Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1
balita, 133 jiwa ibu hamil, dan 1.424 jiwa lansia. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut.
b. Keadaan Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan sumber
daya manusia. Di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Lapang 13 jumlah
sarana pendidikan yang ada sekolah terbagi dalam Taman Kanak-
Kanak ada 5sekolah, Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah ada 4
sekolah, Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah ada 2
sekolah sedangkan SMU/MAN 3 sekolah dan ada 1 perguruan tinggi.
2
yaitu 11 gereja dan 1 mesjid.Berikut adalah tabel sarana ibadah di
wilayah kerja Puskesmas Tanjung Lapang.
1.1.1.4 Moto
Moto Puskesmas Tanjung Lapang adalah :
Kesehatan Anda Kebahagiaan Kami
3
1.1.1.5 Tata Nilai
P PROFESIONAL : Memiliki kompetensi dan
kemampuan dalam
memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik.
E EDUKATIF : Memberikan pemahaman dan
penjelasan kepada setiap
klien yang berkunjung.
L LAYANAN : Memberikan layanan sesuai
pedoman dan standar
pelayanan yang ditetapkan,
dapat diukur dan
dipertanggung jawabkan.
A APRESIATIF : Cepat tanggap dalam setiap
masalah kesehatan.
N NYAMAN : Memberikan pelayanan
kepada klien dengan rasa
nyaman.
G GIAT : Bekerja dengan giat dan
sungguh sungguh.
I IKHLAS : Melayani dengan sepenuh
hati, memiliki etos kerja yang
tinggi.
4
1.2 RUANG LINGKUP
Lingkup Manual Mutu ini disusun berdasarkan persyaratan standar akreditasi
pukesmas, yang meliputi: persyaratan umum sistem manajemen mutu, tanggungjawab
manajemen, kebijakan mutu puskesmas, manajemen sumberdaya, proses pelayanan
yang terdiri dari penyelenggaraan Upaya Puskesmas, yang meliputi Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan dokumen terkait. Serta
memperhatikan keselamatan pasien dengan menerapkan manajemen risiko.
Adapun ruang lingkup Sistem Manajemen Mutu di UPTD Puskesmas Tanjung
Lapang mencakup :
1. Jenis Layanan di dalam gedung Puskesmas meliputi :
Pendaftaran (loket), Ruang Pemeriksaan Umum, Ruang KIA/KB, Ruang Pemeriksaan
Gigi, Ruang Farmasi, Laboratorium, Ruang Gizi, Ruang Tindakan, Ruang
pemeriksaan VCT/IMS/Ruang Pemeriksaan IVA, Ruang Imunisasi, dan Puskesmas
Pembantu.
2. Jenis layanan diluar gedung Puskesmas meliputi :
a. UKM Esensial :
Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, KIA KB masyarakat, Gizi
masyarakat dan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Perawatan Kesehatan
Masyarakat.
b. UKM Pengembangan :
Upaya Kesehatan Sekolah (UKS), Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS),
Kesehatan Jiwa, Kesehatan Tradisional dan Komplementer dan Kesehatan Lanjut
Usia.
1.3 TUJUAN
Manual Mutu ini disusun sebagai acuan bagi UPTD Puskesmas Tanjung
Lapang dalam membangun Sistem Manajemen Mutu baik untuk penyelenggaraan
upaya puskesmas maupun upaya kesehatan perorangan, yang bertujuan untuk:
1. Menentukan dan menguraikan sistem mutu organisasi, menetapkan tanggung
jawab personil manajemen yang mempengaruhi sistem mutu dan memberikan
prosedur umum kegiatan yang berkaitan dengan sistem mutu.
2. Menunjukkan komitmen terhadap mutu dan pengakuan berdasarkan standar
untuk memelihara mutu, pelaksanaan suatu layanan, sistem pengendalian mutu
dan proses perbaikan yang berkelanjutan serta pelayanan dalam memuaskan
pelanggan.
3. Memantau kekurangan-kekurangan dalam mengadakan pelayanan kepada
masyarakat sebagai acuan dalam meningkatkan pembenahan pelayanan secara
terus-menerus.
5
4. Memastikan bahwa seluruh personil mempunyai pemahaman yang jelas
terhadap apa yang diperlukan/dipersyaratkan dari diri mereka serta dengan
siapa mereka bekerja dan kepada siapa mereka bertanggung jawab secara
langsung atau melaporkan pekerjaannya.
5. Merupakan pedoman dalam bertindak dan pengambilan keputusan untuk
penyelenggaraan pelayanan di UPTD Puskesmas Tanjung Lapang.
6
5. Tindakan korektif adalah perbuatan untuk memperbaiki terhadap sesuatu
masalah atau persoalan yang salah berdasarkan standar tertentu;
6. Tindakan preventif adalah perbuatan untuk mencegah atau mengantisipasi
terhadap sesuatu masalah atau persoalan yang salah berdasarkan standar
tertentu;
7. Manual Mutu adalah pedoman pelaksanaan yang mengatur secara rinci
pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu;
8. Dokumen adalah kumpulan bukti catatan tertulis yang berkaitan dengan suatu
kegiatan tertentu;
9. Rekaman adalah kumpulan bukti catatan tertulis yang lebih rinci yang
berkaitan dengan suatu kegiatan tertentu;
10. Proses adalah serangkaian kegiatan berurutan atau tidak dalam menciptakan
produk atau pemberian layanan;
11. Sasaran Mutu adalah sekumpulan standar atau batasan nilai yang nenjadi
standar yang harus dicapai dalam suatu proses pembuatan produk atau
pemberian layanan;
12. Perencanaan Mutu adalah seluruh kegiatan dalam proses penyusunan rencana
terhadap perbaikan mutu;
13. Kebijakan Mutu adalah ketetapan oleh kepala puskesmas yang bisa berbentuk
keputusan atau peraturan tentang langkah-langkah strategis terhadap
pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu.
