Вы находитесь на странице: 1из 13

BAB IV

SISTEM TIGA KOMPONEN

4.1 Tujuan
1. Mengetahui arti sistem tiga komponen.
2. Mengetahui prinsip kerja sistem tiga komponen.
3. Mengethaui presentase fraksimol ketiga komponen.
4. Mempelajari faktor yang mempengaruhi sistem tiga komponen.
5. Mengetahui bahan apa saja yang dipakai pada percobaan sistem tiga komponen.

4.2 Dasar Teori

Diagram terner merupakan suatu diagram fasa berbentuk segitiga sama sisi dalam satu
bidang datar yang dapat menggambarkan sistem tiga komponen zat dalam berbagai fasa. Dalam
percobaan ini telah dilakukan eksperimen tentang diagram turner sistem zat cair tiga komponen
dari campuran air-kloroform dan asam asetat dengan brebagai variasi volume dalam suatu fasa
cair yang dapat saling melarut. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk membuat kurba
kelarutan suatu cairan yang terdapat dalam suatu campuran cairan teretentu. Prinsip kerja dari
eksperimen ini adalah pemisahan suatu campuran yang terdiri dari dua komponen cair yang
saling melarut sempurna. Eksperimen ini meliputi penentuan presentase fraksi mol suatu cairan
dengan metode titrasi. Metode titrasi ini dapat digunakan untuk memisahkan campuran yang
terdiri dari dua cairan yang saling melarut sempurna dititrasi dengan zat yang tidak larut dengan
campuran tersebut.

Suatu fase didefinisikan sebagai bagian sistem yang seragam atau homogen dan taranya
keadaan submakroskopinya tetapi benar-benar terpisah dari bagian sistem yang lain oleh
batasan yang jelas dan baik. Campuran padatan atau dua cairan tidak dapat membentuk fase
terpisah, sedangkan campuran gas gas adalah satu fase karena sistemnya yang homogen.
Simbol umum untuk fase biasanya adalah P.

Komponen merupakan suatu hal yang biasanya terdapat di dalam suatu campuran baik
cairan, padatan maupun gas. Jumlah komponen-komponen dalam suatu sistem didefinisikan
sebagai jumlah minimum dari variabel bebas pilihan yang dibutuhkan untuk menggambarkan
komposisi tiap fase dari suatu sistem. Jumlah komponen di dalam suatu campuran
dilambangkan dengan C.

Konsentrasi dapat dinyatakan dalam istilah % berat atau fraksi mol. Sistem tiga
komponen pada temperatur dan tekanan tetap mempunyai jumlah derajat kebebasan paling
banyak. Jumlah fasa dalam sistem zat cair tiga komponen bergantung pada daya saling larut

Laporan Resmi Praktikum Kimia FISIKA 1


antar zat cair tersebut dan temperatur. Dalam ekperimen ini, metode titrasi digunakan untuk
memisahkan campuran yang terdiri dari dua cairan yang saling melarut sempurna.

Berdasarkan hukum fasa gibbs, jumlah terkecil variable bebas yang dilakukan
menyatakan keadaan suatu sistem dengan tepat pada kesetimbangan diungkapkan sebagai
berikut

F=CP+2

................................................................................................................Persamaan 4.1

Dimana :

F = Jumlah derajat kebebasan

C = Jumlah komponen

P = Jumlah fasa

Dalam ungkapan di atas, kesetimbangan dipengaruhi oleh temperatur, tekanan, dan


komposisi sistem. Jumlah derajat kebebasan untuk sistem tiga komponen pada temperatur dan
tekanan tetap dinyatakan sebagai :

F=5P

................................................................................................................Persamaan 4.2

Satu fasa membutuhkan dua derajat kebabasan untuk menggambarkan sistem secara
sempura, dan untuk dua fasa dalam kesetimbangan, satu derajat kebebasan. Jadi, dapat di
gambarkan diagram fasa dalam satu bidang. Cara terbaik untuk menggambarkan sistem tiga
komponen adalah dengan mendapatkan suatu kertas grafik segitiga.

Konsentrasi dapat dinyatakan dalam istilah % berat atau fraksi mol

m=xv

................................................................................................................Persamaan 4.3

Keterangan :

m = massa

= massa jenis

v = volume

Laporan Resmi Praktikum Kimia FISIKA 2


Bila berat masing-masing komponen sudah di hitung, hitung persen berat masing-
masing komponen ( fraksi dari masing-masing). Alas segitiga mengambarkan komposisi
campuran air dan kloroform.

Oleh karena itu, sistem tiga komponen pada temperatur dan tekanan tetap mempunyai
jumlah derajat kebebasan paling banyak dua, maka diagram fasa sistem ini dapat
digambarkan dalam fasa bidang datar berupa suatu segitiga sama sisi yang disebut diargam
Turner.

