Вы находитесь на странице: 1из 15

Titin Restanti Blog

Home
Posts RSS
Comments RSS
Edit

About Me

titin restanti
Lihat profil lengkapku

my pet
Diberdayakan oleh Blogger.

clock!

o
Blog Archive
o 2014(11)
Juni(11)
ASKEP SOLUSIO PLASENTA
askep abortus
KEHAMILAN EKTOPIK
ASKEP ABRUPSIO PLASENTA
ASKEP RETENSIO PLASENTA
ASKEP HIPOSPADIA
SINDROME NEFROTIK
askep DM
makalah UROLITHIASIS
ASKEP OSTEOPOROSIS
MAKALAH ASI
o 2012(2)
Followers

Followers
Blog Archive
o 2014 (11)
Juni (11)
ASKEP SOLUSIO PLASENTA
askep abortus
KEHAMILAN EKTOPIK
ASKEP ABRUPSIO PLASENTA
ASKEP RETENSIO PLASENTA
ASKEP HIPOSPADIA
SINDROME NEFROTIK
askep DM
makalah UROLITHIASIS
ASKEP OSTEOPOROSIS
MAKALAH ASI
o 2012 (2)
About Me

titin restanti
Lihat profil lengkapku
Copyright 2009 Titin Restanti Blog
Free WordPress Themes designed by EZwpthemes
Entries RSS & Comments RSS
Converted by Theme Craft

ASKEP RETENSIO PLASENTA


Posted in

03.29

BAB 1
KONSEP MEDIK
1.1 Definisi
Retensio plasenta adalah terlambatnya kelahiran plasenta selama setengah jam setelah
kelahiran bayi. Pada beberapa kasus dapat terjadi retensio plasenta (habitual retensio plasenta).
Plasenta harus dikeluarkan karena dapat menimbulkan bahaya perdarahan, infeksi sebagai benda
mati, dapat terjadi plasenta inkarserata, dapat terjadi polip plasenta dan terjadi degerasi ganas
korio karsioma. Sewaktu suatu bagian plasenta (satu atau lebih lobus) tertinggal, maka uterus
tidak dapat berkontraksi secara efektif dan keadaan ini dapat menimbulkan perdarahan. Gejala
dan tanda yang bisa ditemui adalah perdarahan segera, uterus berkontraksi tetapi tinggi fundus
tidak berkurang. (Prawiraharjo, 2005).
Retensio plasenta adalah belum lepasnya plasenta dengan melebihi waktu setengah jam.
Keadaan ini dapat diikuti perdarahan yang banyak, artinya hanya sebagian plasenta yang telah
lepas sehingga memerlukan tindakan plasenta manual dengan segera. Bila retensio plasenta tidak
diikuti perdarahan maka perlu diperhatikan ada kemungkinan terjadi plasenta adhesive, plasenta
akreta, plasenta inkreta, plasenta perkreta. (Manuaba, 2006).
Retensio plasenta adalah plasenta yang tidak terpisah dan menimbulkan hemorrhage yang
tidak tampak, dan juga disadari pada lamanya waktu yang berlalu antara kelahiran bayi dan
keluarnya plasenta yang diharapkan.beberapa ahli klinik menangiani setelah 5 menit, kebanyakan
bidan akan menunggu satu setengah jam bagi plasenta untuk keluar sebelum menyebutnya untuk
tertahan (Varneys, 2007).
Retensio Placenta adalah tertahannya atau keadaan dimana placenta belum lahir dalam
waktu satu jam setelah bayi lahir. Pada proses persalinan, kelahiran placenta kadang mengalami
hambatan yang dapat berpengaruh bagi ibu bersalin. Dimana terjadi keterlambatan bisa timbul
perdarahan yang merupakan salah satu penyebab kematian ibu pada masa post partum. Apabila
sebagian placenta lepas sebagian lagi belum, terjadi perdarahan karena uterus tidak bisa
berkontraksi dan beretraksi dengan baik pada batas antara dua bagian itu. Selanjutnya apabila
sebagian besar placenta sudah lahir, tetapi sebagian kecil masih melekat pada dinding uterus,
dapat timbul perdarahan masa nifas.
1.2 Etiologi
Penyebab terjadinya Retensio Placenta adalah :
a. Placenta belum lepas dari dinding uterus
Placenta yang belum lepas dari dinding uterus. Hal ini dapat terjadi karena (a) kontraksii uterus
kurang kuat untuk melepaskan placenta, dan (b) placenta yang tumbuh melekat erat lebih
dalam. Pada keadaan ini tidak terjadi perdarahan dan merupakan indikasi untuk
mengeluarkannya.
b. Placenta sudah lepas tetapi belum dilahirkan. Keadaan ini dapat terjadi karena atonia uteri
dan dapat menyebabkan perdarahan yang banyak dan adanya lingkaran konstriksi pada
bagian bawah rahim. Hal ini dapat disebabkan karena (a) penanganan kala III yang keliru/salah
dan (b) terjadinya kontraksi pada bagian bawah uterus yang menghalangi placenta (placenta
inkaserata).
Menurut Wiknjosastro (2007) sebab retensio plasenta dibagi menjadi 2 golongan ialah sebab
fungsional dan sebab patologi anatomik.
1. Sebab fungsional
a) His yang kurang kuat (sebab utama)
b) Tempat melekatnya yang kurang menguntungkan (contoh : di sudut tuba)
c) Ukuran plasenta terlalu kecil
d) Lingkaran kontriksi pada bagian bawah perut
2. Sebab patologi anatomik (perlekatan plasenta yang abnormal)
Plasenta belum terlepas dari dinding rahim karena melekat dan tumbuh lebih dalam. Menurut
tingkat perlekatannya :
a) Plasenta adhesiva : plasenta yang melekat pada desidua endometrium lebih dalam.
b) Plasenta inkreta : vili khorialis tumbuh lebih dalam dan menembus desidua endometrium
sampai ke miometrium.
c) Plasenta akreta : vili khorialis tumbuh menembus miometrium sampai ke serosa.
d) Plasenta perkreta : vili khorialis tumbuh menembus serosa atau peritoneum dinding rahim.
1.3 Prognosis
Prognosis tergantung dari lamanya,jumlah darah yang hilang, keadaansebelumnya serta
efektifitas terapi.Diagnosa dan penatalaksanaan yangtepat sangat penting.
1.4 Maninfestasi Klinik
a. Waktu hamil
1) Kebanyakan pasien memiliki kehamilan yang normal
2) Insiden perdarahan antepartum meningkat, tetapi keadaan ini biasanya menyertai
plasenta previa
3) Terjadi persalinan prematur, tetapi kalau hanya ditimbulkan oleh perdarahan
4) Kadang terjadi ruptur uterib.
b. Persalinan kala I dan II
Hampir pada semua kasus proses ini berjalan normal
c. Persalinan kala III
1) Retresio plasenta menjadi ciri utama
2) Perdarahan post partum, jumlahnya perdarahan tergantung pada derajat perlekatan
plasenta, seringkali perdarahan ditimbulkan oleh Dokter kebidanan ketika ia mencoba
untuk mengeluarkan plasenta secara manual
3) Komplikasi yang seriun tetapi sering dijumpai yaitu invertio uteri, keadaan ini dapat tejadi
spontan, tapi biasanya diakibatkan oleh usaha-usaha untuk mengeluarkan plasenta
4) Ruptura uteri, biasanya terjadi saat berusaha mengeluarkan plasenta

