Вы находитесь на странице: 1из 17

MAKALAH SISTEM SENSORI PERSEPSI

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN


HORDEOLUM

Dosen Pembimbing:
Dadang Kusbiantoro, S.Kep, Ns, M.Si

Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Achmad Ari (13.02.01.1324)
2. Anna Rohmatin M.U (13.02.01.1326)
3. Munik Fitria (13.02.01.1353)
4. Muh. Nur Wahyudi (13.02.01.1349)
5. Robi Irma C.S (13.02.01.1363)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN


TAHUN PELAJARAN 2014/2015

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr. Wb.


Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan
Karunia-Nyalah, kami selaku penulis makalah yang berjudul Konsep Asuhan Keperawatan
Pada Klien Hordeolum yang mana makalah ini sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah
Sistem Sensori Persepsi, Alhamdulillah dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Maka dengan terselesainya makalah ini, kami selaku penulis tidak lupa
mengucapkan terima kasih yang sebanyak banyaknya kepada:

1. Bpk. Drs H.Budi Utomo,Amd.Kep.M.Kes, selaku ketua STIKES Muhammadiyah Lamongan.


2. Bpk. Arifal Aris S.Kep,Ns M.Kes, selaku ketua prodi S1 Keperawatan SikesMuhammadiyah
Lamongan.
3. Bpk. Dadang Kusbiantoro, S.Kep, Ns. M.Siselaku dosen mata kuliah Sistem Sensori Persepsi
4. Bpk. Dadang Kusbiantoro, S.Kep, Ns. M.Si selaku dosen pembimbing mata kuliah Sistem
Sensori & Persepsi
5. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun sehingga dapat
digunakan untuk membantu perbaikan mendatang dan atas perhatian dan kerjasamanya kami
ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum. Wr. Wb
Lamongan,2 Desember2014

Penyusun

Surat Pernyataan

Makalah oleh : kelompok 1

Judul Makalah :
Konsep Asuhan Keperawatan Pada KlienHordeolum

Dengan ini kami menyatakan bahwa makalah ini dibuat dengan sepenuh-penuhnya
tanpa adanya peniruan dari kelompok manapun atau dari makalah senior.Jika kami terbukti
melanggar, kami semua anggota kelompok bersedia dikenai sanksi oleh dosen yang
bersangkutan.

Lamongan ,2 Desember 2014

Mengetahui
Achmad Ari F.S Anna Rohmati M.U
Munik Fitria
(13.02.01.1324) (13.02.01.1326)

(13.02.01.1353)
Muh.Nur Wahyudi Robi Irma C. S

(13.02.01.1349) (13.02.01.1363)

LEMBAR PENGESAHAN

Makalah Oleh: Kelompok 1


1. Achmad Ari (13.02.01.1324)
2. Anna Rohmatin M.U (13.02.01.1326)
3. Munik Fitria (13.02.01.1353)
4. Muh. Nur Wahyudi (13.02.01.1349)
5. Robi Irma C.S (13.02.01.1363)

3D Keperawatan

Judul Makalah:
Konsep asuhan keperawatan pada klien hordeolum
Telah disahkan untuk di presentasikan pada tanggal Desember 2014 Untuk
memenuhi tugas Sistem Pencernaan II di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)
Muhammadiyah Lamongan.

Lamongan,2 Desember 2014


Mengetahui
Dosen pembimbing:

Dadang Kusbianto, S.Kep. Ns, M.Si

DAFTAR ISI
Kata pengantar................................................................................................. i
Surat Pernyataan.............................................................................................. ii
Lembar pengesahan......................................................................................... iii
Daftar Isi.......................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan....................................................................... 3
BAB 2 KONSEP TEORI
2.1 Definisi......................................................................................... 4
2.2 Klasifikiasi................................................................................... 4
2.3 Etiologi......................................................................................... 5
2.4 ManifestasiKlinis......................................................................... 5
2.5 Patologi........................................................................................ 5
2.6 Pathway........................................................................................ 6
2.7 Penatalaksanaan........................................................................... 6
2.8 Asuhan Keperawatan .................................................................. 10
BAB 3 KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Konsep Pengkajian....................................................................... 15
3.2 Contoh Analisis data.................................................................... 15
3.3. Diagnosa Keperawatan
3.4. Contoh Intervensi Keperawatan
BAB 4 PENUTUP..............................................................................................
4.1 Kesimpulan.................................................................................
4.2 Saran...........................................................................................
DAFTAR PUSTKA.......................................................................................... 16

