Вы находитесь на странице: 1из 18

Tema =

Persahabatan anak indonesia dan anak jepang pada zaman penjajahan Jepang di
Indonesia

Tokoh =

Fajar = seorang anak dari orang tua yang bekerja untuk ROMUSHA . seorang anak yang
sederhana , jujur ,kaku , pendiam . Dia memiliki seorang abang yang menjadi seorang
tentara PETA.

Kameyo()= seorang anak peremuan dari orang tua jepang yang ayahnya adalah

seorang pelatih dari tentara PETA . seorang anak yang baik, taat kepada orang tua , setia
kawan.
Jupri = abang Fajar yang menjadi seorang tentara PETA . seorang pemuda yang memiliki
semangat juang tinggi untuk memerdekakan Indonesia .
Orang tua Fajar dan Jupri = orang tua yang baik , sabar, penyayang, tanggung jawab
Ayah Kameyo = seorang ayah yang tegas, penyayang kepada Kameyo .
Ibu Kameyo = ibu yang kejam kepada Kameyo. Tidak suka apabila Kameyo berteman
dengan Fajar.
Jaka = teman Fajar yang lucu, baik .
Budi dan Ina.
Babak Satu :siang hari, halaman depan rumah Fajar
Pada siang hari yang cerah, ada seorang kakek yang bernama fajar sedang menyiram tanaman di
halaman depan rumahnya yang sederhana sambil menyenandungkan lagu nasional Maju tak
gentar .
Fajar : Maju tak gentarmembela yang benarmaju tak gentar..hak kita diserang
Maju serentak..mengusir penye...
(Tiba-tiba Fajar menghentikan senandungnya ketika mendengar suara anak kecil yang
memanggil namanya)
Anak kecil : Kakek Fajar kakek Fajar(dengan suara yang imut)
Fajar: (menoleh ke asal suara) hai Budi Ina sini..(sambil melambaikan tangannya ke arah
Budi dan Ina)
(Budi dan Ina pun berlari ke arah Fajar)
Fajar : kalian darimana saja? Kakek sudah menunggu kalian(dengan pandangan yang teduh dan
suara yang serak)
Budi : maafkan kami kek karna kakek telah menunggu lama . Kami baru saja dari toko mainan.
Beli barbie buat Ina(sambil menunjukkan kotak barbie yang masih dibungkus dengan kantong
plastik)
Ina : iya kek maafkan Budi dan Ina , ini semua gara-gara Budi kek(sambil menunjuk Budi).
kalau dia gak beli es krim mungkin kami gak telat ke rumah kakek
Budi : (dengan ekspresi bingung)hah?bukan salah Budi kek, ini gara-gara Ina yang kelamaan
milih boneka barbienya(sambil nunjuk Ina)
Ina: kok Ina sih yang disalahin?kan antrinya lama
Fajar : (sambil mengelus kepala Ina dan Budi) iya.. kakek maafkan kalian.. ayo masuk ke
rumah kakek .Kakek sudah buatkan kue kering untuk kalian
Budi dan Ina : siap kek(sambil memberi hormat kepada Fajar)

