Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.6 Data Demografi (Peta Lokasi, Jumlah Penduduk, Pendidikan dan Ekonomi)
Lokasi kegiatan kerja lapangan keperawatan gigi masyarakat di Dusun
Cokrowijayan, Desa Banyuraden, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
a. Peta Lokasi
Peta lokasi kegiatan praktek kerja lapangan keperawatan gigi dan mulut
masyarakat adalah sebagai berikut :
Gambar 1.2 Peta Lokasi Dusun Cokrowijayan
c. Data Pendidikan
Karies Gigi merupakan kerusakan jaringan gigi yang disebabkan oleh aktivitas
mikroorganisme (bakteri) di dalam mulut yang mengakibatkan gigi berlubang.
karies gigi (lubang gigi) adalah kerusakan pada stuktur keras gigi yang diakibatkan oleh
hasil interaksi dari bakteri dipermukaan gigi, plak atau biofilm, dan diet (khususnya
komponen karbohidrat yang dapat asetat) sehingga terjadi demineralisasi jaringan keras
gigi dan memerlukan cukup waktu untuk kejadiannya (Megananda,2012).
Gambar2.2
Bagian-bagian gigi
Gambar2.3 Gingivitis
Radang Gusi (Gingivitis) adalah peradangan pada gusi yang ditandai dengan
adanya perubahan bentuk dan warna gusi. Gingivitis sering terjadi dan bisa timbul kapan
saja setelah timbulnya gigi. Gusi tampak merah. Peradangan pada gusi dapat terjadi pada
satu atau 2 gigi, tetapi juga dapat terjadi pada seluruh mulut. Gusi menjadi mudah
berdarah karena rangsangan yang kecil seperti saat menyikat gigi, atau bahkan tanpa
rangsangan (pendarahan pada gusi dapat terjadi kapan saja).
Gingivitis atau radang gusi adalah penyebab tersering gusi
bengkak. Gingivitis merupakan penyakit gusi yang menyebabkan gusi
menjadi iritasi dan kemudian bengkak. Banyak orang mengalami
gingivitis dan tidak menyadarinya karena gejalanya bisa sangat ringan.
Namun, jika dibiarkan atau tidak diobati, gusi bengkak akibat gingivitis
tersebut akhirnya dapat menyebabkan hilangnya gigi(Mediskus.2014)
b) Jamur, Bakteri/Virus.
Infeksi yang disebabkan oleh jamur dan virus berpotensi
menyebabkan gusi bengkak. Jika Anda memiliki herpes (virus), bisa
menyebabkan kondisi yang disebut herpes akut gingivostomatitis, yang
juga menyebabkan gusi bengkak. Oral Thrush, yang merupakan hasil
dari pertumbuhan berlebihan jamur alami di dalam mulut
(jamur candida), juga dapat menyebabkan gusi bengkak.
1) Cara menyikat gigi yang salah,
2) Bernafas melalui mulut. Karena bernafas melalui mulut membuat gigi menjadi
kering dan gusi mudah teriritasi.
3) Stress, sering merokok, pubertas, haid tidak teratur, kehamilan dan faktor lain
yaitu Diabetes Melitus (DM).
4) Kehamilan
Gusi bengkak juga dapat terjadi selama kehamilan. Hormon tubuh selama
kehamilan dapat meningkatkan aliran darah di gusi. Peningkatan aliran darah
dapat menyebabkan gusi menjadi lebih mudah teriritasi, dan kemudian
menyebabkan gusi bengkak. Perubahan hormonal ini juga dapat menghambat
kemampuan tubuh untuk melawan bakteri yang biasanya menyebabkan infeksi
gusi. Hal ini dapat meningkatkan risiko terkena gingivitis.
5) Malnutrisi
Kekurangan vitamin, terutama vitamin B dan C, dapat menyebabkan gusi
bengkak. Vitamin C, misalnya, memainkan peran penting dalam pemeliharaan
dan perbaikan gigi dan gusi. Jika kadar vitamin C Anda turun terlalu rendah,
Anda bisa mengembangkan penyakit scurvy. Scurvy dapat menyebabkan
anemia dan penyakit gusi
3) Gejala Gingivitis
1. Biasanya mengeluh mulut bau, gusi bengkak mudah berdarah, tanpa nyeri, hanya
kadang terasa gatal.
2. Pada pemeriksaan gusi tampak bengkak, berwarna lebih merah dan mudah
berdarah pada sondasi.
3. Kebersihan mulut biasanya buruk.
4. Salah satu bentuk radang gusi adalah perikoronitis yang gejalanya lebih berat,
yaitu demam, dan sukar membuka mulut.
