Вы находитесь на странице: 1из 4

BAHAN CAMPURAN TAMBAHAN

Bahan campuran tambahan (admixtures) adalah bahan yang bukan air, agregat,
maupun semen, yang ditambahkan ke dalam campuran sesaat atau selama
pencampuran. Fungs bahan ini adalah mengubah sifat-sifat beton agar menjadi
cocok untuk pekerjaan tertentu, atau ekonomis, atau untuk tujuan lain seperti
menghemat energi

1. Bahan Tambah Pemercepat (Accelerating Admixtures)

bahan ini ditambahkan pada campuran beton untuk mengurangi waktu


pengeringan dan mempercepat pencapaian tertentu. Yang paling terkenal
adalah kalsium klorida. Bahan-bahan kimia lain yang berfungsi sebagai
pemercepat antara lain senyawa-senyawa garam seperti klorida, bromida,
karbonat, silikat, dan terkadang senyawa organik lainnya seperti
trietanolamin.

Perlu ditekankan bahwa kalsium klorida jangan dipergunakan apabila


korosi progresif dari tulangan baja dapat terjdi. Dosis maksimum adalah 2%
dari berat semen portland

2. Bahan Tambahan Untuk Air Entraining

Bahan tambahan ini membentuk gelembung-gelembung udara berdiameter


1 mm atau lebih kecil di dalam beton atau mortar selama pencampuran,
dengan maksud mempermudah pengerjaan campuran pada waktu pengecoran
dan menambah ketahanan awal beton.

Hampir semua air-entraining admixtures berwujud cair, tetapi ada yang


berbentuk serbuk, lapisa-lapisan, atau gumpalan. Banyaknya bahan tambahan
yang diperlukan untuk memperoleh gelembung udara ini bergantung pada
bentuk dan gradasi agregat yang digunakan. Semakin halus ukuran agregat,
semakin besar persentase bahan tambahan yang diperluan. Persentase ini
dipengaruhi juga oleh beberapa faktor lain seperti jenis dan kondisi
pencampur, apakah memakai fly ash ataukah pozolan lain, juga derajat agitasi
campuran. Penambahan udara ini dapat mengurangi kekuatan udara, tetapi
dengan mempertahankan kandungan semen dan kemudahan kerja,
pengurangan kekuatan ini daat dicegah karen faktor air-semennya berkurang.

3. Bahan Tambahan Pengurangan Air Dan Pengotrol Pengeringan

Bahan tambahan ini menambah kekuatan beton. Bahan ini juga


mengurangi kandungan semen yang sebanding dengan kandungan air.

Hampir semuanya berwujud cairan. Air ini terkadang dalam bahan


tambahan ini akan menjadi bagian dari air campuran dalam beton, jadi harus
ditambahkan menjadi berat air total dalam desain campyran. Perlu ditekankan
bahwa perbandingan anatar mortasr dengan agregat kasar tidak boleh
berubah, perubahan kandungan air, atau udara, atau semen, harus diatasi
dengan perubahan kandungan agregat halus sehingga volume mortar tidak
berubah.

4. Bahan Tambahan Penghalus Gradasi

Bahan ini berupa mineral yang dipakai untuk memperhalus perbedaan-


perbedaan pada campuran beton dengan memberikan ukuran butir yang tidak
ada atau kurang pada agregat. Selain itu juga dapat menaikkan mutu beton,
seperti mngeurangi permeabilitas atau ekspansi, dan juga mengurangi biaya
produksi beton. Bahan ini misalnya adalah kapur hidrolisis, semen slag, fly
ash, dan pozolan alam yang sudah menjadi kapur atau masih mentah.

5. Bahan Tambahan Untuk Beton Tanpa Slump

Beton tanpa slump didefenisikan sebagai beton dengan slump sebesar 1


in. (25,4 mm) atau kurang, sesaat setelah pencampuran. Pemilihan bahan
tambahan ini bergantung pada sifat-sifat beton yang diingankan terjadi,
seperti sifat plastisitasnya, waktu pengeringan dan pencapaian kekuatan, efek
beku-cair, kekuatan, dan harga.

