Вы находитесь на странице: 1из 17

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

1. Deskripsi kegiatan penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 16 dan 26 Air Tawar Timur,

Padang terhitung tanggal 5 Desember 2016 s/d 8 Desember 2016. Penelitian

ini dilakukan dengan tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan,

dan tahap pelaporan. Berikut rincian kegiatan untuk tiap tahapan:

Tabel 4.1. Rincian Kegiatan Penelitian

Tahapan Tanggal Kegiatan


23 November a. Observasi ke sekolah tempat penelitian
2016 untuk mengetahui jumlah siswa kelas V
SDN 16 dan 26 Air Tawar Timur,
Padang.
b. Melakukan konsultasi dengan Guru
kelas untuk mengetahui jadwal
penelitian.
c. Menyiapkan perangkat pembelajaran,
Persiapan yaitu Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), soal tes, Lembar
Kerja Siswa (LKS), dan kunci jawaban.
d. Melakukan uji coba instrument berupa
uji validitas dan uji reliabilitas.
e. Pelaksanaan pembelajaran pertemuan
5 Desember 2016 pertama di kelas eksperimen
dilaksanakan pada hari senin dari pukul
07.30 s/d 08.10.
f. Pelaksanaan pembelajaran pertemuan
7 Desember 2016 kedua di kelas eksperimen
dilaksanakan pada hari rabu dari pukul
11.30 s/d 12.10
g. Pelaksanaan pembelajaran pertemuan
Pelaksanaa pertama di kelas kontrol dilaksanakan
5 Desember 2016
n pada hari senin dari pukul 09.30 s/d
10.10.
h. Pelaksanaan pembelajaran pertemuan
8 Desember 2016 kedua di kelas kontrol dilaksanakan
pada hari kamis dari pukul 08.10 s/d
08.50.
Pelaporan i. Melakukan analisis data untuk menguji
20 Desember 2016 Hipotesis dan menyimpulkan hasil
penelitian.

a. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dimulai pada hari rabu tanggal 23 November 2016,

pada tahap ini peneliti melakukan observasi kesekolah tempat meneliti

untuk mengetahui jumlah siswa kelas V di SDN 16 dan 26 Air Tawar

Timur, Padang. Dari hasil observasi yang diperoleh, populasi pada

penelitian ini yaitu siswa kelas V di SDN 16 dan 26 Air Tawar Timur,

Padang tahun ajaran 2016/2017 dan yang menjadi sampel penelitian ini

adalah kelas V di SD 16 Air Tawar Timur, Padang dan kelas V di SD

26 Air Tawar Timur, Padang. Dimana kelas V di SD 16 Air Tawar

Timur, Padang sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 31 orang

dan kelas V di SD 26 Air Tawar Timur, Padang sebagai kelas kontrol

dengan jumlah siswa 31 orang untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.2. Sampel penelitian

NO. Sekolah Dasar JUMLAH

1. SD 16 Air Tawar Timur 31

2. SD 26 Air Tawar Timur 31

Total 62

Setelah peneliti mendapat izin dari kepala sekolah untuk melakukan

penelitian di kelas V SDN 16 dan 26 Air Tawar Timur, Padang.


Kemudian peneliti melakukan konsultasi dengan guru mata pelajaran

matematika untuk mengetahui jadwal mulai penelitian.

Tabel 4.3. Jadwal Mata Pelajaran IPA Di Kelas V Penelitian

Hari Sekolah Dasar Waktu


Rabu SD 16 Air Tawar Timur, Padang 07.30 08.10
Rabu SD 26 Air Tawar Timur, Padang 09.30 10.10
Kamis SD 16 Air Tawar Timur, Padang 11.30 12.10
Senin SD 26 Air Tawar Timur, Padang 08.10 08.50

Selanjutnya pada tahap ini peneliti juga menyiapkan perangkat

pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

Lembar Kerja Siswa (LKS), soal tes akhir (posttest), dan kunci jawaban.

