Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN KASUS
Abadi Singkawang, yang dilaksanakan selama 3 hari mulai dari tanggal 19 Juni
komprehensif dan sistematis dengan melibatkan klien dan tim kesehatan lainnya.
A. Pengkajian
Juni sampai dengan 21 Juni 2015 dan didapat data sebagai berikut :
1. Data Demografi
a. Identitas klien
panti, hal itu menyebabkan kakinya terkilir dan hingga saat ini
dirasakan klien adalah karena kakinya terkilir post jatuh 3 bulan yang
lalu, Q (Quality) nyeri yang dirasakan klien itu hilang timbul dan ketika
kakinya terkilitr dan hingga saat ini masih bengkak dan terasa nyeri.
hanya untuk bekerja. Ny. F jug mengatakan dulu dia jarang terkena
d. Pemeriksaan fisik
paru kanan dan paru kiri, suara resonan pada seluruh lapang paru
dan ketika dan terdengar suara tambahan yaitu suara ronki. Pada
ICS V mid klavikula sinistra, tidak ada nyeri tekan dan pekak, suara I
tunggal lub di ICS V, suara II dub di ICS II dextra dan sinistra, tidak
reguler, tidak ada distensi vena jugularis, tekanan darah Ny. F 120/80
perubahan pola eliminasi yang terjadi pada Ny. L itu wajar terjadi
Ny. F kering, tetapi gigi Ny. F masih lengkap semua, bising usus Ny. F
normal 15 kali permenit, tidak ada distensi abdomen, tidak ada nyeri
lepas maupun nyeri tekan pada abdomen Ny. F, dan Ny. F tidak
adanya kekakuan sendi dan perubahan gaya berjalan. Warna kulit Ny.
ada tremor yang dialami Ny. F dan kekuatan otot Ny. F sudah banyak
ada drop food pada kaki Ny. F. Ny. F mengalami penurunan tinggi
badan sebanyak 5 cm dari 164 cm hingga 159 cm, dada dan tulang
digerakan.
terkilir post jatuh 3 bulan yang lalu, Q (Quality) nyeri yang dirasakan
klien itu hilang timbul dan ketika nyeri serasa nyut-nyutan, R (Region)
f. Perumusan masalah
B. Analisa Data
Dari data yang didapat, data subjektif Ny. F mengatakan sulit untuk
dan tulang belakang Ny. L tidak simetris, kolumna vertebra Ny. F mengalami
dowagers hump atau kifosis, otot-otot Ny. F sudah mengalami atrofi dan
terkilir post jatuh 3 bulan yang lalu, Q (Quality) nyeri yang dirasakan klien itu
hilang timbul dan ketika nyeri serasa nyut-nyutan, R (Region) yang nyeri
klien adalah 1-3 (ringan), dan T (Time) klien merasakan nyeri tersebut adalah
ketika kakinya digerakan. Data objektif Ny. F pergelangan kaki kanan klien
terlihat bengkak, ekspresi wajah klien terlihat meringis menahan rasa nyeri
pergelangan kaki kanannya nyeri post jatuh 3 bulan yang lalu. Data objektif
ruang kamar dan ruang makan terdapat tangga yang setiap hari dilaluinya.
C. Diagnosa Keperawatan
sekunder akibat perubahan skeletal (kifosis), dan nyeri sekunder, nyeri akut
berhubungan dengan agen cedera fisik post jatuh dan resiko cedera yang
ketidakseimbangan fisik.
D. Intervensi
Intervensi untuk diagnosa ini adalah kaji mobilitas yang ada dan
bantuan mobilitas.
jatuh. Tujuan yang diharapkan adalah nyeri yang dirasakan klien hilang/
berkurang, dengan kriteri hasil klien mampu mengontrol nyeri, klien mampu
nyaman setelah nyeri hilang/berkurang, ekspresi wajah klien tidak lagi terlihat
menahan nyeri.
cedra tidak terjadi, dengan kriteria hasil klien terbebas dari cedera, klien tidak
jatuh dan fraktur, mampu menjelaskan metode atau cara mencegah cedera,
fisik dan fungsi kognitif klien dan riwayat penyakit terdahulu klien, rasionalnya
mengurangi resiko cedera pada klien. Bantu klien memenuhi ADL (Activity
Daily Living) dan cegah klien dari pukulan yang tidak disengaja atau
sudah rapuh, dan kehilangan kalsium. Ajarkan klien untuk berhenti secara
pergerakan yang cepat akan lebih mudah terjadinya fraktur kompresi vertebra
pemenuhan kebutuhan aktivitas klien yang sesuai agar tidak terjadi cedera.
