Вы находитесь на странице: 1из 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Maksud
Mengamati suatu singkapan yang ada pada daerah Pringapus dan
sekitarnya.
Untuk memetakan daerah pringapus dan sekitarnya .
Untuk mengetahui genesa suatu daerah pringapus dan sekitarnya..
1.2 Tujuan
Dapat mengetahui persebaran satuan litologi yang ada pada daerah
Pringapus dan sekitarnya
Dapat mengetahui persebaran satuan bentuklahan yang ada pada
daerah Pringapus dan sekitarnya
Dapat mengetahui sejarah geologi pada daerah pringapus dan
sekitarnya.
1.3 Lokasi
Pada pemetaan ini mencakup daerah kecamatan pringapus, Desa
Jatirunggo, Desa Candirejo dan sekitarnya
1.4 Waktu Kegiatan
Kegiatan Reconnaissance
Kegiatan Reconnaissance dilaksanakan pada hari kamis, 12
Mei 2016 pada pukul 09.00 15.00
Kegiatan Pemetaan 1
Pada pelaksanaan pemetaan pertama dilaksanakan pada hari
Senin, 15 Mei 2016 pada pukul 08.00 15.30

Kegiatan Pemetaan 2

1
Pada pelaksanaan pemetaan kedua dilaksanakan pada hari
Kamis, 19 Mei 2016 pada pukul 09.00 15.30
Kegiatan Pemetaan 3
Pada pelaksanaan pemetaan ketiga dilaksanakan pada hari
Senin, 23 Mei 2016 pada pukul 08.00 15.00
Kegiatan Pemetaan 4
Pada pelakasanaan pemetaan keempat dilaksanakan pada hari
Selasa, 24 Mei 2016 pada pukul 08.00 16.00
Kegiatan Pemetaan 5
Pada pelaksanaan pemetaan kelima dilaksanakan pada hari
kamis, 26 Mei 2016 pada pukul 07.00 16.30

1.5 Alat dan Bahan


1.5.1 Alat
Kompas Geologi
Palu Geologi
Peta Geologi
BCL
Sepatu lapangan
Alat tulis lengkap
Papan jalan
Topi lapangan

1.5.2 Bahan
Geologi Regional
HCl

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Geografi dan Topografi Daerah Pemetaan

Kabupaten Semarang merupakan salah satu Kabupaten dari 29


kabupaten dan 6 kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Terletak pada
posisi 1100 14' 54,74" - 1100 39' 3" Bujur Timur dan 70 357 70 300 Lintang
Selatan. Luas keseluruhan wilayah Kabupaten Semarang adalah
95.020,674 Ha atau sekitar 2,92% dari luas Provinsi Jawa Tengah.
Ketinggian wilayah Kabupaten Semarang berkisar pada 500 - 2000m
diatas permukaan laut (dpl), dengan ketinggian terendah terletak di desa
Candirejo Kecamatan Pringapus dan tertinggi di desa Batur Kecamatan
Getasan. Rata-rata curah hujan 1.979 mm dengan banyaknya hari hujan
adalah 104mm. Keadaan Topografi wilayah Kabupaten Semarang dapat
diklasifikasikan ke dalam 4 (empat) kelompok, yaitu ;
wilayah datar dengan tingkat kemiringan kisaran 0 - 2% seluas 6.169
Ha.
wilayah bergelombang dengan tingkat kemiringan kisaran 2 - 15%
seluas 57.659 Ha.
wilayah curam dengan tingkat kemiringan kisaran 15 - 40% seluas
21.725 Ha.
wilayah sangat curam dengan tingkat kemiringan >40% seluas
9.467,674 Ha.

2.2 Stratigrafi Regional Daerah Pemetaan

Lokasi pada pemetaan ini mencakup daerah kecamatan pringapus, Desa


Jatirunggo, Desa Candirejo dan sekitarnya. Dimana pada daerah
penelitian ini memiliki beberapa litologi yang sesuai dengan formasiyang
telah ada. Berikut ini adalah stratigrafi penyusun pada daerah pemetaan
ini :