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Hordeolum


Kelopak mata adalah bagian mata yang sangat penting.Kelopak mata melindungi
kornea dan berfungsi dalam pendistribusian dan eliminasi air mata.Penutupan kelopak mata
berguna untuk menyalurkan air mata ke seluruh permukaan mata dan memompa air mata
melalui punctum lakrimalis. Kelainan yang didapat pada kelopak mata bermacam-macam,
mulai dari yang jinak sampai keganasan, proses inflamasi, infeksi mau pun masalah struktur
seperti ektropion, entropion dan blepharoptosis. Untungnya, kebanyakan dari kelainan
kelopak mata tidak mengancam jiwa atau pun mengancam penglihatan.
Hampir setiap orang mengenal timbilen atau timbil yang dalam bahasa medis disebut
Hordeolum.Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, mulai anak-anak hingga orang tua.
Disebutkan bahwa angka kejadian pada usia dewasa lebih banyak dibanding anak-anak.
Tidak ada perbedaan angka kejadian antara wanita dengan pria.Adakalanya seseorang mudah
sekali mengalami timbilen (berulang). Ibaratnya, baru sembuh yang satu, kemudian muncul
lagi timbil di tempat yang lain. Hordeolum biasanya menyerang pada dewasa muda, namun
dapat juga terjadi pada semua umur, terutama orang-orang dengan taraf kesehatan yang
kurang.Mudah timbul pada individu yang menderita blefaritis dan konjungtivitis menahun.
Hordeolum adalah infeksi akut kelenjar di palpebra yang berisi material purulen yang
menyebabkan nyeri tajam yang tumpul.( Indriana Istiqomah, 2004: 91). Hordeolum biasanya
berawal sebagai kemerahan, nyeri bila ditekan dan nyeri pada tepi kelopak mata.Tanda-tanda
hordeolum ini sangat mudah dikenali, yakni nampak adanya benjolan pada kelopak mata
bagian atas atau bawah, berwarna kemerahan. Adakalanya nampak bintik berwarna
keputihan atau kekuningan disertai dengan pembengkakan kelopak mata
Pada hordeolum interna, benjolan akan nampak lebih jelas dengan membuka kelopak
mata. Keluhan yang kerap dirasakan oleh penderita hordeolum diantaranya rasa mengganjal
pada kelopak mata, nyeri takan dan makin nyeri saat menunduk.Kadang mata berair dan peka
terhadap sinar.Hordeolum dapat membentuk abses di kelopak mata dan pecah dengan
mengeluarkan nanah.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka kelompok tertarik membahas tentang pembahasan
makalah dengan judul Asuhan Keperawatan pada Pasien Hordeolum .

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep teori Hordeolum?
2. Bgaimana konsep asuhan keperawatan pada klien Hordeolum?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui dan memahami baik konsep teori hordeolum
maupun konsep asuhan keperawatan pada klien hordeolum
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui konsep teori hordeolum
a) Untuk mengetahui pengertian hordeolum
b) Untuk mengetahui klasifikasi hordeolum
c) Untuk mengetahui etiologi hordeolum
d) Untuk mengetahui patofisiologi hordeolum
e) Untuk mengetahui pathway hordeolum
f) Untuk mengetahui manifestasi hordeolum
g) Untuk mengetahui penatalaksanaan hordeolum
h) Untuk mengetahui komplikasi hordeolum
i) Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik hordeolum
2. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan hordeolum
a) Untuk mengetahui konsep pengkajian klien hordeolum
b) Untuk mengetahui contoh analisis data klien hordeolum
c) Untuk mengetahui diagnosa klien hordeolum
d) Untuk mengetahui contoh intervensi klien hordeolum

1.4 Manfaat Penulisan


1. Bagi Penulis
Setelahmenyelesaikanmakalahinidiharapkan kami
sebagai mahasiswa dapatmeningkatkan pengetahuan dan wawasan penyebab serta untuk pen
cegahanHordeolum agar kesehatan masyarakat yang lebih sehat.

