Abdul Rozak Nim : 1507123675 Jurusan : S1 Teknik Lingkungan Kelas : 15 B Tugas UAS : K3
SISTIM MANAGEMEN K3 MENURUT PER.05/MEN/1996 (DI
INDONESIA) Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) secara normatif sebagaimana terdapat pada PER.05/MEN/1996 pasal 1, adalah bagian dari sistem manajemen keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggungjawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan Keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Karena SMK3 bukan hanya tanggung jawab pemerintah, masyarakat, pasar, atau dunia internasional saja tetapi juga tanggung jawab pengusaha untuk menyediakan tempat kerja yang aman bagi pekerjanya. Selain itu penerapan SMK3 juga mempunyai banyak manfaat bagi industri kita antara lain : i. Mengurangi jam kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja. ii. Menghindari kerugian material dan jiwa akibat kecelakaan kerja. iii. Menciptakan tempat kerja yang efisien dan produktif karena tenaga kerja merasa aman dalam bekerja. iv. Meningkatkan image market terhadap perusahaan. v. Menciptakan hubungan yang harmonis bagi karyawan dan perusahaan. Perawatan terhadap mesin dan peralatan semakin baik, sehingga membuat umur alat semakin lama. Sebagai mana terdapat pada lampiran I PERMENAKER NO:PER.05/ MEN/1996, system manajemen K3 adalah sebagai berikut: 1. Komitmen dan Kebijakan a. Kepemimpinan dan Komitmen b. Tinjauan Awal K3 c. Kebijakan K3 2. Perencanaan a. Perencanaan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko b. Peraturan Perundangan dan Persyaratan Lainnya c. Tujuan dan Sasaran d. Indikator Kinerja e. Perencanaan Awal dan Perencanaan Kegiatan yang Sedang Berlangsung 3. Penerapan Jaminan Kemampuan SDM Sarana dan Dana a. Integrasi b. Tanggungjawab dan Tanggung Gugat c. Konsultasi, Motyivasi dan Kesadaran d. Pelatihan dan Kompetensi Jaminan Kemampuan SDM Sarana dan Dana a. Komunikasi b. Pelaporan c. Pendokumentasian d. Pengendalian Dokumen e. Pencatatan dan Manajemen Informasi Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko a. Identifikasi Sumber Bahaya b. Penilaian Resiko c. Tindakan Pengendalian d. Perancangan dan Rekayasa e. Pengendalian Administratif f. Tinjauan Ulang Kontrak g. Pembelian h. Prosedur Menghadapi keadaan darurat dan Bencana i. Prosedur Menghadapi Insiden j. Prosedur Rencana Pemulihan Keadaan Darurat 4. Pengukuran dan Evaluasi a. Inspeksi dan Pengujian b. Audit SMK3 c. Tindakan Perbaikan dan Pencegahan 5. Tinjauan Ulang dan Peningkatan oleh Pihak Manajemen
SISTIM MANAGEMEN K3 MENURUT OHSAS 18000
menurut OHSAS 18001, SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen organisasi yang digunakan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan kebijakan K3 dan mengelola resiko K3 dalam organisasi. Untuk menerapkan system Manajemen K3 ini dibutuhkan tiga tahapan proses, Sebagai berikut : 1. Tahap Indentifikasi Awal Manajemen K3 OHSAS 18000 Analisa / Indentifikasi terhadap tingkat kecukupan terhadap sistem dan fasilitas kesehatan dan keselamatan kerja di organisasi / industry. i. Mencakup evaluasi proses sistem tersebut di organisasi sebelumnya ii. Pemeriksaan terhadap prosedur yang ada (berikut dokumennya) iii. Analisa tingkat kecelakaan pada masa lalu dan peraturan atau perundang- undangan yang berlaku. 2. Tahap Persiapan dan Implementasi Manajemen K3 OHSAS 18000 Tahap ini merupakan tahap persiapan dokumen dan program kerja serta pelaksanaan implementasinya. Pada tahap ini ada beberapa elemen yang harus diperhatikan yaitu : a. Kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja serta managementnya. b. Organisasi, sumberdaya dan training c. Pengendalian operasional yang menjadi titik tolak prosedur proses, peraturan kesehatan dan keselamatan kerja dan perijinannya di lingkungan kerja. d. Tujuan dan target dari pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja e. Panduan system kesehatan dan keselamatan kerja dan dokumentasi f. Pengendalian operasional yang mencakup adalah sebagai berikut: pemantauan kesehatan kerja, persiapan proyek, pembelian yang berhubungan dengan hal tersebut pemasok. g. Pemeriksaan dan tindakan pencegahan h. Investigasi dan tindakan perbaikan secara terus menerus
3. Tahap Penilaian Kinerja Proses Manajemen K3 OHSAS 18000
Tahap ini merupakan tahap penilaian terhadap system yang telah diterapkan yang mencakup : a. Penilaian dokumentasi, b. Verifikasi penerapan c. Tindakan perbaikan/ pencegahan yang diperlukan secara terus menerus.
Menurut PER.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, tujuan dari sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja adalah menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Sedangkan Tujuan dari OHSAS 18001 ini sendiri tidak jauh berbeda dengan tujuan Sistem Manajemen K3 Permenaker, yaitu Perlindungan terhadap para pekerja dari hal-hal yang tidak diinginkan yg timbul dari lingkungan kerja pekerjaan itu sendiri yang berdampak terhadap kesehatan dan keselamatan para pekerja DAN tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan dan pekerja itu sendiri. Dengan banyaknya keuntungan dalam penerapan SMK3 serta standarisasi SMK3 di Indonesia yang cukup representatif bukankah saatnya bagi Industri Indonesia untuk melaksanakan SMK3 sesuai PER.05/MEN/1996 baik industri skala kecil, menengah, hingga besar ? Sehingga bersama-sama menjadi industri yang kompetitif, aman, dan Efisien dalam menghadapi pasar terbuka Kekurangan yang paling dasar dari PER.05/MEN/1996 yaitu peraturan pendukung mengenai K3 yang masih terbatas dibandingkan dengan organisasi internasional. Tapi hal ini masih dapat dimaklumi karena masalah yang sama juga dirasakan oleh negara-negara di Asia dibandingkan negara Eropa atau Amerika, karena memang masih dalam tahap awal. Selain itu sertifikasi SMK3 yang hanya dapat dikeluarkan oleh Menteri Tenaga Kerja (Pemerintah) dirasakan kurang membantu promosi terhadap SMK3 dibandingkan dengan sertifikasi ISO series, OHSAS, KOHSA (korea), yang juga menggunakan badan sertifikasi swasta.