Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Dosen Pembimbing:
Dadang Kusbiantoro, S.Kep, Ns, M.Si
Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Achmad Ari (13.02.01.1324)
2. Anna Rohmatin M.U (13.02.01.1326)
3. Munik Fitria (13.02.01.1353)
4. Muh. Nur Wahyudi (13.02.01.1349)
5. Robi Irma C.S (13.02.01.1363)
KATA PENGANTAR
Penyusun
Surat Pernyataan
Judul Makalah :
Konsep Asuhan Keperawatan Pada KlienHordeolum
Dengan ini kami menyatakan bahwa makalah ini dibuat dengan sepenuh-penuhnya
tanpa adanya peniruan dari kelompok manapun atau dari makalah senior.Jika kami terbukti
melanggar, kami semua anggota kelompok bersedia dikenai sanksi oleh dosen yang
bersangkutan.
Mengetahui
Achmad Ari F.S Anna Rohmati M.U
Munik Fitria
(13.02.01.1324) (13.02.01.1326)
(13.02.01.1353)
Muh.Nur Wahyudi Robi Irma C. S
(13.02.01.1349) (13.02.01.1363)
LEMBAR PENGESAHAN
3D Keperawatan
Judul Makalah:
Konsep asuhan keperawatan pada klien hordeolum
Telah disahkan untuk di presentasikan pada tanggal Desember 2014 Untuk
memenuhi tugas Sistem Pencernaan II di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)
Muhammadiyah Lamongan.
DAFTAR ISI
Kata pengantar................................................................................................. i
Surat Pernyataan.............................................................................................. ii
Lembar pengesahan......................................................................................... iii
Daftar Isi.......................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan....................................................................... 3
BAB 2 KONSEP TEORI
2.1 Definisi......................................................................................... 4
2.2 Klasifikiasi................................................................................... 4
2.3 Etiologi......................................................................................... 5
2.4 ManifestasiKlinis......................................................................... 5
2.5 Patologi........................................................................................ 5
2.6 Pathway........................................................................................ 6
2.7 Penatalaksanaan........................................................................... 6
2.8 Asuhan Keperawatan .................................................................. 10
BAB 3 KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Konsep Pengkajian....................................................................... 15
3.2 Contoh Analisis data.................................................................... 15
3.3. Diagnosa Keperawatan
3.4. Contoh Intervensi Keperawatan
BAB 4 PENUTUP..............................................................................................
4.1 Kesimpulan.................................................................................
4.2 Saran...........................................................................................
DAFTAR PUSTKA.......................................................................................... 16
BAB 1
PENDAHULUAN
2. Bagi Pembaca
Diiharapkan bagi pembaca dapat mengetahui tentang Hordeolum sehingga dapatmencegah se
rta mengantisipasi diri dari penyakit tersebut.
BAB 2
KONSEP TEORI
2.3 EtiologiHordeolum
Infeksi akut pada kelenjar minyak di dalam kelopak mata yang disebabkan oleh bakteri
dari kulit (biasanya disebabkan oleh bakteri stafilokokkus). Hordeolum sama dengan jerawat
pada kulit. Hordeolum kadang timbul besamaan dengan atau sesudah blefaritis, hordeolum
bisa timbul secara berulang.(Sidarta Ilyas,2004)
2.4 Patofisiologi
Hordeolum disebabkan oleh adanya infeksi dari bakteri stafilokokus aureus yang akan
menyebabkan proses inflamasi pada kelenjar kelopak mata. Infeksi bakteri stafilokokkus
pada kelenjar yang sempit dan kecil, biasanya menyerang kelenjar minyak (meibomian) dan
akan mengakibatkan pembentukan abses (kantong nanah) kearah kulit kelopak mata dan
konjungtiva biasanya disebut hordeolum internum. Apabila infeksi pada kelenjar Meibom
mengalami infeksi sekunder dan inflamasi supuratif dapat menyebabkan komplikasi
konjungtiva.
Apabila bakteri stafilokokkus menyerang kelenjar Zeis atau moll maka akan membentuk
abses kearah kulit palbebra yang biasanya disebut hordeolum eksternum. Setelah itu terjadi
pembentukan chalazion yakni benjolan di kelopak mata yang disebabkan peradangan di
kelenjar minyak (meibom), baik karena infeksi maupun reaksi peradangan akibat alergi.
