Вы находитесь на странице: 1из 45

PT.

ADHIMIX PRECAST INDONESIA

APLIKASI BETON RAMAH


LINGKUNGAN
Disampaikan Oleh :
DODY KHRISNA P, ST.
UNIBRAW, 30 April 2014
BIODATA
Nama : Dody Khrisna Pujianto,ST.
Tempat/Tgl lahir : Surabaya / 30-03-1976
Pendidikan : S1 Civil Engineering
Jabatan : Kepala Divisi Readymix
PT. Adhimix Precast Indonesia
Pendahuluan
Beton merupakan material konstruksi yang senantiasa dikaitkan
dengan Isu dampak pemanasan global.
Bahan penyusun beton :

Bahan tersebut didapat dengan mengeksploitasi alam, sebagai


penyebab terbesar kerusakan alam.
Produksi semen penyumbang CO2 terbesar urutan kedua dunia
dalam proses pembakaran kapur
Eksploitasi material pasir (tambang galian C) yang cenderung
memangkas tumbuh-tumbuhan di atas top soil.
Penggunaan air tanah dalam jumlah yang besar.

3
Pengertian Beton Ramah Lingkungan
Hampir semua meterial dasar beton merupakan produk dari
hasil merusak lingkungan.
Perlu diupayakan untuk meminimalkan dampak kerusakan
lingkungan yang ditimbulkan, sebelum ada teknologi beton
dengan mengganti seluruh bahan yang digunakan.
Saat ini para ahli tengah mengembangkan bahan beton
berbasis polimer untuk menggantikan semen.
Yang paling aplikatif adalah dengan mengurangi pemakaian
semen, pemakaian pasir alam dan pemakaian air dalam
campuran beton tanpa merubah kualitas, workabilitas dan
durabilitas.
Sehingga dapat dikatakan beton ramah lingkungan adalah
beton dengan sedikit semen, sedikit pasir alam dan sedikit air,
tanpa menurunkan quality, workability, durability dan
performance

4
Aplikasi Beton Ramah Lingkungan

Untuk mengaplikasikan beton yang lebih ramah


lingkungan untuk saat ini secara prinsip adalah
melalui upaya :
1. Mengurangi pemakaian semen pada campuran beton
dengan penggunaan admixtures
2. Mengurangi pemakaian air pencampur beton
menggunakan admixture dan mengoptimalkan
penggunaan maksimum ukuran agregat.
3. Mengurangi pemakaian pasir alam dengan
mensubtitusi menggunakan pasir buatan
(manufacture sand).
5
1.Mengurangi Pemakaian Semen

Sebagai upaya menghasilkan produk beton yang ramah


lingkungan, salah satunya dengan mengurangi
pemakaian semen dengan cara melakukan subtitusi
dengan mengunakan admixture sebagai bahan
campuran beton.
Admixture : bahan tambah untuk campuran beton
yang dapat memberikan sifat khusus melebihi sifat
beton konvensional
Admixture Terdiri dari :
1. Mineral admixture
2. Chemical admixture

6
Mineral Admixtures
Berupa bahan padat yang dihaluskan
Mengandung senyawa silika atau silika alumina
Jenis Mineral admixture,pozzolan,slag,abu sekam
Karena kehalusannya dan dengan adanya air, maka
senyawa-senyawa tersebut akan bereaksi dengan
kalsium hidroksida membentuk senyawa kalsium
silikat hidrat (CSH) dan kalsium hidrat yang bersifat
hidrolis

7
Klasifikasi Mineral Admixtures (Pozzolan)

Menurut ASTM C-618, dibedakan berdasarkan


komposisi kimia dan sifat fisiknya;
1. Kelas N : Pozzolan alam atau hasil pembakaran
pozzolan alam (tanah diatomic, opaline cherts
dan shales, tuff dan abu vulkanik atau pumicite)
2. Kelas C : Fly ash yang mengandung CaO
(Calcium Oxide) diatas 10 % (pembakaran lignit
atau sub-bitumen batubara)
3. Kelas F : Fly ash yang mengandung CaO
(Calcium Oxide) kurang dari 10 % ( pembakaran
antrhacite atau bitumen batu bara)

