdian dalam upaya kesehatan paripurna
Bentuk Garis bulat telur melambangkan kebulatan tekad, keterpaduan dengan berbagai unsur
dalam masyarakat.
3.5 Fungsi dan Tugas Puskesmas
Menjadi Puskesmas Cijulang yang sehat, maka dapat menciptakan masyarakat yang sehat
dan sejahtera. Puskesmas Cijulang melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang pelayanan
kepada masyarakat dan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas untuk mecapai kesejahteraan
bersama.
3.6 Struktur Organisasi Puskesmas Cijulang
Struktur Organisasi adalah salah satu faktor terpenting dalam melaksanakan fungsi
pelayanan kesehatan, maka dapat dilihat dengan jelas hubungan tanggung jawab dan wewenang
diantara semua anggota yang ada di dalam Puskesmas tersebut.
Struktur Organisasi Puskesmas Cijulang terdiri atas :
Kepala UPTD yang di pimpin oleh Ibu Hj. Tini Supriatiningsih, S.IP
Kelompok Jabatan fungsional
Bagian TU :
a. Adang Hermawan
b. Adelia Susanti, SST
c. Dodoh Munawaroh
Pelaksana Teknis Pelayanan :
a. dr.Andant Dianny Kurniawan
Keperawatan :
Titin Atisah, Am. Kep
Erah, Am, Kg
Yeti Kusmiati,S.Kep
Binaan Kesehatan Masyarakat :
Hartuti, Am. Keb
Elis Rosita, Am. Keb
Hani Nurliani, SKM
Rosih
P2 MPL
Hartuti, Am. Keb
Herna Ukaenah, Am. Keb
Hani Nurliani, SKM
Apotek
Yayat Rohayati
Elis Dwi Agustina, A.Md, FAR
Aida Nur Hidayat, A.Md, AFM
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pelayanan Kesehatan Dalam Hal Penyediaan Obat bagi Masyarakat
Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien khususnya bagi masyarakat sekitar
yang membutuhkan maupun masyarakat umum yang berobat ke puskesmas Cijulang harus
mematuhi alur pemeriksaan pasien sebagai berikut :
Setiap pasien yang datang untuk berobat dan ingin mendapatkan obat dari apotek puskesmas
atau dokter yang sedang praktek di puskesmas Cijulang harus mendaftar terlebih dahulu.
Kemudian kartu berobat milik pasien yang tersimpan didalam lemari disiapkan berdasarkan
bagian, narna status pasien yang menggunakan kartu Askes, Jamkesmas maupun Umum dan
nama sesuai alfabet juga alamat pasien guna mempermudah pencarian.
1. Setelah kartu berobat pasien ada, kemudian tuliskan hari dan tanggal berobat untuk
memudahkan dalam entry data, lalu kartu disimpan didalam loker penyimpanan sesuai golongan
kartu dan pemilik kartu tersebut di panggil sesuai nomor urut untuk diperiksa oleh dokter.
2. Setelah pasien selesai diperiksa oleh dokter maka akan ada diagnosa dan resep obat kepada
pasien yang dapat diserahkan ke apotek yang sudah tersedia di puskesmas Cijulang.
3. Apabila pasien tidak dapat ditangani di puskesmas, maka dokter ataupun perawat akan membuat
surat rujukan ke Rumah Sakit yang dapat menangani pasien dengan lebih intensif.
4.2 Pelayanan Apotek
Puskesmas Cijulang melayani pemberian obat kepada masyarakat yang telah diresepkan
oleh dokter praktek yang ada disini.
Apotek wajib melayani resep dokter, baik dokter umum ataupun dokter spesialis lainnya.
Pelayanan resep sepenuhnya tanggung jawab apoteker pengelola apotek dan pelayanan resep
sesuai dengan tanggung jawab dan keahlian profesinya yang dilandasi untuk kepentingan
masyarakat. Apotek tidak boleh mengganti obat generik yang tertulis dalam resep dengan obat
paten. Jika pasin tidak mampu menebus obat yang tertulis dalam resep, apoteker wajib
berkonsultasi dengan dokter untuk pemilihan obat yang lebih tepat dan terjangkau. Apoteker
dilarang menyalurkan barat atau menjual jasa yang tidak ada hubungannya dengan fungsi
pelayanan kesehatan.