6. Retarder

Memperlambat pengikatan awal, digunakan untuk pengecoran jarak jauh


dan mass concrete yang perlu panas hidrasi rendah. Ketiga bahan tambahan
diatas ataupun campuran ketiganya harus memenuhi ASTM C494. Spesifikasi
bahan tambahan kimiawi untuk beton atau ASTM C1017. Spesifikasi untuk
bahan tambahan kimiawi untuk menghasilkan beton dengan kelecakan yang
tinggi.

7. Polimer

Ini adalah jenis bahan tambahan baru yang dapat menghasilkan beton
dengan kekuatan tekan yang sangat tinggi, sebesar 15.000 psi atau lebih, dan
kekuatan belah tarik sebesar 1.500 psi atau lebih. Beton dengan kekuatan
tinggi ini biasanya diproduksi dengn menggunakan bahan polimer dengan
cara (1) modifikasi sifat beton dengan mengurangi air di lapangan, atau (2)
dijenuhkan dan dinpancarkan pada temperatur yang sangat tinggi di
laboratorium.
8. Superplastisizer

Ini juga merupakan jenis tambahan baru yang dapat disebut sebagai
bahan tambahan kimia pengurang air. Tiga jenis plastisizer adalah:

1. Kondensasi sulfonat melamin formaldehid dengan kandungan klorida


sebesar 0,005%;
2. Sulfonat nafthalin formaldehid dengan kandungan klorida yang dapat
diabaikan;
3. Modifikasi lignosulfonat tanpa kandungan klorida.

Macam-macam aditif:
Abu Terbang
Harus memenuhi ASTM C618. Spesifikasi untuk abu terbang dan
pozzolan alami murni atau terkalsinasi untuk digunakan sebagai bahan
tambahan mineral pada beton semen portland. Meningkatkan kohesi dan
mengurangi sensitivitas terhadap perubahan-perubahan kadar air, tetapi
harus dijaga agar kadarnya tidak terlalu tinggi dapat menyebabkan pasta
menjadi terlalu kohesif sehingga dapat menghambat daya alir.
Mineral filler
Misalnya batu kapur, dolomite, dll. Distribusi ukuran partikel, bentuk dan
daya serap air mempengaruhi kebutuhan air.
Kerak Tungku Pijar yang diperhalus
Harus memenuhi ASTM C989. Spesifikasi untuk kerak tungku pijar yang
diperhalus untuk digunakan pada beton dan mortar. Mengurangi panas
hidrasi, tetapi setting time menjadi lebih lama, pemakaian aditif jenis ini
juga meningkatkan resiko segregasi.
Silica Fume
Harus sesuai dengan ASTM C1240. Spesifikasi untuk silika fume untuk
digunakan pada beton dan mortar semen-hidrolis. Meningkatkan kohesi
dan daya tahan segregasi, serta mengurangi atau menghilangkan bleeding
tetapi jika terlalu banyak dapat menimbulkan percepatan pembentukan
kerak di permukaan beton, yang akan menghasilkan coldjoint atau cacat
permukaan.
Aditif lainnya
Metakaolin, pozzolan alami, dan bahan pengisi halus lainnya dapat
digunakan, tetapi akibat-akibat yang ditimbulkan perlu dievaluasi secara
khusus dan hati-hati terhadap akibat jangka pendek dan panjang yang
timbul terhadap beton.
SERAT
Baik serat metalik maupun polymer dapat digunakan. Serat polymer dapat
digunakan untuk membantu mencegah settlement dan retak/crack akibat plastic
shrinkage. Serat besi maupun serat polymer struktural berukuran panjang
digunakan untuk memodifikasi daktilitas beton yang telah mengeras. Jumlah dan
ukuran panjangnya dipilih berdasarkan ukuran maksimum agregat dan syarat
struktural.

Вам также может понравиться