Вы находитесь на странице: 1из 12

RESUME

IMUNISASI PADA ANAK

MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK I

Disusun oleh :

Yanto Suryanto

NIM : 433131440115113

Prodi / Tingkat :
DIII Keperawatan / Tingkat IIB

STIKes Kharisma Karawang DIII Keperawatan Tingkat II


Jl. Pangkal Perjuangan Km. 1 By Pas Karawang
2017
IMUNISASI

A. Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan
memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang
mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti
kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan
atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain
diperlukan imunisasi lainnya.
Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena sistem
kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan terhadap
serangan penyakit berbahaya. Imunisasi tidak cukup hanya dilakukan satu kali, tetapi
harus dilakukan secara bertahap dan lengkap terhadap berbagai penyakit yang sangat
membahayakan kesehatan dan hidup anak.
Pemberian imunisasi dimaksudkan untuk membentuk kekebalan tubuh.Kekebalan
tubuh dapat dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya :
- Tingginya kadar anti body pada saat dilakukan imunisasi
- Potensi antigen yang disuntikkan
- Waktu antara pemberian imunisasi
Mengingat efektif dan tidaknya imunisasi tersebut akan bergantung dari factor
yang mempengaruhinya sehingga kekebalan tubuh dapat diharapkan pada diri anak.
B. Tujuan Imunisasi
Tujuan dari pemberian imunisasi adalah :
1. Untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi tertentu
2. Untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan
kesehatan bahkan bisa menyebabkan cacat atau kematian pada penderitanya.
C. Jenis-Jenis Imunisasi
Imunisasi dapat di bagi atas dua yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif.
1. Imunisasi Aktif
Merupakan pemberiaan zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi suatu
proses infeksi buatan sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi spesifik yang akan
menghasilkan respon seluler dan humoral serta dihasilkannya sel memori, sehingga
apabila benar-benar terjadi infeksi maka tubuh secara cepat dapat merespons. Imunisasi
aktif ada dua yaitu :
a Imunisasi aktif alamiah adalah kekebalan tubuh yang secara otomatis di peroleh
sembuh dari suatu penyakit.
b Imunisasi aktif buatan adalah kekebalan tubuh yang di dapat dari vaksinasi yang di
berikan untuk mendapatkan perlindungan dari suatu penyakit.
Dalam imunisasi aktif terdapat empat macam kandungan dalam setiap vaksinya
anyara lain :
a Antigen merupakan bagian dari vaksin yang berfungsi sebagai zat atau mikroba
guna terjadinya semacam infeksi buatan dapat berupa poli sakarida, toksoid atau
virus dilemahkan atau bakteri dimatikan.
b Pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur jaringan.
c Preservatif, stabilizer, dan antibiotika yang berguna untuk menghindari tubuhnya
mikroba dan sekaligus untuk srabilisasi antigen.
d Adjuvan yang terdiri dari garam aluminium yang berfungsi untuk meningkatkan
imunogenitas antigen.
2. Imunisasi Pasif
Merupakan pemberian zat (immunoglobulin) yaitu suatu zat yang dihasilkan
melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia atau binatang yang
digunakan untuk mengatasi mikroba yang diduga sudah masuk dalam tubuh yang
terinfeksi.
Imunisasi pasif ada dua yaitu :
a Imunisasi pasif alamiah
Adalah antibodi yang di dapat seorang karena di turunkan oleh Ibu yang merupakan
orang tua kandung , langsung ketika berada dalam kandungan.
b Imunisasi pasif buatan
Adalah kekebalan tubuh yang di peroleh karena suntikan serum untuk mencegah
penyakit tertentu.
D. Macam-Macam Imunisasi
Dalam pemberian imunisasi pada bayi dan anak dapat dilakukan dengan beberapa
imunisasi yang dianjurkan :
1. Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin)
a Indikasi
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
TBC yang berat sebab terjadinya penyakit TBC yang primer atau yang ringan dapat
terjadi walaupun sudah dilakukan imunisasi BCG, pencegahan imunisasi BCG untuk
TBC yang berat seperti TBC yang selaput otak, TBC milier (pada seluruh lapangan