4.3 Penyerahan dan Pemberian Obat
Setiap resep yang datang dari pasien apoteker wajib melayani. Apoteker harus gerak
cepat dalam pemberian obat yang nantinya akan diberikan kepada pasien.
Setelah pasien mendapatkan obat yang diinginkan, maka resep yang telah diserahkan
kepada apotek tidak dapat dikembalikan kepada pasien. Resep yang telah dibuat disimpan
menurut urutan tanggal dan nomor penerimaan atau pembuatan resep. Resep yang mengandung
narkotik harus dipisahkan dari resep lainnya, tandai dengan garis merah dibawah nama obatnya.
Resep yang telah disimpan melebihi lima tahun dapat dimusnahkan dengan cara dibakar atau
dengan cara lain yang memadai. Pemusnahan resep dilakukan oleh Apoteker Pengelola Apotek
(APA) bersama dengan sekurang-kurangnya seorang petugas apotek.
4.4 Pengadaan dan Penyimpanan Obat
Dalam memperoleh obat dan perbekalan farmasi, apotek harus mengambil dari UPTD
Gudang Farmasi Kabupaten Ciamis. Obat-obat tersebut harus memenuhi ketentuan daftar obat
wajib apotek. Surat pesanan obat dan perbekalan farmasi lainnya harus ditandatangani oleh
Apoteker Pengelola Apotek (APA) dengan mencantumkan nama dan nomor SIK. Jika APA
berhalangan dapat diwakili oleh apoteker pendamping atau apoteker pengganti.
Permintaan obat-obat narkotik dan psikotropika harus ditandatangani oleh TTK
(Tenaga Teknis Kefarmasian). Obat dan bahan obat harus disimpan dalam wadah yang cocok
dan harus memenuhi ketentuan pembungkusan dan penandaan sesuai Farmakope Edisi Terbaru
atau yang ditetapkan oleh Badan POM.
Obat yang datang dari Dinas Kesehatan akan diperiksa dahulu sebelum diserahkan
kepada pasien, untuk mencegah kekeliruan bila ada kesalahan atau barang yang tidak sesuai
dengan pesanan kita. Pemeriksaan hendaklah memperhatikan obat,kemudian obat tersebut
diterima daan ditandatangani sebagai bukti bahwa yang diantarkan dari UPTD Gudang Farmasi
Kabupaten Ciamis telah diterima oleh apotek Puskesmas Cijulang.
4.5 Pencatatan Pengeluaran Obat
Pencatatan pengeluaran obat harus sesuai dengan resep setiap hari dan resep bulanan
yang dikeluarkan dari Puskesmas, PUSTU (Puskesmas Pembantu), dll. Penyerahan obat atas
dasar resep harus dilengkapi dengan etiket warna putih untuk obat dalam dan untuk etiket warna
biru untuk obat luar. Setiap pengeluaran obat di apotek puskesmas Cijulang hendaklah dilakukan
pencatatan (ekspedisi) mengenai pengeluaran jumlah obat dan tanggal pengambilan obat.
Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Pembuatan Laporan
Faktor Pendukung :
a. Mendapatkan bimbingan dari guru produktif agar lancar dalam pembuatan laporan.
b. Mendapatkan bantuan dari teman-teman kelas, agar dalam pembuatan laporan bisa cepat selesai.
c. Doa dari orang tua.
d. Fasilitas sekolah yang cukup memadai.
Faktor Penghambat :
Kurangnya wawasan yang didapatkan tentang Puskesmas pada proses pembelajaran
sehingga membuat bingung ketika membuat laporan.
Faktor Pendorong :
- Adanya bimbingan dari pihak puskesmas khususnya bagian apotek dalam pembuatan laporan
PKL.
