Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
JURNAL SELULOSA
e-ISSN: 2527 - 6662
p-ISSN: 2088 - 7000
Diterima : 16 Maret 2017, Revisi akhir : 8 September 2017, Disetujui terbit : 11 September 2017
ABSTRACT
Ground Calcium Carbonate (GCC) as the filler required in paper making that is intended to reduce
production costs thus providing a profit opportunity for the paper industry. However the usage of GCC
affected decreasing of paper strength and effectiveness of sizing process. In order to reduce the negative
effect, this research has been conducted through the modification of filler using Tamarind Kernel Powder
(TKP) which is a natural polymer obtained from local tamarind seeds. The results of high performance
liquid chromatography (HPLC) analysis, showed that TKP contained 64-68% xylose, glucose, maltose
and arabinose. Filler modification was conducted with mixing the TKP into CaCO3 and addition of cationic
polyacrylamide and sodium polyphosphate dispersant at composition ratio of 100: 0.4 : 0.1: 1.0. Filler
application with added the retention aid of cationic polyacrylamide 0.1%, resulted the filler retention value
on sheet of 26.9 %. The modified filler shows an increase in filler stability and is easy to form emulsions
when compared to commercial fillers. Modification of GCC filler with higher number of TKP usage gives
increased filler retention value on sheets, improved sheet formation properties and optical properties.
Keywords : ground calcium carbonate, filler, tamarind kernel powder (TKP), modification
ABSTRAK
Ground Calcium Carbonat (GCC) sebagai bahan pengisi (filler) dalam pembuatan kertas untuk
mengurangi biaya produksi sehingga memberikan peluang keuntungan bagi industri kertas, namun
peningkatan jumlah GCC dapat berpengaruh pada menurunnya kekuatan kertas dan efektivitas proses
pendarihan. Untuk mengurangi pengaruh negatif telah dilakukan penelitian modifikasi filler menggunakan
Tamarind Kernel Powder (TKP) yang merupakan polimer alami dari bahan lokal biji asam jawa. Hasil
analisis kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) menunjukkan bahwa TKP mengandung silosa 64-68
%, glukosa, maltosa, dan arabinosa. Modifikasi filler dilakukan dengan mencampurkan TKP ke dalam
CaCO3 dengan penambahan poliakrilamida kationik dan dispersan natrium polifosfat pada komposisi
100 : 0,4 : 0,1 : 1,0. Aplikasi filler dengan penambahan zat peretensi 0,1 % poliakrilamida kationik
diperoleh nilai retensi filler pada lembaran 26,9 %. Filler yang termodifikasi menunjukkan peningkatan
stabilitas filler dan mudah membentuk emulsi jika dibandingkan dengan filler komersial. Modifikasi
filler GCC dengan jumlah TKP yang lebih tinggi memberikan peningkatan nilai retensi filler pada
lembaran, peningkatan formasi dan sifat optik lembaran.
Kata kunci: ground calcium carbonate (GCC), bahan pengisi, tamarind kernel powder (TKP), modifikasi
* Alamat korespondensi : 2016 - CPP All rights reserved. Open access under CC BY-NC-SA license.
E-mail: ikerostika.r@gmail.com 17
Jurnal Selulosa, Vol. 7, No. 1, Juni 2017 : 17 - 26
18
Peningkatan Mutu Bahan Pengisi Kertas
Ground Calcium Carbonat melalui... : Ike Rostika, dkk.
1. Penyiapan Tamarind Kernel Powder (TKP) Pengolahan filler dilakukan dengan variasi
TKP 0,2% sampai 0,5%, kemudian dicampur
Persiapan TKP dimulai dengan menghilangkan dengan C-PAM 0,1%, dan dispersan 1%. GCC
kulit dari biji asam jawa untuk memperoleh daging sebagai bahan baku disaring dengan saringan
biji. Pengelupasan kulit biji asam jawa dilakukan 100 mesh. GCC dimasukkan ke dalam wadah,
dengan dua cara, yaitu pengeringan (sangrai) kemudian ditambahkan larutan TKP, larutan
sampai kulit retak dan perendaman dengan larutan C-PAM, larutan dispersan, dan air. Penambahan
NaOH 0,1 % selama 6 jam. Pengelupasan kulit bahan campuran dilakukan secara bertahap dan
biji dengan cara pengeringan dilakukan dengan diaduk perlahan sampai campuran homogen, lalu
cara disangrai, kemudian kulit biji asam jawa pengadukan dilanjutkan pada 300 rpm selama 20
akan tampak pecah dan mudah dikelupas. Setelah menit. Masing-masing bahan dalam campuran
biji asam jawa dikelupas, dilanjutkan dengan telah dihitung sesuai dengan variasi pengolahan
pembuatan tepung biji asam (Mutia, 2009). yang akan dibuat.