Babak dua: siang hari , di ruang tamu Fajar


Merekapun masuk ke dalam rumah Fajar yang terlihat seperti rumah khas betawi yang mungkin
berumur seabad dari umur Fajar.
Fajar : kalian tunggu disini ya. Kakek akan ambilkan kue kering nya
Budi dan Ina : iya kek
Budi dan Inapun menunggu Fajar di ruang tamu sambil bersenda gurau.
Sepuluh menit kemudian, Fajar membawakan nampan yang berisi kue kering dan dua gelas susu
coklat ke ruang tamu . Budi dan Inapun menyambut Fajar dengan gembira .
Ina : yee.. Kakek Fajar datangg(dengan suara khas anak kecil)
Fajar tersenyum dan dengan langkah yang pelan, Fajarpun mendatangi dua anak kecil itu.
Fajar : ayo dimakankuenya masih hangat
Budi dan ina : okee kek(sambil mengacungkan jempolnya ke arah Fajar)
Fajar : bagaimana?enak?
Budi : enak banget kek. Kalo kakek ikut cef master , kakek juaranya deh
Ina : iiihh..bukan cef master bacanya tapi yang bener sef master
Budi : biarin.Terserah Budi kali weee(budi pun menjulurkan lidahnya ke arah Ina)
Ina: menunjukkan wajahnya yang kesal dan mengadu ke Fajar lihat kek.Budi jahat sama Ina.
Hukum Budi kekk(sambil menunjuk ke arah Budi)
Fajar tersenyum sambil menggelengkan kepalanya karena melihat kelakuan budi dan Ina.
Fajar : iya. Kakek akan hukum Budi sesuai perintah Ina
Budi : kok kakek hukum Budi sih ? kan Budi gak jahat sama Ina(sambil menatap Fajar)
Fajar : kakek menghukum Budi karena Budi telah mengejek Ina .Dan itu tidak baik.Sebagai
hukumannya, Budi harus minta maaf kepada Ina .
Budi : baik kek
Budi : (menatap ke arah Ina)Ina maafin Budi ya . Budi janji gak akan ejek Ina lagi(sambil
mengacungkan jari kelingkingnya kepada Ina)
Ina : iya deh Ina maafin (tersenyum sambil mengaitkan jari kelingkingnya)
Fajar yang melihat mereka pun ikut tersenyum.Dan Fajarpun teringat dengan sahabat masa
kecilnya pada saat zaman penjajahan Jepang .
Fajar : melihat kalian berdua , kakek jadi teringat dengan sahabat kakek saat kakek masih kecil
seperti kalian(sambil tersenyum ke arah Budi dan Ina)
Ina : Oh ya? Tolong kakek ceritakan tentang sahabat kakek itu (dengan ekspresi antusias)
Budi : (menyetujui ucapan Ina dengan menganggukan kepalanya)
Fajar : kakek mempunyai seorang sahabat perempuan yang bernama Kameyo .Dia berasal dari
Jepang.Dia dilahirkan di dalam keluarga yang beradab.Dia adalah perempuan yang sangat
sempurna yang pernah kakek temui di dunia setelah ibu kakek
Budi : apa yang membuat Kameyo begitu sempurna di mata kakek ?
Fajar : kakek tidak tahu alasannya. Apakah untuk terlihat sempurna, harus ada alasan yang pasti
untuk mengungkapkannya?
Budi : iya harus. Contohnya seperti ini , Budi memiliki seorang ibu . Ibu terlihat sempurna di
mata Budi karena ibu hebat dalam segala hal , dia bisa masak makanan kesukaan Budi , cuci
pakaian, ngurusin adik Budi, menyetrika baju Budi.dan lain sebagainya.selain itu ibu juga cantik.
Dan itu menambah nilai sempurna untuk ibu(dengan wajah antusias). Nah bagaimana dengan
Kameyo, kek ? apakah dia bisa melakukan seperti yang ibu Budi lakukan?
Fajar : (menatap Budi sambil berpikir) dia tidak bisa melakukan itu . dan dia tidak hebat dalam
segala hal.
Ina : jadi kakek cuma asal saja bilang Kameyo itu sempurna ?
Fajar: tidak . Kameyo memang sempurna .Namun kakek bingung bagaimana cara untuk
menjelaskan kesempurnaannya
Ina : kalau begitu , tolong kakek ceritakan bagaimana awal kakek bertemu dengan Kameyo?
Budi : iya kekk ceritakan..ceritakan(dengan mata yang berbinar-binar)
Fajar tersenyum melihat kelakuan Budi dan Ina
Fajar : baiklah kakek akan ceritakan tapi kalian duduk yang rapi ya dan simak betul-betul
karena ini akan menjadi cerita yang panjang
Budi dan Inapun langsung membenarkan posisi duduknya untuk mendengarkan cerita dari Fajar.
Fajar : baiklah pertemuan kakek dan Kameyo mungkin bisa disebut dengan kura-kura di sore
hari yang mendung

Babak tiga (alur mundur tahun 1943) .


Siang hari , di sekolah rakyat (Kokumin Gakko) , 3 Oktober 1943
Fajar pulang dari sekolah rakyat pada pukul 01.00 siang . saat ini Fajar duduk di kelas 5 . Seperti
biasa sebelum meninggalkan sekolah , setiap murid harus hormat kepada bendera Jepang yang
berdiri kokoh di depan sekolah.
Fajar : (membungkukkan badan kepada bendera Jepang)
Tiba-tiba ada rasa geli di punggungnya pada saat itu . fajarpun menoleh ke belakang, dan
mendapati Jaka yang berusaha menggelitiki punggungnya.
Fajar : Shitsureina (tidak sopan)(sambil menghindari Jaka)
Jaka : Gomen..Gomen (maaf..maaf)
Kemudian Jakapun langsung membungkukkan badannya pada bendera Jepang
Jaka : serasa seperti orang Jepang ya , bila berbicara kaya tadi ?
Fajar : iya . terserah kamu saja (dengan wajah yang kesal)
Jaka : (masih tidak sadar dengan perubahan wajah Fajar) ingat ya nanti sore kita ada latihan di
lapangan.
Fajar : iyaa(masih kesal)
Fajar dan jaka pulang ke rumah mereka masing-masing dengan sepeda ontelnya.