7
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN
2.1 PERSYARATAN
2.1.1 Persyaratan Umum
Puskesmas Tanjung Lapang Kabupaten Malinau menetapkan,
mendokumentasikan, memelihara sistem mutu sesuai standar Sistem
Manajemen Mutu akreditasi. Sistem ini disusun untuk memastikan
diterapkannya persyaratan pengendalian terhadap proses-proses verifikasi
dan pengukuran terhadap pelayanan guna menjamin dilaksanakannya
pengendalian persyaratan, proses serta verifikasi dan pengukuran terhadap
proses maupun output guna menjamin terpenuhinya harapan dan kepuasan
pelanggan di UPTD Puskesmas Tanjung Lapang.
8
2.3. PENGENDALIAN REKAMAN
Rekam implementasi adalah dokumen yang menjadi bukti dari kegiatan yang
dilakukan atau hasil yang dicapai di dalam kegiatan UPTD Puskesmas Tanjung
Lapang dalam melaksanakan regulasi internal atau kegiatan yang direncanakan.
Catatan/ rekam implementasi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan juga harus
dikendalikan.
Dokumen yang termasuk rekam implementasi di UPTD Puskesmas Tanjung
Lapang, antara lain notulen minilokakarya, notulen lokakarya, notulen rapat yang
dilakukan di UPTD Puskesmas Tanjung Lapang, buku laporan kegiatan luar gedung,
notulen Posyandu, serta laporan pertanggungjawaban keuangan.
9
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
10
3.4 PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN PENCAPAIAN SASARAN KINERJA
/ MUTU
1. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu
UPTD Puskesmas Tanjung Lapang menetapkan perencanaan mutu.
Perencanaan ini ditetapkan untuk memastikan bahwa jasa pelayanan yang
dihasilkan telah memenuhi persyaratan untuk pelayanan sesuai sistem manajemen
mutu. Penetapan perencanaan mutu didokumentasikan dalam format yang
disesuaikan dengan urutan proses organisasi, mencakup:
1) Kepastian kesesuaian antara proses yang dilakukan dengan Kebijakan, Pedoman,
Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan Sistem Manajemen Mutu;
2) Penempatan personel penanggung jawab atas setiap tahap proses yang
dilaksanakan.
2. Sasaran Mutu
Untuk mendukung kebijakan mutu, manajemen menetapkan sasaran mutu.
Sasaran mutu ditetapkan dan didokumentasikan mengacu kepada standar kinerja
dan layanan yang ditetapkan, yang meliputi indikator Pelayanan Administrasi dan
Manajemen, indikator Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan indikator
penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) UPTD Puskesmas Tanjung
Lapang yang diuraikan secara terinci.
Indikator layanan dapat disepakati secara internal oleh UPTD Puskesmas
Tanjung Lapang serta mengacu kepada indikator dan target kinerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Malinau, yang diuraikan sebagai berikut :
11
Kesehatan Gigi Sabtu : 07.30 s/d 11.30
dan Mulut
12
kunjungan imunisasi
13
Kabupaten/Kota
14. Perilaku petugas 1.Petugas bekerja tepat waktu 100%
dalam Pelayanan
Klinis
UKM Esensial
1.Upaya Promosi Kesehatan
1.1.Tatanan Sehat
1.Rumah Tangga Sehat yang 56%
memenuhi 10 indikator PHBS
14
2. Institusi Pendidikan yang 68%
memenuhi 7-8 indikator PHBS
(klasifikasi IV)
3. TTU yang memenuhi 6 63%
indikator PHBS (klasifikasi IV)
4.Tempat Kerja yang memenuhi 48%
8-9/ 7-8 indikator PHBS Tempat-
Tempat Kerja (klasifikasi IV)
1.2.Intervensi/ Penyuluhan
1.Kegiatan intervensi pada 6 kali
Kelompok Rumah Tangga
2. Kegiatan intervensi pada 2 kali
Institusi Pendidikan
3. Kegiatan intervensi pada TTU 2 kali
15
2.1.Penyehatan Air
1.Pengawasan Sarana Air Bersih ( 40%
SAB )
2.SAB yang memenuhi syarat 83%
kesehatan
16
4.Pelaksanaan Kegiatan STBM di 40%
Puskesmas
3. Upaya Pelayanan Kesehatan
Ibu , Anak dan Keluarga
Berencana
3.1.Kesehatan Ibu
17
1. Pemberian kapsul vitamin A 90%
dosis tinggi pada bayi umur 6-11
bulan
2. Pemberian kapsul vitamin A 90%
dosis tinggi pada balita umur 12-
59 bulan 2 (dua) kali setahun
3. Promosi ASI Eksklusif dan MP 50%
ASI.
4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi
18
5.3.Tuberculosis Bacillus (TB) Paru
19
10. Laporan KIPI Zero reporting / > 90%
KIPI Non serius
1.Program Perkesmas
1. Rasio Kunjungan Rumah (RKR) 8,33 %
1
2.Individu dan keluarganya dari 30%
20
keluarga
2 rawan yang mendapat
keperawatan kesehatan
masyarakat ( Home care)
21
7. Pelayanan Kesehatan Lansia
1.Pelayanan Kesehatan Lansia 56%
a. Uraian tugas
b. Wewenang
c. Tanggung jawab
d. Persyaratan Jabatan (pendidikan, pelatihan, ketrampilan, pengalaman)
22
e. Memastikan seluruh persyaratan akreditasi dan persyaratan pelanggan
telah dikomunikasikan pada seluruh karyawan.
f. Memeriksa dokumen mutu sebelum disahkan.
g. Mengkoordinir pengendalian dokumen dan pengendalian rekaman
h. Mengkoordinir upaya tindakan perbaikan dan pencegahan.
i. Mengkoordinir kegiatan Tinjauan Manajemen
23
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
4.1 UMUM
Manajemen UPTD Puskesmas Tanjung Lapang memiliki kebijakan untuk
selalu melaksanakan peninjauan terhadap Sistem Manajemen Mutu organisasi dan
peninjauan dilakukan melalui Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) yang sedikitnya
dilakukan 1 (kali) kali dalam 1 (satu) tahun. Rapat Tinjauan Manajemen ini adalah
untuk menjamin kelangsungan efektifitas dan kelayakan sistem manajemen mutu,
persyaratan layanan, kebijakan mutu dan sasaran mutu UPTD di Puskesmas Tanjung
Lapang.