2. Bagi Pembaca
Diiharapkan bagi pembaca dapat mengetahui tentang Hordeolum sehingga dapatmencegah se
rta mengantisipasi diri dari penyakit tersebut.
BAB 2
KONSEP TEORI

2.1 Definisi Hordeolum


Hordeolum yakni benjolan dikelopak mata yang disebabkan oleh peradangan di folikel
atau kantong kelenjar yang sempit dan kecil yang terdapat di akar bulu mata. Bila terjadi di
daerah ini, penyebab utamanya adalah infeksi akibat bakteri.(Sidarta Ilyas,2010:92)
Merupakan peradangan supuratif kelenjar kelopak mata. Hordeolum biasanya merupakan
infeksi staphylococcus pada kelenjar sabasea kelopak mata. Biasanya sembuh sendiri dan
dapat diberi hanya kompres hangat. Hordeolum secara histopatologik gambarannya seperti
abses.
Hordeolum adalah infeksi supuratif akut kelenjar kelopak mata yang biasanya disebabkan
oleh stafilokokkus(Indriana Istiqomah,2004)

2.2 Klasifikasi Hordeolum


Menurut Indriana Istiqomah,2004 hordeolum dibagi menjadi:
1. Hordeolum internum adalah abses akut pada kelopak mata yang disebabkan oleh infeksi
stafilokokkus pada kelenjar meibomian, dengan penonjolan mengarah ke konjungtiva.
2. Hordeolum eksternum disebabkan oleh infeksi stafilokokkus yang memberikan gambaran
abses akut yang terlihat pada folikel bulu mata dan kelenjar Zeis atau Moll, hordeolum
aksternum sering ditemukan pada anak-anak.
3. Hordeolum bisa terbentuk lebih dari 1 hordeolum pada saat yang bersamaan. Hordeolum
biasanya timbul dalam beberapa hari dan bisa sembuh secara spontan.

2.3 EtiologiHordeolum
Infeksi akut pada kelenjar minyak di dalam kelopak mata yang disebabkan oleh bakteri
dari kulit (biasanya disebabkan oleh bakteri stafilokokkus). Hordeolum sama dengan jerawat
pada kulit. Hordeolum kadang timbul besamaan dengan atau sesudah blefaritis, hordeolum
bisa timbul secara berulang.(Sidarta Ilyas,2004)

2.4 Patofisiologi
Hordeolum disebabkan oleh adanya infeksi dari bakteri stafilokokus aureus yang akan
menyebabkan proses inflamasi pada kelenjar kelopak mata. Infeksi bakteri stafilokokkus
pada kelenjar yang sempit dan kecil, biasanya menyerang kelenjar minyak (meibomian) dan
akan mengakibatkan pembentukan abses (kantong nanah) kearah kulit kelopak mata dan
konjungtiva biasanya disebut hordeolum internum. Apabila infeksi pada kelenjar Meibom
mengalami infeksi sekunder dan inflamasi supuratif dapat menyebabkan komplikasi
konjungtiva.
Apabila bakteri stafilokokkus menyerang kelenjar Zeis atau moll maka akan membentuk
abses kearah kulit palbebra yang biasanya disebut hordeolum eksternum. Setelah itu terjadi
pembentukan chalazion yakni benjolan di kelopak mata yang disebabkan peradangan di
kelenjar minyak (meibom), baik karena infeksi maupun reaksi peradangan akibat alergi.
( Indriana Istiqomah, 2004 )