paru) atau TBC tulang. Imunisasi BCG ini merupakan vaksin yang mengandung
kuman TBC yang telah dilemahkan. Frekuensi pemberiaan imunisasi BCG adalah
satu kali dan waktu pemberian imunisasi BCG pada umur 0-11 bulan, akan tetapi
pada umumnya diberikan pada bayi umur 2 atau 3 bulan, kemudiaan cara
pemberiaan imunisasi BCG melalui intra derma. Efek samping pada BCG dapat
terjadi ulkus pada daerah suntikan dan dapat terjadi limfadenitis regional, dan reaksi
panas.
b Kontra Indikasi
a) Adanya penyakit kulit yang berat atau menahun seperti eksim, furunkolis, dan
sebagainya.
b) Mereka yang sedang menderita TBC.
c Efek Samping
Imunisasi BCG meninggalkan indurasi dan kemerahan di tempat suntikan
yang berubah menjadi pustule, kemudian pecah menjadi luka. Luka tidak perlu
pengobatan akan sembuh secara spontan dan akan meninggalkan tanda parut.
Kadang-kadang terjadi pembesaran kelenjar regional di ketiak dan atau di
leher, terasa padat tetapi tidak sakit, tidak perlu di obati akan sembuh dengan
sendirinya
2. Imunisasi DPT (Diphteri, Pertusis, dan Tetanus)
a Indikasi
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
difteri. Imunisasi DPT ini merupakan vaksin yang mengandung racun kuman difteri
yang telah dihilangkan sifat racunnya akan tetapi masih dapat merangsang
pembentukan zat anti (toksoid). Frekuensi pemberiaan imunisasi DPT adalah tiga
kali, dengan maksud pemberiaan pertama zat anti terbentuk masih sangat sedikit
(tahap pengenalan) terhadap vaksin dan organ-organ tubuh membuat zat anti, kedua
dan ketiga terbentuk zay anti yang cukup. Waktu pemberian imunisasi DPT antar
umur 2-11 bulan dengan interval empat minggu. Cara pemberiaan imunisasi DPT
melalui intra muscular.
b Efek Samping
Efek samping pada DPT mempunyai efek ringan dan efek berat, efek ringan
seperti pembengkakkan dan nyeri pada tempat penyuntikan, demam sedangkan efek
berat dapat menangis hebat kesakitan kurang lebih empat jam, kesadaran menurun,
terjadi kejang, ensefalopati, dan shock.
c Kontra Indikasi
Gejala-gejala keabnormalan otak pada periode bayi baru lahir atau gejala
serius keabnormalan pada saraf merupakan kontra indikasi pertusis.Anak yang
mengalami gejala-gejala parah pada dosis pertama, komponen pertusis harus
dihilangkan pada dosis kedua dan untuk meneruskan imunisasinya dapat diberikan
DT.
3. Imunisasi Polio
a Indikasi
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak. Kandungan vaksin
ini adalah virus yang dilemahkan. Frekuensi pemberiaan imunisasi polio adalah
empat kali. Waktu pemberiaan imunisasi polio pada umur 0-11 bulan dengan
interval pemberiaan empat minggu. Cara pemberiaan imunisasi polio melalui oral.
b Efek Samping
Pada umumnya tidak terdapat efek samping . efek samping berupa paralysis
yang disebabkan oleh vaksin sangat jarang ( < 0,17 : 1.000.000; Bull WHO 2006)
c Kontra Indikasi
Pada individu yang menderita immune deficiency. Tidak ada efek yang
berbahaya yang timbul akibat pemberian polio pada anak yang sedang sakit. Namun
jika ada keraguan, misalnya sedang menderita diare, maka dosis ulangan dapat
diberikan setelah sembuh.
4. Imunisasi Campak
a Indikasi
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
campak pada anak karena penyakit ini sangat menular. Kandungan vaksin ini adalah
virus yang dilemahkan. Frekuensi pemberiaan imunisasi campak adalah satu kali.
Waktu pemberiaan imunisasi campak pada umur 9-11 bulan. Cara pemberiaan
imunisasi campak melalui subkutan.
b Efek Samping
Efek sampingnya adalah dapat terjadi ruam pada tempat suntikan dan panas
selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah vaksin.
c Kontra Indikasi
Individu yang menderita penyakit immune deficiency atau individu yang di
duga menderita gangguan respon imun seperti leukemia, lymphoma.
5. Imunisasi Hepatitis B
a Indikasi
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
hepatitis yang kandungannya adalah HbsAg dalam bentuk cair. Frekuensi
pemberian imunisasi hepatitis tiga kali. Waktu pemberiaan imunisasi hepatitis B
pada umur 0-11 bulan. Cara pemberiaanya adalah intramuscular.
b Efek Samping
Reaksi local seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan di sekitar tempat
