Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk diubah
menjadi energi mekanik. Bagian utama motor DC adalah statos dan rotor dimana kumparan
medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut
rotor (bagian yang berputar). Bentuk motor paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan
yang bisa berputar bebas di antara kutub-kutub magnet permanen.
Catu tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang menyentuh komutator, dua
segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan. Kumparan satu lilitan pada gambar di atas
disebut angker dinamo. Angker dinamo adalah sebutan untuk komponen yang berputar di antara
medan magnet.
Motor DC Sederhana
Pada motor dc, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan menghasilkan medan
magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah tertentu. Konversi dari energi listrik
menjadi energi mekanik (motor) maupun sebaliknya berlangsung melalui medan magnet, dengan
demikian medan magnet disini selain berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan energi,
sekaligus sebagai tempat berlangsungnya proses perubahan energi, daerah tersebut dapat dilihat
pada gambar di bawah ini :
Agar proses perubahan energi mekanik dapat berlangsung secara sempurna, maka tegangan
sumber harus lebih besar daripada tegangan gerak yang disebabkan reaksi lawan. Dengan
memberi arus pada kumparan jangkar yang dilindungi oleh medan maka menimbulkan
perputaran pada motor.
PWM adalah singkatan dari Pulse Width Modulation. Pada Arduino, sinyal PWM
adalah sinyal yang beroperasi pada frekuensi 500Hz (ini akan kita bahas pada
paragraf selanjutnya). Pada board arduino Uno, pin yang bisa dimanfaatkan untuk
PWM adalah pin yang diberi tanda tilde (~), yaitu pin 3, 5, 6, 9, 10, dan pin 11.
Mungkin ada yang berpikir, bukankah pin-pin tersebut adalah pin analog? Ya! Pin-
pin tersebut merupakan pin yang bisa difungsikan untuk input analog atau output
analog. Oleh sebab itu, jika akan menggunakan PWM pada pin ini, bisa dilakukan
dengan perintah analogWrite();
PWM pada arduino bekerja pada frekuensi 500Hz, artinya 500 siklus/ketukan dalam
satu detik. Untuk setiap siklus, kita bisa memberi nilai dari 0 hingga 255. Ketika kita
memberikan angka 0, berarti pada pin tersebut tidak akan pernah bernilai 5 volt (pin
selalu bernilai 0 volt). Sedangkan jika kita memberikan nilai 255, maka sepanjang
siklus akan bernilai 5 volt (tidak pernah 0 volt). Jika kita memberikan nilai 127 (kita
anggap setengah dari 0 hingga 255, atau 50% dari 255), maka setengah siklus akan
bernilai 5 volt, dan setengah siklus lagi akan bernilai 0 volt. Sedangkan jika jika
memberikan 25% dari 255 (1/4 * 255 atau 64), maka 1/4 siklus akan bernilai 5 volt,
dan 3/4 sisanya akan bernilai 0 volt, dan ini akan terjadi 500 kali dalam 1 detik.
Untuk visualisasi siklus PWM, bisa Anda lihat gambar berikut:
``
Siklus sinyal PWM pada Arduino (klik untuk memperbesar)
Begitulah cara kerja PWM (Pulse Width Modulation), jika masih ada yang kurang
jelas, jangan sungkan-sungkan untuk bertanya :). Berdasarkan konsep PWM
tersebut, kira-kira apa yang bisa kita lakukan? Banyak hal. Salah satunya, kita bisa
membuat sistem yang bisa dikontrol untuk menaikkan atau menurunkan secara
bertahap. Misal, menaikkan atau menurunkan volume secara digital, menaikkan
atau menurunkan tingkat kecerahan lampu dengan tombol, mempercepat atau
memperlambat sesuatu, dll.
Baik, selanjutnya akan kita bahas tentang salah satu implementasi dari PWM yang
digunakan untuk mengatur intensitas cahaya dari suatu led dengan dua tombol
(tombol untuk menurunkan kecerahan / nyala led dan tombol untuk menaikkan
kecerahan led).
SOAL MESIN AC
Posted on Wednesday, 4 March 2015
A. Pengenalan Motor induksi
Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (ac) yang paling banyak
digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan
induksi medan magnet stator ke rotornya, dimana arus rotor motor ini bukan diperoleh
dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya
perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field)
yang dihasilkan oleh arus stator.
2. Stator
Merupakan bagian yang bergerak akibat adanya induksi magnet dari kumparan stator yang
diinduksikan kepada kumparan rotor.
D. Slip
Apabila rotor dari motor induksi berputar dengan kecepatan Nr, dan medan magnet stator
berputar dengan kecepatan Ns, maka bila ditinjau perbedaan kecepatan relatif antara kecepatan
medan magnet putar stator terhadap kecepatan rotor, ini disebut kecepatan slip yang besarnya
sebagai berikut.
Kec.slip = Ns Nr
Kemudian slip (S) adalah
1.
2. F2 = sf1
3. X2S = S. X2
4. E2S = S . E2
Dimana :
P = Pasang kutub
F2 = Frekuensi rotor
F1 = frekuensi stator
E2 = GGL pada saat rotor diam (Nr = Ns)
E2S = GGL pada saat rotor berputar
X2S = reaktansi pada saat rotor berputar.