- Adanya kerjasama dan kemauan untuk mencari sumber atau pustaka dalam menyelesaikan
laporan PKL ini.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas saya dapat menyimpulkan bahwa pelayanan kesehatan di Puskesmas
Cijulang sangatlah penting untuk menunjang kesehatan semua masyarakat yang sangat
membutuhkan pelayanan kesehatan sejak dini.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa pelayanan kesehatan semua kalangan masyarakat
yang harus diperhatikan dengan baik, tujuannya yaitu untuk menjamin bahwa semua masyarakat
merasa nyaman dalam melakukan rutinitasnya sehari-hari. Semoga dapat bermanfaat khususnya
bagi saya dan secara umum bagi rekan-rekan saya yang tahun depan akan melaksanakan sidang.
5.2 Saran
Meningkatkan kerjasama antar pihak sekolah dengan puskesmas, Rumah Sakit ataupun
perusahan lainnya, agar dapat menjalin silaturahmi dengan baik dan mempermudah program
Lebih memperkenalkan diri ke masyarakat, supaya sekolah kita lebih di kenal lagi.
Hal-hal yang menyangkut Praktek Kerja Lapangan (PKL) diharapkan dipersiapkan sebelum
PKL dilaksanakan.
Persiapan dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (terutama dalam hal penempatan dan
persiapan siswa atau siswi seharusnya terorganisasi secara baik sebelum Praktek Kerja Lapangan
(PKL) dilaksanakan).
Lebih Meningkatkan Kerapihan dalam penyusunan obat, karena hal ini dilakukan untuk
disusun Oleh :
Mohammad reza djamaludin
Xi-Keperawatan I
Tahun Ajaran 2011/2012
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat TUHAN yang Maha Esa.karena berkat
perlindungannya sehingga kami dapat menyelesaikan kegiatan prakerin ini dan dapat
menyusun laporan prakerin ini.dengan dilaksanakannya prakerin atau [praktek kerja
industri] diharapkan dapat menambah pengetahuan kita sebagai seorang calon perawat
agar pada kedepannya skill kita semakin meningkat.
Dengan diadakannya prakerin ini siswa dapat semakin memahami,mengerti dan
dapat mengaplikasikannya dalam diri pribadi lepas pribadi.
Penulis
DAFTAR ISI
i. Kata Pengantar
ii. Daftar isi
iii. Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Sejarah Berdirinya Rumah Sakit SITTI MARYAM
1.4 Struktur Organisasi Rumah Sakit SITTI MARAYAM
1.5 Waktu Pelaksanaan Prakerin
1.6 Tampat Pelaksanaan
BAB I
1.1 Latar Belakang
Praktek kerja industri merupakan suatu kegiatan pangalaman belajar bagi peserta
didik untuk mengembangkan kemampuan dalam memberikan pelayanan dasar
keperawatan bagi siswa SMK kesehatan.Pendidikan sekolah Menengah Kejuruan dengan
bidang studi keahlian kesehatan, kompetensi keperawatan mengikuti KTSP yang bertujuan
memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan yang terampil.
Pengalaman praktek kerja industri membantu peserta didik mengembangkan pengetahuan
dan ketrampilan yang telah diperoleh di kelas pada situasi nyata sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi saat ini.
Sehingga Saya sebagai siswa dapat mengikuti praktek kerja industry dengan baik dan
sesuai dengan KTSP serta ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.
1.2 Tujuan
-Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan praktek kerja industri, Saya diharapkan mampu memberikan
pelayanan dasar keperawatan secara komprehensif dan mampu melakukan komunokasi
terapeutikpada klien dan keluarga.
-Tujuan Khusus
Setelah melaksanakn praktek kerja industry saya diharapkan dapat membantu dalam
pelaksanaan :
a.Pencegahan infeksi
-Memcuci tangan
-Perlindungan diri
b.Kebutuhan dasar manusia
-Memasang oksigen
-Memasang dan mengganti cairan infuse
-Memasang kateter dan memberikan pot
-Personal higyene
-Mengatur tempat tidur
-Mengatur berbagai posisi tidur pasien
-Kebersihan lingkungan kerja
-Memindahkan pasien
d.Pemberian Obat
-Menjelaskan cara-cara pemberian obat pada pasien.
-Melakukan pemberian obat kepada pasien sesuai dengan resep dokter (Oral, supositoria)
dan intravena serta intramuskuler dengan pengawasan pembimbing klinik.