8
a. Penggunaan Fly Ash (Abu Terbang)

Adalah limbah hasil pembakaran batu bara yang


merupakan salah satu jenis mineral admixtures
pozzolan yang banyak terdapat di Indonesia, dengan
mempertimbangkan aspek kualitas, keekonomisan,
ketersediaan dan mempertimbangkan aspek
lingkungan jika tidak termanfaatkan, menjadikan fly
ash merupakan salah satu material beton sebagai
solusi memproduksi beton ramah lingkungan
disamping mempunyai nilai tambah untuk campuran
beton dibandingkan beton konvensional tanpa
admixture.

9
Fly Ash Tidak Termanfaatkan

10
Fisik Fly Ash

Diperbesar

11
Data Komposisi Kimia Fly Ash

12
Diagram Reaksi Fly Ash
Strength
Ca(OH)2
SEMEN + AIR
limbah

FLY ASH
SiO2 CSH
( Silicon dioksida )
Ca(OH)2
Al2O3 +
(Alumunium dioksida) limbah CAH
Fe2O3
( Besi Oksida )
CFH

13
Pengaruh Penggunaan Fly Ash

Peningkatan kekuatan yang lebih besar setelah umur


28 hari
Sangat baik untuk pengecoran besar (mass
concrete) : dapat menurunkan panas hidrasi
Membuat beton lebih awet (durable)
Terhadap Sifat Beton Segar (fresh concrete)
1. Meningkatkan workability
2. Mengurangi bleeding
3. Mudah dipompa karena plastis dan cohesive
4. Memperlama waktu setting

14
Persyaratan Beton Durable
Berdasarkan ACI-201 :
Persyaratan untuk kondisi khusus :

Persyaratan untuk beton yang berhubungan dengan sulfat :

15
Perkembangan Kuat Tekan Beton Dengan
Fly ash

16
Pengaruh Fly Ash Terhadap Panas Hidrasi

17
Perkembangan Panas Hidrasi Pada Mass
Concrete
GRAFIK MONITORING MATT FOUNDATION MONACO RESIDENCE PROJECT DEPTH 3,5 M

90
80
SEKALA SUHU 0 CELCIUS

70
60
50
40
30
20
10
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 60 62 64 66 68 70 72 74 76 78 80 82 84 86 88 90 92 94 96 98 10
0
WAKTU ( JAM )

TP TENGAH TP ATAS TP BAWAH SUHU UDARA

18
Pengaruh Fly Ash Terhadap Slump Beton
Kebutuhan Air (ltr/m3)
w/c
PC PC+FA20 PC+FA30 PC+F40
0.3 225 215 211 207
0.4 213 203 199 195
0.5 204 194 190 186
0.6 196 186 182 178
0.7 190 180 176 172

Non FA Dengan FA

19
Pengaruh Fly Ash Terhadap Waktu Setting
Grafik Initial Setting Time
8:24
Initial Setting Time (jam:mnt)

7:12

6:00
PC
4:48 PC + FA20
PC + FA30
3:36
PC + FA40
2:24
0.30 0.40 0.50 0.60 0.70

w/c

20
Pengaruh Fly Ash Terhadap Kadar Udara
1.20 1.10

1.00
0.85
Prosentase Kadar Udara

0.80 0.75
dalam Beton

0.60
0.60

0.40

0.20

0.00
PC PC + FA20 PC + FA30 PC + FA40

21
Aplikasi Pemakaian Fly Ash di Ready Mix

22
Perbandingan Komposisi Beton
dengan Fly Ash

Mutu K (kg/cm2) 350 350 350 350


Prosentase Fly ash 0 20 30 40
w/c 0.569 0.524 0.501 0.460
Semen (kg/m3) 348 293 265 247
Flyash (kg/m3) 0 73 114 165
Air 198 192 190 189

