Вы находитесь на странице: 1из 5

.

Larutan
Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat (unsur/molekul). Ketika
ditempatkan dalam air, kebanyakan zat akan terlarut dan zat yang terlarut ini
disebut soluble (dapat larut) dan yang lainnya yang tidak dapat larut disebut insoluble(tidak
dapat larut). Garam dan gula sangat mudah larut dalam air.
Dalam suatu larutan, zat yang menunjukkan jumlah yang lebih besar disebut dengan pelarut
dan zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut. Apa artinya bahwa suatu zat terlarut
dalam zat lainnya? Hal ini berarti bahwa molekul-molekul dari zat terlarut terpisah dan
terdistribusikan secara merata dalam pelarut.
Zat tidak dapat larut (insoluble) mempertahankan keadaannya agar tidak terdistribusi dalam
pelarut. Biasanya yang digunakan sebagai pelarut adalah air, karena kebanyakan zat padat akan
terlarut dalam air, tetapi sebenarnya hampir semua cairan dapat dijadikan pelarut.
Zat terlarut pun bisa berada dalam kondisi, padat, cair atau gas. Contoh larutan logam padat
adalah baja (Fe+C), kuningan (Cu+Zn) dan perunggu (Cu+Sn). Kedua komponen logam tersebut
saling elarutkan, sama seperti larutan dengan komponen cair atau gas. Contohnya adalah
karbondioksida yang ditambahkan ke dalam minuman agar berbuih. Dalam air kolam, sungai dan
juga laut, gas semisal oksigen, karbondioksida dan gas lainnya masuk ke dalam larutan secara
alami. Kehadiran gas-gas ini dalam air memungkinkan adanya kehidupan dasar laut
2. Suspensi ( Campuran )
Bilamana kita mencampurkan gula dengan air maka akan didapatkan larutan, namun jika
kita mencampurkan pasir kedalam air, kita akan mendapatkan campuran. Ketika kita
mencampurkan garam dan pasir maka yang akan kita dapatkan juga adalah campuran. Dengan
menggunakan sepasang penjepit tipis akan dimungkinkan untuk memisahkan butiran pasir dari
air atau sepotong batubara dari bubuk campuran, tetapi hal ini tidak dapat dilakukan untuk
memisahkan molekul-molekul gula dari air, karena ukurannya yang sangat kecil. Karena hal
itulah yang membedakan suatu campuran dengan larutan. Dalam suatu campuran partikel-
partikelnya berukuran cukup besar, sehingga mungkin untuk dipisahkan dengan menggunakan
metode mekanik.
Misalnya dengan menggunakan ayakan campuran dapat dipisahkan menjadi bagian-bagian
penyusunnya. Tetapi hal ini tidak bisa dilakukan terhadap larutan dikarenakan ukurannya yang
sangat kecil. Untuk memisahkan komponen dalam larutan harus menggunakan metode fisika
seperti destilasi.
Jadi campuran tersusun dari pertikel-partikel yang berukuran cukup besar, sedangkan larutan
tersusun dari partikel-partikel yang sangat kecil. Suspensi yang kadang kita temui, misalnya
minuman kopi/ teh tubruk yang ampasnya bisa kita saring.
3. KOLOID
Pada larutan, partikel-partikel tersebar secara merata, tetapi tidaklah terjadi pada campuran.
Dalam campuran molekul-molekul tidak terpisah dan menyisakan partikel padat. Dari bagian ini
terlihat ukurannya, bahwa larutan terbentuk dari partikel-partikel yang sangat kecil dan
campuran terbentuk dari partikel-partikel yang cukup besar.
Koloid adalah kondisi pertengahan, antara campuran dan larutan. Pada koloid terjadi
dispersi (penyebaran) partikel-partikel kecil tetapi bukan berukuran molekul. Hal yang
membedakan koloid dari larutan dan campuran adalah pada ukurannya.
Koloid adalah tersebarnya partikel-partikel kecil dengan ukuran 10-7 sampai 10-5 cm. Jika
partikel yang lebih besar dari 10-5 cm maka disebut dengan campuran dan jika ukuran partikel
lebih kecil dari 10-7 cm maka disebut dengan larutan.
Perbedaan Larutan, Koloid dan Suspensi

Perbandingan campuran

Aspek Larutan Koloid Suspensi

Ukuran < 10-7 cm 10-7 < s.d <10-5 cm 10-5 cm <


Partikel

Jumlah Fasa 1 2 2

Distribusi homogen heterogen Heterogen


Partikel

Penyaringan Tidak dapat Tidak dapat disaring Dapat disaring


disaring kecuali dengan
penyaring ultra

Kestabilan Stabil, tidak Stabil,tidak memisah Tidak stabil, memisah


memisah

Contoh Larutan gula, Tepung kanji dalamair, Campuran pasir dan


larutan garam, mayonase, debu di air, sel darah merah
udara bersih udara dan plasma putih
dalam plasma darah.