Babak 4
Siang hari , di rumah Fajar
Sesampainya di rumah, Fajar melihat ibunya sedang menyiapkan peralatan yang akan dibawanya
saat bekerja nanti di ruang tamu sambil bersenandung lagu kebangsaan Jepang kimigayo
Ibu Fajar : Kimigayo wa Chiyo ni yachiyo ni.. Sazare-ishi no.. Iwao to narite.. Koke no musu
made..
Fajar: assalamualaikum wr.wb.(langsung berdiri di depan ibunya)
Ibu Fajar : (menghentikan senandungnya dan beralih menatap Fajar yang berdiri di depannya)
walaikumsalam wr.wb. sudah pulang kamu nak ?
Fajar : iya bu sudah
Ibu Fajar : bagaimana sekolahnya hari ini ? apa menyenangkan ?(sambil memakai topi tani di
kepalanya)
Fajar: iya bu , menyenangkan sekali di sekolah . bisa belajar bahasa Jepang.
Ibu Fajar : oh ya ? coba apa bahasa Jepangnya saya makan nasi?
Fajar : Watashi wa gohan o tabemasu
Ibu Fajar : Wah .. anak ibu makin pintar saja (tersenyum sambil mengelus kepala Fajar)
Fajar : (tersenyum bangga) terima kasih bu
Ibu Fajar : oh ya, makanan sudah ibu siapkan di meja makan jadi kamu tinggal tunggu abangmu
saja lagi
Fajar : memang bang Jupri kemana bu?(dengan pandangan bertanya-tanya)
Ibu Fajar : abangmu mendaftar lagi menjadi tentara . Dia memiliki semangat yang tinggi untuk
memerdekakan Indonesia . Kelak kalau kamu sudah besar, tirulah abangmu. tidak usah menjadi
tentara , cukup menjadi seseorang yang mempunyai tekad besar seperti baja.Jangan tiru orang
tua mu ini yaa ?(sambil menatap Fajar dengan pandangan penuh harap)
Fajar : iya bu.Memangnya kenapa Fajar tidak boleh tiru ibu dan bapak?
Ibu Fajar : tidak apa apa . Ibu hanya ingin berpesan kepada kamu nak untuk tidak menjadi
seseorang pengecut di kemudian hari(dengan mata berkaca-kaca).Ya sudah , ibu berangkat kerja
dulu ya nak ,Bapakmu mungkin sudah menunggu ibu di sawah. Ingat tunggu abang mu pulang
baru boleh makan. Assalamualaikum wr.wb
Fajar: walaikumsalam wr.wb

Selepas kepergian ibu ke sawah untuk bekerja sebagai romusha , Fajar menunggu kedatangan
abangnya pulang ke rumah sambil menghapal lagu Kimigayo yang akan menjadi lagu nasional
pada saat upacara nanti di sekolah.
Fajar : Kimigayo wa Chiyo ni yachiyo ni.. Sazare-ishi no..
Tiba-tiba pintu rumah terbuka dan memperlihatkan Jupri , abangnya Fajar yang membawa
pakaian yang terlihat seperti pakaian tentara . Jupri sangat kelelahan.
Jupri : Assalamualaikum wr.wb
Fajar : walaikumsalam wr.wb
Jupri : (langsung duduk di kursi tamu dengan nafas yang terengah-engah)Fajar, tolong ambilkan
segelas air putih untuk abang
Fajar : baik bang
5 menit kemudian , Fajar datang membawa segelas air putih untuk abangnya .
Fajar: ini bang airnya
Jupri : terima kasih Fajar
Fajar : iya bang. Abang datang darimana?
Jupri : dari kantor desa dekat sini. Disana ada lagi pendaftaran tentara.abang ikuti saja
pendaftaran itu.Dan akhirnya abang dapat pakaian ini(tersenyum bangga sambil menunjukkan
pakaian yang dibawanya tadi) . Oh ya ,Abang akan tinggal di asrama untuk sementara waktu
Fajar : jadi abang tidak akan disini lagi?(dengan raut muka yang sedih)
Jupri : iya jar. Maaf kan abang ya . Abang tidak bisa menemani Fajar main sepak bola lagi.
Fajar : apa tidak bisa abang tinggal disini saja?(menatap Jupri dengan pandangan penuh harap)
Jupri : tetap tidak bisa fajar. Tapi nanti abang janji setelah Jepang pergi dari Indonesia, kita
akan liburan ke pantai.
Fajar : janji(mengacungkan jari kelingkingnya)
Jupri : iya abang janji(sambil mengaitkan jari kelingkingnya)
Fajar : oh ya bang , kita makan yuk. Fajar menunggu abang dari tadi
Jupri : iya(sambil tersenyum kepada Fajar)