Gejala Akreta parsial Inkarserata Akreta

Konsistensi uterus Kenyal Keras Cukup

Tinggi fundus Sepusat 2 jari bawah pusat Sepusat

Bentuk uterus Discoid Agak globuler Discoid

Perdarahan Sedang banyak Sedang Sedikit / tidak


ada

Tali pusat Terjulur sebagian Terjulur Tidak terjulur

Ostium uteri Terbuka Konstriksi Terbuka

Pelepasan plasenta Lepas sebagian Sudah lepas Melekat


seluruhnya

Syok Sering Jarang Jarang sekali,


kecuali akibat
inversion oleh
tarikan kuat
pada tali pusat

1.5 Klasifikasi Stage


1. Plasenta adhesiva adalah implantasi yang kuat dari jonjot korion plasenta sehingga menyebabk
an kegagalanmekanisme separasi fisiologis.
2. Plasenta akreta adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga memasuki sebagian lapisan mio
metrium.
3. Plasenta inkreta adalah implantasi jonjot korion plasenta hinggamencapai/memasuki miometriu
m.
4. Plasenta perkreta adalah implantasijonjot korion plasenta yang menembuslapisan otot hingga me
ncapai lapisanserosa dinding uterus.
5. Plasenta inkarserata adalah tertahannyaplasenta di dalam kavum uteri,disebabkan oleh konstruksi
ostium uteri.