2.5 Pathway
Bakteri Stafikolokokus

Infeksi Akut

Pembentukan nanah dalam inflamasi

lumen kelenjar
pembentukan nanah

kel. Meibomia dalam lumen kelenjar

abses klopak mata pembengkakan kelopak


konjungtifa mata

hordeolum iternum kelopak mata sekunder

diangkat

penglihatan menurun

2.6 Manifestasi Klinis


Menurut Sidarta Ilyas, 2004, tanda dan gejala hordeolum antara lain:
1. Kelopak yang bengkak dengan rasa sakit dan mengganjal, merah dan nyeri bila ditekan.
2. Adanya pseudoptosis atau ptosis yang mengakibatkan kelopak sukar diangkat.
3. Terjadi pembesaran pada kelenjar preaurikel
4. Kadang mata berair dan peka terhadap sinar
5. Adanya abses yang dapat pecah dengan sendirinya.
2.7 Penatalaksanaan Hordeolum
a. Medis
1) Diberikan eritromisin 250 mg atau 125-250 mg dikloksasilin 4 kali sehari, dapat juga diberi
tetrasiklin. Bila terdapat infeksi stafilokokus dibagian tubuh lain maka sebaiknya diobati juga
bersama-sama.
2) Pengangkatan bulu mata dapat memberikan jalan untuk drainase nanah
3) Pemberian salep antibiotic pada saccus conjunctivalis setiap 3 jam. Antibiotic sistemik
diindikasikan jika terjadi selulitis.
4) Antibiotik topikal (salep, tetes mata), misalnya: Gentamycin, Neomycin, Polimyxin B,
Chloramphenicol, Dibekacin, Fucidic acid, dan lain-lain. Obat topikal digunakan selama 7-10
hari, sesuai anjuran dokter, terutama pada fase peradangan.
5) Antibiotika oral (diminum), misalnya: Ampisilin, Amoksisilin, Eritromisin, Doxycyclin.
Antibiotik oral digunakan jika hordeolum tidak menunjukkan perbaikan dengan antibiotika
topikal. Obat ini diberikan selama 7-10 hari. Penggunaan dan pemilihan jenis antibiotika oral
hanya atas rekomendasi dokter berdasarkan hasil pemeriksaan.
6) Adapun dosis antibiotika pada anak ditentukan berdasarkan berat badan sesuai dengan
masing-masing jenis antibiotika dan berat ringannya hordeolum.
7) Obat-obat simptomatis (mengurangi keluhan) dapat diberikan untuk meredakan keluhan
nyeri, misalnya: asetaminofen, asam mefenamat, ibuprofen, dan sejenisnya.
8) Dilakukan insisi hordeolum untuk mengeluarkan nanah pada daerah abses dengan fluktuasi
terbesar, jika keadan tidak membaik selama 48 jam. Pada insisi hordeolum terlebih dahulu
diberikan anesthesia topical dengan patokain tetes mata. Dilakukan anesthesia filtrasi dengan
prokain atau lidokain di daerah hordeolum dan dilakukan insisi bila:
a) Hordeolum internum dibuat insisi pada daerah fluktuasi pus, tegak lurus pada margo palpebra
b) Hordeolum eksternum dibuat insisi sejajar dengan margo palpebra.
9) Setelah dilakukan insisi dilakukan ekskohleasi atau kuretase seluruh isi jaringan meradang
didalam kantongnya dan kemudian diberi salep antibiotic. (Sidarta Ilyas, 2004 )
b. Keperawatan
1) Kompres hangat 3 kali sehari selama 10-15 menit sampai nanah keluar.
2) Berikan pendidikan kesehatan mengenai penyakit, tanda gejala penyakit, pengobatan dan
penatalaksanaannya pada pasien. (Sidarta Ilyas, 2004 )

2.8 Komplikasi
Penyulit hordeolum adalah selulitis palpebra,yang merupakan radang jaringan ikat jarang
palpebra didepan septum orbita dan abses palpebra

2.9 Pemeriksaan diagnostik


Ditegakkan sesuai dengan gejala
BAB 3
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Tidak berpengaruh
Umur : (semua umur bisa terkena penyakit hordeolum)
JenisKelamin :(laki-laki dan perempuan bisa terserang penyakit hordeolum)
Agama : tidak berpengaruh
Status : tidak berpengaruh
Pendidikan : tidak berpengaruh
Pekerjaan : pekerjaan yang sering menghadap komputer beresiko terkena hordelum
Suku : tidak berpengaruh
Alamat : tidak berpengaruh

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama : kllien biasanya mengeluh nyeri pada kelopak mata
yakit Sekarang : klien mengalami penglihatan sedikit terganggu dengan benjolan pada kelopak mata
nyakit Dahulu : pasien pernah masuk Rumah Sakit karena penyakit ini
nyakit Keluarga : dalam keluarga psien ada yang menderita penyakit seperti yang klien alami yaitu
Hordeolum

