Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. Ringkasan Artikel
1. Identifying residents at greater risk for cognitive decline by Minumum Data Set in
long-term care settings
4. Exploring the need for new UK occupational therapy intervention for people with
dementia and family carers: Community Occupational Therapy in Dementia
(COTiD). A focus group study
B. Literature Review
Terapi okupasi merupakan salah satu intervensi yang digunakan untuk
meningkatkan fungsi kognitif lansia dengan demensia. Pernyataan ini didukung oleh
beberapa penelitian yang telah dilakukan para ahli (atau para peneliti Teteh tulis
namanya satu per satu). Pertama oleh yakni penelitian yang dilakukan oleh Graff et al
di Belanda. (Graff et al., (2006) di Belanda, menyimpulkan bahwa terapi okupasi
dapat meningkatkan performa sehari-hari, komunikasi, suasana berkompetensi dan
kualitas hidup lansia dengan demensia dan pengasuhnya. Kemudian penelitian yang
sama dilakukan oleh Heynes et al di Inggris. (Hynes et al., (2016) di Inggris, dimana
ditemukan bukti bahwa membuktikan Community Occupational Therapy in Dementia
(COTiD) pada penderita demensia yang dilakukan oleh Graff et al di Belanda dapat
diterapkan juga di Inggris.
Selain terapi okupasi terdapat intervensi lain seperti terapi kenangan untuk
meningkatkan fungsi kognitif pada penderita demensia. Hal tersebut dibuktikan oleh
Penelitian yang dilakukan oleh (Duru Airet & Kapucu (2016) di Turki. Duru Airet
& Kapucu (2016) meneliti tentang pengaruh terapi kenangan pada kognitif, depresi
dan aktifitas sehari-hari pasien dengan penyakit alzheimer tingkat sedang dan ringan.
Diperoleh kesimpulan bahwa Menyimpulkan terdapat peningkatan nilai MMSE dan
penurunan nilai GDS (Geriatric Depression Scale) pada kelompok intervensi dengan
P<0.05. Terapi kenangan dilakukan dengan cara peneliti menanyakan tentang ingatan
partisipan selama 1 minggu terakhir dan kenangan serta pengalaman masa lalu yang
berkesan.
Walaupun demikian, terapi okupasi lebih banyak digunakan untuk intervensi
pada penurunan fungsi kognitif karena lebih mudah dilakukan dan terkait aktifitas
sehari-hari. Sebuah penelitian longitudinal dengan waktu penelitian selama 18 bulan
dilakukan oleh (Chen et al., (2014) untuk mengidentifikasi 1279 orang lansia (usia>
65 tahun) di Taiwan yang memiliki faktor resiko mengalami penurunan fungsi
kognitif. (Chen et al., 2014) menemukan 9.9% mengalami penurunan fungsi kognitif
yang disebabkan oleh faktor resiko diantaranya kondisi fisik yang lemah dan
kurangnya aktifitaskehidupan sehari-hari. Terapi okupasi dapat meningkatkan
aktifitas sehari-hari pada lansia dengan demensia ringan (Graff et al., 2006)
Terapi okupasi diberikan kepada lansia yang menderita demensia tingkat
ringan dan sedang. Hal tersebut sesuai dengan Penelitian yang dilakukan oleh (Graff
et al., (2006), (Doi et al., (2013) dan (Hynes et al., (2016) tentang terapi okupasi yang
memilih lansia dengan penurunan fungsi kognitif tingkat ringan dan sedang sebagai
sampel dan pertisipan penelitian mereka. Dan penelitian tentang pengaruh terapi
kenangan terhadap fungsi kognitif oleh (Chen et al., (2014) juga memilih lansia yang
menderita demensia ringan. Hal ini karena demensia ringan atau sedang tergolong
penyakit alzheimer yang bersifat reversible atau dapat diperbaiki dengan menerapkan
intervensi-intervensi tertentu. Untuk mengetahui seorang lansia menderita demensia
ringan, sedang dan berat digunakan sebuah alat ukur yang sudah terstandar.