E. Implementasi
kanannya tersebut terkilir ketika jatuh 3 bulan yang lalu. Pada jam 08.40 WIB
jam 09.30 WIB membantu Ny. F latihan berjalan tanpa menggunakan alat
berjalan. Pada jam 11.00 WIB membantu Ny. F berjalan ke ruang makan
untuk diagnosa nyeri berhubungan dengan agen cedera fisik post jatuh pada
jam 08.15 WIB adalah mengkaji nyeri yang dirasakan Ny. F. Ny. F
jatuh 3 bulan yang lalu, Q (Quality) nyeri yang dirasakan klien hilang timbul
dan nyut-nyutan, R (Region) yang nyeri adalah pada pergelangan kaki kanan
klien, S (Skala) nyeri yang dirasakan klien adalah 1-3 (ringan), dan T (Time)
klien merasakan nyeri tersebut ketika kakinya digerakan. Pada jam 08.30
WIB memberikan kompres hangat pada pergelangan kaki kanan Ny. F yang
nyeri, dan mengajarkan Ny. F untuk melakukan teknik relaksasi napas dalam.
Pada jam 10.00 WIB mengontrol suhu dan pencahayaan di kamar Ny. F agar
tidak terlalu panas dan tidak gelap dengan menghidupakan kipas angin dan
membuka pintu dan tirai kamarnya. Pada jam 12.00 WIB mengobservasi
tanda vital Ny. F, tekanan darah Ny. F 120/80 mmHg, nadinya 82 kali
permenit, respirasinya 22 kali permenit dan sehu tubuhnya 36,6 C. Pada jam
jam 08.45 WIB mengidentifikasi kebutuhan keamanan Ny. F. Pada jam 08.50
resiko cedera. Pada jam 09.00 WIB membantu Ny. F memenuhi ADL (Activity
Daily Living) dan mencegah Ny. F dari pukulan yang tidak disengaja atau
kebetulan. Pada jam 11.15 WIB mengajarkan Ny. F untuk berhenti secara
perlahan, berhati-hati naik dan turun tangga, dan menganjurkan untuk tidak
yang dilakukan pada jam 08.00 WIB adalah menanyakan kembali keadaan
Ny. F. pada jam 08.40 WIB menpertahankan lingkungan yang aman untuk
aktivitas Ny. F. pada jam 09.30 WIB kembali membantu Ny. F latihan berjalan
kakinya untuk bisa berjalan. Pada jam 11.00 WIB membantu Ny. L berjalan
selesai.
untuk diagnosa nyeri berhubungan dengan agen cedera fisik post jatuh pada
jam 08.15 WIB adalah mengkaji ulang nyeri yang dirasakan Ny. F. Ny. F
jatuh 3 bulan yang lalu, Q (Quality) nyeri yang dirasakan klien hilang timbul
dan nyut-nyutan, R (Region) yang nyeri adalah pada pergelangan kaki kanan
klien, S (Skala) nyeri yang dirasakan klien adalah 1-3 (ringan), dan T (Time)
klien merasakan nyeri tersebut ketika kakinya digerakan. Pada jam 08.30
WIB kembali memberikan kompres hangat pada pergelangan kaki kanan Ny.
F yang nyeri, dan mengajarkan Ny. F untuk melakukan teknik relaksasi napas
dalam. Pada jam 10.00 WIB mengontrol kembali suhu dan pencahayaan di
kamar Ny. F agar tidak terlalu panas dan tidak gelap. Pada jam 12.00 WIB
36,7 C. Pada jam 12.30 WIB menganjurkan kembali pada Ny. F untuk
banyak beristirahat.
mengurangi resiko cedera. Pada jam 09.00 WIB membantu kembali Ny. F
memenuhi ADL (Activity Daily Living) dan mencegah Ny. F dari pukulan yang
tidak disengaja atau kebetulan. Pada jam 11.15 WIB mengajarkan kembali
Ny. F untuk berhenti secara perlahan, berhati-hati naik dan turun tangga, dan
yang dilakukan pada jam 08.00 WIB adalah menanyakan kembali keadaan
Ny. F. pada jam 08.40 WIB menpertahankan lingkungan yang aman untuk
aktivitas Ny. F. pada jam 09.30 WIB kembali membantu Ny. F latihan berjalan
memaksakan kakinya untuk bisa berjalan. Pada jam 11.00 WIB membantu
untuk diagnosa nyeri berhubungan dengan agen cedera fisik post jatuh pada
jam 08.15 WIB adalah mengkaji ulang nyeri yang dirasakan Ny. F. Ny. F
mengatakan P (Problem) nyeri yang dirasakannya karena kakinya terkilir post
jatuh 3 bulan yang lalu, Q (Quality) nyeri yang dirasakan klien hilang timbul
dan nyut-nyutan, R (Region) yang nyeri adalah pada pergelangan kaki kanan
klien, S (Skala) nyeri yang dirasakan klien adalah 1-3 (ringan), dan T (Time)
klien merasakan nyeri tersebut ketika kakinya digerakan. Pada jam 08.30
WIB kembali memberikan kompres hangat pada pergelangan kaki kanan Ny.
