Вы находитесь на странице: 1из 69

0

BAB I

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2018


1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya
yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia
yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah
Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat
kesehatan dan status gizi masyarakat melalui melalui upaya
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung
dengan perlindungan pemeratan pelayanan kesehatan. Sasaran
pokok RPJMN 2015-2019 adalah: (1) meningkatnya status
kesehatan dan gizi ibu dan anak; (2) meningkatnya
pengendalian penyakit; (3) meningkatnya akses dan mutu
pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah
terpencil, tertinggal dan perbatasan; (4) meningkatnya cakupan
pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat
dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan, (5) terpenuhinya
kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta (6)
meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.
Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu
proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat
dengan mempertimbangkan urutan pilihan dan ketersediaan
sumber daya. Sebagai salah satu dokumen perencanaan daerah,
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD)
Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang hendaknya disusun
dengan memperhatikan kaidah tersebut melalui penyusunan

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2018

1
2

prioritas dan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk


memberikan kepastian kebijakan dalam melaksanakan
percepatan pembangunan daerah yang berkelanjutan.
Untuk menjamin keberlanjutan tersebut, rencana
pembangunan kesehatan Kabupaten Kepahiang dituangkan
dalam wujud dokumen perencanaan yang sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional pasal 25
ayat 2, dimana dalam pasal tersebut diatur tentang tata cara
penyusunan RPJP Daerah, RPJM Daerah, Renstra SKPD, RKPD,
Renja SKPD dan Pelaksanaan Musrenbang. Diamanatkan
bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan
daerah secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan
tanggap terhadap perubahan. Dalam UU itu juga disebutkan
bahwa Renstra SKPD sebagai rencana 5 tahunan SKPD, harus
dijadikan pedoman dalam penyusunan Renja SKPD.
Sejalan dengan hal tersebut di atas UU No. 32 tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah, UU No. 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah, Peraturan
Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah Pusat dan Provinsi serta Peraturan Menteri Dalam
Negeri No. 13 tahun 2006 disebutkan bahwa bidang kesehatan
merupakan kewenangan/urusan wajib bagi daerah sehingga
kabupaten mempunyai kewenangan yang seluas-luasnya dalam
pengaturan dan penyelenggaraan upaya kesehatan. Dengan
demikian Kabupaten mempunyai peluang sekaligus tantangan
untuk menyusun pembangunan kesehatan yang spesifik daerah
guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2018


3

Secara substansi, Renja SKPD memuat evaluasi Renja


SKPD tahun sebelumnya, analisis terhadap evaluasi dan
rancangan prioritas pembangunan kesehatan, rencana kerja
dan pendanaannya, baik yang akan dilaksanakan oleh
pemerintah daerah maupun oleh berbagai pemangku
kepentingan lainnya sebagai wujud dari pola perencanaan
partisipatif.
Penyusunan Renja SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten
Kepahiang tahun 2018 berpedoman pada Peraturan Daerah
Nomor 07 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJMD) Daerah Kabupaten Kepahiang Tahun 2010-
2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Kepahiang Tahun 2011
Nomor 06) serta dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan
Tahun 2016-2021, namun dengan tetap memperhatikan hasil
kinerja pembangunan yang dicapai pada tahun sebelumnya,
permasalahan yang ada, dan isu strategis yang akan dihadapi.
Renja Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang Tahun 2018
merupakan rencana pembangunan tahunan yang pada
dasarnya disusun untuk mewujudkan visi Dinas Kesehatan
yang tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2016-
2021, dimana Dinas Kesehatan tidak memiliki visi dan misi,
namun mengikuti visi dan misi Bupati Kabupaten Kepahiang
yaitu Terwujudnya Kabupaten Kepahiang yang maju,
mandiri dan sejahtera.
Renja SKPD ini juga memiliki peran strategis untuk
menjembatani antara perencanaan strategis di bidang
kesehatan tingkat Kabupaten, Provinsi dan Pusat. Oleh
karenanya penyusunan Renja SKPD tahun 2018 ini juga
mengacu kepada Kebijakan-kebijakan di tingkat Provinsi dan
juga nasional, yang meliputi Rencana Kerja Pemerintah Pusat,

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2018


4

Renstra Kementerian Kesehatan, SPM nasional bidang


kesehatan dan juga rencana strategis Dinas Kesehatan Provinsi
Bengkulu.
Renja SKPD Puskesmas Pasar Kepahiang Tahun 2018
untuk selanjutnya akan menjadi acuan dalam penyusunan
Dokumen Rencana Kerja Anggaran Dinas Kesehatan Tahun
2018, termasuk di dalamnya dokumen Kebijakan Umum
Anggaran (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran (PPA) Dinas
Kesehatan tahun 2018.

1.2. Landasan Hukum


Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi
penyusunan Renja UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang tahun
2018 adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
2. Undang-undang Nomor 39 Tahun 2003 tentang
Pembentukan Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang
di Provinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4349);
3. Undang-undang nomor 1 tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (LEMBAGA Negara Repoblik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355):
4. Undanu-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentangPemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tnomor 4400);

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2018


5

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12
Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
59, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor
4844);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-
2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4700);
9. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992;
10. Peraturan Pemerintah Tnomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4575);

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2018


6

11. Peraturan Pemerintah Tnomor 57 Tahun 2005 tentang


Hibah Kepada Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4577);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4463);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4664);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembaguan Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Orgnisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2018


7

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor


19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4815);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekosentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2011 tentang
Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5219);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana
Perimbangan
23. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun
2010-2014;
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006,
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
Sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2018


8

tentang Pedoman Pengelolaan Keuanan Daerah ( Berita


Negara Tahun 2011 Nomor 310);
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010,
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008, tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
26. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 316/ Menkes/ VI/
2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan
Kesehatan Masyarakat Tahun 2009;
27. Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2008 tentang Dinas
Daerah di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Kepahiang;
28. Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Daerah
Kabupaten Kepahiang Tahun 2010-2015 (Lembaran Daerah
Kabupaten Kepahiang Tahun 2011 Nomor 06).

1.3. Maksud dan Tujuan


1.3.1. Maksud
Maksud dari penyusunan Rencana Kerja (Renja) UPTD
Puskesmas Pasar Kepahiang Tahun 2018 adalah sebagai
berikut:
1. Dihasilkannya dokumen perencanaan yang memuat
program dan kegiatan pembangunan kesehatan daerah
yang menjadi tolok ukur penilaian kinerja Puskesmas Pasar
Kepahiang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
selama tahun 2015.
2. Dihasilkannya dokumen perencanaan pembangunan
tahunan yang menjamin adanya korelasi atau sinergi
perumusan kondisi atau masalah kesehatan, perencanaan

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2018


9

dan arah kebijakan, serta perumusan strategi yang sesuai


dengan kebutuhan.
3. Dirumuskannya pedoman perencanaan pembangunan
kesehatan bagi seluruh penyelenggara dalam
melaksanakan tugas-tugas.
1.3.2. Tujuan
Tujuan dari penyusunan Rencana Kerja (Renja) UPTD
Puskesmas Pasar Kepahiang Tahun 2018 adalah sebagai
berikut:
1. Mengevaluasi capaian rencana kerja UPTD Puskesmas
Pasar Kepahiang tahun lalu dan capaian rencana strategis
(Renstra), serta menganalisis prospek pembangunan Tahun
2018 dengan memperhatikan kondisi pembangunan
kesehatan secara nasional dan regional.
2. Melakukan analisis terhadap pelayanan kesehatan di UPTD
Puskesmas Pasar Kepahiang terhadap Indikator Kinerja
Utama (IKU), Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM)
dan Indikator Kinerja Kunci (IKK).
3. Mengarahkan pencapaian visi dan misi UPTD Puskesmas
Pasar Kepahiang Tahun 2016-2021 ke dalam suatu strategi
pembangunan yang akan dilaksanakan pada Tahun 2018.
4. Menyusun kebijakan pembangunan Kesehatan Kabupaten
Kepahiang yang dituangkan dalam susunan prioritas
pembangunan, fokus setiap prioritas, sasaran prioritas,
serta program dan kegiatan Tahun 2018.
5. Mewujudkan sinergitas program dan kegiatan UPTD
Puskesmas Pasar Kepahiang dalam perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan dari seluruh
sektor pembangunan untuk mencapai target-target

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2018


10

pembangunan pada tahun rencana serta mewujudkan


efisiensi alokasi sumber daya pembangunan.
6. Menyusun kaidah-kaidah pelaksanaan aspek-
aspekpembangunan dan penganggaran.

1.4. Sistematika Renja UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang


BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Mengemukakan pengertian ringkas tentang Renja


UPTD, proses penyusunan Renja Puskesmas Pasar
Kepahiang, keterkaitan antara Renja Puskesmas
pasar Kepahiang dengan dokumen RKPD, Renstra
SKPD, dengan Renja K/L dan Renja
provinsi/Kabupaten/kota, serta tindak lanjutnya
dengan proses penyusunan RAPBD.
1.2. Landasan hukum memuat penjelasan tentang
undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan
daerah, dan kewenangan UPTD Puskesmas Pasar
Kepahiang, serta pedoman yang dijadikan acuan
dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran
UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang.
1.3. Maksud dan tujuan memuat penjelasan tentang
maksud dan tujuan dari penyusunan Renja UPTD
Puskesmas Pasar Kepahiang.
1.4. Sistematika penulisan menguraikan pokok bahasan
dalam penulisan Renja UPTD Puskesmas Pasar
Kepahiang, serta susunan garis besar isi.

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA UPTD PUSKESMAS


PASAR KEPAHIANG TAHUN LALU

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2018


11

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja UPTD Puskesmas Pasar


Kepahiang Tahun Lalu

Bab ini memuat kajian (review) terhadap hasil


evaluasi pelaksanaan Renja UPTD Puskesmas Pasar
Kepahiang tahun lalu. Selanjutnya dikaitkan
dengan pencapaian target Renstra UPTD Puskesmas
Pasar Kepahiang tahun-tahun Sebelumnya.
2.2. Analisis Kinerja Pelayanan UPTD Puskesmas Pasar
Kepahiang

Berisi kajian terhadap capaian kinerja pelayanan


UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang berdasarkan
indikator kinerja yang sudah ditentukan sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008,
jenis indikator yang dikaji, disesuaikan dengan
tugas dan fungsi masing-masing UPTD Puskesmas
Pasar Kepahiang, serta ketentuan peraturan
perundang-undangan yang terkait dengan kinerja
pelayanan.
2.3. Isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi
UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang

Subbab ini berisi uraian mengenai:


1. Sejauhmana tingkat kinerja pelayanan UPTD
Puskesmas Pasar Kepahiang dan hal kritis yang
terkait dengan pelayanan UPTD Puskesmas Pasar
Kepahiang;
2. Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam
menyelenggarakan tugas dan fungsi UPTD
Puskesmas Pasar Kepahiang;

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2018


12

3. Dampaknya terhadap pencapaian visi dan misi


kepala daerah, terhadap capaian program
nasional/global;
4. Tantangan dan peluang dalam meningkatkan
pelayanan UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang;
2.4. Review Terhadap Rancangan Awal UPTD Puskesmas
Pasar Kepahiang Sub-bab ini berisikan uraian
mengenai:
1. Proses yang dilakukan yaitu membandingkan
antara rancangan awal UPTD Puskesmas Pasar
Kepahiang dengan hasil analisis kebutuhan;
2. Penjelasan mengenai alasan proses tersebut
dilakukan;
3. Penjelasan temuan-temuan setelah proses
tersebut dan catatan penting terhadap
perbedaan dengan rancangan awal UPTD
Puskesmas Pasar Kepahiang.

