Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
NOMOR : 237/MENKES/SK/IV/1997
TENTANG
Menimbang : a. bahwa air susu ibu makanan yang paling baik dan tepat
untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat bagi
bayi dan anak, oleh karena itu penggunaannya perlu
dilindungi dan ditingkatkan;
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pasal 2
BAB II
PEREDARAN
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
Persyaratan mutu sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB III
LABEL
Pasal 6
Label pada pengganti air susu ibu harus mengikuti ketentuan tentang label sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
a. Nama produk antara l ain : :susu bayi, susu formula bayi, atau infant formula.
b. Pernyataan yang memuat k eunggulan air susu ibu. Penggunakan susu formula
bayi hanya atas nasihal tenaga kesehatan
c. Petunjuk cara penyiapan dan penggunaannya
d. Pernyataan bahwa bila susu formula bayi digunakan tidak sesuai dengan
petunjuk akan membahayakan kesehatan bayi
e. Tanggal kadaluarsa
f. Petunjuk cara penyimpanan dan cara penyimpanan setelah wadah dibuka
g. Kandungan zat gizi
h. Penjelasan tanda-tanda yang menunjukan bilamana susu formula bayi sudah
tidak baik lagi. Tidak boleh diberikan kepada bayi
i. Nama dan alamat jelas inportir yang dicetak langeung
j. Sumber protein yang digunakan dengan urutan menurun sesuai dengan
beratnya yang letaknya berdekatan dengan nama produk
k. Persyaratan khusus bagi produk untuk bayi memerlukan persyaratan gizi khusus
l. Informasi bahwa bayi telah berumur 6 bulan harus diberi makan pendamping
ASI.
m. Tulisan dengan zat besi untuk produk yang mengandung zat besi tidak kurang
dari 1 mg besi (fe) per 100 kalori
n. Informasi lain yang dapat dicantumkan pada masing-masing jenis yang
ditetapkan pada standar.
Pasal 8
Label pada susu formula lanjutan harus mencantumkan :
a. Nama produk
b. Kandungan zat gizi
c. Petunjuk cara penyiapan, pengunaannya, dan penanganan
d. Tanggal kadaluarsa
e. Pentunjuk cara penyimpanan dan cara penyimpanan setelah wadah dibuka
f. Penjelasan tanda-tanda yang menunjukan bilamana produk tersebut sudah
tidak baik lagi. Tidak boleh diberikan kepada bayi.
g. Nama dan alamat jelas importir yang dicetak langsung
h. Petunjuk bahwa pengenceran harus dilakukan dengan susu atau susu
formula bayi bila produk mengandung protein kurang dari 15% dan mutu
kasein kurang dari 70%
i. Petunjuk bahwa pengenceran dapat dilakukan dengan air atau susu atau
susu formula bayi bila produk mengandung lebih dari 15%.
j. Petunjuk bahwa produk digunakan untuk bayi berumur diatas 4 bulan.
Pasal 10
(1) Iklan susu formula lanjutan harus mencantumkan pernyataan keunggulan air
susu ibu dan tulisan yang berbunyi tidak cocok untuk bayi b erumur kurang
dari 6 bulan.
(2) Iklan makanan pendamping air susu ibu harus mencantumkan pernyataan
bahwa produk hanya diberikan kepada bayi berumur diatas 4 bulan.
BAB IV
LARANGAN
Pasal 11
(1) dilarang mengimport dan mengedarkan pengganti air susu ibu, botol dan dot
yang tidak terdaftar pada direktorat jenderal pengawasan Obat dan
Makanan.
(2) Dilarang mencantumkan pada label susu formula bayi dan susu formula
lanajutan sebagai berikut :
a. Gambar bayi
b. Gambar atau tulisan yang menyatakan bahwa produk ini dapat
digunakan sebagai pengganti air susu ibu
c. Tulisan semutu air susu ibu atau tulisan yang semakna
d. Gambar botol dan dot
e. Kalimat atau gambar atau pernyataan atau hal lain yang memberi
dorongan agar ibu tidak menyusui
(3) Dilarang mengiklankan susu formula bayi. Selain hanya dalam media ilmu
kesehatan yang mendapat persetujuan dari menteri.
(4) Dilarang mengiklankan susu formula lanjutan yang memakai nama dagang
dengan ciri-ciri yang menyerupai nama dagang susu formula bayi, selain
downloaded from www.selasi.net 5
hanya dalam media ilmu kesehatan yang mendapat persetujuan dari
Menteri.
BAB V
INFORMASI DAN EDUKASI
Pasal 12
(1) Informasi dan edukasi tentang susu formula bayi dan susu formula lanjutan
yang diberikan kepada tenaga kesehatan harus bersifat ilmiah dan objektif.
(2) Perlengkapan yang digunakan untuk memberikan informasi dapat
dicantumkan nama dan logo perusahaan tetapi tidak boleh nama dagang
(3) Materi ifnormasi dan edukasi harus mengutamakan manfaat air susu ibu dan
cara menyusui yang baik dan benar/menejemen laktasi serta kerugian bagi
ibu dan bayi apabila tidak menyusui.
BAB VI
PROMOSI
Pasal 13
(1) Sara pelayanan kesehatan dilarang digunakan untuk kegiatan promosi susu
formula bayi dan susu formula lanjutan.
(2) Sarana pelayanan kesehatan dilarang menyediakan pelayanan di bidang
kesehtan atas biaya yang disediakan oleh Badan Usaha dengan imbalan
promosi susu formula dan susu formula lanjutan.
(3) Sara pelayanan kesehatan dilarang menerima sampel ataupun sumbangan
susu formula bayi dan susu formula lanjutan untuk keperluan rutin atau
penelitian. Pemberian sampel atau sumbangan hanya boleh dilakukan dalam
keadaan darurat atas persetujuan Kepala Kantor Wilayah Departemen
Kesehatan setempat.
(4) Sarana pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan dilarang meminta
ataupun menerima pemberian apapun dari Badan usaha yang memberi
peluang untuk promosi susu formula bayi dan susu formula lanjutan.
BAB VII
PEMASARAN
Pasal 14
BAB VIII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 15
Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan ini dilaksanakan
oleh Direktur Jenderal POM, Direktur Jenderal Binkesmas, Direktur Jenderal
Pelayanan Medik sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.
Pasal 16
Untuk melaksanakan pengawasan di lapangan terhadap pelaksanaan ketentuan ini,
setiap petugas pengawas harus membawa surat perintah dari instansi sebagaimana
dimaksud dalam pasal 15.
Pasal 17
Pengawasan terhadap pelaksanaan pemasaran pengganti air susu ibu
dikoordinasikan oleh Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan makanan.
Pasal 18
Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Direktur Jenderal Pembinaan
Kesehatan Masyarakat dan Direktur Jenderal Pelayanan Medik secara sendiri-
sendiri atau bersama-sama menetapkan petunjuk pelaksanaan dari keputusan ini.
BAB IX
SANKSI
Pasal 19
BAB X
ATURAN PERALIHAN
Pasal 20
Pasal 21
Pasal 22
Perusahaan yang telah memproduksi, mengimpor dan mengedarkan pengganti air
susu ibu pada saat dikeluarkannya keputusan ini diberi jangka waktu 24 (dua puluh
empat) bulan untuk memenuhi ketentuan keputusan ini.
Pasal 23
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Agar setiap orang
mengetahuinya memerintahkan pengundangan keputusan ini dalam berita negara
republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal : 10 April 1997
----------------------------
METERI KESEHATAN RI
TTD