23
Hasil Uji Beton Dengan Fly Ash
Data Pengujian Penetrasi Khlorida :
Data Pengujian Kedap Air :

Data Pengujian Penyerapan Air :

24
Percobaan Beton Dengan Fly Ash 50%
Terhadap Cementitious
Mutu Beton K-375 kg/cm
Data Test Beton Segar
Slump 18 cm
Komposisi Campuran Beton per M Slump Plain 19 cm
Slump 30 menit 19 cm
Semen 200 kg Slump 60 menit 18 cm
Fly Ash 200 kg Slump 90 menit 17 cm
Pasir 947 kg Slump 120 menit 12 cm
Split 998 kg
Air 104 ltr Initial Setting Time : 6 jam 15 menit
Admixture type F 7 ltr
Hasil Test Tekan :
Umur 1 hari 92.2 kg/cm
Umur 3 hari 192.9 kg/cm
Umur 7 hari 285.1 kg/cm
Umur 28 hari 438.2 kg/cm

25
b. Penggunaan Chemical Admixture
Cara mengurangi pemakaian semen dapat dilakukan
dengan menggunakan Chemical Admixture
Sesuai ASTM C.494, dibagi beberapa type :
Type A : Water Reducing Admixture
Type B : Retarding Admixture
Type C : Accelerating Admixture
Type D : Water Reducing and Retarding Admixture
Type E : Water Reducing and Accelerating Admixture
Type F : Water Reducing High Range
Type G : Water Reducing High Range and Retarding

26
Chemical Admixture

Jumlah pemakaian semen akan dipengaruhi oleh


jumlah pemakaian air
Di samping penggunaan fly ash, untuk mengurangi
kebutuhan air dapat dilakukan dengan pemakaian
chemical admixtures dengan mempertimbangkan
proses pelaksanaan pengecoran
Besar pengurangan air akibat pemakaian chemical
admixtures, tergantung dari type dan dosis chemical
admixture yang digunakan

27
Perbandingan Komposisi Tiap Type Chemical
Admixture
w/c 0.5 0.5 0.5 0.5
Type Admixture - D F G
Dosis % 0.3 0.6 0.8
Pemakaian Air ltr/m3 204 198 175 183
Jumlah Semen kg/m3 407 395 350 367
Jumlah Admixture ltr/m3 0 1.19 2.10 2.93

Catatan : Banyak sekali merk chemical admixture, yang masing-masing


mempunyai karakter berbeda-beda, sehingga perlu percobaan
lebih detail sebelum digunakan.
28
Pengurangan Air Terhadap Dosis Type F
Efek Pemakaian Admixture Type F
Prosentase Pengurangan Pemakaian Air
Terhadap Penggunaan Air
50

40

30
(%)

20 y = 25.16ln(x) + 26.75
R = 1
10

0
0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1.40 1.60 1.80 2.00

Dosis Admixture terhadap Semen (%)

29
3. Mengoptimalkan Maksimum Size Coarse
Aggregate

Mengurangi pemakaian semen dapat dilakukan


dengan mengoptimalkan pemakaian maksimum
butiran coarse aggregat,semakin besar ukuran
agregat yang digunakan,semakin kecil jumlah
air dan semen yg digunakan, atau sebaliknya,
selama syarat maksimum agregat terhadap
dimensi dan kondisi tulangan masih terpenuhi

30
Persyaratan Maksimum Ukuran Butiran
Coarse Aggregate

1/5 Jarak terkecil antar


bidang samping
cetakan, atau

1/3 tebal plat, atau

3/4 jarak bersih


minimum antar batang
tulangan atau tendon
pratekan atau
selongsong.
31
Hubungan Pemakaian Air Dengan Maksimum
Ukuran Butiran Coarse Aggregate (DoE Methode)