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN


3.1 Telaahan terhadap kebijakan nasional dan
sebagaimana dimaksud, yaitu penelaahan yang
menyangkut arah kebijakan dan prioritas
pembangunan nasional dan yang terkait dengan
tugas pokok dan fungsi UPTD Puskesmas Pasar
Kepahiang.

3.2 Tujuan dan Sasaran Renja UPTD Puskesmas Pasar


Kepahiang

Subbab ini berisi perumusan tujuan dan sasaran


yang didasarkan atas rumusan isu-isu penting
penyelenggaraan tugas dan fungsi UPTD Puskesmas
Pasar Kepahiang yang dikaitkan dengan sasaran

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2018


13

target kinerja Renstra UPTD Puskesmas Pasar


Kepahiang.
3.3 Program dan Kegiatan Tahun 2018

Berisikan penjelasan mengenai:


a. Faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan
terhadap rumusan program dan kegiatan.
b. Uraian garis besar mengenai rekapitulasi
program dan kegiatan, yang meliputi:
1) Jumlah program dan jumlah kegiatan.
2) Sifat penyebaran lokasi program dan kegiatan

BAB IV PENUTUP

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2018


14

BAB II

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2018


15

BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA UPTD PUSKESMAS PASAR
KEPAHIANG TAHUN 2016

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja UPTD Puskesmas Pasar


Kepahiang Tahun 2016 dan Capaian Renstra UPTD
Puskesmas Pasar Kepahiang
Sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8
tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah, setiap dokumen perencanaan harus dievaluasi dalam
pelaksanaannya. Oleh karena itu dalam Rencana Kerja UPTD
Puskesmas Pasar Kepahiang Dinas Kesehatan Kabupaten
Kepahiang Tahun 2018 juga harus dilakukan evaluasi terhadap
dokumen Rencana Kerja Tahun 2015. Evaluasi terhadap
Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang meliputi
3 (tiga) hal, yaitu realisasi program/kegiatan yang tidak
memenuhi target kinerja hasil/keluaran yang direncanakan;
realisasi program/kegiatan yang telah memenuhi target kinerja
hasil/keluaran yang direncanakan dan realisasi
program/kegiatan yang melebihi target kinerja hasil/keluaran
yang direncanakan. Selain itu juga dibahas mengenai Implikasi
yang timbul terhadap target capaian program Renstra UPTD
Puskesmas Pasar Kepahiang dan Kebijakan/tindakan
perencanaan dan penganggaran yang perlu diambil untuk
mengatasi faktor-faktor penyebab tersebut.
Dari Tabel 2.1. Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan
Renja UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang dan Pencapaian
Renstra UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang s.d. Tahun 2015 (di
bawah), yang dapat dilakukan evaluasi secara

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2018

17
16

berkesinambungan adalah indikator kinerja hasil (outcome) dan


indikator kinerja keluaran (output), oleh karena indikator kinerja
tersebut sudah mengacu kepada indikator kinerja yang tertuang
dalam dokumen RPJMD dan Rencana Strategis Dinas
Kesehatan.
Pada tabel 2.1 tersebut, terdapat 16 program yang telah
dilaksanakan pada tahun 2016 dengan jumlah indikator
kinerja hasil sebanyak 73 indikator. Namun demikian belum
seluruh program/kegiatan tercapai indikator kinerja hasilnya.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa realisasi fisik/keuangan
secara keseluruhan adalah 99,99% dari total pagu indikatif
UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang sebesar Rp. 690.413.556
0,00. Kegiatan yang telah mencapai realisasi
fisik/keuangan 100% adalah kegiatan yang bersumber dana
APBD (BOK) dimana kegiatan program terkait MDGs1,4,5,6,
dan 7antara lain program GIZI. KI-KB,, P3M (imunisasi dan
surveilans), P2 (TB dan HIV/ AIDS), KESLING serta Dukungan
Manajemen Puskesmas, Sedangkan kegiatan yang bersumber
dari dana JKN dan Rutin mempunyai realisasi fisik/ keuangan
999,99%. Sedangkan capaian keluaran (output) dari seluruh
program / kegiatan hampir seluruhnya terealisasi dengan baik.
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan
anggaran sebesar Rp. 42.937.550,00, proporsi realisasi
anggaran sebesar 93,18%

Indikator programnya adalah Terwujudnya pelayanan yang


optimal dalam penyelenggaraan administrasi perkantoran.
a. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan
Listrik, anggaran Rp. 2.337.550,00, Realisasi anggaran
97%.

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2018


17

Indikator output kegiatannya adalah terselenggaranya


kegiatan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik.
b. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan, anggaran Rp.
13.500.000,00, Realisasi anggaran 98%.

Indikator output kegiatannya adalah terlaksananya jasa


administrasi keuangan.
c. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor, anggaran Rp.
1.100.000,00, Realisasi anggaran 100%.

Indikator output kegiatannya adalah terlaksananya


kegiatan jasa kebersihan kantor.
d. Penyediaan Alat Tulis Kantor, anggaran Rp. 2.400.000,00,
Realisasi anggaran 100%.

Indikator output kegiatannya adalah tersedianya alat tulis


kantor dinas kesehatan.
e. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor, anggaran Rp. 1.000.000,00, Realisasi
anggaran 100%.

Indikator output kegiatannya adalah tersedianya


komponen instalasi listrik.
f. Penyediaan Jasa Tenaga Kontrak, anggaran Rp.
12.000.000,00, Realisasi anggaran 100%.

Indikator output kegiatannya adalah tersedianya Nakes


PTTD untuk kelancaran program kesehatan.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
dengan anggaran sebesar Rp. 10.600.000,00, proporsi
realisasi anggaran sebesar 99%

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2018


18

Indikator programnya adalah meningkatnya sarana dan


prasarana aparatur.
a. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan
Dinas/Operasional, anggaran Rp. 9.920.000,00, Realisasi
anggaran 100%.

Indikator output kegiatannya adalah tersedianya biaya


pemeliharaan rutin kendaraan operasional Dinas
Kesehatan dan UPTD.
3. Pelayanan Kesehatan (JKN), anggaran sebesar Rp.
522.476.000,00, proporsi realisasi anggaran sebesar 99,99%

Indikator programnya adalah masyarakat miskin mendapat


pemeliharaan Jaminan Kesehatan.
a. Jasa Pelayanan Kesehatan, anggaran Rp. 365.733.200,00,
Realisasi anggaran 100%.

Indikator output kegiatannya adalah tersedianya biaya


jasa pelayanan tenaga kesehatan UPTD Puskesmas Pasar
Kepahiang.
b. Barang dan jasa, anggaran Rp. 133. 245.150,00 Realisasi
anggaran 99,99% dengan sub rincian sebagai berikut :
Bahan Habisi Pakai (BHP) Rp. 114.944.720,00 realisai
anggaran 93,77%
Bahan material (obat) Rp. 23.497.650,00 realisasai
anggaran 100%
Perawatan Kendaraab bermotor Rp. 7.799.428,00
realisasai anggaran 100%
Cetak dan Penggandaan Rp. 19.530.000,00 realisasai
anggaran 100%
Perjalanan dinas Rp. 14.100.000,00 realisasi anggaran
77.04 %

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2018


19

c. Belanja modal, anggaran Rp. 23.497.650,00 realisasi


anggaran 100%

4. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dengan anggaran


sebesar Rp. 125.000.000,00, proporsi realisasi anggaran
sebesar 100%

Indikator programnya adalah terlaksananya pelayanan


Usaha Kesehatan Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Pasar Kepahiang.
a. Upaya menurunkan prevalensi Gibur/ Gikur (MDGs 1),
anggaran Rp. 28.984.670,00, Realisasi anggaran 100%.

Indikator output kegiatannya adalah terlaksananya


pelayanan dan penanganan kasus gibur/ gikur di wilayah
kerja Puskesmas Pasar Kepahiang.
b. Upaya menurunkan angka kematian balita (MDGs 4),
anggaran Rp. 68.500.000,00, Realisasi anggaran 100%.

Indikator output kegiatannya adalah terlaksananya


pelayanan perawatan dan kesehatan balita.
c. Upaya menurunkan angka kematian dan mewujudkan
akses kespro bagi semua (MDGs 5), anggaran Rp.
256.647.650,00, Realisasi anggaran 90,62%.

Indikator output kegiatannya adalah terlaksananya


pelayanan dan kesehatan ibu.
d. Upaya pengendalian penyakit menular (MDGs 6),
anggaran Rp. Realisasi anggaran 100% Indikator output
kegiatannya adalah terdeteksinya dan pencegahan
penularan yang lebih luas dari penyakit menular yang
ditimbulkan.

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2018


20

e. Upaya meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber


air minum dan sanitasi dasar yang layak (MDGs 7),
anggaran Rp. Realisasi anggaran 100% Indikator output
kegiatannya adalah meningkatnya akses masyarakat
terhadap akses air minum dan sanitasi dasar layak.
f. Dukungan Manajemen, anggaran Rp. Realisasi
anggaran 100% Indikator output kegiatannya adalah
terselenggaranya P1,P2,dan P3 di Puskesmas secara
optimal untuk mendukung pencapaian SPM.

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2018


21

Tabel 2.1
Rekapitulasi Hasil Evaluasi Pelaksanaan Renja UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang s/d Tahun 2016
Kabupaten Kepahiang

Urusan/Bidang Urusan
Kode Pemerintahan Daerah dan Keluaran (Output) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
Program/Kegiatan
1 2 3 4 5 6
URUSAN WAJIB KESEHATAN
DINAS KESEHATAN
PROGRAM PELAYANAN
1 02 1.02.01 01 ADMINISTRASI 32.337.550,00 32.032.020,00 99
PERKANTORAN
Terselenggaranya Kegiatan Jasa
Penyediaan Jasa Komunikasi,
1 02 1.02.01 01 02 Komunikasi, Sumber Daya Air 2.337.550,00 2.257.020,00 97
Sumber Daya Air dan Listrik
dan Listrik
Penyediaan Jasa Administrasi Terlaksananya Jasa
1 02 1.02.01 01 07 13.500.000,00 13.275.000,00 98
Keuangan Administrasi Keuangan

Penyediaan Jasa Kebersihan Terlaksananya Kegiatan Jasa


1 02 1.02.01 01 08 1.100.000,00 1.100.000,00 100
Kantor Kebersihan Kantor
Tersedianya Alat Tulis Kantor
1 02 1.02.01 01 10 Penyediaan Alat Tulis Kantor 2.400.000,00 2.400.000,00 100
Puskesmas pasar kepahiang
Penyediaan Komponen
Tersedianya Komponen Instalasi
1 02 1.02.01 01 12 Instalasi Listrik / Penerangan 1.000.000,00 1.000.000,00 100
Listrik
Bangunan Kantor
Penyediaan Jasa Tenaga Tersedianya Nakes PTTD untuk
1 02 1.02.01 01 19 12.000.000,00 12.000.000,00 100
Kontrak kelancaran program kesehatan
Urusan/Bidang Urusan
Kode Pemerintahan Daerah dan Keluaran (Output) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
Program/Kegiatan
1 2 3 4 5 6
Pemeliharaan rutin/ berkala Tersedianya biaay pemeliharaan
1 02 1.02.01 02 24 10.600.000,00 10.533.902,00 99
kendaraan dinas/ operasional rutin kendaraan dinas
22

Urusan/Bidang Urusan
Kode Pemerintahan Daerah dan Keluaran (Output) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
Program/Kegiatan
1 2 3 4 5 6