1.6 Patofisiologi
Setelah bayi dilahirkan, uterus secaraspontan berkontraksi. Kontraksi danretraksi otot-
otot uterus menyelesaikan proses ini pada akhir persalinan. Sesudah berkontraksi, sel
miometrium tidak relaksasi, melainkan menjadi lebih pendek dan lebih tebal. Dengankontr
aksi yang berlangsung kontinyu,miometrium menebal secara progresif,dan kavum uteri me
ngecil sehinggaukuran juga mengecil. Pengecilanmendadak uterus ini disertaimengecilnya daer
ah tempat perlekatanplasenta. Ketika jaringan penyokong plasenta berkontraksi maka pla
senta yang tidak dapatberkontraksi mulai terlepas dari dinding uterus. Tegangan
yang ditimbulkannya menyebabkan lapis dan desidua spongiosa yang longgar memberi jala
n, dan pelepasanplasenta terjadi di tempat itu. Pembuluhdarah yang terdapat di uterus berad
a diantara serat- serat oto miometrium yangsaling bersilangan. Kontraksi serat-
seratotot ini menekan pembuluh darah danretaksi otot ini mengakibatkanpembuluh darah terj
epit sertaperdarahan berhenti.
Pada dasarnya perdarahan terjadi karena pembuluh darah di dalam uterus masih terbuka.
Pelepasan plasenta memutuskan pembuluh darah dalam stratum spongiosum sehingga sinus-
sinus maternalis ditempat insersinya plasenta terbuka.
Pada waktu uterus berkontraksi, pembuluh darah yang terbuka tersebut akan menutup,
kemudian pembuluh darah tersumbat oleh bekuan darah sehingga perdarahan akan terhenti.
Pada kondisi retensio plasenta, lepasnya plasenta tidak terjadi secara bersamaan dengan janin,
karena melekat pada tempat implantasinya. Menyebabkan terganggunya retraksi dan kontraksi
otot uterus sehingga sebagian pembuluh darah tetap terbuka serta menimbulkan perdarahan.
1.7 Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi meliputi:
1. Komplikasi yang berhubungandengan transfusi darah yangdilakukan.
2. Multiple organ failure yangberhubungan dengan kolaps sirkulasidan penurunan perfusi org
an.
3. Sepsis
4. Kebutuhan terhadap histerektomidan hilangnya potensi untuk memilikianak selanjutnya
1.8 Pemeriksaan Diagnostik
1. Hitung darah lengkap
Untuk menentukan tingkathemoglobin (Hb) dan hematokrit(Hct), melihat adanya trom
bositopenia, serta jumlah leukosit. Pada keadaan yang disertai dengan infeksi, leukositbi
asanya meningkat.
2. Menentukan adanya gangguan koagulasi :
Menentukan adanya gangguan koagulasi dengan hitung Protrombin Time (PT) dan
Activated Partial Time (CT) atau Bleeding Time (BT). Ini penting untuk menyingkirkan
perdarahan yang disebabkan oleh faktor lain
1.9 Penatalaksanaan
a. Retensio plasenta dengan sparasi parsial
1. Tentukan jenis retensio yang terjadi karena berkaitan dengan tindakan yang akan diambil.
Regangkan tali pusat dan minta pasien untuk mengedan. Bila ekspulsi tidak terjadi, coba
traksi terkontrol tali pusat.
2. Beri drips oksitosin dalam infuse NS/RL. Bila perlu kombinasikan dengan misoprostol per
rectal. (sebaiknya tidak menggunakan ergometrin karena kontraksi tonik yang timbul
dapat menyebabkan plasenta terperangkap dalam kavum uteri)
3. Bila traksi terkontrol gagal untuk melahirkan plasenta, lakukan manual plasenta secara
hati-hati dan halus untuk menghindari terjadinya perforasi dan perdarahan. Lakukan
trasnfusi darah apabila di perlukan.
4. Beri antibiotika profilaksis (ampisilin IV/ oral + metronidazol supositoria/ oral)
5. Segera atasi bila terjadi komplikasi perdarahan hebat, infeksi syok neurogenik.
b. Plasenta inkaserata
1. Tentukan diagnosis kerja melalui anamnesis, gejala klinik dan pemeriksaan.
2. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk menghilangkan kontriksi serviks
dan melahirkan plasenta.
3. Pilih fluethane atau eter untuk kontriksi serviks yang kuat, siapkan drips oksitosin dalam
cairan NS/RL untuk mengatasi gangguan kontraksi yang diakibatkan bahan anestesi
tersebut.
4. Bila prosedur anestesi tidak tersedia dan serviks dapat dilakukan cunam ovum, lakukan
maneuver skrup untuk melahirkan plsenta.
Pengamatan dan perawatan lanjutan meliputi pemantauan tanda vital, kontraksi uterus,
tinggi fundus uteri dan perdarahan pasca tindakan. Tambahan pemantauan yang di
perlukan adalah pemantauan efek samping atau komplikasi dari bahan bahan sedative,
analgetika atau anastesi umum misalnya mual, muntah, hipo/ atonia uteri, pusing/
vertigo, halusinasi, mengantuk
c. Plasenta akreta
1. Tanda penting untuk diagnosis pada pemerisaan luar adalah ikutnya fundus atau korpus
bila tali pusat ditarik. Pada pemeriksaan dalam sulit di tentukan tepi plasenta karena
imolantasi yang dalam.
2. Upaya yang dapat dilakukan pada fasilitas kesehatan dasar adalah menentukan
diagnosis, stabilisasi pasien dan rujuk ke rumah sakit rujukan karena kasus ini
memerlukan operatif bagan.
d. Sisa plasenta
1. Penemuan secara dini, hanya dimungkinkan dengan melakukan pemeriksaan
kelengkapan plasenta setelah dilahirkan. Pada kasus sisa plasenta dengan perdarahan
pasca persalinan lanjut, sebagian besar pasien akan kemabali lagi ke tempat bersalin
dengan keluhan perdarahan setelah beberapa hari pulang ke rumah dan subinvolusi
uterus
2. Berikan antibiotika karena perdarahan juga merupakan gejala metritis. Antibiotika yang
di pilih adalah ampisilin IV dilanjutkan oral dikombinasikan dengan metronidazol
supositoria.
3. Lakukan eksplorasi digital (bila serviks terbuka) dan mengeluarkan bekuan darah atau
jaringan. Bila serviks hanya dapat dilalui oleh instrument, lakukan evakuasi sisa plasenta
dengan dilatasi dan kuretase.
4. Bila kadar Hb<8g/dL berikan transfuse darah. Bila kadar Hb> 8g/ dL, berikan ferosus.
Pada kelainan yang luas, perdarahan menjadi berlebihan sewaktu dilakukan upaya untuk
melahirkan plasenta. Pada sebagian kasus plasenta menginfasi ligamentum latum dan seluruh
serviks (Lin dkk., 1998). Pengobatan yang berhasil bergantung pada pemberian darah pengganti
sesegera mungkin dan hampir selalu dilakukan tindakan histerektomi (operasi pengangkatan
rahim).
Pada plasenta akreta totalis, perdarahan mungkin sangat sedikit atau tidak ada. Paling tidak
sampai di lakukan upaya pengeluaran plasenta secara manual. Kadang-kadang tarikan tali pusat
dapat menyebabkan inversion uteri. Inversion uteri adalah uterus terputar balik sehingga fundus
uteri terapat dalam vagina dengan selaput lendirnya sebelah luar. Inversion uteri paling sering
menimbulkan perdarahan akut yang mengancam nyawa.

