Вы находитесь на странице: 1из 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Teori Dasar Mesin Freis (milling machine)

Pada Tahun 1940, otomatis dengan menggunakan cams, seperti halnya screw mesin
dan percekaman chuck otomatis, telah dikembangkan dengan baik pada dekade ini, dengan
berakhirnya perang dunia ke 2.

Definisi mesin freis

Mesin freis merupakan salah satu mesin konvensional yang mampu mengerjakan
suatu benda kerja dalam permukaan sisi datar, tegak, miring, bahkan alur roda gigi. Mesin
perkakas ini mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan menggunakan pisau
milling (cutter) pemasukan media dikembangkan, computer processing power dan kapasitas
memori terus meningkat, dan mesin-mesin NC dan CNC berangsur-angsur dirubah dari level
perusahaan yang besar ke level perusahaan yang medium (menengah).
Pengerjaan logam dalam dunia manufacturing ada beberapa macam, mulai dari
pengerjaan panas, pengerjaan dingin, hingga pengerjaan secara mekanis. Pengerjaan mesin
mekanis loagam biasanya digunakan untuk pengerjaan lanjutan maupun pengerjaan finishing,
sehingga dalam pengerjaan mekanis dikenal beberapa prinsip pengerjaan, salah satunya
adalah pengerjaan perataan permukaan dengan menggunakan mesin freis atau biasa juga
disebut mesin milling.

Mesin milling adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas bila
dibandingkan dengan mesin perkakas yang lain. Hal ini disebabakan karena selain mampu
memesin permukaan datar maupun berlekuk dengan penyelesaian dan ketelitian yang
istimewa, juga berguna untuk menghaluskan atau meratakan benda kerja sesuai dengan
dimensi yang dikehendaki.

Mesinfrais adalah salah satu jenis mesin perkakas yang mampu melakukan bebagaimacam tugas
dibandingkan dengan mesin perkakas lainya. Permukaan yang datarmaupun yang belekuk, dapat
diproses dengan mesin ini dengan ketelitian yang tinggi,termasuk pemotongan sudut, celah,
roda gigi, dan ceruk juga dapat diproses denganbaik menggunakan mesin ini. Bila alat
pemotong dan bornya dilepas maka dapatdigunakan untuk pahat gurdi, alat pembesar

1
lubang,dan bor. Karena mesin inidilengkapi mesin penyetel micrometer untuk mengatur
gerakan dari mejanya, makalubang dan pemotongan yang lain dapat diberi jarak secara tepat.

Mengefrais adalah mengerjakan logam dengan mesin yang menggunakan pemotong


yang berputar yang mempnyai sejumlah mata poting.Ada dua jenis pahat freis yang paling
banyak digunakan yaitu : horizontal, pahat freis dipasang pada sumbu utama horizontal.Yang
kedua vertikal pahat freis dipasang pada ujung spindel vertikal.Freis atau milling horizontal
merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang pengerjaannya atau kenyataannya
dilakukan dengan menggunakan pahat yang berputar oleh poros spindel mesin.Pahat freis
(milling cutter)termasuk jenis pahat bersisi potong banyak(multiple point tool).

B. Jenis-Jenis Mesin Freis

Terdapat beberapa jenis mesin freis. Berdasarkan spindelnya, mesin freis dibedakan
atas:

1. Mesin freis tegak (Face Milling)

Mesin ini digunakan untuk pekerjaan yang sangat teliti. Ciri-cirinya sumbu putaran
pahat freis muka tegak lurus dengan permukaan benda kerja.

2. Mesin freis datar (slab milling)

Ciri-ciri mesin ini yaitu poros utamanya yang digunakan sebagai pemutar dan
pemegang alat potong pada posisi mendatar dan sumbu putaran pahat freis selubung sejajar
dengan permukaan benda kerja.

3. Mesin Freis Universal

Mesin ini adalah mesin produksi dari konstruksi yang kasar.Bangkunya ini adalah
benda cor yang kaku dan berat serta menyangga sebuah meja kerja yang hanya memiliki
gerakan longitudinal. Penyetelan vertical diberikan dalam kepala spindel dan suatu
penyetelan lintang dibuat dalam pena atau ram spindel.