Babak 5
Sore hari, di lapangan dekat sekolah rakyat
Selepas makan, Fajar segera pergi ke lapangan untuk latihan militer dengan sepeda ontelnya.
Disana dia bertemu dengan Jaka yang sedang melamun di bangku dekat lapangan.
Fajar : jaka..jaka
Jaka: (tidak merespon Fajar)
Fajar : jaka jaka..(sambil menepuk bahu Jaka)
Jaka : ehh, kamu Fajar . sudah lama ya kamu disini?
Fajar : tidak . baru saja tiba. Apa yang kamu lamunkan tadi?
Jaka : Cuma bingung saja. Mengapa kita latihan militer seperti ini ya setiap hari ? Seperti orang
dewasa saja
Fajar: entahlah. Kata abangku , latihan militer itu untuk melatih fisik kita agar menjadi kuat saat
berhadapan dengan Sekutu .Kalau kita tak bertenaga, mungkin kita akan kalah.
Jaka : oh begitu (sambil mengganggukkaan kepalanya tanda mengerti)
Tiba-tiba ada suara yang menginterupsi pembicaraan mereka berdua . itu suara pelatih mereka.
Pelatih: Ima, frudo no man'naka ni subete no gakusei!! (semua siswa ke tengah lapangan
sekarang juga!!)(dengan suara yang lantang)
Jaka : ayo Fajar kita ke tengah lapangan
Fajar : iya