24
7) Memperbaharui dan melaksanakan kajian-kajian terhadap ukuran-ukuran
indikator dari proses pelayanan Puskesmas Tanjung Lapang;
8) Menentukan tindakan-tindakan untuk melaksanakan perubahan-perubahan,
kebijakan Puskesmas Tanjung Lapang dan penyediaan Sumber Daya Manusia;
9) Menentukan tindakan-tindakan untuk melaksanakan terhadap perubahan-
perubahan di dalam undang-undang dan peraturan-peraturan yang ditentukan;
10) Menentukan tindakan-tindakan untuk meningkatkan kepuasan dan untuk
mengurangi komplain pelanggan;
11) Menentukan tindakan-tindakan untuk meningkatkan komunikasi dengan
pelanggan;
12) Mengembangkan tindakan pencegahan dan rencana penanganan terhadap
resiko yang telah teridentifikasi.
25
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
26
periodik, manajemen Puskesmas Tanjung Lapang menilai efektivitas
pengembangan kompetensi pegawai yang telah dilaksanakan.
5.2.2 Setiap tahun, dilakukan penilaian kinerja pegawai, dimana pegawai PNS
dinilai menggunakan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil,
sedangkan tenaga kontrak dan tenaga bantu dinilai dengan Laporan
Penilaian Kinerja.
5.2.3 Jam apel dan jam kerja Pegawai Negeri Sipil dan Tenaga Bantu pada
Puskesmas Tanjung Lapang diatur sebagai berikut :
a. Jam Apel
Apel Pagi ( Senin Kamis ) : Pk. 07.30 WIB
Apel Siang ( Senin Kamis ) : Pk.14.00 WIB
b. Jam kerja
Senin Kamis : Pk. 07.30 WIB 14.00 WIB
Jumat : Pk. 07.30 WIB 11.30 WIB
Sabtu : Pk. 07.30 WIB 14.00 WIB
c. Jam pelayanan Loket
Senin Kamis : Pk. 07.30 WIB 13.00 WIB
Jumat : Pk. 07.30 WIB 10.30 WIB
Sabtu : Pk. 07.30 WIB 11.00 WIB
d. Jam pelayanan Klinik
Senin Kamis : Pk. 07.30 WIB 13.30 WIB
Jumat : Pk. 07.30 WIB 11.00 WIB
Sabtu : Pk. 07.30 WIB 11.30 WIB
e. Pelayan Kegawatdaruratan
Senin Kamis : Pkl. 07.30 WIB 21.00 WIB
Jumat : Pkl. 07.30 WIB 11.00 WIB
Pkl 14.00 WIB 21.00 WIB
Sabtu : Pkl. 07.30 WIB 11.30 WIB
Pkl 14.00 WIB 21.00 WIB
f. Setiap pegawai wajib mematuhi jam kerja sebagaimana tersebut diatas
dengan melakukan Finger Print dan absen manual (menulis dibuku
absen) pada saat masuk dan pulang;
g. Pegawai yang akan meninggalkan kantor pada jam kerja wajib memberi
tahu dan mendapatkan izin dari atasan langsung;
h. Daftar hadir adalah daftar absensi pegawai Puskesmas Tanjung Lapang.
i. Pada setiap akhir bulan daftar hadir yang direkap untuk kemudian
disampaikan ke Dinas Kesehatan Kabupaten, selambat-lambatnya
27
tanggal 5 pada bulan berikutnya dilampiri dengan data dukung bagi
yang sakit, izin, cuti dan Dinas Luar .
j. Apabila berdasarkan rekapan hadir dalam satu bulan, ternyata PNS,
PTT, dan tenaga bantu non PNS terlambat masuk kerja dengan
komulatif sebanyak lebih dari 3 kali, tanpa alasan yang jelas,
meninggalkan tugas pada jam kerja tanpa alasan yang jelas,
meninggalkan tugas pada jam kerja tanpa izin atasan, maka ia akan
diberi tindakan atau di jalani hukuman disiplin sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 sebagai berikut :
a) Teguran Lisan I, II dan III
b) Teguran tertulis I, II dan III
k. Bukti teguran diserahkan ke Dinas Kesehatan sebagai Upaya Tindak
Lanjut. Semua berkas daftar hadir dan teguran diarsipkan
a. PNS
1) Hari Senin dan Selasa
a) PDH Pria :
Kemeja lengan pendek, warna khaki
Celana panjang warna khaki
Ikat pinggang nilon / kulit, kaos kaki dan sepatu warna hitam
Atribut lengkap (Papan Nama, Korpri dan Kartu identitas)
b) PDH Wanita (tanpa jilbab) :
Baju lengan pendek (sebatas siku) dan warna khaki
Rok paling sedikit 10 cm dibawah lutut warna khaki
Sepatu warna hitam
Atribut lengkap (Papan Nama, Korpri dan Kartu identitas)
c) PDH Wanita (berjilbab) :
Baju lengan panjang dan warna khaki
Rok panjang warna khaki
Jilbab warna khaki polos
Sepatu warna hitam
Atribut lengkap (Papan Nama, Korpri dan Kartu identitas)
2) Hari Rabu
a) Baju Atasan Putih bawahan celana panjang bagi pria dan rok paling
sedikit 10 cm dibawah lutut bagi wanita yang tidak berjilbab ,berwarna
hitam /gelap
b) Bagi yang berjilbab warna hitam polos
28
c) Sepatu hitam
d) Atribut lengkap (Papan Nama, Korpri dan Kartu identitas)
3) Hari Kamis dan Sabtu
a) Pakaian batik adalah berupa kemeja lengan panjang / pendek sesiku
bermotif batik dengan bawahan celana panjang bagi pria dan rok paling
sedikit 10 cm dibawah lutut bagi wanita yang tidak berjilbab dengan
warna yang disesuaikan dan tidak berbentuk jeans.
b) Atribut lengkap (Papan Nama, Korpri dan Kartu identitas)
4) Hari Jumat
Pakaian Olah Raga pada pagi hari.