BAB II
2.1 Deskripsi Tugas Di Tempat Kerja
Jenis-Jenis Kegiatan :
a. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital ( TTV )
b. Pemasangan Invus dan Aff Invus
c. - Pemasangan Pipa Lambung ( Nasogastric Tube)
- Pemberian Nutrisi Melalui NGT
- Aff NGT
d. Proses Hecting Pada Jenis Luka KLL
e. Pemasangan Kateter dan Aff Kateter
f. Pemeriksaan Pembukaan Pada Ibu Hamil
g. Ambulaci
h. Pemberian Obat Injeksi
i. Pemasangan Oksigen
2.2 Jurnal Kegiatan Harian
BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN
Pemasangan Oksigen
Prosedur pemberian oksigen terbagi atas 2 cara, yaitu:
1.Melalui kateter atau kanula hidung
2.Melalui Masker oksigen
Keterangan : Diantara 2 cara diatas yang pernah dilakukan adalah
pemasangan oksigen melalui kateter atau kanula hidung hanya 1 x
PROSEDUR KERJA :
1. Priksa program terapi medic
2. Lakukan evaluasi pada pasien seperti melakukan pemeriksaan frekuensi
pernapasannya.
3. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien maupun keluarga pasien.
4. Cuci tangan
5. Persiapkan alat-alat
6. Sambungkan kanula nasal ke selang oksigen dan ke tabung oksigen. Masukkan air
steril secukupnya ke dalam humidifier.
7. Berikan aliran oksigen sesuai dengan program medis.
8. Letakkan ujung kanula pada lubang hidung pasien. Atur pita atau selang plastik ke
kepala atau kebawah dagu sampai kanula pas dan nyaman.
Ambulasi
Membantu Pasien Pindah dari Tempat Tidur Ke Kursi Roda atau Sebaliknya.
Keterangan : Dilakukan selama pasien membutuhkan pertolongan untuk di
rontgen dll.
TUJUAN :
Pasien dapat pindah dari tempat tidur ke kursi roda atau sebaliknya.
PROSEDUR KERJA :
1. Identifikasi kebutuhan pasien untuk duduk di sisi kanan atau kiri tempat tidur.
2. Lakukan prosedur 1-12 seperti pada saat membantu pasien duduk di sisi tempat
tidur.
3. Pasang sepatu / sandal
4. Pastikan posisi kursi roda terkunci .Bantu pasien agar dapat menggenggam lengan
kursi roda (jika mampu).
5. Sangga kedua aksila pasien dengan kedua tangan perawat.
6. Letakan kaki perawat agak ke samping didepan pasien.
7. Ambil ancang-ancang dan pakai gerakan koordinasi agar perawat hanya membantu
pergerakan tubuh pasien , bukan mengangkat pasien.
8. Atur posisi dikursi roda agar nyaman dengan cara menanyakan pada pasien.
9. Cuci tangan dan catat tindakan yang telah dilakukan dan hasilnya.
PROSEDUR KERJA :
