Вы находитесь на странице: 1из 5

MANAJEMEN LINEN

No. 440/ /SOP


Dokumen /410.109.03/2017

No. Revisi 00
SOP
Tanggal
30 Januari 2017
PEMERINTAH KOTA Terbit
BLITAR
Halaman 1/1

UPTD PUSKESMAS drg. M AGUS SABTONI


KECAMATAN NIP. 197408h1 200604 1 004
SANANWETAN
1. Pengertian Manajemen linen adalah suatu pengelolaan yang dimulai dari
pengumpulan linen kotor dari masing masing ruangan,
pengangkutan, pencucian, penyetrikaan, penyiapan dan
penggunaan kembali linen yang sudah lersih
2. Tujuan Untuk mendapatkan kualitas linen yang laik, nyaman, siap pakai
dan mengantisipasi terjadinya pencemaran infeksi dan efek
penggunaan bahan - bahan kimia
3. Kebijakan

4. Referensi Modul Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSU. Haji


Surabaya Tahun 2017
5. Prosedur/ 1. Perawat mengumpulkan linen kotor dari masing masing
langkah - ruangan
langkah 2. Linen kotor dari ruangan diambil dan dibawa ke ruang linen
kotor menggunakan troli
3. Pisahkan linen infeksius dan non infeksius
a. Linen infeksius : linen kotor bekas pakai pasien dengan
penyakit menular dan terkontaminasi dengan darah atau
cairan tubuh
b. Linen non infeksius : linen kotor yang berasal dari ruang
administrasi, apotek, ruang tunggu, dan ruang perawatan
yang bukan penyakit menular
4. Linen infeksius masuk ke ember tutup tanda tulisan infeksius
(menggunakan plastik warna kuning) dan yang non infeksius
masuk kedalam ember tanda tulisan non infeksius
(menggunakan plastic warna hitam)
5. Menghitung dan mencatat linen kotor dan menyerahkan ke
petugas laundry 1 (satu) kali sehari setiap pagi
6. Linen non infeksius lalu direndam dengan rinso
7. Linen yang infeksius direndam dengan bayclean
8. Linen yang sudah rapi dan disetrika dicocokan dengan linen
pada waktu penyerahan linen kotor, jika tidak sesuai harus
dicari penyebabnya
9. Memasukkan linen ke lemari sesuai masing - masing ruangan.
6. Diagram alir -
(jika
dibutuhkan)
7. Unit terkait UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap
PENGAMBILAN LINEN KOTOR DI RUANGAN
No. 440/ /SOP
Dokumen /410.109.03/2017

No. Revisi 00
SOP
Tanggal
30 Januari 2017
PEMERINTAH KOTA Terbit
BLITAR
Halaman 1/1

UPTD PUSKESMAS drg. M AGUS SABTONI


KECAMATAN NIP. 197408h1 200604 1 004
SANANWETAN
1. Pengertian Linen Kotor adalah linen yang dipakai oleh pasien dan
terkomtaminasi / tidak terkomtaminasi dengan darah, cairan tubuh
dan faeses yang berasal dari pasien
2. Tujuan Untuk mencegah penularan penyakit dari pasien ke pasien lain
3. Kebijakan

4. Referensi Modul Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSU. Haji


Surabaya Tahun 2017
5. Prosedur/ 1. Perawat mencuci tangan dengan sabun 40 - 60 detik sebelum
langkah - dan sesudah melakukan pekerjaan
langkah 2. Menggunakan APD = sepatu boot, sarung tangan, masker,
apron
3. Melipat linen kotor terinfeksi bagian yang terinfeksi kedalam
dengan cara menggulung dari salah satu ujung pada saat
melepaskan dari bed pasien, lalu masukkan ke plastik
tertutup dan dimasukkan ke ember tertutup dengan tanda
infeksius (menggunakan plastik warna kuning)
4. Buang terlebih dahulu kotoran (missal : feses), ke toilet
sebelum dimasukkan ke ember tertutup dengan tanda infeksius
(menggunakan plastik warna kuning)
5. Untuk linen non infeksius lipat masukan ember dengan tanda
non infeksius (menggunakan plastik warna hitam)
6. Menghitung linen kotor dan menyerahkan ke petugas laundry
setiap pagi
7. Serah terima linen kotor perawat dan petugas laundry tercatat
di buku linen masuk
6. Diagram alir -
(jika
dibutuhkan)
7. Unit terkait UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap
PENERIMAAN LINEN KOTOR
No. 440/ /SOP
Dokumen /410.109.03/2017

No. Revisi 00
SOP
Tanggal
30 Januari 2017
PEMERINTAH KOTA Terbit
BLITAR
Halaman 1/1

UPTD PUSKESMAS drg. M AGUS SABTONI


KECAMATAN NIP. 197408h1 200604 1 004
SANANWETAN
1. Pengertian Linen Kotor adalah linen yang terkomtaminasi / tidak terkontaminasi
dengan darah, cairan tubuh, dan faeses yang berasal dari pasien