Untuk dokter dan dokter gigi saat pelayanan memakai jas warna putih.
b. Tenaga Bantu :
1) Hari Senin Rabu
a) Baju Atasan Putih bawahan celana panjang bagi pria dan rok paling
sedikit 10 cm dibawah lutut bagi wanita yang tidak berjilbab
berwarna hitam /gelap.
b) Bagi yang berjilbab warna hitam polos
c) Sepatu hitam
d) Atribut Papan Nama
2) Hari Kamis dan Sabtu
a) Pakaian batik adalah berupa kemeja lengan panjang / pendek sesiku
bermotif batik dengan bawahan celana panjang bagi pria dan rok
paling sedikit 10 cm dibawah lutut bagi wanita yang tidak berjilbab
dengan warna yang disesuaikan dan tidak berbentuk jeans.
b) Atribut Papan Nama
3) Hari Jumat
Pakaian Olah Raga pada pagi hari.
5.2.5 Pegawai Puskesmas Tanjung Lapang mempunyai hak untuk cuti sebagai
berikut :
a. PNS
1) Cuti Tahunan :
Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja sekurang-kurangnya 1
(satu) tahun secara terus menerus berhak atas cuti, lamanya cuti
tahunan 12 hari kerja dan tidak dapat dipecah-pecah hingga
jangka waktu yang kurang dari 3 (tiga) hari dan apabila cuti
tahunan dalam tahun yang bersangkutan, dapat diambil dalam
29
tahun berikutnya untuk paling lama 18 (delapan belas) hari kerja
termasuk cuti tahunan dalam tahun yang sedang berjalan.
2) Cuti Besar :
Pegawai Negeri Sipil yang bekerja sekurang-kurangnya 6 (enam)
tahun secara terus menerus berhak atas cuti besar, lamanya 3
(tiga) bulan, Pegawai Negeri Sipil yang cuti besar tidak berhak
lagi atas cuti tahunannya dalam tahun yang bersangkutan.
3) Cuti Sakit :
Pegawai Negeri Sipil yang sakit selama 1 (satu) atau 2 (dua) hari
berhak atas ijin sakit, dengan ketentuan bahwa ia harus
memberitahukan kepada atasannya, Pegawai Negeri Sipil yang
sakit lebih dari 2 (dua) hari sampai dengan 14 (empat belas) hari
berhak atas cuti sakit, dengan ketentuan bahwa PNS yang
bersangkutan harus mengajukan permintaan secara tertulis
kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti dengan
melampirkan surat keterangan dokter, lamanya 1 (satu
setengah) bulan.
4) Cuti Bersalin :
Untuk persalinan anaknya yang pertama, kedua, ketiga, PNS
wanita berhak atas cuti bersalin, untuk persalinan anaknya yang
ke empat dan seterusnya, kepada PNS wanita diberi cuti diluar
tanggungan Negara, lamanya cuti bersalin adalah 3 (tiga) bulan.
5) Cuti karena Alasan penting:
Yang dimaksud dengan cuti karena alasan penting adalah karena
Ibu, Bapak, Istri/Suami, Anak, Kakak, Mertua/Menantu sakit atau
meninggal dunia, melangsungkan perkawinan yang pertama
.Lamanya cuti karena alasan penting ditentukan oleh pejabat
yang berwenang memberikan cuti untuk paling lama 2 (dua)
bulan
6) Cuti diluar Tanggungan Negara
Kepada PNS yang telah bekerja sekurang-kurangnya 5 (lima)
tahun secara terus menerus karena alasan-alasan penting dan
mendesak dapat diberikan cuti diluar tanggungan negara, cuti
diluar tanggungan negara dapat diberikan untuk paling lama 3
(tiga) tahun, selama menjalankan cuti diluar tanggungan negara,
PNS yang bersangkutan tidak berhak menerima penghasilan dari
negara, selama menjalankan cuti diluar tanggungan negara tidak
diperhitungkan sebagai masa kerja PNS.
30
b. Tenaga Kontrak
a) Cuti Melahirkan : 2 bulan
b) Dispensasi : 12 hari, dikurangi cuti bersama
c) Menikah : 3 hari
d) Istri melahirkan/mengalami keguguran : 2 hari
e) Kerabat Meninggal : 2 hari
5.3 INFRASTRUKTUR
Puskesmas menyediakan dan memelihara infrastruktur yang diperlukan
untuk mencapai kesesuaian persyaratan terhadap pelayanan yang diberikan.
Infrastruktur yang dimaksud :
a. Infrastruktur / sarana prasarana untuk meningkatkan mutu dan kinerja
dipastikan terpenuhi
b. Melakukan pemeliharaan secara teratur terhadap alat-alat medis maupun
fasilitas pendukungnya agar senantiasa dalam kondisi baik dan siap
dioperasionalkan
c. Sarana prasarana baru yang diperlukan secepatnya diidentifikasi dan
ditindak lanjuti sesuai prosedur yang berlaku
d. Penanggung jawab unit / upaya bertanggung jawab untuk memastikan
kecukupan dan kelengkapan sarana kerja dan kelayakan kondisi sarana
kerja pada bagian yang dipimpinnya
31
5.4 LINGKUNGAN KERJA
Pengendalian lingkungan kerja dimaksudkan untuk mendukung komitmen
mutu dan kepuasan pelanggan serta untuk mencapai kesesuaian terhadap
persyaratan proses pelayanan yang telah ditetapkan. Dalam mencapai tujuan
tersebut dilakukan berbagai upaya antara lain :
a. Lingkungan tempat kerja dikendalikan agar lingkungan kerja senantiasa
dalam keadaan rapi, bersih, aman dan nyaman.
b. Pimpinan dan seluruh pegawai bertanggung jawab dan berkewajiban
mengupayakan dan menjamin agar lingkungan kerja terkendali.
32
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
33
6.1.2.2 Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
Puskesmas Tanjung Lapang secara berkala meninjau terhadap
persyaratan yang berhubungan dengan pelayanan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM). Tinjauan ini dilaksanakan sebagai bentuk
komitmen Puskesmas Tanjung Lapang memberikan pelayanan
kepada masyarakat dan memastikan bahwa:
1) Persyaratan pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
dalam bentuk program dan kegiatan telah diuraikan;
2) Puskesmas Tanjung Lapang selalu berusaha terus menerus
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan;
3) Puskesmas Tanjung Lapang akan melakukan koordinasi dengan
pihak terkait untuk mengupayakan memenuhi kekurangan yang
dimiliki.