Setelah menyiapkan perangkat pembelajaran, peneliti melakukan uji

coba instrument penelitian berupa uji validitas dan reliabilitas.

b. Tahap Pelaksanaan

Untuk tahap pelaksanaan, penelitian dilakukan masing-masing

sebanyak dua kali pertemuan (4 jam pelajaran) untuk kelas eksperimen

dan kontrol. Dimana pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen

yang diajarkan dengan model pembelajaran Brain Based Learning

(BBL) dan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran

konvensional yang masing-masing berlangsung sebanyak dua kali

pertemuan. Pertemuan pertama pada kelas eksperimen dilaksanakan

pada hari senin tanggal 5 Desember 2016 dari pukul 07.30 s/d 0.8.10.

Pertemuan kedua pada hari rabu tanggal 7 Desember 2016 dari pukul

11.30 s/d 12.10.


Sedangkan pelaksanaan pembelajaran pada kelas kontrol

menggunakan model pembelajaran konvensional. Pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari rabu tanggal 7 Desember 2016 dari pukul 09.30

s/d 10.10. Pertemuan kedua pada hari kamis tanggal 8 Desember 2016

dari pukul 08.10 s/d 08.50.

c. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini, peneliti melakukan analisis data untuk menguji

hipotesis dan menyimpulkan hasil penelitian yang dilaksanakan

setelah seluruh kegiatan penelitian selesai dilakukan yaitu pada

tanggal 12 Desember 2016.

2. Deskripsi Data

a. Data Hasil Belajar

1) Data Hasil Belajar Kognitif

Setelah penelitian dilaksanakan pada kedua kelas sampel maka

dilakukan tes hasil belajar. Dari tes hasil belajar yang dilakukan didapat

data tes hasil belajar berupa nilai siswa. Data diperoleh dari hasil

jawaban siswa pada saat pretets dan postest untuk 20 butir soal.

Berdasarkan analisis data skor hasil belajar siswa pada kelas sampel

diperoleh data hasil belajar secara keseluruhan yang disajikan dalam

table 4.4:

Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Hasil Belajar kognitif Siswa Kelas V di SD


Negeri Air Tawar Timur, Padang.
Kelas Eksperimen Kelas kontrol
(Model Brain Based (Pembelajaran
Statistik Learning) Konvensional)
Pretes Postes Pretes Postes
N 31 31 31 31
Jumlah Soal 20 20 20 20
Rata- rata 72.58 77.58 73.55 70.32
Nilai Maks 85 90 90 90
Nilai Min 45 50 45 45

Berdasarkan tabel 4.4, dapat dilihat hasil belajar siswa di kelas

eksperimen mengalami peningkatan pada saat postest dibandingkan

pada saat pretest. Sementara pada kelas control mengalami penurunan

pada saat posttest dari pretest. Dari hasil yang didapatkan jika dilihat

rata-rata hasil belajar kedua kelas, kelas eksperimen mengalami

peningkatan rata-rata hasil belajar dari hasil pretest 72.58 meningkat

menjadi 77.58 pada hasil posttest, dan pada kelas kontrol mengalami

penurunan pada saat pretest rata-rata hasil belajarnya 73.55 menurun

menjadi 70.32 pada saat postest. Dapat disimpulkan kelas eksperimen

mengalami peningkatan rata-rata hasil belajar, namun pada kelas

kontrol mengalami penurunan hasil belajar.

2) Data Hasil Angket Motivasi Belajar

Setelah hasil belajar (posttest) diberikan kepada siswa, maka

disebarlah angket motivasi belajar siswa. Angket diberikan kepada

kelas eksperimen dan pada kelas kontrol setelah perlakuan diberikan.