penyuntikan. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah dua
hari.
c Kontra Indikasi
Hipersensitif pada komponen vaksin. Seperti vaksin-vaksin yang lain, vaksin
ini tidak boleh diberikan pada penderita infeksi berat yang disertai kejang.
6. Imunisasi MMR (Measles, Mumps, dan Rubela)
a Indikasi
Merupakan imunisasi yang digunakan dalam memberikan atau mencegah
terjadinya penyakit campak (measles), gondong , parotis epidemika (mumps) dan
rubela (campak jerman). Dalam imunisasi MMR ini antigen yang dipakai adalah
virus campak strainedmonson yang dilemahkan, virus rubella strain RA 27/3 dan
virus gondong. Vaksin ini tidak dianjurkan pada bayi usia dibawah 1 tahun karena
dikhawatirkan terjadi interferensi dengan antibodi maternal yang masih ada, khusus
pada daerah endemic sebaiknya diberikan imunisasi campak yang monovalen dahulu
pada usia 4-6 bulan atau 9-11 bulan dan boster dapat dilakukan MMR pada usia 15-
18 bulan.
b Efek Samping
Efek samping vaksin porotitis biasanya berupa pembengkakan kelenjar liur
yang timbul 10-14 hari setelah vaksin. Sedangkan untuk vaksin rubella, efek
sampingnya terinfeksi rubella ringan seperti demam ringan, nyeri tenggorokan,
pusing ruam, dan pembengkakan kelenjar.
7. Imunisasi Tiphus Abdominalis
a Indikasi
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
tifus abdominalis, dalam persediaannya khususnya Indonesia terdapat tiga jenis
vaksin tifus abdominalis diantaranya kuman yang dimatikan, kuman yang
dilemahkan (vivotf, berna) dan antigen capsular Vi polysacchgaride (typhim Vi,
Pasteur meriux) pada vaksin kuman yang dimatikan dapat diberikan untuk bayi 6-12
bulan adalah 0,1 ml, 1-2 tahun 0,2 ml, dan 2-12 tahun adalah 0,5 ml, pada imunisasi
awal dapat diberikan sebanyak dua kali dengan interval empat minggu kemudian
penguat setelah satu tahun kemudian.
Pada vaksin kuman yang dilemahkan dapat diberikan dalam bentuk capsul
ateric coated sebelum makan pada hari 1,2,5 pada anak diatas usia 6 tahun dan pada
antigen capsular diberikan pada usia diatas dua tahun dan dapat diulang tiap tiga
tahun.
8. Imunisasi Varicella
a Indikasi
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
varicella (cacar air). Vaksin varicella merupakan virus hidup varicella zoozter strain
OKA yang dilemahkan pemberian vaksin varicella dapat diberikan suntukan tunggal
pada usia 12 tahun di daerah tropic dan bila diatas usia 13 tahun dapat diberikan dua
kali suntikan dengan interval 4-8 minggu.
9. Imunisasi Hepatitis A
a Indikasi
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
hepatitis A. pemberiaan imunisasi ini dapat diberikan pada usia diatas dua tahun.
Untuk imunisasi awal dengan menggunakan vaksin havrix (isinya virus hepatitis A
strain HM175 yang inactivated) dengan 2 suntikan dengan interval 4 minggu dan
boster pada enam bulan kemudiaan dan apabila menggunakan vaksin MSD dapat
dilakukan tiga kali suntikan pada usia 0, 6 dan 12 bulan.
10. Imunisasi HIB (Haemophilus Influenza Tipe B)
a Indikasi
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
influenza tipe b.
Vaksin ini adalah bentuk polisakarida murbi (PRP; purified capsular
polysacharide) kuman H. Influenzae tipe b , antigen dalam vaksin tersebut dapat
dikonjugasi dengan protein-protein lain seperti toksoid tetanus (PRP- OMPC). Pada
pemberiaan imunisasi awal dengan PRP-T dilakukan dengan tiga suntikan dengan
interval dua bulan kemudian vaksin PRP OMPC dilakukan dengan suntikan dengan
interval dua bulan kemudian bosternya dapat dilakukan pada usia 18 bulan.
b Efek Samping
Efektivitas vaksi HIB sekitar 95 % dan relative aman meskipun menimbulkan
reaksi local berupa rasa nyeri dan kemerahan pada sekitar 5-15 % bayi.
E. Penyakit-Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
1. Tuberculosis
Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Cara penularannya
melalui droplet atau percikan air ludah, sedangkan reservoar adalah manusia, imunisasi
yang dapat mencegah penyakit ini adalah BCG.
2. Difteri
Penyakit ini disebabkan oleh Corynebacterium dyptheriae tipe gravis, milis,
dan intermedium, yang menular melalui percikan ludah yang tercemar. gejala ringan