C. KLASIFIKASI KOLOID
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana
partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata
di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100
nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu
partikel.
Contoh lain dari sistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk warna
(padat) dengan cairan (air). Selain tinta, masih terdapat banyak sistem koloid yang lain, seperti
mayones, hairspray, jelly, dll.
Koloid terdiri atas fase terdispersi dan medium pendispersi. Medium pendispersi adalah
medium (materi) dimana partikel-partikel koloid terdistribusi. Sol gas (aerosol padat) merupakan
koloid dimana zat padat terdistribusikan dalam medium gas. Zat padat inilah yang selanjutnya
disebut fase terdispersi.
Fase terdispersi maupun medium pendispersi dapat berupa padat, cair atau gas. Berdasarkan
fase terdispersinya, koloid dapat diklasifikasikan menjadi sol, emulsi dan buih. Selanjutnya sol,
emulsi dan buih dikelompokkan lagi berdasarkan medium pendispersinya.
Baik pendekatan fase terdispersi maupun medium pendispersinya dahulu tidak cukup
bermasalah, hanya lebih memudahkan dalam mengelompokkan sifat-sifat tiap kelompok. Tabel
3.3 akan memudahkan dalam mengklasifikasikan koloid.
Klasifikasi dan Contoh Koloid

MEDIUM PENDISPERSI

Padat Cair Gas

FASE Padat Sol Padat Sol Cair Sol Gas


(Aerosol padat)
TERDISPERSI
Contoh:
Contoh: paduan Contoh: cat, tinta,
logam, gelas tepung dalam air, debu di udara,
berwarna, intan hitam tanah liat asap pembakaran

Cair Emulsi Padat (Gel) Emulsi Cair Emulsi Gas


(Aerosol Cair)

Contoh:awan,
Contoh: jelly, Contoh:susu, kabut, semprotan
keju,mentega, nasi mayones,krim tangan (seperti
hairspray, obat
nyamuk
semprot)

Gas Buih Padat Buih Cair (buih)

Contoh: batu Contoh:putih


apung,marsmallow, telurdikocok,busa
karet busa, sabun
stereoform

Catatan:
Tidak ada sistem koloid dengan fase terdispersi dan medium pendispersi gas, karena
dianggap sebagai larutan (campuran homogen).
D.KOLOID SOL
Sol merupakan jenis koloid dimana fase terdispersinya merupakan zat padat dan medium
pendispersinya bisa berupa padat, cair atau gas sehingga menghasilkan tiga (3) macam koloid
sol, yaitu sol padat, sol cair dan sol gas. Contoh dari koloid sol yang biasa kita temui dalam
kehidupan sehari-hari adalah cat, tanah liat, dll. Dalam bagian ini yang akan banyak dibahas
adalah koloid sol cair.
1. Sol Padat
Sol padat merupakan sol di dalam medium pendispersi padat. Contohnya adalah paduan
logam, gelas berwarna, dan intan hitam.
2. Sol Cair
Sol cair merupakan sol di dalam medium pendispersi cair. Contohnya adalah cat, tinta,
tepung dalam air, tanah liat, dll.
3. Sol Gas (Aerosol Padat)
Sol gas merupakan sol di dalam medium pendispersi padat. Contohnya adalah debu di udara,
asap pembakaran, dll.
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Posting LamaBeranda

4 komentar:

1.

Alwin Iswanto Lase26 April 2016 06.43

Mantap teman.
Pelajaran kimianya lengkap juga
Terimakasih
menang BERSAMA
Hidup Adalah Perjuangan

Balas

2.

ello chico30 Juli 2016 01.23

lumayan buat tambahin ilmu...

Balas

3.

Gus Teg28 Maret 2017 08.22

tabelnya kepotong

Balas
4.

SitiNur Fadilah2 September 2017 06.34

Tabelnya kapotong

Balas

Вам также может понравиться