Angket motivasi belajar terdiri dari 28 item pernyataan. Dari hasil

angket motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen diperoleh data

sebagai berikut:
Tabel 4.5. Rekapitulasi Data Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa
Kelas V SD Negeri Air Tawar Timur, Padang
Nomor Persentase Kelas Persentase Kelas Kontrol
Pernyataan Eksperimen (%) (%)
1 85 93
2 116 97
3 111 119
4 116 83
5 98 88
6 97 90
7 79 71
8 108 100
9 86 89
10 115 90
11 108 83
12 100 89
13 111 82
14 105 81
15 124 90
16 113 83
17 121 91
18 102 100
19 117 86
20 113 95
21 115 116
22 124 57
23 124 87
24 115 88
25 112 92
26 122 83
27 140 98
28 121 0
29 114 0
30 123 81
31 126 0
Total 2934 2502
Rata-rata 94.65 80.71

Berdasarkan tabel 4.5, dapat dilihat bahwa persentase rata-rata motivasi

belajar siswa di kedua kelas eksperimen adalah 94.65% dan di kelas kontrol

adalah 80.71%. Namun ketika dibandingkan antara kedua kelas sampel, pada
kelas kontrol lah yang lebih sedikit rendah motivasi belajar siswanya. Untuk

lebih jelas dilampirkan pada lampiran 9.

Jika digolongkan sesuai dengan kriteria interpretasi skor maka dapat

disimpulkan bahwa pada kelas eksperimen setelah diberi perlakuan

menggunakan pendekatan Brain Based Learning persentasenya adalah 94.65%

yang berarti berada pada kategori baik sekali (86%-95%). Pada kelas kontrol

yang menggunakan pembelajaran konvensional, motivasi belajar siswa adalah

80.71% dengan kategori baik (76%-85%).

Berdasarkan perbandingan skor motivasi belajar siswa antara kelas

eksperimen dengan kelas control, maka dapat disimpulkan bahwa dari kedua

kelas sampel masing-masingnya memiliki motivasi belajar yang baik sekali

setelah diberi perlakuan pendekatan Brain Based Leraning, dan motivasi

belajar yang baik pada kelas control.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

1. Hasil Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-smirnov

menggunakan bantuan software SPSS 15 dan Microsoft Excel pada =

0,05. Hasil pengujian normalitas terhadap kedua kelas sampel disajikan

pada tabel sebagai berikut:


Tabel 4.6 Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Data Motivasi Belajar dan
Nilai Pretest Siswa
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Motivasi Pretest Pretest Motivasi


Eksperimen Eksperimen Kontrol Kontrol
N 31 31 31 31
Normal Mean
Parameters 111.65 72.26 73.55 80.71
(a,b)
Std.
13.068 8.450 8.869 29.098
Deviation
Most Absolute
Extreme .158 .169 .210 .343
Differences
Positive .108 .154 .145 .189
Negative -.158 -.169 -.210 -.343
Kolmogorov-Smirnov Z .878 .940 1.170 1.908
Asymp. Sig. (2-tailed) .424 .340 .129 .001
a Test distribution is Normal.

Berdasarkan tabel 4.8, semua data memiliki probabilitas (sig) > 0.05

yang berarti data kedua kelas sampel berdistribusi normal.

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data Motivasi Belajar dan Nilai Posttest
Siswa
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Motivasi Motivasi Posttest Posttest


Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
N 31 31 31 31
Normal Mean
111.65 80.71 77.58 70.32
Parameters(a,b)
Std.
13.068 29.098 9.387 10.562
Deviation
Most Extreme Absolute
.158 .343 .247 .197
Differences
Positive .108 .189 .118 .168
Negative -.158 -.343 -.247 -.197
Kolmogorov-Smirnov Z .878 1.908 1.374 1.100
Asymp. Sig. (2-tailed) .424 .001 .046 .178
a Test distribution is Normal.
Berdasarkan Tabel 4.7 diperoleh bahwa nilai signifikan motivasi dan
nilai prosttest ntuk kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu > 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa kedua kelas berdistribusi normal karena lebih
besar dari nilai signifikan.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas varians data dilakukan terhadap skor hasil belajar

siswa pada kelas V di Air Tawar Timur, Padang. Hasil pengujian

homogenitas kedua kelas sampel digambarkan pada tabel di bawah ini;

Tabel 4.9. Hasil Pengujian Homogenitas Data Motivasi Belajar dan


Nilai Pretest

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.


5.074(a) 16 25 .000

Berdasarkan tabel 4.9 diperoleh nilai signifikan motivasi belajar dan

nilai pretest untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu < 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai varian tidak homogen

atau tidak sama.