Sementara itu, pengelupasan kulit biji dengan cara GCC yang diperoleh berbentuk pasta dengan
perendaman dilakukan dengan cara biji asam jawa kadar padatan sekitar 65-72%. Pengolahan ini
direndam, dicuci, dan ditiriskan sampai kering. didasarkan pada jumlah TKP dengan jumlah
Biji asam jawa yang telah dikelupas dihaluskan polimer sintetis, dan penambahan dispersan
dengan alat penghancur/penumbuk, kemudian tetap. Jumlah penambahan air disesuaikan
pemisahan bagian kasar tepung dilakukan dengan dengan kadar padatan yang ingin dibuat. Filler
menggunakan penyaring berukuran 100 mesh dan kertas hasil pengolahan diperoleh dalam variasi
tepung yang lolos dikeringkan pada 500oC selama jumlah TKP, C-PAM, dan dispersan tercantum
3 jam. Uji kadar air dilakukan terhadap contoh pada Tabel 1.
biji asam dan jumlah perolehan daging biji asam
dihitung dengan metoda penimbangan. 4. Pengamatan Bahan Pengisi (Filler)
2. Analisis Kandungan Tamarind Kernel Powder Filler GCC hasil pengolahan diambil,
(TKP) disimpan dalam wadah tembus pandang bertutup,
kemudian ditimbang dan dibuat emulsi 10%,
Kandungan monomer dari polisakarida dalam selanjutnya disimpan di ruang laboratorium dan
TKP yang digunakan dalam penelitian ini diuji dilakukan pengamatan sebagai berikut:
19
Jurnal Selulosa, Vol. 7, No. 1, Juni 2017 : 17 - 26
5. Uji Retensi Bahan Pengisi (Filler) dan Sifat Pengujian dengan metode KCKT telah
Lembaran dilakukan untuk mengetahui kandungan
monosakarida dalam TKP yang mengalami
Aplikasi filler pada lembaran dilakukan perlakuan yang berbeda dan hasilnya
pembuatan hand sheet 80 gram/m2 menggunakan dibandingkan dengan xyloglucan dapat dilihat
campuran pulp 90% LBKP dan 10% NBKP, pada pada Gambar 2. Pada Gambar 2(a) dapat dilihat
konsistensi pulp 0,5% dengan jumlah filler 30%. bahwa xyloglucan terhidrolisis menjadi tiga jenis
Untuk meningkatkan retensi dilakukan pembuatan monosakarida dimana masing-masing puncak
lembaran dengan penambahan bahan peretensi. dengan waktu retensi sebesar 7,864; 8,891; dan
Bahan peretensi yang digunakan adalah TKP 0,1% 9,847. Puncak dengan waktu retensi sebesar 7,864
dan C-PAM 0,1% terhadap berat pulp. Retensi filler dapat diprediksi sebagai disakarida yang belum
pada lembaran diuji dengan metoda pengabuan terhidrolisis karena mirip dengan waktu retensi
lembaran pada 525oC. Sifat fisik lembaran hasil standar disakarida maltose, yaitu 7,432. Puncak
aplikasi dengan filler GCC hasil pengolahan dengan waktu retensi 8,891 dapat dinyatakan
dilakukan dengan tahapan penyimpanan dan sebagai glukosa dan puncak dengan waktu retensi
pengkondisian contoh pada suhu 23 1C dan sebesar 9,847 dapat dinyatakan sebagai silosa
kelembaban udara (Rh) 50 2%. Pengkondisian dimana waktu retensi standar glukosa dan silosa
contoh lembaran sesuai dengan SNI ISO 187:2011 berturut-turut 8,903 dan 9,525. Jadi, xyloglucan
- Kertas, karton dan pulp Ruang standar untuk tersusun dari monosakarida glukosa dan silosa.