PROGRAM UPAYA
558.288.573,00 555.613.305,00 99,52
KESEHATAN MASYARAKAT
1 02 1.02.01 16
Masyarakat miskin mendapat
1 02 1.02.01 16 17 Pelayanan Kesehatan (JKN) pemeliharaan Jaminan 522.476.000,00 514.270.207,00 98,42
Kesehatan
Urusan/Bidang Urusan
Kode Pemerintahan Daerah dan Keluaran (Output) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
Program/Kegiatan
1 2 3 4 5 6
BANTUAN OPERASIONAL
1 02 1.02.01 16 125.000.000,00 125.000.000,00 97,09
KESEHATAN (BOK)

680.415.827,00 672.072.248,00 98,77

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2018


23

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang


Tabel 2.2
Pencapaian Kinerja Pelayanan UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang
TARG TARGET RENSTRA SKPD REALISASI CAPAIAN
Catat
ET
an
NO INDIKATOR SPM/N
Anali
ASION 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2011 2012 2013 2014 2015 2016 sis
AL

1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 15 17
1 Cakupan Kunjungan ibu 95% 93.1 95.4 105 100, 101 76,3%
95% 84% 86% 90% 93% 95% 95%
Hamil K-4 % % % 9% %
2 Cakupan Komplikasi 65% 27%
97,7 98.4 171, 144, 130,
Kebidanan yang 80% 83% 84% 86% 80% 80% 80%
% % 4% 7% 8%
ditangani
3 Cakupan Pertolongan 90% 87,2%
persalinan oleh tenaga 112, 101, 104,
90% 84% 86% 88% 89% 90% 90% 87% 100
kesehatan yang memiliki 3% 7% 2%
kompetensi kebidanan
4 Cakupan pelayanan nifas 90% 109, 81.2 98.2 87,7 92,7%
90% 87% 84% 86% 86% 90% 90% 87%
6% % % %
5 Cakupan Neonatus 75% 181,6
165 92,3 103,
dengan komplikasi yang 80% 80% 65% 70% 75% 80% 90% - - %
% % 2
ditangani
6 Cakupan kunjungan bayi 90% 96.0 74.7 82.7 116,8
90% 90% 85% 86% 87% 90% 92% 59% %
2% 5% 7%
7 Cakupan Desa/kelurahan 100%
100 100 86.3 86.3 85.7 82.0
Universal Child 100% 85% 90% 93% 59%
% % 6% 6% 1% 5%
Immunization
8 Cakupan Pelayanan anak 85% 48,3 50.8 51.7 55.8 75,1 86,9%
90% 90% 80% 81% 83% 85% 87%
balita % % % % %
9 Cakupan Pemberian MP- 100 100%
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
ASI pada anak usia 6-24 100% %
% % % % % % % % % % %
bulan
10 Cakupan balita gizi 100 100%
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
buruk mendapat 100% %
% % % % % % % % % % %
perawatan
11 Cakupan penjaringan 65% 100%
100 12.1 91.0 95.4
kesehatan siswa SD & 100% 85% 92% 94% 95% 96% 12%
% 5% 3% 5%
setingkat
12 Cakupan peserta KB 65% 53,5 65,3 76.3 67%
70% 70% 75% 75% 75% 75% 75% 84% 77%
Aktif % % %
13 Cakupan penemuan dan
penanganan penderita 100%
penyakit
a. AFP Rate per 100.000 100 100 100 100 100 100 100 100
100% 0%
penduduk <15 tahun % % % % % % % %
b. Penemuan pederita 100 42% 4.01 5.63 2.77 2.44 19,5%
100% 16%
pneumonia balita % % % % %
c. Penemuan pasien baru 80% 43.0 49.5 5.10 8.18 66%
100% 85% 85% 41%
TB BTA positif 0% 0% % %
d. Penderita DBD yang 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100%
100%
ditangani % % % % % % % % %
e. Penemuan penderita 60% 31.1 74.7 31.5 1,39 29%
100% 90% 37%
diare 1% 5% 6% %
14 Cakupan Pelayanan
36,2 37,2 21,5 22,0 22.3 22.7 33,1
kesehatan dasar pasien 100%
5% 5% 5% 5% 5% 5% 8%
masyarakat
15 Cakupan pelayanan 11,3%
100 1.00 0.76 0.51 4.30 12,2
kesehatan rujukan pasien 100% 4,3%
% % % % % 8
masyarakat miskin
16 Cakupan pelayanan
gawat darurat level 1
100 0.03 0.02 0.02 0.03 100
yang harus diberikan 100%
% % % % % %
sarana kesehatan (RS) di
kab/kota
17 Cakupan Desa/Kel 100%
mengalami KLB yang 100 100 100
100% 0% 0%
dilakukan penyelidikan % % %
epidemiologi <24 jam
24

18 Cakupan Desa Siaga 100 68.1 68.1 98.3 100 100 30%
80% 82% 78% 81% 85% 80%
Aktif % 8% 8% 2% % %
77.1 79.6 83.1 74.5
0% 0% 2% 7%

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


25

Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat telah


berjalan pada jalurnya, namun masih kurang maksimal. Hal ini
ditunjukkan dengan rendahnya beberapa cakupan pelayanan
kesehatan, seperti cakupan kunjungan ibu hamil K-4 (76,3%),
cakupan peserta KB Aktif (67%), cakupan penemuan pneumonia
balita (20%),cakupan penderita diare ( 29 %).
Target Penemuan pasien baru TB BTA positif pada tahun
2016 adalah 85%, sedangkan pencapaiannya hanya 66%, hal ini
disebabkan karena masih banyak penderita yang dikirim ke
PPM maupun PRM/RSUD untuk pemeriksaan sputum dan
penjaringan kasus belum optimal dan penyuluhan masalah TB
di Puskesmas maupun di Posyandu belum ada keterkaitan
lintas program maupun lintas sektor dan melibatkan seluruh
perangkat yang ada di desa. Ke depan penderita yang dirujuk
tersangka suspek TB harus difixsasi terlebih dahulu di UPK
Satelit, untuk mendapatkan hasil yang akurat dan keterlibatan
lintas program maupun lintas sektor untuk mendapatkan
peningkatan kasus kontak serumah, PMT, dan PMO.
Target API <1%, sedangkan pencapaian 3 orang (0,00003).
Target HIV/AIDS 0,05 dengan pencapaian 0,005, hal ini
disebabkan masih ada anak yang belum mendapat KIE
mengenai HIV/AIDS dan faktor resiko yang belum dilakukan
penyuluhan dan VCT atau mobile.
Penanganan dan penanggulangan kasus diare di
Puskesmas tahun 2016 belum maksimal. Target penemuan
diare adalah 90% dari jumlah penduduk, sedangkan pencapaian
sebesar 29%. Hal ini tentu saja sangat jauh dari target yang
sudah ditetapkan. Beberapa kendala yang ditemui pengelola
program antara lain: kurang aktif pengelola program dalam
mencatat kasus diare di Puskesmas serta dari bidan desa,
26

sehingga laporan tidak dikirim ke Dinas Kesehatan;


perpindahan tenaga kesehatan tanpa disertai serah terima ke
pengelola yang baru; dana Puskesmas yang tidak merata untuk
program diare. Ke depan perlu dilakukan pelacakan kasus diare
dan Bimtek program diare ke pengelola program di Puskesmas.
Target penemuan Pneumonia adalah 2% dari jumlah
balita yaitu 46 orang, sedangkan pencapaiannya hanya 9 orang
(19,5%). Beberapa masalah yang ditemui adalah kurang
pengetahuan dan kurang mendetail/mendalam melakukan
pemeriksaan dan menjaring bayi balita yang datang ke
Puskesmas. Bisa jadi kasus pneumonia seperti fenomena
gunung es, banyak tetapi sedikit yang dilaporkan; terdapat
perbedaan dalam penegakan diagnosa antara dokter di
Puskesmas; pelaporan yang masih rendah. Alternatif
pemecahan masalah ke depan antara lain pelatihan tatalaksana
ISPA Pneumonia bagi pengelola program di Puskesmas dan
Rumah Sakit dan Bimtek program ISPA Pneumonia ke pengelola
program.
Cakupan pelayanan dasar masyarakat miskin belum
mencapai target dikarenakan masih banyak sarkes strata 1
yang tidak mengirim ke Dinkes. Solusinya Dinkes mengirimkan
surat ke seluruh Sarkes strata 1 untuk dapat melaporkan
kunjungan pasien setiap triwulan. Cakupan pelayanan
kesehatan rujukan masyarakat miskin belum mencapai target
dikarenakan digunakan penyebut adalah seluruh masyarakat
miskin, dimana tidak semua masyarakat miskin perlu
pelayanan kesehatan rujukan di Sarkes strata 2 dan 3.
Cakupan desa siaga aktif pada tahun 2016 sudah
mencapai 100% (119 desa) dari 80% target SPM Nasional,
namun dalam pelaksanaannya belum mencapai desa siaga

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


27

mandiri, ini dikarenakan terjadinya perubahan perangkat desa


dalam kurun waktu 5-6 tahun.

2.3. Isu-isu Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi UPTD Puskesmas


Pasar Kepahiang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN),
telah mengubah pola perencanaan yang ada, dimana Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menyusun perencanaan
berdasarkan pagu indikatif dan produk perencanaan yang
disusun merupakan hasil dari proses perencanaan yang telah
memadukan proses politik, proses teknokratik, proses
partisipatif dan proses bottom-up dan top down, yang disebut
dengan istilah dari Shopping List ke Working Plant.
Keterpaduan proses perencanaan ini diharapkan akan
lebih banyak dapat menampung aspirasi masyarakat yang
selama ini seolah-olah hanya sebagai pelengkap dalam proses
perencanaan. Kecilnya realisasi dari usulan yang disampaikan
masyarakat melalui musyawarah perencanaan pembangunan
(Musrenbang) yang dapat tertampung dalam anggaran
pendapatan dan belanja daerah selama ini, memberikan
indikasi terhadap kebenaran pernyataan di atas.
Untuk dapat mendukung kondisi yang diinginkan,
kemampuan teknis perencanaan perlu ditingkatkan, sehingga
dapat mendorong berkembangnya aspirasi masyarakat dan
mengusulkannya dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang memang
benar-benar dibutuhkan untuk membawa ke arah yang lebih
baik lagi, bukan kegiatan-kegiatan yang diinginkan seperti
kebanyakan usulan selama ini.
Pada umumnya kualitas penyelenggaraan perencanaan
pembangunan bidang Kesehatan di Puskesmas Pasar Kepahiang

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


28

mengalami peningkatan. Beberapa indikator yang menyebabkan


adanya peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan
tersebut meliputi:
1. Tersedianya sarana dan prasarana serta sumber pembiayaan
yang cukup untuk kelancaran pelaksanaan tugas-tugas
Puskesmas Pasar Kepahiang;
2. Adanya penyelenggaraan mekanisme perencanaan
pembangunan yang bersifat partisipatif;
3. Adanya keterlibatan berbagai unsur pemangku kepentingan
pembangunan antara lain: DPRD, LSM, Lembaga masyarakat,
organisasi profesi, dan sektor swasta;
4. Meningkatnya konsistensi antara dokumen perencanaan
dengan mekanisme penyusunan anggaran;
5. Meningkatnya efektifitas produk-produk pengembangan dan
penelitian berupa hasil kajian, yang dijadikan acuan dalam
pelaksanaan pembangunan.

