Вы находитесь на странице: 1из 5

Kegiatan Kajian Pohon Tumbang di Kota Surakarta

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota adalah suatu pusat pemukiman penduduk yang besar dan luas. Dalam kota terdapat
berbagai ragam kegiatan ekonomi dan budaya. Pembangunan kota saat ini lebih banyak dicerminkan
oleh adanya perkembangan fisik kota yang banyak ditentukan oleh sarana dan prasarana yang ada.
Gejala pembangunan kota pada saat ini mempunyai kecenderungan untuk meminimalkan keberadaan
ruang terbuka hijau.Pembangunan kota yang tidak ramah lingkungan menyebabkan kualitas dan
kuantitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) mengalami penurunan. Di Kota Surakarta, pengembangan Ruang
terbuka Hijau berupa Taman sangat gencar dilakukan. Di Kota Surakarta terdapat berbagai jenis taman
mulai dari taman kota, hutan kota, maupun jalur hijau kota. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah
kota Surakarta untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan penanaman tanaman di sepanjang
jalur hijau. Ruang terbuka hijau (RTH) adalah sebentang lahan terbuka tanpa bangunan yang mempunyai
ukuran, bentuk dan batas geografis tertentu dengan status penguasaan apapun, yang didalamnya
terdapat tumbuhan hijau berkayu dan tahunan, dengan pepohonan sebagai tumbuhan penciri utama
dan tumbuhan lainnya (perdu, semak, rerumputan, dan tumbuhan penutup tanah lainnya), sebagai
tumbuhan pelengkap, serta benda-benda lain yang juga sebagai pelengkap dan penunjang fungsi ruang
terbuka hijau yang bersangkutan (Purnomohadi, 1995).

Jalur hijau merupakan salah satu cara untuk memenuhi keberadan RTH di wilayah perkotaan,
pada jalur hijau ditanami berbagai jenis tanaman mulai dari penutup tanah hingga pohon. Penanaman
pohon di ruas jalan baik itu di sebelah kiri jalan, sebelah kanan jalan maupun bagian tengah jalan.
Kondisi pepohonan harus dalam keadaan baik dan sehat agar memberi kenyamanan bagi pengguna
jalan.

Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Solo memetakan sedikitnya 200 pohon di Kota Solo yang
masuk kategori kritis atau rawan tumbang. Ratusan pohon yang rawan tumbang itu berada di seputar
kompleks Stadion Manahan, Jl. Adisucipto, Jl. Slamet Riyadi, Jl. Ir. Juanda, serta Jl. dr. Radjiman.
Sejumlah faktor yang membuat pohon di Solo rawan tumbang saat angin kencang, yakni akar pohon

I-1
Kegiatan Kajian Pohon Tumbang di Kota Surakarta

terpotong saat pembangunan, posisi/bentuk tajuk yang miring, serta pertumbuhan akar tertekan
padatnya lalu lalang kendaraan dan tonase berat.

Melihat kondisi pohon-pohon yang berada di jalur hijau tersebut, pemerintah kota Surakarta perlu
melakukan kajian terhadap pohon-pohon yang berpotensi rawan tumbang karena kondisi pohon yang
sudah tidak sehat maupun yang sudah mengganggu pengguna jalan dan lingkungan tempat tumbuhnya.

Kegiatan ini juga sebagai upaya untuk melaksanakan Peraturan Daerah Kota Surakarta No 10 Tahun
2015 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan yang mengamanahkan bahwa pemerintah
daerah mempunyai kewajiban untuk melakukan pendataan pohon serta perlindungan dan pemeliharaan
pohon dijalur hijau Kota Surakarta. Oleh karena itu melalui kegiatan ini diharapkan dapat teridentifikasi
kondisi pohon sesuai dengan jenis dan karakteristiknya sehingga bisa digunakan untuk memberikan
rekomendasi penanaman dan pemeliharaan pohon secara umum maupun penanganan pohon rawan
tumbang untuk menciptakan keamanan, kenyamanan dan terwujudnya citra lingkungan perkotaan yang
kuat

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari kegiatan-kegiatan kajian pohon tumbang di Kota Surakarta ini adalah untuk
mengidentifikasi kondisi dan kualitas pada pohon-pohon yang ada di sepanjang jalur hijau, dengan cara
menganalisis jenis pohon dan kualitas pohon dengan kriteria yang ditentukan. Sedangkan tujuan yang
ingin dicapai adalah :
a) Mengidentifikasi karakteristik pohon yang rawan tumbang
b) Mengetahui jenis dan jumlah pohon yang mengindikasikan kondisi rawan tumbang
c) Menentukan status pohon rawan tumbang