berupa membran pada rongga hidung dan gejala berat apabila terjadi obstruksi jalan
napas karena mengenai laring, saluran napas bagian atas, tonsil dan kelenjar sekitar
leher membengkak. Imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit ini adalah
DPT.
3. Pertusis
Penyakit ini disebabkan oleh Bordetella. Penularan melalui droplet, bahayanya
dapat menyebabkan pneumonia yang dapat menimbulkan kematian. Gejala berupa
batuk pilek, untuk mencegah penyakit ini maka kita gunakan imunisasi DPT.
4. Tetanus
Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium tetani. Gejala awal ditunjukkan
dengan bayi tidak mau menyusu. Kekebalan pada penyakit ini hanya diperoleh dengan
imunisasi atau vaksinasi lengkap, imunisasi yang diberikan tidak haya DPT pada anak,
tetapi juga TT pada calon pengantin.
5. Poliomyelitis
Penyakit ini disebabkan oleh virus polio tipe 1, 2, 3, yang menyerang myelin
atau serabut otot. Gejala awal tidak jelas, dapat timbul gejala demam ringan dan
infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), penularan penyakit ini melalui droplet atau
fekal, reservoarnya adalah manusia yang menderita polio. Pencegahan dapat dilakukan
dengan imunisasi dengan menggunakan vaksinasi polio, bahkan dapat eradikasi
dengan cakupan polio 100%.
6. Campak
Penyebab penyakit infeksi adalah virus morbili yang menular melalui droplet,
gejala awal ditunjukkan dengan adanya kemerahan yang mulai timbul pada bagian
belakang telinga, dahi, dan menjalar ke wajah dan anggota badan, imunisasi yang
diberikan pada usia 9 bulan dengan rasional kekebalan dari ibu terhadap penyakit
campak berangsur akan hilang sampai usia 9 bulan.
7. Hepatitis B
Penyakit infeksi ini disebabkan oleh virus hepatitis B yang menyerang
kelompok resiko secara vertical yaitu bayi dan ibu pengidap, sedangkan secara
horizontal tenaga medis dan paramedic, pecandu narkotika, pasien hemodialisis. Gejala
yang muncul tidak khas, seperti anoreksia, mual dan kadang-kadang ikterik.
Pencegahannya lakukan imunisasi hepatitis B diberikan pada bayi 0-11bulan dengan
maksud untuk memutus rantai penularan dari ibu ke bayi.
F. Pemberian Imunisasi Menurut WHO
1. Sifat Fisik
Vaksin adalah suatu produk biologis yang terbuat dari kuman, komponen
kuman atau racun kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan dan berguna untuk
merangsang kekebalan tubuh seseorang.
Vaksin dibagi menurut :
a Sensitivitas terhadap suhu
a) Vaksin yang Sensitive terhadap beku (freeze sensitive = FS), yaitu : DPT, DT,
TT, Hepatitis B dan DPT-HB
b) Vaksin yang sensitive terhadap panas (heat sensitive = HS), yaitu : vaksin
campak, polio, dan BCG.
b Substrat pembuatannya
a) Vaksin kuman yang hidup dilemahkan seperti :
- Virus campak dalam vaksin campak
- Virus polio dalam sabin pada vaksin polio
- Kuman TBC dalam vaksin BCG
b) Vaksin dari kuman yang dimatikan seperti :
- Bakteri pertusis dalam DPT
- Virus polio jenis salk dalam vaksin polio
c) Vaksin dari racun/toksin kuman yang dilemahkan seperti :
- Racun kuman seperti toxoid (TT), diphtheria, toxoid dalam DPT
d) Vaksin yang terbuat dari protein khusus kuman seperti Hepatitis B
2. Kontra Indikasi
Kontraindikasi pemberiaan imunisasi. Ada beberapa kondisi yang menjadi
pertimbangan untuk tidak memberikan imunisasi pada anak :
- Flu berat atau panas tinggi dengan penyebab yang serius
- Perubahan pada system imun yang tidak dapat menerima vaksin virus hidup
- Sedang dalam pemberian obat-obat yang menekan system imun, seperti sitostatika,
transfuse darah, dan immunoglobulin
- Riwayat alergi terhadap pemberian vaksin sebelumnya seperti pertusis
3. Dosis
Jenis Vaksin Dosis
BCG 20/Vial
DPT 10/vial
Polio 10/Vial
Campak 10/Vial
Hepatitis B Uniject 1/Kemasan
DT 10/Vial
TT 10/Vial
DPT - HB 5/Vial
4. Tempat Pemberian
Cara pemberian imunisasi dasar (Petunjuk Pelaksanaan Program Imunisasi di
Indonesia, DepKes 2000)
Vaksin Dosis Cara dan tempat pemberiaan
BCG 0,05 cc Intrakutan tepat di insersio muskulus deltoideus kanan
DPT 0,5 cc Intramuskular
Polio 2 tetes Diteteskan ke mulut
Campak 0,5 cc Subkutan, biasanya lengan kiri atas
Hepatitis B 0,5 cc Intramuscular pada paha bagian luar
TT 0,5 cc Intramuskular dalam biasa di muskulus deltoideus