Namun peningkatan kualitas penyelenggaraan


perencanaan pembangunan tersebut belum diikuti oleh
peningkatan kualitas produk perencanaan. Beberapa
permasalahan yang dihadapi oleh Puskesmas Pasar Kepahiang g
dalam peningkatan kualitas produk perencanaan pembangunan
bidang kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Perubahan peraturan perundangan dan pedoman yang
mengatur mekanisme perencanaan;
2. Kemampuan Sumber Daya Manusia yang masih terbatas;
3. Masih kurangnya pemanfaatan teknologi informasi dalam
pengelolaan data dan informasi;
4. Belum tersedianya prosedur standar operasional perencanaan
untuk mendukung pelaksanaan tupoksi;

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


29

5. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam proses


pembangunan bidang kesehatan;
6. Dalam pelaksanaannya, perencanaan pembangunan sering
tidak tepat waktu/tidak sesuai jadwal yang ditetapkan. Hal
ini dikarenakan proses dan mekanismenya yang
membutuhkan siklus waktu yang panjang dalam rangkaian
kegiatan yang berurutan;
7. Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi
program-program pembangunan bidang kesehatan yang
dikaitkan dengan dokumen-dokumen perencanaan;
8. Adanya kepentingan-kepentingan yang bersifat politis yang
harus diakomodasi dalam perencanaan maupun
penganggaran.

Terwujudnya keadaan sehat dipengaruhi oleh berbagai


faktor, yang tidak hanya menjadi tanggungjawab sektor
kesehatan, melainkan juga tanggungawab dari berbagai sektor
terkait lainnya, disamping tanggungjawab individu dan
keluarga. Dalam penyelenggaraan pembangunan, Puskesmas
Pasar Kepahiang dapat bersinergi secara dinamis dengan lintas
sektor di wilayah kerha Puskesmas Pasar Kepahiang.
Utuk mengurangi kesenjangan yang terjadi dalam
pembangunan kesehatan, diperlukan pemikiran tidak
konvensional mengenai kebijakan program kesehatan
masyarakat dan sektor kesehatan pada umumnya untuk
mencakup determinan kesehatan lainnya, terutama yang berada
di luar domain sektor kesehtan. Reformasi kesehatan
masyarakat yang meliputi reformasi kebijakan SDM kesehatan,
Reformasi kebijakan pembiayaan kesehatan, reformasi
kebijakan pelayanan kesehatan dan reformasi untuk kebijakan

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


30

yang terkait dengan terselenggaranya good Govermance sudah


harus dilakukan.
Dibutuhkan pula perhatian pada akar masalah yang ada,
diantaranya faktor sosial ekonomi yang membutuhkan situasi
dimana masyarakat tumbuh, belajar, hidup, bekerja dan
terpapar serta rentan terhadap penyakit dan komplikasinya
dalam rangka meningkatkan derajad kesehatan masyarakat dan
mencapai target nasional (RPJPN, RPJMN, dan RPJPK), target
regional dan target global (MDGs).
Pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kabupaten
Kepahiang sampai pada tahun 2016 telah berjalan dengan baik.
Hal ini dapat dilihat pada beberapa indikator yang
menunjukkan keberhasilan pelaksanaan pembangunan
kesehatan itu sendiri. Tercapainya beberapa target pada
indikator kunci yang ditetapkan memang menjadi alat ukur
keberhasilan pembangunan kesehatan. Misalnya angka
kematian bayi dan balita serta angka kematian ibu yang
menurun dibandingkan tahun 2015.
Namun berbagai capaian yang sudah diperoleh, tentunya
bukan suatu hal yang membuat Dinas Kesehatan Kabupaten
Kepahiang harus berpuas diri tetapi harus tetap terus berupaya
untuk meningkatkan kinerja dengan memanfaatkan berbagai
fasilitas dan sumber daya manusia kesehatan yang ada.
Isu penting yang masih menjadi permasalahan kesehatan
sampai tahun 2015 adalah masih tingginya angka kasus gizi
kurang dan masih ditemukannya kasus gizi buruk. Disamping
upaya dan fokus yang serius untuk menurunkan AKB (angka
kematian bayi), AKABA (angka kematian balita) dan AKI (angka
kematian ibu) sampai tingkat yang serendah-rendahnya.

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


31

Sampai saat ini permasalahan angka kesakitan (morbiditas)


masih belum stabil. Belum tertanganinya berbagai jenis
penyakit menular seperti malaria, TB Paru dan munculnya
beberapa penyakit baru semakin menambah beban Dinas
Kesehatan disamping semakin tingginya angka penyakit tidak
menular seperti ISPA dan demam berdarah.
2.3.1. Permasalahan dan Hambatan yang Dihadapi Dalam
Menyelenggarakan Tugas dan Fungsi Puskesmas Pasar
Kepahiang
2.3.2. Hasil analisis perkembangan dan masalah kesehatan
selanjutnya dipadukan dengan batasan tugas dan peran
Puskesmas Pasar Kepahiang serta dengan memperhatikan
perkembangan dan tantangan yang mutakhir dewasa ini,
maka isu strategis yang dihadapi oleh Puskesmas Pasar
Kepahiang adalah sebagai berikut:
1. Upaya Kesehatan
a. Pelayanan Kesehatan
Upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat telah berjalan pada jalurnya, namun
masih kurang maksimal. Hal itu ditunjukkan dengan
rendahnya beberapa cakupan pelayanan kesehatan,
seperti cakupan kunjungan ibu hamil K-4 (76,3%),
cakupan peserta KB Aktif (67%), cakupan penemuan
pneumonia balita (20%),cakupan penderita diare ( 29
%).
b. Angka Kesakitan dan Kematian
2.3.3. Berdasarkan data profil Puskesmas dan Program
Kesehatan Ibu dan Anak, angka kematian neonatus (0-28
hari) di Puskesmas Pasar Kepahiang tahun 2016 sebesar
6 per 1.000 KH. Berdasar jenis kelamin AKN laki-laki

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


32

sebesar 2/1000 KH lebih rendah dari pada AKN


perempuan yaitu sebesar 4 per 1000 KH. Penyebab
kematian bayi neonatal umur 0-28 hari berdasarkan
laporan puskesmas disebabkan oleh Asphyxia, BBLR,
infeksi dan kematian disebabkan hal lainnya.
Pada tahun 2016 dari sebanyak 2.719 bayi,
kelahiran hidup di Kabupaten Kepahiang sebanyak
2.531 bayi, dan jumlah kematian (Neonatal + bayi)
sebanyak 594 orang. Di Puskesmas Pasar Kepahiang
pada tahun 2016 tidak terdapat angka kematian ibu
hal ini dipengaruhi karena penanganan komplikasi
persalinan dan deteksi resti ditanggulangi dengan
benar, serta rujukan yang tepat.

Permasalahan selanjutnya terkait dengan


pelayanan kesehatan adalah pola penyakit yang
ditemukan di fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Gambaran 10 penyakit terbanyak tahun 2016
sebagai penyebab kesakitan di Kabupaten Kepahiang
secara berturut-turut adalah Ispa (432 kasus),
Hipertensi (363 kasus), Dispepsia ( 229 kasus),
Mialgia (197 kasus) Penyakit kulit alergi (182 kasus),
Penyakit THT (170 kasus), Gastritis (120 kasus),
Trauma/vulvus (112 kasus), Reumatik (96 kasus),
Febris (91 kasus). Hal ini disebabkan berbagai
macam faktor seperti pencemaran lingkungan,
perubahan iklim, keadaan daya tahan tubuh yang
menurun, status gizi dan imunisasi. Upaya yang
dapat dilakukan untuk menurunkan kasus ISPA
kedepannya diantaranya penyuluhan kepada ibu-ibu
perlu ditingkatkan lagi dan dilaksanakan secara

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


33

berkesinambungan, menjaga keadaan giziz anak


seperti memberikan ASI Eksklusif, melakukan
imunisasi pada anak, hindari kontak dengan
penderita dan membiasakan cuci tangan dengan
teratur setelah kontak dengan penderita ISPA dan
pembagian masker disekolah maupun masyarakat.
c. Penanganan dan penanggulangan terhadap penyakit
menular
Penanganan dan penanggulangan terhadap
penyakit menular telah dilaksanakan walau belum
maksimal. Masih tingginya penderita penyakit
malaria, DBD, diare, pneumonia dan TB Paru
diharapkan menjadi perhatian. Penyakit yang tidak
menular juga diharapkan mendapat perhatian karena
jumlah penderitanya meningkat setiap tahun (ISPA,
Hipertensi, penyakit kulit, radang sendi, karies gigi,
penyakit darah tinggi, febris, gastritis dan
sebagainya).
Dari data profil Puskesmas Pasar Kepahiang
tahun 2016 di Puskesmas Pasar Kepahiang tercatat
sebanyak 250 TB Paru suspek. Dari hasil
pemeriksaan diketahui ada sebanyak 25 penderita
TB+, 100% diobati dengan kesembuhan sebanyak 25
penderita.
Penyakit HIV telah sejak lama menyita perhatian
berbagai kalangan, tidak hanya terkait dengan
dominan kesehatan saja. Di Puskesmas Pasar
Kepahiang pada tahun 2016 jumlah kasus pengidap
HIV yang dilaporkan sebanyak 0 kasus, AIDS
sebanyak 0 kasus. Gambaran kasus HIV menurut

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


34

kelompok umur menunjukkan bahwa sebagian besar


kasus baru HIV terdapat pada usia 40-49 tahun.
Tahun 2016 di Puskesmas Pasar Kepahiang
jumlah target penemuan sebanyak 572 kasus diare
atau 25% dari jumlah penduduk balita, sedangkan
pencapaian sebesar 27,62% atau 158 orang. Hal ini
tentu saja sangat jauh dari target yang sudah
ditetapkan. Beberapa kendala yang ditemui pengelola
program antara lain: kurang aktif pengelola program
dalam mencatat kasus diare di Puskesmas serta dari
bidan desa, sehingga laporan tidak dikirim ke Dinas
Kesehatan; perpindahan tenaga kesehatan tanpa
disertai serah terima ke pengelola yang baru; dana
Puskesmas yang tidak merata untuk program diare.
Ke depan perlu dilakukan pelacakan kasus diare dan
Bimtek program diare ke pengelola program di
Puskesmas.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) salah
satu penyakit menular yang upaya penurunan
kasusnya terkait dengan komitmen nasional, dan
sering muncul sebagai KLB dengan angka kesakitan
dan kematian yang relatif tinggi.Kasus DBD di
Puskesmas Pasar Kepahiang terjadi lonjakan kasus
yakni sekitar 26 kasus dimana pada tahun 2015
sebanyak 19 kasus dan di tahun 2016 sebanyak 37
kasus hal ini disebakan belum adanya kesadaran
masyarakat untuk melakukan PSN secara rutin
melalui tehnik 3 M.
d. Visi sehat pada masa mendatang akan bertumpu
kepada pencapaian Desa Sehat yang dimulai pada

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


35

lingkup keluarga. Strategi khusus yang telah


dikembangkan di Puskesmas Paar Kepahiang melalui
Desa/Kelurahan Siaga untuk mendukung upaya
penanganan berbagai masalah kesehatan dengan
basis UKBM. Namun demikian, dalam
pelaksanaannya masih dalam tataran konseptual dan
belum memiliki kemandirian manajerial yang
memadai untuk mendukung peningkatan
aksesibilitas pelayanan.
2. Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan
Pada era reformasi dan desentralisasi ini,
keterbukaan publik terhadap pelayanan kesehatan
sudah menjadi suatu tuntutan yang harus dipenuhi
oleh UPTD penyelenggara pelayanaan kesehatan. Akses
dan mutu pelayanan kesehatan yang dijadikan sebagai
hasil antara, sangat berpengaruh terhadap pencapaian
hasil akhir dalam pelaksanaan pembangunan bidang
kesehatan adalah penyelenggaraan pelayanan
kesehatan dasar baik yang dilaksanakan di Puskesmas,
Rumah Sakit maupun swasta termasuk dunia usaha.
Akses dan kualitas pelayanan yang berkualitas
masih rendah terutama dalam penyediaan sarana dan
fasilitas kesehatan yang memadai, masih adanya
masyarakat miskin yang belum masuk quota karena
adanya intervensi dari luar, keterbatasan dana, dan
belum adanya kriteria/indikator miskin yang baku.
Beberapa hal yang muncul terkait dengan isu
pemenuhan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
muncul dalam pelaksanaan penjaringan aspirasi