3. Pemeriksaan Fisik:
a. Tanda-tanda vital:
Tekanandarah :-
Prernafasan :-
Nadi :-
IramaNadi :-
:-

b. Head to toe
Kepala :-
Mata : nyeri, tampak merah dan bengkak di sekitar mata
Hidung :-
Telinga :-
Leher :-
Dada :-
Paru-paru :-
Abdomen :-
Genetalia :-
Ekstremitas : -
c. Pengkajian Fungsional Gordon
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Keluarga mengatakan kesehatan merupakan hal yang penting, sehinggaanggota keluarga
selalu menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit
2. Pola nutrisi dan metabolik
Makan dan minum: tidak mengalami gangguan
3. Pola eliminasi
BAK danBAB :tidak mengalami gangguan
4. Pola aktivitas dan latihan
Terganggunya aktifitas sehari-hari. Biasanya klien cendenrung menyembunyikan penyakitnya
karena malu.
5. Pola istirahat tidur
Pola istirahat tidur biasanya terganggu dan tidak nyaman saat memejamkan mata
6. Pola persepsi sensori dan kognitif
Mengalami gangguan persepsi sensori visual
7. Pola hubungan dengan orang lain
Klien cenderung menyembunyikan penyakitnya karena malu akan perubahan pada matanya
8. Pola reproduksi / seksual
Tidak mengalami gangguan genetalia / organ reproduksi
9. Pola persepsi diri dan konsep diri
Mengalami gangguan konsep diri atau gannguan citra tubuh
10. Pola mekanisme koping
Merasa tidak nyaman akan menutup diri
11. Pola nilai kepercayaan / keyakinan
Klien yakin bahwasanya penyakitnya akan segera sembuh

4. Pemeriksaan Penunjang
Eversi (pembalikan) palpebra untuk memeriksa permukaan bawah palpebra superior
dapat dilakukan bersama slitlamp atau tanpa bantuan alat ini. Pemeriksaan ini harus selalu
dilakukan bila diduga ada benda asing. Setelah diberi anestesi lokal, pasien duduk didepan
slitlamp dan diminta melihat kebawah. Pemeriksaan dengan hati-hati memegang bulu mata
atas dengan jari telunjuk dan jempol sementara tangan yang lain meletakkan tangkai aplikator
tepat diatas tepi superior tarsus. Palpebra dibalik dengan sedikit menekan aplikator kebawah,
serentak dengan pengangkatan tepian bulu mata. Pasien tetap melihat kebawah, dan bulu
mata ditahan dengan menekannya pada kulit diatas tepian orbita superior saat aplikator
ditarik kembali. Konjungtiva tarsal kemudian diamati dengan pembesaran. Untuk
mengembalikannya, tepian palpebra dengan lembut diiusap kebawah sementara pasien
melihat keatas. ( Paul Riordan & John Witcher, 2009 )

3.2 Contoh Analisa Data:


Nama pasien : Ruang/kelas :
Umur : No. Reg :

No Data Etiologi masalah Ttd


1 Ds: klien mengatakan nyeri pada Inflamasi Gangguan rasa
kelopak mata nyaman Nyeri
P:Nyeri saat dibuat melihat
Q:Nyeri seperti ditekan
R:nyeri dibagian kelopak mata
S:skala nyeri 3
T:timbul hilang

Do:
Mata klien tampak membengkak ,kulit
mata kemerahan ,terlihat menahan
kesakitan

2 DS:klien mengatakan matanya buram Penglihatan Gangguan


saat dibuat melihat penurunan persepsi sensori
DO: edema,mata merah

3. DS:kelopak mata terasa berat Pembengkakan Gangguan citra


DO:edema pada kelopak mata kelopak mata tubuh

3.3 Contoh Diagnosa


1.Gangguan rasa nyaman nyeri b.d Inflamasi
2. Penurunan penglihatan b.d Gangguan persepsi
3.Gangguan citra tubuh b.d Pembengkakan kelopak mata