32
4. Mengurangi Pemakaian Pasir Alam
Pasir alam pada umumnya didapat dari eksploitasi
alam pada tanah yang produktif

Tumbuhan sebagai penyerap CO2 menjadi hilang

Upaya yang dapat dilakukan adalah menggantikan


sebagian dengan pasir buatan atau abu batu yang
merupakan limbah dari penggilingan batu

33
Kerusakan Alam Akibat Eksploitasi Pasir

34
Gunung Batu dan Usaha Eksploitasi

35
Proses Pencucian Abu Batu Sebagai Upaya
Mendapatkan Pasir Buatan

36
Komposisi Campuran Beton Berbagai Mutu Dengan
Menggunakan Pasir Alam
Komposisi Material ( SSD )
Mutu Slump Deviasi Target S/A Berat beton
No Fas Semen Pasir Alami Abu Batu Split 1/2.5 Air Bebas
(K) ( cm ) kg/cm kg/cm (%) kg/m3 kg/m3 kg/m3 kg/m3 lt/m3 kg/m3
1 100 122 30 149 0.866 46 202 918 0 1070 175 2,364
2 125 122 30 174 0.832 45 212 898 0 1077 176 2,363
3 150 122 30 199 0.799 45 223 878 0 1083 178 2,362
4 175 122 30 224 0.768 44 234 859 0 1088 180 2,361
5 200 122 30 249 0.738 43 246 841 0 1092 181 2,360
6 225 122 30 274 0.709 43 258 823 0 1096 183 2,360
7 250 122 30 299 0.681 42 271 805 0 1098 185 2,359
8 275 122 30 324 0.654 42 285 788 0 1100 186 2,359
9 300 122 30 349 0.629 41 299 771 0 1100 188 2,359
10 325 122 30 374 0.604 41 314 754 0 1100 190 2,358
11 350 122 30 399 0.580 40 330 738 0 1099 191 2,358
12 375 122 30 424 0.558 40 346 722 0 1097 193 2,358
13 400 122 30 449 0.536 39 364 707 0 1094 195 2,359
14 425 122 30 474 0.515 39 382 691 0 1090 197 2,359
15 450 122 30 499 0.495 38 401 676 0 1085 198 2,360
16 475 122 30 524 0.475 38 421 661 0 1079 200 2,360
17 500 122 30 549 0.456 38 442 646 0 1072 202 2,361
18 525 122 30 574 0.439 37 463 631 0 1065 203 2,362
19 550 122 30 599 0.421 37 486 616 0 1056 205 2,363

DATA MATERIAL

BERAT ABSORPSI BERAT ISI PEMAKAIAN MAX SIZE FM SC


NO URAIAN JENIS
JENIS
% kg/m3 % mm %
1 SEMEN Type I 3.15 1.00
2 PASIR 1 Pasir Alami 2.61 0.76 1,530 100 2.42 1.75
3 SPLIT 1 10-25 mm 2.61 1.20 1,440 100 25 6.95 0.67