4) Pengobatan Gingivitis
Mengobati Gusi bengkak harus dengan cara yang benar. Langkah-langkah yang
dapat dilakukan untuk mengatasi gusi bengkak antara lain:
1. Menyikat gigi dan flossing dengan lembut, sehingga tidak mengiritasi gusi
2. Berkumur dengan larutan air asin untuk membersihkan gigi, gusi, dan rongga
mulut dari bakteri
3. Minum banyak air untuk membantu menyiram mulut dari bakteri. Air juga
akan membantu merangsang produksi air liur, yang membunuh bakteri
penyebab gusi bengkak.
4. Menghindari iritasi, termasuk obat kumur yang keras, alkohol, dan tembakau
(merokok)
5. Menempatkan kompres hangat di wajah (pipi pada gusi yang bengkak) untuk
mengurangi rasa sakit pada gusi(Ariefudin,Yanuar.2010)
c. Karang gigi
1. Pengertian karang gigi
Kalkulus merupakan suatu masa yang mengalami klasifikasi yang terbentuk dan
melekat erat pada permukaan gigi dan objek solid lainnya didalam mulut. Misalnya
restorasi dan gigi geligi tiruan. Kalkulus adalah plak terkalsifikasi. Tahap-tahap
pembentukannya dapat dipantau dengan mengamati vener plastik yang terpasang pada
gigi geligi atau gigi tiruan.
Kalkulus jarang di temukan pada gigi susu dan tidak sering ditemukan pada gigi
permanen anak muda usia. Meskipun demikian pada anak 9 tahun, kalkulus sudah dapat
ditemukan pada sebagian besar rongga mulut dan pada hampir seluruh rongga mulut
individu dewasa.
b.) Kalkulus Subgingival adalah kalkulus yang berada dibawah batas gingival
margin, biasanya pasa daerah saku gusi dan tidak dapat terlihat pada waktu
pemeriksaan. Warnanya coklat tua atau hijau kehitam-hitaman, konsistensinya
seperti kepala korek api, dan melekat erat dipermukaan gigi. Bentuk kalkulus
subgingival dapat terbentuk cincin atau ledge yang mengelilingi gigi (Putri, 2010).
1. Aspek Fisik
Salah satu aspek yang mempengaruhi kualitas kesehatan gigi adalah
siatuasi intra oral itu sendiri, seperti misalnya oral hygiene yang jelek
maloklusi dan keadaan patologis jaringan mulut. Contoh oral hygiene yang
jelek dapat disebabkan oleh karena keadaan crowded/berjejal sehingga kondisi
tersebut mempermudah terjadinya penumpukkan sisa-sisa makanan atau dapat
disebabkan oleh kebiasaan dari orang yang menggabaikan kebersihan gigi dan
mulutnya. Akibatnya dari hal tersebut maka akan mempermudah terjadinya
karies atau radang gusi.
2. Aspek Mental
Merupakan pengaruh dari faktor fisikologi seseorang sehingga dapat juga
disebut sebagai kesiapan fisikologis seseorang. Pada setiap orang kesiapan
fisiologis terhadap kesehatan gigi dan mulut berbeda-beda dan ini tergantung
pada sikap, apresiasi, kepercayaan serta kenyakinan dari seseorang dan semua
ini terlihat dari tingkah laku.
3. Aspek Sosial
Dalam masyarakat ada yang disebut kultur value system, hal ini
mempengaruhi sikap dan pola tingkah laku individu dalam masyarakat
termasuk pola tingkah laku terhadap gigi. Selain dari kultur value system,
keadaan sosial ekonomi pun mempengaruhi sikap dan pola tingkah laku
individu.
3. Indeks Karies
Indeks DMF-T adalah indeks untuk menilai status kesehatan gigi dan
mulut dalam hal karies gigi permanen. Karies gigi umumnya disebabkan karena
kebersihan mulut yang buruk, sehingga terjadilah akumulasi plak yang
mengandung berbagai macam bakteri. DMF-T merupakan singkatan dari Decay
Missing Filled-Teeth.