Derajat kebebasan suatu sistem adalah bilangan terkecil yang menunjukan jumlah
variabel bebas (suhu, tekanan, konsentrasi komponen-komponen) yang harus diketahui untuk
menggambarkan keadaan sistem. Kondisi fasa-fasa dalam sistem satu komponen
digambarkan dalam diagram fasa yang merupakan plot kurva tekanan terhadap suhu.
Kesetimbangan dipengaruhi oleh suhu, tekanan dan komposisi sistem tiga komponen.

Jumlah derajat kebebasan untuk sistem tiga komponen pada suhu dan tekanan tetap
dapat dinyatakan sebagai berikut :

F=3P

................................................................................................................Persamaan 4.4

Jumlah fasa dalam sistem zat cair tiga komponen tergantung pada daya saling larut
antar zat cair tersebut dan suhu percobaan. Misalnya ada tiga zat cair A, B dan C. A dan B
saling larut sebagian. Penambahan zat C kedalam campuran A dan B akan memperbesar atau
memperkecil daya saling larut A dan B. Pada percobaan ini hanya akan ditinjau sistem yang
memperbesar daya saling larut A dan B. Dalam hal ini A dan C serta B dan C saling larut
sempurna. Kelarutan cairan C dalam berbagai komposisi campuran A dan B pada suhu tetap
dapat digambarkan pada suatu diagram terner. Prinsip menggambarkan komposisi dalam
diagram terner dapat dilihat pada gambar (1) dan (2)

Gambar 4.1

(Sumber : www.scribd.com)
Laporan Resmi Praktikum Kimia FISIKA 3
Gambar 4.2

(Sumber : www.scribd.com)

4.1 Alat dan Bahan


4.1.1 Alat
Beaker Glass
Buret
Corong Gelas
Gelas Ukur
Labu Erlenmeyer
Labu Ukur
Pipet Tetes
Tiang Statif
4.1.2 Bahan
Aquadest
Asam Asetat
Kloroform

4.2 Prosedur Percobaan

Menyiapkan alat dan bahan

Mengkalibrasi Buret menggunakan Aquadest

Memasukkan Asam Asetat sampai skala nol ke dalam Buret

Memasukkan 9ml Kloroform ke dalam Labu Erlenmeyer

Memasukkan 10ml Aquadest ke dalam Labu Erlenmeyer yang berisi Kloroform


Laporan Resmi Praktikum Kimia FISIKA 4
Menggoyangkannya, kemudian menitrasinya

Menambahkan Asam Asetat ke dalam Buret sampai skala nol

Memasukkan 12ml Kloroform ke dalam labu Erlenmeyer

Memasukkan 10ml Aquadest ke dalam Labu Erlenmeyer yang berisi Kloroform

Menggoyangkan, kemudian menitrasinya

Mencatat hasil titrasi

Merapihkan alat dan bahan


4.3 Hasil Pengamatan
Tabel 3.1
Volume Zat Cair

No Zat Cair Volume (ml)


1 CHCl3 8 9 11 12
2 H2O 10 10 10 10
3 CH3COOH 19,4 8,3 11,1 22,3

4.4 Pengolahan Data


4.4.1 Menghitung Massa

4.6.1.1 Massa CHCl3

m = xv

= 1,48 x 8

= 11,840 gr

m = xv

Laporan Resmi Praktikum Kimia FISIKA 5


= 1,48 x 9

= 13,320 gr

m = xv

= 1,48 x 11

= 16,280 gr

m = xv

= 1,48 x 12

= 17,760 gr

4.6.1.2 Massa H2O

m = xv

= 0,998 x 10

= 9,980 gr

m = xv

= 0,998 x 10

= 9,980 gr

m = xv

= 0,998 x 10

= 9,980 gr

m = xv

= 0,998 x 10

= 9,980 gr

4.6.1.3 Massa CH3COOH

m = xv

= 1,047 x 19,4

Laporan Resmi Praktikum Kimia FISIKA 6


= 20,312 gr

m = xv

= 1,047 x 8,3

= 8,690 gr

m = xv

= 1,047 x 11,1

= 11,622 gr

m = xv

= 1,047 x 22,3

= 23,348 gr

4.6.2 Menghitung Mol


4.6.3 Mol CHCl3
gr
n =
mr
11,84
= = 0,098
119,5

gr
n =
mr
13,32
= = 0,111
119,5

gr
n =
mr
16,28
= = 0,136
119,5

gr
n =
mr
17,76
= = 0,149
119,5
4.6.2.2 Mol H2O
gr
n =
mr
9,98
= = 0,554
18
gr
n =
mr

