Вы находитесь на странице: 1из 12

CLINICAL SCIENCE SESSION

TERAPI CAIRAN

Disusun oleh:

Presentan:
Viendri Firhand Nisa 12100116172

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


BAGIAN/SMF ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
RSUD AL-IHSAN BANDUNG
2017
Komponen Cairan Tubuh

Perubahan jumlah dan komposisi cairan tubuh yang dikarenakan banyak hal dan
tidak dikoreksi secara adekuat sebelum anestesi dan operasi dapat menyebabkan
ganggguan fisiologis berat.
Komposisi air dalam tubuh berbeda-beda sesuai dengan rentang usia
Bayi : 70-75% dari berat badan.
Sebelum pubertas: 65-70% dari berat badan.
Orang dewasa: 50-60% berat badan.

Kompartemen cairan didalam tubuh dibagi menjadi komponen intraseluler dan


ekstraseluler. Sedangkan komponen ekstraseluler dibagi menjadi intravaskuler dan
interstisial. Secara keseluruhan volume intraseluler mendominasi daripada ekstraseluler.

Tabel 1.1 Kompartemen volume cairan tubuh


Tabel 1.2 Konsentrasi elektrolit di cairan ekstraseluler dan intraseluler

Komponen intravaskuler

Darah : 70 ml/kgBB pada dewasa. 85-90 ml/kgBB neonates


Protein plasma
Ion : natrium, klorida, bikarbonat, kalium

Terapi Cairan

Definisi
Terapi yang dibutuhkan jika tubuh tidak dapat memenuhi jumlah dan komposisi cairan
tubuh.
Prinsip dasar
Cairan yang diberikan harus mendekati jumlah dan komposisi cairan yang hilang
Tujuan utama
Mengganti defisit cairan prabedah, selama pembedahan dan pasca bedah
Terapi dinilai berhasil apabila :
Tidak ditemukan tanda-tanda hipovolemik dan hipoperfusi atau
Tanda-tanda kelebihan cairan berupa oedem paru dan gagal nafas.

Kebutuhan normal cairan dan elektrolit harian di dalam tubuh :

3
Berat badan Kebutuhan cairan perjam

0-10 4 ml/kgbb/jam

10-20 40+2ml/kgbb diatas 10kg

20 60+1ml/kgbb diatas 20kg

Defisit cairan dan elektrolit prabedah

Timbul sebagai akibat :

dipuasakannya penderita

Kemungkinan meningkatnya insesnsible losses

Kehilangan cairan saat pembedahan


- Perdarahan

- Kehilangan cairan lainnya

Gangguan fungsi ginjal

laju filtrasi glomerular menurun

Reabsorpsi Na di tubulus meningkat

Ginjal tidak mampu mengekskresikan " free water" atau untuk menghasilkan
urine hipotonis

1. Penatalaksanaan
a. Pengganti Defisit Prabedah

Kehilangan cairan di ruang ECF diganti dengan :

cairan hipotonis seperti garam fisiologis, Ringer Laktat, dan Dextrose

4
nutrisi enteral atau parenteral
Defisit karena perdarahan atau kehilangan cairan diganti dengan melakukan
resusitasi cairan atau rehidrasi sebelum induksi anestesi.

b. Terapi cairan pasca bedah

Jumlah penggantian cairan dihitung berdasarkan:

kebutuhan dasar + kehilangan cairan akibat pembedahan

Jenis cairan tergantung prosedur pembedahan dan jumlah darah yang hilang.

Pembedahan yang tergolong kecil dan tidak terlalu traumatis diberikan cairan
rumatan saja

Pembedahan dengan trauma ringan


2ml/kgBB/jam+4ml/kgBB/jam=6ml/kgBB/jam
Pembedahan dengan trauma sedang
2ml/kgBB/jam+6ml/kgBB/jam=8ml/kgBB/jam.
Pembedahan dengan trauma berat
2ml/kgBB/jam+8ml/kgBB/jam=10ml/kgBB/jam
Darah yang hilang dapat diganti dengan cairan kristaloid 3 kali atau cairan koloid
sebanyak darah yang hilang.

c. Terapi cairan dan elektrolit pasca bedah


Pemenuhan kebutuhan dasar/harian air, elektrolit dan kalori/nutrisi.
Penggantian cairan pasca bedah cukup dengan cairan hipotonis dan bila perlu
larutan garam isotonis.
Mengganti cairan pada masa pasca bedah

5
Melanjutkan penggantian defisit cairan pembedahan dan selama pembedahan
yang belum selesai
Koreksi terhadap gangguan keseimbangan yang disebabkan terapi cairan tersebut
30-40 ml/kgBB/hari.

d. Terapi cairan pediatrik

Untuk cairan rumatan umumnya dipilih N4 (NaCl 0,225% dalam Dextrose 5%).
Untuk pembedahan singkat pada bayi/anak sehat, klinis tidak ada defisit cairan
dan perdarahan minimal, maka terapi cairan dan elektrolit tidak perlu diberikan
karena bayi/anak segera minum (pasca bedah)
Perkiraan volume darah (EBV = Estimate Blood Volume) :
Neonatus = 90ml/kgBB
Bayi-anak 1 tahun = 80ml/kgBB
Anak >1 tahun = 70ml/kgBB
e. Perhitungan kehilangan darah saat operasi
Pembedahan yang besar/lama atau bila puasa lama, maka :
Diberikan cairan/rumatan dengan N4
Bila perdarahan > 10% diberikan Ringer Laktat, Normosol R, dan transfusi darah
Dewasa Laki-laki = 70ml/kgBB
Dewasa Perempuan = 65ml/kgBB
Perkiraan jumlah sel darah merah (ERCM = Extimated Red Cell Mass)
ERCM = EBV x Hematokrit
100
Acceptable Red Cell Loss(ARCL)=ERCM-ERCM30 pada hematokrit 30%
Acceptable Blood Loss (ABL) ARCL x 3
Prinsip terapi cairan :