2. Tujuan Untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Puskesmas dengan


menentukan jumlah bahan pembersih dan anti septik dalam
pencucian
3. Kebijakan

4. Referensi Modul Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSU. Haji


Surabaya Tahun 2017
5. Prosedur/ 1. Petugas mencuci tangan dengan sabun 40 60 detik
langkah - sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan
langkah 2. Gunakan APD = sepatu boot, sarung tangan, masker, apron
3. Melakukan pemilahan berdasarkan kriteria =
Linen infeksius
Linen tidak infeksius
4. Keluarkan linen infeksius tanpa membuka kantong plastik
6. Diagram alir -
(jika
dibutuhkan)
7. Unit terkait UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap
PENCUCIAN DAN PENGERINGAN LINEN KOTOR
No. 440/ /SOP
Dokumen /410.109.03/2017

No. Revisi 00
SOP
Tanggal
30 Januari 2017
PEMERINTAH KOTA Terbit
BLITAR
Halaman 1/1

UPTD PUSKESMAS drg. M AGUS SABTONI


KECAMATAN NIP. 197408h1 200604 1 004
SANANWETAN
1. Pengertian Pencucian linen kotor adalah proses untuk menghilangkan noda
dan bekas dari mikroorganisme patogen
2. Tujuan Untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di UPTD Puskesmas
Kecamatan Sananwetan dan resiko penularan dari pasien ke pasien
lain melaksanakan pencucian linen sesuai standar
3. Kebijakan

4. Referensi Modul Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSU. Haji


Surabaya Tahun 2017
5. Prosedur/ 1. Cuci Tangan dengan sabun selama 40 60 detik
langkah - 2. Memakai APD
langkah 3. Pisahkan linen kotor yang telah diterima linen kotor infeksius
atau linen kotor tidak infeksius
4. Linen kotor infeksius dalam plastik terpisah
5. Linen kotor infeksius dalam plastik terpisah dari ruang
perawatan dikeluarkan dan disortir berdasarkan jenis linen.
6. Linen kotor infeksius direndam 25 menit dengan air 70 OC
menggunakan detergent dan ditambahkan cairan desinfektan
sesuai dengan takaran yang telah ditentukan.
7. Setelah direndam, linen kotor dimasukkan dalam mesin cuci
sesuai dengan kapasitas mesin cuci.
8. Periksa kebersihan cucian, cuci lagi kalau ternyata masih
kotor / bernoda dengan cara seperti di atas
9. Setelah proses pencucian selesai, linen direndam dalam
mesin cuci yang telah diberikan softener/pewangi, kemudian
linen dikeringkan dalam mesin cuci
10. Proses pencucian selesai, mesin dibuka dan cucian
dikeluarkan, mesin dimatikan, handle listrik di OFF kan.
11. Linen kemudian dijemur ditempat yang telah tersedia
12. Keringkan di udara sebelum di proses
a. Keringkan di udara mesin sebelum di proses selanjutnya.
Bila dikeringkan di udara tidak terkena sinar matahari
secara langsung linen jangan menyentuh tanah jauhkan
dari debu dan asap.
b. Setelah linen kering periksa adanya lubang dan area
yang berlubang. Kalau ada bahan tersebut harus dibuang
atau dipotong kecil-kecil untuk lap.
6. Diagram alir -
(jika
dibutuhkan)
7. Unit terkait UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap
PENYETRIKAAN, PELIPATAN, PENYIMPANAN LINEN
No. 440/ /SOP
Dokumen /410.109.03/2017

No. Revisi 00
SOP
Tanggal
30 Januari 2017
PEMERINTAH KOTA Terbit
BLITAR
Halaman 1/1

UPTD PUSKESMAS drg. M AGUS SABTONI


KECAMATAN NIP. 197408h1 200604 1 004
SANANWETAN
1. Pengertian Penyetrikaan, Pelipatan dan Penyimpanan linen adalah proses
untuk mendapatkan linen yang rapi dan bebas dari mikroorganisme
patogen
2. Tujuan Untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di UPTD Puskesmas
Kecamatan Sananwetan dan resiko penularan dari pasien ke pasien
lain melaksanakan penyetrikaan dan pelipatan linen
3. Kebijakan

4. Referensi Modul Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSU. Haji


Surabaya Tahun 2017
5. Prosedur/ Pisahkan linen yang sudah kering
langkah - A. PENYETRIKAAN
langkah Penyetrikaan linen menggunakan setrika manual
a. Siapkan alas setrika
b. Atur temperatur setrika sesuai dengan jenis linen.
c. Setelah temperatur stabil mulai disetrika
d. Linen siap dilipat

B. PELIPATAN
- Posisi jahitan didalam
- Lipat menjadi bagian arah label di luar

C. PENYIMPANAN
Menyimpan linen kering
Simpan di area penyimpanan tertutup yang bersih dengan cara :
- Menyiapkan almari khusus penyimpan linen.
- Masukkan linen yang telah terlipat satu-persatu.
- Rak harus selalu bersih.
- Linen yang disimpan ditangani sesedikit mungkin

6. Diagram alir -
(jika
dibutuhkan)
7. Unit terkait UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap

Вам также может понравиться