X2 = reaktansi pada saat rotor diam.
F. Soal
1. Motor induksi 3 fasa, 4 kutub, dicatu dari sistem 50 Hz. Hitunglah: a). kecepatan
sinkron, b).kecepatan rotor bila slip 4%, dan c). frekuensi rotor bila rotor berputar 600 rpm.
Diket:
P = 2 pasang (4 kutub)
F = 50 Hz
S = 4% = 0,04
Dit:
a) Nr (kecepatan rotor) ?
b) Fr (frekuensi rotor) .? Jika rotor berputar 600 rpm
Jawab:
Agan agan dalam mengerjakan soal-soal exact yang pertama kali harus anda lakukan
adalah remember dan tulis. Remember dan tuliskan rumus yang dapat digunakan untuk
menghitung (target), katakannlah kecepatan rotor (Nr) maka agan-agan harus remember
dan menuliskan rumus dari Nr. mudahkan ..!! kita coba
a) Menghitung Nr
ini rumusnya
Setelah itu agan cari bagian-bagian (komponen dari rumus itu: S dan Ns) yang belum diketahui
seperti Ns. kita cari Ns . kemudian setelah itu masukkan bagian-bagian tersebut pada rumus untuk
menghirung target.
2. Sebuah generator 3 fasa, 12 kutub berputar pada kecepatan 500 rpm untuk mencatu sebuah motor
induksi 3 fasa, 8 kutub. Jika slip motor pada beban penuh 3%, kalkulasi kecepatan rotor pada
beban penuh itu.
Diket:
Pg = 6 pasang (12 kutub)
Ng= 500 rpm
Pm = 4 pasang (8 kutub)
Dit:
nr (kecepatan rotor) .? Jika rotor berputar slip3%
Jawab:
3. Sebuah pompa triple ram diputar dengan kecepatan 60 rpm oleh sebuah motor induksi 3 fasa, 8
kutub, 50 Hz. Jika slip motor 4%, carilah perbandingan total gigi motor dengan pompa.
Diket:
P = 4 pasang (8 kutub)
N= 60 rpm
S = 4%
F = 50 Hz
Dit:
Perbandingan total gigi motor dengan pompa ?
Jawab:
N (pompa) : N (motor)
4. Sebuah motor induksi 3 fasa, mempunyai belitan rotor hubungan mempunyai tegangan induksi antar cincin seret 80
V pada saat standstill. Rotor mempunyai tahanan dan reaktansi per fasa 1 dan 4 . Hitung arus / fasa dan faktor
kerja bila: a. slip ring dihubung singkat, b. rotor dihubungkan pada tahanan luar(rheotat) hubungan dengan tahanan
3/fasa.
Diket:
Hubungan Y
VL = 80V
R = 1 /fasa
X = 4/fasa
R (reostat) = 3 / fasa
Dit:
a) Arus/fasa dan Factor kerja jika slip ring hub. Sing
Jawab:
Diket:
Hubungan Y
VL = 80V
Z = (0,4 + j4) /fasa
Z(reostat) = (6 +j2)
Dit:
a) Arus/fasa bila dihub. Kerangkaian reostat
b) Arus/fasa bila dihub. sing
Jawab:
a) Arus/fasa dan Factor kerja jika slip ring hub. Sing
6. Sebuah motor induksi 3 fasa mempunyai tegangan induksi 72V antar cincin seret saat standstill.
Tahanan dan reaktansi saat standstill per fasa adalah 0,5 dan 3,5 . Harga tahanan hubungan
untuk starting 4 /fasa.Hitungarus rotor dan faktor kerja saat: a) starting, b) pada slip 4%
dengan cincin seret dihubungsingkat.
Diket:
Hubungan Y
VL = 72V
Z = (0,5 + j3,5) /fasa
R = 4 /fasa 4
Dit:
a) Arus/fasa dan factor kerja pada saat starting?
b) Arus/fasa dan factor kerja pada slip 4% dengan cicin seret hub. sing
Jawab:
a) Arus/fasa dan Factor kerja jika slip ring hub. Sing
7. Sebuah motor induksi 3 fasa mempunyai kumparan stator dihubungkan dan berputar pada
frekuensi 50 Hz, dicatu dengan tegangan 400 V antar line. Tahanan rotor dan reaktansi saat
standstill berturut-turut 0,2dan 2. Perbandingan kumparan rotor dengan kumparan stator 0,65.
Hitungarus rotor per fasa saat slip 3%. Rotor dihubungkan .
Diket:
Stator
Hubungan delta ()
VL = 400V
F = 50 Hz
Rotor
Hubungan bintang (Y)
Z = (0,2 + j2) /fasa
S = 3%
Perbandingan antar kumparan rotor dan stator adalah 0,65
Dit:
a) Arus rotor/fasa pada saat slip 3%
Jawab:
Perlu diketahui bahwa hubungan belitan stator dan rotor sama dengan hubungan belitan primer dan
sekunder pada transformator. Oleh karena itu rumus nya pun sama, seperti pada persamaan
dibawah ini.