Babak 6
Sore hari di pinggir danau
Merekapun melakukan latihan militer sampai jam setengah enam sore. saat itu harinya sedang
mendung..
Jaka: aku pulang dulu ya jar
Fajar : iya . hati-hati (sambil mengayuh sepedanya)
Fajar pulang ke rumah melewati danau yang dekat dengan lapangan tadi. Sepanjang perjalanan,
Fajar terus menyenandungkan lagu Kimigayo, sampai pada akhirnya dia bertemu dengan seorang
anak perempuan memakai baju khas Jepang dengan rambut yang dikuncir sedang menangis di
bangku panjang di pinggir danau. Fajar yang tak tega melihatnya pun segera mendatangi anak
perempuan itu.
Fajar : hai, mengapa kamu menangis disini ?
Anak perempuan : (diam . tidak menjawab pertanyaan Fajar dan tetap melanjutkan tangisannya)
Fajar: apakah anak ini adalah orang Jepang? Coba kutanya dia pakai bahasa Jepang(dengan
suara yang pelan)
Fajar : Naze anata wa koko de naite imasu?(mengapa kamu menangis disini?)(dengan nada
yang lembut)
Anak perempuan : Watashi wa kaeri no hk ga wakarimase arimasen(saya tidak tahu arah
jalan pulang)
Fajar : , watashi wa rikai shite. Dono y ni anata no namae de?(oh saya mengerti. Bagaimana
dengan nama mu?)
Anak perempuan: Watashi no namae kameyo(nama saya Kameyo)(sambil menatap Fajar)
Fajar : Kameyo(kura-kura)??
Kameyo : hai(iya)
Fajar : Yoi Kameyo, Anata wa doko no tri o tska shimashimashita?(baiklah Kameyo , kamu
tadi melewati jalan yang mana?)
Kameyo : Watashi wa sonoyni tska shimashimashita (saya melewati jalan yang itu)(sambil
menunjuk jalan di sebelah kirinya)
Fajar : Wakarimashita. Watashi wa ie ni modotte anata o torimasu yo(baiklah. Aku akan
antarkan kamu pulang ke rumah)(sambil tersenyum kepada Kameyo).
Kameyo : arigatou ehmm... Anata no onamaehanandesuka? (terima kasih ehmm...siapa
namamu?)(sambil menatap Fajar dengan pandangan bertanya-tanya)
Fajar : Watashi no namae Fajar(namaku Fajar)(sambil tersenyum kepada kameyo)
Kameyo : Fajar?
Fajar : Hai. Yoi Kameyo , Modorimashou. (iya. Baiklah Kameyo, mari kita pulang.)
Kameyo : (hanya mengganggukan kepalanya sambil tersenyum)
Fajar dan Kameyo pun menyusuri jalan yang ditunjuk oleh Kameyo tadi. Fajar menuntun
sepedanya agar bisa berjalan beriringan dengan Kameyo. Fajar takut berboncengan dengan anak
perempuan.Sepanjang perjalanan mereka berdua hanya diam. Suasana saat itu menjadi
canggung. Fajarpun segera bersuara untuk memecahkan keheningan itu.
Fajar : Naze anata wa maigo ni naru koto ga dekimasu?(mengapa kamu bisa tersesat?)
Kameyo : Watashi wa shirimasen(saya tidak tahu)
Fajar: hmm Watashi ga shitte iru kansei ga aru baai, Anata wa `Kameyo' to iu namae o atae
rarete iru riy? (jika aku bisa mengetahui , mengapa kamu diberi nama kameyo?)
Kameyo : Watashi wa shirimasen. Tabun, Watashi no ryshin wa watashi ga nagaiki
shitakatta.(entahlah. Mungkin orang tua saya menginginkan saya berumur panjang.)
Fajar: kore (oh begitu)
Setelah itu , mereka kembali diam .pikiran Fajar berkecamuk saat ini . Dia bingung bagaimana
cara agar suasana tidak menjadi canggung lagi. Saat Fajar masih sibuk dengan pikirannya, tiba-
tiba Kameyo bersuara.
Kameyo : Sore wa karedeshita. Watashinoie(itu dia.rumah saya)(sambil menunjukk sebuah
rumah)
Fajar pun melihat ke arah rumah yang ditunjuk Kameyo . Sebuah rumah yang besar dengan
taman yang indah. Disana terlihat kotak-kotak berhamburan di halaman depan rumah Kameyo.
Disana juga terlihat orang-orang sedang memindahkan kotak-kotak itu ke dalam rumah.
Fajar : mungkin dia baru pindah ke sini(sambil melihat orang-orang itu dengan suara yang
pelan)
tiba-tiba ada suara pria yang memanggil nama Kameyo
Pria : KAMEYOO . Doko kara demo anata? Chichi wa anata o sagashiteimasu(kameyoo.kamu
kemana saja ? ayah mencarimu)(sambil memeluk Kameyo)
Kameyo : Shinpaishinaide, Chichi .Watashi wa Fajar ni yotte tasuke raremashita (jangan
khawatir , ayah. Saya ditolong oleh Fajar)(sambil menunjuk Fajar di sampingnya)
Ayah Kameyo : (beralih melihat fajar disamping Kameyo) Arigat fajar(terima kasih
Fajar)(sambil tersenyum)
Fajar : hai(iya)
Setelah itu Fajar segera bergegas ke rumahnya , karena hari sudah semakin senja.
Kameyo : (melihat kepergian Fajar sambil tersenyum) arigatou Fajar. Anata wa totemo -
jindesu(terima kasih Fajar . Kamu adalah orang yang sangat baik)