BAB II
KONSEP KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian

Beberapa hal yang perlu dikaji dalam asuhan keperawatan pada ibu dengan retensio placenta
adalah sebagai berikut :

a. Identitas klien

Data biologis/fisiologis meliputi; keluhan utama, riwayat kesehatan masa lalu, riwayat
penyakit keluarga, riwayat obstetrik (GPA, riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas), dan pola
kegiatan sehari-hari sebagai berikut :

1. Sirkulasi :
Perubahan tekanan darah dan nadi (mungkin tidak tejadi sampai kehilangan darah
bermakna)

Pelambatan pengisian kapiler

Pucat, kulit dingin/lembab

Perdarahan vena gelap dari uterus ada secara eksternal (placentaa tertahan)

Dapat mengalami perdarahan vagina berlebihan

Haemoragi berat atau gejala syock diluar proporsi jumlah kehilangan darah.

2. Eliminasi :

Kesulitan berkemih dapat menunjukan haematoma dari porsi atas vagina

3. Nyeri/Ketidaknyamanan :

Sensasi nyeri terbakar/robekan (laserasi), nyeri tekan abdominal (fragmen placenta


tertahan) dan nyeri uterus lateral.

4. Keamanan :

Laserasi jalan lahir: darah memang terang sedikit menetap (mungkin tersembunyi)
dengan uterus keras, uterus berkontraksi baik; robekan terlihat pada labia mayora/labia
minora, dari muara vagina ke perineum; robekan luas dari episiotomie, ekstensi
episiotomi kedalam kubah vagina, atau robekan pada serviks.