pengkondisian dan pengujian serta prosedur Pada Gambar 2 (c) dan (d), dapat dilihat
pemantauan ruang dan pengkondisian contoh. bahwa TKP dengan perlakuan perendaman
Pengujian sifat fisik berupa sifat kekuatan, sifat terhidrolisis menjadi tiga jenis senyawa, masing-
permukaan, serta sifat optik, dengan parameter uji masing puncak dengan waktu retensi 7,864;
sifat formasi, gramatur, tebal, bulk, indeks tarik, 8,883; dan 9,485. Puncak dengan waktu retensi
daya regang, derajat cerah, opasitas, dan kekasaran sebesar 7,864 dapat diprediksi sebagai disakarida
(IKPP, 2011). yang belum terhidrolisis karena mirip dengan
waktu retensi standar disakarida maltosa (7,432).
HASIL DAN PEMBAHASAN Puncak dengan waktu retensi sebesar 8,883 dapat
dinyatakan sebagai glukosa (waktu retensi standar
Pembuatan Tamarind Kernel Powder (TKP) glukosa adalah 8,903) dan puncak dengan waktu
retensi 9,485 dapat dinyatakan sebagai silosa
Pada proses persiapan, diperoleh kadar air (waktu retensi standar silosa adalah 9,525). Jadi,
biji asam jawa 8,65% dan kandungan daging TKP dengan perlakuan perendaman tersusun dari
biji asam jawa yang telah dikelupas memperoleh monosakarida glukosa dengan kandungan 24,8%
74,6% dari berat kering biji asam. Dari proses dan silosa dengan kandungan 63,98% (Tabel 2).
Hal ini sesuai dengan pernyataan sebelumnya
(Zhang et al., 2008) monosakarida dalam tamarin
(Tamarindus indica linn) terdiri dari glukosa,
silosa, dan galaktosa dengan rasio 2,8 / 2,25 /
1,0 (46% : 37,19% : 16,53%). Pada pengujian
ini tidak terdeteksi adanya galaktosa. Menurut
penelitian sebelumnya (Shah, 2014) Tamarindus
indica mengandung 67,4% karbohidrat.
TKP dengan perlakuan pengeringan terhidrolisis
menjadi lima jenis senyawa masing-masing puncak
Gambar 1. Hasil Proses Pembuatan TKP memiliki waktu retensi berturut-turut sebesar 7,869;
20
Peningkatan Mutu Bahan Pengisi Kertas
Ground Calcium Carbonat melalui... : Ike Rostika, dkk.
12.00
Arabinosa - 10.343
Xylosa - 9.525
Glukosa - 8.903
9.497
4.00 10.00
8.891
8.00
3.00
Maltosa - 7.432
6.00
2.00
MV
MV
4.00
7.864
3.108
1.00 2.00
0.00
0.00
-2.00
-1.00
2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 20.00 22.00 24.00
Minutes Minutes
(a) (b)
2.50
30.00
6.183
9.485
2.00 25.00
8.883
20.00
1.50
7.864
MV
MV
15.00
1.00
6.121
10.00
9.515
12.349
14.512
0.50
9.077
7.869
5.00
0.00 0.00
(c) (d)
Gambar 2. Kromatogram (a) Monosakarida dalam Xyloglucan; (b) Maltosa, Glukosa, Silosa, dan
Arabinose; (c) TKP Metode Perendaman; dan (d) TKP Metode Pengeringan
9,077; 9,515; 12,349; dan 14,512 (Gambar 3(d)). Pengolahan Bahan Pengisi (Filler) dengan
Puncak dengan waktu retensi 7,869 terhidrolisis TKP
karena mirip dengan waktu retensi standar
disakarida maltosa (7,432). Puncak dengan waktu Penggunaan polimer dapat meningkatkan
retensi 9,077 dapat dinyatakan sebagai glukosa retensi filler pada lembaran seperti yang terlihat
(waktu retensi standar glukosa sebesar 8,903) pada Gambar 3. Retensi filler hasil pengolahan
dan puncak dengan waktu retensi 9,515 dapat dengan polimer lebih besar dari hasil pengolahan
dinyatakan sebagai silosa (waktu retensi standar dengan dispersan. Demikian pula, jika
silosa sebesar 9,525). Sementara itu, 2 puncak dibandingkan dengan filler sampel dari industri,
dengan waktu retensi 12,349 dan 14,512 adalah penggunaan campuran polimer guar gum dan
monosakarida lainnya yang bersifat lebih polar C-PAM memperoleh nilai retensi lembaran lebih
dibandingkan glukosa dan silosa. besar (Rostika, Wirawan and Elyani, 2015).