5. Komplikasi
Adapun biasanya terjadi komplikasi pada penyakit campak seperti otitis
media, konjungtivitis berat, enterititis, dan pneumonia, terlebih pada anak dengan status
gizi buruk.
Pandangan 5 Agama Tentang Imunisasi Pada Bayi
Agama Islam, Agama Hindu, Agama Budha, Agama Kristen Protestan dan Agama Kristen
Katolik :
Umumnya setiap agama mengharapkan Imunisasi ini dapat memberikan hal yang
positif pada bayi maupun Ibu. Oleh karena itu Imunisasi pada bayi harus
dilaksanakan dengan pengawasan yang efektif sehingga tidak ada kesalahan dalam
pemberian obat tersebut , Bagi setiap Ibu agar selalu memperhatikan kesehatan
bayinya yaitu harus selalu aktif ke posyandu agar menghindari dan mencegah
timbulnya / gejala suatu penyakit pada Bayi.
DAFTAR PUSTAKA

Aziz Alimul Hidayat, 2009. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Cetakan 1. Jakarta : Buku
Kedokteran. EGC.
Arikunto S, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, PT. Rhineka Cipta,
Jakarta.
Dinkes, 2002. Buku Kesehatan Ibu Dan Anak. Jakarta.
Hidayat, 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1, Penerbit Salemba Medika, Jakarta.
Kurniasih, dkk, 2006. Panduan Imunisasi, PT. Gramedia, Jakarta.
Notoatmodjo, 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT. Rhineka Cipta, Jakarta.