Nilai DMF-T adalah angka yang menunjukkan jumlah gigi dengan karies
pada seseorang atau sekelompok orang. Angka D (decay) adalah gigi yang
berlubang karena karies gigi, angka M (missing)adalah gigi yang dicabut karena
karies gigi, angka F(filled) adalah gigi yang ditambal atau di-tumpat karena karies
dan dalam keadaan baik . Nilai DMF-T adalah penjumlahan D+ F+ T. Indikator
utama pengukuran DMF-T menurut WHO adalah pada anak usia 12 tahun, yang
dinyatakan dengan indeks DMF-T yaitu 3, yang berarti pada usia 12 tahun
jumlah gigi yang berlubang (D), dicabut karena karies gigi (M), dan gigi dengan
tumpatan yang baik (F), tidak lebih atau sama dengan 3 gigi per anak. Rumus yang
digunakan untuk menghitung DMF-T :
DMF-T = D + M + F
DMF-T rata-rata = Jumlah D + M + F
Jumlah orang yg diperiksa
Indeks yang digunakan pada survey kesehatan gigi ialah untuk mengetahui
keadaan kesehatan gigi masyarakat, harus dilakukan survey kesehatan gigi
masyarakat. Dari hasil survey akan didapat rata-rata.
Untuk mengetahui keadaan kesehatan gigi masyarakat harus dilakukan
data khusus mengenai penyakit gigi didapat dengan cara menggunakan beberapa
indeks yang sering digunakan :
Data Khusus mengenai penyakit gigi didapat dengan cara menggunakan
beberapa indeks yang sering digunakan :
1. DMF-T
2. def-t
3. OHI-S
4. CPITN
5. Prevalensi dan Insidensi
6. PI
7. GI
Dengan menggunakan indeks kita dapat :
1. Membedakan keadaan klinis dari masyarakat pada saat yang sama atau pada
saat lain
2. Melihat kemajuan/kemunduran dari kesehatan gigi masyarakat
Indeks karies yang biasa dipakai :
Untuk Gigi Permanent : Indeks DMF-T
Untuk Gigi Residui/Susu : Indeks deft-t
Special Rules :
1. Tidak ada gigi yang dihitung lebih dari 1 kali, baik decay, missing maupun filled
2. D,M,F teeth harus dicatat secara terpisah
3. Gigi dianggap erupsi saat permukaan oklusal/insisalnya terbuka/terlihat atau
terpapar di atas jaringan gingiva
4. Gigi dianggap ada/dipertimbangkan meskipun crown telah rusak dan hanya akar
yang tertinggal di soketnya.
5. Supernumerary tooth tidak termasuk/tidak dihitung
6. Jika gigi desidui tertanam dan gigi permanen penggantinya, diklasifikasikan
sebagai gigi permanent.
7. Gigi desidui tidak dimasukkan dalam perhitungan DMF begitu juga dengan gigi
permanen di perhitungan def dan harus dihitung secara terpisah.
c. Rujukan
Bagi masyarakat yang memerlukan perawatan lebih lanjut akan dirujuk ke Puskesmas
Gamping II Yogyakarta.
1. Rencana Kegiatan
Untuk pelaksanaan kegiatan maka kami menentukan jadwal kegiatan
sebagai berikut :
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Survei
Rangkaian kegiatan praktek kerja lapangan mahasiswa/mahasiswi Poltekkes
Kemenkes Palembang dimulai dengan survei. Survei yang dilakukan sesuai jadwal dan
secara langsung kepada warga dusun Cokrowijayan. Jumlah kepala keluarga ada 330 KK
dengan980 jiwa
Maka, dari 280 Kepala Keluarga dengan jumlah warga 980 jiwa penduduk yang
tinggal di dusun Cokrowijayan diambil 50 KK saja mengingat keterbatasan waktu dan
jumlah praktikan yang melakukan hanya 10 orang sehingga diharapkan 50 KK dapat
mewakili seluruh populasi di dusun Cokrowijayan. Kegiatan survei berupa :
1. Kuesioner
Warga diajukan pertanyaan yang berhubungan dengan kebutuhan survey untuk
mengetahui perilaku kesehatan umum dan kesehatan gigi masyarakat di dusun
Cokrowijayan. Adapun bentuk pertanyaan yang diajukan kepada warga terdapat dalam
lembar lampiran.
2. Penyuluhan
Setelah dilakukan survey maka dilakukan penyuluhan untuk memberi motivasi
warga untuk mau memeriksakan gigi dan mulut. Penyuluhan dilakukan dengan acuan
satuan pelajaran yang telah disiapkan.