Babak 7
Siang hari, di lapangan (tempat para tentara PETA latihan militer) , 4
Oktober 1943.
Saat ini , Fajar dengan memakai kaos putih dan rambut yang di tata rapi berdiri di depan pagar
pembatas lapangan . Dia melihat abangnya sedang latihan militer bersama teman-temannya.
Kemarin malam Jupri sudah minta doa restu untuk dimudahkan dalam menjalankan tugasnya
sebagai tentara kepada ibu dan bapak Jupri . Dan orang tuanya pun merestui Jupri.Jupri pun
berpamitan dan segera pergi ke asrama PETA untuk tinggal disana agar mendapatkan latihan-
latihan militer yang bermanfaat. Dan pada hari ini, Fajar melihat abangnya dengan gagah
melakukan gerakan-gerakan yang mungkin tidak bisa dia lakukan. Fajar terpukau dengan apa
yang dilakukan oleh abangnya itu.
Fajar : wahh hebat sekali abangku(sambil menatap Jupri dengan pandangan takjub)
Tiba tiba dari sudut lapangan , terdengar suara lantang dari pria berbaju tentara yang berdiri
tegap dengan pandangan mata yang tajam. pria itu menggunakan bahasa Jepang.
Fajar : rasanya aku pernah mendengar suara itu tapi dimana ya?(dengan suara yang pelan)
Fajar bergumam terus-menerus untuk menemukan jawaban dari pertanyaannya.Sampai akhirnya
dia mendapatkan jawaan itu .
Fajar : itu suara ayah Kame
Tiba-tiba sebuah tangan menepuk pundaknya.
Fajar :astaghfirullaah(dengan nada terkejut)
Fajarpun menoleh ke belakang dan melihat Jaka sedang menahan tawanya
Fajar : Jaka?apa yang kamu lakukan disini?(dengan nada yang berbisik)
Jaka: harusnya aku yang menanyakan mu seperti itu . apa yang kamu lakukan disini? Kau tadi
asyik berbicara sendiri . seperti orang gila saja
Fajar : aku sedang melihat abangku latihan disini
Jaka : oh begitu. Yang mana abangmu ?(sambil melihat orang orang yang sedang melakukan
latihan)
Fajar : itu dia. (menunjuk laki-laki yang sedang latihan fisik)
Jaka : oh yang itu. Hebat ya abangmu itu
Fajar : iya. Dia adalah abangku yang hebat (tersenyum bangga sambil menatap abangnya)
Jaka : oh ya, aku mendengar kamu menyebut kata Kame. Apakah ada kura-kura disini?
Fajarpun teringat dengan suara pria yang didengarnya tadi. Fajarpun segera mencari keberadaan
pria itu dengan mendengar suaranya yang lantang. Dan beberapa menit kemudian , fajarpun
berhasil menemukan orang itu , dan tebakannya tepat 100%
Fajar : itu dia . Ayah Kameyo
Jaka : hah? Apa yang kamu katakan? Ayah Kameyo?
Fajar : iya. Ayah Kameyo.
Jaka : siapa itu Kameyo?
Fajar : Dia perempuan yang kutemui di pinggir danau dekat lapangan tempat kita latihan milite
.Dia baru pindah ke sini.
Jaka : untuk apa dia dipinggir danau?
Fajar : dia tersesat. Dan aku berbaik hati untuk mengantarkan dia pulang ke rumahnya. Setelah
sampai, aku bertemu dengan ayahnya Kameyo. begitu ceritanya
Jaka : boleh aku tahu ciri-ciri dari perempuan itu?
Fajar : Dia berambut kuncir dengan poninya yang lucu. Matanya sipit, hidungnya mancung, dan
bibirnya yang kecil dia juga berkulit putih.
Jaka : apakah yang kau maksud adalah perempuan yang disana?(sambil menunjuk anak
perempuan yang sedang duduk di atas bangku panjang dengan memegang sebuah permen
lolipop)
Fajar : (melihat ke arah perempuan yang ditunjuk Jaka) iya kau benar . dia adalah Kameyo
Jaka : astaghfirullaah, aku lupa beli gula emak ke warung(sambil menepuk dahinya). Fajar, aku
duluan ya, aku mau ke warung dulu. Beli gula buat emak.
Fajar : iya . hati-hati ya
Fajar beralih melihat Kameyo yang sedang asyik memakan permen nya itu. Fajarpun mendatangi