1.3 Sasaran
a) Pohon rawan rumbang di beberapa penggal jalur hijau jalan Slamet Riyadi, Jalan Adi Sucipto,
Jalan Juanda dan Jalan Radjiman Kota Surakarta
b) Karakteristik pohon rawan tumbang ditinjau dari usia pohon, kondisi kesehatan batang dan
kondisi teknis pohon (lokasi penanaman pohon, perakaran, bentuk tajuk dan perkiraan dampak
lingkungannya)

I-2
Kegiatan Kajian Pohon Tumbang di Kota Surakarta

c) Rekomendasi penanganan pohon rawan tumbang untuk menciptakan keamanan, kenyamanan


dan terwujudnya citra lingkungan perkotaan yang kuat

1.4 Ruang Lingkup


a) Lingkup Wilayah
Lingkup wilayah dalam kegiatan kajian pohon tumbang di Kota Surakarta adalah dibatasi pada
ruas jalan yang memiliki jalur hijau yang dikelola oleh DKP yaitu di ruas jalan Adisucipto, Jl.
Slamet Riyadi, Jl. Ir. Juanda, serta Jl. dr. Radjiman, dari beberapa ruas jalan tersebut nantinya
akan dilakukan pemilihan ruas jalan yang akan lebih fokus untuk diteliti dengan melihat
pertimbangan aspek kerawanan, dan kestrategisan lokasi ruas jalan mengingat besarnya
dampak yang ditimbulkan bila terjadi peristiwa pohon tumbang
b) Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan kajian pohon tumbang di Kota Surakarta ini adalah :
1) identifikasi Jenis dan kualitas pohon di sepanjang Jalur hijau
2) Analisis kualitas pohon untuk menentukan pohon yang rawan tumbang
3) Memberikan rekomendasi pemeliharaan pohon secara umum maupun penanganan pohon
rawan tumbang untuk menciptakan keamanan, kenyamanan dan terwujudnya citra
lingkungan perkotaan yang kuat

1.5 Dasar Hukum


Secara keseluruhan dasar kegiatan kajian pohon tumbang di Kota Surakarta ini adalah:
a) Keputusan presiden No 32 tahun 1990 tentang pengelolaan kawasan lindung
b) Peraturan pemerintah Republik Indonesia no 63 tahun 2002 tentang Hutan Kota
c) Peraturan menteri pekerjaan umm no 06/PRT/M/2007 tentang pedoman umum Rencana
tata bangunan dan Lingkungan
d) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Penyediaan
dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Perkotaan
e) Departemen pekerjaan umum Dirjend Bina Marga Direktorat Bina Teknit No 009/TBT/1195
tentang tata cara pemeliharaan taman dan lansekap jalan

I-3
Kegiatan Kajian Pohon Tumbang di Kota Surakarta

f) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 22 Tahun 2003 tentang Pengelolaan
Kawasan Lindung di Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun
2003 Nomor 134);
g) Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 8 Tahun 2009 tentang Bangunan (Lembaran
Daerah Kota Surakarta Tahun 2009 Nomor 9); dan
h) Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Surakarta 2011-2031 (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2012 Nomor
1).
i) Peraturan Daerah Kota Surakarta No 10 tahun 2015 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup

1.6 Sistematika

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini meliputi latar belakang, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi dan sistematika
penulisan dari Buku Pendahuluan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan mengenai beberapa teori yang melandasi tentang kriteria Jenis vegetasi
untuk ruang terbuka hijau dan teori tentang penilaian kualitas pohon di sepanjang Jalur hijau
BAB III PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Bab ini berisi tentang metode yang digunakan dalam pendataan pohon-pohon yang rawan
tumbang di Kota Surakarta
BAB IV GAMBARAN UMUM RUANG TERBUKA dan IDENTIFIKASI POHON PADA JALUR HIUAU DI
KOTA SURAKARTA
Bab ini akan menguraikan mengenai gambaran umum Ruang Terbuka Hijau dan kondisi pohon
pada jalur hijau yang ada di Kota Surakarta.
BAB V KAJIAN POHON TUMBANG
Bab ini berisi Kajian dan Penilaian Pohon Tumbang dan Kajian Penanganan dan Pemeliharaan
Pohon di Kota Surakarta
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran terkait dengan kajian pohon tumbang yang telah dilaksanakan

I-4
Kegiatan Kajian Pohon Tumbang di Kota Surakarta

I-5

Вам также может понравиться