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien dan keluarga
2. Cuci tangan
3. Lakukan pemeriksaan TTV (tanda-tanda vital) pasien
4. Pakai sarung tangan steril
5. Jaga privasi pasien
6. Angkat/lepaskan pakaian bagian atas pasien
7. Ambil alat Dopler dan letakan alat diatas abdomen pasien tujuannya untuk
mendengar detak jantung bayi yang berada dalam kandungan, dengar selama 5 detik
kemudian berhenti selama 5 detik . Lakukan hal yang sama sebanyak 3 kali
8. Lepaskan sarung tangan steril
9. Cuci tangan
10. Catat hasil yang telah dilakukan.
PROSEDUR KERJA :
1. Pasien/Keluarga diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan, kemudian
alat-alat didekatkan ke samping pasien
2. Pasang sampiran
3. Cuci tangan
4. Pasang pengalas/perlak dibawah bokong pasien
5. akaian bagian bawah klien dikeataskan/dilepas, dengan posisi klien terlentang , Kaki
sedikit dibuka ( Dorsal )
6. Pakai sarung tangan steril
7. Sambungkan kateter dengan urine bag
8. Bersihkan Genetalia dengan cara : Penis/Vagina di pegang dengan tangan non
dominan lalu Penis/Vagina di bersihkan menggunakan kassa yang telah di basahi
dengan betadine dengan gerakan memutar , Tindakan bisa di lakukan beberapa kali
hingga alat Genetalia bersih
9. Ambil Poly/Voley kateter kemudian olesi dengan Silokain jell/Clhorampenikol salep .
Pada saat prosedur dilakukan anjurkan pasien untuk menarik nafas lalu masukkan
kateter kedalam uretra kira-kira 10 cm secara perlahan-lahan dengan menggunakan
pinset sampai urine keluar , lalu masukkan cairan Nacl/Aquades 10-20 ccatau sesuai
ukuran yang tertulis. Tarik sedikit kateter untuk memastikan, apakah kateter sudah
masuk ke dalam kandung kemih.Apabila pada saat ditarik kateter terasa tertahan
berarti kateter sudah masuk pada kandung kemih.Kemudian Fiksasi kateter
menggunakan plester, lalu ikatkan urine bag disisi tempat tidur.
10 . Keluarkan perlak/pengalas yang ada di bokong pasien
11. Lepaskan Sarung tangan
12. Atur posisi pasien senyaman mungkin
13. Rapikan alat dan bahan serta buka sampiran (kalau diperlukan)
14. Mencuci tangan.
PERSIAPAN ALAT :
1. Pasien/Keluarga diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan, kemudian
alat-alat didekatkan ke samping pasien
2. Pasang sampiran
3. Cuci tangan
4. Pasang pengalas/perlak dibawah bokong pasien
5. Pakaian bagian bawah klien dikeataskan/dilepas, dengan posisi klien
terlentang(Dengan Posisi Dorsal )
6. akai sarung tangan steril
7. Buang Urine yang masih tersisa pada Urine bag. Kemudian masukan Dispo kedalam
Poly/Voley kateter lalu tarik pipa dispo keatas sampai Aquades atau NaCl yang ada di
dalam Poly/Voley kateter tersedot
8. Anjurkan pasien untuk tenang sambil menarik nafas, lalu tarik perlahan Poly/Voley
kateter menggunakan pingset
9. Keluarkan perlak/pengalas yang ada di bokong pasien
10. Lepaskan Sarung tangan setelah itu atur posisi pasien senyaman mungkin.
11. Rapikan alat dan bahan lalu buka sampiran (kalau diperlukan)
12. Cuci tangan
Proses Hecting
Keterangan : hanya membantu membersihkan menggunting benang dan
menahan pasien dengan lukanya.
ALAT DAN BAHAN:
1. Bak Instrumen :
*Klem Lurus *Nalfolder
*Klem Bengkok *Nidel
*Pinset Anatomi *Korentang
*Pinset Sirurgis *Plester Perekat
*Bisturi *Kasa steril
*Nidel *Gunting
2. Cairan H2O2
3. Cairan NaCL 0,9%
4. Dispo 3ml
5. Lidocain HCL
6. Silk Black (Benang Kulit)
7. Cat Gut (Benang Otot)
8. Betadine
9. Handscoen steril
PROSEDUR KERJA :
1.Pertama-tama anjurkan pasien untuk tenang, lalu jelaskan prosedur yang akan di
lakukan pada pihak pasien dan keluarga pasien.
2.Cuci tangan, kemudian pakai hand scoen.
3.Suntikkan lidocain HCL pada luka, itu di gunakan sebagai obat mengurangi nyeri (
obat kram ).
4.Bersihkan luka menggunakan kassa steril yang di basahi oleh cairan NaCL, setelah
itu bersihkan juga luka dengan menggunakan sedikit cairan H2O2 dan betadine.
5.Setelah luka sudah dalam keadaan bersih lanjutkan dengan proses hecting. Jika
terlihat luka tersebut cukup dalam maka terlebih dahulu harus di hecting dengan
menggunakan benang Cat gut ( benang otot ) kemudian di lanjutkan dengan
menggunakan benang Silk black ( benang kulit ).