34
4) Apotek Sappo
Untuk pembelian reagen laboratorium
5) CV. Metha
Untuk pembelian alat kebersihan
Kegiatan Pengadaan:
1) CV. Metha
Untuk pengadaan Printer dan Proyektor
2) Dinas Kesehatan Kabupaten Malinau:
Untuk pengadaan bahan obat-obatan, cairan dan reagensia serta
perbekalan kesehatan lainnya.
3) PT. Bhineneka Mentari Dimensi
Untuk pengadaan sidik jari dan laptop
4) PT. Air Mas Perkasa
Untuk pengadaan printer
5) Solo Koneksi Group
Untuk percetakan
6.1.4.Penyelenggaraan Upaya
6.1.4.1. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
Puskesmas Tanjung Lapang merencanakan dan melaksanakan
pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) pada keadaan kondisi
yang dikendalikan untuk mendapatkan hasil yang optimal, meliputi:
Tersedianya Kebijakan dan Instruksi Kerja, berupa:
- Surat Keputusan
- Standar Operasional Prosedur
- Sarana gedung posyandu yang baik dan peralatan yang cukup;
- Sarana media promosi kesehatan berupa leaflet, brosur, poster dan
lain-lain yang mencukupi;
- Memiliki tenaga promosi kesehatan yang sesuai dengan kompetensi
pendidikannya;
- Seluruh kader posyandu telah dilatih;
36
2. Kewajiban:
1) Memberikan informasi yang lengkap, jujur dan terlibat
dalam kegiatan upaya kesehatan di masyarakat;
2) Mematuhi dan memenuhi petunjuk petugas terhadap
upaya pemeliharaan kesehatan masyarakat;
3) Mematuhi ketentuan dan ketetapan yang berlaku dalam
kegiatan upaya;
37
Kegiatan ini termasuk penentuan metode yang dapat digunakan,
termasuk teknik analisis dan jangkauan pelayanannya.
38
Lapang sebagai bahan masukan untuk Rapat Tinjauan
Manajemen (RTM). Persiapan dan penjadwalan, pelaksanaan
serta pelaporan audit, tindak lanjut atas ketidaksesuaian yang
ditemukan dan uraian-uraian lainnya secara rinci dijelaskan
pada Kebijakan dan Prosedur Tanggung Jawab, Wewenang dan
Tata Kerja Tim Audit Internal.
39
6.1.5.3. Pengendalian Terhadap Produk/Hasil Layanan Klinis Tidak Sesuai:
1) Puskesmas Tanjung Lapang menetapkan dan memelihara prosedur
terdokumentasi untuk memastikan bahwa produk atau layanan upaya
di masyarakat yang salah tidak akan terulang;
2) Puskesmas Tanjung Lapang menetapkan Wakil Manajemen Mutu
bertanggung jawab meninjau ketidaksesuaian produk atau layanan
upaya yang tidak sesuai dan diberi wewenang untuk melakukan tindak
lanjutnya, sesuai dengan prosedur yang ditetapkan;
3) Produk atau layanan upaya kepada masyarakat yang tidak sesuai
diketahui melalui inspeksi, teridentifikasi, didokumentasi dan
diklasifikasikan sesuai dengan kasusnya;
4) Terhadap produk atau layanan upaya yang telah dilaksanakan
tindakan koreksi dilakukan inspeksi dan verifikasi ulang untuk
memastikan bahwa perbaikan/tindakan koreksi telah memenuhi
spesifikasi atau standar yang telah ditetapkan.
6.1.5.4.Analisis Data:
Puskesmas Tanjung Lapang menentukan, mengumpulkan dan
menganalisis data layanan upaya kepada masyarakat yang sesuai untuk
menunjukkan kesesuaian dan efektifitas dari Sistem Manajemen Mutu
serta untuk mengevaluasi peningkatan secara terus menerus yang dapat
dilakukan. Analisis ini mencakup data yang dihasilkan dari pemantauan
dan pengukuran serta sumber terkait lainnya.
Analisis data menyediakan informasi yang berkaitan dengan:
1) Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan upaya puskesmas;
2) Kesesuaian terhadap persyaratan atau standar pelayanan upaya;
3) Karakteristik dan kecenderungan dari proses-proses pelayanan termasuk
peluang untuk tindakan pencegahan.
4) Hasil dari data Rapat Tinjauan Manajemen (RTM), yang meliputi:
a. Hasil Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) sebelumnya yang belum
terselesaikan;
b. Hasil audit internal, hasil audit mutu kinerja dan hasil audit mutu
layanan upaya;
c. Temuan antisipatif manajemen risiko terhadap layanan upaya;
d. Hasil kegiatan umpan balik dan survei pelanggan layanan upaya;
e. Tindakan-tindakan koreksi dan pencegahan layanan upaya yang
dilakukan;
f. Kebijakan mutu dan layanan upaya puskesmas;
40
g. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem manajemen mutu dan
layanan/penyelenggaraan kegiatan layanan upaya;
h. Informasi yang berkaitan dengan pelayanan upaya kepada masyarakat
dan produk-produk layanan klinis yang tidak sesuai.
6.1.5.5.Peningkatan Berkelanjutan:
Puskesmas Tanjung Lapang secara terus menerus meningkatkan
sistem manajemen mutu layanan upaya kepada masyarakat dengan
menggunakan kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data,
tindakan perbaikan dan pencegahan serta tinjauan manajemen. Puskesmas
Tanjung Lapang akan terus menerus melakukan peningkatan-peningkatan
pelayanan upaya sesuai dengan tuntutan dari masyarakat.