37
Komposisi Campuran Beton Berbagai Mutu Dengan
Menggunakan Pasir Alam & Pasir Buatan (50-50)
Komposisi Material ( SSD )
Mutu Slump Deviasi Target S/A Berat beton
No Fas Semen Pasir Alami Abu Batu Split 1/2.5 Air Bebas
(K) ( cm ) kg/cm kg/cm (%) kg/m3 kg/m3 kg/m3 kg/m3 lt/m3 kg/m3
1 100 122 30 149 0.866 51 202 506 508 976 175 2,366
2 125 122 30 174 0.832 50 212 495 497 985 176 2,364
3 150 122 30 199 0.799 49 223 484 486 993 178 2,364
4 175 122 30 224 0.768 49 234 474 476 1000 180 2,363
5 200 122 30 249 0.738 48 246 464 465 1006 181 2,362
6 225 122 30 274 0.709 47 258 454 455 1011 183 2,361
7 250 122 30 299 0.681 47 271 444 446 1015 185 2,361
8 275 122 30 324 0.654 46 285 435 436 1018 186 2,360
9 300 122 30 349 0.629 45 299 425 427 1021 188 2,360
10 325 122 30 374 0.604 45 314 416 418 1022 190 2,360
11 350 122 30 399 0.580 44 330 407 409 1022 191 2,360
12 375 122 30 424 0.558 44 346 399 400 1022 193 2,360
13 400 122 30 449 0.536 43 364 390 391 1020 195 2,360
14 425 122 30 474 0.515 43 382 381 383 1018 197 2,361
15 450 122 30 499 0.495 42 401 373 374 1015 198 2,361
16 475 122 30 524 0.475 42 421 365 366 1010 200 2,362
17 500 122 30 549 0.456 41 442 356 358 1005 202 2,363
18 525 122 30 574 0.439 41 463 348 350 999 203 2,364
19 550 122 30 599 0.421 41 486 340 342 992 205 2,365

DATA MATERIAL

BERAT
BERAT ABSORPSI PEMAKAIANMAX SIZE FM SC
NO URAIAN JENIS ISI
JENIS
% kg/m3 % mm %
1 SEMEN Type I 3.15 1.00
2 PASIR 1 Pasir Alam 2.61 0.76 1,530 50 2.42 1.75
3 PASIR 2 Abu Batu 2.62 2.46 1,530 50 3.50 3.95
4 SPLIT 1 10- 5 mm 2.61 1.2 1440 100 25 6.95 0.67

38
Grafik Analisa Butiran Pasir Alam, Pasir Buatan dan
Kombinasi (50-50)
Gradasi Pasir Alami
Fine Modulus (FM) : 2,42
100

80
Passing Percentage

60 50% Grading Kombinasi Pasir Alam dengan Abu


40
Batu (50-50) : FM 2,96
100.0

20
80.0

Passing Percentage
0
Pan #100 #50 #30 #16 #8 #4 3/8" 3/4" 1.0" 1.5"
Sieve Size 60.0
Grading Limit
Agg Grading
40.0

Grading Abu Batu


Fine Modulus (FM) : 3,50 20.0
100

80
0.0
Pan #100 #50 #30 #16 #8 #4 3/8" 3/4" 1.0" 1.5"
Passing Percentage

60 50% Sieve Size


40 Grading Limit
Fine Agg
20

0
Pan #100 #50 #30 #16 #8 #4 3/8" 3/4" 1.0" 1.5"
Sieve Size
Grading Limit
39
Agg Grading
Penutup

Dari uraian di atas, menunjukkan upaya-upaya yang dapat


dilakukan melalui dasar teknologi beton untuk saat ini dalam
rangka mengurangi dampak pemanasan global yang
ditimbulkan oleh produksi semen sebagai bahan utama beton.
Meminimalkan penggunaan semen, mengurangi pemakaian air
dan mengurangi pemakaian pasir alam tanpa mengurangi
kualitas dengan memanfaatkan bahan-bahan limbah B3
sebagai upaya memproduksi beton yang lebih ramah
lingkungan.
Namun upaya ini kiranya harus pula diintegrasikan dengan
perencanaan struktur dan pelaksanaan di lapangan sebagai
usaha yang terintegrasi mengurangi dampak pemanasan global
akibat semakin pesat pertumbuhan bangunan berbahan beton.

40
Referensi
American Concrete Institue(ACI)
American Society for Testing and Materials (ASTM)
Perencanaan campuran beton DoE methode
Hasil percobaan laboratorium intern dan exsperience
PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA

41
Lampiran.

42
Produk Precast
PT. Adhimix Precast Indonesia

43
Proyek Proyek Yang di Supplay Beton
PT. Adhimix Precast Indonesia

44
45

Вам также может понравиться