2
Gambar 1.1 a).mesin freis horizontal. b). mesin freis vertical

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Prinsip Kerja Mesin Frais (milling machine)

Prinsip kerja mesin freis adalah alat potong ( cutter ) mempunyai gerak putar,
sedangkan benda kerja yang terpasang pada meja mempunyai gerak mendatar, tegak, atau
berputar secara lambat (sesuai dengan kecepatan pemakanan)

Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak
utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui
suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel mesin milling. Spindel mesin
milling adalah bagian dari sistem utama mesin milling yang bertugas untuk memegang dan
memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan pemotongan.Gerakan pemotongan
pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah dicekam maka akan terjadi
gesekan/tabrakan sehingga akan menghasilkan pemotongan pada bagian benda kerja, hal ini
dapat terjadi karena material penyusun cuttermempunyai kekerasan diatas kekerasan benda
kerja.

2.2. Cara Mengoperasikan Mesin Frais

Prosedur pengoperasian mesin frais pada dasarnya sama untuk setiap jenis mesin dari
pabrikan mesin frais yang berbeda. Pada umunya perbedaanya hanyalah letak atau posisi
handel-handel atau switch/ tombol untuk pengoperasiannya saja. Prosedur pengoperasian
mesin frais tersebut diantaranya bagaimana cara menghidupkan dan mematikan sumber
utama listrik (power suply) pada panel mesin, menghidupkan dan mematikan (on/off) mesin,
mengatur putaran mesin dan arah putaran mesin, mengoperasikan meja mesin arah
memanjang/ lintang baik secara manual atau otomatis, mengatur feeding dan arah pemakanan
mesin untuk keperluan pengefraisan.

Berikut uraian prosedur pengoperasian mesin frais, dengan mengambil salah satu
contoh mesin frais universal produk dari pabrikan tertentu.

Menghidupkan dan Mematikan Sumber Arus Listrik (power suply) Mesin


Motor penggerak pada setiap mesin, selalu dilengkapi saklar on/off yang terpasang
pada panel kelistrikan. Saklar on/off berfungsi untuk menghubungkan/ menghidupkan dan

4
memutus/mematikan sumber arus listrik. Contoh macam-macam saklar on/off yang sering
digunakan pada sebuah panel kelistrikan mesin frais , dapat dilihat pada (Gambar 2.1).

Gambar 2.1 Contoh macam-macam saklar on/off pada panel kelistrikan mesin frais

Menghidupkan sumber utama arus listrik (power suply) pada sebuah panel kelistrikan
mesin frais, merupakan kegiatan paling awal yang dilakukan sebelum pengoperasikan mesin
frais. Karena dengan menghidupkan sumber utama arus listrik, berarti motor penggerak
mesin siap untuk dioperasikan. untuk mematikan sumber utama arus listrik (power suply)
pada sebuah panel kelistrikan mesin frais, merupakan kegiatan paling akhir yang dilakukan
setelah pengoperasikan mesin frais. Karena dengan mematikan sumber utama arus listrik,
berarti motor penggerak mesin tidak ada lagi sumber arus listrik sehingga aman dari hal-hal
yang tidak diinginkan. Panel kelistrikan mesin frais yang telah dilengkapi dengan saklar
on/off, pada umunya ditempatkan pada posissi yang aman dan mudah dijangkau oleh
operator. Contoh posisi panel utama switch on/off pada mesin frais, dapat dilihat pada
(Gambar 2.2).

Gambar 2.2 Contoh posisi panel utama switch on/off pada mesin frais

5
Menghidupkan dan Mematikan Mesin
Yang dimaksud menghidupkan mesin adalah, kegiatan mengaktifkan/ menghidupkan
motor penggerak mesin untuk memutar spindel utama mesin frais untuk proses pengefraisan.
Sedangkan yang dimaksud mematikan mesin adalah, kegiatan mematikan motor penggerak
mesin untuk menghentikan spindel utama mesin frais, jika proses pengefraisan sudah selesai.
Untuk melakukan kegiatan menghidupkan dan mematikan mesin frais, pada umunya dapat
dilakukan dengan menggunakan tombol on/off yang tersedia pada panel kelistrikan untuk
pengoperasian mesin frais. Posisi panel kelistrikan untuk pengoperasian mesin frais (tombol
on/off dan tombol/ saklar lainnya), pada umumnya diletakkan pada posisi yang aman dari
benturan, bebas dari air dan mudah dijangkau oleh operator agar mudah untuk
mengendalikannya.