6.1.5.6.Tindakan Korektif
Tindakan koreksi yang di lakukan oleh Puskesmas Tanjung Lapang
pada Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bertujuan untuk mengurangi,
mengidentifikasi penyebab dari ketidaksesuaian mutu layanan upaya antara
lain:
1) Penentuan sasaran dan pelaksanaan tindakan yang diperlukan agar
ketidak sesuaian mutu layanan upaya tidak akan terulang;
2) Mengevaluasi dan memastikan pencatatan hasil layanan upaya
dilakukan secara benar;
3) Peninjauan terhadap tindakan perbaikan layanan upaya yang telah
dilakukan;
4) Peninjauan terhadap pelayanan/produk dan Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang tidak sesuai;
5) Peninjauan terhadap sasaran yang tidak dapat dipenuhi;
6) Peninjauan terhadap penyimpangan dari rencana dan sasaran mutu
Puskesmas Tanjung Lapang;
7) Hasil akhir yang tidak dapat di terima yang berasal dari proses kajian,
verifikasi, validasi dan modifikasi, desain dan pengembangan layanan
upaya;
8) Proses kerja layanan upaya yang buruk/tidak memenuhi persyaratan
dari personil dan sistem (SOP);
9) Komplain dari pelanggan Puskesmas Tanjung Lapang atau pihak-pihak
yang dapat diidentifikasi secara jelas;
10) Temuan hasil audit yang tidak memuaskan dari unit terkait;
41
11) Ketidaksesuaian yang teridentifikasi kedalam proses monitoring dan
pengukuran dari pelayanan upaya;
12) Ketidaksesuaian yang ditemukan setiap personil dituangkan dalam
formulir permintaan tindakan koreksi dan diajukan kepada Wakil
Manajemen Mutu untuk segera dilakukan tindakan perbaikan.
13) Mekanisme tindakan koreksi dilakukan melalui proses audit internal
maupun dilakukan oleh Tim Manajemen Mutu melalui mekanisme
pertemuan mutu yang secara rinci diuraikan dalam Kebijakan dan
Prosedur Tindakan Koreksi;
14) Keluhan dari pelanggan Puskesmas Tanjung Lapang (baik lisan
maupun tertulis) diterima dan didokumentasikan oleh Tim
Penanganan Keluhan dan Survei Kepuasan Pelanggan. Keluhan
tersebut didapat dari kotak saran, media informasi atau survei
dituangkan dalam buku keluhan masyarakat selanjutnya dilaporkan
kepada Wakil Manajemen Mutu dengan tembusan Kepala Puskesmas
untuk mencari penyebab keluhan dan melaksanakan tindak lanjut
keluhan pelanggan.
6.1.5.7.Tindakan Pencegahan:
Wakil manajemen mutu dengan bagian terkait melakukan tindakan
pencegahan dengan cara menganalisa terhadap penyebab-penyebab atau
risiko-risiko yang berpotensi menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian pada
mutu layanan upaya dengan cara melakukan:
1) Cross cek dokumen/syarat;
2) Self assesment/penelitian oleh Tim Audit Internal atas permintaan
Wakil Manajemen Mutu;
3) Koreksi oleh Auditor;
4) Verifikasi akhir melalui mekanisme Rapat Tinjauan Manajemen (RTM).
42
6.2.2.Proses yang Berhubungan dengan Pelanggan
1. Penetapan persyaratan sasaran
Puskesmas Tanjung Lapang menetapkan persyaratan yang terkait dengan ruang
lingkup penerapan sistem manajemen mutu dalam pelayanan pelayanan klinis.
Penetapan persyaratan tersebut termuat dalam Kebijakan dan Prosedur
Penetapan Persyaratan Sasaran Pelayanan Klinis
2. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
Puskesmas Tanjung Lapang secara berkala meninjau terhadap persyaratan yang
berhubungan dengan pelayanan klinis. Tinjauan ini dilaksanakan sebagai bentuk
komitmen Puskesmas Tanjung Lapang memberikan pelayanan kepada
masyarakat dan memastikan bahwa:
1) Persyaratan pelayanan klinis dalam bentuk program dan kegiatan telah
diuraikan;
2) Puskesmas Tanjung Lapang selalu berusaha terus menerus memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan;
3) Puskesmas Tanjung Lapang akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait
untuk mengupayakan memenuhi kekurangan yang dimiliki.
43
2)Validasi proses pelayanan
Puskesmas Tanjung Lapang melakukan validasi pelayanan klinis yang
hasilnya menjadi rencana tindak lanjut dan bahan perbaikan yang akan
dilakukan oleh Tim Audit Internal, Tim Audit Klinis, Tim Manajemen Risiko,
Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP), Tim Survei
Kepuasan Pelanggan serta Tim Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan
Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI). Mekanisme dan tata cara
validasi terhadap pelayanan klinis secara rinci sebagaimana diatur dalam
Kebijakan dan Prosedur Tugas, Wewenang dan Tata Kerja Tim Audit Internal,
Tim Manajemen Risiko, Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
(PMKP) serta Tim Penanganan Keluhan dan Survei Kepuasan Pelanggan .
Validasi ini termasuk untuk proses dimana ketidaksesuaian terjadi baik
sebelum pelayanan dilakukan maupun setelah diberikan.
44
4. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu , efektif dan efisien
sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi.
5. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter
atau tenaga kesehatan.
6. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk
data-data medisnya.
7. Mendapatkan informasi tentang penyakit yang dideritanya.
8. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
9. Mengajukan usul, saran perbaikan atas pelayanan di UPTD
Puskesmas Tanjung Lapang.
Setiap pasien puskesmas Tanjung Lapang mempunyai Kewajiban :
45
(patiens safety), keselamatan pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan
bangunan dan peralatan.
Peralatan di puskesmas yang bisa berdampak kepada keselamatan pasien
dan petugas, keselamatan lingkungan yang berdampak terhadap pencemaran
lingkungan dan keselamatan kelanjutan pelayanan puskesmas.
46
1. Apabila terjadi suatu insiden (KNC/KTD/KTC) di setiap ruangan
Puskesmas Tanjung Lapang, wajib segera ditindaklanjuti
(dicegah/ditangani) untuk mengurangi dampak/akibat yang tidak
diharapkan.
2. Setelah ditindaklanjuti, setiap petugas segera membuat laporan
insidennya dengan mengisi Form Laporan Insiden pada akhir jam
keria/shift kepada atasan langsung yaitu Penanggungjawab ruangan
masing-masing paling lambat 2x24 jam;
3. Atasan langsung dalam hal ini Penanggungjawab ruangan akan
memeriksa laporan dan melakukan grading risiko terhadap insiden
yang dilaporkan;
4. Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisis yang
akan dilakukan sebagai berikut:
a) Grade biru: Investigasi sederhana oleh atasan langsung dalam hal
ini penanggungjawab ruangan masing-masing, waktu maksimal 1
minggu.
b) Grade hijau: Investigasi sederhana oleh atasan langsung dalam
hal ini penanggung jawab ruangan masing-masing, waktu
maksimal 2 minggu.
c) Grade kuning: Investigasi komprehensif menggunakan analisis
akar masalah atau Root Cause Analysis (RCA) oleh Tim
Manajemen Risiko/Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
(PMKP) Puskesmas Tanjung Lapang, waktu maksimal 45 hari.
d) Grade merah: Investigasi komprehensif menggunakan analisis
akar masalah atau Root Cause Analysis (RCA) oleh Tim
Manajemen Risiko/Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
(PMKP) Puskesmas Arjuno, waktu maksimal 45 hari.