21
Jurnal Selulosa, Vol. 7, No. 1, Juni 2017 : 17 - 26
22
Peningkatan Mutu Bahan Pengisi Kertas
Ground Calcium Carbonat melalui... : Ike Rostika, dkk.
RA TKP RA C-PAM
Kode Perlakuan Retensi,%
0,1% 0,1%
IRa 20 22,96 - -
IRa1 18,41 - -
IRa2 17,66 - -
IRa3 26,96 17,043 31,34
Industri 3,98 12,75 36,18
23
Jurnal Selulosa, Vol. 7, No. 1, Juni 2017 : 17 - 26
pengisi yang diperoleh dari industri. Gambar 9 mengakibatkan proses pembentukan lembaran
menunjukkan nilai ketahanan tarik lebih tinggi basah kertas yang lebih merata sehingga formasi
dari lembaran blanko, tetapi peningkatan tidak kertas yang telah kering menjadi tinggi.
sesuai dengan meningkatnya jumlah TKP dalam
filler, dan nilai masih lebih rendah dari lembaran Sifat Optik
dengan aplikasi filler dari industri.
Penggunaan filler dapat menghemat biaya
Sifat Formasi Lembaran produksi, meningkatkan sifat optik, membantu
dalam pembentukan lembaran, mempengaruhi
Sifat formasi yang lebih baik, ditunjukkan oleh sifat cetak, dan stabilitas dimensi. (Gill, 2005).
nilai uji formasi lebih rendah. Hasil uji formasi Sifat optik dari kertas sangat dipengaruhi
lembaran dengan aplikasi filler hasil pengolahan oleh jumlah filler, hal ini karena indeks
(Gambar 7) mengalami peningkatan sifat bias dari pengisi, seperti GCC lebih tinggi dari
permukaan jika dibandingkan dengan lembaran serat selulosa, semakin tinggi jumlah filler akan
pulp tanpa filler, demikian pula jika dibandingkan menghasilkan nilai opasitas dan derajat cerah
dengan lembaran dengan aplikasi filler dari industri. lebih tinggi. Gambar 8 menunjukkan bahwa
Semua nilai formasi lembaran dengan aplikasi dari tingkat pengolahan yang menghasilkan nilai
variasi pengolahan dengan TKP menghasilkan opasitas dan derajat cerah paling tinggi adalah
nilai formasi yang lebih baik. Jumlah TKP dalam pengolahan filler dengan TKP 0,4%. Sifat optik
filler sangat mempengaruhi nilai formasi lembaran. yaitu opasitas dan derajat kecerahan lembaran
Hal ini disebabkan oleh hidrokoloid TKP yang dengan aplikasi filler hasil pengolahan filler
stabil (Kozio and Cybulska, 2015) sehingga dengan TKP lebih tinggi dari filler komersial.
24
Peningkatan Mutu Bahan Pengisi Kertas
Ground Calcium Carbonat melalui... : Ike Rostika, dkk.
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 9. Sifat Fisik
Declet, A. (2016) Calcium Carbonate
Precipitation: A Review of The Carbonate
Sifat Fisik Crystalization Process and Applications in
Bioinspired Composites.
TEA dari lembaran dengan campuran filler ini Gill, R. A. (2005) Fillers for Papermaking,
menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan Applications of Wet-End Paper Chemistry,
(May), pp. 5475.
dengan filler komersial. Dengan demikian hasil Hildebrand, D. (2017) Carbohydrate
penelitian ini memberi potensi aplikasi baru untuk Metabolism.
kertas amplop dan kertas tulis, sedangkan indeks IKPP (2011) Fiber & Filler Engineering, (June).
tarik lembaran masih lebih rendah dari lembaran James, N. B. and Roy L, W. (2017) Buku,
dengan campuran filler komersial. Disarankan Industrial Gums: Polysaccharides and their
untuk kertas multiguna, dalam peningkatan nilai Derivatives.
kekuatan dapat menambahkan bahan dry strength Kozio, A. and Cybulska, J. (2015) Evaluation
pada proses pembuatan kertas. Ketahanan tarik of Structure and Assembly of Xyloglucan
dipengaruhi oleh jumlah kandungan filler dalam from Tamarind Seed ( Tamarindus indica
lembaran, hal ini karena tinggi kandungan filler L .) with Atomic Force Microscopy, pp.