Cara menggunakan tombol on/off cukup hanya menekan tombolnya saja, sedangkan
yang berbentuk saklar cukup hanya memutar searah jarum jam atau sebaliknya. Contoh posisi
pane kelistrikan untuk pengoperasian mesin frais dapat dilihat pada (Gambar 2.3)

Gambar 2.3 Contoh posisi panel kelistrikan untuk pengoperasian mesin frais

Mengatur Putaran dan Arah Putaran Mesin Frais


Sebagaimana telah dibahas pada bab sebelumnya, untuk menentukan besaran putaran
mesin frais, sangat dipengaruhi oleh jenis dan diameter alat potong yang akan digunakan
untuk menentukan besaran putaran mesin frais.Untuk mengaplikasikan/ menerapkan putaran
pada mesin frais, dapat dilakukan dengan mengatur handel-handel/ tuas yang ada pada mesin.
Setiap jenis mesin dengan parikan yang berbeda posisi/ letak handel/ tuas bisa berbeda-beda,
namun tetap ditempatkan pada lokasi yang praktis agar mudah mengaturnya. Maka dari itu
untuk mengatur putaran mesin, cermati posisi handel/ tuas dan baca petunjuk yang ada pada

6
tabel mesin. Contoh posisi handel/ tuas pengatur putaran mesin frais, dapat dilihat pada
(Gambar 2.4)

Gambar 2.4 Contoh posisi handel/ tuas pengatur putaran mesin frais

Hal yang penting diketahui adalah pengaturan posisi handel/ tuas untuk mengatur
putaran mesin tidak boleh dilakukan pada saat mesin sedang aktif berputar, karena akan
berakibat pada rusaknya mekanik dan roda gigi pada gear box mesin.

Mengatur Feeding dan Arah Pemakanan Mesin Frais


Salah satu parameter berpengaruh terhadap keawetan alat potong dan kahalusan hasil
pengefraisan adalah pengaturan feeding, sehingga pada saat melakukan proses pengefraisan
pengaturan feedin g harus dilakukan. Contoh posisi handel/tuas untuk mengatur feeding
mesin frais dapat dilihat pada (Gambar 2.5)

Gambar 2.5 Contoh posisi handel/tuas untuk mengatur feeding mesin frais

7
Mengoperasikan Meja Mesin Frais
Untuk dapat melakukan berbagai proses pengefraisan, seorang operator harus dapat
mengoperasikan meja mesin arah memanjang dan melintak baik secara manual maupun
otomatis. Dalam mengoperasikan meja mesin arah memanjang secara manual, dapat
dilakukan dengan memutar handel yang ada pada meja mesin. Sedangkan untuk
mengoperasikan meja arah melintang secara manual, dapat dilakukan dengan memutar
handel yang ada eretan lintang. Untuk mengoperasikan meja mesin arah memanjang secara
otomatis dapat dilakukan dengan mengaktifkan handel otomatis memanjang. Dan untuk
mengoperasikan meja mesin arah melintang secara otomatis dapat dilakukan dengan
mengaktifkan handel otomatis melintang (Gambar 2.6).

Gambar 2.6 Handel/ tuas untuk pengoperasian secara manual dan otomatis

2.3. Komponen-komponen Mesin Frais

1. Ragum

Gambar 2.7 Ragum

Benda kerja yang akan dikerjakan dengan mesin frais harus dijepit dengan kuat agar
posisinya tidak berubah waktu difrais. Berdasarkan gerakannya ragum dibagi menjadi 3 jenis,
antara lain: ragum biasa, ragum berputar, dan ragum universal.