6
kehilangan darah < 1/3 ABL (kehilangan darah masih dapat ditolerir) larutan
Ringer Laktat.
kehilangan darah >1/3 ABL larutan koloid (albumin 5%)
kehilangan darah > ABL (sekitar >10% EBV) tranfusi darah atau PRC (Packed
Red Cell) +koloid dengan volume yang sama.
Kehilangan darah pada bayi atau anak sulit diukur dengan pasti sedangkan
kehilangan darah sedikit saja sudah akan dapat menimbulkan gangguan,
perhatikan keadaan umum
mengukur pemeriksaan hematocrit

2. Pilihan Jenis Cairan


a. Koloid

Jenis Koloid Produksi Tipe Half life


intravascular

Plasma Protein Human Plasma Serum 4-15 hari -hipoproteinemi


consered -hemodilusi
Human -penggantian
Albumin volume

Dextran Bleuconostac D 60/70 6 jam -hemodilusi


mesenteroid -gangguan
B512 mikrosirkulasi
(stroke)

Gelatin Hidrolisis dari -Modifien 2-3 jam -volume


collagen gelatin substitusi
binatang -Urea linked
-Oxylopi
gelatin
-Hydroxyl

7
ethyl

Strach Hidrolisis asam Hydroxy ethyl 6 jam -volume


dan ethylen substitusi
oxyde -hemodilusi
treatment dari
kedelai dan
jantung

Polyvinyl Sintetik -Subtosan -volume


pyrrolidone polimer vinyl -Periston substitusi
pyrrolidone

b. Kristaloid

8
c. Keuntungan dan kerugian

9
3. Prinisp dasar cairan intravena
Adalah menjaga keseimbangan masukan dan luaran cairan.
Mengantisipasi kemungkinan kehilangan cairan yang terus berlangsung
Berbagai kondisi memerlukan pemberian kecepatan cairan yang berbeda.
Dalam praktis klinis penggunaan cairan IV bertujuan untuk: resusitasi,
rumatan, dan penggantian redistribusi cairan.
a. Resusitasi
Kehilangan cairan yang cukup memicu mekanisme kompensasi tubuh.
Tujuan: untuk mengembalikan perfusi jaringan perifer.
Indikator:
o Tekanan darah sistol <90 mmHg dan/atau MAP kurang <60 mmHg.
o Pengisian kapiler >2 detik dan akral dingin.
o Denyut nadi >100 kali/menit.
o Nafas >20 kali permenit.

10
Cairan yang terpilih adalah kristaloid dengan kandungan natrium sebanyak
130-154 mmol/L (NaCl 0,9%, ringer laktak, ringer asetat) sebanyak 500 ml
diberikan kuran dari 15 menit (guyur).

b. Rumatan
Untuk menyediakan kebutuhan cairan dan elit yang tidak dapat dipenuhi jalur
oral atau enteral.
Pemberian:
o Kebutuhan cairan rumatan adalah 25-30 mL/kgBB/hari.
o Kebutuhan K, Na, Cl kurang lebih 1 mmol/kgBB/hari.
o Kebutuhan glukosa 50-100 g/hari untuk mwnghindari adanya ketosis.
o Untuk obese diberikan ruatan sama dengan orang dengan BB ideal,
biasanya <3 Lper harinya.
o Pemberian tidak boleh lebih dari 30 mL/kgBB/hari. Pertimbangkan
pemberian yang lebih sedikit (ex: 25mL/kgBB/hari)untuk pasien
berusia tua /geriatri atau yang memiliki gangguan jantung atau ginjal.
Jenis cairan Rumatan, yaitu :
o Ringer laktat/asetat.
o NaCl 0,9% hanya diberikan pada pasien yang kehilangan cairan yang
tinggi kandungan NaCl dari saluran cerna ataupun ginjal.
o Glukosa 5%.
o Glukosa salin (campuran glukosa 5% dengan NaCl).

4. Penggantian dan redistribusi


o Penggantian cairan diperlukan apabila ada defisit air dan/atau elit atau
kehilangan cairan keluar tubuh yang sedang berlangsung.
o Biasanya diri GI tract dan UT, pasien luka bakar, dan demam.
o Pada beberapa pasien terjadi perpindahan distribusi cairan interna, terutama
pasien sepsis, pasca operasi major, serta pasien yang memiliki penyakit ginjal,
jantung, maupun hepar.

11
o Cairan akan pindah menjadi edem atau tertampung di rongga toraks atau
peritonium
o Kehilangan plasma: cairan intravaskuler menurun, pilihan koloid atau jika Hb
<8 mg/dl diberikan transfusi.
o Ciaran ekstrasel: sering terjadi pada pasien obstruksi sal. Cerna atau muntah,
kehilangan cairan bersifat isotonik sehingga cairan intravaskular dan
interstitial berkurang. Cairan intrasel tidak dapat menggantikan sehingga
terapinya adalah kristaloid isotonik.
o Kehilangan air murni: cairan glukosa 5%adalah pilihan yang terbaik untuk
menggantikan air dengan resiko gula darah peningkatan kadar gula darah.

12

Вам также может понравиться