5. Seksualitas :

Uterus kuat; kontraksi baik atau kontraksi parsial, dan agak menonjol (fragmen placenta
yang tertahan)

Kehamilan baru dapat mempengaruhi overdistensi uterus (gestasi multipel,


polihidramnion, makrosomia), abrupsio placenta, placenta previa.

b. Pemeriksaan fisik meliputi; keadaan umum, tanda vital, pemeriksaan obstetrik (inspeksi,
palpasi, perkusi, dan auskultasi).
Pemeriksaan laboratorium. (Hb 10 gr%).
2.2 Diagnosa Keperawatan
1. Kekurangan Volume Cairan
2. Nyeri akut
3. Ansietas
4. Resiko Infeksi
2.3 Web Of Caution (WOC)

2.4 Rencana Asuhan Keperawatan

No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

1. Kekurangan Volume Cairan NOC NIC


Definisi: 1. Keseimbangan Cairan Mengurangi Perdarahan : Postp
Keadaan individu yang mengalami 2. Status Nutrisi : Asupan 1. Monitor pasien secara
penurunan cairan intravaskuler, Makanan dan Cairan perdarahan.
interstisial, dan / atau cairan intrasel.
Diagnosis ini merujuk ke dehidrasi 2. Monitor jumlah dan kara
yang merupakan kehilangan cairan Tujuan dan Kriteria Hasil: kehilangan darah pasien.
saja tanpa perubahan dalam natrium. 3. Catat kadar Hb/Ht sebelum
Setelah dilakukan tindakan kehilanga darah sebagai indik
Batasan Karakteristik: keperawatan selama 2x24
Penurunan status mental
jam klien mampu : 4. Kaji koagulasi, termasuk pro
(PT), partial thomboplastin
Penurunan tekanan darah Mempertahankan fibrinogen, degradasi fibrin/
keseimbangan cairan, dengan dan jumlah platelet jika diper
Penurunan volume nadi indikator :
5. Kaji kecendrungan transpo
Penurunan tekanan nadi Memiliki asupan cairan tingkat jaringan misalnya m
oral dan atau intravena SaO2, dan tingkat Hb dan car
Penurunan turgor kulit
yang adekuat
Penurunan turgor lidah 6. Berikan tambahan darah (mi
TTV dalam rentang platelet, dan plasma darah) y
Penurunan pengisian vena normal.
Manajemen Cairan
Kulit kering Hb dan Hematokrit dalam
batas normal. 1. Monitor status hidrasi (seper
Membrane mukosa kering mukosa membrane, nadi).
Menunjukan status nutrisi,
Hematokrit meningkat dengan indikator : 2. Monitor tanda-tanda vital
Suhu tubuh meningkat
Faktor-Faktor yang berhubungan: Keseimbangan asupan dan 3. Monitor adanya indikasi re
haluaran yang seimbang. cairan (seperti :edem, asites
Kehilangan volume cairan aktif
leher).
Memiliki asupan cairan
Kegagalan mekanisme
oral dan/atau intravena 4. Monitor status nutrisi
pengaturan yang adekuat.
5. Kaji ketersediaan produk
trsanfusi
6. Berikan cairan IV
HE
1. Instruksikan pasien dan/a
terhadap tanda-tanda per
tindakan pertama yang dibu
selama terjadi perdaraha
mencari perawat).
2. Instruksikan pasien dan kelu
keparahan kehilangan darah
yang tepat untuk dilakukan.