8
Ragum Biasa
Ragum biasa digunakan untuk menjepit benda kerja yang bentuknya sederhana
dan biasanya hanya digunakan untuk mengefrais bidang datar saja. Bagian bawah ragum
dapat disetel posisinya sesuiai dengan posisi benda kerja yang akan difrais. Bila sudah sesuai
baru kemudian diikat kuat dengan mur baut ke meja mesin freis. Adanya ikatan ini
diharapkan benda kerja tidak akan mengalamai perubahan posisi saat dikerjakan dengan
mesin frais.
Ragum Berputar
Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus membentuk sudut
terhadap spindle. Bentuk ragum ini sama dengan ragum biasa tetapi pada bagaian bawahnya
terdapat alas yang dapat diputar hingga sudut 360. Ragum ini juga diletakkan di atas meja
mesin frais secara horizontal yang diikat dengan mur baut dengan kuat. Bagian tengahnya
terdapat skala nonius yang dapat digunakan untuk menentukan sudut putaran yang
dikehendaki.
Ragum Universal
Ragum ini mempunyai dua sumbu perputaran, sehingga dapat diatur letaknya
baik secara horizontal maupun vertikal. Ragum universal dapat mengatur sudut benda kerja
yang akan dikerjakan dalam berbagai posisi. Sehingga pegerjaan benda kerja dapat dari arah
vertical maupun horizontal.

2. Deviding Head (Kepala Pembagi)

Gambar 2.8 Kepala Pembagi


Kepala pembagi adalah peralatan mesin frais yang digunakan untuk membentuk segi
beraturan pada poros yang panjang. Pada peralatan ini biasanya dilengkapi dengan plat

9
pembagi yang berfungsi untuk membantu pembagian yang tidak dapat dilakukan dengan
pembagian langsung.
Alat ini sangat penting, khususnya diwaktu membuat suatu segi yang sama sisi pada
suatu batang atau benda yang berbentuk bulat.atau yang lainnya (tidak harus bulat), misalnya
segi 4, 6, 8, 10, 12 dan seterusnya. Diadalam alat ini terdapat hubungan antara roda gigi
cacing dengan poros ulir cacing. Jumlah gigi pada roda gigi cacing biasanya 40 buah. Jadi
perbandingan putaran antara poros dengan roda cacing adalah 40 : 1, maksudnya
apabila poros diputar 40 kali putaran, maka roda gigi cacing akan berputar 1 kali. Dengan
demikian bila poros ulir cacing diputar 1 kali, maka benda kerja akan berputar 1/40 putaran.
Pada poros berulir ini dipasang piring pembagi (plat index) yang mempunyai lubang-lubang
kecil dengan jumlah banyak. Tetapi kedudukan lubang-lubang ini beraturan menurut garis
lingkaran, dan pada tiap-tiap garis lingkaran lubang ditandai dengan tulisan angka-angka,
misalnya 12, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21 dan seterusnya; di mana angka-angka tersebut
menunjukkan jumlah lubang-lubang pada garis lingkaran tersebut.
Selain itu, pada ujung poros dipasang suatu batang pemutar (engkol) dan sepasang kaki
jangka. Pada ujung batang pemutar dipasang pin yang berpegas, di mana ujung pin tersebut
akan masuk pada lubang yang terdapat pada piring pembagi jika kedudukannya tepat. Batang
pemutar dapat diatur kedudukannya sehingga ujung pin akan masuk pada lubang yang
terdapat pada garis lingkaran yang dikehendaki, sedangkan kaki jangka gunanya untuk
menentukan jumlah lubang yangharus ditambahkan dan kedudukan pin. Contoh 1: Jika kita
akan membuat/mengefreis suatu benda bulat menjadi 8 bagian yang sama panjang sisinya,
maka batang pemutar harus diputar 40 : 8 = 5 untuk setiap pergantian pengefresian. Karena
hasilnya genap, maka ujung pin dapat ditempatkan di mana saja asalkan setelah diputar 5
kali, pin harus ditempatkan kembali pada tempat semula. Contoh II:
Jika batang tersebut akan difreis menjadi 15 bagian yang sama, maka caranya adalah:
Batang tersebut harus diputar 40 : 15 = 2 2/3, artinya pergantian pengefreisan
adalah 2 putaran ditambah 2/3 putaran.
Carilah piring pembagi yang mepunyai lubang kelipatan dari 3, misalnya 21.
Kemudian ujung pin pada batang pemutar masuk ke lubang yang terdapat garis
lingkaran yang berangka 21 (mempunyai lubang 21 buah).
2/3 putaran = 2/3 x 21 = 14 bagian, 14 lubang.
Dengan demikian batang pemutar untuk satu pengefreisan haruas diputar sebanyak 2
putaran ditambah 14 lubang.