3
1. Formasi Kerek

Formasi ini mempunyai ciri khas berupa perselingan antara


lempung, napal lempungan, napal, batupasir tufaan gampingan dan
batupasir tufaan. Perulangan ini menunjukkan struktur sedimen yang
khas yaitu perlapisan bersusun (graded bedding) yang mencirikan
gejala flysch. Berdasarkan fosil foraminifera planktonik dan
bentoniknya, formasi ini terbentuk pada Miosen Awal Miosen Akhir
( N10 N18 ) pada lingkungan shelf. Ketebalan formasi ini bervariasi
antara 1000 3000 meter. Di daerah Lokasi Tipe, formasi ini terbagi
menjadi 3 anggota (de Genevreye & Samuel, 1972), dari tua ke muda
masing-masing : a. Anggota Banyuurip Tersusun oleh perselingan
antara napal lempungan, napal, lempung dengan batupasir tuf
gampingan dan batupasir tufaan dengan total ketebalan 270 meter.
Pada bagian tengah perselingan ini dijumpai batupasir gampingan dan
tufaan setebal 5 meter, sedangkan bagian atas ditandai oleh adanya
perlapisan kalkarenit pasiran setebal 5 meter dengan sisipan tipis dari
tuf halus. Anggota ini berumur N10 N15 (Miosen Tengah bagian
tengah ).
2. Formasi Kaligetas
Batuannya terdiri dari breksi dan lahar dengan sisipan lava dan
tuf halus sampai kasar, setempat di bagian bawahnya ditemukan batu
lempung mengandung moluska dan batu pasir tufaan. Breksi dan lahar
berwarna coklat kehitaman, dengan komponen berupa andesit, basalt,
batuapung dengan masa dasar tufa, komponen umumnya menyudut -
menyudut tanggung, porositas sedang hingga tinggi, breksi bersifat
keras dan kompak, sedangkan lahar agak rapuh. Lava berwarna hitam
kelabu, keras dan kompak. Tufa berwarna kuning keputihan, halus -
kasar, porositas tinggi, getas. Batu lempung, berwarna hijau, porositas
rendah, agak keras dalam keadaan kering dan mudah hancur dalam
keadaan basah. Batu pasir tufaan, coklat kekuningan, halus - sedang,
porositas sedang, agak keras.

4
3. Formasi Batuan Api Gunung Gajahmungkur
Batuannya berupa lava andesit, berwarna abu-abu kehitaman,
berbutir halus, holokristalin, komposisi terdiri dari felspar, hornblende
dan augit, bersifat keras dan kompak. Setempat memperlihatkan
struktur kekar berlembar (sheeting joint).

Gambar 1 Daerah pemetaan

5
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


Alat Tulis
Penghapus
Kertas HVS
Kertas Kalkir A3
Pensil Warna
Palu Geologi
Kompas
Kantong Sample
Lup
Komparator
HCl
BCL
Kertas HVS A0
Papan Jalan
Kalkulator
Milimeter Blok A3
Penggaris
Selotip
Peta Topografi

6
3.2 Diagram Alir
3.2.1 Pra Lapangan
Delineasi pada Peta Topografi
Mulai

Siapkan alat dan bahan yang diperlukan (Peta topografi,


kertas kalkir A3, alat tulis, penggaris, penghapus, pensil
warna, dan selotip)

Rekatkan kertas kalkir pada peta topografi dengan


menggunakan selotip

Delineasi daerah berkontur rapat dengan warnamerahtegas


dan daerah berkontur renggang dengan warna merah yang
lebih tipis

Selesai

Pola Pengaliran dan Jalan pada Peta Topografi


Mulai

Siapkan alat dan bahan yang diperlukan (Peta topografi,


kertas kalkir A3, alattulis, penggaris, penghapus, pensil
warna, dan selotip)

Rekatkan kertas kalkir pada peta topografi dengan


menggunakan selotip

Delineasi pola pengaliran sungai dan jalan pada peta


topografi dengan warna biru untuk pola pengaliran sungai,
dan warna merah untukjalan

7
Selesai

Perhitungan Persen (%) Lereng dan Beda Tinggi

Mulai

Siapkan alat dan bahan yang diperlukan (Peta


topografi,alattulis, kertas HVS, danpenghapus)

Buat masing-masing lima sayatan yang panjangnya lima garis


kontur pada setiap satuan kontur, yaitu kontur rapat dan
kontur renggang dan hitung panjangnya

Hitung rata-rata persen lereng dan hitung beda tinggi pada


setiap satuan kontur dan klasifikasikan berdasarkan
klasifikasi morfometri Van Zuidam (1983)

untuk garis jalan


Selesai

Profil Normal dan Eksagrasi pada Peta Topografi


Mulai

Siapkan alat dan bahan yang diperlukan (Peta topografi,


pensil,penghapus, milimeter blok, dan penggaris)

Buat sayatan sepanjang minimal 25 cm melalui kontur rapat


dan kontur renggang serta melewati titik ketinggian

Buat profil normal dan eksagrasi di milimeter blok dengan


skala vertikal 1 : 12.500 serta skala horizontal 1 : 25.000

8
Selesai

3.2.2 Syn Lapangan


Pemetaan

Mulai

Siapkan alat-alat yangdibutuhkan untuk melakukan observasi

Lakukan observasi di lapangan dan ambil data sebanyak-


banyaknya dan ambil sample untuk memperkuat data

Selesai

3.2.3 Pasca Lapangan


Laporan dan Poster
Mulai

Olah data dan tuangkan pada laporan pemetaan, baik dari


segi petrologi maupun geomorfologi

Buat poster yang meliputi hasil pemetaan yaitu berupa peta


geologi, peta geomorfologi dan peta lintasan, dan sebagainya

Selesai

Вам также может понравиться