396402. doi: 10.1007/s11483-015-9395-2.
akan menghambat ikatan antara serat dan karena Lee, J. U., Lee, H. L. and Young, H. J. (2005)
itu mengurangi nilai ketahanan fisik. Adsorption analysis of cationic guar gum
Gambar 9 menunjukkan bahwa perlakuan on fibers in closed papermaking systems,
0,2% TKP menghasilkan nilai ketahanan tarik Tappi J., 4(10), pp. 1519.
lebih tinggi dari lembaran pulp tanpa filler, akan Liimatainen, H. (2009) Interactions between
tetapi nilai ketahanan tarik dan TEA lembaran fibres, fines and fillers in papermaking
hasil aplikasi filler hasil pengolahan dengan TKP Influence on dewatering and retention of
memiliki nilai indeks tarik dan nilai TEA lebih pulp suspensions, Technology.
rendah dari lembaran aplikasi filler dari industri. Manchanda, R., Arora, S. C. and Manchanda, R.
Pengaruh terhadap nilai sifat ketahanan tarik dan (2014) Tamarind seed polysaccharide and
its modifications-versatile pharmaceutical
TEA masih perlu diteliti, modifikasi difokuskan excipients - A review, International
pada perbaikan diantaranya sifat optik dan sifat Journal of PharmTech Research, 6(2), pp.
retensi, serta pengembangan kertas fungsional 412420.
(Shen et al., 2009). Mutia, T. (2009) Optimalisasi penggunaan
tamarin lokal pada pencapan poliester,
KESIMPULAN 24(2), pp. 102112.
Pinheiro, I., Ferreira, P., Garcia F, P., Wadrey,
Hasil uji kandungan isomer dalam Tamarind C., Amaral, L., Hunkeler, D. and Rasteiro
Kernel Powder (TKP) mengandung silosa 64 -68 M, G. (2010) Performance Of Cationic
%, sisanya terdiri dari glukosa, dan galaktosa. Polyacrylamides In Papermaking -
Flocculation, Drainage And Retention,
Bahan pengisi (filler) kalsium karbonat yang
(October).
dimodifikasi dengan Tamarind Kernel Powder Rostika, I., Wirawan, S. K. and Elyani, N. (2015)
(TKP), dapat meningkatkan nilai retensi, sifat Pengolahan Bahan Filler Menggunakan
formasi, dan sifat optik lembaran kertas yang Polimer Untuk Meningkatkan Mutu Produk
dihasilkan. Kertas, (November), pp. 8191.
25
Jurnal Selulosa, Vol. 7, No. 1, Juni 2017 : 17 - 26
Salminen, K., Kataja-aho, J., Retulainen, E. and Shah, N. C. (2014) Tamarindus indica or Imli,
Rantanen, T. (2012) Enhanced Dry and Tamar -e-Hind: The Date - palm Khajur
Wet Web Runnability by Spray Application from India, 1(10), pp. 2936.
of Different Polymers Laboratory and Shen, J., Song, Z., Qian, X. and Liu, W. (2009)
Pilot Scale Studies Event: EFPRO-CEPI Modification of papermaking grade fillers:
early stage researchers workshop 2012 A brief review, BioResources, 4(3), pp.
Background: Wet web properties and paper 11901209.
machine runnability, in. Somerkallio, M. (2011) Spray Application
Seo, D., Im, W. H., Youn, H. J. and Lee, H. L. of Stength Chemicals Master of Science
(2012) The effects of process variables for Thesis, (October).
GCC pre-flocculation on floc and handsheet Zhang, J., Xu, S., Zang, S. and Du, Z. (2008) Ar
properties, Nordic Pulp and Paper ch ive Ar of, 17(12), pp. 899906.
Research Journal, 27(2), pp. 382387. doi:
10.3183/NPPRJ-2012-27-02-p382-387.
26