10
Jadi 40/15 = 2 2/3 = 2 14/21 artinya 2 putaran engkol + 14 lubang pada pelat
pembagi yang mempunyai jumlah lubang 21
Agar penambahan 14 lubang (kelebihan putaran) tidak selalu dihitung atau tidak terjadi
kekeliruan setiap pergantian bagian yang difreis, maka jangka diatur sehingga jarak kedua
kaki menjadi 14 lubang. Sehingga setiap pergantian bagian yang difreis, kaki jangka ini
diputar sehingga kedudukan pin selalu tetap pada jarak putaran yang telah ditentukan.

3. Kepala Lepas (Tail Stock)


Kepala lepas digunakan untuk menyangga benda kerja yang dikerjakan dengan
dividing head. Sehingga waktu disayat benda kerja tidak terangkat atau tertekan ke bawah.

Gambar 2.9 Tail Stock

4. Arbor
Pisau pada mesin frais horizontal dipasang pada arbor yang posisinya diatur dengan
pemasangan ring arbornya. Arbor jenis ini biasanya digunakan untuk mesin frais horisontal
saja. Alat ini ini bentuknya bulat panjang dan sepanjang badannya beralur untuk pasak.
Bagian ujung berbentuk tirus dan ujung lainnya berulir. Poros freis dilengkapi dengan cincin-
cincin (collar) dan terpasang pada badang poros. Cincin ini berfungsi sebagai
pengunci/pengikat pisau freis yang terpasang diantara cincin-cincin tersebut. U mumnya
pisau freis yang terpasang berbentuk panjang dan ditengahnya berlubang dan beralur untuk
pasak, misalnya Plain Mill Cutter , pisau freis roda gigi, atau yang lainnya.

Gambar 2.10 Arbor

11

5. Stub Adaptor
Bagian ini adalah tempat dudukan (pengikatan) cutter sebelum dipasang pada sarung
tirus pada sumbu utama. Dipasang pada mesin freis tegak, Alat ini digunakan untuk
memegang pisau freis yang pendek dan berlubang serta beralur misalnya Face Mill Cutter .

Gambar 2.11 Stub Arbor

6. Kolet
Kolet adalah alat penjepit pisau freis yang bertangkai tirus/lurus. Bentuk alat ini
bermacam-macam, tetapi prinsip kerjanya sama yaitu untuk memegang pisau freis yang
berbentuk jari (End Mill Cutter).

Gambar 2.12 Kolet

7. Macam-Macam Pisau Frais


Alat potong yang digunakan pada waktu mengefreis ialah pisau freis. Umumnya
bentuk pisau freis bulat panjang dan disekililingnya bergerigi yang beralur. Pada lubangnya
tedapat alur untuk kedudukan pasak agar pisau freis tidak ikut berputar. Bahan pisau freis
umumnya terbuat dari HSS, atau Karbida.

12
Cutter Mantel
Cutter jenis ini dipakai untuk mesin frais horizontal.

Gambar 2.13 Cutter Mantel

Cutter Alur Cutter


Digunakan untuk membuat alur-alur pada batang atau permukaan benda lainnya.

Gambar 2.14 Cutter Alur

Cutter Modul
Cutter ini dalam satu set terdapat 8 buah. Cutter ini dipakai untuk membuat roda-roda
gigi.

Gambar 2.15 cutter Modul

Cutter Radius Cekung


Cutter ini dipakai untuk membuat benda kerja yang bentuknya memiliki radius dalam
(cekung)

13
Gambar 2.16 cutter cekung

Cutter Radius Cembung


Cutter ini dipakai untuk membuat benda kerja yang bentuknya memiliki radius luar
(cembung)

Gambar 2.17 cuttre cembung

Cutter Alur T
Alat ini hanya digunakan untuk untuk membuat alur berbentuk T seperti halnya
pada meja mesin frais.

Gambar 2.18 cutter alur T

Cutter Ekor Burung


Cutter ini dipakai untuk membuat alur ekor burung. Cutter ini sudut kemiringannya
terletak pada sudut-sudut istimewa yaitu : 30, 45, 60

14
Gambar 2.19 cutter ekor burung

Cutter Endmill
Ukuran cutter ini sangat bervariasi mulai ukuran kecil sampai ukuran besar. Cutter ini
biasanya dipakai untuk membuat alur pasak dan ini hanya dapat dipasang pada mesin frais
vertical.

Gambar 2.20 cutter endmill

2.4. Perawatan

15

Вам также может понравиться