Tabel 4.9. Hasil Pengujian Homogenitas Data Motivasi Belajar dan


Nilai Posttest
Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.


3.552(a) 16 25 .002

Berdasarkan tabel 4.9 diperoleh nilai signifikan motivasi belajar dan

nilai pretest untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu < 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai varian tidak homogen

atau tidak sama.


3. Uji Kesamaan Rata-rata

Untuk uji kesamaan rata-rata pada penelitian ini menggunakan

pengujian anova oneway (satu arah). Pengujian kesamaan rata-rata pada

kelas sampel dapat dilihat pada tabel 20;

Tabel 4.12. Hasil Uji Beda Rata-rata Data Motivasi Belajar dan Nilai
Pretest Siswa
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
Sig. (2- Mean
F Sig. T df tailed) Difference
Motivasi Equal
variances 3.436 .069 5.400 60 .000 30.935
assumed
Equal
variances 5.400 41.629 .000 30.935
not assumed
Pretest Equal
variances .001 .977 -.586 60 .560 -1.290
assumed
Equal
variances -.586 59.860 .560 -1.290
not assumed

Dapat dilihat pada tabel 4.12 bahwa kelas eksperimen memiliki

signifikansi < 0,05. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kelas

eksperimen memiliki kesamaan rata-rata. Sedangkan pada kelas kontrol

memiliki signifikan > 0.05, sehingga ditarik kesimpulan kelas control tidak

memiliki kesamaan rata-rata.

Tabel 4.12. Hasil Uji Beda Rata-rata Data Motivasi Belajar dan Nilai
Pretest Siswa
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
Sig. (2-
F Sig. t df tailed)
Motivasi Equal variances assumed
3.436 .069 5.400 60 .000
Equal variances not
assumed 5.400 41.629 .000
Posttest Equal variances assumed
.071 .791 2.860 60 .006
Equal variances not
assumed 2.860 59.184 .006

Dapat dilihat pada tabel 4.12 bahwa kelas eksperimen memiliki signifikansi

< 0,05. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kelas eksperimen memiliki

kesamaan rata-rata. Sedangkan pada kelas kontrol memiliki signifikan > 0.05,

sehingga ditarik kesimpulan kelas control tidak memiliki kesamaan rata-rata.

C. Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Hipotesis Pertama Menggunakan Uji Mann Whitney U

Pengujian hipotesis pertama pada penelitian ini menggunakan uji t.

Pengujian hipotesis ini menggunakan bantuan software SPSS 21 dan Microsoft

excel dengan kriteria pengujiannya, jika signifikansi (probabilitas) > 0,05 H0

diterima, yang berarti terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran

terhadap hasil belajar siswa. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji Mann

Whitney U dapat dilihat pada tabel 22;

Tabel 4.10. Rekapitulasi Pengujian Hipotesis Menggunakan Uji Mann


Whitney U
Test Statistics(a)
Pretest Motivasi
Mann-Whitney U 421.000 106.500
Wilcoxon W 917.000 602.500
Z -.856 -5.268
Asymp. Sig. (2-tailed) .392 .000

Berdasarkan Tabel diperoleh nilai signifikan data motivasi akhir

siswa sebesar 0,000 dimana 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

ada perbedaan motivasi belajar siswa, sehingga pendekatan Brain Based


Learning berpengaruh terhadap motivasi belajar IPA materi perubahan

sifat benda baik sementara maupun tetap siswa kelas V SD 16 Air Tawar

Timur, Padang. N ilai signifikan nilai pretest siswa 0,329 > 0,05 artinya jika

nilai signifikan > 0,05 maka H0 diterima, maka dapat disimpulkan bahwa

ada perbedaan motivasi belajar siswa, sehingga pendekatan Brain Based

Learning berpengaruh terhadap hasil belajar IPA materi perubahan sifat

benda baik sementara maupun tetap siswa kelas V SD 16 Air Tawar Timur,

Padang

2. Pengujian Hipotesis Kedua Menggunakan Uji Mann Whitney U

Pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan uji Mann Whitney

U adalah sebagai berikut;