5. Bila setelah selesai dilakukan investigasi sederhana (1-2 minggu)
atau berarti dalam kategori grading grade biru dan hijau, selanjutnya
dibuat laporan hasil investigasi dan disertakan form laporan insiden
oleh atasan langsung dalam hal ini penanggungjawab ruangan
masing-masing, disampaikan kepada Tim Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien (PMKP);
6. Bila hasil grading yang dilakukan oleh atasan langsung dalam hal ini
penanggungjawab ruangan termasuk dalam grade kuning dan merah,
maka tidak perlu menunggu selama 1-2 minggu, tetapi langsung
dilaporkan kepada Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
(PMKP) disertai form laporan insiden;
47
7. Selanjutnya Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
akan menganalisis kembali Hasil Investigasi dan Laporan Insiden
untuk menentukan apakah perlu dilakukan investigasi lanjutan Root
Cause Analysis (RCA) dengan melakukan regrading;
8. Setelah dilakukan regrading dan ternyata termasuk dalam grade biru
dan hijau maka hanya diperlukan investigasi sederhana ulang oleh
Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP). Tetapi bila
termasuk dalam grade kuning dan hijau maka dilaporkan kepada Tim
Manajemen Mutu dan Kepala Puskesmas, dan meminta untuk
dibentuk Tim RCA.
9. Setelah melakukan Root Cause Analysis (RCA), Tim RCA akan
membuat laporan dan rekomendasi untuk perbaikan serta
"peringatan" berupa Petunjuk/"Safety alert" untuk mencegah
kejadian yang sama terulang kembali;
10. Hasil Root Cause Analysis (RCA) oleh Tim RCA, rekomendasi dan
rencana kerja dilaporkan kepada Tim Manajemen Mutu dengan
tembusan kepada Kepala Puskesmas Tanjung Lapang;
11. Rekomendasi untuk "Perbaikan dan Peringatan" diberikan umpan
balik oleh Tim Manajemen Mutu kepada ruangan terkait.
12. Monitoring dan evaluasi perbaikan dilakukan oleh Tim Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP).
48
3) Menumbuhkan budaya melapor dan belajar dari insiden yang
terjadi di Puskesmas Tanjung Lapang;
4) Melakukan assessment dengan menggunakan survei penilaian
keselamatan pasien;
49
1) Puskesmas Tanjung Lapang memastikan memiliki kebijakan yang
secara jelas menjabarkan cara-cara komunikasi terbuka tentang
insiden dengan pasien dan keluarganya;
2) Puskesmas Tanjung Lapang memastikan pasien dan keluarganya
mendapat informasi yang benar dan jelas bila terjadi insiden;
3) Manajemen memberikan dukungan, pelatihan dan dorongan
semangat kepada staf agar selalu terbuka kepada pasien dan
keluarganya;
50
dan dilaporkan kepada Wakil Manajemen Mutu dengan tembusan Kepala
Puskesmas Tanjung Lapang. Kejadian tersebut selanjutnya diupayakan
penyelesaiannya sebagai bentuk tindak lanjut dari permasalahan
tersebut.
6.2.6.Kepuasan Pelanggan:
Sebagai salah satu pengukuran kinerja Sistem Manajemen Mutu,
Puskesmas Tanjung Lapang memantau informasi tentang persepsi pelanggan
mengenai apakah Puskesmas Tanjung Lapang memenuhi harapan dan
memberikan kepuasan dalam memberikan proses pelayanan klinis. Metode
untuk memperoleh informasi dari pelanggan dilakukan antara lain dengan
dilakukan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM), kotak saran, kartu kepuasan
WA, SMS dan telepon. Persiapan, penjadwalan, pelaksanaan serta pelaporan
survei kepuasan dan harapan pelanggan uraian-uraian lainnya secara rinci
dijelaskan pada Kebijakan dan Prosedur Umpan Balik Pelanggan terhadap
Layanan Klinis.
6.2.7.Audit Internal:
Untuk memastikan efektifitas Sistem Manajemen Mutu yang
diterapkan, di Puskesmas Tanjung Lapang dilakukan audit internal secara
periodik, yang dilakukan terjadwal dan dilakukan pembahasan dalam
pertemuan internal tim audit internal dan unit terkait yang diperlukan. Audit
dilakukan oleh petugas / tim yang telah dibentuk dengan keputusan kepala
puskesmas. Audit internal dilakukan berdasarkan prosedur dengan
ketentuan yang telah ditetapkan dalam Standar Operasional Prosedur (SOP)
audit internal Puskesmas Tanjung Lapang. Metode audit dilakukan dengan
cara wawancara langsung kepada auditee dan pengamatan secara langsung
51
(observasi). Setiap temuan audit dicatat dan didokumentasikan dalam
Laporan Ketidaksesuaian dan digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi
tindakan koreksi yang dilakukan. Ketua tim audit internal melaporkan hasil
kegiatan dan temuan audit yang tidak dapat terselesaikan kepada Wakil
Manajemen Mutu dengan tembusan kepada Kepala Puskesmas Tanjung
Lapang sebagai bahan masukan untuk Tinjauan Manajemen. Persiapan dan
penjadwalan, pelaksanaan serta pelaporan audit, tindak lanjut atas
ketidaksesuaian yang ditemukan dan uraian-uraian lainnya secara rinci
dijelaskan pada Kebijakan dan Prosedur Tugas Pokok, Wewenang dan Tata
Kerja Tim Audit Internal .