Laporan Resmi Praktikum Kimia FISIKA 7


9,98
= = 0,554
18
gr
n =
mr
9,98
= = 0,554
18
gr
n =
mr
9,98
= = 0,554
18
4.6.2.3 Mol CH3COOH
gr
n =
mr
20,312
= = 0,339
60
gr
n =
mr
8,690
= = 0,145
60
gr
n =
mr
11,622
= = 0,194
60
gr
n =
mr
23,348
= = 0,389
60

4.6.3 Menghitung Fraksi Mol


4.6.3.1 Fraksi Mol CHCl3
nt 0.099
xt = = = 0,226
nt + np 0,99 + 0,399

nt 0.111
xt = = = 0,226
nt + np 0,111 + 0,145

nt 0,136
xt = = = 0,412
nt + np 0,136 +0,194

nt 0.149
xt = = = 0,277
nt + np 0,149 + 0,389

4.6.3.2 Fraksi Mol H2O


nt 0.554
xt = = = 0,848
nt + np 0,554 + 0,099

Laporan Resmi Praktikum Kimia FISIKA 8


nt 0.554
xt = = = 0,833
nt + np 0,554 + 0,111

nt 0.554
xt = = = 0,803
nt + np 0,554 + 0,136

nt 0.554
xt = = = 0,788
nt + np 0,554 + 0,149

4.6.3.3 Fraksi Mol CH3COOH


nt 0.339
xt = = = 0,774
nt + np 0,339 + 0,099

nt 0.339
xt = = = 0,566
nt + np 0,339 + 0,111

nt 0.339
xt = = = 0,588
nt + np 0,339 + 0,136

nt 0.339
xt = = = 0,723
nt + np 0,339 + 0,149

4.6.2 Membuat Diagram

Laporan Resmi Praktikum Kimia FISIKA 9


Diagram 4.1

Diagram 4.2

Laporan Resmi Praktikum Kimia FISIKA 10


Diagram 4.3

Diagram 4.4
4.6.5 Menghitung Derajat Kesetimbangan
F CHCl3 = C P + 2
=41+2
=5

F H2O = C P + 2
=31+2
=4
F CH3COOH = C P + 2
=41+2
=5
4.7 Analisa Percobaan

Laporan Resmi Praktikum Kimia FISIKA 11


Pada percobaan sistem tiga komponen bertujuan untuk Mengetahui dan menentukan
kelarutan suatu zat dalam suatu zat terlarut,Mengetahui dan menentukan diagram terner dari
sistem zat cair tiga komponen,Mengetahui dan menentukan fraksi mol dari setiap
komponen,Mengetahui dan memahami prinsip kerja dalam diagram terner,Mengetahui faktor
yang mempengaruhi diagram terner
Diagram Terner merupakan suatu diagram fasa berbentuk segitiga sama sisi dalam
satu bidang datar yang dapat menggambarkan sistem tiga komponen zat dalam berbagai fasa.
Dalam percobaan ini telah dilakukan eksperimen tentang diagram terner sistem zat cair tiga
komponen dari campuran air aseton dan benzene serta campuran benzene aseton dan air
dengan berbagai variasi volume dalam suatu fasa cair yang dapat saling melarut. Tujuan dari
percobaan ini adalah untuk membuat kurva kelarutan suatu cairan yang terdapat dalam suatu
campuran cairan tertentu. Prinsip kerja dari eksperimen ini adalah pemisahan suatu campuran
yang terdiri dari dua komponen cair yang saling melarut sempurna. Eksperimen ini meliputi
penentuan presentase fraksi mol suatu cairan dengan metode titrasi. Metode titrasi ini dapat
digunakan untuk memisahkan campuran yang terdiri dari dua cairan yang saling melarut
sempurna dititrasi dengan zat yang tidak larut dengan campuran tersebut.Hasil percobaan
menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan makin banyak volume titran yang diperlukan
seiring meningkatnya perbandingan suatu komponen zat.
Pada percobaan ini menggunakan alat dan bahan antara lain, Beaker Glass, Buret,
Corong Gelas, Gelas Ukur ,Labu Erlenmeyer, Labu Ukur, Pipet Tetes, Tiang Statif,
Aquadest ,Asam Asetat, Kloroform
Langkat utama yang harus dilakukan dalam percobaan ini adalah menyiapkan alat dan
bahan yang akan digunakan,mengkalibrasi buret menggunakan aquadest, memasukkan asam
asetat sampai skala nol ke dalam buret, memasukkan 9ml kloroform ke dalam labu erlenmeyer,
memasukkan 10ml aquadest ke dalam labu erlenmeyer yang berisi
kloroform,menggiyangkan,kemudian menitrasinya,menambahkan asam asetat ke dalam buret
sampai skala nol, memasukkan 12ml kloroform ke dalam labu erlenmeyer, memasukkan 10ml
aquadest ke dalam labu erlenmeyer yang berisi kloroform,menggoyangkan, kemudian
menitrasinya, mencatat hasil titrasi, merapihkan alat dan bahan.
Hasil pengamatan yang di dapat pada percobaan sistem tiga komponen, diperoleh
volume pada Pengolahan data yang didapat pada massa CHCl 3 11,840 gr ; 13,320 gr ; 16,280 gr
; 17,760 gr, pada massa H2O 9,980 gr, pada massa CH3COOH 0,376 gr ; 22,510 gr ; 6,386 gr ;
8,480 gr. Pengolahan data yang didapat pada mol CHCl 3 0,099 mol ; 0,114 mol ; 0,136 mol ;
0,148 mol,pada mol H2O 0,554 mol, pada mol CH3COOH 0,139 mol ; 0,375 mol ; 0,106 mol ;
0,141 mol. Pengolahan data yang didapat pada fraksi mol CHCl 3 0,415 ; 0,233 ; 0,567 ; 0,512,
pada fraksi mol H2O 0,848 ; 0,830 ; 0,803 ; 0,789, pada fraksi mol CH 3COOH 0,584 ; 0,767 ;
0,438 ; 0,487. Hasil pengamatan yang didapat pada volume CH 3COOH 19,4 ml ; 8,3 ml ; 11,1