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


36

masyarakat yang telah dilaksanakan, diantaranya


yaitu:
a. Peningkatan akses pelayanan kesehatan melalui
pembangunan sarana kesehatan di tingkat desa,
pemenuhan ambulance dan puskesmas keliling juga
pemenuhan sarana kesehatan rujukan.
b. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan melalui
peningkatan performance, keterampilan petugas
pelayanan dan melalui penilaian kualitas pelayanan
dengan akreditasi puskesmas.
c. Peningkatan pemerataan petugas kesehatan ke
seluruh desa khususnya daerah sulit dijangkau
disertai dengan peningkatan pengawasan dan
pembinaannya.
3. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Upaya Promotif dan Preventif masih sangat kurang
digalakkan. Promosi kesehatan belum banyak merubah
perilaku masyarakat menjadi Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS), sehingga promosi kesehatan harus
dilakukan secara terus-menerus sampai masyarakat
sadar dan mampu berperilaku PHBS. Perilaku merokok
di masyarakat juga masih tinggi, dengan jumlah rumah
tangga yang merokok di luar rumah meningkat 10%
dari tahun 2012-2013 dan rumah tangga yang murni
tidak merokok setiap desa berkisar 20-30 KK dari
jumlah KK yang ada. Pemanfaatan dan kualitas Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) seperti
Posyandu dan Poskesdes masih rendah, sehingga perlu
upaya untuk meningkatkan cakupan pelayanan
kesehatan seperti dengan menambah jumlah kader

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


37

pada setiap Posyandu/Poskesdes. Upaya kesehatan


juga belum sepenuhnya mendorong peningkatan atau
perubahan pada perilaku hidup bersih dan sehat yang
mengakibatkan tingginya angka kesakitan yang diderita
oleh masyarakat.
4. Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Upaya peningkatan pelayanan kesehatan bagi
masyarakay miskin terus ditingkatkan oleh puskesmas
Pasar Kepahiangbaik dari sisi pembiayaannya maupun
kemudahan dalam pemberian pelayanan melalui
program JKN sebai pendamping dari Program
Jamkesmas. Namun dalam pelaksanaannya masih
terdapat keluhan-keluhan dari masyarakat terkait
peningkatan pelayanannya khusunya dalam pelayanan
kesehatan rujukan.
5. Pengendalian Penyakit Berbasis Lingkungan
Peningkatan lingkungan sehat merupakan hal
yang sangat penting dalam peningkatan derajat
kesehatan dimana menurut teori HL. Bloom,
lingkungan merupakan 40% penyebab dari masalah-
masalah kesehatan. Hal ini didukung dengan adanya
keinginan masyarakat agar ada upaya-upaya yang
prioritas dilakukan untuk peningkatan pemenuhan
sarana sanitasi dasar dan kualitas lingkungan ini,
sehingga penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan
dapat dieliminir. Faktor lingkungan yang berpengaruh
terhadap masalah kesehatan diantaranya yaitu
ketersediaan air bersih bagi masyarakat baik dari segi
kuantitas maupun kualitas, penyediaan jamban
keluarga dan juga rumah sehat.

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


38

Tahun 2016 proporsi rumah tangga dengan akses


berkelanjutan terhadap air minum layak mencapai
30.08 (60%) dari indikator 62%, sedangkan proporsi
rumah tangga dengan sanitasi layak mencapai 6.27
(53%) dari indikator 62%. Kualitas air minum yang
memenuhi syarat adalah kualitas air minum yang
memenuhi syarat secara fisik, kimia, mikrobiologi.
Kendala yang dihadapi dalam mencapai target MDGs
tersebut yaitu karena masyarakat belum mampu
melakukan perubahan dalam membangun sarana air
dan sanitasi (jamban) yang memenuhi syarat
kesehatan, hal ini berhubungan dengan keadaan
ekonomi masyarakat. Disamping itu ada beberapa
wilayah atau daerah yang tidak memiliki sumber air
bersih. Untuk itu melalui kegiatan Pemicuan Desa
STBM akan meningkatkan keaktifan masyarakat desa
dalam meningkatkan akses sanitasi layak di desanya.
Indikator SAB dan Jmban yang memenuhi syarat
belum terjapai karena masih rendahnya kemauan
masyarakat untuk membangun jamban yang memenuhi
syarat dan belum ada kebijakan pemerintah desa dalam
masalah pembuangan limbah tinja. Melalui program
STBM dengan cara Pemicuan STBM kedepan
diharapkan keaktifan masyarakat desa untuk mau
membangun jamban yang memenuhi syarat.
Untuk mewujudkan rumah sehat yang
memungkinkan bagi penghuninya tinggal dan hidup
dalam lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan
agar masyarakat terhindar dari kemungkinan bahaya
penularan penyakit serta tidak menyebabkan gangguan

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


39

kesehatan terhadap masyarakat sekitarnya, maka


kegiatan yang dilaksanakan merupakan kegiatan
pendataan, pemeriksaan, pengawasan, pembinaan serta
mengarahkan semua kegiatan pembangunan baik yang
bersumber dari pemerintah maupun dari masyarakat
termasuk dunia usaha. Di Puskesmas Pasar Kepahiang
tahun 2016 sebanyak 6027 rumah, yang memenuhi
syarat 1665 rumah (59%), yang belum memenuhi
syarat sebanyak 2424 rumah, dibina sebanyak 1665
rumah, yang dibina memenuhi syarat sebanyak 2.834
rumah. Indikator rumah sehat belum tercapai (85%)
karena masyarakat belum mampu membangun rumah
yang memenuhi syarat kesehatan dengan biaya sendiri
dan pengetahuan masyarakat mengenai kualitas rumah
sehat masih rendah. Untuk itu melalui kegiatan
program STBM yang mencakup 5 pilar (stop BABS,
CTPS, pengolahan limbah RT, pengolahan sampah dan
pengolahan air minum) di tahun mendatang
diharapkan dapat meningkatkan persentase rumah
sehat di Kabupaten Kepahiang.
Jika dibandingkan dengan target rumah sehat
dalam Indikator Indonesia Sehat 2010 sebesar 80%
maka jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan
masih jauh dari yang diharapkan. Untuk itu masih
diperlukan kegiatan terobosan yang tepat sehingga
dapat meningkatkan cakupan rumah sehat di
Kabupaten Kepahiang terutama penyuluhan dan
koordinasi lintas sektor. Intervensi dalam penyehatan
perumahan dan lingkungan pemukiman bukan menjadi
tugas dari Dinas Kesehatan saja tetapi merupakan

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


40

tugas bersama-sama lintas sektoral secara terintegrasi.


Kualitas kesehatan lingkungan rendah akan berdampak
kepada timbulnya penyakit-penyakit berbasis
lingkungan.
Pendekatan untuk mengubah perilaku higiene dan
sanitasi meliputi 5 pilar yaitu tidak buang air besar
(BAB) sembarangan, mencuci tangan pakai sabun,
mengelola air minum dan makanan yang aman,
mengelola sampah dengan benar, mengelola limbah cair
rumah tangga dengan aman melalui pemberdayaan
masyarakat dengan metode pemicuan. Desa yang sudah
melakukan pemicuan minimal 1 dusun, mempunyai
tim kerja masyarakat/Natural Leader, dan telah
mempunyai rencana tindak lanjut untuk menuju
Sanitasi Total. Yang ada dipuskesmas pasar
kepahiang, desa yang dibina Desa yang telah mencapai
100% penduduk melaksanakan 5 pilar maka desa
tersebut dapat dikategorikan Desa STBM. Desa yang
peduduknya 100% mengakses jamban sehat maka desa
tersebut dapat dikatakan Desa Stop BABS (SBS). Dari
10 desa/kelurahan yang ada di Puskesmas pasar
Kepahiang, desa yang dibina sebanyak 4 desa dan yang
sudah melaksanakan STBM Desa sebanyak 4 desa (40
%). Kendala yang dihadapi adalah masih rendahnya
pengetahuan masyarakat desa dan perangkat desa
tentang program STBM, disamping itu dalam proses
pelaksanaan program STBM di Desa melalui pemicuan
program STBM sangat sukar mengumpulkan
masyarakat, masyarakat mau berkumpul apabila ada

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


41

stimulan pembangunan sarana sanitasi atau sarana air


bersih.
Jangkauan pengawasan atau pembinaan
penyehatan makanan dan minuman terhadap tempat-
tempat umum dan tempat pengelolaan makanan
(TUPM) sampai saat ini belum memperlihatkan angka
yang memuaskan. Tahun 2016, dari 22 Tempat
Pengolahan Makanan (TPM), yang dibina sebanyak 10
TPM, yang memenuhi syarat dari yang dibina 10 TPM,
total yang memenuhi syarat 10 (68,18%) dan total yang
tidak memenuhi syarat 12 (31,81%) dari indikator 85%.
Indikator TPM yang memenuhi syarat belum tercapai
karena masih rendahnya pengetahuan pemilik atau
penanggung jawab TPM dalam cara produksi pangan
yang baik yang sesuai dengan kesehatan. Untuk itu
kedepan perlu kegiatan untuk meningkatkan
pengetahuan pemilik atau penanggung jawab TPM,
seperti kursus keamanan pangan bagi pengusaha IRTP,
kursus hygiene sanitasi bagi penjamah makanan
rumah makan, pengawasan dan pembinaan Hygiene
sanitasi IRTP, pengawasan dan pembinaan Hygiene
sanitasi rumah makan.
Dari 20 Tempat-tempat Umum (TTU), yang dibina
sebanyak 10 TPU, yang memenuhi syarat dari yang
dibina 10 TTU, total yang memenuhi syarat 15 (75%)
dan total yang tidak memenuhi syarat 15 (75%) dari
indikator 85%. Indikator TTU yang memenuhi syarat
belum tercapai karena masih rendahnya kesadaran
pemilik TTU untuk menciptakan lingkungan TTU yang
memenuhi syarat kesehatan. Melalui pengawasan dan

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


42

pembinaan Hygiene sanitasi TTU ditahun mendatang


diharapkan persentase TTU yang memenuhi syarat
akan meningkat.
6. Gizi Buruk dan Revitalisasi Posyandu
Dalam upaya penanganan masalah gizi buruk,
diperlukan adanya keterkaitan dengan sektor/bidang
lain khususnya dalam pencegahan sebelum kasus gizi
buruk terjadi. Kasus gizi buruk dapat teridentifikasi
lebih dini melalui kegiatan penimbangan balita yang
dilaksanakan secara rutin setiap bulan, namun kendala
yang ditemui belum semua ibu yang mempunyai balita
datang secara rutin setiap bulan hal ini bisa dilihat dari
capaian penimbangan balita yang belum mencapai
100%. Berkaitan dengan itu maka revitalisasi posyandu
menjadi penting untuk dilaksanakan sehingga
fungsinya akan semakin meningkat. Selain itu
pemenuhan dan peningkatan kemampuan kader juga
perlu terus dilakukan sebagai pelaksana posyandu.
Upaya lain dalam penanganan balita gizi buruk adalah
pengembangan puskesmas dengan klinik gizi.
7. Sumber Daya Manusia Kesehatan
a. Jumlah tenaga kesehatan secara umum masih
kurang, termasuk dokter, tenaga farmasi, tenaga
analis kesehatan, tenaga gizi dan kesehatan
lingkungan dan tenaga kesehatan lainnya. Hal ini
akan menyebabkan kurang maksimalnya
pelaksanaan berbagai program dan kegiatan.
b. Ketersediaan tenaga kesehatan yang ada tidak
merata. Hal ini ditunjukkan dengaN adannya pegawai
berjumlah 36 orang, Secara garis besar Puskesmas