3. Pemeriksaan Gigi dan Mulut
Dari pemeriksaan 197 jiwa maka didapatkan hasil yakni rata-rata DMF-T, rata-rata
def-t dan rata-rata OHIS
Untuk mendapatkan data tentang kesehatan gigi dan mulut tersebut maka kami
melakukan pemeriksaan gigi dan mulut dengan format pemeriksaan sebagai berikut :
*Format pemeriksaan
KARTU STATUS KESEHATAN GIGI
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
85 84 83 82 81 71 72 73 74 75
D= d=
M= e=
F= f=
DMF-T = def-t =
2. STATUS OHIS
DEBRIS INDEKS CALCULUS INDEKS
DI = CI = OHIS =
KESIMPULAN
BAB IV
HASIL KEGIATAN SURVEY
I. PENGUMPULAN DATA
A. Data Umum
Dusun : Cokrowijayan,
Desa : Banyuraden
Kecamatan : Gamping
Kabupaten : Sleman
Ibu Kota : DI. Yogyakarta
Provinsi : Jawa Tengah
B. Data Penduduk
Penduduk keseluruhan dusun Cokrowijayan Kabupaten Sleman Sebanyak
980 jiwa dengan persentase 100%, 303 Kepala Keluarga dengan persentase
100%. Dari 303 Kepala Keluarga yang dilakukan survei sebanyak 50KK
dengan 197 jiwa dengan persentase 70%
No. Data Penduduk Jumlah Persentase
1 Anak Usia 5-12 Tahun 50 Jiwa 25,4 %
2 Bumil 2 Jiwa 1,01 %
3 Remaja 46 Jiwa 23,3 %
4 Dewasa 88 Jiwa 44,6 %
5 Lansia 11 Jiwa 5,58 %
C. Data Pendidikan
Adapun data pendidikan masyarakat Dusun Cokrowijayan Desa
Banyuraden Kabupaten Sleman Yogyakarta sebagai berikut :
No. Data Pendidikan Jumlah Persentase
1 Tidak/Belum Tamat SD 15 Jiwa 7,6 %
2 Tamat SD 49 Jiwa 24,8 %
3 Tamat SLTP 44 Jiwa 22,3 %
4 Tamat SLTA 42 Jiwa 21,3 %
5 Tamat diploma 21 Jiwa 10,6 %
6 Tamat sarjana 26 Jiwa 13,1 %
Jumlah 197 Jiwa 99,7 %
Tabel 3.1 Data Karies Gigi pada warga Dusun Cokrowijayan berdasarkan usia
Tabel ini menunjukkan bahwa DMF-T pada usia 5-12 tahun 1,01%, usia 13-25
tahun 11,7%, 26-45 tahun 27,4%, 46-59 tahun 40,1%, 60-70 tahun 15,7%, >70 tahun
6,6%.
Tabel 3.2 Data Kebersihan Gigi dan Mulut Masyarakat Cokrowijayan
Dari hasil survey pada warga dusun Cokrowijayan didapatkan hasil kebersihan
gigi dan mulut yang paling banyak dengan kategori sedang.
Tabel 3.3 Data Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dari warga Dusun
Cokrowijayan yang diperiksa
Dari tabel 3.3 dapat diketahui frekuensi mandi yang paling banyak
dilakukan pada warga dusun Cokrowijayan yaitu 2x sehari, Frekuensi
Menggosok gigi yang paling sering dilakukan anak usia 5-12 tahun yaitu
setelah makan dan sebelum tidur, usia remaja sampai lansia yaitu setiap pagi
saja.
Dari tabel 4.21 tabel penetapan masalah diatas dapat diketahui bahwa
masalah kesehatan gigi yang menjadi prioritas utama adalah angka OHI-S
dengan persentase terhadap target sebesar -80%, Prioritas kedua DMF-T
dengan persentase terhadap target sebesar 78,3 %
IV. PRIORITAS JALAN KELUAR
Tabel 4.22 : Penetapan Prioritas Jalan Keluar atau Pemecahan
Masalah Masyarakat di Desa Banyuraden Dusun
Cokrowijayan kab. Sleman provinsi Daerah istimewah
Yogyakarta
3 Tingginya Input :
angka DMF-T 1. Kurangnya pengetahuan 1. Mengadakan
Pencapaian : masyarakat tentang demostrasi
4,6 memelihara kesehatan menyikat gigi
Target : 3 gigi dan mulut yang baik dan
2. Kurangnya penyuluhan benar
kesehtan gigi dan mulut 1. Mengadakan
kepada masyarakat demonstrasi sikat
3. Kurangnya kesadaran gigi
masyarakat dalam 2. Memberikan
memelihara kesehtan gigi penyuluhan
dan mulut kepada
4. Kurangnya kesadaran dan masyarakat
keinginan masyarakat Mengadakan
untuk mempertahankan pendekatan
bentuk anatomi giginya kepada
Proses : masyarakat
1. Tidak menggosok gigi
dengan cara yang baik
dan benar
2. Sering mengkonsumsi