6.Setelah luka selasai di jahit tutup luka menggunakan kassa steril yang telah di basahi
dengan betadine.
7.Langkah berikutnya suntikkan obat anti tetanus untuk mencegah segala
kemungkinan.
8.Cuci tangan
PROSEDUR KERJA :
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga pasien.
2. Pakai Handscoen
3. Ambil termometer dan jika termometer yang di gunakan adalah termometer air
raksa, turunkan air raksa sampai pada angka 0.
4. Jika air raksa telah mencapai angka yang telah ditentukan, setelah itu masukkan
ujung termometer pada daerah pemeriksaan yang telah di tentukan. Kemudian tunggu
hingga 5 menit-10 menit, lalu ambil kembali termometer lalu baca hasil.
5. Bersihkan termometer dengan alcohol.
6. Lepaskan handscoen & cuci tangan
7. Catat hasil pemeriksaan pada buku pemeriksaan TTV
* Menghitung Denyut Nadi
PROSEDUR KERJA :
1.Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien dan keluarga pasien.
2.Pakai Handscoen
3.Jari telunjuk,jari tengah dan jari manis diletakkan pada pergelangan tangan
pasien.raba arteri radialis sekitar 1 menit jika sudah selesai meraba
4.Lepaskan Handscoen & Cuci tangan
5.Catat hasil pemeriksaan denyut nadi pada buku catatan TTV.
Menghitung Pernapasan
PENGERTIAN :
Secara normal, orang dewasa bernafas 16-20x/ menit. Bernafas adalah pengambilan
O2 oleh tubuh dan membuang CO2 dari dalam tubuh keluar.Bernafas terjadi secara
tomatis, tidak ada suara, tenang dan tanpa upaya khusus, pernapasan yang sulit
disebut Dyspnue.
TUJUAN :
Menghitung jumlah pernapasan dalam 1 menit guna mngetahui keadaan umum pasien.
PENGERTIAN :
Mengukur tekanan darah pasien melalui permukaan dinding arteri dengan
menggunakan alat sphygmomanometer dengan manset yang lazim, ddisebut
tensimeter. Satuan dalam perhitungan tekanan darah yaitu mmHg. Pada proses
pemeriksaan tekanan darah terdapat 2 cara pemeriksaan, yaitu
1. Pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan cara palpasi.
2. Pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan cara auskultasi.
PROSEDUR KERJA :
1.Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga pasien.
2.Pakai Handscoen
3.Gulung lengan baju pasien keatas.
4.Pasangkan manset pada lengan atas pasien.
5.Tempatkan corong stetoskop pada tempat mengalirnya arteri brachialis, tepat dibawa
manset kemudian bola karet dipompa kira sampai 200.
6.Setelah itu bukalah keran sehingga air raksa pada tabung dan baca hasil pada
manometer.
7.Lepaskan handscoen & Cuci tangan
8. Catat hasil pemeriksaan pada buku catatan TTV/Rekam medik.
PROSEDUR KERJA :
1.Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga.
2.Siapkan alat di samping pasien. Sambungkan cairan dengan invus set dan keluarkan
udara lalu gantungkan ke standar invus.
3.Tentukan vena yang akan dipasangkan invus, jika telah ditemukan lakukan tindakan
stuing dan desinfektan dengan menggunakan kapas alkohol. Tusukkan aboked pada
vena pasien dengan jarum aboked menghadap ke atas.Setelah itu pastikan aboked
masuk tepat pada vena dengan melihat darah yang keluar. Kemudian sambungkan
invus set dengan aboked, alirkan cairan. Tempelkan hipaviks pada aboked dan
lakukan fiksasi dengan menggunakan plester perekat.
4.Atur tetesan sesuai dengan instruksi dokter.
5.Cuci tangan
PROSEDUR KERJA :
1. Hentikan tetesan cairan invus
2.Oleskan kapas alkohol pada plester perekat guna untuk mempermudah mencabut
plester perekat
3.Cabut plerlahan plester perekat dan hipaviks, kemudian tarik perlahan aboked dan
tutup bekas tusukan dengan menggunakan kapas alkohol. Setelah itu lakukan fiksasi
dengan menggunakan plester perekat.