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


43

membutuhkan dokter gigi, perawat gigi, Apoteker,


sedangkan untuk proporsi perawat dan SKM
berlebihan.
c. Kurang berjalannya beberapa program/kegiatan juga
disebabkan rendahnya kualitas SDM kesehatan.
8. Manajemen Perencanaan
a. Sistem dan penganggaran Puskesmas pasar
Kepahiang belum optimal. Salah satu sebabnya
adalah orientasi perencanaan yang masih didominasi
oleh pekerjaan administratif dan belum seimbang
dengan kewajibannya untuk memfasilitasi
pengembangan arah dan kebijakan pembangunan
kesehatan.
b. Kurangnya dukungan informasi kesehatan yang
memadai di berbagai unit, menyebabkan
perencanaan berbasis bukti masih hanya sebatas
kepada wacana. Sementara permasalahan wacana
juga masih terjadi dalam mengimplementasikan
perencanaan berbasis kinerja. Kewajibannya
penyusunan perencanaan kinerja masih terabaikan
dan masih sangat didominasi pekerjaan.
9. Manajemen Kesehatan
b. Sistem informasi kesehatan belum berjalan dengan
baik. Hal ini ditunjukkan dengan masih kurangnya
ketersediaan data yang akurat dan valid sehingga
sulit dalam penerapan perencanaan yang evidence
based.
c. Dalam pelaksanaan manajemen yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan/evaluasi
masih belum terlaksana dengan baik. Keterbatasan

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


44

kemampuan dan jumlah SDM kesehatan menjadi


penyebabnya.
d. Kerja sama lintas program dan lintas sektor sangat
dibutuhkan demi berjalannya pembangunan
kesehatan yang terarah dan terpadu. Kondisi selama
ini cenderung berjalan sendiri-sendiri tanpa ada
tujuan yang jelas. Pembangunan yang dilakukan
sektor lain pun cenderung mengabaikan
pembangunan berwawasan kesehatan. Kerjasama
antar wilayah (lintas batas) juga perlu dikembangkan
untuk mengatasi permasalahan-permasalahan
kesehatan di sekitar batas wilayah.

2.3.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas


Kesehatan
Analisis lingkungan baik internal maupun eksternal
organisasi merupakan hal yang penting dalam
menentukan faktor-faktor penentu keberhasilan bagi
suatu organisasi. Dengan mengetahui kondisi internal
maupun eksternal organisasi dengan memperhatikan
kebutuhan stakeholders, akan dapat diketahui kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yang menghadang
organisasi. Analisis lingkungan sangat diperlukan untuk
meningkatkan kemampuan organisasi dalam merespon
setiap perkembangan atau perubahan.
Lingkungan internal mencakup struktur organisasi,
komunikasi antar bagian dalam organisasi, sumberdaya
yang semuanya akan mendukung kelangsungan hidup
organisasi. Pemahaman terhadap lingkungan internal
akan memberikan pemahaman kepada organisasi akan

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


45

kondisi dan kemampuan organisasi. Sedangkan


lingkungan eksternal meliputi situasi dan kondisi di
sekeliling organisasi yang berpengaruh pada kehidupan
organisasi.

2.4. Review Terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2017


Dalam melakukan telaahan terhadap rancangan awal
Rencana Kerja UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang tahun 2018
dilakukan perbandingan antara rumusan hasil identifikasi
kebutuhan program dan kegiatan berdasarkan analisis
kebutuhan yang telah mempertimbangkan kinerja pencapaian
target Renstra Dinas Kesehatan tahun 2011 sampai dengan
2015 dan juga tingkat kinerja yang telah dicapai oleh
Puskesmas Pasar Kepahiang.
Review terhadap rancangan awal Puskesmas Pasar
Kepahiang meliputi kegiatan identifikasi program dan kegiatan,
indikator kinerja program/kegiatan, tolok ukur atau target
sasaran program/kegiatan, serta pagu indikatif yang
dialokasikan untuk setiap program dan kegiatan di lingkup
Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang berdasarkan kajian Tim
Anggaran Pemerintah Kabupaten Kepahiang berupa rancangan
awal Puskesmas Pasar Kepahiang.
Review ini sangat diperlukan dimana untuk mendapatkan
formulasi program/kegiatan yang tepat berdasarkan
perbandingan antara kebijakan Pemerintah Daerah dan
kebutuhan terhadap program/kegiatan berdasarkan kebutuhan
terhadap pelayanan kesehatan di Masyarakat.
Perbandingan rancangan awal Puskesmas Pasar Kepahiang
dengan program dan kegiatan berdasarkan kebutuhan
Puskesmas Pasar Kepahiang terhadap pelayanan kesehatan
memiliki beberapa perbedaan, diantaranya yaitu adanya

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


46

kegiatan baru sesuai dengan kebutuhan Puskesmas Pasar


Kepahiang. Hasil review terhadap rancangan awal RKPD 2017
adalah sebagai berikut:
1. Untuk Kegiatan BOK TOR kegiatan harus singkron antara
judul dan keluran kegiatan dan buat RAB di setiap TOR,
untuk mmepermudah input data di SIMDA.
2. Untuk JKN khusus pada Perdin memang betul-betul
kegiatan yang belum tercover di BOK dan lebih bersifat UKP.
3. ATK dan penggandaan BOK dimasukkan di kegiatan JKN
agar tidak terjadi tumpang dintih anggaran.
4. Untuk disetiap kegiatan BOK harus ada kegiatan preventif
untuk menginformasikan kasus DBG, GIBUR, TB dan KEK,
serta buat target penyuluhan yang harus dilakukan disetiap
program agar bisa mencakup target penyuluhan di
Puskesmas.
5. Untuk anggaran JKN mohon dibuat analisa kebutuhan
setiap program dan ruangan agar bisa dijadikan dasar dalam
penganggaran puskesmas.
6. Penanggulangan DBD kegiatan harus lebih fokus ke
intervensi/ penanggulangan DBD.
7. Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat
8. Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat, spesifikkan
sasaran/target ke arah bagaimana menciptakan lingkungan
sehat.

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


47

Tabel 2.5
Review Terhadap Rancangan Awal Puskesmas Pasar Kepahiang Tahun 2017 Kabupaten Kepahiang

URUSAN :12 WAJIB

SKPD : 1 02 01 DINAS KESEHATAN

Sumber Dana dan Pagu Anggaran (Rp)


Kode Rekening PROGRAM / KEGIATAN SASARAN TARGET
DAU DAK JKN JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
TOTAL USULAN Rp 477.577.000 Rp 565.143.748 Rp 1.012.720.748

Program Pelayanan
1 02 1 01 Administrasi Rp 28.200.000 Rp 28.200.000
Perkantoran
Penyediaan Jasa Listrik
Puskesams
1 02 1 01 02 2 Komunikasi, Sumber puskesmas,pustu,pos Rp 4.887.700 Rp 4.887.700
pasar kepahiang
Daya Listrik & Air kesdes
Pengelola Laporan keuangan
Penyediaan Jasa
1 02 1 01 02 4 keuangan yang akuntabel dan Rp 16.200.000 Rp 16.200.000
Administrasi Keuangan
puskesmas tepat waktu
Penyediaan Jasa Puskesams Peralatan kebersihan
1 02 1 01 02 5 Rp 3.635.500 Rp 3.635.500
Kebersihan Kantor pasar kepahiang 1 tahun
Penyediaan Alat Tulis Puskesams Tersedianya ATK 1
1 02 1 01 10 Rp 3.000.000 Rp 3.000.000
Kantor pasar kepahiang tahun
Sumber Dana dan Pagu Anggaran (Rp)
Kode Rekening PROGRAM / KEGIATAN SASARAN TARGET
DAU DAK JKN JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
Penyediaan komponen
instalasi Puskesmas Baterai dan lampu
1 02 1 01 12 8 Rp 1.976.800 Rp 1.976.800
listrik/penerangan pasar kepahiang untuk 1 tahun
bangunan kantor

1 Penyediaan jasa tenaga


1 02 1 01 19 PTTD Penjaga puskesmas Rp 12.000.000 Rp 12.000.000
2 kontrak

Pemeliharaan
1 02 1 02 Pusling 1 unit Rp 16.800.000 Rp 16.800.000
rutin/berkala kend dinas
48

Sumber Dana dan Pagu Anggaran (Rp)


Kode Rekening PROGRAM / KEGIATAN SASARAN TARGET
DAU DAK JKN JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
Program upaya
1 02 1 16
kesehatan masyarakat
Peserta
Jaminan ...Jiwa sebagai
1 02 1 16 17 9 Pelayanan kesehatan JKN Rp. 565.143.748 Rp. 565.143.748
Kesehatan peserta JKN
Nasional
Puskesmas Program KIA,
1 Bantuan Operasional Kesling,,promkes,gizi,
1 02 1 16 17 Rp. 419.377.000 Rp. 419.377.000
0 Kesehatan BOK p2,p3 dan dukungan
manajemen

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


49

2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat


Pada Bab I telah dibahas bahwa Penyusunan Renja UPTD
Puskesmas Pasar Kepahiang tahun 2017 dilaksanakan dengan
menggunakan empat pendekatan, yaitu teknokratik,
partisipatif, bottom-up dan top-down dimana proses partisipatif
dilakukan dengan mengikutsertakan seluruh pemangku
kepentingan pembangunan di wilayah kerja Puskesmas Pasar
Kepahiang, demikian juga pada proses bottom-up dan top-down
dilakukan secara berjenjang dari tingkat kelurahan, kecamatan,
hingga tingkat kabupaten melalui media musyawarah rencana
pembangunan.
Usulan yang diperoleh dari para pemangku kepentingan
didapatkan pada proses Musrenbang baik di tingkat Kecamatan
maupun pada tingkat Puskesmas Pasar Kepahiang, dimana
usulan-usulan tersebut kemudian diinventarisasi berdasarkan
program yang ada pada tingkat Puskesmas Pasar Kepahiang.
Usulan-usulan program dan kegiatan masyarakat didapatkan
baik dari masyarakat langsung yang terkait dengan pelayanan,
LSM, asosiasi-asosiasi, perguruan tinggi maupun dari SKPD lain
di lingkup Puskesmas Pasar Kepahiang.
Program dan kegiatan yang bersumber masyarakat disusun
dengan memperhatikan isu-isu penting penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsi Puskesmas baik dari segi penjelasan
kesehatan tersebut maupun pada saat melakukan rekapitulasi
program dan kegiatan bersumber masyarakat. Usulan Program
dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2017
Puskesmas Pasar Kepahiang tersaji dalam tabel 2.6 berikut ini:
50

Tabel 2.6
Usulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan
di Wilayah Kerja Puskesmas Pasar Kepahiang Tahun 2017