Berdasarkan literatur, alat ukur yang digunakan untuk mengidentifikasi lansia
menderita demensia ringan, sedang dan berat yaitu MMSE (Mini Mental State
Examination). Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Graff et
al., 2006) (Doi et al., 2013) (Chen et al., 2014) (Hynes et al., 2016) (Duru Airet &
Kapucu, 2016). MMSE dikembangkan oleh Folstein et al yang teridiri dari 5 topik
utama yaitu daya tangkap, perhatian, hitungan, ingatan, dan bahasa yang terdiri dari
11 pertanyaan (Duru Airet & Kapucu, 2016). Tes MMSE dilakukan pada sampel
sebelum dan sesudah intervensi baik dengan kelompok kontrol atau tidak ada
kelompok kontrol.
Hasil dari tes MMSE berupa skor yang dijadikan tolak ukur pengaruh terapi
okupasi terhadap skor fungsi kognitif pada lansia dengan demensia. Apabila terjadi
peningkatan skor MMSE setelah dilakukan intervensi maka intervensi tersebut dapat
dikatakan berpengaruh terhadap skor fungsi kognitif dengan P<0.05 (Duru Airet &
Kapucu, 2016). Hal yang sama dilakukan oleh (Doi et al., 2013) untuk
mengidentifikasi pengaruh aktifitas kognitif dan kebiasaan aktifitas sehari-hari pada
individu sehat dan individu yang mengalami penurunan fungsi kognitif ringan. Selain
menggunakan MMSE, (Doi et al., 2013) juga menggunakan National Center for
Geriatrics and Gerontology functional assessment tool (NCGG-FAT).
Desain penelitian untuk melihat pengaruh terapi kenangan pada lansia dengan
demensia adalah quasi-experimental yang mempunyai kelompok intervensi dan
kelompok kontrol sebagai pembanding (Duru Airet & Kapucu, 2016). Hal ini juga
dapat digunakan pada penelitian berikutnya untuk melihat pengaruh terapi okupasi
pada lansia dengan demensia (nanti diketawain lagi sama Bu Suryani lho Teh,
dibilang lucu lho :-D). Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh (Graff et al., (2006)
dan (Hynes et al., (2016) merupakan gabungan penelitian kualitatif dan kuantitatif
dengan tujuan dan metode sama. Perbedaan antara dua penelitian ini adalah tempat
dilakukan penelitian (Graff et al., 2006) lebih dulu menelitinya di Belanda dan (Hynes
et al., (2016) di Inggris.
DAFTAR PUSTAKA
Chen, L.-Y., Liu, L.-K., Peng, L.-N., Lin, M.-H., Chen, L.-K., Lan, C.-F., & Chang, P.-L.
(2014). Identifying residents at greater risk for cognitive decline by Minimum Data Set
in long-term care settings. Journal of Clinical Gerontology and Geriatrics, 5(4), 122
126. https://doi.org/10.1016/j.jcgg.2014.05.006
Doi, T., Shimada, H., Makizako, H., Lee, S., Park, H., Tsutsumimoto, K., Suzuki, T.
(2013). Cognitive Activities and Instrumental Activity of Daily Living in Older Adults
with Mild Cognitive Impairment. Dementia and Geriatric Cognitive Disorders Extra,
3(1), 398406. https://doi.org/10.1159/000355553
Duru Airet, G., & Kapucu, S. (2016). The Effect of Reminiscence Therapy on Cognition,
Depression, and Activities of Daily Living for Patients With Alzheimer Disease. Journal
of Geriatric Psychiatry and Neurology, 29(1), 3137.
https://doi.org/10.1177/0891988715598233
Hynes, S. M., Field, B., Ledgerd, R., Swinson, T., Wenborn, J., Di Bona, L., Orrell, M.
(2016). Exploring the need for a new UK occupational therapy intervention for people
with dementia and family carers: Community Occupational Therapy in Dementia
(COTiD). A focus group study. Aging and Mental Health, 20(7), 762769.
https://doi.org/10.1080/13607863.2015.1037243