3.4 Contoh Perencanaan


Nama pasien : Ruang/kelas :
Umur : No. Reg :
No Tujuan& KH Intervensi rasional Ttd
1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1.Observasi TTV klien 1.Untuk mengetahui
selama 1x30 menit,diharapkan klien rasa setiap 4 jam keadaan umum klien
nyeri teratasi atau berkurang 2.Kaji sekala nyeri 2.Untuk mengetahui
KH: 3. Berikan terapi berapa sekala nyeri
K: Klien dapat mengidentifikasi penyebab kompres hangat. yang dihadapi klien
rasa tidak nyaman nyeri 4. Berikan HE pada sehingga kita dapat
A: Klien mengungkapkan nyeri berkurang klien untuk dapat memberikan
P: Klien dapat melakukan teknik relaksasi menangani nyeri secara penanganan lanjut.
untuk mengurangi nyeri dengan mandiri sederhana dan gunakan 3.Untuk mengurangi
P : nyeri berkurang/hilang komunikasi terapeutik pembengkakan pada
dengan klien mata.
5. Kolaborasi dengan 4.Agar klien dapat
tenaga kesehatan menyembuhkan
lainnya untuk nyerinya sendiri
memberikan obat dengan sederhana.
peredam nyeri 5.Untuk memberikan
obat analgesik agar
nyeri pada klien
teratasi.
2 Setelah dilakukan tidakan keperawatan 1.Kaji adanya 1.Menentukan
selama 1x30 menitdiharapkan penglihatan kemerahan pada mata, intervensi
kembali normal. cairan eksudat atau selanjutnya
KH: ulserasi 2.Terhindar dari
K: Klien dapat mengidentifikasi penyebab dari 2.Instruksi klien untuk iritasi mata
ketidaknormalan penglihatan tidak menyentuh selanjutnya
A: Klien mengungkapkan penglihatannya matanya 3.Kontak lensa dapat
kembali normal 3.Pindahkan kontak merusak mata
P: Klien dapat melakukan aktifitas dengan lensa apabila klien 4.Untuk menambah
normal memakainya pengetauan klien.
P: klien dapat melihat dengan normal 4.Berikan HE untuk 5.Untuk mengurangi
menambah infeksi dan mencegah
pengetahuan klien infeksi sekunder, dan
tentang penyakitnya membersihkan mata
5.Kolaborasi dengan
tenaga kesehatan lain
untuk pemberian tetes
mata
3 Setelah melakukan tindakan keperawatan 1.Kaji pengetahuan 1.Mengetahui
1x30 menit diharapkan gangguan citra tubuh klien tentang penyebab dan gejala
teratasi hordeolum, gejala dan dari hordeolum untuk
KH: penyebab melanjutkan tindakan
K: Klien dapat mengidentifikasi penyebab 2.Bantu klien untuk selanjutnya
darai gangguan citra tubuh mengungkapkan 2.Untuk mengurangi
A: Klien mengungkapkan sudah dapat perasaannya tentang beban dari gangguan
bersosialisasi dengan baik sakit yang dideritanya citra tubuh, rasa
P: Klien dapat beraktifitas dengan normal 3.Bantu klien untuk cemas, malu pada
P: Percaya diri klien meningkat mengerti , orang lain tentang
memahami ,menerima penyakitnya
keadaannya 3.Menambah rasa
4.Kolaborasi dengan percaya diri klien
psikiatri untuk bahwa hordeolum
membantu bukan penyakit yang
menyelelesaikan parah
masalahnya 4.Membantu
menyelesaikan
masalahnya

BAB 4
PENUTUP

a. Kesimpulan
Hordeolum merupakan peradangan supuratif kelenjar kelopak mata.hordeolum yang
biasanya merupakan infeksi staphylococcus pada kelenjar sebasea kelopak biasany sembuh
sendiri dan dapat diberi hanya kompres hangat. Tanda terjadinya hordeolum antara
lain:kelopak mata yang bengkak dengan rasa sakit dan mengganjal, merah dan nyeri bila
ditekan terjadinya pembesaran pada kelenjar preaurikel, kadang mata berair dan peka
terhadap sinar dan adanya abses yang dapat pecah dengan sendirinya

b. Saran
Di dalam menentukan asuhan keperawatan terlebih mengenai Hordeolum kita harus
lebih banyak berdiskusi dengan klien secara langsung.
Dalam perawatan klien, sebaiknya banyak melibatkan orang terdekat klien, mulai dari
keluarga, kerabat sampai teman dekat klien.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC


Doenges, Marilyyn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC

Вам также может понравиться

  • Fix 1
    Fix 1
    Документ8 страниц
    Fix 1
    lukman
    Оценок пока нет
  • SAP Cuci Tangan Dahlia Fix
    SAP Cuci Tangan Dahlia Fix
    Документ10 страниц
    SAP Cuci Tangan Dahlia Fix
    lukman
    Оценок пока нет
  • Coba Aja Pas Tanggal 17 Agustus
    Coba Aja Pas Tanggal 17 Agustus
    Документ10 страниц
    Coba Aja Pas Tanggal 17 Agustus
    lukman
    Оценок пока нет
  • B Dewi Maternitas
    B Dewi Maternitas
    Документ11 страниц
    B Dewi Maternitas
    lukman
    Оценок пока нет
  • Afiyah 3
    Afiyah 3
    Документ60 страниц
    Afiyah 3
    Monica Yurinda Pe
    Оценок пока нет
  • Coba Aja Pas Tanggal 17 Agustus
    Coba Aja Pas Tanggal 17 Agustus
    Документ1 страница
    Coba Aja Pas Tanggal 17 Agustus
    lukman
    Оценок пока нет
  • SAP Cuci Tangan Yyy
    SAP Cuci Tangan Yyy
    Документ7 страниц
    SAP Cuci Tangan Yyy
    Dby
    Оценок пока нет
  • Sistem Manajeman Asuhan Keperawatan Profesional
    Sistem Manajeman Asuhan Keperawatan Profesional
    Документ12 страниц
    Sistem Manajeman Asuhan Keperawatan Profesional
    lukman
    Оценок пока нет
  • Riski Taufik 2B
    Riski Taufik 2B
    Документ10 страниц
    Riski Taufik 2B
    lukman
    Оценок пока нет
  • Analisis Keluarga
    Analisis Keluarga
    Документ7 страниц
    Analisis Keluarga
    lukman
    Оценок пока нет
  • Nama
    Nama
    Документ1 страница
    Nama
    lukman
    Оценок пока нет
  • Materi Rom
    Materi Rom
    Документ13 страниц
    Materi Rom
    anna apriana
    Оценок пока нет
  • Leaflet Gizi Ibu Hamil PDF
    Leaflet Gizi Ibu Hamil PDF
    Документ3 страницы
    Leaflet Gizi Ibu Hamil PDF
    Kristiani Juita
    Оценок пока нет
  • Pak Alwan
    Pak Alwan
    Документ15 страниц
    Pak Alwan
    lukman
    Оценок пока нет
  • Satuan Acara Penyuluhan DM
    Satuan Acara Penyuluhan DM
    Документ12 страниц
    Satuan Acara Penyuluhan DM
    lukman
    Оценок пока нет
  • CV PKK 3-2
    CV PKK 3-2
    Документ2 страницы
    CV PKK 3-2
    lukman
    Оценок пока нет
  • Cover LP Jiwa
    Cover LP Jiwa
    Документ1 страница
    Cover LP Jiwa
    lukman
    Оценок пока нет
  • Rexy
    Rexy
    Документ105 страниц
    Rexy
    lukman
    Оценок пока нет
  • Form KDM-Kebersihan Diri
    Form KDM-Kebersihan Diri
    Документ5 страниц
    Form KDM-Kebersihan Diri
    lukman
    Оценок пока нет
  • Cover Pslu
    Cover Pslu
    Документ2 страницы
    Cover Pslu
    lukman
    Оценок пока нет
  • Petunjuk Pembuatan Laporan Pendahuluan
    Petunjuk Pembuatan Laporan Pendahuluan
    Документ6 страниц
    Petunjuk Pembuatan Laporan Pendahuluan
    lukman
    Оценок пока нет
  • Form KDM-Istirahat Tidur
    Form KDM-Istirahat Tidur
    Документ6 страниц
    Form KDM-Istirahat Tidur
    lukman
    Оценок пока нет
  • Form KDM-oksigenasi
    Form KDM-oksigenasi
    Документ8 страниц
    Form KDM-oksigenasi
    lukman
    Оценок пока нет
  • Analisis Keluarga
    Analisis Keluarga
    Документ7 страниц
    Analisis Keluarga
    lukman
    Оценок пока нет
  • Materi Rom
    Materi Rom
    Документ13 страниц
    Materi Rom
    anna apriana
    Оценок пока нет
  • Bab Fix
    Bab Fix
    Документ70 страниц
    Bab Fix
    lukman
    Оценок пока нет
  • Absensi Mahasiswa Praktek Klinik Keperawatan Ii-2
    Absensi Mahasiswa Praktek Klinik Keperawatan Ii-2
    Документ4 страницы
    Absensi Mahasiswa Praktek Klinik Keperawatan Ii-2
    lukman
    Оценок пока нет
  • Form KDM-Eliminasi
    Form KDM-Eliminasi
    Документ6 страниц
    Form KDM-Eliminasi
    lukman
    Оценок пока нет
  • Makalah Diare
    Makalah Diare
    Документ16 страниц
    Makalah Diare
    Alex Rahma
    0% (1)
  • 03 Template Notulen
    03 Template Notulen
    Документ1 страница
    03 Template Notulen
    lukman
    Оценок пока нет