No Program/Kegi Indikator Besaran


Lokasi Catatan
atan Kinerja /Volume
1 2 3 4 5 6
1 Pembangunan Tapak Gedung, Jumlah Polindes 10 Bisa
Polindes Tertik, Peraduan yang dibangun melalui
Binjai, Penanjung dana
Panjang, Pulo Geto desa/ADD
Baru, Desa Pagar
Gunung, Desa Taba
Tebelet, Desa
Kelobak, Desa
Permu, Desa Sungai
Jernih
2 Pengadaan Posyandu yang ada Jumlah 28 Bisa
Perlengkapan di wilayah Kab. Posyandu yang melalui
Posyandu Kepahiang mendapat dana
perlengkapan desa/ADD
Posyandu
3 Pengadaan Pustu yang ada di Jumlah Pustu 10
Sarana wilayah Kab. yang dilakukan
Prasarana Kepahiang pengadaan
Pustu sarana dan
prasarana Pustu
4 Rehabilitasi Poskesdes/Pustu Jumlah gedung 10
gedung yang ada di wilayah Poskesdes/Pustu
Poskesdes/ Kab. Kepahiang yang
Pustu direhabilitasi
5 Foging Lokasi sesuai kasus Jumlah lokasi 30 Jumlah
dan kriteria yang sesuai Lokasi foging
dengan kasus disesuaikan
dan kriteria yang dg prioritas
dilakukan kasus
fogging
6 Pemberian Kasus gizi buruk Jumlah
Makanan pada bayi dan balita Bayi/Balita gizi
Tambahan buruk yang
(PMT) mendapat PMT
padaBayi/
Balita

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


51

BAB III

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


52

BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2018

3.1. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi


1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
Arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan
nasional 2015-2019 merupakan bagian dari Rencana
Pembangunan Jangka Panjang bidang Kesehatan (RPJPK)
2005-2025, yang bertujuan meningkatkan kesadaran,
kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya dapat terwujud, melalui terciptanya masyarakat,
bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya
yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutu, secara adil dan merata, serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah Republik
lndonesia.
Sasaran pembangunan kesehatan yang akan dicapai pada
tahun 2025 adalah meningkatnya derajat kesehatan
masyarakat yang ditunjukkan oleh meningkatnya Umur
Harapan Hidup, menurunnya Angka Kematian Bayi,
menurunnya Angka Kematian Ibu, menurunnya prevalensi gizi
kurang pada balita.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan
kesehatan, maka strategi pembangunan kesehatan 2005-2025
adalah: 1) Pembangunan nasional berwawasan kesehatan; 2)
Pemberdayaan masyarakat dan daerah; 3) Pengembangan
upaya dan pembiayaan kesehatan; 4) Pengembangan dan

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


95
53

pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan; dan 5)


Penanggulangan keadaan darurat kesehatan.
Dalam RPJMN 2015-2019, sasaran yang ingin dicapai
adalah meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi
masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat yang didukung dengan pemeratan pelayanan
kesehatan. Sasaran pembangunan kesehatan pada RPJMN
2015-2019 sebagai berikut:
Tabel 3.1
Sasaran pembangunan kesehatan pada RPJMN 2015-2019

Target
No Indikator Status Awal
2019
Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi
1
Masyarakat
a. Angka kematian ibu per 100.000 346
306
kelahiran hidup (SP 2010)
b. Angka kematian bayi per 1.000 32
24
kelahiran hidup (2012/2013)
c. Prevalensi kekurangan gizi 19,6
(underweight) pada anak balita 17,0
(2013)
(persen)
d.Prevalensi stunting (pendek dan sangat 32,9
pendek) pada anak baduta (bawah dua 28,0
(2013)
tahun) (persen)
Meningkatnya Pengendalian Penyakit
2
Menular dan Tidak Menular
a. Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 297
245
100.000 penduduk (2013)
0,46
b. Prevalensi HIV (persen) <0,50
(2014)
c. Jumlah kabupaten/kota mencapai 212
300
eliminasi malaria (2013)
25,8
d. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen) 23,4
(2013)
e. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 15,4
15,4
18+ tahun (persen) (2013)
f. Prevalensi merokok penduduk usia <18 7,2
5,4
tahun (2013)
Meningkatnya Pemerataan dan Mutu
3
Pelayanan
a. Jumlah kecamatan memiliki minimal 0
5.600
Puskesmas yang tersertifikasi akreditasi (2014)
b. Jumlah kabupaten/kota yang memiliki 10
minimal satu RSUD yang tersertifikasi 481
(2014)
akreditasi nasional
c. Presentase kabupaten/kota yang 71,2 95
mencapai 80 persen imunisasi dasar (2013)

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


54

lengkap pada bayi

Kebijakan pembangunan kesehatan difokuskan pada


penguatan upaya kesehatan dasar (Primary Health Care) yang
berkualitas terutama melalui peningkatan jaminan kesehatan,
peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan
rujukan yang didukung dengan penguatan sistem kesehatan
dan peningkatan pembiayaan kesehatan. Kartu Indonesia
Sehat menjadi salah satu sarana utama dalam mendorong
reformasi sektor kesehatan dalam mencapai pelayanan
kesehatan yang optimal, termasuk penguatan upaya promotif
dan preventif.
Strategi pembangunan kesehatan 2015-2019 meliputi:
a. Akselerasi pemenuhan akses pelayanan kesehatan Ibu,
Anak, Remaja, dan Lanjut Usia yang berkualitas;
b. Mempercepat perbaikan gizi masyarakat;
c. Meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan
lingkungan;
d. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang
berkualitas;
e. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan rujukan yang
berkualitas;
f. Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan,
dan kualitas farmasi dan alat kesehatan;
g. Meningkatkan pengawasan obat dan makanan;
h. Meningkatkan ketersediaan, penyebaran, dan mutu sumber
daya manusia kesehatan;
i. Meningkatkan promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat;
j. Menguatkan manajemen, penelitian pengembangan dan
sistem informasi;

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


55

k. Memantapkan pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional


(SJSN) Bidang Kesehatan;
l. Mengembangkan dan meningkatkan pembiayaan
kesehatan.

2. Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Kesehatan


Arah kebijakan dan strategi Kementerian Kesehatan
didasarkan pada arah kebijakan dan strategi nasional
sebagaimana tercantum di dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Untuk
menjamin dan mendukung pelaksanaan berbagai upaya
kesehatan yang efektif dan efisien, maka yang dianggap
prioritas dan mempunyai daya ungkit besar di dalam
pencapaian hasil pembangunan kesehatan, dilakukan upaya
secara terintegrasi dalam fokus dan lokus dan fokus kegiatan,
kesehatan, pembangunan kesehatan.
Arah kebijakan Kementerian Kesehatan mengacu pada
tiga hal penting yakni:
a. Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health
Care)
Puskesmas mempunyai fungsi sebagai pembina
kesehatan wilayah melalui 4 jenis upaya yaitu:
1) Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat.
2) Melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).
3) Melaksanakan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).
4) Memantau dan mendorong pembangunan berwawasan
kesehatan.
b. Penerapan Pendekatan Keberlanjutan Pelayanan
(Continuum Of Care).
Pendekatan ini dilaksanakan melalui peningkatan
cakupan, mutu, dan keberlangsungan upaya pencegahan

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


56

penyakit dan pelayanan kesehatan ibu, bayi, balita, remaja,


usia kerja dan usia lanjut.
c. Intervensi Berbasis Risiko Kesehatan.
Program-program khusus untuk menangani
permasalahan kesehatan pada bayi, balita dan lansia, ibu
hamil, pengungsi, dan keluarga miskin, kelompok-kelompok
berisiko, serta masyarakat di daerah terpencil, perbatasan,
kepulauan, dan daerah bermasalah kesehatan.
Kementerian Kesehatan menetapkan dua belas sasaran
strategis yang dikelompokkan menjadi tiga, yaitu kelompok
sasaran strategis pada aspek input (organisasi, sumber daya
manusia, dan manajemen); kelompok sasaran strategis pada
aspek penguatan kelembagaan; dan kelompok sasaran
strategik pada aspek upaya strategik.
a. Kelompok sasaran strategis pada aspek input:
1) Meningkatkan tata kelola pemerintah yang baik dan
bersih;
2) Meningkatkan kompetensi dan kinerja aparatur
kementerian kesehatan;
3) Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi;
b. Kelompok sasaran strategis pada aspek penguatan
kelembagaan:
4) Meningkatkan sinergitas antar kementerian/lembaga;
5) Meningkatkan daya guna kemitraan (dalam dan luar
negeri);
6) Meningkatkan integrasi perencanaan, bimbingan teknis
dan pemantauan evaluasi;
7) Meningkatkan efektivitas penelitian dan pengembangan
kesehatan;

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


57

c. Kelompok sasaran strategic pada aspek upaya strategic:


8) Meningkatkan kesehatan masyarakat;
9) Meningkatkan pengendalian penyakit;
10) Meningkatkan akses dan mutu fasilitas pelayanan
kesehatan;
11) Meningkatkan jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan
tenaga kesehatan;
12) Meningkatkan akses, kemandirian dan mutu sediaan
farmasi dan alat kesehatan.

3.2. Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi Puskesmas


Pasar Kepahiang
Dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2016-2020
tidak ada visi dan misi, namun mengikuti visi dan misi Bupati
Kepahiang Tahun 2016-2020, yaitu: Terwujudnya Kabupaten
Kepahiang yang maju, mandiri dan sejahtera
Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang mempunyai peran
dan berkonstribusi dalam tercapainya misi Bupati Kepahiang
terutama dalam mengembangkan sumber daya manusia
Kabupaten Kepahiang yang sehat, cerdas, terampil dan
produktif yang dilandasi nilai-nilai keimanan dan ketakwaan.
1. Tujuan
Tujuan dan Sasaran Renja Puskesmas p[asar keaphiang
di sesuaikan dengan tujuan dan sasaran Renstra Dinas
Kesehatan Kabupaten Kepahiang pada Tahun 2011-2015,dan
Renstra Kementrian Kesehatan 20015-2019. Sehingga
terdapat dua tujuan yaitu: 1) meningkatnya status kesehatan
masyarakat dan; 2) meningkatnya daya tanggap
(responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap
risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan.

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


58

Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan


pada semua kontinum siklus kehidupan (life cycle), yaitu
bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, kelompok usia kerja,
maternal, dan kelompok lansia.
Tujuan indikator Puskesmas Pasar Kepahiang bersifat
dampak (impact atau outcome) dalam peningkatan status
kesehatan masyarakat, indikator yang akan dicapai adalah:
a. Menurunnya jumlah angka kematian ibu;
b. Menurunnya angka kematian bayi;
c. Menurunnya persentase BBLR ;
d. Meningkatna upaya peningkatan promosi kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat, serta pembiayaan
kegiatan promotif dan preventif;
e. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih
dan sehat.