makanan yang dapat
merusak gigi
3. Tidak memeriksakan gigi
dengan teratur kedokter
gigi sesuai dengan aturan
4. Kurangnya kesadaran
untuk menambal gigi
Output ;
Banyaknya gigi yang dicabut
V. RENCANA PELAKSANAAN
Tabel 4.23 : Rencana Pelaksanaan (POA) Masyarakat di Desa
Banyuraden Dusun Cokrowijayan kab. Sleman provinsi
Daerah istimewah Yogyakarta
No Kegiatan Tujuan Tindakan
1 PKG 1. Memberikan Pengetahuan
kepada murid PAUD di
Posyandu Menur di RT.18
Dusun Sumberan, Desa
Ngestiharjo, Kabupaten
Bantul DI Yogyakarta
2. Memberikan Pengetahuan
kepada ibu-ibu pengajian di
masjid Ar-Raudho di RT.18
Penyuluhan
Dusun Sumberan, Desa
Ngestiharjo, Kabupaten
Bantul DI Yogyakarta
3. Memberikan Pengetahuan
kepada pemuda-pemudi
karang taruna di RT.18
Dusun Sumberan, Desa
Ngestiharjo, Kabupaten
Bantul DI Yogyakarta
2 Exodontia 1. Pencabutan
2. Kenyamanan
3. Terbebas dari rasa rendah
diri
Rujuk ke Puskesmas
4. Terpenuhinya Kemandirian
gamping II
5. Kondisi biologis yang baik
6. Pencegahan infeksi yang
lebih lanjut
7. Estetika.
3 Konservasi 1. Terbebas dari rasa sakit Rujuk ke Puskesmas
2. Kenyamanan gamping II
3. Terbebas dari rasa rendah
diri
4. Terpenuhinya Kemandirian
5. Kondisi biologis yang baik
6. Pencegahan infeksi yang
lebih lanjut
7. Estetika
4 Premedikasi 1. Terbebas dari rasa sakit
2. Kenyamanan
3. Terbebas dari rasa rendah
diri
Rujuk ke Puskesmas
4. Terpenuhinya Kemandirian
gamping II
5. Kondisi biologis yang baik
6. Pencegahan infeksi yang
lebih lanjut
7. Estetika
Hasil praktek kerja lapangan yang dilakukan pada tanggal 10-19 November 2015
di Dusun cokrowijayan , Desa banyuraden , Kabupaten sleman, Daearah Istimewa
Yogyakarta dengan kuisioner kepada masyarakat didapatkan beberapa masalah kesehatan
yaitu rendahnya kebersihan gigi dan mulut di Dusun cokrowijayan , Desa banyuraden ,
Kabupaten sleman, Daearah Istimewa Yogyakarta di tahun 2014
Dengan selesainya kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut di Dusun
cokrowijayan , Desa banyuraden , Kabupaten sleman, Daearah Istimewa Yogyakarta.
Maka dapat kami laporkan kesimpulan dan saran sebagai berikut :
1. Kesimpulan
Rata-rata kebersihan gigi dan mulut di Dusun cokrowijayan , Desa banyuraden ,
Kabupaten sleman, Daearah Istimewa Yogyakarta
2. Saran
a. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan perlu dilaksanakan setiap tahun ajaran agar
mahasiswa dapat memperoleh ilmu pengetahuan tidak hanya dari pelajaran
secara teori saja, juga dapat mengaplikasikan ilmu yang mereka dapat kepda
masyarakat.
b. Perlunya meningkatnya sarana dan prasarana untuk melakukan Praktek Kerja
Lapangan agar tuuan dapat tercapai dengan baik
c. Perlunya sosialisasi yang lebih lagi kepada masyarakat di Dusun
cokrowijayan , Desa banyuraden , Kabupaten sleman, Daearah Istimewa
Yogyakarta agar masyarakat mau untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan gigi
dan mulut. Dengan jalan pembinaan kader.
Dengan demikian laporan kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut
masyarakat di di Dusun cokrowijayan , Desa banyuraden , Kabupaten sleman, Daearah
Istimewa Yogyakarta. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Morzartha,Martha.2012.http://hanifatunnisaa.wordpress.com/2012/07/12/penyebab-
gejala-pencegahan-dan-pengobatan-karies-gigi/ Akses pada tanggal 15 Oktober
2014.
Mediskus.2014.http://mediskus.com/penyakit/penyebab-gusi-bengkak-cara-
mengobati.html. Akses pada tangaga Pada tanggal 15 Oktober 2014.