( Indriana Istiqomah, 2004 )
2.5 Pathway
Bakteri Stafikolokokus
Infeksi Akut
lumen kelenjar
pembentukan nanah
diangkat
penglihatan menurun
2.8 Komplikasi
Penyulit hordeolum adalah selulitis palpebra,yang merupakan radang jaringan ikat jarang
palpebra didepan septum orbita dan abses palpebra
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama : kllien biasanya mengeluh nyeri pada kelopak mata
yakit Sekarang : klien mengalami penglihatan sedikit terganggu dengan benjolan pada kelopak mata
nyakit Dahulu : pasien pernah masuk Rumah Sakit karena penyakit ini
nyakit Keluarga : dalam keluarga psien ada yang menderita penyakit seperti yang klien alami yaitu
Hordeolum
3. Pemeriksaan Fisik:
a. Tanda-tanda vital:
Tekanandarah :-
Prernafasan :-
Nadi :-
IramaNadi :-
:-
b. Head to toe
Kepala :-
Mata : nyeri, tampak merah dan bengkak di sekitar mata
Hidung :-
Telinga :-
Leher :-
Dada :-
Paru-paru :-
Abdomen :-
Genetalia :-
Ekstremitas : -
c. Pengkajian Fungsional Gordon
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Keluarga mengatakan kesehatan merupakan hal yang penting, sehinggaanggota keluarga
selalu menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit
2. Pola nutrisi dan metabolik
Makan dan minum: tidak mengalami gangguan
3. Pola eliminasi
BAK danBAB :tidak mengalami gangguan
4. Pola aktivitas dan latihan
Terganggunya aktifitas sehari-hari. Biasanya klien cendenrung menyembunyikan penyakitnya
karena malu.
5. Pola istirahat tidur
Pola istirahat tidur biasanya terganggu dan tidak nyaman saat memejamkan mata
6. Pola persepsi sensori dan kognitif
Mengalami gangguan persepsi sensori visual
7. Pola hubungan dengan orang lain
Klien cenderung menyembunyikan penyakitnya karena malu akan perubahan pada matanya
8. Pola reproduksi / seksual
Tidak mengalami gangguan genetalia / organ reproduksi
9. Pola persepsi diri dan konsep diri
Mengalami gangguan konsep diri atau gannguan citra tubuh
10. Pola mekanisme koping
Merasa tidak nyaman akan menutup diri
11. Pola nilai kepercayaan / keyakinan
Klien yakin bahwasanya penyakitnya akan segera sembuh
4. Pemeriksaan Penunjang
Eversi (pembalikan) palpebra untuk memeriksa permukaan bawah palpebra superior
dapat dilakukan bersama slitlamp atau tanpa bantuan alat ini. Pemeriksaan ini harus selalu
dilakukan bila diduga ada benda asing. Setelah diberi anestesi lokal, pasien duduk didepan
slitlamp dan diminta melihat kebawah. Pemeriksaan dengan hati-hati memegang bulu mata
atas dengan jari telunjuk dan jempol sementara tangan yang lain meletakkan tangkai aplikator
tepat diatas tepi superior tarsus. Palpebra dibalik dengan sedikit menekan aplikator kebawah,
serentak dengan pengangkatan tepian bulu mata. Pasien tetap melihat kebawah, dan bulu
mata ditahan dengan menekannya pada kulit diatas tepian orbita superior saat aplikator
ditarik kembali. Konjungtiva tarsal kemudian diamati dengan pembesaran. Untuk
mengembalikannya, tepian palpebra dengan lembut diiusap kebawah sementara pasien
melihat keatas. ( Paul Riordan & John Witcher, 2009 )
Do:
Mata klien tampak membengkak ,kulit
mata kemerahan ,terlihat menahan
kesakitan
BAB 4
PENUTUP
a. Kesimpulan
Hordeolum merupakan peradangan supuratif kelenjar kelopak mata.hordeolum yang
biasanya merupakan infeksi staphylococcus pada kelenjar sebasea kelopak biasany sembuh
sendiri dan dapat diberi hanya kompres hangat. Tanda terjadinya hordeolum antara
lain:kelopak mata yang bengkak dengan rasa sakit dan mengganjal, merah dan nyeri bila
ditekan terjadinya pembesaran pada kelenjar preaurikel, kadang mata berair dan peka
terhadap sinar dan adanya abses yang dapat pecah dengan sendirinya
b. Saran
Di dalam menentukan asuhan keperawatan terlebih mengenai Hordeolum kita harus
lebih banyak berdiskusi dengan klien secara langsung.
Dalam perawatan klien, sebaiknya banyak melibatkan orang terdekat klien, mulai dari
keluarga, kerabat sampai teman dekat klien.
DAFTAR PUSTAKA