52
6.2.10.Pengendalian Terhadap Produk/Hasil Layanan Klinis Tidak
Sesuai:
1) Puskesmas Tanjung Lapang menetapkan dan memelihara prosedur
terdokumentasi untuk memastikan bahwa produk atau layanan klinis
yang salah tidak akan terulang;
2) Puskesmas Tanjung Lapang menetapkan Wakil Manajemen bertanggung
jawab meninjau ketidaksesuaian produk atau layanan klinis yang tidak
sesuai dan diberi wewenang untuk melakukan tindak lanjutnya, sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan;
3) Produk atau layanan klinis yang tidak sesuai diketahui melalui inspeksi,
teridentifikasi, didokumentasi dan diklasifikasikan sesuai dengan
kasusnya;
4) Terhadap produk atau layanan klinis yang telah dilaksanakan tindakan
koreksi dilakukan inspeksi dan verifikasi ulang untuk memastikan bahwa
perbaikan/tindakan koreksi telah memenuhi spesifikasi atau standar
yang telah ditetapkan;
5) Penjelasan yang lebih rinci mengenai Pengendalian Produk atau Hasil
Layanan Klinis Tidak Sesuai dibahas dalam Kebijakan dan Prosedur
Pengendalian Hasil Layanan Klinis Tidak Sesuai.
6.2.11.Analisis Data:
Puskesmas Tanjung Lapang menentukan, mengumpulkan dan
menganalisis data layanan klinis yang sesuai untuk menunjukkan kesesuaian
dan efektifitas dari Sistem Manajemen Mutu serta untuk mengevaluasi
peningkatan secara terus menerus yang dapat dilakukan. Analisis ini
mencakup data yang dihasilkan dari pemantauan dan pengukuran serta
sumber terkait lainnya.
Analisis data menyediakan informasi yang berkaitan dengan:
1) Kepuasan pasien terhadap pelayanan klinis;
2) Kesesuaian terhadap persyaratan atau standar pelayanan
klinis;
3) Karakteristik dan kecenderungan dari proses-proses
pelayanan termasuk peluang untuk tindakan pencegahan;
4) Hasil dari data Tinjauan Manajemen, yang meliputi:
a. Hasil Tinjauan Manajemen sebelumnya yang belum terselesaikan;
b. Hasil audit internal, hasil audit mutu kinerja dan hasil audit mutu
layanan klinis;
c. Temuan antisipatif manajemen resiko terhadap layanan klinis;
53
d. Hasil kegiatan umpan balik dan survei pelanggan layanan klinis;
e. Tindakan-tindakan koreksi dan pencegahan layanan klinis yang
dilakukan;
f. Kebijakan mutu dan layanan klinis puskesmas;
g. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem manajemen mutu
dan layanan/penyelenggaraan kegiatan layanan klinis;
h. Informasi yang berkaitan dengan pelayanan klinis dan produk-
produk layanan klinis yang tidak sesuai.
6.2.12.Peningkatan Berkelanjutan:
Puskesmas Tanjung Lapang secara terus menerus
meningkatkan Sistem Manajemen Mutu layanan klinis dengan
menggunakan kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data,
tindakan perbaikan dan pencegahan serta tinjauan manajemen.
Puskesmas Tanjung Lapang akan terus menerus melakukan
peningkatan-peningkatan pelayanan klinis sesuai dengan tuntutan
dari pasien.
6.2.13.Tindakan Koreksi:
Tindakan koreksi yang di lakukan oleh Puskesmas Tanjung
Lapang pada Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) bertujuan untuk
untuk mengurangi, mengidentifikasi penyebab dari ketidaksesuaian
mutu layanan klinis antara lain:
1) Penentuan sasaran dan pelaksanaan tindakan yang diperlukan
agar ketidaksesuaian mutu layanan klinis tidak akan terulang;
2) Mengevaluasi dan memastikan pencatatan hasil tindakan klinis
dilakukan secara benar;
3) Peninjauan terhadap tindakan perbaikan layanan klinis yang telah
dilakukan;
4) Peninjauan terhadap pelayanan/produk dan Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang tidak sesuai;
5) Peninjauan terhadap sasaran yang tidak dapat dipenuhi;
6) Peninjauan terhadap penyimpangan dari rencana dan sasaran
mutu Puskesmas Tanjung Lapang;
7) Hasil akhir yang tidak dapat di terima yang berasal dari proses
kajian,verifikasi, validasi dan modifikasi, desain dan
pengembangan layanan klinis;
54
8) Proses kerja layanan klinis yang buruk/tidak memenuhi
persyaratan dari personil dan sistem (SOP);
9) Komplain dari pelanggan Puskesmas Tanjung Lapang atau pihak-
pihak yang dapat diidentifikasi secara jelas;
10) Temuan hasil audit yang tidak memuaskan dari unit terkait;
11) Ketidaksesuaian yang teridentifikasi ke dalam proses monitoring
dan pengukuran dari pelayanan klinis;
12) Ketidaksesuaian yang ditemukan setiap personil dituangkan
dalam formulir permintaan tindakan koreksi dan diajukan kepada
Wakil Manajemen Mutu untuk segera dilakukan tindakan
perbaikan;
13) Keluhan dari pelanggan Puskesmas Tanjung Lapang (baik lisan
maupun tertulis) diterima oleh bagian layanan keluhan, keluhan
tersebut didapat dari kotak saran, media informasi atau secara
langsung dan dituangkan dalam buku keluhan masyarakat pada
Tim Pengaduan dan Survei Kepuasan Pelanggan selanjutnya
dilaporkan ke Ketua Manajemen Mutu untuk mencari penyebab
keluhan dan melaksanakan tindak lanjut keluhan pelanggan.
6.2.14.Tindakan Pencegahan:
Wakil Manajemen Mutu dengan bagian terkait melakukan
tindakan pencegahan dengan cara menganalisa terhadap penyebab-
penyebab atau risiko-risiko yang berpotensi menyebabkan terjadinya
ketidaksesuaian pada mutu layanan klinis dengan cara melakukan:
1) Cross cek dokumen/syarat;
2) Self assesment/penelitian oleh Tim Audit Internal atas permintaan
Ketua Manajemen Mutu;
3) Koreksi oleh Auditor;
4) Verifikasi akhir melalui mekanisme Rapat Tinjauan Manajemen
(RTM).
55
BAB VII
MONITORING DAN EVALUASI
56
BAB VIII
PENUTUP
57
LAMPIRAN
58