Ariefudin,Yanuar.2010..http://yanuarariefudin.wordpress.com/2010/08/17/gingivitis-
radang%C2%A0gusi/. Akses pada tanggal 15 Oktober 2014.
Alrista,Richo.2012.http://choealrista.blogspot.com/2012/11/indeks-karies-dmf.html.
Akses pada tanggal 15 Oktober 2014
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
85 84 83 82 81 71 72 73 74 75
D= d=
M= e=
F= f=
DMF-T = def-t =
2. STATUS OHIS
DEBRIS INDEKS CALCULUS INDEKS
DI = CI = OHIS =
KESIMPULAN :
KEGIATAN
MUSYAWARAH
MASYARAKAT DESA
1. Format Undangan
Kepada Yth,
Bapak/Ibu .
Di-
Tempat
Salam hormat,
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Maha Esa karena atas rahmat-Nyalah kita
berada dalam keadaan sehat dan selalu mendapat perlindungan dari-Nya
Sehubungan dengan akan diadakan Kegiatan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut,
oleh Mahasiswa/i peserta Praktik Kerja Lapangan (PKL) Poltekkes Kemenkes
Palembang Jurusan Keperawatan Gigi, yang akan dilaksanakan pada :
Demikian undangan ini kami sampaikan, mengingat pentingnya acara ini maka
kehadiran bapak/ibu sangat kami harapkan.
2. Susunan Acara
MC
Randy saputra
Pembukaan :
1. Pembukaan Edi Waluyo
2. Kata sambutan dari
wakil mahasiswa Drs . Kirnantoro ,SKM
3. Kata sambutan dari ,M.Kes
bapak RW 18
4. Kata sambutan dari
dosen pembimbng
poltekkes
Yogyakartadan
sekaligus membuka
resmi kegiatan PKL Sobri Hafriansyah
5. Pengakraban bersama
warga
6. Doa dan penutup
1. Pembukaan
2. Perkenalan dari Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Keperawatan
Gigi
3. Mengajak anak TK menyanyikan yel-yel
4. Penyampaian penyuluhan kepada anak-anak TK among putra dengan
menggunakan video
5. Demonstrasi cara menyikat gigi
6. Tanya jawab
7. Pembacaan kesimpulan
8. Evaluasi secara lisan
9. Membaca doa
10. Penutup dan menyampaikan harapan
MC : Rosalina
Presentasi : Shinta S
Desi
Mey
Maulida Keliputari
1. Pembukaan
2. Perkenalan dari Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Keperawatan
Gigi
3. Penyampaian maksud dan tujuan
4. Menyampaikan isi materi dengan ibu-ibu
5. Tanya jawab
6. Pembacaan kesimpulan
7. Evaluasi secara lisan
8. Menyampaikan harapan
9. Penutup
SATUAN PELAJARAN
TIU :
Setelah penyuluhan selesai, diharapkan sasaran dapat memahami gigi dan gusi
yang sehat
TIK:
1. Setelah penyuluhan selesai, sasaran diharapkan dapat menjelaskan kembali pengertian
gigi dan gusi yang sehat
2. Setelah penyuluhan selesai, sasaran diharapkan dapat menjelaskan kembali penyebab
kehilangan gigi
3. Setelah penyuluhan selesai, sasaran diharapkan dapat menyebutkan kembali apa saja
dampak kehilangan gigi
4. Setelah penyuluhan selesai, sasaran diharapkan dapat menjelaskan kembali apa akibat
kehilangan gigi tetap dibiarkan
5. Setelah penyuluhan selesai, sasaran diharapkan dapat menjelaskan kembali bagaimana
perawatan untuk gigi yang hilang
6. Setelah penyuluhan selesai, sasaran diharapkan dapat menjelaskan kembali cara menjaga
kesehatan gigi dan mulut
MATERI
I. PENDAHULUAN
Assalamualaikum wr. Wb
Selamat pagi bapak dan ibu sekalian. Apa kabarnya?
Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan berkat dan rahmat-Nya kepada kita semua sehingga bisa berkumpul di
ruangan ini dalam keadaan sehat walafiat. Adapun tujuan kami datang kesini adalah
untuk memberikan penyuluhan kepada bapak dan ibu semua. Sebelumnya kami akan
memperkenalkan diri terlebih dahulu.
Nah, apakah bapak dan ibu telah mengetahui ciri-ciri gigi dan gusi yang sehat?