Tabel 4.11. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Mann Whitney U


Test Statistics(a)

Motivasi Posttest
Mann-Whitney U 106.500 262.000
Wilcoxon W 602.500 758.000
Z -5.268 -3.117
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .002

Dari tabel 4.11, diperoleh kesimpulan bahwa kedua kelas sampel

memiliki signifikansi 0,005 pada kelas eksperimen dan 0.041 pada kelas

kontrol, berdasarkan kriterianya data dikatakan berdistribusi normal (Sig <

0,05), Sehingga terima H0 yang artinya terdapat pengaruh hasil belajar

menggunakan pendekatan Brain Based Learning dan pembelajaran

konvensional terhadap hasil belajar IPA


D. Pembahasan

1. Deskripsikan Pelaksanaan Pendekatan Pembelajaran Brain Based

Learning.

Penelitian yang peneliti laksanakan adalah di kelas V SDN 16 Air Tawar

Timur dan SDN 26 Air Tawar Timur. Berikut ini dijelaskan gambaran

pembelajaran di kedua kelas eksperimen yang diajarkan menggunakan

pendekatan Brain Based Learning dan gambaran pembelajaran di kelas kontrol

yang diajarkan menggunakan pembelajaran konvensional.

a. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari rabu tanggal 5 Desember

2016 pada pukul 07.30 08.10 dengan materi perubahan sifat benda baik

sementara maupun tetap. Peneliti terlebih dahulu membuka pelajaran

dengan mengucapkan salam dan memperkenalkan diri serta mengabsen

siswa. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2 x 35

menit) yang diikuti oleh 31 siswa.

Pendekatan Brain Based Learning merupakan salah satu pendekatan

yang berpusat pada siswa. Melalui pembelajaran yang menyenangkan,

siswa berperan aktif untuk membangun pengetahuan dengan

pengalamannya sendiri, sehingga pembelajaran dapat diserap otak secara

optimal. Pendekatan Brain Based Learning memuat tujuh tahapan

pembelajaran didalam kelas yang juga telah dilakukankan peneliti

diantaranya pra-pemaparan, persiapan, inisiasi dan akuisisi, elaborasi,


inkubasi dan memasukkan memori, verifikasi dan pengecekan

keyakinan serta perayaan dan integrasi.

Tahapan pertama pendekatan Brain Based Learning adalah

tahap Pra-Pemaparan. Tahap ini memberikan ulasan kepada otak tentang

sebelum benar-benar menggali lebih jauh, siswa diperlihatkan tentang

materi yang akan dipelajari dengan peta konsep. Dari pemajangan peta

konsep tersebut banyak siswa yang merespon positif dengan dengan

berbagai pertanyaan sehingga terjadi interaksi antara guru dengan siswa

yang membuat siswa nyaman tanpa ketakutan dalam pembelajaran sejak

pembelajaran dimulai.

Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran kemudian

dengan membimbing siswa untuk melakukan Brain Gym (senam otak).

Gerakan Brain Gym pada tahap pra-pemaparan berguna untuk membantu

siswa menyiapkan diri sebelum memulai kegiatan belajar agar terhindar

dari ketegangan. Terbukti ketika kegiatan ini berlangsung siswa terlihat

merasa senang meskipun beberapa siswa masih merasa aneh karena

gerakan-gerakan Brain Gym baru pertama mereka lakukan dikelas. Pada

tahap ini guru juga menyarankan siswa untuk membawa air minum sebagai

persediaan energi dalam pembelajaran.

Tahapan kedua yaitu persiapan. Pada tahap ini guru memberi

penjelasan awal mengenai materi yang dipelajari. Siswa didorong agar

mengetahui kaitan materi tentang perubahan sifat benda baik sementara

maupu tetap serta menanggapi dan relevan atau tidaknya dengan


kehidupan sehari-hari. Dari yang terlihat dikelas, rasa ingin tahu siswa

bertambah dan terlihat semangat siswa untuk mempelajari lebih lanjut

materi yang disampaikan.