Вам также может понравиться

  • Penyakit Abses Ma War
    Penyakit Abses Ma War
    Документ6 страниц
    Penyakit Abses Ma War
    Chan Thu Wang
    Оценок пока нет
  • 6 Surat Undangan
    6 Surat Undangan
    Документ4 страницы
    6 Surat Undangan
    Chan Thu Wang
    Оценок пока нет
  • 134 Odt
    134 Odt
    Документ2 страницы
    134 Odt
    Chan Thu Wang
    Оценок пока нет
  • Toko Aneka Buah
    Toko Aneka Buah
    Документ2 страницы
    Toko Aneka Buah
    Chan Thu Wang
    Оценок пока нет
  • Perawatan Luka Ma Mul
    Perawatan Luka Ma Mul
    Документ5 страниц
    Perawatan Luka Ma Mul
    Chan Thu Wang
    Оценок пока нет
  • Contoh Kasus Jiwa Yans
    Contoh Kasus Jiwa Yans
    Документ10 страниц
    Contoh Kasus Jiwa Yans
    Chan Thu Wang
    Оценок пока нет
  • 6 Surat Undangan
    6 Surat Undangan
    Документ4 страницы
    6 Surat Undangan
    Chan Thu Wang
    Оценок пока нет
  • K3 Promosi KesJa Yans
    K3 Promosi KesJa Yans
    Документ33 страницы
    K3 Promosi KesJa Yans
    Chan Thu Wang
    Оценок пока нет
  • 6 Surat Undangan
    6 Surat Undangan
    Документ4 страницы
    6 Surat Undangan
    Chan Thu Wang
    Оценок пока нет
  • Chart - Ods
    Chart - Ods
    Документ2 страницы
    Chart - Ods
    Chan Thu Wang
    Оценок пока нет
  • BAB I Cyber
    BAB I Cyber
    Документ20 страниц
    BAB I Cyber
    Chan Thu Wang
    Оценок пока нет
  • Chart - Ods
    Chart - Ods
    Документ2 страницы
    Chart - Ods
    Chan Thu Wang
    Оценок пока нет
  • Chart
    Chart
    Документ2 страницы
    Chart
    Chan Thu Wang
    Оценок пока нет
  • Imunisasi Yans
    Imunisasi Yans
    Документ12 страниц
    Imunisasi Yans
    Chan Thu Wang
    Оценок пока нет
  • Askep Pada Anak Invaginasi
    Askep Pada Anak Invaginasi
    Документ14 страниц
    Askep Pada Anak Invaginasi
    Chan Thu Wang
    Оценок пока нет
  • Makalah Cyber
    Makalah Cyber
    Документ12 страниц
    Makalah Cyber
    Chan Thu Wang
    Оценок пока нет
  • Vay Inha, Suc, O2 Tot
    Vay Inha, Suc, O2 Tot
    Документ8 страниц
    Vay Inha, Suc, O2 Tot
    Chan Thu Wang
    Оценок пока нет
  • Tumbang Yans
    Tumbang Yans
    Документ12 страниц
    Tumbang Yans
    Chan Thu Wang
    Оценок пока нет
  • Contoh Kasus Jiwa Yans
    Contoh Kasus Jiwa Yans
    Документ10 страниц
    Contoh Kasus Jiwa Yans
    Chan Thu Wang
    Оценок пока нет
  • Komkep Pada Anak Yans
    Komkep Pada Anak Yans
    Документ11 страниц
    Komkep Pada Anak Yans
    Chan Thu Wang
    Оценок пока нет
  • Keb Cairan Yanss
    Keb Cairan Yanss
    Документ10 страниц
    Keb Cairan Yanss
    Chan Thu Wang
    Оценок пока нет
  • Keb Cairan Yanss
    Keb Cairan Yanss
    Документ10 страниц
    Keb Cairan Yanss
    Chan Thu Wang
    Оценок пока нет
  • Makalah Komunikasi Terapeutik1.3
    Makalah Komunikasi Terapeutik1.3
    Документ21 страница
    Makalah Komunikasi Terapeutik1.3
    Chan Thu Wang
    Оценок пока нет
  • Imunisasi Yans
    Imunisasi Yans
    Документ12 страниц
    Imunisasi Yans
    Chan Thu Wang
    Оценок пока нет
  • Keb Cairan Yanss
    Keb Cairan Yanss
    Документ10 страниц
    Keb Cairan Yanss
    Chan Thu Wang
    Оценок пока нет
  • Makalah Komunikasi Terapeutik1.3
    Makalah Komunikasi Terapeutik1.3
    Документ21 страница
    Makalah Komunikasi Terapeutik1.3
    Chan Thu Wang
    Оценок пока нет
  • Memperbaiki LCD
    Memperbaiki LCD
    Документ5 страниц
    Memperbaiki LCD
    Chan Thu Wang
    Оценок пока нет
  • Sistem Kelistrikan Dalam Tubuh
    Sistem Kelistrikan Dalam Tubuh
    Документ8 страниц
    Sistem Kelistrikan Dalam Tubuh
    Chan Thu Wang
    100% (1)
  • KOMPONEN Dasar Komputer
    KOMPONEN Dasar Komputer
    Документ5 страниц
    KOMPONEN Dasar Komputer
    Chan Thu Wang
    Оценок пока нет