II. ISI
1. Gigi dan gusi yang sehat
Ciri gigi sehat adalah
Warna gigi putih kekuningan
Tidak terdapat karang gigi
Tidak terdapat lubang gigi
Tidak terasa sakit
Tidak goyah
Ciri gusi sehat adalah
Berwarna merah muda
Tidak sakit
Tidak mudah berdarah
Melekat erat pada tulang
Gusi pada sisi gigi terlihat lancip seperti pisau
Apabila tidak menjaga gugu dengan baik maka dapat berakibat terkena
berbagai mcam penyakit gigi dan gusi di sekitarnya
III. KESIMPULAN
1. Gigi dan gusi yang sehat
Ciri gigi sehat adalah
Warna gigi putih kekuningan
Tidak terdapat karang gigi
Tidak terdapat lubang gigi
Tidak terasa sakit
Tidak goyah
Ciri gusi sehat adalah
Berwarna merah muda
Tidak sakit
Tidak mudah berdarah
Melekat erat pada tulang
Gusi pada sisi gigi terlihat lancip seperti pisau
6. PENUTUP
Demikianlah yang dapat kami sampaikan. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam
pengucapan dan penyampaian dan terima kasih atas perhatiannya. Semoga apa yang kami
sampaikan ini bermanfaat dan dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari
Wassalamualikum wr wb
7. METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
9. ALAT BANTU
1. Poster
2. Model Gigi
3. Liffleat
4. chlipart
10. SUMBER
Mengetahui
Pembimbing
SATUAN PELAJARAN
TIU :
Setelah penyuluhan selesai, diharapkan sasaran dapat memahami kebiasaan
buruk remaja yang mempengaruhi kesehatan gigi
TIK:
1. Setelah penyuluhan selesai, sasaran diharapkan dapat menjelaskan kembali
dampak merokok
2. Setelah penyuluhan selesai, sasaran diharapkan dapat menjelaskan kembali
dampak alcohol
3. Setelah penyuluhan selesai, sasaran diharapkan dapat menjelaskan kembali apa
itu kawat gigi
4. Setelah penyuluhan selesai, sasaran diharapkan dapat menyebutkan kembali siapa
saja yang harus menggunakan kawat gigi
5. Setelah penyuluhan selesai, sasaran diharapkan dapat menjelaskan dampak
pemakaian behel di sembarang tempat
6. Setelah penyuluhan selesai, sasaran diharapkan dapat menjelaskan kembali cara
perawatan penggunaan kawat gigi
7. Setelah penyuluhan selesai, sasaran diharapkan dapat menjelaskan cara menjaga
kesehatan gigi dan mulut
MATERI
IV. PENDAHULUAN
Assalamualaikum wr. Wb
Selamat pagi bapak dan ibu sekalian. Apa kabarnya?
Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan berkat dan rahmat-Nya kepada kita semua sehingga bisa berkumpul di
ruangan ini dalam keadaan sehat walafiat. Adapun tujuan kami datang kesini adalah
untuk memberikan penyuluhan kepada bapak dan ibu semua. Sebelumnya kami akan
memperkenalkan diri terlebih dahulu.
Nah, apakah bapak dan ibu telah mengetahui apa itu kawat gigi?
V. ISI
1. Dampak merokok
Merokok dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada mulut,
diantaranya adalah sebagai berikut :
Noda dan perubahan warna pada gigi (tooth stains)
Rokok menyebabkan noda pada gigi, dan secara umu akan menyabbkan
perubahan warna pada gigi. Gigi perokok aktif biasanya tampak agak
kekuningan dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok.
Bau mulut
Salah satu penyebab bau mulut adalah rokok. Rokok menyebabkan mulut
menjadi kering serta mengganggu produksi kelenjar saliva atau air liur
selain itu, tar dan nikotin akan bersemayam dibanyak tempat dalam rongga
mulut, yang hanya akan memperburuk kesehatan mulut secara umum.
Kerusakan gigi
Merokok akan meningkatkan jumlah plak yanag menempel pada gigi.
Semakin banyak akumulasi plak, maka akan semakin mempromosikan
pembusukan dan pengoprosan gigi dengan cepat. Jika tidak dilakukan
pembersihan dan perawatn gigi yang memadai
Penyakit gusi
Tembakau akan mengganggu fungsi sel dan jaringan gusi. Kandungan
kimia berbahaya pada rokok akan mengahalangi aliran darah ke gusi yang
berarti menghambat suply nutrisi ke gusi. Kondisi tersebut akhirnya
menyebabkan kerusakn gigi karena gusi akan terpisah dari tulang
membuatnya rentan terinfeksi.