Kameyo.
Fajar : Kameyo!
Kameyo : E~tsu(ehh)(dengan nada terkejut)(sambil menoleh ke arah Fajar)
Kameyo : Fajar(dengan nada senang)
Fajar : Anata wa koko de nani o shite iru no?(apa yang sedang kamu lakukan disini?)
Kameyo : Watashi wa chichi o matteimasu(saya sedang menunggu ayah saya).
Fajar : s(oh begitu)
Fajar : Watashi wa koko ni suwatte suru koto wa dekimasu ka? (dapatkah aku duduk disini?)
Kameyo : Dzo(silahkan)(tersenyum kepada Fajar)
Fajar : Arigat(terima kasih)
Setelah itu, keheninganpun menyelimuti mereka berdua. Mereka asyik dengan urusan mereka
masing-masing. Fajar yang masih memikirkan kata-kata yang pas untuk memulai bicara
sedangkan Kameyo yang sedang tersenyum sendiri. Entah dia sedang memikirkan apa
Fajar : Kameyo, Naze anata wa waratte imasu ka? (Kameyo, mengapa kamu tersenyum?)
Kameyo : beralih menatap Fajar. Sore wa daijbudesu(tidak apa-apa)(sambil tersenyum kepada
Fajar)
Fajar :menatap kura-kura yang dipegang oleh kameyoAnata wa kame ga suki?(kau menyukai
kura-kura?)
Kameyo : Hai. Watashi wa sore o aishimasu. (iya.saya sangat menyukainya) (sambil mengelus
kura-kuranya)
Fajar : Naze anata wa kame ga suki? (mengapa kau sangat menyukai kura-kura?)
Kameyo : Kare wa osokatta mono no aruite, sukunakutomo kare wa hoka no dbutsu yori mo
nagaku ikinokoru koto ga dekimasu. Sore wa watashi ga kame ga sukina riydesu (Meskipun ia
lambat berjalan, setidaknya ia akan mampu bertahan lebih lama dari hewan lain. Itulah mengapa
saya suka kura-kura)
Fajar : Hoka no riy wa arimasu ka? (apakah ada alasan lain?)
Kameyo : Sore dake de (Hanya itu). Watashi mo kame ni naritaidesu. (sayapun juga ingin
menjadi kura-kura)(sambil tersenyum kepada Fajar)
Fajar : Naze anata wa kame ni naritaidesu ka? (mengapa kau ingin menjadi kura-kura?)
Kameyo : Watashi wa nagai jikan o ikitai to watashi wa soko ni subete no zangyaku ki kara
watashi no hinan no tame no shrudo o mochitaidesu (saya ingin bertahan hidup lama dan saya
ingin memiliki perisai untuk saya berlindung dari segala kekejaman yang ada)(sambil menatap
ke langit yang biru dengan penuh harapan )
Fajar : Hai, watashi wa sonoyni mo kib shimasu (Ya, Aku harap juga demikian)
Kameyo : Watashitachiha, haruka ni nagaku ikiru koto o inorimashou(Mari kita berdoa untuk
hidup yang lebih lama lagi.)
Fajar : Hai.(Iya)
Fajar dan kameyo pun memulai doa mereka masing-masing. Fajar menengadahkan tangannya
untuk berdoa sedangkan Kameyo menempelkan tangan dan memejamkan mata serta mulutnya
berkomat-kamit seperti mengucapkan doa. Fajar terlebih dahulu menyelesaikan doanya
Fajar : amin
Fajar : (mengintip ke arah Kameyo yang sedang berdoa) ternyata kita berbeda agama (dalam
hati)
Kameyo : (menyelesaikan doanya) Anata wa watashinoie ni ie ni watashi o toru nodarou
ka,Fajar? (Fajar, Maukah kau mengantarkan saya pulang ke rumah saya?)
Fajar : Wakarimashita.Shikashi, chichi ni tsuite nani? (baiklah .namun bagaimana dengan
ayahmu?)
Kameyo : Koko de matte.Ky wa chichi o oshiete kuremasu(tunggu disini . saya akan
memberitahu ayah hari ini)
Kameyo pun berlari mendatangi ayahnya yang sedang melatih para tentara yang ada di lapangan.
Setelah beberapa menit, akhirnya Kameyo pun mendatangi Fajar dengan raut muka yang senang.
Kameyo: Chichi wa watashi ga anata to issho ni ie ni iku koto o yurusa (ayah saya
mengizinkan saya untuk pulang bersama kamu)
Fajar : Wakarimashita. Ikou! (baik. ayo kita pergi)