Laporan Resmi Praktikum Kimia FISIKA 12


ml ; 22,3 ml ;, pada volume H2O 10 ml, pada volume CHCl3 8 ml ; 9 ml ; 11 ml ; 12 ml, derajat
kesetimbangan pada H2O adalah 4 dan derajat kesetimbangan pada CH3COOH adalah 3
Pembacaan diagram, bahwa asam asetat lebih suka bercampur dengan air
dibandingkan kloroform. Hal ini terlihat pada diagram yang lebih condong ke air.

4.8 Analisa Kesalahan


Pada percobaan sistem tiga komponen terdapat beberapa kesalahan,yaitu :
Kesalahan menghitung pengolahan data pada saat praktikum
Praktikan berlebihan menuangkan zat

4.9 Kesimpulan
Dari percobaan sistem tiga komponen dapat diambil kesimpulan, diantaranya:
1. Faktor yang mempengaruhi sistem tiga komponen adalah jumlah derajat
kebebasan,fraksi mol
2. Pengolahan data yang didapat pada massa CHCl3 11,64 gr ; 13,32 gr ; 16,28 gr ; 17,76
gr, pada massa H2O 9,98 gr, pada massa CH3COOH 20,312 gr ; 8,690 gr ; 11,622 gr ; 23,348
gr
3. Pengolahan data yang didapat pada mol CHCl 3 0,099 mol ; 0,111 mol ; 0,136 mol ;
0,149 mol,pada mol H2O 0,554 mol, pada mol CH3COOH 0,339 mol ; 0,145 mol ; 0,194
mol ; 0,389 mol
4. Pengolahan data yang didapat pada fraksi mol CHCl 3 0,226 ; 0,434 ; 0,412 ; 0,277,
pada fraksi mol H2O 0,848 ; 0,833 ; 0,803 ; 0,788, pada fraksi mol CH 3COOH 0,774 ;
0,566 ; 0,588 ; 0,723
5. Hasil pengamatan yang didapat pada volume CH 3COOH 8ml ; 21,5ml ; 6,1ml ; 8,1ml
;, pada volume H2O 10ml, pada volume CHCl3 8ml ; 9ml ; 11ml ; 12ml
6. Prinsip kerja dalam eksperimen ini adalah pemisahan suatu campuran yang terdiri
dari dua komponen cair yang saling melarut sempurna
7. Pembacaan diagram, bahwa asam asetat lebih suka bercampur dengan air
dibandingkan kloroform. Hal ini terlihat pada diagram yang lebih condong ke air. Hal ini
terjadi karena bertambahnya kelarutan kloroform dalam air lebih cepat
8. Dengan fasa sistem terner dapat digambarkan dengan menggunakan segitiga sama
sisi dan campuran kloroform-air-dan asam asetat
9. Kloroform digunakan sebagai obat bius dalam bidang kedokteran
10. Diagram terner adalah diagram fasa yang berbentuk segitiga sama sisi dalam satu
bidang datar yang dapat menggambarkan sistem tiga komponen zat dalam berbagai fasa

Laporan Resmi Praktikum Kimia FISIKA 13

Вам также может понравиться