Tahapan ketiga yaitu inisiasi dan akuisisi. Pada tahap ini guru

meminta siswa untuk membentuk kelompok yang terdiri dari 6 siswa per

kelompok dengan memberikan kebebasan siswa untuk memilih tempat

duduk dan kelompoknya sendiri. Selanjutnya masing-masing kelompok

diberikan Lembar Kerja Siswa untuk didiskusikan bersama anggota

kelompoknya. Tiap pertemuan diberikan LKS yang berbeda untuk

menemukan kembali perubahan sifat benda baik sementara maupun tetap.

Berdasarkan hasil pengamatan dan pertemuan pertama siswa masih

kebingungan mengisi LKS, tiap kelompok sering bertanya kepada guru

tentang mengisi langkah-langkah dalam LKS tersebut. Hal tersebut sangat

wajar karena mereka baru pertama kali melakukan kegiatan pembelajaran

seperti itu. Pada pertemuan berikutnya siswa terlihat sudah mulai paham

dan mengerti apa yang harus dilakukan sehingga kegiatan pembelajaran

pada tahap ini berjalan lancer.

Tahap keempat adalah tahap elaborasi. Pada tahap ini siswa dari

perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan

kelas, sementara yang lainnya memperhatikan, mengoreksi, menanggapi,

serta bertanya sehingga siswa dapat menemukan jawaban yang tepat dari

permasalahan yang ada di LKS. Dalam pelaksanaannya beberapa siswa

masih merasa malu untuk maju kedepan kelas. Untuk mensiasatinya, guru
memberikan reward berupa pemberian kue untuk siswa agar pada tiap

pertemuan terdapat siswa yang berbeda untuk maju dan

mempresentasikan hasil diskusinya.

Tahap kelima yaitu inkubasi dan memasukan memori. Tahap

ini adalah waktu istirahat disela-sela pembelajaran. Bukan beristirahat

dalam artian berdiam diri, melainkan istirahat dari kegiatan belajar yang

menguras otak. Tahap inkubasi ini diisi dengan melakukan brain gym yaitu

gerakan-gerakan ringan yang berfungsi untuk meregangkan otot setelah

belajar, mengurangi stress, dan meningkatkan konsentrasi.

Siswa menonton video tebak warna untuk melatih focus

Konsentrasi. Pada tahap inkubasi siswa tidak hanya dibimbing untuk

melakukan brain gym, pada beberapa pertemuan tahap ini juga diisi dengan

menonton vidio yang melatih kefokusan dan konsentrasi serta diiringi musik

instrumental yang dapat membuat otak rileks dan siap untuk menerima

kembali pelajaran berikutnya. Dari hasil pengamatan, terlihat siswa

merasa senang melakukan hal-hal tersebut. Setelah masa istirahat selesai,

guru memberikan latihan soal-soal kepada siswa. Soal yang diberikan pada

tahap ini adalah soal pada aspek instrumental, untuk menguji siswa sejauh

mana mampu mengaplikasikan pemahaman yang telah mereka temukan

pada tahap inisiasi dan akuisisi.

Tahap keenam yaitu verifikasi dan pengecekan keyakinan. Pada

tahap ini guru memberikan soal-soal yang setingkat lebih rumit untuk

melatih pemahaman siswa pada aspek relasional. Guru membimbing dan


memastikan siswa telah mengerti dan memahami materi pada setiap

pertemuan.

Tahap ketujuh yang juga adalah tahap yang terakhir yaitu

perayaan dan integrasi. Pada tahap ini dengan bimbingan guru siswa

diarahkan untuk dapat menyimpulkan hal-hal yang telah mereka pelajari.

Kemudian guru memberi tahu siswa tentang materi yang dipelajari pada

pertemuan berikutnya. Sebagai penutup, guru bersama dengan siswa

melakukan perayaan kecil, seperti bersorak, tepuk tangan.