Babak 8,di rumah Kameyo jam 4 sore


Sepanjang perjalanan, Fajar dan Kameyo berbincang-bincang mengenai suatu hal seperti hobi
mereka, keluarga, alasan Kameyo pindah ke Indonesia, dll.mereka berdua terhanyut dengan
perbincangan mereka. Sampai akhirnya, mereka sampai di rumah Kameyo
Kameyo : Anzen ni watashi o ie ni teiky suru tame ni anata ni kansha (terima kasih karena
telah mengantarkan saya pulang ke rumah dengan selamat)(kemudian tersenyum)
Fajar : hai(iya)
Tiba-tiba muncullah wanita berpakaian khas jepang dengan raut wajahnya yang marah
mendatangi Fajar dan Kameyo.Dia adalah ibu Kameyo.
Kameyo : Watashi ga shinimashita(mati aku)(dengan wajah yang ketakutan)
Ibu Kameyo : KAMEYOOO!!!. DOKO KARA DEMO ANATA? Oksan ga anata o matte
kimashita. Ga imananji mite mimashou ka? (kameyooo!! Kamu dari mana saja? Ibu telah lama
menunggumu Coba kita lihat sudah jam berapa sekarang?)(sambil menjewer telinga Kameyo)
Mereka bertiga melihat ke arah Jam yang ada di dekat pintu. Jam menunjukkan pukul 4 sore .
Ibu Kameyo : Anata gejun, Kameyo.(kamu terlambat , Kameyo)(sambil menatap tajam
Kameyo)
Kameyo : Kameyo yurushite(maafkan Kameyo)(memohon kepada Ibunya dengan pandangan
ketakutan)
Ibu Kameyo : (mendesah) Wakarimashita.Haha wa anata ni kono-jikan o yurusudarou.
Shikashi, anata wa futatabi sore o kurikaesu baai. Haha wa yurushimasen. Rikai dekimasu ka?
(baiklah. Ibu akan memaafkanmu kali ini. Namun, jika kau mengulanginya lagi, Ibu tidak
mengampuni ini. mengerti?)
Kameyo : arigatou(terima kasih)
Ibu Kameyo mengalihkan pandangan ke arah Fajar. Dan mulai mendekati Kameyo dan berbisik
pelan
Ibu Kameyo : Dare kore ni tonari no otoko? Subayaku kare o tsuih. Watashi wa koko de kare
o mitaku arimasen. (siapa laki-laki di sebelahmu ini? Cepat usir dia. Ibu tidak mau melihat dia
ada disini.)
Kameyo : Kare wa yjindearu Kameyo. Yoi fu (dia adalah teman Kameyo.Baik bu)
Setelah itu ibu kameyo pergi meninggalkan Fajar dan Kameyo.
Kameyo : Anata wa yoriyoi watashinoie kara nukedashimasu, Fajar (Fajar, lebih baik kau
segera pergi dari rumahku.)
Fajar : Suru riy?(mengapa ?)
Kameyo : Watashi wa jibun to shite anata o shitaku arimasen (saya tidak ingin kamu seperti
saya)
Fajar : yoku(ah,baiklah)
Fajar meninggalkan Rumah Kameyo dengan perasaan sedih. Dia tidak menyangka bahwa Ibu
Kameyo begitu kejam terhadap Kameyo.
Kameyo : Gomen'nasai, Fajar(maafkan aku Fajar) (sambil menatap kepergian Fajar.)

Babak 9
10 Oktober 1943 , di siang hari yang cerah. Di taman
Fajar dan Kameyo sedang bermain di taman dekat dengan lapangan sekolah rakyat Fajar. Mereka
berdua menjadi lebih dekat sejak saat itu. Tapi mereka bertemu secara hati-hati agar tidak
ketahuan dengan ibu Kameyo. Pada saat mereka asyik bermain, datanglah Jaka menyapa mereka
berdua.
Jaka : Kon'nichiwa(selamat siang)
Fajar dan Kameyo : Kon'nichiwa(selamat siang)
Jaka : Watashi ga sanka suru koto ga dekimasu ka?(apakah aku dapat bergabung?)
Kameyo : Mochiron (tentu saja)(sambil tersenyum)
Jaka pun bergabung dengan Fajar dan Kameyo
Jaka : hei Fajar, apakah kamu sudah mengerjakan tugas rumah hari ini?
Fajar : iya sudah. Memangnya kenapa?
Jaka : bolehkan aku melihat hasil pekerjaanmu?(dengan pandangan penuh harap)
Fajar : tidak boleh . Kau harus mengerjakannya sendiri. Kalau kau melihat punyaku itu sama
saja sia-sia.bila kau minta aku mengajari mu, mungkin kau akan paham apa yang tidak kau
mengerti
Jaka : kupikir kita teman.
Fajar : iya . kita teman, Jaka . tapi aku hanya sekedar memperingatkankanmu saja.
Jaka : baiklah . tolong ajari aku nanti ya
Fajar : iya
Jaka : Watashi ga saisho ni ie ni kaeritai hai (aku ingin pulang ke rumah dulu ya)
Jaka : Ato ni naru made (sampai nanti)
Fajar dan Kameyo : Hai,-go ni naru made (iya, sampai nanti)
Setelah Jaka pergi , Kameyo bertanya kepada fajar.
Kameyo : Dono yna gengo anata wa sore o tsukau nodesu ka?(apa bahasa yang kamu
gunakan tadi?)
Fajar : Indoneshia. Naze? (bahasa Indonesia. Memangnya mengapa)
Kameyo : Watashi wa Indoneshia o manabitaidesu (saya ingin belajar bahasa Indonesia)
Fajar : (terbelalak kaget)Anata wa shinkokudesu ka?(kau serius?)
Kameyo : Hai watashi wa shinkokudesu. (ya saya serius)
Fajar : Watashi wa nihongo o benky suru tame ni kenmei ni kokoromitaga, anata wa
Indoneshia o manabitaidesu.Sore wa hij ni kimydeshita. (aku berusaha keras untuk belajar
bahasa Jepang, namun kau ingin mempelajari bahasa Indonesia. Itu sangat aneh)
Kameyo : Watashi wa tan'ni kymigrimasu(aku hanya penasaran)

Вам также может понравиться