2. Nyeri Akut NOC NIC


Definisi: 1. Kontrol Nyeri Manajemen Nyeri
Pengalaman emosional dan sensori 2. Tingkat Kenyamanan 1. Kaji secara komphrehensif
yang tidak menyenangkan yang meliputi: lokasi, karakterist
muncul dari kerusakan jaringan 3. Tingkatan nyeri durasi, frekuensi,
secara aktual dan potensial atau intensitas/beratnya nyeri, da
menunjukkan adanya kerusakan presipitasi.
(Assosiation for Study of Pain) : Tujuan dan Kriteria Hasil:
serangan mendadak atau perlahan 2. Lakukan penilaian
Setelah dilakukan tindakan komprehensif dimulai
dari intensitas ringan sampai berat keperawatan selama 2x24
yang diantisipasi atau diprediksi karakteristik, durasi, frekw
jam klien mampu : intensitas dan penyebab.
durasi nyeri kurang dari 6 bulan.
Mengontrol nyeri, dengan 3. Gunakan komunikasi ter
Batasan Karakteristik:
indikator : pasien dapat menyatakan
Melaporkan nyeri secara verbal nyerinya serta dukungan da
Mampu mengenali faktor
dan nonverbal nyeri.
penyebab
Menunjukkan kerusakan 4. Tentukan dampak nye
Mampu melaporkan
kehidupan sehari-hari (tidur,
Posisi untuk mengurangi nyeri gejala pada tenaga aktifitas, kesadaran, moo
kesehatan social, performance kerja d
Faktor-Faktor yang berhubungan:
Mampu mengenali gejala- tanggung jawab sehari-hari
Agen cedera (biologi, psikologi,
gejala nyeri 5. Modifikasi tindakan meng
kimia, fisika)
Mempertahankan tingkat berdasarkan respon pasien.
kenyamanan, dengan 6. Tingkatkan tidur/istirahat yan
indikator :
7. Kolaborasikan dengan p
terdekat dan tenaga profesio
memilh tenik non farmakolog
Dapat melakukan aktivitas Pemberian Analgesik
seperti biasa tanpa harus
merasakan nyeri. 1. Menentukan lokasi, karakt
dan intensitas nyer
Menunjukan tingkat nyeri, mengobati klien.
dengan indikator :
2. Cek riwayat alergi obat.
Mampu melaporkan
3. Tentukan jenis analgesic ya
adanya nyeri, frekuensi
(narkotik, non narkotik
nyeri dan episode
berdasarkan tipe dan tingkat
lamanya nyeri.
4. Tentukan analgesic yang
Tanda-tanda vital kembali
pemberian dan dosis optima
normal.
5. Mengevaluasi efektivitas a
interval tertentu, terutama
awal, pengamatan juga diak
adanya tanda dan gejala bu
menguntungkan ( berhubu
pernapasan, depresi, mual m
kering dan konstipasi).
6. Kolaborasikan dengan dokt
perubahan obat, dosis, rut
atau interval, serta membua
spesifik berdasar pa
equianalgesic.
HE
1. Berikan informasi tentang
penyebab, berapa lama
tindakan pencegahan.
2. Anjurkan pasien untuk mem
nyeri.

3. Ansietas NOC NIC


Definisi: 1. Tingkat ansietas Penurunan Ansietas
Perasaan tidak nyaman atau 2. Pengendalian-Diri terhadap 1. Kaji dan dokumentasi
kekhawatiran yang samar disertai ansietas kecemasan pasien
respons autonom (sumber sering kali
tidak spesifik atau tidak dikethui oleh 2. Kaji untuk factor budaya (mi
individu); perasaan takut yang nilai) yang menjadi penyeba
Tujuan dan Kriteria Hasil:
disebabkan oleh antisipasi terhadap 3. Menentukan kemampuan
bahaya. Perasaan ini merupakan Setelah dilakukan tindakan keputusan pasien
isyarat kewaspadaan yang keperawatan selama 2x24
memperingatkan bahaya yang akan jam klienmampu untuk: 4. Gunakan pendekatan yan
terjadi dan memampukan individu meyakinkan
1. Ansietas berkurang,
melakukan tindakan ntuk dibuktikan oleh bukti tingkat 5. Nyatakan dengan jelas ten
menghadapi ancaman. ansietas hanya ringan sampai terhadap perilaku pasien
Batasan Karakteristik: sedang, dan selalu
menunjukan pengendalian-
Mengekspresikan kekhawatiran diri terhadap ansietas, 6. Dampingi pasien (misa
akibat perubahan dalam kosentrasi dan koping prosedur) ntuk meningkatk
peristiwa hidup dan mangurangi rasa takut
2. Menunjukan pengendalian-
Gerakan tidak relevan (misalnya, diri terhadap ansietas, yang 7. Berikan pijatan punggung/
mengeret kaki, gerakan lengan) dibuktikan oleh indikator jika perlu
sebagai berikut (sebutakan 1-
Gelisah 5: tidak pernah, jarang, 8. Jaga peralatan perawata
kadang-kadang, sering atau pandangan
Memandang sekilas
selalu) : 9. Bantu pasien untuk meng
Insomnia situasi yang mencetuskan an
Merencanakan strategi
Resah koping untuk situasi HE
Ketakutan penuh tekanan
1. Sediakan informasi factua
Perasaan tidak adekuat Mempertahankan diagnosis, terapi, dan progno
performa peran
Fokus pada diri sendiri 2. Instruksikan pasien tentang
Memantau distorsi tehnik relaksasi
Gugup persepsi sensori
3. Jelaskan semua prosedu
Nyeri dan peningktan Memantau manifestasi sensasi yg biasanya dia
ketidakberdayaan yang perilaku ansietas prosedur.
persisten
Menggunakan tehnik
Marah relaksasi untuk
Menyesal meredakan ansietas

Wajah tegang
Peningkatan keringat
Terguncang
Tremor di tangan
Suara bergetar
Kesadaran terhadap gejala-gejala
fisiologis
Faktor yang Berhubungan:
Ancaman atau perubahan pada
status peran, fungsi peran,
lingkungan, status kesehatan,
status ekonomi, atau pola
interaksi.