2. Dampak alcohol
Alkohol merupakan minuman asam dan juga memiliki kandungan gula
yang tinggi. Kandungan ini dapat melemahkan lapisan paling luar pada gigi
yang akhirnya dapat menyebabkan kerusakan atau kebusukan gigi. Dan resiko
paling tinggi pengguna alkohol ialah kanker mulut karena alkohol memiliki
efek mengiritasi sel-sel yang melipisi bagian dalam mulut seperti gusi dan pipi.
3. Apa itu kawat gigi
Kawat gigi adalah kawat yang digunakan untuk memperbaiki sususan gigi
yang tidak teratur atau bertumpuk
4. Manfaat Penggunaan kawat gigi
Menciptakan atau mempertahankan kondisi gigi yang sehat
Memperbaiki cacat muka, susunan gigi geligi yang tidak rata dan fungsi
alat-alat ngunyah agar diperoleh bentuk wajah yang seimbang dan
penelanan yang baik.
Memperbaiki cacat waktu bicara, waktu bernafas, pendengaran dan
mengembalikan rasa percaya diri seorang
5. Siapa saja yang harus menggunakan kawat gigi
Anak-anak sampai dewasa yang memiliki susunan gigi yang berjejal dan
tidak teratur
6. Dampak pemakaian behel di sembarang tempat
Karena kawat yang berada di gigi lama kelamaan akan membuat gigi
menjadi goyang dan tidak bisa di atasi lagi
Dapat mengganggu syaraf pada gigi sehingga timbul gangguan bicara,
pusing berkepanjangan dan penegangan otot leher
Akan membuat sisa makanan mudah terkumpul pada sisi kawat
7. Cara Perawatan penggunaan kawat gigi
Gunakan pasta gigi dan sikat gigi khusus
Gunakan benang gigi dan sikat tambahan untuk sela-sela gigi
Menyikat gigi dengan benar
Berkumur dengan obat kumur
Rutin melakukan pemeriksaan gigi
Menghindari makanan keras dan lengkap
8. Cara menjaga kesehatan gigi dan mulut
Menyikat gigi dengan waktu dan teknik yang beanr
Perbanyak makanan yang mengandung air dan serat
Kurangi makanan yang manis dan lengket
Hindari kebiasaan-kebiasaan buruk
Kunjungi klinik gigi atau puskesmas minimal 6 bulan sekali
9. KESIMPULAN
1. Dampak merokok
Merokok dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada mulut, diantaranya
adalah sebagai berikut :
Noda dan perubahan warna pada gigi (tooth stains)
Bau mulut
Kerusakan gigi
Penyakit gusi
2. Dampak alkohol
Alkohol merupakan minuman asam dan juga memiliki kandungan gula
yang tinggi. Kandungan ini dapat melemahkan lapisan paling luar pada gigi yang
akhirnya dapat menyebabkan kerusakan atau kebusukan gigi. Dan resiko paling
tinggi pengguna alkohol ialah kanker mulut karena alkohol memiliki efek
mengiritasi sel-sel yang melipisi bagian dalam mulut seperti gusi dan pipi.
3. Apa itu kawat gigi
Kawat gigi adalah kawat yang digunakan untuk memperbaiki sususan gigi yang
tidak teratur atau bertumpuk
7. PENUTUP
Demikianlah yang dapat kami sampaikan. Mohon maaf jika terdapat kesalahan
dalam pengucapan dan penyampaian dan terima kasih atas perhatiannya. Semoga apa
yang kami sampaikan ini bermanfaat dan dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-
hari
Wassalamualikum wr wb
8. METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
9. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
NO KEGIATAN WAKTU KETERANGAN
1. Penyuluh
a. Pendahuluan +/- 5 menit -menyiapkan sasaran
-mengucapkan salam
-perkenalan
b. Pelaksanaan +/-15 menit -menyiapkan isi materi
-menyampaikan pemotivasian da nisi
materi
c. Penutup +/- 5 menit -menyimpulkan isi materi
-menyampaikan harapan
-mengucapkan terimakasih dan salam
penutup
2. Sasaran
a. Pendahuluan +/- 5 menit -sasaran duduk tenang
-menjawab salam pembuka
-mendengarkan materi yang disampaikan
b. Pelaksanaan +/- 15 menit -mendengarkan penyuluh
-memperhatikan penyuluh
-bertanya
c. Penutup +/- 5 menit -mendengarkan kesimpulan
-menjawab evaluasi
-menjawab salam penutup
10. ALAT BANTU
1. Poster
2. Model Gigi
3. Proyektor
11. SUMBER