Вам также может понравиться

  • Cincin Bermata Biru
    Cincin Bermata Biru
    Документ14 страниц
    Cincin Bermata Biru
    egha kurniawan
    Оценок пока нет
  • Kepala LPMP
    Kepala LPMP
    Документ1 страница
    Kepala LPMP
    egha kurniawan
    Оценок пока нет
  • Cincin Bermata Biru
    Cincin Bermata Biru
    Документ1 страница
    Cincin Bermata Biru
    egha kurniawan
    Оценок пока нет
  • Anak Berkebutuhan Khusus
    Anak Berkebutuhan Khusus
    Документ16 страниц
    Anak Berkebutuhan Khusus
    egha kurniawan
    Оценок пока нет
  • LK 2 Aisyiyah Ok-1 Oret
    LK 2 Aisyiyah Ok-1 Oret
    Документ33 страницы
    LK 2 Aisyiyah Ok-1 Oret
    egha kurniawan
    Оценок пока нет
  • Cincin Bermata Biru
    Cincin Bermata Biru
    Документ14 страниц
    Cincin Bermata Biru
    egha kurniawan
    Оценок пока нет
  • Nurfadilah - Fitk
    Nurfadilah - Fitk
    Документ146 страниц
    Nurfadilah - Fitk
    egha kurniawan
    Оценок пока нет
  • Perubahan Sifat Benda
    Perubahan Sifat Benda
    Документ2 страницы
    Perubahan Sifat Benda
    egha kurniawan
    Оценок пока нет
  • Cincin Bermata Biru
    Cincin Bermata Biru
    Документ14 страниц
    Cincin Bermata Biru
    egha kurniawan
    Оценок пока нет
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Документ17 страниц
    Bab Iv
    egha kurniawan
    Оценок пока нет
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Документ17 страниц
    Bab Iv
    egha kurniawan
    Оценок пока нет
  • Darah Yang Tidak Terhapus
    Darah Yang Tidak Terhapus
    Документ1 страница
    Darah Yang Tidak Terhapus
    alex
    Оценок пока нет
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Документ17 страниц
    Bab Iv
    egha kurniawan
    Оценок пока нет
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Документ17 страниц
    Bab Iv
    egha kurniawan
    Оценок пока нет
  • Acs Indo
    Acs Indo
    Документ5 страниц
    Acs Indo
    egha kurniawan
    Оценок пока нет
  • Perubahan Sifat Benda
    Perubahan Sifat Benda
    Документ2 страницы
    Perubahan Sifat Benda
    egha kurniawan
    Оценок пока нет
  • Regulasi Pendas
    Regulasi Pendas
    Документ1 страница
    Regulasi Pendas
    egha kurniawan
    Оценок пока нет
  • Buku Saku Dokter
    Buku Saku Dokter
    Документ2 страницы
    Buku Saku Dokter
    egha kurniawan
    0% (1)
  • Acs Indo2
    Acs Indo2
    Документ8 страниц
    Acs Indo2
    egha kurniawan
    Оценок пока нет
  • Cover Metod
    Cover Metod
    Документ2 страницы
    Cover Metod
    egha kurniawan
    Оценок пока нет
  • Acs Indo
    Acs Indo
    Документ5 страниц
    Acs Indo
    egha kurniawan
    Оценок пока нет
  • Batu Menangis
    Batu Menangis
    Документ2 страницы
    Batu Menangis
    egha kurniawan
    Оценок пока нет
  • Acs Indo2
    Acs Indo2
    Документ8 страниц
    Acs Indo2
    egha kurniawan
    Оценок пока нет
  • Menu
    Menu
    Документ10 страниц
    Menu
    egha kurniawan
    Оценок пока нет
  • Bagian Bagian Tubuh Ikan Dan Fungsinya
    Bagian Bagian Tubuh Ikan Dan Fungsinya
    Документ1 страница
    Bagian Bagian Tubuh Ikan Dan Fungsinya
    egha kurniawan
    100% (1)
  • Dialog Untuk Upacara Kematian
    Dialog Untuk Upacara Kematian
    Документ1 страница
    Dialog Untuk Upacara Kematian
    Egha Adyna
    Оценок пока нет