F yang nyeri, dan mengajarkan Ny. F untuk melakukan teknik relaksasi napas
timbulnya nyeri dan cara mengatasi nyeri ketika nyeri itu muncul. Pada jam
10.00 WIB mengontrol kembali suhu dan pencahayaan di kamar Ny. F agar
tidak terlalu panas dan tidak gelap. Pada jam 12.00 WIB mengobservasi
tanda vital Ny. F, tekanan darah Ny. F 110/80 mmHg, nadinya 88 kali
permenit, respirasinya 24 kali permenit dan sehu tubuhnya 36,7 C. Pada jam
jam 08.50 mempertahankan lingkungan yang aman, bebas dari bahaya untuk
mengurangi resiko cedera. Pada jam 09.00 WIB membantu kembali Ny. F
memenuhi ADL (Activity Daily Living) dan mencegah Ny. F dari pukulan yang
cedera, dan cara menghindari cedera agar tidak terjadi cedera berulang pada
Ny. F. Pada jam 11.15 WIB mengajarkan kembali Ny. F untuk berhenti
secara perlahan, berhati-hati naik dan turun tangga, dan menganjurkan untuk
F. Evaluasi
Pada hari Jumat 19 Juni 2015 jam 13.00 WIB dengan diagnosa
keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik post jatuh.
nyeri yang dirasakannya karena kakinya terkilir post jatuh 3 bulan yang lalu,
(Region) yang nyeri adalah pada pergelangan kaki kanan klien, S (Skala)
nyeri yang dirasakan klien adalah 1-3 (ringan), dan T (Time) klien merasakan
dilakukan.
Pada hari Jumat 19 Juni 2015 jam 13.00 WIB dengan diagnosa resiko
tampak berhati-hati dan sangat perlahan saat berjalan, saat beraktivitas Ny. F
telah dilakukan.
Pada hari Sabtu 20 Juni 2015 jam 13.00 WIB dengan diagnosa
keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik post jatuh.
dirasakan klien hilang timbul dan nyut-nyutan, R (Region) yang nyeri adalah
pada pergelangan kaki kanan klien, S (Skala) nyeri yang dirasakan klien
adalah 1-3 (ringan), dan T (Time) klien merasakan nyeri tersebut ketika
penkes tentang penyebab nyeri, cara mencegah timbulnya nyeri dan cara
Pada hari Sabtu 20 Juni 2015 jam 13.00 WIB dengan diagnosa resiko
tampak berhati-hati dan sangat perlahan saat berjalan, saat beraktivitas Ny. F
telah dilakukan dan berikan penkes tentang penyebab cedera, dan cara
Pada hari Minggu 21 Juni 2015 jam 13.00 WIB dengan diagnosa
keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik post jatuh.
karena kakinya terkilir post jatuh 3 bulan yang lalu, Q (Quality) nyeri yang
dirasakan klien hilang timbul dan nyut-nyutan, R (Region) yang nyeri adalah
pada pergelangan kaki kanan klien, S (Skala) nyeri yang dirasakan klien
adalah 1-3 (ringan), dan T (Time) klien merasakan nyeri tersebut ketika
tampak menahan nyeri dan Ny. F terlihat mengerti dengan apa yang
dihentikan.
Pada hari Minggu 21 Juni 2015 jam 13.00 WIB dengan diagnosa
tampak berhati-hati dan sangat perlahan saat berjalan, saat beraktivitas Ny. F
selalu menggunakan tongkat dan Ny. F terlihat mengerti dengan apa yang
disampaikan, tidak terjadi cedera pada Ny. F dan Ny. F dapat menghindari
G. Perencanaan Pulang
mengontrol nyeri yang dirasakannya dan tidak akan terjadi cedera berulang.