Sedangkan dalam rangka meningkatkan daya tanggap


(responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap
risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan, maka ukuran
yang akan dicapai adalah:
1. Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai
pelayanan kesehatan setelah memiliki jaminan kesehatan;
2. Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan
kesehatan.
2. Sasaran
Sasaran Strategis Puskesmas Pasar Kepahiang adalah:
a. Meningkatnya kesehatan masyarakat, dengan sasaran
yang akan dicapai adalah :
1. Meningkatnya persentase persalinan di fasilitas
kesehatan;
2. Menurunnya persentase ibu hamil KEK;
3. Meningktanya perlindungan dan pelayanan kesehatan
terhadap ibu, bayi dan anak;

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


59

4. Meningkatnya upaya penanganan masalah gizi


masyarakat;
5. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat;
6. Meningkatnya peran serta dan pemberdayaan
masyarakat untuk hidup sehat;
7. Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kesehatan
lingkungan.
b. Meningkatnya pengendalian penyakit, dengan
sasaran yang akan di capai adalah:
1. Menjadi Puskesmas yang memenuhi kualitas
kesehatan linhkungan;
2. Meningkatnya upaya pencegahan dan pengendalian
penyakit menular;
3. Meningkatnya upaya pencegahan penyakit tidak
menular;
4. Penurunan kasus penyakit yang dapat di cegah
dengan imunisasi 9PD3I) tertentu sebesar 10 %;
5. Mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam
penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat
yang perpotensi wabah besar 100%;
6. Menurunnya prevalensi merokok pada usi <18 tahun.
c. Meningkatnya akses, mutu fasilitas pelayanan
kesehatan, berkeadilan dan berkesinambungan dengan
sasaran yang akan dicapai adalah :
1. Meningkatnya pelayanan dasar yang sesuai standar
pelayanan;
2. Meningkanya pelayanan kesehatan khusus dan
pengembangan;
3. Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan yang
sesuai standar pelayanan;
4. Meningkatnya pelayanan kesehatan kelompok
masyarakat miskin dan beresiko.
d. Meningkatnya Jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan
tenaga kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


60

adalah tercukupinya tenaga kesehatan sesuai


kebutuhan.
e. Mewujudkan tatakelola pembangunan kesehatan yang
baik, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
1. Terlaksananya jaminan pemeliharaan kesehatan
masyarakat yang berkelanjutan;
2. Terlaksananya pembangunan kesehatan yang
terencana;
3. Terlaksananya sistem laporan keuangan;
4. Tersedianya data dan informasi kesehatan yang cepat
dan akurat.

3. Arah Kebijakan
Arah kebijakan dan strategi UPTD Puskesmas Pasar
Kepahiang didasarkan pada arah kebijakan dan strategi
Kementerian Kesehatan. Untuk menjamin dan mendukung
pelaksanaan berbagai upaya kesehatan yang efektif dan
efisien, maka yang dianggap prioritas dan mempunyai daya
ungkit besar di dalam pencapaian hasil pembangunan
kesehatan, dilakukan upaya secara terintegrasi dalam fokus
dan lokus dan fokus kegiatan, kesehatan, pembangunan
kesehatan.
Arah kebijakan Puskesmas Pasar Kepahiang mengacu
pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang yakni mengacu
pada tiga hal penting yakni:
a. Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health
Care)
Puskesmas mempunyai fungsi sebagai pembina
kesehatan wilayah melalui 4 jenis upaya yaitu:
1) Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat.
2) Melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


61

3) Melaksanakan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).


4) Memantau dan mendorong pembangunan berwawasan
kesehatan.
Untuk penguatan keempat fungsi tersebut, perlu
dilakukan Revitalisasi Puskesmas, dengan fokus pada 5
hal, yaitu: 1) peningkatan SDM; 2) peningkatan
kemampuan teknis dan manajemen Puskesmas; 3)
peningkatan pembiayaan; 4) peningkatan Sistem Informasi
Puskesmas (SIP); dan 5) pelaksanaan akreditasi
Puskesmas.
Peningkatan sumber daya manusia di Puskesmas
diutamakan untuk ketersediaan 5 jenis tenaga kesehatan
yaitu: tenaga kesehatan masyarakat, kesehatan
lingkungan, tenaga gizi, tenaga kefarmasian dan analis
kesehatan. Upaya untuk mendorong tercapainya target
pembangunan kesehatan nasional, terutama melalui
penguatan layanan kesehatan primer.
Kemampuan manajemen Puskesmas diarahkan untuk
meningkatkan mutu sistem informasi kesehatan, mutu
perencanaan di tingkat Puskesmas dan kemampuan teknis
untuk pelaksanaan deteksi dini masalah kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, dan pemantauan kualitas
kesehatan lingkungan.
Pembiayaan Puskesmas diarahkan untuk memperkuat
pelaksanaan promotif dan preventif secara efektif dan
efisien dengan memaksimalkan sumber daya yang ada di
Puskesmas. Pengembangan sistem informasi kesehatan di
Puskesmas diarahkan untuk mendapatkan data dan
informasi masalah kesehatan dan capaian pembangunan
kesehatan yang dilakukan secara tepat waktu dan akurat.

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


62

Pelaksanaan akreditasi Puskesmas dimaksudkan


untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan
difokuskan pada daerah yang menjadi prioritas
pembangunan kesehatan.
b. Penerapan Pendekatan Keberlanjutan Pelayanan
(Continuum Of Care)
Pendekatan ini dilaksanakan melalui peningkatan
cakupan, mutu, dan keberlangsungan upaya pencegahan
penyakit dan pelayanan kesehatan ibu, bayi, balita, remaja,
usia kerja dan usia lanjut.
c. Intervensi Berbasis Risiko Kesehatan
Program-program khusus untuk menangani
permasalahan kesehatan pada bayi, balita, remaja, ibu
hamil lansia, dan keluarga miskin, kelompok-kelompok
beresiko, serta masyarakat di daerah terpencil, perbatasan
dan daerah bermasalah kesehatan.

3.3. Program dan Kegiatan UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang


Tahun 2017
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tujuan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
adalah meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran.
Kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam program ini antara
lain:
a. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Listrik & Air
b. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
c. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
d. Penyediaan Alat Tulis Kantor
e. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
f. Penyediaan Jasa Tenaga Kontrak.

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


63

2. Program Peningkatan Sarana & Prasarana Aparatur


Tujuan Program Peningkatan Sarana & Prasarana
Aparatur adalah meningkatnya sarana dan prasarana
aparatur. Kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam program ini
antara lain:
a. Pembangunan gedung kantor
b. Pengadaan Perlengkapan gedung kantor
c. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
d. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
e. Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubeler
3. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Tujuan Program Upaya Kesehatan Masyarakat adalah
meningkatkan pemerataan dan mutu upaya kesehatan yang
berhasil guna dan berdaya guna serta terjangkau oleh
segenap anggota masyarakat. Sasaran program ini adalah
tersedianya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan baik
pemerintah maupun swasta yang didukung oleh peran serta
masyarakat dan sistem pembiayaan pra upaya. Perhatian
utama diberikan pada pengembangan upaya kesehatan yang
mempunyai daya ungkit tinggi terhadap peningkatan derajat
kesehatan. Kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam program
ini antara lain:
a. Pelayanan Kesehatan (JKN)
b. Bantuan Operasional Keehatan (BOK)
4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat ini merupakan program prioritas dalam
meningkatkan pendidikan dan pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan sekaligus meningkatkan peran serta dan
pemberdayaan masyarakat mengenai permasalahan

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


64

kesehatan. Kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam program


ini antara lain:
a. Survei Mawas Diri (SMD)
b. MMD Desa Siaga
c. Pembinaan kader Posyandu untuk peningkatan strata
posyandu purnama dan mandiri
d. Pembinaan kader Poskesdes dan Bidan Poskesdes
e. Penyuluhan PHBS di sekolah.
5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Program ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan
pelayanan gizi masyarakat dalam rangka menurunkan
prevalensi gizi buruk bagi balita dan KEK bagi ibu hamil yang
juga akan mendorong upaya penurunan jumlah kematian
bayi dan ibu hamil. Kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam
program ini antara lain:
a. Pelacakan kasus Gibur/ Gikur
b. Distribusi PMT kasus Gibur/ Gikur
c. Monitoring kasus Gibur/ Gikur
d. Pelacakan kasus bumil KEK
e. Distribusi PMT kasus bumil KEK
f. Monitoring kasus bumil KEK
g. Sweeping Vit. A
h. Penyuluhan TTD dan anemi pada remaja
i. Penyuluhan IMD dan anemi pada ibu hamil
j. Pembinaan kelompok kadarzi
k. Operasi timbang TK/ PAUD
l. Pemeriksaan garam beryodium
m. Penyuluhan pedoman gizi seimbang
n. Penyuluhan Gizi lebih pada anak sekolah
o. Pertemuan kader kelompok pendamping kadarzi

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


65

6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat


Program Pengembangan Lingkungan Sehat ini bertujuan
menciptakan kondisi lingkungan dan sanitasi keluarga dan
masyarakat agar terhindar dari penyakit menular yang
disebabkan oleh buruknya kondisi lingkungan dan sanitasi
dasar masyarakat. Kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam
program ini antara lain:
a. Pemicuan STBM
b. Pertemuan pemicuan STBM
c. Inspeksi DAM
d. Inspeksi Rumah Sehat
e. Pembinaan dan pengawasan TTU
f. Pembinaan dan pengawasan IRTP
g. Surveilans kualitas air
7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular ini bertujuan untuk menurunkan prevalensi
penderita yang disebabkan oleh penyakit infeksi dan menular.
Kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam program ini antara
lain:
a. Pendataan data dasar
b. Pelaksanaan adpokasi dan sosialisasi PIN Polio
c. Pelaksanaan adpokasi dan sosialisasi crash Campak
d. Peningkatan kapasitas tugas lintas program kegiatan PIN
e. Peningkatan kapasitas tugas lintas program kegiatan
crash Campak
f. Pelaksanaan PIN Polio tahun 2016
g. Punyuluhan pelaksanaan kegiatan PIN Polio
h. Punyuluhan pelaksanaan kegiatan Cresh Campak
i. Sweeping PIN Polio
j. Pengambilan logistik

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


66

k. Konsultasi pelaksanaan kegiatan PIN


l. Pelaksanaan Crash Campak tahun 2016
m. Sweeping Crash Campak
n. Konsultasi pelaksanaan kegiatan Crash Campak
o. Imunisasi rutin di posyandu
p. Bias Campak, DT/TD
q. Survelan
r. Pemeriksaan IVA dan CBE
s. Kegiatan posbindu PTM
t. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi
pencegahan dan pemberantasan penyakit
8. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan.
9. Program P2
10. Dukungan Manajemen

BAB IV

PENUTUP

Renja Puskesmas Pasar Kepahiang tahun 2018 merupakan

dokumen perencanaan yang penting dipedomani untuk memberikan


arah bagi pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2018 di wilayah

Puskesmas Pasar Kepahiang, guna mendukung tercapainya target


pembangunan daerah Tahun 2018. Renja Puskesmas Pasar

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


67

Kepahiang tahun 2018 masih mengacu kepada Renstra Puskesmas

Pasar Kepahiang Tahun 2016-2021, yang telah memuat hasil


evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan tahun sebelumnya,

memuat permasalahan yang dihadapi oleh Puskesmas Pasar


Kepahiang dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang berasal

dari masyarakat.
Optimalisasi dalam pelaksanaan isi Renja merupakan hal

penting yang perlu diupayakan dalam rangka mewujudkan


kelancaran pelaksanaan program dan kegiatan yang telah

direncanakan sesuai dengan kewenangan urusan perencanaan


pembangunan dan statistik yang diemban oleh Puskesmas Pasar

Kepahiang sebagai salah satu Dinas Kesehatan di lingkup


Pemerintah Kabupaten Kepahiang. Oleh karena itu, sangat

diharapkan adanya dukungan dari seluruh pihak yang terkait


dengan pelaksanaan isi Renja Puskesmas Pasar Kepahiang.

Semoga Renja Puskesmas Pasar Kepahiang tahun 2017 ini


dapat dijadikan acuan bagi seluruh pemangku kepentingan terkait,

sehingga diharapkan dapat tercapai tujuan pembangunan daerah


Kabupaten Kepahiang tahun 2017. Akhirnya, ucapan terima kasih

disampaikan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan


116
dokumen ini.

DITETAPKAN DI : KEPAHIANG
PADA TANGGAL : JULI 2017
KEPALA PUSKESMAS
PASAR KEPAHIANG

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017


68

Drg. Trisia Widyastuti


NIP. 19811129 200904 2 003

Rencana Kerja (Renja) UPTD Puskesmas Pasar Kepahiang 2017

Вам также может понравиться