4. Resiko Infeksi NOC NIC


Definisi: 1. Status Imun Kontrol Infeksi
Kenaikan resiko karena diserang oleh 2. Kontrol Infeksi 1. Batasi jumlah pengunjung/p
organisme penyakit.
2. Gunakan sabun anti m
Batasan Karakteristik: mencuci tangan dengan be
Tujuan dan Kriteria Hasil:
Penyakit kronik Setelah dilakukan tindakan 3. Cuci tangan sebelum
keperawatan selama 2x24 melakukan perawatan pada
Mendapatkan kekebalan yang tidak
jam klienmampu untuk:
adekuat 4. Gunakan aturan umum.
1. Menunjukan status imun,
Pertahanan utama yang tidak 5. Gunakan sarung tangan yan
dengan indikator :
adekuat (e.g., kerusakan kulit,
6. Bersihkan dan siapkan te
jaringan yang luka, pengurangan Tidak adanya infeksi
dalam tindakan, perubahan pada persiapan untuk
berulang, tidak adanya
sekresi PH, mengubah gerak infasi/pembedahan.
tumor,Reaksi tes kulit
peristaltic) cocok dengan 7. Jaga lingkungan agar tetap
pembukaan, Kadar zat insersi di tempat tidur.
Pertahanan kedua yang tidak
terlarut pada antibody
adekuat (pengurangan 8. Jaga lingkungan agar teta
dalam batas normal
hemoglobin, leucopenia, respon mengganti saluran dan boto
yang menekan sesuatu yang 2. Menunjukan kontrol infeksi,
menyebabkan radang) degan indikator : 9. Tutup/jaga kerahasiaan s
melakukan pemeriksaa
Pertambahan pembukaan Mendeskripsikan mode hemodynamic.
lingkungan pada pathogen transmisi,
mendeskripsikan factor- 10. Ganti peripheral IV
Agen farmasi (ex: zat yang berdasarkan petunju CDC.
faktor yang menyertai
menghambat reaksi imun)
transmisi, mendeskripsi- 11. Pastikan keadaan steril sa
Membran amniotic pecah sebelum kan tanda-tanda dan IV.
waktunya gejala,Mendeskripsikan
aktivitas-aktivitas 12. Tingkatkan pemasukkan
Memperpanjang perpecahan pada meningkatkan daya tahan tepat.
membrane amniotic terhadap infeksi.
13. Tingkatkan pemasukan cair
Trauma/luka berat
14. Lakukan terapi antibiotic ya
Destruksi jaringan
HE
1. Ajarkan mencuci tan
memperbaiki kesehatan pri
2. Ajarkan teknik mencuci
benar.
3. Ajarkan pasien dan kelu
tanda-tanda dan gejala infe
harus melaporkannya
kesehatan.
4. Ajarkan pasien untuk mema
sesuai resep.

DAFTAR PUSTAKA
Harry Oxorn, Ilmu Kebidanan Patofisiologi dan Persalinan, Edisi Human Labor and Birth, Yayasan Essentia
Medica : 1990.
Mary Hamilton, Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas, EGC, Jakarta : 1995.
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta :2002.
Manuaba, I.G.B, dkk. Pengantar kuliah obstetri. Buku Kedoktera. Jakarta : 2007.
Anonim. Retensio Plasenta (http://samoke2012.files.wordpress.com/2012/10/retensio-plasenta.pdf). Di
akses pada tanggal 17 February 2014 (Pukul 19.00 WITA).
Anonim. Makalah Retensio Plasenta(http://dahliayaya.blogspot.com/2012/05/makalah-retensio-
plasenta.html). Di akses pada tanggal 17 February 2014(Pukul 19.00 WITA).
Debelto Dasto. ASKEP Retensio Plasenta (http://dastodebelto.blogspot.com/2010/02/retensio-
plasenta.html). Di akses pada tanggal 17 February 2014(Pukul 19.00 WITA).