TUJUAN:
Memberikan suplemen cairan nutrisi/makanan ke lambung untuk pasien yang tidak
dapat menelan.
PROSEDUR KERJA :
1. Jelaskan prosedur yang akan di lakukan pada pasien dan pihak keluarga pasien.
2. Siapkan alat-alat dan bawa ke samping tempat tidur pasien.
3. Atur posisi pasien pada posisi fowler atau semi fowler.
4. Letakkan tissue di dada pasien
5. Pakai hand scoen pada kedua tangan.
6. Buka bungkus selang
7. Kemudian pegang selang dengan hati-hati, lalu ukur panjang selang dari telinga ke
hidung dan pastikan bahwa selang tidak menyentuh bagian kulit pasien, lalu dilanjutkan
sampai ke processus syphoideus. Dan berikan tanda pada selang tersebut.
8.Setelah pengukuran selesai, olesi jelly pada ujung selang tersebut 10-20 cm.
9. Anjurkan pasien untuk tetap rileks dan bernapas dengan normal. Kemudian
masukkan selang dengan perlahan-lahan ke lubang hidung sepanjang 5-10 cm, dan
minta pasien menundukkan kepala dan jika pasien susah bergerak sendiri minta
bantuan dari keluarga pasien untuk menundukkan kapala pasien dan juga minta pasien
untuk menelan.
10.Setelah itu, masukkan selang sampai batas yang telah ditandai, jangan
memasukkan selang secara paksa dan jika terasa ada tahanan di hentikakn dulu
tindakan yang di lakukan. Lalu ulangi dengan meminta pasien untuk menarik napas.
11.Periksa selang yang sudah masuk lambung dengan cara. Masukkan 10-20 ml udara
kedalam spuit lalu sambungkan ke ujung selang NGT. Kemudian tempatkan stetoskop
pada kuadran atas kiri abdomen, lalu dorong spuit dengan cepat .Lalu dengar
menggunakan stetoskop, apabila terdengar bunyi hentakan berarti selang telah tepat
masuk ke lambung.Setelah itu keluarkan udara yang ada di dalam sebanyak jumlah
yang di masukkan.
12. Fiksasi selang NGT menggunakan plester
13. Atur posisi pasien ke posisi yang nyaman.
14. Rapikan alat-alat
15. Lepaskan handscoen & Cuci tangan
PROSEDUR KERJA :
1. Jelaskan prosedur yang akan di lakukan kepada pasien ataupun keluarga pasien.
2. Pakai hand scoen, lalu persiapkan bubur saring dan air putih, kemudian dekatkan
pada pasien atau letakkan di samping tempat tidur pasien.
3. Kemudian bantu posisi pasien dengan posisi fowler, tetapi jika dilihat bahwa posisi
ini sulit untuk pasien, bisa juga memiringkan kepala pasien kekanan.
4. Letakkan tissue di samping pipi.
5. Kemudian masukkan makanan dengan menggunakan dispo sesuai kebutuhan bisa
5-20 ml, dan berikan makanan sampai pemenuhan nutrisi terpenuhi
BAB III
3.1 Kesimpulan
Selama Saya melaksanakan Praktek Kerja Industri, banyak pengalaman baru yang Saya dapatkan
dan belum pernah di dapatkan di lingkungan pendidikan.
Dari pengalaman yang ditemui selama Praktek Saya bisa belajar melakukan pekerjaan yang baik
secara professional dalam bidang yang Saya geluti, yaitu keperawatan, menerima komentar dan
saran dari pembimbing lapangn untuk kebaikan Saya dan teman-teman.
3.2 Saran
Saya melihat begitu banyaknya persaingan dalam Dunia medis, untuk itu saya menyarankan
Kepada pihak sekolah agar menyiapkan tenaga terdidik terbaik yang dapat mempertanggung
jawabkan pekerjaannya yang diberikan padanya sehingga kesalahan diperkecil.Untuk para guru
pembimbing agar lebih memperhatikan kami siswa praktek di lahan praktek, setidaknya
seminggu sekali melihat kegiatan kami di lapangan.