Read Users' Comments (0)

0 Response to "ASKEP RETENSIO PLASENTA"

Posting Komentar

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Вам также может понравиться

  • Psikotes 1
    Psikotes 1
    Документ51 страница
    Psikotes 1
    ghinaputriaulia
    83% (65)
  • Part Job
    Part Job
    Документ3 страницы
    Part Job
    ZAINI
    Оценок пока нет
  • Export
    Export
    Документ16 страниц
    Export
    ZAINI
    Оценок пока нет
  • Daftar Hadir Kajian Azzura Pria
    Daftar Hadir Kajian Azzura Pria
    Документ2 страницы
    Daftar Hadir Kajian Azzura Pria
    ZAINI
    Оценок пока нет
  • Laporan Komunitas Askep HT
    Laporan Komunitas Askep HT
    Документ37 страниц
    Laporan Komunitas Askep HT
    ZAINI
    Оценок пока нет
  • Pak Mengku
    Pak Mengku
    Документ2 страницы
    Pak Mengku
    ZAINI
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ2 страницы
    Daftar Pustaka
    ZAINI
    Оценок пока нет
  • Contoh Soal Psikotes Kerja Dan Jawaban
    Contoh Soal Psikotes Kerja Dan Jawaban
    Документ13 страниц
    Contoh Soal Psikotes Kerja Dan Jawaban
    Iwan Van Diesel
    Оценок пока нет
  • Kelompok Stase KKG Rev
    Kelompok Stase KKG Rev
    Документ4 страницы
    Kelompok Stase KKG Rev
    ZAINI
    Оценок пока нет
  • Catatan MC
    Catatan MC
    Документ1 страница
    Catatan MC
    ZAINI
    Оценок пока нет
  • LPSP Defisit Perawatan Diri PDF
    LPSP Defisit Perawatan Diri PDF
    Документ25 страниц
    LPSP Defisit Perawatan Diri PDF
    Mika Widhyasari
    Оценок пока нет
  • Acara Kartinian
    Acara Kartinian
    Документ2 страницы
    Acara Kartinian
    ZAINI
    Оценок пока нет
  • Analisa Jurnal
    Analisa Jurnal
    Документ2 страницы
    Analisa Jurnal
    ZAINI
    Оценок пока нет
  • Essey Gadar Wisata Darat
    Essey Gadar Wisata Darat
    Документ2 страницы
    Essey Gadar Wisata Darat
    ZAINI
    Оценок пока нет
  • Lp-Menarik Diri
    Lp-Menarik Diri
    Документ8 страниц
    Lp-Menarik Diri
    ZAINI
    Оценок пока нет
  • Lp-Menarik Diri
    Lp-Menarik Diri
    Документ8 страниц
    Lp-Menarik Diri
    ZAINI
    Оценок пока нет
  • Tugas Essay Bu Widi
    Tugas Essay Bu Widi
    Документ3 страницы
    Tugas Essay Bu Widi
    ZAINI
    Оценок пока нет
  • Analisa Jurnal
    Analisa Jurnal
    Документ2 страницы
    Analisa Jurnal
    ZAINI
    Оценок пока нет
  • Tugas Essay Bu Widi
    Tugas Essay Bu Widi
    Документ3 страницы
    Tugas Essay Bu Widi
    ZAINI
    Оценок пока нет
  • Form Pengisian Status Pasien
    Form Pengisian Status Pasien
    Документ2 страницы
    Form Pengisian Status Pasien
    ZAINI
    Оценок пока нет
  • Data Pendaftar Baru Anggota Itbi
    Data Pendaftar Baru Anggota Itbi
    Документ24 страницы
    Data Pendaftar Baru Anggota Itbi
    ZAINI
    Оценок пока нет
  • Prosedur Mutu Pemeliharaan
    Prosedur Mutu Pemeliharaan
    Документ5 страниц
    Prosedur Mutu Pemeliharaan
    Kurnia Telaumbanua
    100% (1)
  • Pneumonia 2
    Pneumonia 2
    Документ15 страниц
    Pneumonia 2
    ZAINI
    Оценок пока нет
  • JUDUL
    JUDUL
    Документ1 страница
    JUDUL
    ZAINI
    Оценок пока нет
  • Askep Pnemonia
    Askep Pnemonia
    Документ10 страниц
    Askep Pnemonia
    Ubat Rumahorbo
    Оценок пока нет
  • Kumis Kucing
    Kumis Kucing
    Документ11 страниц
    Kumis Kucing
    ZAINI
    Оценок пока нет
  • Daftar Nama Kelompok s1 Keperawatan
    Daftar Nama Kelompok s1 Keperawatan
    Документ1 страница
    Daftar Nama Kelompok s1 Keperawatan
    ZAINI
    Оценок пока нет
  • Askep Vertigo
    Askep Vertigo
    Документ24 страницы
    Askep Vertigo
    ZAINI
    Оценок пока нет
  • Tipoid
    Tipoid
    Документ31 страница
    Tipoid
    ZAINI
    Оценок пока нет